Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KOREKSI KESALAHAN

Disusun Oleh:
Nama :1. Andalusia Fatrah Hoiron
2. Nisa’ Atus Sholihah
3. Hildayatul Khofifah
4. Heni Fuaddina
5. Olivia Febri Kurnia
Guru Pembimbing : Khoirun Nisa’, S.E.
Bidang Study : Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah

Kompetensi Keahlian Akuntansi Dan Keuangan Lembaga


SMK NAHDLATUL ULAMA 1 BABAT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
“Koreksi Kesalahan”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Lamongan,8 Januari 2023


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Koreksi Kesalahan
Dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan adakalanya terjadi kesalahan
dalam pencatatan transaksi keuangan atau perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan
oleh suatu entitas, serta adanya peristiwa luar biasa yang secara signifikan akan
berpengaruh pada kondisi kinerja keuangan suatu entitas.
Suatu kesalahan yang terjadi dalam pencatatan akuntansi mengakibatkan informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan menjadi bias. Oleh karena itu perlu adanya
mekanisme untuk membetulkan kesalahan tersebut.
Apabila ada perubahan kebijakan akuntansi dari periode sebelumnya maka
kemungkinan akan mempengaruhi posisi keuangan secara material. Pengaruh yang
material terhadap laporan keuangan tersebut harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
Disamping itu, kemungkinan terjadi peristiwa luar biasa yang mempengaruhi kondisi
kinerja keuangan suatu entitas secara signifikan. Dalam rangka full disclosure maka
dalam laporan keuangan harus diungkapkan dampak peristiwa luarbiasa tersebut terhadap
kondisi kinerja keuangan.

1.2. Rumusan Masalah


- Apa itu kesalahan dalam pencatatan
- Pihak apa saja yang terkait dalam koreksi kesalahan

1.3. Tujuan
- Memahami pengertian koreksi kesalahan
- Memahami dan menguasai teknis dalam melakukan koreksi kesalahan
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
1.1. Kesalahan dalam pencatatan
Kesalahan adalah penyajian akun-akun laporan keuangan yang secara signifikan tidak
sesuai dengan yang seharusnya sehingga memengaruhi laporan keuangan periode berjalan
atau periode sebelumnya. Periode berjalan adalah periode sebelum laporan keuangan
ditetapkan pada perda, sedangkan periode sebelumnya adalah periode akuntansi di mana
laporan keuangan telah diterbitkan. Paragraf 16 PSAP 10 menjelskan bahwa laporan
keuangan dianggap sudah diterbitkan apabila sudah ditetapkan dengan undang-undang
atau peraturan daerah. Untuk menjaga integritas data dan agar informasi laporan keuangan
tidak menyesatkan,laporan keuangan harus bebas dari kesalahan. Laporan keuangan di
susun pada pisah tanggal tertentu terhadap laporan keuangan pemerintah dan mengikuti
periode tahun anggaran, yaitu meliputi masa satu tahun mulai tanggal 1 januari sampai 31
desember.
1.2. Pihak yang terkait dalam koreksi kesalahan
a. Bendahara penerimaan
Bendahara penerimaan SKPD wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban (LPJ) administratif beserta bukti bukti pendukungnya kepada
pengguna anggaran melalui PPK-SKPD setiap bulan. Selanjutnya, PPK-SKPD
membukukan seluruh transaki yang dilakukan bendahara penerimaan termasuk
koreksi yang ada. Contohnya pengembalian kelebihan peendapatan.
b. Bendahara pengeluaran
Bendahara pengeluaran menyampaikan LPJ-UP, LPJ-TU dan SPJ-
Administratif kepada pengguna anggaran melalui PPK-SKPD. Penyampaian
pertanggungjawaban harus melalui PPK-SKPD agar PPK-SKPD melakukan verifikasi
terlebih dahulu atas LPJ-UP, LPJ-TU, dan SPJ-Administratif tersebut.
c. Kuasa bendahara umum daerah
Kuasa bendahara umum daerah menyampaikan SP2D untuk
mengembalikan kelebihan pendapatan SKPD ke PPK-SKPD.
d. Pengurus barang
Pengurus barang menyampaikan LPBS dan LPBT ke PPK-SKPD. PPK-
SKPD sebaiknya melakukan rekonsiliasi antara catatan yang dibuatnya dan LPBS
serta LPBT, kemudian melakukan koreksi jika terdapat kesalahan dalam
pencatatannya.
1.3. Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan
Kesalahan tidak berulang adalah kesalahan yang diharapkan tidak akan terjadi
kembali. Menurut paragraf 11, koreksi kesalahan yang tidak berulang pada periode
berjalan, baik yang memengaruhi kas maupun yang tidak, dilakukan dengan pembetulan
pada akun yang bersangkutan dalam periode yang berjalan.
1.4. Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode
sebelumnya
Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan bisa terjadi pada satu atau
bbeberapa periode sebelumnya dan mungkin baru ditemukan pada periode berjalan atau
pada periode setelah laporan keuangan disahkan dan telah diterbitkannya undang-undang
dan peraturan daerah. Kesalahan tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan
penyampaian bukti transaksi keuangan olh pengguna anggaran,kesalahan
pencatatan,kecurangan atau kelalaian,dan kemungkinan kesalah dalam penerapan standar
dan kebijakan akuntansi.

a. Koreksi kesalahan belanja


Koreksi kesalahan belanja dapat dibagi dua, yaitu yang menambah saldo kas dan yang
mengurangi saldo kas. Koreksi kesalahan belanja yang menambah saldo kas, yaitu pengembalian
belanja pegawai karena salah perhitungan jumlah gaji, dikoreksi menambah saldo kas dan
pendapatan lain-lain
1) koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang tidak berulang terjadi pada periode
sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas serta tidak mempengaruhi secara material
posisi aset selain kas.
2) koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang terjadi pada
periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas

b. Koreksi kesalahan pendapatan


Koreksi kesalahan pendapatan dapat dibagi dua yaitu yang menambah saldo kas dan yang
mengurangi saldo kas.
1) koreksi kesalahan pendapatan yang menambah saldo kas, yaitu pendapatan transaksi
penyetoran bagian laba perusahaan negara yang belum dilaporkan.
2) kesalahan pendapatan yang mengurangi saldo kas yaitu kesalahan pengembalian
pendapatan dana alokasi umum karena kelebihan transfer.

c. Penerapan PSAP No. 10 paragraf 12


Koreksi kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan
mempengaruhi posisi kas apabila keuangan periode tersebut belum diterbitkan dilakukan
dengan pembetulan pada akun pendapatan atau akun belanja dari periode yang bersangkutan.

d. Penerapan PSAP No. 10 Paragraf 12


Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga mengakibatkan penerimaan kembali
belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi
posisi kas serta mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan
periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan Lain-
lain, Aset, serta Ekuitas Dana yang Terkait.
e. Penerapan PSAP No. 10 Paragraf 14
Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga mengakibatkan penerimaan kembali
belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi
posisi kas dan tidak mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan
keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun
pendapatan lain-lain oleh SKPD.

f. Penerapan PSAP No. 10 Paragraf 15


Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang terjadi pada
periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan tersebut
sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada Ekuitas Dana Lancar.

g. Penerapan PSAPNo. 10Paragraf 16 dan 17


Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain kas tidak berulang yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya, baik menambah maupun mengurangi posisi kas, apabila laporan keuangan
periode tersebut sudah diterbitkan, lakukan dengan pembetulan pada akun kas dan akun aset
bersangkutan.

h. Penerapan PSAP No. 10 Paragraf 18


Koreksi kesalahan atas beban yang tidak berulang sehingga mengakibatkan pengurangan
beban, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan memengaruhi posisi asset selain kas,
apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada
akun pendapatan lain-lain-LO. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban, dilakukan dengan
pembetulan pada akun Ekuitas.

i. Penerapan PSAP No. 10 Paragraf 20


Koreksi kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan tidak
memengaruhi posisi kas, baik sebelum maupun setelah laporan keuangan periode tersebut
diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pos-pos neraca terkait pada periode ditemukannya
kesalahan.

j. Penerapan PSAP No. 10 Paragraf 20


Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan-LRA yang tidak berulang dan terjadi pada
periode-periode sebelumnya, baik menambah maupun mengurangi posisi kas, apabila laporan
keuangan pada periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun kas
dan akun saldo anggaran lebih (SAL).

k. Penerepan PSAP No. 10 Paragraf 22


Kesalahan berulang dan sistematik seperti yang dimaksud pada paragraf 9 menjelaskan tidak
memerlukan koreksi, tetapi dicatat pada saat terjadi.
Paragraf 9 menjelaskan bahwa kesalahan yang berulang dan sistematik adalah kesalahan
yang disebabkan oleh sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis transaksi tertentu yang diperkirakan
akan terjadi berulang. Contohnya penerimaan pajak dari wajib pajak yang memerlukan koreksi
sehingga perlu dilakukan restitusi atau tambahan pembayaran dari wajib pajak. Apabila seorang
wajib pajak kurang bayar, pada saat menerima pembayaran dari wajib pajak, dicatat sebagai
pendapatan pajak, dan sebaliknya apabila lebih bayar, pembayaran restitusi kepada wajib pajak
dicatat sebagai pengurang pedapatan pajak pada saat terjadi.

l. Penerapan PSAP No. 10 Paragraf 27


Koreksi kesalahan yang tidak berulang atas pencatatan kewajiban yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya, baik dan menambah maupun mengurangi posisi kas, apabila laporan
keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun kas dan
akun kewajiban.

m. Penerapan PSAP No. 10 Paragraf 32


Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan
tidak memengaruhi posisi kas, baik sebelum maupun setelah laporan keuangan periode tersebut
diterbitkan, pembetulan dilakukan pada akun-akun neraca terkait pada periode kesalahan
ditemukan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari materi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa dari koreksi kesalahan terdapat
beberapa bagian yaitu kesalahan dalam pencatatan, pihak yang terkait dalam koreksi
kesalahan,kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan,kesalahan tidak berulang
yang terjadi pada periode sebelumnya.dalam bagian pihak yang terkait dalam koreksi kesalahn
dibagi menjadi empat bagian yaitu bendahara penerimaan,bendahara pengeluaran,kuasa
bendahara umum daerah,pengurus barang.sedangkan kesalahan tidak berulang yang terjadi pada
periode berjalan dibagi menjadi dua yaitu kesalahan yang memengaruhi kas dalam periode
berjalan dan tidak memengaruhi kas pada periode berjalan.dan yang terakhir adalah kesalahan
tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya dibagi menjadi tigabelas bagian yaitu
koreksi kesalahan belanja,koreksi kesalahan pemdapatan,penerapan PSAP No.10 paragraf
12,penerapan PSAP No.10 paragraf 12,penerapan PSAP No.10 paragraf 14,penerapan PSAP
No.10 paragraf 15,penerapan PSAP No.10 paragraf 16 dan 17,penerapan PSAP No.10 paragraf
18,penerapan PSAP No.10 paragraf 20,penerapan PSAP No.10 paragraf 22,penerapan PSAP
No.10 paragraf 27,penerapan PSAP No.10 paragraf .

B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai