Anda di halaman 1dari 6

1.

Kapten Laut (T) Febri Ichsani


2. Lettu Laut (T) Aldivo Reza
3. Lettu Mar Muji Purwanto

TUGAS UAS KELOMPOK 2

1. Sebuah poros (shaft) baja dengan diameter 3 inchi dan pada ujungnya
terdapat bantalan sederhana (Sesuai gambar di bawah). Dua buah pulley terpasang
pada poros dimana diameter pulley B 5 inchi dan diameter pulley C 10 inchi. Dengan
hanya memperhatikan tegangan bending dan torsional tentukan posisi dan nilai dari
tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser terbesar pada poros tersebut.

200 lbf

2000 lbf

100 lbf
1000 lbf

Penyelesaian:
Untuk mengerjakan persoalan seperti gambar diatas terlebih dahulu akan
diresultkan gaya-gaya pada titik B dan C serta gaya tumpuan pada titik A dan D.
Gaya-gaya tersebut sejajar dengan arah sumbu y dan z.
A. Mencari gaya pada titik tumpu A dan D dan torsi pada pulley B dan C

y
1.466,67 lbf

FZA
z A

10 in 4.500 lbf.in

FYA B
366,67 lbf
10 in
4.500 lbf.in
2.200 lbf
FZB C
10 in

FYC
1.100 lbf 733,33 lbf D
FZD
x
FYD
733,33 lbf

1) Gaya pada sumbu Y (FYA dan FYD)

ΣMYA =0 ΣMYD =0
FYA x 0 in - FYC x 20 in + FYD x 30 in =0 FYD x 0 in - FYC x 10 in + FYA x 30 in =0
0 – 1.100 lbf x 20 in = - FYD x 30 in 0 – 1.100 lbf x 10 in = - FYA x 30 in
- 22.000 lbf in = -FYD x 30 in - 11.000 lbf in = -FYA x 30 in
FYD = 733,33 lbf FYA = 366,67 lbf

2) Gaya pada sumbu Z (FZA dan FZD)

ΣMZA =0 ΣMZD =0
FZA x 0 in – FZB x 10 in + FZD x 30 in =0 FZD x 0 in – FZB x 20 in + FZA x 30 in =0
0 – 2.200 lbf x 10 in = - FZD x 30 in 0 – 2.200 lbf x 20 in = - FZA x 30 in
- 22.000 lbf in = -FZD x 30 in - 44.000 lbf in = -FZA x 30 in
FZD = 733,33 lbf FZA = 1.466,67 lbf

3) Torsi pada pulley B dan C

TB = ΣF x r TC = ΣF x r
TB = (2.000 lbf – 200 lbf) x 5/2 in TC = (1.000 lbf – 100 lbf) x 10/2 in
TB = 4.500 lbf in TC = 4.500 lbf in
B. Menentukan posisi dan nilai dari tegangan tarik, tegangan tekan dan
tegangan geser terbesar pada poros
1) Diagram geser dan momen

1100 lbf 2200 lbf


A B C D
y
z
366,67 7.333,3 733,33 1466,67 14.666,7
lbf lbf lbf 733,33
7.333,3
3.666,7 lbf
Mz
My
lbf.in
lbf.in
x x
0 0

2) Menghitung total momen pada setiap pulley


Rumus momen total :

M total=√ M 2y + M 2z

Pada titik B Pada titik C

M B =√ 3.666,7 2+ 14.666,72 M C =√ 7.333,3 +7.333,3


2 2

M B =15.118,09 M C =10.370,85

Sehingga nilai momen titik B merupakan nilai momen yang paling besar.
Berikut gambaran momen pada pulley B. Terdapat titik E yang merupakan maximum
tensile and shear stress serta titik F yang merupakan maximum compression and
shear strees.
15.118,09 lbf.in
14.666,7 lbf.in
−1 14.666,7
α =tan
3.666,7
F
α α =75,96
o

3.666,7 lbf.in
E

3) Menghitung nilai bending stress

Pada titik B Pada titik C

Md /2 32 M 32 ( 15.118,09 ) Md / 2 32 M 32 ( 10.370,85 )
σ= 4 = = σ= 4 = =
Sehingga
πd /64 d
3
nilai πbending stress
3.14
3
(3 terbesar
) pada titik B πd /64 π d 3 3
3.14 (3 )
σ =5.706,28 Psi =5,7 kPsi σ =3.914,45 Psi =3,9 kPsi
4) Menghitung nilai maksimum torsional shear stress yang terjadi antara
titik B dan C

Td /2 16 T 16 ( 4.500 )
τ= = =
πd 4 /32 π d 3 3.14 (33)
τ =849,25 Psi=0,85 kPsi

5) Menghitung maximum tensile and shear stress (titik E) dan maximum


compression and shear strees (titik F)
a. Maximum tensile and shear stress (titik E)

σ
σ 1= +
2 √( )
σ 2
2
2
+ ( τ ) =¿

b.
5,7
2
+
√( 2 )
5,7 2 2
+ ( 0.85 ) =¿ 5,82 kPsi¿ ¿

Maximum compression and shear strees (titik F)

√( ) √( )
2 2
−σ −σ 2 −5,7 −5,7 2
σ 1= − + ( τ ) =¿ − + ( 0.85 ) =¿−5,82 kPsi¿ ¿
2 2 2 2
c. Extreme shear stress

√( ) √( )
2 2
±σ 2 ± 5,7 2
τ1= + ( τ ) =¿ + ( 0.85 ) =¿ 2,97 kPsi ¿¿
2 2

C. Aplikasi beban fluktuasi pada poros Shaft dan pengaruh dari beban fluktuasi
tersebut kepada umur dari material (poros Shaft).

Poros merupakan salah satu komponen terpenting dari suatu mesin yang
membutuhkan putaran dalam operasinya. Poros juga bisa disebut sebagai suatu
bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang
elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan
elemen pemindah lainnya.

1). Beban fluktuasi pada Material


Secara umum poros digunakan untuk meneruskan daya dan putaran.
beban fluktuasi pada poros dapat di artikan perubahan beban kerja yang
dipengaruhi oleh gaya (tegangan/regangan) yang terjadi secara terus-
menerus dengan besaran tertentu yang disebabkan oleh adanya gaya yang
ditimbulkan oleh beban yang mempengaruhinya.
2) Pengaruh beban fluktuasi terhadap umur material
Pengaruh dari beban Fluktuasi tersebut kepada umur dari material
dapat di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain moment puntir, lentur,
gabungan puntir dan lentur, beban tarikan atau tekan. kekuatan lelah material
dipengaruhi oleh faktor konsentrasi tegangan, kondisi permukaan, dimensi
material dan temperatur pengoperasian.

kegagalan karena lelah merupakan penyebab utama atas kerusakan


yang terjadi. kegagalan lelah (fatigue failure) adalah kegagalan yang terjadi
pada keadaan beban dinamik fluktuatif setelah periode pemakaian cukup
lama. Tahapan kelelahan material terdiri atas crack initiation yang bermula
pada daerah dengan konsentrasi tegangan yang tinggi, crack growth dan final
fracture. Kerusakan pada mesin atau struktur dimulai dari lokasi yang
mempunyai konsentrasi tegangan. Munculnya konsentrasi tegangan dapat
disebabkan lubang, kekasaran permukaan, cacat material, porositas, inklusi,
pemanasan lebih lokal pada saat pemesinan, dekarburasi dan sebagainya.

Pada sistem pembebanan berulang (bervariasi) dan fluktuatif terdapat


beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kekuatan lelah suatu material.
Faktorfaktor tersebut diantaranya: faktor konsenstrasi tegangan, kondisi
permukaan, dimensi material, temperatur operasi dan jenis variasi
pembebanan yang diterima. Karena efek konsentrasi tegangan, kegagalan
lelah dapat terjadi dengan tegangan kerja yang besarnya jauh dibawah dari
sepertiga kekuatan tarik statiknya.

Lelah adalah kerusakan karena beban berulang atau perubahan


struktur, dan progresif yang terjadi pada bahan yang dibebani dengan
tegangan/regangan fluktuatif yang dapat mengakibatkan retak atau petahan
setelah jumlah siklus tertentu. Kondisi pembebanan yang menyebabkan lelah
adalah fluktuasi tegangan, getaran (vibrasi) dan regangan. karena lelah mulai
terjadi sebelum terbentuknya suatu retak. Akibat beban siklus maka terjadi
deformasi plastik (slip) secara lokal. Bila slip terjadi maka slip tersebut dapat
terlihat pada permukaan logam sebagai suatu tangga (step) yang disebabkan
oleh pergerakan logam sepanjang bidang slip. Demikian seterusnya maka
lama kelamaan akan terjadi suatu retak. Siklus untuk menimbulkan awal retak
dan penjalaran retak tergantung pada tegangan yang bekerja. Bila tegangan
yang bekerja tinggi maka waktu terbentuknya awal retak akan lebih pendek.
Bila tegangan yang sangat rendah maka hampir seluruh umur lelah
digunakan untuk membentuk retak awal. Pada tegangan yang tinggi sekali
retak terbentuk sangat cepat.

3) Cara meminimalisir atau menanggulangi akibat beban fluktuatif.

Penanggulangan kerusakan dapat dilakukan dengan menurunkan


gaya/tegangan kerja melalui perbaikan disain (bentuk, geometri, dimensi),
meningkatkan ketahanan bahan melalui pemilihan bahan yang sesuai,
perbaikan proses manufaktur, perlakuan panas dan mengendalikan
lingkungan seperti temperatur kerja, kotaminasi, dan lingkungan korosif.

Anda mungkin juga menyukai