DISUSUN
O
L
E
H
COVER
2
KAJIAN TEORITIS
A. Konsep Kejenuhan
Secara harfiah arti kejenuhan ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat
apapun. Selain itu jenuh juga berarti jemu atau bosan. Kejenuhan terjadi di sela-sela
kegiatan yang dilakukan. Hal ini serupa dengan mesin kendaraan yang terus dipicu,
lama kelamaan mesin itu menjadi panas dan perlu didinginkan untuk sementara sampai
temperaturnya normal kembali. Suatu ketika, kita merasa bersemangat ketika
melakukan suatu hal, begitu semangat sehingga kita melupakan banyak hal. Masa-masa
semangat itu tidak akan bertahan lama sesudah muncul rasa malas, lesu, capek, jemu.
Inilah masa dimana semangat kita sampai pada titik jenuh. Saat itu semangat yang kita
punya ada di garis ambang batas, ia tidak mungkin dinaikkan lebih tinggi. Setelah
beberapa lama masa jenuh ini berjalan, beberapa lama kemudian muncul kembali
kegairahan untuk menekuni kesibukan seperti semula. Demikian seterusnya, rasa
bersemangat dan jenuh, silih berganti datang.
Menurut Muhibbin Syah (2010), jenuh dapat berarti jemu dan bosan dimana sistem
akalnya tidak dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan dalam memproses item-item
informasi atas pengalaman baru. Sedangkan secara harfiah jenuh ialah padat atau penuh
sehingga tidak memuat apapun. Menurut Al-Qawiy (2004), Kejenuhan adalah tekanan
sangat mendalam yang sudah sampai titik jenuh. Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi
mental seseorang saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga
mengakibatkan timbulnya rasa lesu tidak bersemangat atau hidup tidak bergairah untuk
melakukan aktivitas belajar.
3
B. Pengertian Kejenuhan Dalam Belajar
Hakim (2000) Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat
mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan timbulnya
rasa enggan, lesu, tidak bersemangat melakukan aktivitas belajar. Reber (dalam syah:
2005) mengemukakan, bahwa kejenuhan belajar merupakan lama waktu tertentu
yang digunakan pada saat anak sedang belajar, tetapi tidak mendapatkan hasil yang
dicapai. kejenuhan merupakan mulai belajar hingga belajar usai yang menelan banyak
waktu tetapi tiada hasil yang didapat.
Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kejenuhan dalam belajar :
1) Kesibukan monoton.
Kemonotonan sering kali merupakan salah satu sebab kebosanan. Melakukan hal
yang sama secara berulang-ulang tanpa beberapa perubahan juga dapat membuat
4
jenuh.8 Sebab paling umum di balik timbulnya rasa jenuh adalah kesibukan yang
monoton. Seseorang yang mengerjakan sesuatu berulang, dengan proses yang sama,
suasana yang sama, hasil yang sama, dalam kurun waktu yang lama.
Misalnya seorang siswa yang diajar oleh gurunya dengan menggunakan metode
yang tidak bervariasi, setiap pertemuan gurunya tersebut menggunakan metode
ceramah, mencatat, merangkum, dalam menenerangkan saja tanpa disela dengan
metode yang lain maka hal tersebut juga bisa menimbulkan kejenuhan.
2) Prestasi mandeg.
3) Lemah minat.
Kejenuhan juga akan muncul ketika seseorang menekuni yang tidak diinginkan.
Demikian pula dengan siswa yang sejak awal tidak menyukai atau tidak minat pada
mata pelajaran tertentu ia akan selalu merasa jenuh dan bosan terhadap mata
pelajaran tersebut.
5) Kegagalan beruntun.
Penyebab lain kejenuhan adalah kegagalan yang beruntun. Seseorang siswa yang
pernah mengalami kegagalan dalam meraih prestasi di sekolah padahal ia telah
5
belajar dan berusaha tetapi tetap gagal. Maka siswa tersebut pasti akan mengalami
kejenuhan dalam belajar.
6) Penghargaan nihil.
