Anda di halaman 1dari 94

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Satuan Karya (saka) adalah organisasi pendukung Gerakan Pramuka sebagai


wadah pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat, mengembangka n
bakat dan menambah pengalaman para pramuka penegak dan pramuka pandega
dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan.

Saka juga memotivasi anggotanya untuk melaksanakan kegiatan nyata dan


produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupannya dalam melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu penegak?


2. Apa yang di maksud dengan Saka?
3. Apa itu saka Bhayangkara?
4. Siapa sebenarnya bapak pandu sedunia?
5. Materi apa saja yang tercakup dari setiap Krida di saka Bhayangkara?

1.3 Tujuan dan manfaat

Tujuan di bentuknya saka Bhayangkara adalah untuk melahirkan kader kader


bangsa yang memiliki akhlak dan moral guna ikut serta bertanggung jawab terhadap
keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di
dalam gerakan pramuka.

Manfaat dari di bentuk nya Saka Bhayangkara antara lain :

Wadah pembinaan, pengendalian dan pengembangan pengetahuan dan


teknologi, serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan, sarana untuk
melaksanakan kegiatan nyata dan produktif dan juga sarana untuk melaksanakan
bakti kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 1


BAB II

KEPANDUAN DAN KEPRAMUKAAN

2.1 Pengertian kepanduan

Kepanduan adalah suatu medan gerak untuk anak anak atau peserta didik,
oleh mereka di bawah pimpinan mereka sendiri, tempat Kakak mereka memberika n
kepada adik adiknya itu suasana yang sehat dan menganjurkan agar mereka
melakukan kegiatan-kegiatan yang positif, inisiatif dan produktif.

Baden powell berpendapat bawah kepanduan adalah gerakan latihan, karena


itu dalam prakteknya ada dua hal yang terbukti, pertama kebiasaan baik tertanam,
kedua adanya kesempatan untuk mengembangkan inisiatif, disiplin diri, dan
menentukan tujuan sendiri.

2.2 Biografi singkat Baden Powell


Robert Stephenson Smyth Baden Powell of Gilwell adalah seorang komandan
militer inggris yang sering di kenal sebagai bapak pramuka sedunia. Seseorang
yang banyak menginspirasi dan memberikan gambaran, betapa pentingnya
kepedulian terhadap kemanusiaan.

Gambar 1: Baden Powell


Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 2


Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London. Nama kecil
bapak pandu dunia ini adalah Robert Stephenson Smyth. Nama ayah dari bapak
pandu sedunia ini adalah Prof.Domine Baden Powell, sedangkan ibunya bernama
Henrietta Grace Smyth. Ayah Baden Powell adalah seorang professor di bidang
geometri. Ayahnya meninggal ketika ia masih kecil.

Baden powell adalah anak ke delapan dari sepuluh bersaudara, memilik i


sembilan saudara, yaitu Warrington, George, Augustus, Frank, Penrosa, Agnes,
Henrietta, Jessie, dan Baden Flacthter. Usianya baru tiga tahun saat ayah nya
meninggal dunia. Beliau mendapatkan beasiswa di Charterhouse School, salah satu
sekolah paling bergengsi di inggris. Di Charterhouse School, beliau mulai tertarik
dengan alam bebas.

Pada awal tahun 1908, bapak pandu dunia ini selalu menulis pengalama n
yang telah dialaminya. Kumpulan dari tulisannya kemudian terbit sebagai buku
berjudul “SCOUTING FOR BOYS” yang semula hanya untuk laki-laki, yang
sekarang disebut Boys Scout.

Gambar 2 : Buku Scouting For Boys

Sumber : Google.com

Pada tahun 1910, Baden Powell pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir
Letnan Jendral, dan menikah dengan Olave St. Clair Soames pada tahun 1912,
beliau dianugerahi tiga orang anak yang bernama Peter Baden-Powell, Betty Clay,
Heather Grace Baden-Powell.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 3


Pada tahun 1916, terbentuklah kelompok pramuka usia siaga yang bernama
CUB (anak serigala). Sebelumnya, pada tahun 1914 Baden Powell menulis
petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru terlaksana pada tahun 1919.

Lalu, dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau


mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat
pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.

Gilwell park merupakan bumi perkemahan dan pusat kegiatan kepanduan,


Taman ini berdiri dilahan seluas 44 hektare tepatnya berada di Sewardstonebury,
Hutan Epping, dekat dengan Chingford, London.

Gambar 3 : Gilwell Park

Sumber : Google.com

Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall,


London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden
Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

Kemudian, pada tahun 1922, Baden Powell menerbitkan buku berjudul


“Rovering to Success” yang berisi petunjuk bagi pramuka penegak dalam
menghadapi rintangan dalam hidupnya. kemudian beliau mendapat title Lord dari
Raja George pada tahun 1929. Baden Powell meninggal pada tanggal 8 Januari
1941 di Nyeri, Kenya, Afrika utara. Di usia 83 Tahun. Dan di saat itu pula Inggris
yag merupakan negara Baden Powell sedang menginvasi Kenya, Afrika utara.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 4


2.3 WOSM

WOSM (World Organization of Scout Movement) atau Organisas i


Kepanduan Sedunia adalah logo atau lambang kepramukaan sedunia yang juga
dijadikan sebagai lencana pada pakaian pramuka. merupakan organisasi dunia non-
pemerintahan yang menaungi gerakan kepanduan di seluruh dunia. WOSM
didirikan pada tahun 1920, dan mempunyai kantor pusat di Jenewa, Swiss.

Gambar 4 : WOSM

Sumber : Google.com

Di Indonesia, lencana WOSM menjadi salah satu tanda umum Gerakan


Pramuka, tanda ini dikenakan di baju seragam pramuka di dada sebelah kanan
(putra) dan kerah baju sebelah kanan ( putri).

Gambar 5 : WOSM pada seragam Pramuka

Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 5


Lambang WOSM terdiri atas gambar “fleur-de-lis” atau dikenal juga sebagai
bunga lily dengan tiga ujung, kompas, dua bintang, yang dilingkari tali bersimpul
mati. Gambar berwarna putih dengan warna latar berwarna ungu. Lambang “fleur-
de-lis” ini telah digunakan oleh Baden Powell, Bapak Pramuka Sedunia, untuk
disematkan kepada 22 anak laki-laki yang mengikuti perkemahan di Pulau
Bwonsea pada 25 Juli – 2 Agustus 1907. Hingga kini lambang tersebut masih
digunakan sebagai lambang WOSM (Organisasi Kepanduan Sedunia).

Makna dari lambang WOSM :

1. Jarum kompas menunjuk ke atas (utara), memiliki arti sebagai pengingat


agar senantiasa melakukan kebenaran dan menjadi pribadi yang dapat
dipercaya. Selain itu, untuk senantiasa menjaga cita-citanya dan
perannya sebagai penunjuk jalan.
2. Bunga Lily (fleur-de-lis) atau Bunga dengan Tiga Ujung, mengiaska n
Tiga Janji Pramuka
3. Dua bintang, melambangkan untuk selalu berupaya menjadi penerangan
dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
4. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati, mengiaska n
bahwa antar sesama Pramuka di seluruh dunia selalu menjalin hubunga n
persahabatan dan persaudaraan.
5. Warna putih, melambangkan jiwa yang berhati suci dan bersih.
6. Warna dasar ungu, memiliki arti bahwa Pramuka memiliki keterampila n
kepemimpinan dan suka menolong orang lain.

Misi WOSM adalah untuk berkontribusi terhadap pendidikan kaum muda


melalui suatu sistem nilai yang berdasarkan Tri Satya dan Dasadarma guna
membantu mewujudkan dunia yang lebih baik dimana penduduknya teraktualisas i
diri sebagai individual serta memiliki peran konstuktif dalam masyarakat.

Visi WOSM “Kedepannya, Kepanduan akan menjadi gerakan terdepan


edukasi kaum muda di dunia, yang memungkinkan 100 juta kaum muda untuk
menjadi warganegara yang aktif menciptakan perubahan positif dalam komunitas
mereka dan juga di dunia, berdasarkan nilai-nilai yang dianut bersama.”

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 6


2.4 Biografi Bapak Pramuka

Gusti Raden Mas Dorodjatun atau Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Sri
Sultan Hamengkubuwono IX lahir di Yogyakarta pada 12 April 1912. Memilik i
nama kecil Gusti Raden Mas Dorojatun. Beliau merupakan putra dari Sri Sultan
Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah atau Kanjeng Ratu Alit.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah seorang sultan yang pernah


memimpin Kasultanan Yogyakarta (1940-1988) dan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia. Sri Sultan
Hamengkubuwono IX juga pernah menjabat sebagai wakil presiden Indonesia yang
kedua (1973–1978), selain itu Ia juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia
dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Gambar 6: Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Sumber : Google.com

Keterlibatannya dalam Pramuka dimulai sejak ia masih kanak kanak. Pada


tahun 1921 di Yogyakarta, Sri Sultan tercatat sebagai anggota welp (siaga), jenjang
kepramukaan terendah (6-11 tahun). Organisasi pramuka resmi berdiri pada 14
Agustus 1961. Organisasi pramuka tersebut merupakan peleburan dari berbagai
organisasi kepanduan di Indonesia.

Kata 'Pramuka' diambil dari kata 'Poromuko', yang berarti prajurit terdepan
dalam sebuah peperangan. Selain itu, kata 'Pramuka' merupakan singkatan dari
'Praja Muda Karana', yang berarti jiwa jiwa muda yang berkarya.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 7


Kata 'Pramuka' diambil dari kata 'Poromuko', yang berarti prajurit terdepan
dalam sebuah peperangan. Selain itu, kata 'Pramuka' merupakan singkatan dari
'Praja Muda Karana', yang berarti jiwa jiwa muda yang berkarya.

Pada 9 Maret 1961, Presiden Sukarno membentuk Panitia Pembentuka n


Gerakan Pramuka. Panitia tersebut beranggotakan Sri Sultan Hamengkubuwana IX,
Prof. Prijono (Menteri P&K), Dr.A. Azis Saleh (Menteri Pertanian), dan Achmadi
(Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa).

Pada 14 Agustus 1961 (Hari Pramuka), selain dilakukan penganugera ha n


Panji Kepramukaan dan defile, juga dilakukan pelantikan Mapinas (Majelis
Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari Gerakan Pramuka. Sri Sultan
Hamengkubuwana IX menjabat sebagai Ketua Kwarnas sekaligus Wakil Ketua I
Mapinas (Ketua Mapinas adalah Presiden RI). Selama 13 tahun, Sri Sultan
Hamengkubuwono IX menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional. Tepatnya dari
tahun 1961 hingga 1974.

Jasa Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam bidang pramuka terdengar


hingga ke mancanegara. Hal ini membuat ia dianugerahi Bronze Wolf Award dari
World Organization of the Scout Movement (WOSM), pada 1973. Penghargaan ini
merupakan penghargaan tertinggi untuk mereka yang berjasa besar dalam
pengembangan pramuka.

Gambar 7: Bapak Pramuka Indonesia

Sumber : Google.com

Pada minggu malam 2 Oktober 1988, Hamengkubuwana IX wafat di George


Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan kemudian

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 8


dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul, DI
Yogyakarta. Dan pada 8 Juni 2003, Sri Sultan Hamengkubuwana IX diangkat
menjadi pahlawan nasional Indonesia oleh presiden Megawati Sukarnoputri.

2.5 Latar belakang gerakan Pramuka

Tanggal 14 Agustus disahkan menjadi Hari Pramuka, melalui keputusan


Presiden RI Nomor 448 Tahun 1961. Kepramukaan merupakan proses pendidikan
di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga. Selain itu merupakan
sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan
perkembangan masyarakat, serta bangsa Indonesia.

Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) memiliki sejarah yang turut


berkontribusi dalam perjalanan bangsa. Lahirnya Pramuka di Indonesia turut
menyulut berdirinya pergerakan nasional.

Berawal dari gerakan kepanduan yang muncul di Inggris, berkembang, dan


menyebar ke Belanda hingga akhirnya masuk ke Indonesia. Gerakan kepanduan di
Hindia Belanda didirikan pada tahun 1912 di Jakarta, bernama Nederlands
Padvinders Vereeniging (NPV), sebelum berganti nama Nederlands Indische
Padvinders-Vereeniging (NIPV) pada 4 September 1917. Gerakan ini sebagai
bagian dari kepanduan Nederlands Padvinders Organisatie (NPO), yang berpusat di
Belanda. Sedangkan organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia
adalah Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) berdiri atas prakarsa
A.A.Mangkunegara VII pada tahun 1916.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 9


Gambar 8 : Mangkunegara VII

Sumber : Google.com

Lahirnya JPO menjadi penyemangat berdirinya organisasi kepanduan lain di


Indonesia pada saat itu, seperti JJP (jong java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamftsche Padvinderzj), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), dan
Padvinders Muhammadiyah yang kemudian menjadi nama Hizbul Wathan atau
HW. Maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu
Kesultanan), dan PPS (Pandu Pemuda Sumatra), bergabung menjadi KBI
(Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI
(Persatuan Antar Pandu Indonesia), yang kemudian pada tahun 1938 berubah
menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia).

Gambar 9 : Awal masa Kepramukaan di Indonesia

Sumber :Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 10


Tahun 1928-1935 bermunculan gerakan kepanduan Indonesia. Pada masa
penjajahan Jepang, organisasi kepanduan dilarang untuk beraktivitas. Akhirnya
para pandu ikut terjun dan bahu-membahu memperjuangkan kemerdekaan.

Setelah kemerdekaan indonesia beberapa tokoh kepanduan berkumpul di


Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan
Indonesia sebagai suatu panitia kerja, pembentukan satu wadah organisas i
kepanduan untuk seluruh bangsa Indonesiadan segera mengadakan Kongres
Kesatuan Kepanduan Indonesia. Kongres dilaksanakan pada tanggal 27-29
Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia.

Kemudian pemerintah RI mengakui sebagai satu satunya organisas i


kepanduan yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui,


metode dan aktivitas pendidikannya harus diganti. Seluruh organisasi kepanduan
yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Akhirnya, dikeluarka nla h
Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961 tentang Panitia
Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan
seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

Di bulan April itu juga, keluarlah keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun
1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Panitia
inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, seb

sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tangga l
20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Akhirnya, pada tahun 1961 inilah Presiden
Republik Indonesia memutuskan untuk meleburkan semua kepanduan Indonesia
kedalam satu organisasi baru yang diberi nama Gerakan Pramuka.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 11


Gambar 10 : Logo Gerakan Pramuka

Sumber : Google.com

2.6 Sejarah Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka secara resmi lahir pada tahun 1961. Hal ini bermula dari
keinginan Presiden Soekarno untuk menyatukan oraganisasi kepanduan yang
jumlahnya sangat banyak sementara anggotanya hanya sedikit.

Melalui Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960


tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana, Soekarno kemudian
menunjuk panitia untuk membentuk Gerakan Pramuka dipimpin Sri Sultan
Hamengkubuwono IX.

Nama Pramuka dicetuskan Sri Sultan Hamengkubuwono IX terinspirasi dari


kata Poromuko yang berarti pasukan terdepan dalam perang. Kemudian, kata
Pramuka tersebut diterjemahkan menjadi Praja Muda Karana yang berarti “Jiwa
Muda yang Gemar Berkarya”.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 12


Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakuka n
sebagai Hari Pramuka yang setiap tahun diperingati seluruh jajaran dan anggota
Gerakan Pramuka.

Maka, setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka. Misi


utama gerakan Pramuka adalah untuk mendidik pemuda dan pemudi Indonesia, dari
usia anak-anak, demi meningkatkan rasa cinta tanah air dan bela negara.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional


Gerakan Pramuka pertama dan terpilih kembali sampai 4 periode selanjutnya
hingga tahun 1974. Ia berjasa melambungkan Pramuka Indonesia hingga ke luar
negeri. Maka, gelar Bapak Pramuka Indonesia disematkan kepada Raja Yogyakarta
ini. Sementara itu, lambang Pramuka berupa silluete Tunas Kelapa disahkan dalam
Keppres Nomor 238 Tahun 1961.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 13


Gambar 11 : Silluete Tunas Kelapa
Sumber : Google.com

Lambang tunas kelapa itu sendiri diciptakan oleh Sunardjo Atmodipuro,


seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai Pegawai Tinggi Departeman
Pertanian. Lambang Gerakan Pramuka mempunyai wujud Silluete (bayangan)
Tunas Kelapa.

Lambang tersebut juga memiliki arti yang mendalam seperti,

1. Buah kelapa dalam keadaan tumbuh, atau disebut cikal, berarti Pramuka
merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa.
2. Buah kelapa adalah buah yang tahan lama, berarti Pramuka adalah orang yang
jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
3. Kelapa atau tunas kelapa dapat tumbuh di berbagai medan, berarti Pramuka
merupakan orang dan organisasi yang bisa beradaptasi dengan kondisi apapun.
4. Kelapa tumbuh menjulang tinggi, berarti Pramuka memiliki cita-cita yang
tinggi. Akar kelapa sangat kuat, berarti Pramuka memegang dasar yang kuat
sebagia prinsipnya.
5. Kelapa adalah pohon yang serbaguna, berarti Pramuka akan selalu berguna
untuk nusa dan bangsa, kapan saja dibutuhkan.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 14


BAB III

KEPENEGAKAN

3.1 Pengertian Penegak

Penegak adalah anggota muda gerakan pramuka yang berusia 16 sampai 20


tahun. Secara umum usia tersebut adalah masa sosial atau masa remaja yang sedang
mencari jati diri, memiliki semangat yang kuat, kemauan yang kuat, dan cenderung
agresif.

3.2 Satuan Penegak

Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang idealnya terdiri dari 6
sampai 8 orang Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Pimpinan Sangga (Pinsa) .
Sangga sendiri adalah satuan terkecil dalam penegak yang berarti gubuk atau rumah
kecil di sawah atau saung. dengan itu diharapkan segenap anggota

sangga mengedepankan nilai- nilai kekeluargaan dan musyawarah dalam


mengambil keputusan termasuk dalam menentukan nama dan tanda sangga.

Terdapat 5 sangga, yaitu :

1. Sangga Perinis

Didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 (bertepatan dengan Hari Kebangkitan


Nasional ) yaitu saat dimana bangsa indonesia masih dalam masa penjajahan dan
bangsa indonesia mulai merintis dan menyatukan kekuatan untuk berjuang
melawan para penjajah.

Gambar 12 : Sangga perintis


Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 15


2. Sangga Pencoba

Nama sangga pencoba diambil dari peristiwa berdirinya Boedi Oetomo


pada 20 Mei tahun 1908. Pada tanggal ini telah terjadi peristiwa Kebangkitan
nasional dimana bangkitnya semangat persatuan, kesatuan dan nasionalis me
serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui
oranisasi nasional yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 300
tahun sebelumnya.

Gambar 13 : Sangga Pencoba

Sumber : Google.com

3. Sangga Pendobrak

Didirikan pada tanggal 17 Agustus 1945 (bertepatan dengan Hari


Proklamsi Kemerdekaan Indonesia) nama pendobrak diambil untuk mengingat
kita akan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang baik dengan kekuatan
fisik maupun yang telah memproklamasikan kemerdekaan indonesia karena
berkat perjuangan para pahlawan inilah kita bisa merasakan kemerdekaan.

Gambar 14 : Sangga Pendobrak

Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 16


4. Sangga Penegas

Didirikan pada tanggal 11 Maret 1965 bertepatan dengan Hari


SUPERSEMAR atau Surat Perintah 11 Maret.

Gambar 15 : Sangga Penegas

Sumber : Google.com

5. Sangga pelaksana

mengingatkan kita pada peristiwa setelah tahun 1945 hingga sekarang,


saat Indonesia masuk pada masa pembangunan, sangga ini juga mengingatka n
kita untuk mengisi kemerdekaan agar perjuangan para pahlawan tidak sia-sia.

Gambar 16 : Sangga Pelaksana

Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 17


3.3 Dewan Penegak

Sebagai wadah pembinaan kepemimpinan di ambalan dibentuk Dewan


Ambalan Penegak atau disingkat Dewan Penegak. (Keputusan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka Nomor 231 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraa n
Gugus depan Gerakan Pramuka; Bab IV, Point keempat).

Masa bakti Dewan Ambalan Penegak adalah 1 tahun. Sedangkan tugasnya antara
lain adalah:

1. Merancang dan melaksanakan program kegiatan


2. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
3. Merekrut anggota baru
4. Membantu sangga dalam mengintegrasikan anggota baru dalam sangga

Dewan Penegak memiliki kepengurusan sebagai berikut:

1. Pradana (Ketua)
2. Kerani (Sekretaris)
3. Bendahara
4. Pemangku Adat (pemimpin tata-cara adat Ambalan)
5. Beberapa anggota

Di tingkat Racana Pandega organisasi serupa disebut sebagai Dewan Racana


pandega atau disingkat Dewan Pandega. Di tingkat Pasukan Penggalang disebut
sebagai Dewan Pasukan Penggalang atau disingkat Dewan Penggalang. Sedangkan
di tingkat Perindukan Siaga dibentuk Dewan Perindukan Siaga atau Dewan Siaga.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 18


3.4 Kegiatan Penegak

1. Raimuna
Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk
perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka,
seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna
Nasional.
2. Gladian Pimpinan Satuan
Gladian Pimpinan Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil
Pemimpin Sangga, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang
manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan,
kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat
menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.
3. Perkemahan
Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang
diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan
dalam satu periode.
4. Perkemahan wirakarya
Perkemahan Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan
integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembanguna n
masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler,
khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.
5. Perkemahan Bakti
Perkemahan Bakti, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan
pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun
di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 19


6. Perkemahan antar SAKA
Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota
Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka.
7. Pengembaraan
Pengembaraan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang
ilmu medan, peta, kompas dan survival.
8. Latihan Pengembangan dan Kepemimpinan
pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan
mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda.
9. Kursus Instruktur Muda
pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengembangka n
potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi.
10. Penataran, Seminar Dan Lokakarya
pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu
permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara
bersama.
11. Sidang Paripurna
pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang tergabung dalam
Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyus un
program kerja/kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu
tahun.
12. Musppanitera
pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyus un
perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di
wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 20


BAB IV
SATUAN KARYA PRAMUKA

4.1 Pengertian Saka


Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurk a n
minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun.
Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing masing
mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat
Kecakapan Khusus (SKK) untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok
Kesatuan Karya.

4.2 Satuan Karya Tingkat Nasional


Satuan Karya Pramuka atau disingkat Saka, di tingkat Nasional ini telah
diakui dan disahkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Saat ini, terdapat 11
Satuan Karya Pramuka tingkat Nasional. Sebelum tahun 2013, hanya dikenal
delapan Satuan Karya Pramuka Tingkat Nasional. Kedelapan Saka tersebut adalah
Saka Bahari, Saka Bakti Husada, Saka Bhayangkara, Saka Dirgantara, Saka
Kencana, Saka Taruna Bumi, Saka Wanabakti, dan Saka Wira Kartika. Kemudian
di bentuklah tiga buah Saka baru yang diakui sebagai Saka Tingkat Nasional. Saka
Kalpataru, Saka Pariwisata, dan Saka Widya Budaya Bakti.
Sebagaimana Keputusan Kwartir Nasional Nomor 170.A Tahun 2008
Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka, Saka adalah wadah
pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan
menambah pengalaman para pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 21


1. SAKA BAHARI

Gambar 17 : SAKA BAHARI


Sumber : Google.com
Saka Bahari adalah Saka yang memberikan keterampilan praktis di bidang
kebaharian atau kelautan. Pembinaan Saka bahari dilaksanakan bekerja sama
dengan TNI AL. Saka Bahari memiliki 4 krida, yaitu :

1) Krida Sumberdaya Bahari 3) Krida Wisata Bahari


2) Krida Jasa Bahari 4) Krida Reksa Bahari
2. SAKA BAKTI HUSADA

Gambar 18 : SAKA BAKTI HUSADA


Sumber : Google.com
Saka Bakti Husada adalah Satuan Karya Pramuka yang memberika n
pengetahuan dan ketrampilan praktis di bidang kesehatan. Di bawah naungan
Kementrian Kesehatan. Saka Bakti husada memiliki 5 krida, yaitu :

1) Krida Bina Lingkungan Sehat 4) Krida Bina Gizi


2) Krida Bina Keluarga Sehat 5) Krida Bina Obat
3) Krida Penanggulangan Penyakit

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 22


3. SAKA BHAYANGKARA

Gambar 19 : SAKA BHAYANGKARA


Sumber : Google.com
Saka Bhayangkara adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan
ketrampilan khusus di bidang ketertiban masyarakat (kamtibma s).
Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan Kepolisian Republik
Indonesia. Saka Bhayangkara memiliki 4 krida, yaitu :

1) Krida Lantas 3) Krida TPTKP


2) Krida Tibmas 4) Krida P2B
4. SAKA DIRGANTARA

Gambar 20 : SAKA DIRGANTARA


Sumber : Google.com
Saka Dirgantara adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan
keterampilan di bidang kedirgantaraan. Saka Dirgantara bekerja sama dengan
TNI AU. Saka Dirgantara memiliki 3 Krida, yaitu :

1) Krida Olahraga Dirgantara 3) Krida Jasa Kedirgantaraan


2) Krida Pengetahuan Dirgantara

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 23


5. SAKA KENCANA

Gambar 21 : SAKA KENCANA


Sumber : Google.com
Saka Kencana adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan
ketrampilan khusus di bidang Keluarga Berencana (KB). Pembinaannya
bekerja sama dengan BKKBN. Saka Kencana memiliki 4 krida, yaitu :

1) Krida KB dan KR 3) Krida Adokasi dan KIE


2) Krida KS dan PK 4) Krida Bina Peran Serta Masyarakat
6. SAKA TARUNA BUMI

Gambar 22 : SAKA TARUNABUMI


Sumber : Google.com
Saka Taruna Bumi adalah saka yang memberikan pengetahuan dan
keterampilan di bidang pembangunan pertanian. Pembinaannya bekerjasama
dengan Kementrian Pertanian. Saka Taruna Bumi memiliki 5 krida, yaitu :

1) Krida Pertanian dan Tanaman Pangan 4) Krida Perikanan


2) Krida Pertanian Tanaman Perkebunan 5) Krida peternakan
3) Krida Pertanian Tanaman Holtikultura

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 24


7. SAKA WANABAKTI

Gambar 23 : SAKA WANABAKTI


Sumber : Google.com
Saka Wanabakti adalah saka yang memberikan pengetahuan dan
ketrampilan serta menanamkan rasa tanggung jawab di bidang pelestarian
sumberdaya alam. Saka Wanabakti bekerjasama dengan Kementeria n
Kehutanan. Saka Wanabakti memiliki 4 krida, yaitu :

1) Krida Tata Wana 3) Krida Bina Wana


2) Krida Reksa Wana 4) Krida Guna Wana
8. SAKA WIRA KARTIKA

Gambar 24 : SAKA WIRA KARTIKA


Sumber : Google.com
Saka Wira Kartika adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan
ketrampilan khusus di bidang kewilayahan dan bela negara. Pembinaannya
bekerja sama dengan TNI AD. Saka Wira Kartika memiliki 5 krida, yaitu :

1) Krida Survival 3) Krida Mountainering 5) Krida Bintal Juang


2) Krida Pioner 4) Krida Navigasi Darat

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 25


9. SAKA KALPATARU

Gambar 25 : SAKA KALPATARU


Sumber : Google.com
Saka Kalpataru adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan
ketrampilan khusus di bidang kepedulian lingkungan hidup. Pembinaannya
dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkunga n
Hidup. Saka Kalpataru memiliki 3 krida, yaitu :

1) Krida 3R (Reuse, Reduce, Recycle) 3) Krida Perubahan Iklim


2) Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati
10. SAKA PARIWISATA

Gambar 26 : SAKA PARIWISATA


Sumber : Google.com
Saka Pariwisata adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan
ketrampilan khusus di bidang kepariwisataan. Di bawah naungan Kementria n
Pariwisata. Saka Pariwisata memiliki 3 krida, yaitu :

1) Krida Penyuluh Pariwisata 3) Krida Kuliner


2) Krida Pemandu Pariwisata

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 26


11. SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI

Gambar 27 : SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI

Sumber : Google.com

Saka Widya Budaya Bakti memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus


di bidang pendidikan dan kebudayaan. Di bawah naungan Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.

Saka Widya Budaya Bakti memiliki 7 krida, yaitu :

1) Krida Pendidikan Masyarakat


2) Krida Anak Usia Dini
3) Krida Pendidikan Kecakapan Hidup
4) Krida Bina Sejarah
5) Krida Bina Seni dan Film
6) Krida Bina Nilai Budaya
7) Krida Bina Cagar Budaya dan Museum

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 27


BAB V

SAKA BHAYANGKARA

5.1 Pengertian Saka Bhayangkara

Saka Bhayangkara merupakan salah satu dari Satuan karya Pramuka yang
berada di tingkat Nasional. Satuan Karya Pramuka Bhayangkara (Saka
Bhayangkara) adalah wadah pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang
Kebhayangkaraan yang berguna bagi diri pribadi, keluarga, dan lingkungan.

Bhayangkara sendiri memiliki arti sebagai penjaga, pengawal, pengaman atau


pelindung keselamatan bangsa dan negara. Sedangkan kebhayangkaraan diartikan
sebagai kegiatan yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan negara dalam
rangka menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia.

5.2 Maksud Dan Tujuan


Tujuan dibentuk saka bhayangkara :
untuk mewujudkan kader kader bangsa yang memiliki akhlak dan moral
pancasila. Guna ikut serta bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban
masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam gerakan pramuka.
Maksud dari di bentuknya saka Bhayangkara adalah agar para anggota saka
Bhayangkara dapat :
1. Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan dan keterampilan serta
pengalaman dalam kebhayangkaraan.
2. Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap
peraturan hukum dan norma social yang berlaku dalam masyarakat
3. Memiliki sikap kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu
mencegah, menangkal serta menanggulangi timbulnya setiap ganggua n
Kamtibmas (Keamanan, Ketertiban Masyarakat) sesuai dengan
kapasitasnya sebagai Anggota Saka Bhayangkara.
4. Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tangkal dan penyesuaia n
terhadap setiap perubahan maupun dinamika sosial dilingkungannya.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 28


5. Mampu memberikan latihan tentang pengetahuan kebhayangkaraan kepada
para anggota gerakan Pramuka di Gugus Depannya.
6. Memiliki pengetahuan tentang perundang undangan Lalu Lintas, mampu
menangani kecelakaan Lalu Lintas pada tingkat pertama dengan
memberikan pertolongan pertama pada gawat darurat dan pengaturan lalu
lintas.
7. Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap
tangan yang terjadi dilingkungannya untuk kemudian segera
menyerahkannya kepada pihak berwajib.
8. Mampu membatu polri dalam mengamankan TKP dan melaporkan kejadian
tersebut serta bersedia menajdi saksi.
9. Mampu membantu memberikan pertolongan dan penyelamatan serta
rehabilitasi ketentraman masyarakat yang terganggu akibat konflik sosial,
kecelakaan dan bencana alam yang terjadi di lingkungannya.

5.3 Sejarah Saka Bhayangkara

Saka Bhayangkara terbentuk karena adanya instruksi Menteri/Panglima Polisi


dan Kwartir Nasional: Nomor. Pol. 28/Inst./MK/1966 serta SK Kwarnas No.
4/1966 tentang pembentukan Pramuka Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat). Pada Tahun 1966, Saka Bhayangkara memiliki 9 Krida, antara lain :

1. Krida Lantas
2. Krida Pemadam Kebakaran
3. Krida SAR
4. Krida TPTKP
5. Krida Siskamling
6. Krida Pengawal
7. Krida Pelacak
8. Krida Komlek
9. Krida Pengamat

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 29


Kemudian pada 1980, Polri dan gerakan pramuka memperbaharui kerja sama
dengan diterbitkannya Surat Keputusan Bersama No. Po. Kep/08/V/1980 serta SK
Kwarnas No. 050 Tahun 1980 mengenai kerja sama di bidang usaha Pembinaan
dan Pembangunan Pendidikan kebhayangkaraan dan kepramukaan. Secara garis
besar, surat keputusan bersama tersebut berisikan penegasan nama Saka
Bhayangkara dan perubahan jumlah krida menjadi tujuh, di antaranya :

1. Krida Lantas
2. Krida Pemadam Kebakaran
3. Krida SAR
4. Krida TPTKP
5. Krida Siskamling
6. Krida Pengawal
7. Krida Pelacak

Dan pada Tahun 1991 jumlah krida yg ada di persingkat lagi menjadi 5 krida, yaitu
:

1. Krida Lantas
2. Krida Pemadam Kebakaran
3. Krida SAR
4. Krida TPTKP
5. Krida siskamling

Akhirnya, berdasarkan Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia


No.Pol: Skep/595/X/2006 mengenai Pedoman Syarat dan Gambar Tanda
Kecakapan Khusus Kelompok Kebhayangkaraan, jumlah krida diubah menjadi
empat, yakni:

1. Krida Lantas
2. Krida Tibmas
3. Krida TPTKP
4. Krida P2B

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 30


5.4 Lambnag Saka Bhayangkara

Lambang Saka Bhayangkara berbentuk segi lima beraturan dengan panjang


masing- masing sisi 5 cm. Pada lambang tersebut terdapat gambar perisai, bintang
tiga, obor, dua buah tunas kelapa, dan tulisan SAKA BHAYANGKARA.

Gambar 28 : Lambang Saka Bhayangkara

Sumber : Google.com

1) Bentuk dari lambang Saka Bhayangkara :


1. Perisai dengan ukuran : sisi atas 3,5 cm, sisi miring atas kanan dan kiri
masing- masing 1 cm, garis tegak tinggi 8 cm, dan garis tegak mendatar
8 cm.
2. Bintang tiga dengan garis tengah masing- masing 0,5 cm.
3. Obor dengan tangkai setinggi 1,5 cm dan nyala api setinggi 1 cm.
4. Gambar lambang Gerakan Pramuka yang berupa sepasang tunas kelapa
yang simetris dengan ukuran garis tengah 1 cm, tinggi tunas 2 cm,
dan panjang akar 0,5 cm.
5. Tulisan "SAKA BHAYANGKARA" dengan huruf kapital.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 31


2) Makna dari lambang Saka Bhayangkara :

1. Bentuk segi lima melambangkan filsafat Pancasila.


2. Bintang tiga dan perisai melambangkan Tribrata dan Catur Prasetya
sebagai Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3. Obor melambangkan sumber terang sejati.
4. Api yang cahanya menjulang tiga bagian melambangkan Triwikra ma
(tiga pancaran cahaya) yaitu :
a. Kesadaran
b. Kewaspadaan
c. Kebijaksanaan.
5. Tunas Kelapa menggambarkan Lambang Gerakan Pramuka dengan
segala arti kiasannya.
6. Dua Tunas Kelapa melambangkan satuan terpisah Putra dan Putri
7. Warna kuning melambangkan kedewasaan, emas melambangka n
keagungan, hitam melambangkan keabadian, dan merah
melambangkan keberanian.
8. Keseluruhan Lambang Saka Bhayangkara mencerminkan sikap,
perilaku dan perbuatan anggota Saka Bhayangkara yang aktif berperan
serta membantu usaha memelihara dan membina tertib hukum dan
ketentraman masyarakat, guna mewujudkan Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat, yang mampu menunjang keberhasilan pembangunan, serta
mampu menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang bersendikan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 32


BAB VI

KRIDA

6.1 Pengertian krida

Krida adalah satuan kecil yang merupakan bagian dari Saka, sebagai wadah
keterampilan tertentu. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-
masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memilik i
Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok
satuan Karya yang dapat diperoleh dengan cara bergabung dengan Krida tertentu di
Saka tersebut.

Di Saka Bhayankara sendiri, memilki empat krida, yaitu:

1. Krida Lantas
2. Krida Tibmas
3. Krida TPTP
4. Krida P2B

Gambar 29 : salah satu contoh praktik tiap materi krida


Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 33


Gambar 30 : Logo Krida
Sumber : Google.com
SKK Lantas
1) SKK Pengetahuan Perundang – Undangan lalu lintas
2) SKK Pengaturan lalu lintas
3) SKK Penanganan kecelakaan lalu lintas
SKK Tibmas
1) SKK Pengamanan lingkungan pemukiman
2) SKK Pengamanan lingkungan kerja
3) SKK Pengamanan lingkungan sekolah
4) SKK Pengetahuan Hukum
SKK TPTKP
1) SKK Pengetahuan tempat kejadian perkara
2) SKK Pengetahuan sidik jari
3) SKK Pengetahuan tulisan tangan dan tanda tangan
4) SKK Pengetahuan bahaya Narkoba
SKK P2B
1) SKK Pencegahan kebakaran
2) SKK Pemadam kebekaran
3) SKK Rehabilitasi korban kebakaran
4) SKK pengetahuan kerawanan bencana
5) SKK Pencarian korban
6) SKK penyelamatan korban
7) SKK Pengetahuan Satwa

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 34


KRIDA TIBMAS (Ketertiban masyarakat)

Gambar 31 : Logo Krida Tibmas

Sumber: Google.com

A. SKK Krida Tibmas


1. SKK Pengamanan lingkungan pemukiman
2. SKK Pengamanan lingkungan kerja
3. SKK Pengamanan lingkungan sekolah
4. SKK Pengetahuan hukum

B. Pengertian TIBMAS

Suatu cara pengendalian keamanan yang berada dilingkungan pedesaan


maupun perkotaan yang bertujuan untuk mengendalikan gangguan ganggua n
Kamtibmas yang berasal dari oknum manusia maupun alam. Tujuannya untuk
mengamankan meliputi keamanan masyarakat dan negara guna mencegah hal- hal/
tindakan yang menyangkut kriminal.

1) Bimastral
Bimastral adalah suatu kemampuan untuk menguasai wilayah sekitar tempat
tinggal kita dengan cara mengidentifikasi seluruh aspek yang ada. Jarak Penguasaan
Bimastral :
1. Wilayah Perkotaan 50 m
2. Wilayah Pedesaan 100 m

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 35


2) Tongkat PR

Gambar 32 : Tongkat PR
Sumber : Google.com
Tongkat pr (tongkat polri). tongkat prmemiliki bagian-bagian yaitu:
1. Handle ( Pegangan ) : adalah bagian yang tegak lurus denganmasing- ma s ing
ujung tongkat(membentuk sudut 90 derajat). Sesuai dengan namanya, maka
fungsi utama handle adalah untuk pegangan.
2. Short End : adalah bagian batang tongkat yang pendek. Meski tidak sebanyak
bagianLong End bagian ini sering juga digunakan untuk melakukan tangkisan
atau serangan.
3. Long End : adalah bagian batang tongkat yang panjang (diukur dari titik temu
padapangkal handle sampai ujung tongkat). Bagian ini paling banyak
digunakan dalam pembelaan diri, baik untuk menangkis maupun untuk
melakukan penyerangan.
4. Knop : adalah bagian tongkat yang berbentukagak bulat (setengah
bulat/berupabenjolan) yang terletak pada ujung handle. Fungsi sebenarnya
adalah untuk penahan agar pegangan tangan pada tongkat (handle) tidak mudah
lepas.

Sasaran tongkat pr adalah:

1. Perut
2. Uluhati
3. Dagu
4. Kepala
5. Lutut
6. Serangan belakang

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 36


3) Borgol

Gambar 33 :Borgol
Sumber :Google.com
Borgol Merupakan alat yang dirancang untuk menyatukan pergelanga n
tangan dengan rantai pendek. Fungsi borgol adalah untuk membatasi gerak pelaku
tindak pidana dalam penangkapan.

Macam-macam borgol:
1. borgol tangan (handcuff).
2. borgol jempol (feetcuff).
3. borgol kaki (fingercuff).

Sasaran borgol :
1. pelipis kanan
2. leher kiri
3. dada kanan
4. ulu hati
5. kemaluan

Berikut ada bagian-bagian borgol yaitu:


1. mata borgol
2. rantai

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 37


SKK TIBMAS

1. SKK Pengamanan lingkungan pemukiman


Pengertian Lingkungan Pemukiman
Lingkungan Pemukiman adalah tempat dimana sekelompok orang atau
golongan menetap untuk melangsungkan aktivitas kehidupan. Sedangkan
tujuan penyelenggaraan pengamanan lingkungan pemukiman adalah menjaga
kondisi lingkungan pemukiman agar tetap kondusif serta mencegah hal – hal
yang bersifat kriminal.

1) Pengertian siskamling

Siskamling adalah Suatu sistem yang mengupayakan hidup dan


peranan tanggung jawab masyarakat untuk mengamankan diri sendiri dan
kelompok lingkungan masyarakat atas kehendak sendiri dan kemampua n
sendiri terhadap segala bentuk ancaman/gangguan.
Ciri-ciri Siskamling ada 4:
a. Melaksanakan ronda kampung maupun desa (berkelompok di
gardu/POS).
b. Bersifat prefiktif (pencegahan).
c. Menggunakan kentongan.
d. Mampu berkomunikasi dengan lingkungan.

1. Perlengkapan siskamling

a. Kentongan.
b. Ban kamling.
c. Peluit.Senter.
d. Borgol.
e. Jaket/sarung.

2. Sasaran pengamanan

a. Manusia
b. Harta benda
c. Informasi

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 38


3. Pengertian pos kamling

Gambar 34 : Pos kamling

Sumber : Google.com

Pos kamling adalah Suatu bangunan dengan ukuran tertentu yang


khusus digunakan untuk melaksanakan kegiatan siskamling lingkunga n
baik didesa maupun dikota.

4. Perlengkapan poskamling

1. Buku mutasi 7. Kentungan, peluit, alarm, HT


2. Daftar nama petugas 8. Senter
3. Buku tamu 9. Lampu penerangan pos
4. Alat pemadam kebakaran 10. Alat P3K
5. Alat pengamanan 11. Jas hujan
6. Jam dinding 12. Isyarat tanda bahaya

5. Kode kentongan

a. Kematian : ••••
b. Perampokan : •• •• •• ••
c. Kebakaran : ••• ••• ••• •••
d. Bencana alam: •••• •••• •••• ••••
e. Pencurian : ••••• ••••• ••••• •••••
f. Aman : •••••• •••••• •••••• ••••••

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 39


2) Dalmas (pengendalian massa)

Dalmas adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan (kompi,peleto n)


dalam rangka menghadapi massa pengunjuk rasa.

Gambar 35 : Dalmas

Sumber : Google.com

1. Dalmas Awal
Dalmas awal adalah satuan dalmas yang tidak dilengkapi dengan alat-
alat perlengkapan khusus kepolisian, digerakkan dalam menghadap i
kondisi massa masih tertib dan teratur/situasi hijau.
2. Dalmas Lanjut
Dalmas lanjut adalah satuan dalmas yang dilengkapi dengan alat-alat
perlengkapan khusus kepolisian, digerakkan dalam menghadap i
kondisi massa sudah tidak tertib/situasi kuning.
3. Lapis Ganti
Lapis ganti adalah kegiatan peralihan kendali dari satuan dalmas awal
ke dalmas Lanjut.
4. Lintas Ganti
Lintas ganti adalah kegiatan peralihan kendali dari satuan kompi
dalmas Lanjut kepada satuan kompi/detasemen penanggulangan huru-
hara brimob.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 40


5. Negosiator
Negosiator adalah anggota Polri yang melaksanakan perundinga n
melalui tawar-menawar dengan massa pengunjuk rasa untuk
mendapatkan kesepakatan bersama.
6. Penanggulangan Huru-hara
PHH adalah rangkaian kegiatan atau proses dalam mengantisip as i
atau menghadapi terjadinya kerusuhan massa guna melindungi warga
dari dampak yang ditimbulkan.

Gambar 36 : alat dalmas

Sumber : Google.com

2. SKK Pengamanan lingungan kerja

1) Pengertian Pengamanan Lingkungan Kerja

Pengamanan lingkungan kerja itu melindungi dan mengama nka n


Lingkungan atau sekitar Kawasan kerja dari setiap gangguan ganggua n
keamanan dan ketertiban serta pelanggaran lainnya.
2) Contoh upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja :
1. Dapat memanfaatkan tenaga satuan petugas keamanan (SATPAM).

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 41


Gambar 37 : Satpam
Sumber : Google.com

2. Memasang alat berupa CCTV untuk memantau lingkungan sekitar.

Gambar 38 : CCTV
Sumber : Google.com

3) Cara agar keselamatan kerja tetap dalam keadaan aman.


1. Selalu menggunakan alat keselamatan kerja sesuai standar
Peraturan penggunaan alat keselamatan kerja harus wajib di patuhi.
Bahkan kalau bisa jika ada karyawan yang tidak menggunakan alat
keselamatan kerja dapat langsung diberikan surat peringatan. Jika
masih membandel dapat juga langsung di berhentikan.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 42


2. Memberikan rambu-rambu
Karyawan yang paling safty harus terus memeperhatikan rambu-
rambu dalam bekerja. Bukan sekedar mengingatkan, tapi retraining
hal-hal yang berkaitan dengan kecelakaan kerja.
3. Perlengkapan kerja harus full service
Jika perusahaan ingin mengurangi tingkat kecelakaan di
perusahaannya, perusahaan harus memberikan fasilitas secara
penuh. Contoh, memberikan sepatu safty yang berkualitas,
memberikan jaket safty yang berkualitas, memberikan helmet yang
berkualitas dan lain-lain.

3. SKK Pengetahuan Hukum


1) Hukum Pidana
Hukum pidana adalah serangkaian kaidah hukum tertulis yang
mengatur tentang perbuatan – perbuatan yang tidak boleh dilakukan atau
dilarang, dengan adanya ancaman sanksi tertentu. Hukum pidana berisi
tentang hak – hak dan kepentingan individu dalam masyarakat.
2) Hukum Perdata
Hukum perdata adalah serangkaian hukum yang mengatur tentang
hubungan antara individu satu dengan individu yang lain. Hukum perdata
berisi aturan yang mengatur hubungan antar masyarakat yang menitik
beratkan kepada kepentingan perseorangan.
3) Tipiring

Gambar 39 : mabuk di tempat umum

Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 43


Tipiring adalah suatu tindak pidana / pelanggaran hukum yang
diancam hukuman maximal :Kurungan / penjara 3,5 bulan Denda Rp.
7.500 ( ukuran tahun 1948 ) sekitar Rp. 500.000.
Macam macam tipiring :
1. Mabuk di tempat umum. 7. Pencurian ringan.
2. Mengamen. 8. Penganiayaan ringan.
3. Menggelandang. 9. Penghinaan ringan
4. Wanita tuna susila dan gigolo. 10. Penipuan ringan
5. Membuat keributan di sidang pengadilan.
6. Menaruh pasir di pinggir jalan umum.

6.2 Krida Krida

1. KRIDA LANTAS (Lalu Lintas)

Gambar 40 : Logo Krida Lantas

Sumber : Google.com

A. SKK Lantas

1. SKK Pengetahuan perundang-undangan lalu lintas


2. SKK Pengaturan lalu lintas
3. SKK Penanganan laka lantas

B. Pengertian Lantas

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 44


Lantas adalah kegiatan perpindahan makhluk hidup atau benda lainnya
dari satu tempat ketempat lain menggunakan alat bantu maupun tidak
mengunakan alat bantu.

Gambar 41 : Lalu Lintas

Sumber : Google.com

C. Fungsi Lantas

Fungsi Lantas adalah Penyelenggaraan tugas pokok POLRI bidang Lalu


Lintas dan merupakan penjabaran kemampuan teknis professional khas
Kepolisian, yang meliputi :

1) Penegakan Hukum Lantas


2) Pendidikan Masyarakat tentang Lantas
3) Keteknikan Lantas
4) Registrasi/Identifikasi Pengemudi dan kendaraan

D. Peran Polri dalam penyelenggaraan Lantas

1) Aparat Penegak Hukum


2) Aparat Penyidik Kecelakaan Lalu Lintas
3) Aparat yang mempunyai kewenangan Kepolisian Umum
4) Aparat pendidikan lalu lintas kepada Masyarakat
5) Penyelenggara Identifikasi pengemudi/kendaraan bermotor
6) Pengumpul dan Pengolah Data Lalu Lintas
7) Bantuan komunikasi dan teknis, melalui Unit PJR (Patroli Jalan Raya)

E. Tujuan pengaturan Lantas

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 45


1) Mengarahkan agar lalu lintas berjalan lancar, aman dan tertib
2) Mengatasi kepadatan lalu lintas
3) Mencegah kerusakan jalan
4) Melindungi harta benda/nyawa seseorang di jalan
5) Mengurangi pelanggaran lalu lintas

F. Peralatan/perlengkapan Lantas

1) Topi/Baret 6) Tongkat PR putih 11) Manset


2) Tali kur putih 7) Sarung borgol putih 12) HT
3) Rompi hijau stabilo 8) Buku mutasi 13) Ring
4) Sarung tangan putih 9) Stick light 14) Borgol
5) Kopel putih 10) Pluit putih

SKK LANTAS

1. SKK Pengetahuan Perundang undangan lalu lintas


a. Pasal pasal perundang undangan lalu lintas
1) Pasal 280 : Kendaraan tidak dipasangi plat nomor, sanksi pidana
2 bulan atau denda Rp.500.000,-
2) Pasal 281 : Tidak memiliki SIM, sanksi pidana 4 bulan dan
dendamaksimal Rp.1.000.000,-
3) pasal 283 : Tidak berkonsentrasi dalam berkendara atau mengemudi
secara tidak wajar. Sanksi pidana 3 bulan atau denda
Rp.750.000,-
4) Pasal 284 : Tidak mengutamakan pejalan kaki atau pesepeda, sanksi
pidana 2 bulan atau denda maksimal Rp.500.000,-
5) Pasal 287 ayat 1 : Melanggar marka rambu jalan, sanksi pidana
2 bulan atau denda maksimal Rp.500.000,0-
6) Pasal 288 ayat 1 : SIM tidak sah, sanksi pidana 1 bulan atau denda
maksimal Rp.250.000,-
7) Pasal 288 ayat 2 : Tidak dapat menunjukan STNK, sanksi pidana 2
bulan atau denda maksimal Rp.500.000,-

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 46


8) Pasal 291 ayat 1 : Tidak menggunakan helm berstandar SNI, sanksi
pidana 1 bulan atau denda Rp.250.000,-
9) Pasal 292 ayat 2 : Penumpang tidak menggunakan helm, sanksi
pidana 1 bulan atau denda Rp.250.000,-
10) Pasal 294 : Berbalik arah tanpa memberikan isyarat, sanksi pidana
1 bulan atau denda Rp.250.000,-
11) Pasal 311 UU 22 tahun 2009 ayat 1 : Setiap orang yang dengan
sengaja mengemudikan Kendaraan Bermotor dengan cara atau
keadaan yang membahayakan bagi nyawa atau barang dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling
banyak Rp3.000.000,-

. SIM (Surat Izin Mengemudi)

Gambar 42 : Surat Izin Mengemudi

Sumber : Google.com

SIM merupakan bukti Registrasi dan Klasifikasi yang telah diberikan oleh
kepolisian kepada seseorang yang telah memiliki persyaratan administrasi, sehat
jasmani dan rohani, dan dapat mematuhi peraturan lalu lintas.

