Anda di halaman 1dari 4

PSAP 10: KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,

PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK


DILANJUTKAN

PSAP 10 mengatur perlakuan akuntansi terhadap koeraksi kesalahan akuntansi. SPAP 10

mengatur perlakuan akuntansi terhadap perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi

akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan. Isi PSAP 10 meliputi koreksi kesalahan,

perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak

dilanjutkan.

Tujuan dan Ruang Lingkup

PSAP 10 bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi terhadap koreksi kesalahan, perubahan

kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan. PASP 10

berlaku bagi semua unit pemerintahan kecuali perusahaan negara/daerah.

Koreksi Kesalahan

Kesalahan adalah penyajian akun/pos yang secara signifikan tidak sesuai dengan yang

seharusnya yang mempengaruhi laoran keuangan periode berjalan atau periode sebelumnya.

Suatu kesalahan pada periode sebelumnya mungkin baru ditemukan pada periode berjalan.

Berdasarkan jenisnya, kesalahn yang mungkin terjadi adalah:

1. Adanya bukti transaksi yang tidak ditemukan sebelumnya

2. Salah perhitungan aritmatik

3. Salah penerapan standar

4. Salah penerapan kebijakan akuntansi

5. Salah interpretasi fakta

6. Kecurangan atau kelalaian


Berdasarkan sifat kejadiannya, kesalahan dapat berupa:

1. Kesalahan tidak berulang. Kesalahan tidak berulang adalah kesalahan yang diharapkan

tidak akan terjadi kembali. Kesalahan tidak berulang dikelompokkan menjadi:

a. Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan

b. Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya

2. Kesalahan yang berulang dan sistematik. Kesalahan berulang dan sistematik adalah

kesalahan yang disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis transaksi tertentu yang

diperkirakan akan terjadi kembali. Contohnya kesalahan berulang adalah koreksi pajak.

Apabila ditemukan kesalahan, maka dilakukan koreksi kesalahan. Koreksi adalah tindakan

pembetulan secara akuntansi agar akun/pos yang tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi

sesuai dengan yang seharusnya. Berikut adalah tindakan koreksi yang dilakukan terhadap

kesalahan:

1. Kesalahan yang tidak berulang memerlukan koreksi kesalahan.

2. Kesalahan berulang dan sistematik tidak memerlukan koreksi melainkan pencatatan biasa

pada saat terjadi transaksi.

Kesalahan yang tidak berulang dan koreksi kesalahannya disajikan berikut ini :

1. Kesalahan belanja, beban, pendapatan LRA, atau pendapatan LO yang terjadi pada

periode berjalan, mempengaruhi atau tidak mempengaruhi kas, misalnya salah

perhitungan gaji atau jumlah penerimaan hibah salah pada periode sekarang, diperbaiki

pada akun yang bersangkutan pada periode berjalan.

2. Kesalahan belanja, pendapatan LRA, beban, atau pendapatan LO yang terjadi pada

periode sebelumnya, laporan keuangan belum diterbitkan, mempengaruhi atau tidak


mempengaruhi kas, misalnya salah perhitungan gaji atau jumlah penerimaan hibah salah

pada periode lalu, diperbaiki pada akun Pendapatan Lain-Lain dan Perubahan SAL

(Jurnal LRA) serta Kas dan Pendapatan Lain-Lain (Jurnal LO).

3. Kesalahan belanja, pendapatan LRA, beban, atau pendapatan LO yang terjadi pada

periode sebelumnya, laporan keuangan sudah diterbitkan, mempengaruhi atau tidak

mempengaruhi kas, mialnya salah perhitungan gaji pada periode lalu, diperbaiki pada

akun Surplus/Defisit LRA dan Perubahan SAL (Jurnal LRA) serta Kas dan Ekuitas

(Jurnal LO).

Laporan keuangan dianggap sudah diterbitkan apabila undang-undang atau peraturan daerah

terkait sudah ditetapkan. Koreksi kesalahan tidak dengan mempengaruhi pagu anggaran pada

periode berjalan. Akun koreksi kesalahan disajikan terpisah pada laporan realisasi anggaran

dan juga diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal dan lebih

relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan,

kinerja keuangan, atau arus kas entitas.

Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi

Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:

a. Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal suatu PSAK.

b. Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan secara sukarela

maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara retrospektif.


Jenis Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi:

a. Penerapan Retrospektif

Penerapan retrospektif adalah penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi,

peristiwa, dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan sejak awal

transaksi.

Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif maka entitas

menyesuaikan saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian

paling awal dan jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap periode sajian

seolah-olah kebijakan akuntansi baru tersebut sudah diterapkan sebelumnya.

b. Penerapan Prospektif (Masa Depan)

Penerapan Prospektif adalah suatu penerapan dampak perubahan kebijakan akuntansi

baru untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain yang terjadi setelah tanggal perubahan

kebijakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai