KOREKSI KESALAHAN
Disusun Oleh:
Nama :1. Andalusia Fatrah Hoiron
2. Nisa’ Atus Sholihah
3. Hildayatul Khofifah
4. Heni Fuaddina
5. Olivia Febri Kurnia
Guru Pembimbing : Khoirun Nisa’, S.E.
Bidang Study : Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
“Koreksi Kesalahan”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
1.3. Tujuan
- Memahami pengertian koreksi kesalahan
- Memahami dan menguasai teknis dalam melakukan koreksi kesalahan
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
1.1. Kesalahan dalam pencatatan
Kesalahan adalah penyajian akun-akun laporan keuangan yang secara signifikan tidak
sesuai dengan yang seharusnya sehingga memengaruhi laporan keuangan periode berjalan
atau periode sebelumnya. Periode berjalan adalah periode sebelum laporan keuangan
ditetapkan pada perda, sedangkan periode sebelumnya adalah periode akuntansi di mana
laporan keuangan telah diterbitkan. Paragraf 16 PSAP 10 menjelskan bahwa laporan
keuangan dianggap sudah diterbitkan apabila sudah ditetapkan dengan undang-undang
atau peraturan daerah. Untuk menjaga integritas data dan agar informasi laporan keuangan
tidak menyesatkan,laporan keuangan harus bebas dari kesalahan. Laporan keuangan di
susun pada pisah tanggal tertentu terhadap laporan keuangan pemerintah dan mengikuti
periode tahun anggaran, yaitu meliputi masa satu tahun mulai tanggal 1 januari sampai 31
desember.
1.2. Pihak yang terkait dalam koreksi kesalahan
a. Bendahara penerimaan
Bendahara penerimaan SKPD wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban (LPJ) administratif beserta bukti bukti pendukungnya kepada
pengguna anggaran melalui PPK-SKPD setiap bulan. Selanjutnya, PPK-SKPD
membukukan seluruh transaki yang dilakukan bendahara penerimaan termasuk
koreksi yang ada. Contohnya pengembalian kelebihan peendapatan.
b. Bendahara pengeluaran
Bendahara pengeluaran menyampaikan LPJ-UP, LPJ-TU dan SPJ-
Administratif kepada pengguna anggaran melalui PPK-SKPD. Penyampaian
pertanggungjawaban harus melalui PPK-SKPD agar PPK-SKPD melakukan verifikasi
terlebih dahulu atas LPJ-UP, LPJ-TU, dan SPJ-Administratif tersebut.
c. Kuasa bendahara umum daerah
Kuasa bendahara umum daerah menyampaikan SP2D untuk
mengembalikan kelebihan pendapatan SKPD ke PPK-SKPD.
d. Pengurus barang
Pengurus barang menyampaikan LPBS dan LPBT ke PPK-SKPD. PPK-
SKPD sebaiknya melakukan rekonsiliasi antara catatan yang dibuatnya dan LPBS
serta LPBT, kemudian melakukan koreksi jika terdapat kesalahan dalam
pencatatannya.
1.3. Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan
Kesalahan tidak berulang adalah kesalahan yang diharapkan tidak akan terjadi
kembali. Menurut paragraf 11, koreksi kesalahan yang tidak berulang pada periode
berjalan, baik yang memengaruhi kas maupun yang tidak, dilakukan dengan pembetulan
pada akun yang bersangkutan dalam periode yang berjalan.
1.4. Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode
sebelumnya
Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan bisa terjadi pada satu atau
bbeberapa periode sebelumnya dan mungkin baru ditemukan pada periode berjalan atau
pada periode setelah laporan keuangan disahkan dan telah diterbitkannya undang-undang
dan peraturan daerah. Kesalahan tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan
penyampaian bukti transaksi keuangan olh pengguna anggaran,kesalahan
pencatatan,kecurangan atau kelalaian,dan kemungkinan kesalah dalam penerapan standar
dan kebijakan akuntansi.
B. SARAN