SIM di bagi menjadi dua golongan, yaitu :

1) SIM perorangan :
1. SIM A : Kendaraan roda 4 (17 Tahun)
2. SIM B1 : Kendaraan penumpang, truk atau bus (20 Tahun)

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 47


3. SIM B2 : Kendaraan alat berat (21 Tahun)
4. SIM C : Kendaraan roda 2 (17 Tahun)
5. SIM D : Penyandang Disabilitas (17 Tahun)
2) SIM umum :
1. SIM A Umum : Pengemudi mobil umum, tidak melebihi 3.500kg
2. SIM B1 Umum : Pengemudi mobil penumpang, di perbolehkan lebih dari
3.500kg
3. SIM B2 Umum : Pengemudi kendaraan penarik

Adapun syarat administrasi untuk membuat SIM, yaitu :

1. Mempunyai KTP (Kartu Tanda Penduduk)


2. Mengisi formulir permohonan
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Lulus ujian teori an ujian praktik

Fungsi dan peran SIM :

1. Sebagai bukti kompetensi mengemudi


2. Sebagai registrasi pengemudi kendaraan bermotor yang memuat
keterangan identitas lengkap pengemudi
3. Untuk mendukung kegiatan penyelidikan, penyidikan dan identifik as i
forensik Kepolisian

Dasar Hukm SIM :

1. Undan Undang no.2 Tahun 2002, pasal 14 ayat (1),dan pasal 15 ayat
(2)
2. Peraturan pemerintah no.44 Tahun 1993 pasal 216

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 48


c. STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan)

Gambar 43 : STNK

Sumber : Google.com

STNK merupakan tanda bukti pendaftaran dan pengesahan suatu kendaraan


bermotor berdasarkan identitas pada kepemilikannya yang telah didaftarkan. STNK
berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor.

STNK memiliki sifat wajib dibawa dalam berkendara. Karena memilik i


identitas kendaraan bermotor dan sebagai bukti bahwa kendaraan bermotor yang
dibawa bukan curian.

Fungsi STNK :

1. Sebagai sarana perlindungan masyarakat


2. Sebagai sarana pelayanan masyarakat
3. Sebagai sarana direksi guna menentukan langkah berikutnya
4. Untuk meningkatkan pendapatan Negara melalui sektor pajak

Pengesahan STNK oleh petugas di laksanakan secara :

1. Manual, dengan cap dan tanda tangan


2. Komputer, dengan menggunakan register komputer

Syarat pendaftaran kendaraan bermotor baru :

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 49


Gambar 44 : Pendaftaran kendaraan bermotor

Sumber : Google.com

1. Atas nama perorangan :


1) Tanda jati diri yang sah (SIM, KTP, surat STNK)
2) Pemberitahuan Impor barang
3) Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan
4) Kendaraan bermotor yang mengalami perubahan bentuk, harus dilampirka n
surat keterangan dari perusahaan keroseri yang mendapatkan izin
5) Surat keterangan bagi kendaraan bermotor angkutan penumpang umum
6) Sertifikat uji type tanda bukti lulus uji type
2. Atas nama hukum :
1) Salinan akte kelahiran
2) Keterangan domisili perusahaan
3) Nomor pokok wajib pajak
4) Pemberitahuan impor barang
5) Sertifikat uji type, tanda bukti lulus uji type
6) Surat kuasa bermaterai, di tandatangani oleh pimpinan dan dibubuhi cap
badan hukum yang bersangkutan (diatas kop surat)
7) Bukti hasil pemeriksaan titik kendaraan
8) Surat keterangan bagi kendaraan bermotor angkutan penumpang Umum

d. BPKB (Buku pemilik kendaraan bermotor)


BPKB adalah buku yang dikeluarkan/diterbitkan oleh satuan lalu lintas
Polri, sebagai bukti kepemilikan kendaraan bermotor. BPKB berfungsi sebagai
surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 50


BPKB hanya diterbitkan melalui Satuan Lalu Lintas POLRI. Dan Satlantas
POLRI sendiri bisa memberi tanggung jawab di masing- masing daerah seperti
POLRES setempat.

Gambar 45 : BPKB

Sumber : Google.com

Perbedaan BPKB Lama dan Baru :


1. BPKB Lama :
1) Warna tua.
2) Terdiri dari 22 halaman.
3) Nomor BPKB di pojok kanan atas.
4) Menggunakan nama pekerjaan pada pemilik.
2. BPKB baru :
1) Warna coklat kehijauan.
2) Terdiri dari 18 halaman.
3) Nomor BPKB disisi tengah bagian kanan halaman.
4) Menggunakan nomor KTP pada data pemilik.
BPKB
1. Mengisi formulir permohonan BPKB.
2. Cek fisik kendaraan bermotor.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 51


3. Menyerahkan berkas persyaratan di loket BPKB.
4. Melakukan pembayaran di loket bank.
5. Menyerahkan bukti pembayaran ke loket pembuatan BPKB.
6. Menunggu proses pembuatan BPKB.
7. Mengambil BPKB sesuai tanggal yang telah ditentukan.

. SKK Pengaturan lalu lintas

1) Plat nomor

Gambar 46 : Plat nomor

Sumber : Google.com

Pelat nomor adalah salah satu jenis identifikasi kendaraan bermotor. Pelat
nomor juga disebut pelat registrasi kendaraan. Bentuknya berupa potongan pelat
logam atau plastik yang dipasang pada kendaraan bermotor sebagai identifikas i
resmi. Biasanya pelat nomor jumlahnya sepasang, untuk dipasang di depan dan
belakang kendaraan. Namun ada jurisdiksi tertentu atau jenis kendaraan tertentu
yang hanya membutuhkan satu pelat nomor, biasanya untuk dipasang di bagian
belakang.
Kode wlayah pada plat nomor :
Plat nomor Jawa Tengah dan Yogyakarta
1. G : Pekalongan (B/A), Tegal (F/E), Brebes (G), Batang (C), Pemalang (D)
2. H : Semarang (C/L/V/A/G/H/R/S/X/W/Y/Z), Salatiga (B/K), Kendal (D/M),
Demak (E)
3. K : Pati (A/S/H), Kudus (B/K/T), Jepara (C/V), Rembang (D/M), Blora
(E/N), Grobogan (F/P), Cepu (N/Y)

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 52


4. R : Banyumas (A/H/S/E), Cilacap (B/K/T/F), Purbalingga (C/L),
Banjarnegara (D/M)
5. AA : Kedu (B), Magelang (A/H/K/S), Purworejo (C/L/V), Kebumen
(D/J/M/W), Temanggung (E/N), Wonosobo (F/P/Z)
6. AD : Surakarta dan Sukoharjo (B/K/T), Boyolali (D/M), Sragen (E/N/Y),
Karanganyar (F/P), Wonogiri (G/R), Klaten (J/C/L/V)
7. AB : Yogyakarta (A/H/F), Bantul (B/G), Gunung Kidul (D/W), Sleman
(E/N/Y/Q/Z/U), Kulon Progo (C)

Plat nomor Jawa Barat

1. D : Bandung, Cimahi, Bandung Barat


2. E : Cirebon (YA), Indramayu (YB), Majalengka (YC), Kuningan (YD)
3. F : Bogor, Cianjur, Sukabumi
4. T : Purwakarta, Karawang, Subang
5. Z : Garut, Tasikmalaya (H), Sumedang, Ciamis (T/W), Banjar

Plat nomor Banten

1. A : Serang, Pandeglang, Cilegon, Lebak, Tangerang

Plat nomor DKI Jakarta

1. B : DKI Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok

Plat nomor Jawa Timur

1. L :Surabaya
2. M : Madura, Pamekasan, Sumenep, Sampang, Bangkalan
3. Plat mobil N : Malang (D-J/A-C/L-N/E), Probolinggo (P-R/S/U),
Pasuruan (V/X), Lumajang (W-Z), Batu (K)
4. P : Besuki, Bondowoso (A-D), Situbondo (E-H), Jember (K-T), Banyuwangi
(U-Z)
5. S : Bojonegoro, Mojokerto, Tuban, Lamongan, Jombang
6. W : Sidoarjo, Gresik
7. AE : Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan (W/X/Y/Z)

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 53


8. AG : Kediri (D-J/A-C/K-N), Blitar (P-R), Tulungagung (S-T), Nganjuk (U-
W), Trenggalek (Y-Z)

Plat nomor Bali dan Nusa Tenggara

1. DK: Bali
2. DR: Lombok, Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah
3. EA: Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima
4. DH: Timor, Kupang, TTU, TTS, Rote Ndao
5. EB: Flores, Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, Ende, Sikka, Flores Timur,
Lembata, Alor
6. ED: Sumba Barat, Sumba Timur

Plat nomor Kalimantan

1. KB : Kalimantan Barat
2. DA : Kalimantan Selatan
3. KH : Kalimantan Tengah
4. KT : Kalimantan Timur
5. KU : Kalimantan Utara

Plat nomor Sulawesi

1. DB : Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur,


Manado, Tomohon, Bitung, Minahasa, Bolaang Mongondow
2. DL : Sangihe, Talaud, Sitaro
3. DM : Gorontalo
4. DN : Sulawesi Tengah
5. DT : Sulawesi Tenggara
6. DD : Sulawesi Selatan
7. DC : Sulawesi Barat

Plat nomor Papua

1. PA: Papua
2. PB: Papua Barat

Plat nomor Maluku

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 54


1. DE: Maluku
2. DG: Maluku Utara

Plat nomor Sumatra

1. BL : Aceh
2. BB : Sumatera Utara Bagian Barat
3. BK : Sumatera Utara Bagian Timur
4. BA : Sumatera Barat
5. BM : Riau
6. BH : Jambi
7. BD : Bengkulu
8. BP : Kepulauan Riau
9. BG : Sumatera Selatan
10. BN : Bangka Belitung
11. BE : Lampung
2) Tanda rambu rambu jalan
1. Rambu rambu yang menunjukan larangan dan perintah (dasar putih
petunjuk merah) contoh :

Gambar 47 : rambu larangan/perintah

Sumber : Google.com

2. Rambu rambu yang memberikan petunjuk (dasar biru petunjuk putih)


contoh :

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 55


Gambar 48 : rambu petunjuk

Sumber : Google.com

3. Rambu petunjuk arah atau awas (dasar hijau petunjuk putih)


contoh :

Gambar 49 : rambu petunjuk arah

Sumber : Google.com

3) 12 gerakan dasar Lalu Lintas


Golongan Satu (Stop) pluit satu kali panjang
a. Stop dari Segala Arah
b. Stop dari Arah Tertentu
c. Stop dari Arah Depan Petugas
d. Stop dari Arah Belakang Petugas

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 56


e. Stop dari Arah Depan dan Belakang Petugas
Golongan Dua (Berjalan) pluit 2 kali Pendek
a. Berjalan dari Arah Kanan Petugas
b. Berjalan dari Arah Kiri Petugas
c. Berjalan dari Arah Kanan dan Kiri Petugas
Golongan Tiga (Mempercepat) pluit 3 kali Pendek
a. Mempercepat dari Arah Kanan Petugas
b. Mempercepat dari Arah Kiri Petugas
Golongan Empat (Memperlambat) pluit 3 kali Pendek
a. Memperlambat dari Arah Kanan Petugas
b. Memperlambat dari Arah Kiri Petugas

4) NTMC (National Traffic Management Center)


NTMC adalah pusat kendali informasi dan komunikasi yang mengatur lalu
lintas di Indonesia. Seluruh informasi aktual tentang lalu lintas yang merupakan
output dari NTMC dikumpulkan, diolah, dan disampaikan kepada pihak yang
berkepentingan dan dikoordinasikan sebagai bahan kendali penanganan masalah.
Sebagaimana ditegaskan pada pasal 247 ayat 3 UU No. 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Korps Lalu Lintas Polri adalah Pembina,
Pengelola dan Penanggung jawab dari Pusat Kendali Sistem Informasi dan
Komunikasi, Lalu Lintas dan Angkutan Jalan secara Nasional.
Menurut pasal 249 (e) UU No. 22 Tahun 2009, meliputi:
1. Pelayanan kebutuhan data, informasi, dan komunikasi tentang lalu lintas dan
angkutan jalan.
2. Dukungan tindakan cepat terhadap pelanggaran, kemacetan dan kecelakaan
serta kejadian lain yang berdampak terhadap lalu lintas dan angkutan jalan.

3. Analisis, evaluasi terhadap pelanggaran, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas .


4. Dukungan penegakan hukum dengan alat elektronik dan secara langsung.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 57


5. Dukungan pelayanan surat izin mengemudi, surat tanda nomor kendaraan
Bermotor dan buku pemilik kendaraan Bermotor.
6. Pemberian informasi hilang temu kendaraan bermotor.
7. Pemberian informasi kualitas baku mutu udara.
8. Dukungan pengendalian lalu lintas dengan pengaturan, penjagaan, pengawalan
dan patrol.
9. Dukungan pengendalian pergerakan lalu lintas dan angkutan jalan dan.
10. Pemberian informasi tentang kondisi jalan dan pelayanan public.

Tujuan NTMC meliputi :

1. Pelayanan penegakan hukum


2. Pusat informasi bagi polri
3. Pengendali lalu lintas
4. Analisis dan evaluasi bidang lalu lintas
5. Membantu meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat
korban kecelakaan

Alat NTMC meliputi :

1. CCTV

Gambar 50 : CCTV

Sumber : Google.com

2. Toa

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 58


Gambar 51 : Toa

Sumber : Google.com

3. Radio

Gambar 52 : Radio

Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 59


4. Mic

Gambar 53 : Mic

Sumber : Google.com

5) Sirine

Gambar 54 : Sirine

Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 60


Sirene adalah alat untuk membuat suara ribut. Sirene berfungsi untuk
memperingatkan masyarakat akan bahaya suatu bencana alam dan digunakan untuk
kendaraan layanan darurat seperti ambulans, polisi, dan pemadam kebakaran.
Bentuk Sirine:
1. Sirine Serangan Udara.
2. Sirine Tornado.
3. Sirine Tsunami.
4. Sirine untuk kendaraan layanan darurat.

6) Surat tilang

Gambar 55 : Surat tilang

Sumber : Google.com

Surat tilang sebagai bukti pelanggaran yang diberikan petugas kepada


pengguna jalan yang melakukan pelanggaran.
Jenis-jenis Surat Tilang:
1. Warna Biru Untuk pelanggar apabila pelanggar ingin membayar denda tilang
melalui bank yang telah ditunjuk.
2. Warna Merah Untuk pelanggar apabila pelanggar ingin mengikuti sidang di
pengadilan negeri.
3. Warna Kuning Arsip Kepolisian.
4. Warna Putih Arsip Kejaksaan.
5. Warna Hijau Arsip Pengadilan.
7) Marka jalan

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 61


Marka Jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan Jalan atau di atas
permukaan Jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis
membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungs i
untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
Marka jalan digolongkan menjadi 2 menurut bahannya :
1. Marka Mekanik
Marka Mekanik adalah paku jalan yang biasanya dilengkapi dengan reflektor.
Marka jenis ini ditanam atau dipaku ke permukaan jalan melengkapi Marka
non Mekanik.

Gambar 56 : marka mekanik

Sumber : Google.com

2. Marka non-mekanik
Campuran antara bahan pengikat, pewarna, dan bola kaca kecil yang berfungs i
untuk memantulkan cahaya atau sinar lampu agar marka dapat terlihat dengan
jelas pada malam hari. Secara umum, bahan dasar pembuatan marka jalan non
mekanik dapat digolongkan menjadi tiga macam bahan dasar yaitu, Thermo
Plastic, Cold Plastic, Cat.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 62


Gambar 57 : marka non mekanik

Sumber : Google.com

SKK penanganan lakalantas (kecelakaan lalu lintas)

Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa dijalan yang tidak di sengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan
korban jiwa atau kerugian.

Gambar 58 : lakalantas

Sumber : Google.com

1. DRSABC adalah suatu metode penanganan Laka Lantas


1. D = Danger (Bahaya)
Pastikan kita dan korban dalam keadaan atau posisi yang aman.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 63


2. R = Respon
Mengecek respon dari sang korban.
3. S = Shout for halp (bantuan)
Meminta pertolongan atau bantuan dengan menghubungi ambulance atau
polisi dan meminta pertolongan pada warga sekitar.
4. A = Air ways (saluran pernapasan)
Mengecek saluran pernapasan korban.
5. B = Breating (denyut jantung)
Pastikan korban bisa bernafas selama 10 detik, cek denyut nadi yang
berada di leher, pergelangan tangan, dan jantung.
6. C = Compression (kompresi)
Memastikan korban dengan cara memicu kembali detak Jantung tersebut
dengan cara Resusitasi Jantung paru (RJP) sebanyak 30 kali tekanan dan
2 kali nafas buatan.
2. Faktor penyebab kecelakaan
1. Faktor manusia
Faktor kesalahan manusia, atau disebut juga human error, menjadi faktor
utama penyebab kecelakaan lalu lintas.
Kesalahan dari para pengemudi yang meliputi:
1) Mengantuk, tidak fokus, atau kelelahan;
2) Belum fasih atau bahkan belum bisa menyetir;
3) Kesalahan bereaksi saat menyetir, baik panik atau reaksi yang terlalu
lamban;
4) Menyetir di bawah pengaruh obat-obatan, narkotika, atau alkohol;
5) Menyetir sambil melihat handphone atau tablet.
6) Maka dari itu, hal yang paling penting adalah mengutamaka n
konsentrasi penuh sang pengemudi sebelum berkendara.

2. Faktor kendaraan
Faktor kendaraan ini bisa meliputi mesin rem yang blong, kondisi
ban yang sudah tidak layak jalan, atau karna ada mesin yang rusak namun
tetap di paksa, dan bisa juga karna kelebihan muatan.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 64


3. Faktor jalan
1) Kurangnya penerangan: kurangnya penerangan jalan membuat jarak
pandang mengemudi menjadi lebih kecil. Alhasil, mereka hanya bisa
mengandalkan lampu kendaraan yang berjarak sekitar 1.5 meter saja.
2) Jalanan yang berlubang: Menjadi salah satu alasan pengemudi harus
rem secara mendadak, yang kemudian bisa mengakibatka n
kecelakaan lalu lintas.
3) Tidak adanya rambu lalu lintas: Keberadaan rambu lalu lintas dapat
membuat pengemudi lebih konsentrasi dan waspada ketika ada
jalanan yang menurun, maupun tikungan jalan.
4) Tikungan yang tajam: tikungan tajam bisa menjadi salah satu
penyebab kecelakaan lalu lintas.

4. Faktor Lingkungan/cuaca

Kondisi alam juga dapat mempengaruhi keadaan lalu lintas. Salah


satu kondisi alam yang paling berbahaya saat mengemudi adalah bila
terjadi hujan deras, yang mengakibatkan jalanan lebih licin dan
memperpendek jarak pandang pengemudi. Selain itu, faktor alam lainnya,
seperti adanya kabut, banjir, gempa bumi, atau bencana lainnya dapat
menyebabkan kecelakaan.

Berikut besaran santunan kecelakaan lalu lintas:

a. Santunan kecelakaan meninggal dunia: Rp50 juta


b. Santunan cacat tetap: maks. Rp50 juta
c. Santunan biaya perawatan medis: maks. Rp20 juta (angkutan laut),
Rp25 juta (angkutan udara)
d. Penggantian biaya penguburan jika tidak punya ahli waris: Rp4 juta
e. Penggantian biaya P3K: Rp1 juta
f. Penggantian biaya ambulans: Rp500 ribu

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 65


1) Dapat mengatur lalu lintas dan memindahkan kendaraan yang terlibat
kecelakaan lalu lintas, agar tidak terjadi kemacetan.
Saat Korban sedang di evakuasi atau sedang menerima pertolonga n
pertama dari tim medis, kita bisa membantu mengatur lalu lintas agar
lalu lintas dapat berjalan lagi dan tidak menimbulkan kemacetan yang
panjang.
2) Dapat mencatat surat-surat yang ada pada pengemudi: SIM, STNK,
KTP dan segera menyerahkan bila petugas telah tiba.
3) Dapat memberikan penjelasan tentang tata cara pengurusan asuransi
kecelakaan lalu lintas.
Cara mengurus asuransi kecelakaan
Mengunjungi kantor Jasa Raharja dan mengisi formulir, di antaranya:
a. Formulir pengajuan santunan.
b. Formulir keterangan singkat kecelakaan.
c. Formulir kesehatan korban.
d. Keterangan ahli waris jika korban meninggal dunia.
e. Menyerahkan formulir serta melampirkan dokumen pendukung
kepada petugas.
f.
. KRIDA TPTKP (Tindak Pertama Tempat Kejadian Perkara)

Gambar 59 : Logo Krida TPTKP


Sumber : Google.com

1) SKK TPTKP
1. SKK Pengetahuan Sidik jari
2. SKK Pengetahuan Tulisan dan Tanda tangan

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 66


3. SKK Pengetahuan Tempat Kejadian Perkara
4. SKK Pengetahuan Bahaya Narkoba
2) Pengertian TPTKP
TPTKP adalah suatu tindakan guna untuk mengamankan tempat terjadinya
tindak pidana dan untuk menutup tempat kejadian perkara serta menjaga status quo.
Status QUO adalah Keaslian tempat kejadian perkara.
3) Tujuan Penanganan TPTKP :
1. Melindungi agar barang bukti tidak hilang atau rusak, tidak ada
perubahan, penambahan, dan pengurangan serta perubahan letaknya.
2. Menjaga agar TKP dalam keadaan utuh
SKK TPTKP
1. SKK Pengetahuan tempat kejadian perkara

1) Pengertian TKP

TKP (Tempat Kejadian Perkara) adalah tempat di mana suatu tindak


pidana dilakukan atau terjadi dan tempat-tempat lain di mana tersangka
dan/atau korban dan/atau barang-barang bukti yang berhubungan dengan
tindak pidana tersebut dapat ditemukan.

2) Alat alat TPTKP :


1. Cermin : Untuk mengecek nafas korban
2. ATK : Untuk Mencatat berita acara pemeriksaan/penyelidikan
3. Solasi bening : Untuk mengangkat / mengecek sidik jari pelaku
4. Bubuk magnesium : Untuk mencari sidik jari pelaku

Gambar 60 : bubuk magnesium

Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 67


Bubuk magnesium ini dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Bubuk Hitam : Untuk tempat yang terang dan benda berwarna cerah
b. Bubuk Putih : Untuk tempat yang gelap dan benda berwarna gelap
5. Kuas : Untuk meratakan bubuk magnesium
6. Kapur : Untuk menandakan korban dan barang bukti
7. Pinset : Untuk mengambil barang bukti
8. Papan nama : Untuk menamai barang bukti
9. Papan nomor : Untuk menomori barang bukti
10. Kantong klip : Untuk menaruh barang bukti yg kecil dan besar
11. Police line : Untuk menjaga tkp dalam status quo
12. Masker : Untuk mengurangi aroma bau
13. Sarung tangan latex : Untuk menjaga agar sidik jari petugas tidak menempel
pada barang bukti
14. Ambulance : Untuk membawa korban/jenazah
15. Kamera : Untuk dokumentasi selama olah tkp
16. Kantong jenazah : Untuk menaruh korban/ jenazah

3) Sasaran TPTKP

1) Korban 3) Pelaku
2) Saksi 4) Barang Bukti

4) Segitiga TKP

Korban

Pelaku Barang bukti

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 68


5) Sidak sita

1. Penyidikan

Adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari dan


mengumpulkan barang bukti yang dengan bukti itu membuat tindak
pidana yang terjadi lebih jelas dan guna menemukan tersangkanya
dalam hal dan menurut cara yang telah diatur oleh KUHP.

2. Tindak Pidana

Adalah setiap perbuatan yang diancam hukuman sebagai kejahatan


atau pelanggaran baik yang disebut didalam KUHP maupun Peraturan
Perundang – undangan.

3. Penyidik

Adalah pejabat polisi Negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai


Negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang –
undang untuk melakukan penyidikan.

4. Penyidik pembantu

Adalah pejabat kepolisian Negara Republik Indonesia yang karena


diberi wewenang tertentu oleh KUHAP untuk melakukan penyidikan.

5. Penyelidik

Penyelidik merupakan pejabat polisi Indonesia yang karena diberi


wewenang tertentu oleh KUHAP untuk melakukan peyidikan.

6. Tersangka

Tersangka merupakan seseorang yang karena perbuatan atau


berdasarkan bukti permulaan, patut diduga sebagai pelaku tindak
pidana.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 69


7. Saksi

Saksi merupakan seorang yang dapat memberi keterangan guna


kepentingan penyidikan, Penuntut, dan peradilan tentang suatu
perkara pidana yang dia dengar sendiri, dan alami sendiri.

8. Laporan

Laporan merupakan pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang


karena hak atau kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat
yang berwenang tentang telah atau sedang akan terjadinya peristiwa
pidana.

9. Pengaduan

Pengaduan merupakan pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak


yang berkepentingan kepada pejabat yang berwenang guna menindak
menurut hukum seorang yang telah melakukan tindak pidana.

10. Tertangkap tangan

Tertangkap tangan merupakan tertangkapnya seseorang pada waktu


sedang melakukan tindak pidana atau dengan segera sesudah beberapa
saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan
padanya oleh banyak orang sebagai yang melakukannya.

11. Tempat kejadian

Tempat kejadian perkara merupakan tempat dimana suatu tindak


pidana dilakukan atau terjadi dan tempat-tempat lain dimana tersangka
dan suatu barang bukti yang berhubungan dengan tindak pidana
tersebut dapat ditemukan.

2. SKK Pengetahuan sidik jari


Sidik Jari adalah hasil reproduksi tapak jari baik sengaja di ambil, dicap
dengan tinta, maupun bekas yang di tinggalkan pada benda karena pernah tersentuh
kulit telapak tangan atau kaki.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 70


Ada tiga pola dasar Dermatoglyphic tentang sidik jari yang perlu diketahui,
yakni Whorl, Arch, dan Loop. Selain itu hanyalah variasi dari kombinasi ke tiga
pola ini. Setiap orang mungkin saja memiliki Whorl, Arch, atau Loop di setiap
ujung jari (sidik jari) yang berbeda, mungkin sebuah Triradius pada gunung dari
Luna dan di bawah setiap jari, dan kebanyakan orang ada juga yang mempunya i
dua Whorl atau Loop di tangan lainnyaWhorl

Gambar 61 : Pola sidik jari Whorl

Sumber : Google.com

Whorl bisa berbentuk sebuah Spiral, Bulls-eye, atau Double Loop.


