Anda di halaman 1dari 3

Nama : Devinna Indriany Rahmawati

Kelas : Manajemen C

NPM : 223402116

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Hakikat dan Perkembangan Bahasa Indonesia

1. Istilah Bahasa
Istilah bahasa dalam bahasa Indonesia
berpadanan dengan bentuk taal dalam bahasa Belanda, language dalam
bahasa Inggris, lughatun dalam bahasa Arab, dan masih banyak lagi.

Bagi masyarakat Indonesia, soal bahasa selalu dikaitkan dengan kelakuan,


kesopanan, adat istiadat dan harga diri.

2. Definisi Bahasa
Dalam KBBI, dikatakan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi
berartikulasi yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang
dipakai sebagai alat komunikasi.

Berdasarkan pengertian yang ada, kita mengenal bermacam-macam


bahasa, seperti bahasa asing, bahasa baku, bahasa daerah, bahasa ibu,
bahasa isyarat, bahasa nasional, dll.

3. Hakikat Bahasa
a) Bersifat mengganti
b) Bersifat individual
c) Kooperatif
d) Sebagai alat komunikasi.

 Sejarah Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang memiliki sejarah yang khas. Ia
bukan bahasa yang tumbuh secara alamiah seperti halnya bahasa daerah,
melainkan bentukan para pejuang kemerdekaan. Dengan pertimbangan
tertentu, para pejuang kemerdekaan yang bersumpah pemuda
mengukuhkan Bahasa Melayu Riau sebagai Bahasa Indonesia tanpa
menghilangkan status Bahasa Melayu sebagai bahasa daerah. Hal itu
mengisyaratkan bahwa munculnya Bahasa Indonesia dilatarbelakangi
kepentingan politik para pejuang yang menginginkan Indonesia merdeka.

Sumber : Buku “Bahasa Indonesia Keilmuan” oleh Zainal Aqib dan


Hendrix Irawan.

 Hakikat Bahasa Indonesia


1. Bahasa sebagai simbol
2. Bahasa sebagai bunyi ujaran
3. Bahasa bersifat arbitrer
4. Bahasa bersifat konvensional

1. Bahasa sebagai simbol


Bahasa adalah kombinasi kata yang diatur secara sistematis sehingga dapat
dipergunakan sebagai alat komunikasi. Kata adalah bagian dari simbol
yang hidup dan digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu. Kata
bersifat simbolis karena tidak memiliki hubungan langsung dengan
kenyataan yang diacunya, tetapi hanya bersifat arbitrer dan konvensional.
2. Bahasa sebagai bunyi ujaran
Bunyi ujaran merupakan sifat kesemestaan bahasa. Tak satupun bahasa di
dunia ini yang tidak terjadi dari bunyi. Bahasa sebagai ujaran
mengimplikasikan bahwa media komunikasi yang paling penting adalah
bunyi ujaran.

3. Bahasa bersifat arbitrer


Pengertian arbitrer dalam studi bahasa adalah manasuka, asal bunyi atau
tidak ada hubungan logis antara kata sebagai simbol dengan yang
dilambangkan. Kearbitreran bahasa di dunia ini menyebabkan adanya
kedinamisan bahasa.

4. Bahasa bersifat konvensional


Konvensional dapat diartikan sebagai satu pandangan bahwa kata-kata
sebagai penanda tidak memiliki hubungan intrinsik dengan objek, tetapi
berdasarkan kebiasaan, kesepakatan atau persetujuan masyarakat yang
didahului pembentukan secara arbitrer.

Sumber : https://www.psychologymania.com/2013/01/hakikat-bahasa-
indonesia.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai