MODEL/ TIPE
13 2
7.3 3
10.8 2
Residual Life Assessment
Kesimpulan
Inspeksi, pengujian dan analisis yang telah dilakukan dalam rangka penialain sisa umur dari
pesawat angkat SKG-01 yang berlokasi di Workshop SKG Bontang bisa disimpulkan
sebagai berikut:
- Member UC kritis adalah 0.269 dengan tinjauan serviceability limit state (SLS). UC aktual
lebih kecil dari 1 yang menunjukan bahwa pesawata angkat SKG-01 masih memiliki
kekuatan yang memenuhi kriteria standar yang berlaku.
- Defleksi vertikal maksimum adalah 7.58 mm dengan tinjauan serviceability limit state
(SLS). Defleksi vertical maksimum lebih kecil dari defeleksi vertikal izin yaitu (L/800),
menunjukan defleksi vertikal memenuhi kriteria dan standar.
- Sisa umur akibat kelelahan adalah 7977 tahun, dengan kata lain, kegagalan akibat beban
siklik tidak akan terjadi pada pesawat angkat.
- Hasil inspeksi visual menunjukan bahwa seluruh komponen dalam kondisi baik dan
memenuhi kriteria.
Dari hasil ini bisa kita simpulkan bahwa pesawat angkat SKG-01 masih mempunya
kekuatan yang cukup dan seluruh komponen masih dalam kondisi yang sangat baik dan
dapat beroperasi dengan aman sampai 20 tahun ke depan.
Inspeksi, pengujian dan analisis yang telah dilakukan dalam rangka penialain sisa umur dari
pesawat angkat SKG-03 yang berlokasi di Turbine House SKG Bontang bisa
disimpulkan sebagai berikut:
- Member UC kritis adalah 0.129 dengan tinjauan serviceability limit state (SLS). UC aktual
lebih kecil dari 1 yang menunjukan bahwa pesawata angkat SKG-03 masih
memiliki kekuatan yang memenuhi kriteria standar yang berlaku.
- Defleksi vertikal maksimum adalah 8.94 mm dengan tinjauan serviceability limit state
(SLS). Defleksi vertical maksimum lebih kecil dari defeleksi vertikal izin yaitu (L/800),
menunjukan defleksi vertikal memenuhi kriteria dan standar.
- Sisa umur akibat kelelahan adalah 7784 tahun, dengan kata lain, kegagalan akibat beban
siklik tidak akan terjadi pada pesawat angkat.
- Hasil inspeksi visual menunjukan bahwa seluruh komponen dalam kondisi baik dan
memenuhi kriteria.
Dari hasil ini bisa kita simpulkan bahwa pesawat angkat SKG-03 masih mempunyai
kekuatan yang cukup dan seluruh komponen masih dalam kondisi yang sangat baik dan
dapat beroperasi dengan aman sampai 20 tahun ke depan.
Inspeksi, pengujian dan analisis yang telah dilakukan dalam rangka penialain sisa umur dari
pesawat angkat SKG-04 yang berlokasi di Utilities SKG Bontang bisa disimpulkan sebagai
berikut:
- Member UC kritis adalah 0.163 dengan tinjauan serviceability limit state (SLS). UC aktual
lebih kecil dari 1 yang menunjukan bahwa pesawata angkat SKG-04 masih memiliki
kekuatan yang memenuhi kriteria standar yang berlaku.
- Defleksi vertikal maksimum adalah 8.49 mm dengan tinjauan serviceability limit state
(SLS). Defleksi vertical maksimum lebih kecil dari defeleksi vertikal izin yaitu (L/800),
menunjukan defleksi vertikal memenuhi kriteria dan standar.
- Sisa umur akibat kelelahan adalah 7784 tahun, dengan kata lain, kegagalan akibat beban
siklik tidak akan terjadi pada pesawat angkat.
- Hasil inspeksi visual menunjukan bahwa seluruh komponen dalam kondisi baik dan
memenuhi kriteria.
Dari hasil ini bisa kita simpulkan bahwa pesawat angkat SKG-04 masih mempunya
kekuatan yang cukup dan seluruh komponen masih dalam kondisi yang sangat baik dan
dapat beroperasi dengan aman sampai 20 tahun ke depan.
ual Life Assessment
Saran
Bedasasarkan hasil penilaian sisa umur yang telah dilakukan, dibutuhkan untuk
melakukan inperksi periodik untuk menjamin kelayakan dari pesawat angkat. Interval,
scope dan catatan inspeksi harus sesuai dengan bab 4 yang sudah dibahas
sebelumnya. Pertimbangan tambahan untuk inspeksi selanjutnya adalah:
- Riwayat pengunaan harus tercatat lengkap
- NDT yaitu penetrant test pada hook block dan UT thickness pada beam gider harus
dilakukan pada inspeksi selanjutnya.
Bedasasarkan hasil penilaian sisa umur yang telah dilakukan, dibutuhkan untuk
melakukan inperksi periodik untuk menjamin kelayakan dari pesawat angkat. Interval,
scope dan catatan inspeksi harus sesuai dengan bab 4 yang sudah dibahas
sebelumnya. Pertimbangan tambahan untuk inspeksi selanjutnya adalah:
- Riwayat pengunaan harus tercatat lengkap
- NDT yaitu penetrant test pada hook block dan UT thickness pada beam gider harus
dilakukan pada inspeksi selanjutnya.
Bedasasarkan hasil penilaian sisa umur yang telah dilakukan, dibutuhkan untuk
melakukan inperksi periodik untuk menjamin kelayakan dari pesawat angkat. Interval,
scope dan catatan inspeksi harus sesuai dengan bab 4 yang sudah dibahas
sebelumnya. Pertimbangan tambahan untuk inspeksi selanjutnya adalah:
- Riwayat pengunaan harus tercatat lengkap
- NDT yaitu penetrant test pada hook block dan UT thickness pada beam gider harus
dilakukan pada inspeksi selanjutnya.
TAG.NO/SERIAL Desain Pressure
Dimensi (inch) TAG NO UNIT
NO.
kg/cm2 (psig)
No. TAG.NO/SERIAL NO. SCOPE (RLA/RE-ENG)
1 FWS-131/172616-1 REENG
2 FWS-132/172616-2 REENG
3 FWS-133/172616-3 REENG
4 FWS-134/172616-4 REENG
5 FWS-135/172616-5 REENG
6 FWS-136/172616-6 REENG
7 FWS-137/172616-7 REENG
Operating
Desain Pressure
Dimensi (inch) TAHUN Pressure
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil inspeksi visual, bejana tekan ini dalam kondisi baik.
Bejana tekan ini masih dalam kondisi aman untuk beroperasi sesuai dengan tekanan desain sebes
tetapi, umur sisa yang diperoleh di bawah 8 tahun,sehingga dilakukan derating pressure sebesar 200 P
Dari perhitungan menggunakan software PV Ellite sesuai ASME Code Sect VIII Div 1, MAWP yang
ketebalan aktual 2022 adalah 270 Psig. (dibatasi pada bagian standar flange).
Nilai minimum sisa umur pada bejana tekan ini adalah 117 bulan (9,9 tahun) di nozzle N1 – 8 in, ter
Agustus 2021.
Tingkat profil risiko pada bejana tekan FWS-131 masuk pada kategori “Resiko sedang / medium”.
Dari analisa mekanisme kerusakan, metode inpeksi pada bejana tekan yang direkomendasikan ada
UT Thickness. Intervel inspeksi untuk kedua metode tersebut adalah 4 tahun
Berdasarkan hasil inspeksi visual, bejana tekan ini dalam kondisi baik.
Bejana tekan ini masih dalam kondisi aman untuk beroperasi sesuai dengan tekanan desain sebes
tetapi, umur sisa yang diperoleh di bawah 8 tahun,sehingga dilakukan derating pressure sebesar 200 P
Dari perhitungan menggunakan software PV Ellite sesuai ASME Code Sect VIII Div 1, MAWP yang
ketebalan aktual 2022 adalah 270 Psig. (dibatasi pada bagian standar flange).
Nilai minimum sisa umur pada bejana tekan ini adalah 108 bulan (9 tahun) di nozzle N1 – 6 in, terh
2021.
Tingkat profil risiko pada bejana tekan FWS-132 masuk pada kategori “Resiko sedang / medium”.
Dari analisa mekanisme kerusakan, metode inpeksi pada bejana tekan yang direkomendasikan ada
UT Thickness. Intervel inspeksi untuk kedua metode tersebut adalah 4 tahun
REENG) / RESIDUAL LIFE ASSESSMENT (RLA)
REKOMEMDASI
Untuk lokasi pengukuran ketebalan (metode UT Thickness), selanjutnya harus dilakukan pada titik
inspeksi sebelumnya dengan cara ditandai.
Inspeksi rutin harus di lakukan oleh operator untuk mendeteksi dan memastikan tidak adanya kebo
QUIPMENT PROTEC.
kondisi operasi yang tidak normal lainnya.
pment MAWP (kg/cm2)dengan adanya derating pressure sebesar 268 Psig tidak menimbulkan hal yang signif
Memastikan
bejana tekan FWS-131,karena tekanan operasi FWS-131 sama dengan tekanan desainnya yaitu 268 P
Untuk lokasi pengukuran ketebalan (metode UT Thickness), selanjutnya harus dilakukan pada titik
inspeksi sebelumnya dengan cara ditandai.
Inspeksi rutin harus di lakukan oleh operator untuk mendeteksi dan memastikan tidak adanya kebo
kondisi operasi yang tidak normal lainnya.
Memastikan dengan adanya derating pressure sebesar 268 Psig tidak menimbulkan hal yang signif
bejana tekan FWS-132, karena tekanan operasi FWS-132 sama dengan tekanan desainnya yaitu 268 P
No. NO. DOKUMEN PERALATAN TAG.NO/SERIAL NO.
10.38
10.38
10.17
10.58
10.58
15.74
RE-ENG & RESIDUAL LIFE AS
KESIMPULAN
1. Tekanan kerja generator tidak melebihi batas kerja.
3. Pengukuran suhu tidak melebihi batas toleransi yang diberikan sesuai dengan standar.
4. Bearing generator akan diganti berdasarkan kinerja dan vibrasi. Jika keduanya baik,
maka bearing masih layak dan tidak diganti.
6. Dari hasil analisis generator di Pertamina Gas – Kalimantan Timur dapat dikategorikan pada
Risiko Sedang.
1. Tekanan kerja generator tidak melebihi batas kerja.
2. Pengukuran vibrasi dilakukan secara berkala untuk mengetahui kondisi generator penilaian
sisa umur generator mengacu pada parameter bearing dimana indikasi kerusakan generator
diketahui dari tingkat vibrasi pada bearing. Vibrasi pompa masih dalam batas standar yang
ditentukan.
3. Pengukuran suhu tidak melebihi batas toleransi yang diberikan sesuai dengan standar.
4. Bearing generator akan diganti berdasarkan kinerja dan vibrasi. Jika keduanya baik, maka
bearing masih layak dan tidak diganti.
6. Dari hasil analisis generator di Pertamina Gas – Kalimantan Timur dapat dikategorikan pada
Risiko Sedang.
3. Dari hasil analisis risiko, "MCC" di instalasi Bontang – Kalimantan Timur dapat dikategorikan
pada risiko Sedang.
1. MCC bekerja tidak melebihi kapasitas batas daya.
2. Berdasarkan metode analisis mekanisme kerusakan, didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Nilai tegangan dan arus masih dalam batas standar yang ditentukan, nilai arus yang diijinkan
pada kondisi normal yaitu dibawah 2% seimbang sesuai NEMA MG-1.
b. Pengukuran grounding didapatkan 0.06 ohm. Dalam kondisi baik, nilai resistensi grounding
seharusnya berada di bawah 5 ohm sebagaimana dinyatakan dalam PUIL 2011 (Persyaratan
Umum Instalasi Listrik).
c. Pengukuran suhu adalah 31.4 °C untuk ambient temperature. Dalam kondisi baik, nilai suhu
seharusnya berada di bawah 40°C sebagaimana dinyatakan dalam IEC 60439-1 (International
Electro technical Commission).
3. Dari hasil analisis risiko, "MCC" di instalasi PT.Pertamina Gas – Kalimantan Timur dapat
dikategorikan pada risiko Rendah.
3. Dari hasil analisis risiko, "Switchgear" di instalasi PT. Pertamina Gas – Kalimantan Timur
dapat dikategorikan pada risiko Rendah.
1. Beban kerja dari Trafo tidak melebihi batas kerja.
3. Dari hasil analisis transformator di PT. Pertamina Gas – Kalimantan Timur dapat dikategorikan
pada Risiko Low/Rendah.
ESIDUAL LIFE ASSESSMENT (RLA)
REKOMEMDASI
1. Inspeksi visual
Inspeksi visual dapat menentukan kondisi keseluruhan struktur dan kondisi awal
komponen. Dapat menggunakan kamera atau alat operasional lainnya (checklist buku catatan
perawatan) untuk mengumpulkan data visual, dilakukan minimal satu kali dalam 1 bulan. Dan untuk
pengecatan / pelapisan generator secara teratur untuk menghindari laju korosi, dilakukan minimal
satu kali dalam 1 tahun.
2. Vibrasi
Vibrasi aktual lebih tinggi dari standar vibrasi peralatan, direkomendasikan untuk
pengukuran vibrasi secara berkala (minimal setiap generator difungsikan atau minimal satu kali
dalam 1 bulan) untuk mengetahui kondisi generator. Semakin besar vibrasi terjadi, semakin cepat
kerusakan terjadi. Yang harus diperhatikan dalam vibrasi adalah ketidakseimbangan, misalignment,
baut longgar, atau kerusakan pada sistem lain.
4. Grounding
Grounding pada peralatan penting sebagai pelindung dari kebocoran tegangan atau arus untuk
keselamatan manusia. Pastikan pemasangan grounding sampai ke busbar atau peralatan, dan
nilainya kurang dari 5 ohm (menurut PUIL). Pemeliharaan/pengecekan rutin pada grounding
dilakukan minimal satu kali dalam 1 tahun.
1. Inspeksi visual
Inspeksi visual dapat menentukan kondisi keseluruhan struktur dan kondisi awal
komponen. Dapat menggunakan kamera atau alat operasional lainnya (checklist buku catatan
perawatan) untuk mengumpulkan data visual, dilakukan minimal satu kali dalam 1 bulan. Dan untuk
pengecatan / pelapisan generator secara teratur untuk menghindari laju korosi, dilakukan minimal
satu kali dalam 1 tahun.
2. Vibrasi
Vibrasi aktual lebih tinggi dari standar vibrasi peralatan, direkomendasikan untuk
pengukuran vibrasi secara berkala (minimal setiap generator difungsikan atau minimal satu kali
dalam 1 bulan) untuk mengetahui kondisi generator. Semakin besar vibrasi terjadi, semakin cepat
kerusakan terjadi. Yang harus diperhatikan dalam vibrasi adalah ketidakseimbangan, misalignment,
baut longgar, atau kerusakan pada sistem lain.
4. Grounding
Grounding pada peralatan penting sebagai pelindung dari kebocoran tegangan atau arus untuk
keselamatan manusia. Pastikan pemasangan grounding sampai ke busbar atau peralatan, dan
nilainya kurang dari 5 ohm (menurut PUIL). Pemeliharaan/pengecekan rutin pada grounding
dilakukan minimal satu kali dalam 1 tahun.
1. Inspeksi Visual
Inspeksi visual dapat menentukan kondisi keseluruhan dari enclosure dan koneksi MCC. Dapat
menggunakan kamera atau alat operasional lainnya (checklist / buku catatan perawatan) untuk
mengumpulkan data visual, dilakukan minimal satu kali dalam 1 bulan.
3. Grounding
Grounding pada peralatan penting sebagai pelindung dari kebocoran tegangan atau arus untuk
keselamatan manusia. Pastikan pemeriksaan dilakukan dari area grounding rod sampai ke busbar
atau peralatan, jika nilainya lebih dari 5 ohm (menurut PUIL 2011) berarti bagian tersebut yang harus
diganti. Pemeliharaan/pengecekan rutin pada grounding dilakukan minimal satu kali dalam 1 tahun.
3. Grounding
Grounding pada peralatan penting sebagai pelindung dari kebocoran tegangan atau arus untuk
keselamatan manusia. Pastikan pemeriksaan dilakukan dari area grounding rod sampai ke busbar
atau peralatan, jika nilainya lebih dari 5 ohm (menurut PUIL 2011) berarti bagian tersebut yang harus
diganti. Pemeliharaan/pengecekan rutin pada grounding dilakukan minimal satu kali dalam 1 tahun.
1. Inspeksi Visual
Inspeksi visual dapat menentukan kondisi keseluruhan dari enclosure dan koneksi
Switchgear. Dapat menggunakan kamera atau alat operasional lainnya (checklist / buku
catatan perawatan) untuk mengumpulkan data visual, dilakukan minimal satu kali
dalam 1 bulan.
3. Grounding
Grounding pada peralatan penting sebagai pelindung dari kebocoran tegangan atau
arus untuk keselamatan manusia. Pastikan pemeriksaan dilakukan dari area grounding
rod sampai ke busbar atau peralatan, jika nilainya lebih dari 5 ohm (menurut PUIL 2011)
berarti bagian tersebut yang harus diganti. Pemeliharaan/pengecekan rutin pada
grounding dilakukan minimal satu kali dalam 1 tahun.
2. Kenaikan Suhu
Pastikan kenaikan suhu dari perangkat secara berkala bahwa trafo bekerja dalam batas
toleransi yang diperbolehkan (180 °C / class F) , dilakukan minimal satu kali dalam 1
bulan.
3. Grounding
Grounding pada peralatan penting sebagai pelindung dari kebocoran tegangan atau arus
untuk keselamatan manusia. Pastikan pemeriksaan dilakukan dari area grounding rod
sampai ke busbar atau peralatan, jika nilainya lebih dari 5 ohm (menurut PUIL 2011)
berarti bagian tersebut yang harus diganti. Pemeliharaan/pengecekan rutin pada
grounding dilakukan minimal satu kali dalam 1 tahun.
4. Belitan Trafo
Ketika trafo mencapai akhir masa pakai (penurunan keandalan), salah satu hal yang
dapat dilakukan dengan trafo yaitu dengan diservis untuk di lilit atau diresotasi ulang.
Pemeliharaan/pengecekan rutin pada belitan dilakukan sesuai dengan petunjuk dari
manufaktur atau rata-rata setiap 15-20 tahun.
LIST OF REPORT PERTAGAS P
1 PSV-511B RE-ENG
2 PSV-110 RLA
3 PSV-111 RLA
4 PSV-401 RLA
5 PSV-403A RLA
6 PSV-001A RLA
7 PSV-001 RLA
8 PSV-101 RLA & RE-ENG
10 PSV-004 RE-ENG
11 PSV-5321 RE-ENG
12 PSV-1A RLA & RE-ENG
14 BRV-01 RE-ENG
LIST OF REPORT PERTAGAS PSV-BRV KALIMANTAN Area
Farris 1975
Farris 1975
Farris 1975
Consolidated 2012
Farris 2017
Farris 2017
Crosby valve inc 2016
PERALATAN
SET PRESSURE
TAG NO.
kg/cm2 (psig)
60.00 854 -
60.00 854 -
59.93 853 D-001
66.75 950 -
66.75 950 -
18.27 260 -
18.27 260 -
Tangki Kondensat - -
Back Pressure
kg/cm2
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00 9.98
0.00 61.97
0.00 35.13
0 58.95
0.00 59.93
0.00 60.00
0.00 60.00
0.00 59.93
0.00 8.43
0.00 66.75
0.00 66.75
0.00 18.27
0.00 18.27
142 8.98
882 55.77
500 31.62
839 53.05
853 53.94
854 54.00
854 54.00
853 53.96
120 7.59
950 60.07
950 60.07
260 16.44
260 16.44
- 0.00
Leak Test
(psig)
127.80
793.80
450.00
755.10
767.70
768.6
768.6
768
108
855
855
234
234
0.05
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis risiko dan penilaian sisa umur layan pada PSV,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Secara visual melihat kondisi permukaan PSV, PSV dalam kondisi
yang baik, tidak ada korosi pada casing ataupun pada sambungan
PSV,
2. Berdasarkan hasil analisis risiko pada PSV-110 tingkat risiko
dikategorikan kepada “Low Risk”,
3. Rasio Set pressure terhadap MAWP/design pressure protected
equipment pada PSV-110 telah memenuhi kriteria yang tercantum
pada API 520,
4. Berdasarkan API RP 576 interval inspeksi maksimum, yaitu 5 tahun
untuk visual on-stream dari inspeksi terakhir, sehingga perlu dilakukan
inspeksi kembali maksimum pada tahun 2025.
Berdasarkan analisis risiko dan penilaian sisa umur layan pada PSV,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Secara visual melihat kondisi permukaan PSV, PSV dalam kondisi
yang baik, tidak ada korosi pada casing ataupun pada sambungan
PSV,
2. Berdasarkan hasil analisis risiko pada PSV-111 tingkat risiko
dikategorikan kepada “Low Risk”,
3. Rasio Set pressure terhadap MAWP/design pressure protected
equipment pada PSV-111 telah memenuhi kriteria yang tercantum
pada API 520,
4. Berdasarkan API RP 576 interval inspeksi maksimum, yaitu 5 tahun
untuk visual on-stream dari inspeksi terakhir, sehingga perlu dilakukan
inspeksi kembali maksimum pada tahun 2025
Berdasarkan analisis risiko dan penilaian sisa umur layan pada PSV,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Secara visual melihat kondisi permukaan PSV, PSV dalam kondisi
yang baik, tidak ada korosi pada casing ataupun pada sambungan
PSV,
2. Berdasarkan hasil analisis risiko pada PSV-401 tingkat risiko
dikategorikan kepada “Low Risk”,
3. Rasio Set pressure terhadap MAWP/design pressure protected
equipment pada PSV-401 telah memenuhi kriteria yang tercantum
pada API 520,
4. Berdasarkan API RP 576 interval inspeksi maksimum, yaitu 5 tahun
untuk visual on-stream dari inspeksi terakhir, sehingga perlu dilakukan
inspeksi kembali maksimum pada tahun 2025
Berdasarkan analisis risiko dan penilaian sisa umur layan pada PSV,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Secara visual melihat kondisi permukaan PSV, PSV dalam kondisi
yang baik, tidak ada korosi pada casing ataupun pada sambungan
PSV,
2. Berdasarkan hasil analisis risiko pada PSV-403A tingkat risiko
dikategorikan kepada “Low Risk”,
3. Rasio Set pressure terhadap MAWP/design pressure protected
equipment pada PSV-403A telah memenuhi kriteria yang tercantum
pada API 520,
4. Berdasarkan API RP 576 interval inspeksi maksimum, yaitu 5 tahun
untuk visual on-stream dari inspeksi terakhir, sehingga perlu dilakuka
inspeksi kembali maksimum pada tahun 2025.
a. Secara visual relief device dalam kondisi normal tidak ada korosi
pada permukaan valve, namun tidak dapat diketahui apakah terdapat
deposit pada bagian nozzle.