Whorl adalah titik-titik menonjol dan kontras, dan bisa dilihat dengan
mudah. Cetakan Spiral dan Bulls-eye adalah persis sebangun dalam
interpretasinya, namun yang kedua memberikan sedikit lebih banyak
focus.
1) Arch

Gambar 62 : Pola sidik jari Arch

Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 71


Pola ini bisa terlihat sebagai sebuah Flat Arch, atau Tented Arch.
Perhatikan, setiap pola Arch menaik sangat tinggi.

2) Loop

Gambar 63 : Pola sidik jari Loop

Sumber : Google.com

Loop dapat menaik ke arah ujung jari, atau menjatuh ke arah


pergelangan tangan. Common Loop bergerak ke arah ibu jari, sementara
Radial Loop (Loop terbalik) bergerak mengarahkan ujung pemukulnya
ke sisi lengan.

1. Loop Umum (Common Loop) 3. Double Loop


2. Loop Memusat (Radial Loop)
3. SKK pengetahuan bahaya Narkoba

Gambar 64 : Narkoba

Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 72


NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) adalah bahan / zat
yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran,
perasaan dan Perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan
psikologi.

Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :


1) Narkotika golongan I adalah Narkotika yang paling berbahaya. Daya
adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan
ilmu pengetahuan. Contoh : Ganja, Heroin, Kokain, Morfin, dan
Opium.

Gambar 65 : Ganja
Sumber : Google.com
2) Narkotika golongan II adalah Narkotika yang memiliki daya Adiktif
kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :
Petidin, Benzetidin, dan Betametadol.
3) Narkotika golongan III adalah Narkotika yang memiliki daya Adiktif
ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :
Kodein dan turunannya.

Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat bukan Narkotika, baik alamiah


maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas normal dan perilaku.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 73


Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok :

1) Psikotropika golongan I adalah dengan daya Adiktif yang sangat kuat,


belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti
khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan Ekstasi.

Gambar 66 : ekstasi

Sumber : Google.com

2) Psikotropika golongan II adalah Psikotropika dengan daya Adiktif


kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh:
Amfetamin, Metamfetamin, dan Metakualon.

Gambar 67 : Metakualon

Sumber : Google.com

3) Psikotropika golongan III adalah Psikotropika dengan daya Adiksi


sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh:
Lumibal, Buprenorsina.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 74


4) Psikotropika golongan IV adalah Psikotropika yang memiliki daya
Adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh:
Nitrazepam (BK, Mogadon, Dumolid) dan Diazepam.

Gambar 68: dumolid

Sumber : Google.com

. KRIDA P2B (Pencegahan Penanggulangan Bencana)

Gambar 50 : Krida P2B

Sumber : Google.com

1) SKK Krida P2B


1. SKK Pencegahan Kebakaran.
2. SKK Pemadaman Kebakaran.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 75


3. SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran.
4. SKK Pengetahuan Kerawanan Bencana.
5. SKK Pencarian Korban.
6. SKK Penyelamatan Korban.
7. SKK Pengenalan satwa.
2) Pengertian P2B

P2B adalah Tindakan pertama yang di lakukan guna membantu dalam


mengevakuasi korban bencana alam maupun kebakaran agar bencana
tersebut tidak membesar atau lebih parah.

3) Alat alat Krida P2B

1. Breathing apparatus 7. Senter 13. Webbing


2. Lampu badai 8. Ransel 14. Belati
3. Kompas 9. P3K 15. Perahu karet
4. Carmantel 10. Sekoci 16. Peta
5. Carabiner 11. Pelampung
6. Figur eight 12. Sepatu

SKK P2B

1. SKK Pencegahan Kebakaran


Pencegahan kebakaran adalah usaha yang dilakukan agar tidak terjadi
kebakaran.
Langkah langkah yang perlu di antisipasi guna mencegah terjadinya
bencana kebakaran sebagai berikut :
1) Pastikan bahwa Instalasi Listrik aman.
2) Pembebanan yang berlebihan pada satu stop kontak akan menyebabkan
kabel panas dan akan bisa memicu kebakaran.
3) Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus segera
diperbaiki. Karena bisa menyebabkan hubungan pendek.
4) Matikan listrik, lepas kabel regulator gas, dan matikan alat elektronik
lainnya apabila ingin berpergian.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 76


2. SKK Pemadam Kebakaran
1) Pengertian kebakaran
Suatu peristiwa yang ditimbulkan oleh api tak terkendali, dapat
menimbulkan kerugian materi atau korban. Atau suatu nyala api baik
besar maupun kecil yang tidak kita kehendaki dan sukar dikendalikan.

Gambar 69 : Kebakaran

Sumber : Google.com

2) Pengertian api
Api adalah reaksi kimia dari beberapa elemen yang mengalami reaksi
pembakaran dan menghasilkan panas, cahaya dan hasil reaksi lainnya.
3) Segitiga api
Segitiga api adalah suatu teori tentang terbentuknya api dengan
penggambaran melalui skema berbentuk segitiga. Api terbentuk apabila
terdapat panas, oksigen, dan bahan bakar. Apabila tidak ada salah satu
dari ketiga pembentuk api, maka api tidak akan terbentuk.

Gambar 70 : Segitiga api

Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 77


4) Macam macam api
1. Api merah : Api yang suhu nya kurang dari 1.000ºC
Contoh : Pembakaran kayu atau arang
2. Api Biru : Api yang suhu nya kurang dari 2.000ºC
Contoh : Kompor gas

Gambar 71 : Api biru

Sumber : Google.com

3. Api Putih : Api yang suhu nya lebih dari 2.000ºC


Contoh : Inti matahari
5) Klasifikasi kebakaran
1. Kebakaran kelas A: Kebakaran yang terjadi akibat benda padat
(plastik, kayu, kertas) yang mudah terbakar. Dapat dipadamkan
dengan air, APAR foam/busa, APAR water.
2. Kebakaran Kelas B: Kebakaran yang terjadi akibat benda cair yang
mudah terbakar (Bensin, minyak tanah, dan lain sebagainya).
Dipadamkan dengan karung goni basah, APAR foam, APAR powder.
3. Kebakaran Kelas C: kebakaran yang terjadi akibat aliran listrik yang
mengakibatkan konseleting listrik. Dapat dipadamkan dengan APAR
CO2.
4. Kebakaran Kelas D: Kebakaran yang terjadi akibat benda logam yang
mudah terbakar. Jenis ini perlu APAR khusus untuk
memadamkannya.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 78


6) Alat alat yang digunakan untuk memadamkan dan mencari sumber api
1. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Gambar 72 : APAR

Smber : Google.com

1) APAR Foam : Untuk Kebakaran Kelas A dan B


2) APAR Air : Untuk Kebakaran Kelas A
3) APAR Chemical Powder : Untuk Kebakaran kelas A, B dan C
4) APAR Karbondioksida : Untuk Kebakaran Kelas B dan C
2. Smoke detector
Berfungsi sebagai indikator kebakaran

Gambar 73 : Smoke detector

Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 79


3. Fire alarm
Fire alarm adalah system atau sering disebut sistem alarm pendeteksi
api otomatis yang diukur berdasarkan perbedaan yang terjadi pada
lingkungan sekitar yang berkaitan dengan kebakaran.
4. Fire ball
Berbentuk seperti bola yang sangat berguna untuk menahan bahaya
kebakaran di tahap awal.
5. Hydrant

Gambar 74 : Hydrant

Sumber : Google.com

Hydrant adalah sebuah alat atau terminal penghubung untuk bantuan


darurat saat terjadi kebakaran.

Hydrant dibagi menjadi beberapa jenis :

1) Hydrant Gedung
2) Hydrant Kota
3) Hydrant Halaman
6. Air
7. Karung goni basah
8. Pasir

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 80


3. SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran

1. Pengertian Rehabilitasi

Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik


atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana.
Sedangkan rehabilitasi korban kebakaran adalah upaya atau usaha yang
dilakukan setelah kejadian kebakaran untuk membantu masyarakat
memperbaiki atau mengembalikan fungsi rumah, fasilitas umum, fasilitas
sosial/perekonomian nya setelah terjadinya kebakaran.
2. Luka Bakar
Suatu trauma panas yang disebabkan oleh air / uap panas, arus listrik, bahan
kimia, radiasi dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang
lebih dalam (kerusakan/ kehilangan kulit).
Derajat luka bakar
1) Derajat luka bakar tingkat 1 (superficial burn)

Tingkat luka bakar yang hanya memengaruhi epidermis atau lapisan kulit
luar saja. Secara klinis, tandanya berupa kulit yang tampak merah, kering,
dan terasa sakit. Contohnya, luka bakar yang disebabkan oleh sinar
matahari. Luka bakar tingkat satu ini tidak terlalu mengkhawatirkan dan
bisa sembuh dengan sendirinya.

2) Derajat luka bakar tingkat 2 (superficial partial-thickness burn)

Luka bakar tingkat 2 ini terjadi pada epidermis dan sebagian lapisan
dermis kulit (lapisan kulit yang lebih dalam). Ketika mengalami luka
bakar tingkat 2, kulit akan tampak merah, lecet, melepuh, bengkak, dan
terasa sakit. Luka bakar tingkat dua bisa ditangani dengan beberapa
metode pengobatan tanpa operasi atau bedah.

3) Derajat luka bakar tingkat 3 (full thickness burn)

Kerusakan jaringan mengenai seluruh lapisan epidermis dan dermis, atau


lebih dalam lagi. Secara klinis, kulit yang terbakar akan tampak putih dan
kasar, namun juga dapat terlihat hangus dan mati rasa. Operasi atau bedah
menjadi pilihan utama untuk menangani luka bakar pada tingkat ini.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 81


4. SKK Pengetahuan Kerawanan Bencana
1) Pengertian Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan


mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam atau faktor non alam maupun faktor manusia.

Kerawanan bencana adalah Suatu kawasan rawan bencana jika dalam jangka
waktu tertentu mempunyai kondisi dan karakter geologis, biologis,
hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan
teknologi yang kurang mempunyai kemampuan untuk mencegah, meredam,
dan mencapai kesiapan dalam menanggapi dampak buruk dari bahaya
bencana. Bencana yang disebabkan faktor alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, dan sebagainya. Sedangkan bencana karena
faktor non alam seperti banjir dan sebagainya.

2) Contoh fenomena alam atau bencana yang sering terjadi, yakni:

a. Gunung meletus

Penyebab gunung meletus adalah karena magma yang terkumpul di


dapur magma yang terletak di bawah gunung berapi sudah penuh dan
akhirnya terdorong keluar dari gunung berapi. Magma yang sudah
keluar ini disebut dengan lava. Lava memiliki suhu 700 hingga 1.200
derajat celcius.

b. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang disebabkan


oleh tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas sesar (patahan), aktivitas
gunung api atau runtuhan bangunan. Gempa bumi disebabkan oleh
berlalunya gelombang seismik melalui batuan bumi. Gelombang
tersebut dihasilkan ketika beberapa bentuk energi yang tersimpan di
kerak bumi dan tiba-tiba dilepaskan.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 82


c. Tsunami

Tsunami merupakan bencana alam yang disebabkan naiknya gelombang


laut ke daratan dengan kecepatan tinggi. Tsunami terjadi apa bila adanya
gempa yang terjadi dan berpusat di bawah lautan. Biasanya tsunami
terjadi jika gempa melebihi 7 skala richter. Sebanyak 90 persen tsunami
disebabkan oleh pergerakan lempeng yang terletak di bawah lautan.

3) Contoh Bencana yang disebabkan oleh manusia

a. Banjir

Banjir adalah air dalam volume besar yang menggenangi sebuah daerah,
Banjir pun bisa diartikan sebagai aliran air yang tidak dapat lagi
tertampung oleh sungai, laut, danau, dan saluran lainnya. Penyebab
terjadinya banjir karena ulah manusia yang membuang sampah disunga i
atau danau sehingga air sungai atau danau tersebut penuh, meluap dan
mengakibatkan banjir.

5. SKK Pencarian Korban

1) Pengertian

Pencarian korban adalah upaya yang dilakukan suatu organisasi (Badan


SAR) untuk mencari korban hilang tenggelam, atau terkena bencana.
2) Pola pencarian korban :
1. Track Line

Pola pencarian seperti 1 garis lurus maju ke depan, dimana jarak antar
pencari ±2m. Cocok untuk daerah berbukit dengan kontur tidak terlalu
ekstrem.

2. Track

Pola ini dipakai jika korban dan jalur perjalanan yang direncanakan akan
dilewati oleh korban.

3. Paralel

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 83


Daerah pencarian luas tapi medannya datar. Sangat baik untuk daerah
pencarian yang berbentuk segi empat.

