PSIKOLOGI PENDIDIKAN
KELOMPOK XI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KEJENUHAN
DAN TRANSFER DALAM BELAJAR” ini dengan baik.
Tidak lupa kami sampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yg
telah memberikan bimbingan dan masukan yang bermanfaat dalam proses
penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih juga kami sampaikan kepada rekan-
rekan yang telah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga makalah ini dapat selesai dikerjakan.
Kami secara penuh menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Sehingga kami mengharapkan saran serta masukan dari pembaca agar
menjadi bahan evaluasi, agar kedepannya kami dapat menyusun makalah yang
lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN 2
BAB II PEMBAHASAN3
A. KEJENUHAN DALAM BELAJAR 3
1. PENGERTIAN KEJENUHAN DALAM BELAJAR 3
2. JENIS-JENIS KEJENUHAN 4
3. FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA KEJENUHAN DALAM BELAJAR 5
4. CARA MENGATASI KEJENUHAN DALAM BELAJAR 8
B. TRANSFER DALAM BELAJAR 10
1. PENGERTIAN TRANSFER DALAM BELAJAR 10
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSFER DALAM BELAJAR 11
3. RAGAM TRANSFER DALAM BELAJAR 12
BAB III PENUTUP 14
A. KESIMPULAN 14
B. SARAN 14
DAFTAR ISI 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar merupakan inti dari pendidikan. Tanpa belajar tidak akan ada
pendidikan. Karena belajar adalah proses untuk berubah dan berkembang.
Setiap manusia sepanjang hidupnya baik sadar maupun tidak sadar harus
selalu belajar. Karena hanya dengan belajar manusia dapat bertahan dalam
persaingan hidup di dunia ini. Dalam pendidikan formal dan non-formal
proses belajar menjadi tanggung jawab pengajar di dalam kelas.
Dalam proses belajar peserta didik tidak jarang ditemukan kendala-
kendala dalam belajar. Salah satunya yang paling sering dijumpai adalah
jenuh. Peserta didik seringkali merasakan kejenuhan dengan berbagai
faktor penyebab. Jika tidak diatasi, kejenuhan ini dapat menjadi penyebab
turunnya prestasi peserta didik dan membuat tujuan belajar tidak tercapai.
Untuk itu, sebagai seorang pendidik harus mengetahui dan menguasai cara
mengatasi kejenuhan peserta didik dalam belajar.
Transfer belajar berarti pemindahan atau pengalihan hasil belajar dari
mata pelajaran yang satu ke mata pelajaran yang lain atau dari kehidupan
sehari-hari diluar lingkungan sekolah. Adanya pemindahan atau
pengalihan ini menunjukkan bahwa ada hasil belajar yang bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam memahami materi pelajaran
yang lain.
Hasil belajar yang diperoleh dan dapat dipindahkan tersebut, dapat
berupa pengetahuan,kemahiran intelektual, keterampilan motorik atau
afektif .
Dengan demikian, tantangan bagi pengajaran adalah untuk secara
serempak meningkatkan transfer belajar dalam mendukung kegiatan
pembelajaran. Untuk melakukan ini, hal yang harus dilakukan adalah
memahami apa itu transfer belajar.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu kejenuhan dalam belajar?
2. Apa faktor penyebab terjadinya kejenuhan dalam belajar?
3. Bagaimana cara mengatasi kejenuhan dalam belajar?
4. Apa itu transfer dalam belajar?
5. Apa faktor penyebab terjadinya transfer dalam belajar?
6. Apa saja ragam dari transfer dalam belajar?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian kejenuhan dalam belajar
2. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kejenuhan dalam belajar
3. Untuk mengetahui cara mengatasi kejenuhan dalam belajar
4. Untuk mengetahui pengertian transfer dalam belajar
5. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya transfer dalam belajar
6. Untuk mengetahui ragam dari transfer dalam belajar
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
yang membawa kejenuhan itu berkali-kali dalam satu periode belajar
tertentu.
Muhibbin Syah (2012) menyatakan bahwa seorang siswa yang sedang
dalam keadaan jenuh system akalnya tidak dapat bekerja sebagaimana
yang diharapkan dalam memproses item-item informasi atau pengalaman
baru, sehingga kemajuan belajarnya seakan-akan “jalan di tempat”.
Dari berbagai pendapat tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kejenuhan belajar merupakan suatu kondisi dimana siswa merasa bosan,
lelah, kurang perhatian dalam pelajaran, tidak ada minat dan motivasi
dalam belajar serta tidak mendatangkan hasil.
2. Jenis-Jenis Kejenuhan
Satu langkah penting yang sangat dibutuhkan ketika kita mulai berusaha
mengatasi masalah kejenuhan, yaitu mengenali jenis-jenih kejenuhan.
Secara umum ada tiga jenis kejenuhan yaitu kejenuhan positif, kejenuhan
wajar dan kejenuhan negatif (Abu Abdirrahman Al-Qowiy, 2004):
a. Kejenuhan positif
Kejenuhan positif adalah kejenuhan terhadap segala sesuatu yang
buruk, baik berupa penyimpangan perilaku, perbuatan dosa, tindak
kezhaliman, kesesatan, hingga keyakinan bathil, contoh kejenuhan
positif: misalnya seorang bosan berhura-hura, bosan menipu, bosan
berbuat dosa dan lain-lain.Kejenuhan positif tidak perlu dilawan, atau
di carikan kiat-kiat tertentu untuk memusnahkannya. Akan tetapi,
kejenuhan seperti ini harus terus ditumbuh kembangkan.
b. Kejenuhan wajar
Kejenuhan wajar merupakan kejenuhan yang sangat lumrah terjadi.
Setiap orang melakukan kesibukan berulang-ulang pasti akan
mengalami kejenuhan. Kejenuhan wajar sering kita jumpai dalam
aktifitas belajar, berkerja, berumah tangga, bergaul dan lain-lain.Dari
pengertian diatas jelas bahwa kejenuhan wajar pasti akan dialami
4
setiap orang, karena kejenuhan tidak bisa dihapuskan dan sudah
menyatu dengan kodrat hidup manusia.
c. Kejenuhan negatif
Kejenuhan negatif adalah kejenuhan yang berat, merusak kehidupan
dan bisa memicu munculnya keburukan-keburukan lain yang lebih
serius. Kejenuhan negatif, misalnya kejenuhan akibat kegagalan,
kesempitan hidup, penganiyayaan, sakit hati, juga hidup kacau dan
lain-lain. Kejenuhan negatif merupakan bahaya bagi kehidupan
manusia karena pengaruhnya sangat buruk.
5
a. Kesibukan monoton
Kemonotonan sering kali merupakan salah satu sebab kebosanan.
Melakukan hal yang sama secara berulang-ulang tanpa beberapa
perubahan juga dapat membuat jenuh. Sebab paling umum dibalik
timbulnya rasa jenuh adalah kesibukan yang monoton. Seseorang yang
mengerjakan sesuatu berulang, dengan proses sama, suasana yang
sama, hasil sama, dalam kurun waktu yang lama. Misalnya seorang
siswa yang diajar oleh gurunya dengan menggunakan metode yang
tidak bervariasi, setiap pertemuan gurunya tersebut menggunakan
metode ceramah, menerangkan saja tanpa diselini dengan metode yang
lain maka hal tersebut juga bisa menimbulkan kejenuhan.
b. Prestasi mandeg
Sebab selanjutnya yang kerap memicu kejenuhan adalah
kemandegan prestasi. Siswa yang terus menerus belajar dengan giat
secara konsisten tidak kenal lelah pantang menyerah. Namun setelah
sekian lama belajar tidak mengalami perubahan yang diharapkan.
Maka kondisi seperti ini berpotensi melahirkan kejenuhan, bahkan rasa
frustasi
c. Lemah minat
Kejenuhan juga akan muncul ketika seseorang menekuni yang tidak
diinginkan. Demikian pula dengan siswa yang sejak awal tidak
menyukai atau tidak minat pada mata pelajaran tertentu ia akan selalu
merasa jenuh dan bosan terhadap mata pelajaran tersebut.
d. Penolakan hati nurani
Penyebab selanjutnya adalah tinggal atau berkecimpung di sebuah
lingkungan yang tidak sesuai dengan hati nurani. Demikian pula
dengan seorang siswa, kalau tempat sekolahnya karena dipilih oleh
orang tua tidak sesuai dengan kehendaknya maka ia akan merasa jenuh
dan malas untuk sekolah.
e. Kegagalan berusaha
6
Penyebab lain kejenuhan adalah kegagalan yang beruntun. Seorang
siswa yang pernah mengalami kegagalan dalam meraih prestasi di
sekolah pdahal ia telah belajar dan berusaha tetapi gagal. Maka siswa
tersebut pasti mengalami kejenuhan.
f. Penghargaan nihil
Sebab lain yang memicu kejenuhan adalah penghargaan kecil
terhadap penghargaan prestasi pengorbanan yang telah dilakukan.
Didunia belajar, betapa banyak kita saksikan pelajar-pelajar yang
kecewa terhadap guru atau lembaga penyelenggara pendidikan.
g. Ketegangan panjang
Sebab selanjutnya yang menimbulkan kejenuhan adalah ketegangan
yang berkepanjangan Ketegangan dalam hidup kadang perlu,
setidaknya agar hidup ini tidak terasa datar atau monoton. Tetapi
ketegangan yang terusmenerus bisa menimbulkan kejenuhan besar.
h. Perlakuan buruk
Sebab lain yang kerap kali menimbulkan kejenuhan adalah
perlakuan buruk. Hal tersebut juga bisa terjadi pada siswa yang
mendapat perlakuan buruk dari gurunya pada salah satu bidang studi,
tentunya siswa tersebut akan merasa jenuh, bosen dan males terhadap
mata pelajaran itu.
7
Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar siswa telah sampai
pada batas kemampuan jasmaniahnya, karena bosan (boring) dan
kelelahan (fatigue). Namun, penyebab kejenuhan yang paling umum
adalah keletihan yang melanda siswa, karena keletihan dapat menjadi
penyebab munculnya perasaan bosan pada siswa yang bersangkutan.
8
b. Pelajarilah pengetahuan dan keterampilan baru.
c. Santai.
d. Kembangkan minat-minat baru.
e. Gerak badan secara teratur.
f. Kembangkan ketrampilan mengatur waktu.
g. Kembangkan dan tumbuhkan rasa humor
Berikut ini ada beberapa metode yang membuat belajar siswa lebih
stimulus, antara lain (Raymond J. Wlodkowski dan Judith H. Jaynes,
2004):
9
d. Melakukan aktivitas rekreasi dan hiburan.
e. Hindarkan adanya ketegangan mental saat belajar.
B. TRANSFER BELAJAR
1. Pengertian Transfer Belajar
Transfer Belajar adalah sebuah frase yang terdiri dari kata, yaitu
transfer dan belajar. Transfer itu sendiri adalah kata pungut dari bahasa
inggris, yaitu “transfer” yang berarti pergantian, serah terima, atau
pemindahan. Belajar sebagaimana telah diketahui adalah serangkaian
kegiatan jiwa-raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Syaiful
Bahri Djamarah, 2008).
10
Menurut L.D. Crow dan A. Crow dalam transfer belajar adalah
pemindahan-pemindahan kebiasaan berfikir, perasaan atau pekerjaan, ilmu
pengetahuan atau keterampilan, dari suatu keadaan ke keadaan belajar
yang lain. Pengetahuan dan keterampilan peserta didik sebagai hasil
belajar pada masa lalu seringkali mempengaruhi proses belajar yang
sedang dialaminya sekarang (Suryabrata, 2004).
Transfer dalam proses pembelajaran yang biasa disebut dengan transfer
belajar (transfer of learning) itu mengandung arti pemindahan
keterampilan hasil belajar dari suatu situasi ke situasi berikutnya
(Santrock, 2008). Makna kata pemindahan keterampilan tidak berkonotasi
hilangnya keterampilan melakukan sesuatu pada masa lalu karena
digantikan dengan keterampilan baru yang telah diperoleh saat
pembelajaran. Oleh sebab itu definisi di atas harus dimaknai sebagai
pemindahan pengaruh atau pengaruh keterampilan melakukan sesuatu
terhadap tercapainya keterampilan melakukan sesuatu lainnya, yang pada
umumnya selalu membawa dampak baik itu positif atau dampak negatif
terhadap aktifitas dan hasil pembelajaran. Transfer belajar akan mudah
terjadi pada diri peserta didik apabila situasi belajarnya dibuat sama atau
mirip dengan situasi yang sehari-hari yang akan ditempati peserta didik
tersebut kelak dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
akan dia pelajari di sekolah. Transfer positif dalam pengertian seperti
inilah sebenarnya secara umum adalah terciptanya sumber daya manusia
berkualitas yang edukatif.
11
Meskipun orang mengerti dan memahami sesuatu serta
hubungannya dengan yang lain, tetapi pendirian atau
kecenderungannya menolak/sikap negatif, maka transfer tidak akan
terjadi, demikian sebaliknya.
c. Materi pelajaran
Biasanya mata pelajaran yang mempunyai daerah berdekatan
misalnya matematika dengan statistik, Ilmu Jiwa Sosial dengan
Sosiologi, lebih mudah terjadi transfer.
d. Sistem penyampaian guru
Pendidik yang senantiasa menunjukkan hubungan antara pelajaran
yang sedang dipelajari dengan mata pelajaran lain atau dengan
menunjuk ke ekhidupan nyata yang dialami anak, biasanya lebih
membantu terjadinya transfer (Mustaqim, 2012).
12
situasi-situasi lainnya. Jadi, transfer dikatakan negatif bila dalam
penggunaan hasil belajar untuk menghadapi situasi baru mengalami
hambatan, kesulitan, kerusakan, dan sebagainya.
c. Transfer vertikal
Transfer vertikal adalah transfer yang berakibat baik terhadap
kegiatan belajar dalam mempelajari pengetahuan/keterampilan yang
lebih tinggi atau rumit. Transfer vertikal (tegak lurus) dapat terjadi
dalam diri seorang siswa apabila pelajaran yang telah dipelajari dalam
situasi tertentu membantu siswa tersebut dalam menguasai
pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi atau rumit.
d. Transfer lateral
Transfer lateral yaitu transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan
belajar pengetahuan/keterampilan yang sederajat. Transfer lateral (ke
arah samping) dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila ia mampu
menggunakan materi yang telah dipelajarinya untuk mempelajari
materi yang sama kerumitannya dalam situasi-situasi yang lain. Dalam
hal ini, perubahan waktu dan tempat tidak mengurangi mutu hasil
belajar siswa tersebut (Muhibbin Syah, 1995).
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kejenuhan belajar merupakan suatu kondisi dimana siswa merasa
bosan, lelah, kurang perhatian dalam pelajaran, tidak ada minat dan
motivasi dalam belajar serta tidak mendatangkan hasil.
Kalau orang yang mengalami kejenuhan itu mau berusaha untuk
menghilangkan rasa jenuh tersebut, niscaya akan hilang rasa kejenuhan
yang muncul.
Transfer belajar adalah pemindahan-pemindahan kebiasaan berfikir,
perasaan atau pekerjaan, ilmu pengetahuan atau keterampilan, dari suatu
keadaan ke keadaan belajar yang lain. Pengetahuan dan keterampilan
peserta didik sebagai hasil belajar pada masa lalu seringkali
mempengaruhi proses belajar yang sedang dialaminya sekarang.
Transfer belajar mempunya 4 macam jenis yaitu Transfer Positif,
Transfer Negatif, Transfer Vertikal, dan Transfer Lateral.
B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah Psikologi Pendidikan tentang
“KEJENUHAN DAN TRANSFER BELAJAR” ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, apabila ada kesalahan dalam pengetikan ataupun bahasa
kami mohon maaf. Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang
positif dari pembaca, sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki
makalah ini dikemudian hari.
14
DAFTAR RUJUKAN
15