Anda di halaman 1dari 17

Garis besar

Outline
Baru-baru ini, telah menjadi biasa bagi ECU
untuk mengontrol fungsi berbagai macam sistem
kelistrikan dan rentang sistem dibawah kontrol
tersebut juga meningkat. Hasilnya, kenyamanan
berkendara dapat direalisasikan.
Namun, hal ini bukan berarti bahwa kontrol ECU
dapat secara penuh menghilangkan kegagalan di
sistem-sistem kelistrikan.
Bab ini menjelaskan tentang ide dasar untuk
troubleshooting sistem kelistrikan.

Tips untuk Troubleshooting


- Troubleshooting untuk sistem kelistrikan
- Troubleshooting dengan menggunakan EWD
(Electrical Wiring Diagram)
- Pengetahuan mengenai part-part kelistrikan
dasar
- Ide di belakang troubleshooting sirkuit-sirkuit
kelistrikan
- Tegangan yang diberikan pada sirkuit-sirkuit
kelistrikan
- Bagaimana memecahkan masalah sirkuit-
sirkuit kelistrikan dasar
- Bagaiama melaksanakan troubleshooting
sistem kontrol ECU

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 1


Pelatihan

Troubleshooting Sistem-Sistem Kelistrikan


Apa yang harus Anda ingat saat memeriksa dan
troubleshooting sistem-sistem kelistrikan adalah
bagaimana arus mengalir saat sistem bekerja dan
bagaimana tegangan berubah. Hal ini penting
untuk memahami dengan baik konstruksi dan
fungsi sistem kelistrikan dengan menggunakan
EWD dan NCF, dan untuk memahami isi dan
pentingnya pemeriksaan seperti yang dijelaskan
dalam buku Pedoman Reparasi.
1. Mengkonfirmasikan kondisi malfungsi
Sistem-sistem kelistrikan memiliki berbagai
macam fungsi tambahan, dan bahkan sistem-
sistem yang serupa dapat bekerja dengan cara
yang berbeda tergantung dari modelnya. Oleh
karena itu adalah penting untuk menentukan
apakah kondisi tersebut normal atau tidak normal.
Hal ini membantu mempersempit penyebab
malfungsi.
2. Apakah sumber daya dihubungkan dengan
benar?
Sistem kelistrikan tidak bekerja kecuali sumber
daya dihubungkan. Periksa apakah sistem
kelistrikan terhubung ke sumber daya dan
tegangan diberikan dengan benar ke sistem.
3. Tegangan diberikan saat system kelistrikan
bekerja
Saat sistem kelistrikan bekerja, tegangan selalu
diberikan dan arus mengalir. Oleh karena itu,
teknisi dapat memeriksa tegangan untuk
menentukan area mana di dalam sistem yang
normal. Khususnya, mengetahui tegangan yang
muncul pada tester kelistrikan menunjukkan apa,
dan mengefektifkan penggunaan EWD
memungkinkan teknisi untuk secara efisien
mempersempit area-area yang dicurigai terjadi
malfungsi.
4. Apakah part part tersebut rusak atau tidak.
Bila area-area malfungsi dapat ditentukan, mereka
selanjutnya dapat ditentukan apakah rusak atau
tidak dengan mengukur tahanan pada setiap area
atau memeriksa kontinuitas dengan menggunakan
tester kelistrikan

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 2


Pelatihan

Troubleshooting Menggunakan EWD


1. Perlunya EWD
EWD yang digunakan pada troubleshooting
perlengkapan kelistrikan dapat memberikan
informasi mengenai perlengkapan kelistrikan
yang diperlukan untuk troubleshooting, termasuk
rangkaian, lokasi dan kondisi hubungan
perlengkapan kelistrikan..

2. Menggunakan EWD
Prosedur untuk troubleshooting dengan EWD
adalah sebagai berikut.
(1) Lihat dan pahami bagaimana tata letak wire
harness dan konektor . Konfirmasikan posisi
dan jumlah konektor dengan melihat pada
"Electrical Wiring Routing" yang dijelaskan di
EWD.
(2) Konfirmasikan pengaturan terminal di
konektor. Berdasarkan pada nomor konektor,
konfirmasikan bentuk konektor dan nomor pin
dengan merujuk pada "Connector List".
(3) Konfirmasikan hubungan dengan part-part
yang relevan lainnya. Temukan nama sistem
yang berkaitan dengan target part dari indeks
di "System Circuit", dan amati sirkuit sistem.
(4) Temukan target part berdasarkan nomor
Hmmm ... konektor, nama part, dll., dan konfirmasikan
I should look here ...
hubungannya dengan part-part relevan lainnya.
(5) Lepas part-part yang memiliki malfungsi dari
kendaraan, dan laksanakan pemeriksaan unit
pada setiap part.
(6) Periksa wire harness terhadap sirkuit terbuka
atau pendek berdasarkan "System Circuit".
(7) Selanjutnya, agar dapat melaksanakan
troubleshooting secara efisien , konfirmasikan
hubungan fuse dan peralatan kelistrikan yang
terhubung ke fuse dan juga fuse dan peralatan
kelistrikan yang terhubung ke massa bodi.
Konfirmasikan juga posisi titik-titik massa,
dan sirkuit internal pada junction block, dll.

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 3


Pelatihan

PengetahuanDasar Part-Part Kelistrikan


1. Penyebab fuse Putus
Fuse menjadi buruk dikarenakan dua alasan:
(1) Mereka rusak dikarenakan arus yang secara
Open fuse due to heat fatigue Fuse blown by over current
konstan diubah dari on dan off, yang
menyebabkan fusible material menjadi retak
Melted
(hal ini disebut "heat fatigue").
(2) Fuse itu putus (fusible material meleleh)
dikarenakan arus yang berlebihan (berlebihan)
di dalam sirkuit.

PETUNJUK:
Bila fuse menjadi buruk dikarenakan heat fatigue,
gantilah dengan fuse baru. Bila fuse putus
dikarenakan arus pendek pada wire harness atau
part-part kelistrikan, maka sirkuit pendek harus
ditemukan dan diperbaiki.

2. Pengetahuan wire-ke-wire
Beberapa wire harnesses yang berhubungan
dengan perlengkapan kelistrikan menggunakan
konektor yang disebut wire-ke-wire, which
Beberapa wire harnesses yang berhubungan
dengan perlengkapan kelistrikan menggunakan
konektor yang disebut wire-ke-wire. Penggunaan
konektor-konektor semacam itu akan
meningkatkan daya pakai untuk penggantian wire
harness, dan juga mengurangi biaya perbaikan.

3. Pengetahuan mengenai rangkaian


Rangkaian pada umumnya dirancang sehingga
titik-titik kontak pada sisi switch berhubungan
saat tegangan baterai diberikan pada sisi
kumparan.
Rangkaian pada umumnya dirancang sehingga
titik-titik kontak pada sisi switch berhubungan
saat tegangan baterai diberikan pada sisi
kumparan
ada tipe lain dimana titik-titik kontak pada sisi
switch terhubung dengan normal tetapi menjadi
terputus saat tegangan baterai diberikan pada sisi
kumparan. Rangkaian tipe ini disebut sebagai
"tipe tertutup normal".Sinyal-sinyal yang diinput
ke dalam atau dioutput dari ECU diklasifikasikan
ke dalam yang mempengaruhi kontrol saat sebuah
switch berada di posisi on dan yang
mempengaruhi kontrol saat sebuah switch berada
di off. "Tipe membuka normal" digunakan saat
kontrol terutama sedang di posisi on, dan "tipe
tertutup normal" digunakan saat kontrol off.
Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 4
Pelatihan

Untuk alasan inilah, maka adalah penting untuk


mengkonfirmasikan tipe rangkaian dengan EWD
dan buku Pedoman Reparasi saat melaksanakan
pemeriksaan unit.
4. Titik massa
Pemeriksaan pada titik-titik massa cenderung
bertumpang tindih selama pemeriksaan sirkuit
kelistrikan. Kontak yang buruk dengan titik massa
akan mencegah arus untuk mengalir dengan baik
ke dalam sirkuit kelistrikan, dan akan
menyebabkan malfungsi.

Poor contact

5. Sirkuit Terbuka.
Sirkuit terbuka pada wire harness kendaraan
jarang terjadi pada bagian tengah, tetapi akan
terjadi pada konektor. Saat memeriksa sirkuit
terbuka, perhatikan konektor perlengkapan
kelistrikan individual dan junction connector.
Berhati-hatilah terhadap bagian berkapur dimana
terminal-terminal dan wire-wire terhubung.

6. Hubungan pendek
Wire harness dapat menyebabkan hubung pendek
bila tersangkut pada bodi. Karena wire harness
dijepitkan di berbagai macam lokasi, penjepitan
yang buruk benda asing atau perkaratan seringkali
mengakibatkan sirkuit pendek.. Untuk mencegah
hal ini, pastikan untuk memeriksa wire harness
terhadap penjepitan yang buruk atau perkaratan.

