Dalam belajar setiap siswa mempunyai peluang untuk meraih prestasi dan untuk
mencapainya harus dibarengi dengan usaha dan kerja keras dalam belajar agar mendapat
hasil sesuai yang diharapkan, namun tidak jarang juga banyak siswa dalam meraih prestasi
tersebut banyak menemukan kendala-kendala dalam proses belajar yang salah satu
diantaranya adalah rasa jenuh. Contohnya ketika sedang bermain bola voli, banyak para
siswa merasa gagal dan tidak mampu bermain sehingga menyebabkan siswa mengalami
kejenuhan dan malas belajar pendidikan jasmani dan olahraga.
Menurut Al-Qawiy kejenuhan adalah sebuah tekanan yang telah mendalam hingga
sampai pada titik jenuh. Kejenuhan belajar merupakan suatu kondisi mental ketika
seseorang mengalami rasa bosan dan lelah yang menimbulkan rasa tidak bersemangat dan
tidak bergairah dalam melakukan aktivitas belajar. Menurut Robert kejenuhan dalam belajar
adalah waktu dimana seseorang tidak menghasilkan apa-apa selama proses pembelajaran.
Sedangkan, menurut Muhibbin Syah jenuh merupakan keadaan jemu dan membosan,
system akal tidak bekerja dengan seharusnya untuk memproses informasi atau pengalaman
baru. Maka dari itu, kejenuhan dalam belajar merupakan kondisi emosional dan fisik
seseorang tidak dapat memproses informasi-informasi atau pengalaman baru yang
disebabkan oleh adanya tekanan mendalam yang berhubungan dengan belajar sehingga
menyebabkan tidak semangatnya dalam proses.
2. Jenis-Jenis Kejenuhan
Satu langkah penting yang sangat dibutuhkan ketika kita mulai berusaha mengatasi
masalah kejenuhan, yaitu mengenali jenis-jenih kejenuhan. Secara umum ada tiga jenis
kejenuhan yaitu kejenuhan positif, kejenuhan wajar dan kejenuhan negatif,
a. Kejenuhan positif
Kejenuhan positif adalah kejenuhan terhadap segala sesuatu yang buruk, baik berupa
penyimpangan perilaku, perbuatan dosa, tindak kezhaliman, kesesatan, hingga
keyakinan bathil, contoh kejenuhan positif: misalnya seorang bosan berhura-hura,
bosan menipu, bosan berbuat dosa dan lain-lain.Kejenuhan positif tidak perlu dilawan,
atau di carikan kiat-kiat tertentu untuk memusnahkannya. Akan tetapi, kejenuhan
seperti ini harus terus ditumbuh kembangkan.
b. Kejenuhan wajar
Kejenuhan wajar merupakan kejenuhan yang sangat lumrah terjadi. Setiap orang
melakukan kesibukan berulang-ulang pasti akan mengalami kejenuhan. Kejenuhan
wajar sering kita jumpai dalam aktifitas belajar, berkerja, berumah tangga, bergaul dan
lain-lain.Dari pengertian diatas jelas bahwa kejenuhan wajar pasti akan dialami setiap
orang, karena kejenuhan tidak bisa dihapuskan dan sudah menyatu dengan kodrat hidup
manusia.
c. Kejenuhan negatif
Kejenuhan negatif adalah kejenuhan yang berat, merusak kehidupan dan bisa
memicu munculnya keburukan-keburukan lain yang lebih serius. Kejenuhan negatif,
misalnya kejenuhan akibat kegagalan, kesempitan hidup, penganiyayaan, sakit hati,
juga hidup kacau dan lain-lain. Kejenuhan negatif merupakan bahaya bagi kehidupan
manusia karena pengaruhnya sangat buruk.
Menurut Muhibbin Syah, faktor yang dapat mengakibatkan kejenuhan dalam belajar,
sebagai berikut :
a. Waktu yang digunakan untuk belajar terlalu lama, sehingga menyebabkan
kurangnya waktu untuk beristirahat.
b. Adanya lingkungan belajar yang tidak baik dan tidak mendukung, sehingga
menimbulkan suasana belajar yang tidak menyenangkan dan kejenuhan belajar.
c. Terjadinya konflik dalam lingkungan belajar.
d. Tidak adanya komunikasi dalam belajar. Siswa hanya terpusat pada guru dan tidak
diberikan kesempatan untuk menyampaikan sesuatu.
e. Adanya keterpaksaan dan kurangnya minat dalam melakukan segala sesuatu.
Menurut Hakim, ada beberapa faktor yang menyebabkan kejenuhan dalam belajar,
yaitu :
a. Kurangnya variasi cara dan metode pembelajaran
b. Pembelajaran hanya difokuskan di satu tempat
c. Kurangnya waktu rekreasi dan hiburan
d. Suasana belajar selalu sama
e. Adanya ketengan mental dan terus-menerus selama proses pembelajaran