Anda di halaman 1dari 3

(Jawab pertanyaan berikut no.

1 dan 2 berdasarkan potongan cerita di bawah ini )


………” Kami sudah menggratiskan untuk berobat di puskesmas ini, bahkan untuk
ber-KB pun saya gratiskan “ kata dokter puskesmas kepada saya setelah interview
yang sangat melelahkan.
“ Dokter sudah lama di sini ?” isengku bertanya. “Saya baru 3 bulan “ jawab
dokternya lagi. “ Keluarga di sini?”. Tidak, keluarga saya ada di rumah dinas
puskesmas yang satunya. Saya bertugas di 2 puskesmas, sehingga saya Cuma 2 kali
seminggu melayani pasien di puskesmas ini” jelas dokternya kembali…….

1.      Dari cerita tsb di atas maka, dokter puskesmas sudah menerapkan KDB dalam hal :*
a.      Beneficience
b.      Autonomy
c.       Non maleficience
d.      Justice
e.       Self determination

2.      Cerita di atas (paragraf 2) juga memperlihatkan bahwa Negara telah lalai dalam
memperhatikan implementasi Hak Atas Kesehatan Dalam Konteks HAM, yaitu :
a.      Ketersediaan
b.      Aksesbilitas
c.       Penerimaan
d.      Kualitas
e.       Penghormatan atas hak

Pada tanggal 4 Maret 2000 terjadi tabrakan maut diperbatasan Maros-Pangkep.


Seorang pasien laki-laki umur 50 tahun dalam keadaan tidak sadarkan dan terpaksa
harus diamputasi kaki kanannya untuk menyelamatkan jiwanya. Dokter Bedah nya
sudah mendapatkan persetujuan tertulis dari keluarga terdekatnya. Setelah
dinyatakan sembuh pasien melakukan complain kepada dokternya ‘ kenapa harus
diamputasi?’
3.      Pada kasus di atas dokter melakukan tindakan amputasi sebab mengetahui
pentingnya :
a.       Beneficience
b.      Non maleficience
c.       Autonomi
d.      Justice
e.      Patient preferences

4.      Permintaan informed consent kepada keluarga tersebut pada kasus di atas adalah
tindakan dokter dalam hal :
a.      Beneficience
b.      Non maleficience
c.       Autonomi
d.      Justice
e.       Patient preferences

5.      MKEK lebih banyak berperan dalam hal :


a.      Pelanggaran kode etikkedokteran
b.      Pelanggaran disiplin kedokteran
c.       Pelanggaran UU praktek kedokteran
d.      Pelanggaran hokum kedokteran
e.       Pelanggaran HAM atas Kesehatan

6.      Bioetik disebut “ penjelajah” interdisiplin sebab berdiskusi tentang kasus-kasus


bioetik perlu melibatkan berbagai disiplin sehingga keputusan medis yang akan
diambil dilandasi oleh keputusan etik. Disiplin yang tidak terlibat adalah :
a.      Agama
b.      Ilmu biomedik dan ilmu kedokteran (terapan)
c.       Ilmu Hukum dan ekonomi
d.      Kesusasteraan
e.      Kebijakan publik

7. Perlakuan tidak sesuai etika kedokteran dari seorang dokter kepada dokter lain
adalah, kecuali :
a.      Menjelek-jelekkan sejawat di depan pasien karena sebenarnya dengan menjelek-
jelekkan teman sejawat berate menurunkan citra dokter secara keseluruhan
b.      Mengambil alih pasien tanpa prosedur yang etis
c.       menegur/memperingatkan jika dilihat ada kekeliruan yang diperbuat
d.      Berlaku tidak jujur dalam menjawab konsul teman sejawat
e.       Tidak menghormati hak-hak sejawat terutama berkaitan dengan kompetensinya.

8. The incorrect behavior of medical professionalism is :


a. Alturism
b. Responsibility and accountability
c. Honor and integrity
d. Enterpreunership
e. caring, compassion, and communication

9. Seorang dokter selain harus kompeten dalam keilmuannya, juga harus memiliki
perilaku yang manusiawi. Manakah pernyataan di bawah ini yang paling
menunjukkan perilaku tersebut saat seorang dokter menghadapi pasiennya ?
a. Bersikap sopan dan ramah terhadap pasiennya
b. memberikan konsultasi gratis kepada psiennya
c. mengerti akan rasa takut dan khawatir dalam diri pasiennya
d. mencatat semua keluhan-keluhan yang diutarakan pasiennya

10. Seorang dokter humanis dari Amerika, dr. Hunter Adam,, suatu kali berkata di
hadapan rekan-rekan sejawatnya, “ …kematian bukanlah musuh, tapi sebuah
kelalaian. Anda menangani penyakit, hasilnya kalah atau menang. Anda menangani
pasien, anda akan menang bagaimanapun hasil akhirnya”. Inti dari pernyataan
tersebut pada dasarnya adalah bahwa seorang dokter :
a. Harus melakukan tindakan secara lege artis dan beretika
b. melayani pasiennya dengan ramah, sopan, dan penuh tata karma
c. berorientasi kepada pasien sehingga penanganannya bersifat holistic
d. Berpraktik dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya

Anda mungkin juga menyukai