PETUNJUK:
Untuk kasus-kasus tipikal dimana malfungsi
terdeteksi saat kendaraan digetarkan, malfungsi
kemungkinan dikarenakan sirkuit terbuka atau
hubung pendek pada wire harness. Hasilkan
kembali malfungsi dengan menggoyang atau
menggetarkan konektor untuk menentukan area
malfungsi.

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 5


Pelatihan

Pemikiran Dibalik Troubleshooting untuk Sirkuit Kelistrikan


Teknik-teknik dasar untuk troubleshooting
sirkuit-sirkuit kelistrikan termasuk pemeriksaan
tegangan, pemeriksaan kontinuitas/tahanan dan
pemeriksaan sirkuit terbuka
1. Pemeriksaan tegangan
(1) Buat kondisi dimana tegangan ada pada titik
pemeriksaan.
(2) Gunakan voltmeter, hubungkan kawat timah
negatip (-) ke titik massa yang baik atau
terminal baterai negatip (-) dan kawat timah
positip (+) ke konektor atau terminal
komponen.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan test light
daripada dengan voltmeter.

PETUNJUK:
Saat mengukur nilai tegangan baterai pada area
tertentu (contoh: bagian lampu), nilai memiliki
dua arti.
- Pada kasus normal, voltage drop yang
dibangkitkan oleh resistor, adalah, bohlam
- Pada kasus troubleshooting, tegangan baterai
diberikan pada bohlam (ada perbedaan
potensial antara sirkuit pada sisi baterai dan
yang ada pada sisi massa bodi).

2. Pemeriksaan kontinuitas/tahanan
(1) Lepas terminal baterai atau wire sehingga ada
tegangan antara titik-titik pemeriksaan.
(2) Hubungkan kedua kawat timah pada
ohmmeter ke setiap titik-titik massa
(3) Bila sirkuit memiliki diode, cadangkan kedua
kawat timah dan periksa kembali.
Saat menghubungkan kawat timah negatif
pada sisi positif diode dan kawat timah positif
pada sisi negatif, maka harus ada kontinuitas.
(4) Gunakan volt/ohmmeter dengan impedansi
tinggi (10 kΩ/V minimum) untuk
troubleshooting sirkuit kelistrikan.

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 6


Pelatihan
3. Pemeriksaan sirkuit terbuka
(1) Lepas fuse yang putus dan putuskan semua
beban pada fuse.
(2) Hubungkan test light sebagai ganti fuse.
(3) Buat kondisi dimana test light menyala.
(4) Lepas dan hubungkan kembali konektor
sambil melihat test light. Sirkuit pendek
muncul diantara konektor dimana test light
tetap menyala dan konektor dimana lampu
mati.
(5) Temukan lokasi sirkuit pendek yang
sebenarnya dengan mengayun sedikit wire
yang bermasalah di sepanjang bodi.
PERHATIAN::
- Jangan membuka penutup atau kotak ECU
kecuali bila sangat diperlukan. (Bila terminal-
terminal IC tersentuh, IC dapat menjadi
hancur oleh listrik statis.)
- Saat mengganti mekanisme internal (ECU
part) pada digital meter, berhati-hatilah bahwa
tidak ada bagian tubuh Anda atau pakaian
Anda yang mengalami kontak dengan kawat
timah terminal dari IC dll. pada part pengganti
(part cadangan).

Tegangan Yang Diberikan Pada Sirkuit Kelistrikan


Pada umumnya, adalah sulit untuk menemukan
area malfungsi pada sistem kelistrikan hanya
dengan melihat pada penampilan luar. Oleh
karena itu, adalah penting untuk mengetahui
tegangan pada sirkuit untuk menemukan
malfungsi. Pada unit ini, metode troubleshooting
dijelskan, dengan menggunakan sistem
penerangan sebagai contoh
1. Saat switch pada posisi OFF
Karena tidak ada arus yang mengalir ke kumparan
rangkaian, titik rangkaian tetap OFF, dan lampu
tidak menyala. Disini, tegangan diberikan pada
fusible link, kumparan rangkaian, switch dan titik
rangkaian. Voltmeter selalu menunjukkan 12 V
saat dihubungkan ke part manapun pada garis
merah atau hitam pada diagram sirkuitHal karena
tegangan baterai diberikan secara merata pada
area yang diputus oleh situs-situs sirkuit terbuka
karena tidak ada arus listrik yang mengalir. Saat
mengukur tegangan antara titik A dan B,
voltmeter menunjukkan 0 V. voltmeter
menunjukkan 0 V. Hal ini karena 12 V ttelah
diberikan secara merata pada titik A dan B, dan
tidak ada perbedaan potensial diantaranya.

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 7


Pelatihan
2.Saat switch berada di posisi ON

Saat switch berada pada posisi on, titik rangkaian


diaktifkan, memungkinkan arus mengalir ke
dalam lampu, dan lampu menyala.
Saat arus mengalir ke dalam sirkuit kelistrikan,
perbedaan potensial dihasilkan pada kedua ujung
resistor, dan tegangan diberikan.
Pada sirkuit ini, kumparan rangkaian dan lampu
memiliki tahanan internal dan part-part ini
dihubungkan secara parallel. Oleh karena itu, 12
V diberikan pada kumparan rangkaian dan lampu
Wire harness, fusible link, fuse, switch dan titik
rangkaian sebenarnya juga memiliki tahanan, tapi
tahanan tersebut pada biasanya diabaikan selama
tidak terbukti terdapat hubungan yang buruk, atau
tidak ada masalah dengan kapasitas komponen
tesebut

3. Status hubungan buruk


Bila hubungan yang buruk muncul pada sirkuit
kelistrikan, arus tidak mengalir dengan mudah ke
dalam area itu, Oleh karenanya hubungan
itu berfungsi semacam resistor. Kondisi semacam
ini disebut tahanan kontak,. ketika arus mengalir
dari tegangan yang diberikan pada kedua
ujungnya.
Ketika muncul hubungan yang buruk pada titik
rangkaian dalam sirkuit, maka tegangan yang
diberikan pada lampu, yang terhubung secara seri
ke titik sirkuit, maka tegangan yang diberikan
pada lampu, yang terhubung secara seri ke titik
sirkuit, maka tegangan yang diberikan pada
lampu, yang terhubung secara seri ke titik sirkuit.
maka tegangan itu akan turun setara dengan
tahanan pada titik kontak rangkaian itu.
Bila diasumsikan bahwa titik rangkaian diberi
tegangan 2 V, maka lampu hanya akan menyala
dengan tegangan 10 V, Lantaran terjadi
pengurangan aliran arus yang melewati lampu,
sehingga lampu agak meredup sesuai dengan
tingkat pengurangan tegangannya

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 8


Pelatihan

Metode Troubleshooting untuk Sirkuit Dasar Kelistrikan


Berikut ini akan dijelaskan metode
troubleshooting dengan menggunakan sirkuit
dasar. Pada unit ini, diasumsikan telah terjadi
malfungsi lampu besar tidak menyala meskipun
switch kontrol lampu telah berada pada posisi
HEAD.
1. Pengukuran voltase pada setiap bagian
Hasil dari pengukuran voltase adalah sebagai
berikut:
a: Tegangan catu daya: 12 V
b: Tegangan kumparan relay: 12 V
c: Tegangan lampu besar: 12 V
2. Diagnosa
Kondisi tegangan ini sama dengan saat kondisi
switch-ON seperti yang dijelaskan pada unit
"Tegangan Yang Diberikan Pada Sirkuit
Kelistrikan".
Matinya lampu besar pada kondisi ini
dikarenakan tidak ada arus yang mengalir ke
dalam lampu besar. Bila arus tidak mengalir,
meski telah diberikan voltase, ini berarti
terdapat sirkuit terbuka pada area tersebut. Inilah
alasan mengapa lampu besar tidak menyalakarena
terdapat sirkuit terbuka pada filamen bohlam
tersebut. karena terdapat sirkuit terbuka pada
filamen bohlam tersebut.
Selanjutnya, saat troubleshooting sirkuit
kelistrikan, memeriksa tegangan akan membantu
untuk menentukan apakah terdapat kerusakan
atau tidak, tanpa harus mengukur tahanan atau
arus di dalam setiap part itu

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 9


Pelatihan

Metode Troubleshooting untuk Sistem Yang Dikontrol ECU


1. Garis Besar
Mayoritas sistem bertangung jawab untuk
mengatur fungsi-fungsi rumit yang dikontrol oleh
ECU. Mayoritas sistem bertangung jawab untuk
mengatur fungsi-fungsi rumit yang dikontrol oleh
ECU. Oleh karena itu, ECU ini setara dengan otak
di dalam sistem kelistrikan yang mengontrol
sinyal-sinyal input/output.
Untuk melaksanakan tugas rumit ini, berbagai
macam sirkuit dihubungkan ke ECU untuk
mengontrol sistem-sistem, sehingga sangatlah
sulit melaksanakan troubleshooting. Namun, bila
troubleshooting itu dilakukan sesuai petunjuk,
maka memungkinkan menemukan area malfungsi
dengan cepat.