Sebab lain yang memicu kejenuhan adalah penghargaan kecil terhadap prestasi dan
pengorbanan yang telah dilakukan. Di dunia belajar, betapa banyak kita saksikan
pelajar-pelajar yang kecewa terhadap guru atau lembaga penyelenggara pendidikan.
7) Ketegangan panjang.
8) Perlakuan buruk.
Sebab lain yang kerap kali menimbulkan kejenuhan adalah perlakuan buruk. Hal
tersebut juga bisa terjadi pada siswa yang mendapat perlakuan buruk dari gurunya
pada salah satu bidang studi, tentunya siswa tersebut akan merasa jenuh, bosan, dan
malas terhadap mata pelajaran itu.
Selain itu, ada beberapa pendapat para ahli mengenai faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya kejenuhan dalam belajar, yakni menurut Maslach dan Leiter
(1993) dalam penelitian menjelaskan bahwa ada beberapa faktor-faktor kejenuhan
belajar diantaranya:
1) Karakter individu yang tidak mempunyai rasa percaya diri, dan pasrah menerima
apapun sehingga dengan banyaknya beban akademis yang membuatnya menjadi
stress atau mengalami kejenuhan pada saat proses beajar.
2) Dukungan sosial, selain berkaitan dengan karakteristik pribadi kejenuhan belajar
juga bisa terjadi jika lingkungan sekitarnya kurang mendukung. Misalkan jam
belajar yang begitu padat, kondisi teman yang mulai malas.
6
3) Beban akademisi yang berlebihan, pada saat kegitan belajar, individu memerlukan
waktu dan tenaga untuk memahami orang lain dalam berinteraksi dikelas, dirumah,
serta lingkungan bermain.
D. Upaya Guru dalam Mencegah dan Mengatasi Kejenuhan Dalam Belajar Pada
Peserta Didik
Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengajar agar siswa
tidak bosan:
Untuk menghindari kebosanan, sebaiknya Anda tidak terlalu terpaku pada satu
metode pembelajaran saja. Anda dapat menggunakan beragam metode pembelajaran
seperti diskusi kelompok, presentasi, permainan, dan lain sebagainya. Dengan begitu,
siswa akan merasa terhibur dan tidak mudah merasa bosan.
Untuk menghindari kebosanan, Anda perlu membuat siswa merasa terlibat dalam
proses pembelajaran. Anda dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
memancing siswa untuk terlibat dalam diskusi, atau memberikan tugas-tugas yang
7
membutuhkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Dengan begitu, siswa
akan merasa lebih terlibat dan tidak merasa bosan.
Sebagai guru, Anda harus selalu siap mengadaptasi diri dengan situasi yang ada. Jadi,
jadilah guru yang kreatif dan terbuka terhadap ide-ide baru. Anda dapat mencari
inspirasi dari sumber-sumber yang berbeda, seperti internet, buku, atau teman
sejawat. Dengan begitu, Anda akan terus memberikan yang terbaik untuk siswa dan
menghindari kebosanan.
Siswa akan merasa lebih nyaman dan tidak merasa bosan jika merasa dihargai dan
diakui oleh guru. Oleh karena itu, sebaiknya Anda membuat siswa merasa nyaman
dengan cara menghargai dan menghormati setiap siswa secara individu. Anda juga
harus mampu menerima masukan dan saran dari siswa agar mereka merasa terlibat
dalam proses pembelajaran.
Melakukan latihan dan evaluasi secara berkala juga dapat membantu menghindari
kebosanan siswa. Anda dapat memberikan tugas-tugas yang menantang namun tidak
terlalu sulit, atau mengadakan ulangan secara berkala untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Dengan begitu, siswa akan
merasa terstimulasi dan tidak merasa bosan.
8
2. Upaya Guru dalam Mengatasi Kejenuhan Dalam Belajar
9
DAFTAR PUSTAKA
https://core.ac.uk/download/pdf/156960945.pdf
https://www.jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/JKS/article/download/437/323/
https://pascasarjana.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/81-Nunung-Agustina-
Ambarwati.pdf
10