b. PRD dapat beroperasi dengan ketentuan over pressure 110% dari
MAWP dan set pressure dari PRD tidak lebih dari MAWP.
c. Tingkat risiko PSV-001A dikategorikan pada tingkat Low Risk.
d. Berdasarkan API RP 576 interval inspeksi maksimum, yaitu 5 tahun
untuk visual on stream dari inseksi terakhir, sehingga perlu dilakukan
inspeksi kembali maksimum pada tahun 2025.
a. Secara visual relief device dalam kondisi normal tidak ada korosi
pada permukaan valve dan tidak ada deposit pada nozzle.
b. PRD dapat beroperasi dengan ketentuan over pressure 110% dari
MAWP dan set pressure dari PRD tidak lebih dari MAWP.
c. Tingkat risiko PSV-001 dikategorikan pada tingkat Low Risk.
d. Berdasarkan API RP 576 interval inspeksi maksimum, yaitu 5 tahun
untuk visual on stream dari inseksi terakhir, sehingga perlu dilakukan
inspeksi kembali maksimum pada tahun 2025.
a. Secara visual relief device dalam kondisi normal tidak ada korosi
pada permukaan valve dan tidak ada deposit pada nozzle.
b. PRD dapat beroperasi dengan ketentuan over pressure 110% dari
MAWP dan set pressure dari PRD tidak lebih dari MAWP.
c. Tingkat risiko PSV-101 dikategorikan pada tingkat Low Risk.
d. Berdasarkan API RP 576 interval inspeksi maksimum, yaitu 5 tahun
untuk visual on stream dari inseksi terakhir, sehingga perlu dilakukan
inspeksi kembali maksimum pada tahun 2025.
a. Secara visual relief device dalam kondisi normal tidak ada korosi
pada permukaan valve dan tidak ada deposit pada nozzle.
b. PRD dapat beroperasi dengan ketentuan over pressure 110% dari
MAWP dan set pressure dari PRD tidak lebih dari MAWP.
c. Berdasarkan API RP 576 interval inspeksi maksimum, yaitu 5 tahun
untuk visual on stream dari inseksi terakhir, sehingga perlu dilakukan
inspeksi kembali maksimum pada tahun 2025.
a. Secara visual relief device dalam kondisi normal tidak ada korosi
pada permukaan valve.
b. PRD dapat beroperasi dengan ketentuan over pressure 110% dari
MAWP dan set pressure dari PRD tidak lebih dari MAWP.
c. Tingkat risiko PSV-1A dikategorikan pada tingkat Low Risk.
d. Berdasarkan API RP 576 interval inspeksi maksimum, yaitu 5 tahun
untuk visual on stream dari inseksi terakhir, sehingga perlu dilakukan
inspeksi kembali maksimum pada tahun 2025.
a. Secara visual relief device dalam kondisi normal tidak ada korosi
pada permukaan valve
b. Berdasarkan API RP 576 interval inspeksi maksimum, yaitu 5
tahun untuk visual on stream dari inspeksi terakhir, sehingga perlu
dilakukan inspeksi kembali maksimum pada tahun 2025.
c. Total vent flow capacity berdasarkan hasil kalkulasi yaitu 3851,87
Nm3/h (Inbreathing) dan 8707,73 (Outbreathing)
REKOMEMDASI
Peco 1984
Desain Pressure Desain flowrate
kg/cm2 (psig) m3/h
MAWP
kg/cm2 (psig)
26.70 380
RLA
KESIMPULAN
1) Berdasarkan hasil penilaian analisis risiko, didapat tingkat risiko Metering Skid PKT 2
Fuel berada pada zonasi “Low” yang menunjukkan profil risiko dapat diterima, dikelola
dengan baik serta serta terdapat sistem pemeliharaan.
2) Nilai umur sisa pada Metering Skid PKT 2 Fuel yaitu 20 tahun
3) Berdasarkan analisis Visual inspection tidak terdapat external corrosion pada
peralatan metering skid
RLA
REKOMEMDASI