4. Creeping Line

Daerah pencarian sempit, panjang, dan kondisinya cukup rata serta


datar. Kalau di punggungan gunung, tim pencari dengan pola ini akan
turun ke jurang - jurang atau dataran yang lebih rendah.

5. Square

Biasanya digunakan pada medan yang datar.

6. Sector

Lokasi atau posisi korban sudah diketahui dan daerah pencarian tidak
begitu luas serta berbentuk lingkaran. Rute regu pencari berbentuk
segitiga sama sisi.

7. Contour

Digunakan di bukit – bukit dan pencarian selalu dimulai dari puncak


tertinggi

8. Barrier

Digunakan dengan menunggu atau mencegati dengan perhitungan yang


pasti bahwa korban akan lewat kembali dengan melihat ketentuan
lingkungan. Digunakan jika pencari tidak bisa mendekati lokasi korban.

3) Metode pencarian korban :

1. Trail block/Road block

Tim kecil yang dikirim untuk memblokir jalan setapak yang keluar
masuk area pencarian.

2. Look out

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 84


Mencari tempat – tempat strategis di area pencarian yang mempunya i
pemandangan luas kedalam lembah – lembah atau sebagainya yang
menyebabkan si survivor/ korban memilih jalan itu. Tim pencari bisa
menggunakan beberapa peralatan berupa asap, peluit, lampu, bendera,
dan lain – lain. Guna untuk menarik perhatian si survivor/korban.

3. Camp – In

Sebuah camp in bisa sebagai pos pengamatan yang lokasi nya


mempunyai pandangan luas atau di persimpangan jalan, pertemuan
sungai, dan lain – lain.

4. String lines

Untuk confinement mode bisa dipergunakan pada area yang berpohon


lebat untuk menarik perhatian dan memudahkan survivor menemuka n
arah.

4) Tahap tahap pencarian korban :

1. Tahap Awal (Preliminary Mode)

Pada tahap ini, Tim pencari akan mengumpulkan informasi - informas i


awal, melakukan perencanaan pencarian awal, perhitungan -
perhitungan, mengkoordinasikan regu pencari, membentuk pos
pengendali perencanaan, mencari identitas subjek, perencanaan operasi
dan evakuasi.

2. Tahap Pemagaran (Confinement Mode)

Dalam tahap ini, Tim akan memantapkan garis batas untuk mengur ung
orang yang dinyatakan atau dikhawatirkan hilang agar berada di dalam
areal pencarian.

3. Tahap Pengenalan (Detection Mode)

Di tahap ini, Tim akan melakukan pemeriksaan ke tempat yang


dicurigai menjadi titik hilang korban. Dilakukan pemeriksaan terhadap

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 85


tempat-tempat yang ditemukan tanda-tanda atau barang-barang yang
ditinggalkan oleh korban.

4. Tahap Pelacakan (Tracking Mode)

Setelah itu, mengikuti dan melacak jejak yang ditinggalkan oleh korban
yang hilang, bisa saja barang-barang yang mungkin tercecer. Tim harus
bisa membaca jejak, medan peta kompas, mengerti maksud dan tujuan
korban, makna dari benda-benda yang terjatuh dan sengaja ditingga l
korban atau dengan menggunakan anjing pelacak.

5. Tahap Evakuasi (Evacuation Mode)

Tahapan selanjutnya ketika korban telah ditemukan adalah dengan


memberikan pertolongan pertama dan membawa survivor ke titik
penyerahan untuk perawatan lebih lanjut. Saat menemukan korban
harus berdasarkan 2 kriteria : Korban ditemukan dalam keadaan hidup
atau dalam keadaan meninggal.

6. SKK Penyelamatan Korban

Pengertian penyelamatan korban

Kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia


yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam
musibah musibah seperti pelayaran, penerbangan, dan bencana.
Pengertian SAR(Search And Rescue)
SAR merupakan singkatan dari Search And Rescue yang mempunyai arti
usaha untuk melakukan percarian, pertolongan dan penyelamatan terhadap
keadaan darurat yang dialami baik manusia maupun harta benda yang
berharga lainnya.
1) Teknik menolong korban tenggalam
Teknik RTRGT
1. Reach : Teknik menolong korban dengan alat bantu yang
panjang, contohnya seperti kayu panjang.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 86


2. Throw : Teknik menolong korban dengan cara melemparka n
alat apung, contohnya seperti ban bekas, ban karet, dan papan
selancar
3. Row : Teknik menolong korban dengan cara mendatangi
korban dengan perahu
4. Go : Teknik menolong korban dengan cara berenang
mendatangi korban
5. Tow : Teknik mendatangi korban dengan cara menaruh
korban diatas alat apung.
2) CQRST (Community Quick Response SortingTechnique) Teknik
Respon dan Seleksi Cepat – Masyarakat (TRSC-M)
Adalah suatu cara yang dilakukan oleh masyarakat awam untuk
menyeleksi korban yang terluka atau sakit saat terjadi bencana atau
emergensi lainnya. Teknik ini untuk membantu tim penolong
profesional yang nantinya akan di seleksi kembali saat tim tersebut
datang.

Tanda CQRST
a. Hijau : korban luka ringan dan dapat berjalan.
b. Merah : korban yang perlu mandapat bantuan segera.
c. Tanpa tanda : korban yang sudah meninggal.
3) Triage
Triage adalah proses penentuan atau seleksi pasien yang diprioritaska n
untuk mendapat penanganan terlebih dahulu yang dilakukan oleh pihak
profesional. Proses penentuan ini dilakukan untuk mendapatkan urutan
penanganan sesuai tingkat kegawatdaruratan pasien, seperti kondisi
cedera ringan, cedera berat yang bisa mengancam nyawa dalam
hitungan menit dan jam, atau sudah meninggal.

Triage/Penggolongan korban dibagi menjadi 4, yaitu :


1. Hitam untuk korban meninggal

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 87


2. Merah untuk korban dengan luka berat dan harus segera diberi
pertolongan
3. Kuning untuk korban luka nya tidak terlalu parah
4. Hijau untuk luka ringan
4) RJP (Resusitasi jantung paru)

Merupakan langkah pertolongan medis untuk mengembalikan fungs i


napas dan atau sirkulasi darah di dalam tubuh yang terhenti. Resusitas i
jantung paru bertujuan menjaga darah dan oksigen tetap beredar ke
seluruh tubuh.

Langkah – langkah resustasi jantung paru :

1.Membuka jalur napas

Caranya dengan mendongakkan kepala korban, lalu kedua tangan


diletakkan di dahinya. Setelah itu, angkat dagu orang tersebut dengan
lembut untuk membuka dan mengamankan saluran pernapasannya.

2. Kompresi

Tindakan ini dilakukan apabila tidak ditemukan denyut nadi atau detak
jantung pada orang yang tidak sadarkan diri. Cukup dengan meletakkan
salah satu telapak tangan di bagian tengah dada korban kemudian
tangan yang lainnya ditaruh di atas tangan yang pertama. Kemudian
eratkan jari-jari kedua tangan dan lakukan penekanan dada sedalam 5-
6 cm, kemudian lepaskan. Ulangi 30 kali kompresi dada, iringi dengan
dua kali bantuan napas

3. Memberi bantuan napas

Bisa dilakukan dengan menjepit hidung korban atau menggunaka n


kedua tangan yang membentuk selang dan diposisikan di mulut korban.
Tiupkan napas kita ke dalam mulutnya dan periksa apakah dada korban

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 88


sudah mengembang dan mengempis seperti orang bernapas pada
umumnya. Teknik pernapasan sebaiknya hanya dilakukan oleh mereka
yang telah mendapatkan pelatihan khusus.

7. SKK Pengenalan Satwa

Pengertian

Satwa adalah hewan yang dipelihara karena memiliki manfaat ekonomis


ataupun non ekonomis. Satwa yang biasanya dipakai untuk keperluan
kepolisian ada dua yaitu anjing dan kuda.

1) K9 / Kinai (Anjing polisi)


Anjing polisi, yang dikenal di beberapa negara berbahasa Inggris sebagai
"K9" adalah anjing yang dilatih khusus untuk membantu polisi dan
personel penegak hukum lainnya sebagai anjing pelacak, dalmas atau
karya guna.

Jenis K9 yang biasa digunakan yaitu : German sheperd, Belgia n


Malinois, Labrador Retriever, dan Bloodhound. K9 ini digunaka n
sebagai :
1. K9 Pelacak Umum 4. K9 Pelacak SAR
2. K9 Pelacak Hendap 5. K9 Dalmas
3. K9 Pelacak Narkotika 6. K9 Karya guna

Gambar 75 : K9
Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 89


2) Kuda

Gambar 76 : Kuda
Sumber : Google.com
Selain K9, polisi juga menggunakan kuda. Biasanya kuda – kuda ini
digunakan sebagai :
a. Kuda Karya Guna
b. Kuda Olahraga
c. Kuda Dalmas
d. Kuda Prtokoler

3) Fungsi satwa (K9 dan Kuda) di kepolisian :

Gambar 77 : Olahraga berkuda

Sumber : Google.com

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 90


1. Pelacak : Anjing polisi yang telah dilatih untuk menggunakan indra
penciuman untuk mendeteksi substansi seperti bahan peledak, obat-
obatan terlarang, selundupan hewan atau tumbuhan, uang, atau
darah.
2. Dalmas : Pasukan berkuda dan pasukan K9 dipakai saat
pengendalian massa jika sudah anarkis (Dalmas Lintas Ganti)
3. SAR (Search And Rescue) : Pasukan K9 dan pasukan berkuda yang
digunakan untuk mencari korban bencana pada wilayah yang sulit
dijangkau oleh kendaraan seperti mobil. Misal seperti longsor,
tsunami, gempa bumi, dan sebagainya.
4. Protokoler : Pasukan berkuda atau kuda yang sudah terlatih, biasa
dipakai pada acara tertentu untuk jajaran kehormatan.
5. Karya guna : Pasukan K9 dan pasukan berkuda yang digunakan
sebagai pameran pada saat ada event dari kepolisian untuk
mengenalkan kepada masyarakat satwa apa saja yang biasa
digunakan oleh kepolisian.
6. Olahraga : Pasukan berkuda atau kuda yang dilatih untuk olahraga
pacuan kuda.

1) Mengenal perawatan satwa anjing/kuda.

2) Mengenal karakter anjing dan menunggang kuda.

Ras anjing yang biasa dilatih oleh kepolisian :

1. Belgian Malinois

Indera penciuman yang tajam, serta kecerdasan yang mereka miliki. Obat-
obat terlarang, bom, hingga senjata tajam mampu terdeteksi oleh Belgian
Malinois yang telah terlatih. kepolisian juga banyak menggunakan mereka
untuk menjaga para polisi yang sedang bertugas.

2. German Shepherd Dogs

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 91


Mereka juga kuat, cepat berlatih, patuh, setia, dan mudah marah. Mereka
mampu mengejar penjahat, mengendus narkotika dan bahan peledak, serta
mengawasi sesuatu.

3. Bloodhounds

Fokus dan energik, Bloodhounds kerap bertugas sebagai anjing pelacak dan
penyelamat dalam kepolisian. Mereka senang bekerja dan tidak akan
beristirahat sebelum mencapai akhir jejak. Bloodhounds mampu mengik uti
jejak aroma hingga sejauh 130 mil.

4. Dutch Shepherd

Memiliki karakter yang sangat protektif, aktif, lincah, juga waspada


membuat Dutch Shepherd pas menjadi anjing patroli. Mereka akan
menggonggong ketika orang asing dirasa memasuki wilayah mereka.

5. Labrador Retrievers

Kaki dan bahunya yang kekar membuat mereka mampu berlari cepat.
Stamina kuat memungkinkan mereka untuk bekerja dan berlatih dalam
waktu lama, mulai dari mengendus bom, narkotika, hingga mencari orang
yang terkubur di bawah reruntuhan karena gempa maupun tragedi lainnya.

3) Mampu memberikan perintah kepada anjing/kuda.


4) Dapat melakukan pencarian korban dengan anjing dan mengevak uas i
korban dengan menggunakan kuda.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 92


PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi


pendidikan nasional yang sangat penting, oleh karna itu perlu diketahui sejarah
perkembangannya di Indonesia.

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna


menyalurkan minat dan bakat para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Setiap satuan karya memiliki beberapa krida, yang masing masing krida
mengkhususkan pada subbidang tertentu, Setiap Krida memiliki Syarat
Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok
satuan Karya yang dapat diperoleh dengan cara bergabung dengan Krida tertentu
di Saka tersebut. Bertujuan membangun seorang Pramuka Penegak atau Pandega
agar bisa bermanfaat bagi masyarakat dan sekitarnya.

Saka Bhayangkara sendiri bertujuan untuk mewujudkan kader – kader


bangsa yang memiliki akhlak dan moral pancasila. Guna ikut serta bertanggung
jawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan
kebhayangkaraan di dalam gerakan pramuka.

B. Saran

Makalah ini mungkin mempunyai banyak sekali kekurangan, karna itu


saya sebagai penulis membutuhkan saran dari para pembaca agar kedepannya
lebih baik lagi.

MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 93


MAKALAH KRIDA ANGKATAN XL | 94

Anda mungkin juga menyukai