Anda di halaman 1dari 7

Name:Muh.

yunus Kadir
Class : D III TPPU I A

1. Action verbs

Action verbs adalah kata kerja yang merujuk pada tindakan yang kamu lakukan dan bisa terlihat oleh
orang lain. Nama lain dari action verbs adalah dynamic verbs. 

Contoh kalimat dengan kata kerja tipe action verbs, antara lain: 

 I walk alone in this street (aku berjalan sendirian di jalan ini)


 This plant should grow fast (taaman ini harus tumbuh dengan cepat)
 Can you change my mind? (dapatkah kamu merubah pikiran ku?)
 There is someone knocks my room (ada seseorang mengetuk pintu kamarku)
 will you jump with me? (maukah kamu melompat dengan ku?)

Selain tindakan aksi nyata, action verbs meliputi berbagai kegiatan yang didasari oleh pikiran dan
perasaan kamu. Berikut contoh kalimat dengan kata kerjanya:

 I consider to let him go (Saya mempertimbangkan untuk merelakannya).


 We change the vacation schedule (Kami mengubah jadwal liburan).
 They ignore us (Mereka mengabaikan kami).
 He fails to get an excellent score on a math exam (Dia gagal mendapat nilai bagus di ujian
matematika).

Action verbs bisa digunakan dalam berbagai keadaan, misalnya ketika berbicara dalam percakapan
sehari-hari, hingga digunakan dalam menuliskan teks, seperti teks eksplanasi.

2. Stative verbs

Kebalikan dari action verbs atau dynamic verbs, stative verbs merupakan kata kerja untuk


mendeskripsikan keadaan subjek yang mengandalkan perasaan. Lo, action verbs juga ada yang
menjelaskan perasaan, terus bedanya apa nih?

Jika action verbs mengarah kepada tindakannya, sedangkan stative verbs mengarah pada


keadaan/kondisi. Stative verbs digunakan untuk menggambarkan hal-hal seperti yang kamu suka dan
tidak suka, kualitas, pendapat, keyakinan, dan emosi.
Contoh kalimat dengan kata kerja stative verbs:

 I love you (Saya mencintaimu).


 We want you to accompany us too. (Kami ingin kamu menemani kami juga).
 You like to eat sandwiches (Kamu suka makan roti lapis).
 They know the issue (Mereka tahu permasalahannya).
 I realize that she’s quite problematic (Saya menyadari bahwa dia cukup bermasalah).
 We dislike any disruption (Kami tidak suka gangguan apapun).
 She needs money to buy a book from her favorite author (Dia butuh uang untuk membeli buku
yang ditulis oleh penulis favoritnya).

Catatan: Kata kerja ini nggak bisa digunakan untuk continuous tenses yang menggambarkan kejadian
terus-menerus. Ingat, stative verbs adalah kata kerja yang mengarah kepada kondisi kamu sehari-hari,
dan itu bisa berubah seiring waktu. Maka dari itu, stative verbs lebih sering digunakan pada simple
tenses. 

3. Transitive verbs

Dalam sebuah kalimat, transitive verbs adalah kata kerja yang menerangkan direct object (objek


langsung) yang telah dilakukan oleh subjek. Direct object berupa noun, pronoun, noun phrases yang
berhubungan dengan kata benda.

Berikut contoh kalimat yang menggunakan transitive verbs:

 James kicked the ball (James menendang bola).

Dari kalimat di atas, kicked (menendang) merupakan transitive verbs yang mengarah pada tindakan
secara langsung terhadap objek, yaitu sebuah bola sebagai kata benda (noun).

 The wealthy man bought three paintings. (Pria kaya itu membeli tiga lukisan).

Pada contoh ini, seorang pria kaya sebagai subjek melakukan tindakan langsung,
yaitu bought (membeli). Membeli apa? Membeli tiga lukisan sebagai kata benda (noun).

 She baked the banana bread (Dia memanggang bolu pisang).

Baked (memanggang) sebagai transitive verbs langsung mengarah kepada objek (banana bread) yang


dilakukan oleh subjek. Dia memanggang apa? Ya, memanggang bolu pisang sebagai kata benda
(noun).
Selain kata kerja yang disebutkan dalam contoh, berikut contoh transitive verbs yang bisa kamu
gunakan: arrange, break, carry, drink, eat, follow, guess, hate, imagine, jumble, kick, lift, miss, notice,
open, pull, quiet, remove, stop, tackle, unlock, visit, watch, yank, zap. 

Catatan: Transitive verbs dapat digunakan dalam bentuk kalimat passive voice. Makna kata kerja


dalam kalimat passive voice adalah di- atau ter-, yang langsung merujuk pada objek dari apa yang
dilakukan subjek. 

Contoh kalimat passive voice menggunakan kata kerja transitive verbs: 

 The banana bread was baked in the oven (Bolu pisang dipanggang di oven).


 Three paintings was bought at the art store (Tiga lukisan terjual di sebuah toko seni).
 The ball was kicked at the field (Bola ditendang di sebuah lapangan).

4. Intransitive verb

Berlawanan dengan transitive verbs, intransitive verbs adalah kata kerja yang tidak


menerangkan direct object (objek langsung) dari apa yang dilakukan oleh subjek. Jadi, kata
kerja intransitive verbs tidak diikuti oleh kata benda (noun, pronoun, noun phrases).

Berikut contoh kalimat dengan transitive verbs: 

 She lives in a quiet neighborhood (Dia tinggal di sebuah pemukiman yang sunyi).


 They go to Bandung twice a week (Mereka pergi ke Bandung setiap dua kali seminggu).
 I slept all day (Saya tertidur sepanjang hari).
 His idea sounds really good! (Idenya kedengaran bagus banget!).

Dari setiap contoh kalimat di atas, setelah transitive verbs tidak ada objek berupa noun atau kata
benda yang dijelaskan dalam kalimat. In a quiet neighborhood, twice a week, all day, really
good merupakan keterangan yang menunjukkan kata kerja yang dilakukan subjek.

Selain kata kerja seperti pada contoh kalimat di atas, berikut kata kerja berikut juga bisa kamu
gunakan sebagai intransitive verbs: arrive, bow, crawl, disagree, emerge, faint, gasp, howl, immigrate,
jump, kneel, laugh, march, nap, ooze, pause, quake, rest, smile, tingle, understand, vibrate, wait, yell,
zoom. 
5. Linking verbs

Berasal dari kata link yaitu hubungan, kata kerja ini menghubungkan antara subjek dan
keterangan. Linking verbs tidak menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh subjek, tetapi lebih
kepada keterangan deskriptif dan identitas dari subjek. 

Umumnya, terdapat tiga kata kerja yang digunakan sebagai linking verbs: be, become, seem, appear,
grow. Contoh kalimat yang menggunakan linking verbs seperti ini, guys:

 Mike is a great dancer 

Is menjadi linking verb yang menghubungkan Mike (subjek) dan a great dancer (keterangan).

 My father seemed to be mischievous when he was young 

Seemed menjadi linking verb yang menghubungkan my father (subjek) dan mischievous boy when he


was young (keterangan).

 You become afraid to take a shower at night

Become menjadi linking verb yang menghubungkan you (subjek) dan afraid to take a shower at


night (keterangan).

6. Helping verbs (Auxiliary verbs)

Pernah dengar do, does, have, has, had, to be (is, am, are)? Ini namanya auxiliary yang berarti kata
kerja bantu. Karena bernama "helping", maka kata kerja bantu biasanya ditambahkan ke kata kerja
lain untuk mengubah makna kalimat yang berbeda sesuai dengan tujuan dan suasananya. 

Umumnya, kalimat yang menggunakan auxiliary verbs akan kamu temukan saat belajar 16


bentuk tenses dalam bahasa Inggris yang menunjukkan kondisi dan waktu di masa lalu (simple past
tense), masa depan (future tenses), periode tertentu (perfect tenses), dan berkelanjutan (continuous).

Daftar kata kerja bantu (auxiliary verbs) yang biasa digunakan dalam bahasa Inggris adalah sebagai
berikut:

 Be (Is, am, are, was, were, been, being)


 Do, does, did
 Have, has, had

Contoh kalimat yang menggunakan auxiliary verbs:


 I am walking on the road (Present continuous tense), I was walking on the road (Past
continuous tense).
 Do you need help? Does she need help? (Simple present tense, penggunaan do dan does
disesuaikan dengan subjek).
 Did you need help? (Past tense, penggunaan did menyesuaikan dengan keadaan lampau yang
sudah terjadi).
 They have done the homework, he has done the homework (Present perfect tense).
 You had done the homework (Past perfect tense).
 Mira and Andi have been together for 5 years, he has been working in the company since
2010 (Present perfect continuous).

7. Modal verb

Modal verbs diketahui sebagai turunan dari auxiliary verbs. Akan tetapi, modal verbs adalah kata kerja
bantu yang berfungsi untuk menunjukkan kemampuan, kemungkinan, atau kebutuhan dalam sebuah
kalimat. Berikut adalah modal verbs yang harus kamu ketahui:

 Can, could yang artinya "dapat"


 May, might yang artinya "mungkin/boleh"
 Will, would yang memiliki arti yaitu "akan"
 Shall, should yang artinya "harus"
 Have to, had to, ought to yang berarti "harus"
 Must juga memiliki arti "harus"

Langsung saja yuk, kita terapkan modal verb dalam kalimat seperti contoh di bawah ini:

 We can cook Italian food (Kami bisa memasak makanan Italia).


 She may drive from Jakarta to Bandung by herself (Dia mungkin menyetir sendiri dari Jakarta
ke Bandung)
 I have to go, I must go (Saya harus pergi). 
 The pilot will conduct the flight on Sunday afternoon (Pilot itu akan melakukan penerbangan
pada Minggu siang).

Ngomong-ngomong, modal verbs-nya kok ada yang can sama could, terus may sama might, ada


lagi shall sama should. Bedanya apa nih?

Meskipun can berubah menjadi could, tetapi punya makna yang sama (kemampuan), begitu juga


dengan may dan might (kemungkinan) serta shall dan should (keharusan), masing-masing digunakan
untuk menerangkan sebuah konteks kejadian yang pasti (certainty).
Selain itu, can dan could misalnya, juga digunakan dalam kalimat dengan keterangan waktu yang
berbeda.  Would dan could sebagai bentuk lampau dari will dan can digunakan untuk menyatakan hal
yang lebih sopan kepada orang yang dihormati dan orang yang lebih tua. 

8. Regular verb

Kamu lagi-lagi nggak asing dengan istilah regular verb. Mudahnya, kata kerja ini dalam bentuk lampau
(verb 2) atau past participle berakhir dengan -ed, atau -d. Hal ini juga berlaku sampai kata kerja verb 3.
Contoh kata kerjanya seperti ini:

 Jump menjadi jumped.
 Cry menjadi cried.
 Walk menjadi walked.
 Borrow menjadi borrowed.
 Call menjadi called.
 Try menjadi tried.
 Show menjadi showed.

9. Irregular verb

Irregular verb merupakan lawan dari regular verbs, yang kata kerja bentuk lampaunya tidak
berakhiran -ed, atau -d, berlaku untuk verb 2 dan verb 3 yang tak jarang muncul pada kalimat pasif.
Contoh kata kerja yang umumnya sering kamu temui antara lain:

 Eat (verb 1) menjadi ate (verb 2) dan eaten (verb 3).


 Run (verb 1) menjadi ran (verb 2) dan run (verb 3).
 Buy (verb 1) menjadi bought (Verb 2) dan bought (verb 3).
 Bring (verb 1) menjadi brought (verb 2) dan brought (verb 3).
 Sing (verb 1) menjadi sang (verb 2) dan sung (verb 3).
 Sleep (verb 1) menjadi slept (verb 2) dan slept (verb 3).

Masih banyak kata kerja tidak beraturan (irregular verbs) dalam bahasa Inggris yang biasa kamu
jumpai. 
10. Phrasal verb

Phrasal verb, apakah ini verb yang baru kalian baca atau dengar? Maka perhatikan dengan seksama
ketika mempelajarinya. Phrasal adalah verb yang dapat digunakan dalam bentuk gabungan dua kata
atau lebih sehingga menjadi sebuah frasa bermakna. Biasanya, phrasal verb dikenal
sebagai idiom untuk mengungkapkan suatu hal menjadi lebih “ekspresif”. 

Yang merupakan phrasal verb antara lain run out (habis), ask for (meminta), look for (mencari), take


off (lepas, membuka), lean on (bersandar pada), back up (cadangan), kick off (memulai), hang
around (berkeliaran), hang in there (tetaplah di sana), hold on (tunggu), lock out (mengunci).

Anda mungkin juga menyukai