Anda di halaman 1dari 7

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA

MAJELIS MADRASAH TSANAWIYAH


MTS. ALAM ANNABA
PEMBUKAAN
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
Bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah
dan masyarakat menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Bahwa pembinaan dan pengembangan siswa melalui pendidikan nasional memerlukan adanya
hubungan dan kerja sama yang erat dan serasi antara keluarga, masyarakat/penyelenggara pendidikan
dan pemerintah.
Bahwa untuk menjamin hubungan dan kerja sama yang erat dan serasi antara orang tua dengan warga
sekolah dan masyarakat perlu dibentuk organisasi Majelis Madrasah yang bertugas :
1. Mewujudkan dan memelihara hubungan yang erat dan serasi diantara orang tua, dan antara
orang tua dengan warga sekolah, Penyelenggara sekolah dan masyarakat.
2. Membantu sekolah untuk kelancaran kegiatan pembinaan pendidikan dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan Nasional demi terwujudnya sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala ;
dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Badan ini bernama Komite Sekolah yang berkedudukan di :
1. Nama Sekolah  : 
2. Alamat  : 
3. Desa  : 
4. Kecamatan  : 
5. Kabupaten : Garut
6. Propinsi  : Jawa Barat
Pasal 2
Majelis Madrasah sebagaimana yang dimaksud dalam Pasa1 1 dibentuk sejak tanggal 18 Juli 2022
sampai dengan waktu yang tidak ditentukan.
BAB II
ASAS, DASAR DAN TUJUAN
Pasal 3
1. Majelis Madrasah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

1
2. Majelis Madrasah dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu, pelayanan,
perencanaan dan dengan memberikan pertimbangan arahan dan dukungan tenaga, sarana,
prasarana serta pengawasan pendidikan di madrasah.
3. Majelis Madrasah bertujuan untuk :
a. Mewadahi, menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan
optimal serta program pendidikan di Madrasah.
b. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan di Madrasah.
c. Menciptakan kondisi yang transparan dan demokratis dalam penyelenggaraan pelayanan
pendidikan yang bermutu di Madrasah.

BAB III
KEGIATAN
Pasal 4
Kegiatan Majelis Madrasah Meliputi :
a. Mendorong timbulnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaran
pendidikan yang bermutu.
b. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia usaha/dunia
industri) dan pemerintah sehubungan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
c. Menampung dan menganalisis aspirasi berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh
orang tua dan masyarakat.
d. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Madrasah dan Penyelenggara Madrasah
mengenai :
1. Kebijakan dan program pendidikan
2. Rencana Anggaran dan Belanja Sekolah (RAPBS)
3. Kriteria kinerja satuan pendidikan
4. Kriteria fasilitas pendidikan
5. Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan
e. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam mendudkung peningkatan mutu
dan pemerataan pendidikan.
f. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan.
g. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap penyelenggaraan dan kebijakan program
pendidikan di satuan pendidikan.

2
BAB IV
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN MAJELIS MADRASAH
Pasal 5
1. Anggota Majelis Madrasah, terdiri dari:
a. Orangtua/Wali peserta didik Sekolah
b. Tokoh Masyarakat
c. Tokoh Pendidikan
d. Dunia Usaha/industri
e. Organisasi profesi tenaga kependidikan
f. Wakil Alumni Sekolah
g. Tenaga Kependidikan Sekolah
2. Anggota Majelis Madrasah berhenti karena
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Tidak aktif sama sekali dalam kegiatan Komite Sekolah
d. Ditaruh di bawah pengampunan
e. Guru yang menjadi anggota komite sekolah, apabila dimutasi atau pensiun, maka
keanggotaannnya diganti oleh guru lain atas ijin Kepala sekolah
3. Anggota sekurang-kurangnya 9 orang atau lebih asalkan jumlahnya gasal.
KEPENGURUSAN MAJELIS MADRASAH
Pasal 6
1. Majelis Madrasah dipimpin oleh suatu Dewan Pengurus yang terdiri dari : Ketua, Sekretaris,
Bendahara, dan seksi-seksi, kesemuanya diangkat untuk masa jabatan 2 (dua) tahun pelajaran
dan meletakkan jabatnnya pada paling lambat 3 bulan sesudah tahun pelajaran yang baru
2. Pengurus Majelis Madrasah yang lama dapat dipilih kembali sebagamana pengurus baru
3. Jabatan ketua Majelis Madrasah dapat dipakai sebanyak-banyaknya 2 kali masa jabatan
4. Dalam hal pengurus Majelis Madrasah, karena sesuatu hal terpaksa meletakkan jabatan, maka
penggantinya diserahkan kepada kebijakan pengurus dengan pertimbangan Penyelenggara
Sekolah
5. Penyelenggara Sekolah menyusun team formatur untuk membentuk pengurus Majelis
Madrasah
6. Selama pengurus baru belum terbentuk, pengurus lama tetap melaksanakan tugas sehari-hari.

Pasal 7
1. Kepala Sekolah karena jabatannya berkedudukan sebagai koordinator Majelis
Madrasah dan selalu melakukan koordinasi dengan Majelis Madrasah dalam
kaitannya dengan pendidikan
3
2. Kepala Sekolah selaku koordinator Majelis Madrasah, wajib menghadiri rapat
koordinasi.
3. Jika berhalangan, Kepala sekolah bisa menunjuk Wakasek atau Kepala Urusan untuk
mewakili rapat koordinasi.
Pasal 8
1. Pengurus Majelis Madrasah ditetapkan oleh Penyelenggara Madrasah dan disyahkan
oleh ketua Yayasan.
2. Majelis Madrasah harus selalu berkoordinasi dengan Sepala sekolah dan
Penyelenggara sekolah untuk memperoleh kesepakatan
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA DAN PENGURUS
Pasal 9
1. Anggota Majelis Madrasah yang tidak hadir dalam rapat anggota paripurna dianggap
menyetujui segala keputusan yang diambil dalam rapat/pertemuan anggota paripurna
2. Anggota dan Pengurus Komite Madrasah mempunyai hak mengeluarkan pendapat,
hak memilih, dan hak dipilih
3. Anggota dan Pengurus Majelis Madrasah wajib mentaati Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART) serta peraturan/keputusan dari Ketua Yayasan.

BAB VI
KEUANGAN
Pasal 10
1. Pendanaan Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Orang tua dan Masyarakat
2. Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan
dan berkelanjutan
3. Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadaan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik
4. Dana, sarana dan prasarana madrasah diperoleh dari:
a. Sumbangan wajib dari orang tua
b. Sumbangan sukarela orang tua sesuai dengan kemampuan
c. Sumbangan yang tidak mengikat
5. Usaha lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran dasar dan ketentuan perturan
perundangan-undangan yang berlaku
6. Majelis Madrasah membantu Penyelenggara sekolah dalam menghimpun dana dari
orang tua dan masyarakat serta sumber-sumber lain yang tidak mengikat.

4
7. Penyelenggara Sekolah mempertanggungjawabkan penerimaan, pengelolaan, dan
penggunaan dana sekolah kepada seluruh anggota Komite sekolah di dalam Rapat
Paripurna dan melaporkan kepada Yayasan.
8. Tiap 6 (enam) bulan sekali pengelolaan dana, sarana dan prasarana sekolah diteliti dan
diperiksa oleh Yayasan.
BAB VII
MEKANISME KERJA DAN RAPAT
Pasal 11
1. Mekanisme hubungan Majelis Madrasah dengan Dewan Pendidikan bersifat
Koordinatif
2. Mekanisme kerja Komite Sekolah dengan Penyelenggara Sekolah sebagai pemberi
pertimbangan dalam menyusun program yang dilaksanakan oleh Penyelenggara
sekolah atas usulan Kepala Sekolah yang terdiri dari :
a. Program Kegiatan
b. Program Pengadaan sarana dan prasarana
c. Program pengembangan
d. Program pengadaan dana
3. Penyelenggara Sekolah meminta persetujuan program kerja kepada anggota Majelis
Madrasah dalam rapat paripurna.
Pasal 12
1. Rapat Majelis Madrasah terdiri atas :
a. Rapat pengurus
b. Rapat Anggota Paripurna,
c. Rapat Pengurus diselenggarakan menurut keperluan sekurang-kurangnya 1
semester sekali
2. Rapat anggota Paripurna diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (tahun) sekali.
Pasal 13
1. Rapat Anggota Paripurna dianggap syah, apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya
setengah dari jumlah anggota ditambah 1 (satu) orang .
2. Anggota yang tidak hadir, tetapi memberitahu secara tertulis dianggap hadir
3. Apabila kuorum tidak tercapai di tunda 1 (satu) jam dan berapapun jumlah yang hadir
rapat dapat dimulai dan rapat dianggap syah.
Pasal 14
1. Semua anggota berhak memberikan suara untuk pengambilan keputusan rapat
Paripurna.
2. Keputusan rapat diambil secara musyawarah dan mufakat

5
3. Apabila musyawarah dan mufakat tidak, maka keputusan diambil dengan suara
terbanyak.
BAB VIII
PERUBAHAN AD/ART DAN
PEMBUBARAN BADAN KOMITE MADRASAH
Pasal 15
Perubahan AD/ART ditetapkan berdasarkan keputusan Majelis Madrasah dalam rapat yang dihadiri
sekurang-kurangnya 50% dari jumlah pengurus ditambah 1 (satu) dan keputusan dianggap syah
apabila disetujui oleh 50% dari jumlah pengurus yang hadir ditambah 1 (satu) orang.
Pasal 16
Pembubaran Pengurus Majelis Madrasah ditetapkan berdasarkan keputusan Penyelenggara Madrasah
yang disyahkan Ketua yayasan..
BAB IX
PENUTUP
Pasal 17
1. Dalam pembentukan Majelis Madrasah dan hal lain yang mengalami hambatan,
Penyelenggara/ Kepala Sekolah dapat berkonsultasi dengan Yayasan.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran dasar ini akan diatur lebih lanjut di dalam
ART.
Pasal 18
Anggaran Dasar ini ditetapkan dan disyahkan oleh Rapat Pengurus pada tanggal 18 Juli 2022 di
…………..
Garut, 18 Juli 2022
Kepala MTS ALAM ANNABA Majlis Madrasah

Mengetahui,
Ketua Yayasan

6
7

Anda mungkin juga menyukai