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 10


Pelatihan
2. Metode troubleshooting
Pada troubleshooting malfungsi sistem-sistem
yang dikontrol oleh ECU, saat semua sistem tidak
bekerja, bisa jadi lantaran ECU itu tidak bekerja
sama sekali. Patut dicurigai telah terjadi
malfungsi pada sirkuit catu daya.
Sebaliknya, bila hanya sistem tertentu saja yang
tidak bekerja, maka sirkuit sinyal input/output
yang berhubungan dengan sistem itu dapat
ditentukan sebagai tidak normal. Seperti yang
terlihat di atas, saat melakukan troubleshooting
sistem-sistem yang dikontrol oleh ECU, adalah
mungkin untuk mempersempit penyebab
malfungsi dengan memilah sistem mana saja yang
dikontrol oleh ECU, dan mengenali gejala-
gejalanyaHanya saja, ketika ketidaknormalan itu
ditemukan di dalam sirkuit yang terhubung ke
ECU, itu artinya ECU harus diganti.
3. Metode pemeriksaan untuk sirkuit system
Catu daya
(1) Sirkuit +B
Agar ECU dapat bekerja, harus diberikan
tegangan. Itu sebabnya setiap ECU memiliki
sirkuit +B (baterai positif).circuit. Dengan sirkuit
+B inilah umumnya berbagai memori disimpan
dalam ECU, Lantaran itu, sirkuit ini dihubungkan
secara langsung dengan baterai agar selalu
tersuplai tegangan. Oleh karena itu, pada
pemeriksaan sirkuit +B, ditentukan normal bila
tegangan baterai dideteksi pada pengukuran
antara terminal +B dan massa bodi dengan tester
kelistrikan.
(2) Sirkuit IG
Serupa dengan sirkuit +B, ada sirkuit untuk
mengoperasikan ECU saat switch pengapian
diputar ke posisi ON. Selama pemeriksaan sirkuit
IG, bila ada tegangan baterai antara terminal IG
dan massa bodi saat switch pengapian diputar ke
posisi on, sirkuit IG dapat dikatakan normal.

(3) Sirkuit GND


Selain sistem sumber daya, sirkuit GND pada
sistem massa juga diperlukan untuk
mengoperasikan ECU. Selama pemeriksaan
sirkuit GND, bila selalu ada kontinuitas antara
terminal GND dan massa bodi, sirkuit GND dapat
dikatakan normal.
CATATAN:
- Begitu arus fluksi ditahan oleh kecilnya
terminal, hamper semua terminal diatas
dibagi menjadi dua atau lebih rangkaian,
perlu dilakukan test hubungan setelah
melepas konektor ECU.

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 11


Pelatihan
4. Metode pemeriksaan untuk sirkuit sistem
sinyal input/output
(1) Switch circuit
Saat memeriksa wire harness yang memiliki satu
switch di dalamnya, maka akan terdapat
terminal wire harness di sisi kendaraan yang
berhubungan langsung dengan switch dan massa
bodi.
Saat switch yang akan diperiksa itu diputar ke
posisi on, dengan konektor ECU dilepas, bila
terdapat kontinuitas antara wire harness sisi
kendaraan dan massa bodi, maka wiring juga
switch-nya dapat dikatakan normal.

(2) Motor circuit


Memeriksa wire harness dengan satu motor di
dalamnya, tegangan baterai diberikan secara
langsung ke terminal wire harness pada sisi
kendaraan yang berhubungan langsung dengan
motor.
Misalnya saja motor untuk power window, bila
diberikan tegangan baterai maka motor itu akan
berputar ke arah normal dan berbalik untuk
menaikkan atau menurunkan kaca jendela sesuai
dengan arah polaritas positip (+) dan negatip (-)
yang diberikan dari tegangan baterai. Oleh karena
itu, ganti polaritas terminal untuk memeriksa
apakah motor itu bekerja dengan baik.

REFERENSI:
Troubleshooting dengan mengganti

5. Ganti ECU
Saat sirkuit-sirkuit individual manapun yang
dihubungkan ke ECU dikatakan mengalami
malfungsi, namun malfungsi tidak dapat
dihilangkan, maka perlengkapan kelistrikan yang
yang akhirnya harus ditentukan mengalami
malfungsi adalah ECU. Pada dasarnya,
pemeriksaan unit ECU tidak mungkin dilakukan.
Oleh karena itu, adalah alatnya yang harus diganti
pada proses troubleshooting. Dan juga, ECU
jarang sekali mengalami malfungsi, sehingga
ECU hanya dapat diganti setelah mengkonfirmasi
kembali hubungan yang tepat atas konektor-
konektornya dan grounding yang tepat terhadap
wire harness.

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 12


Pelatihan

REFERENSI
A/C Switch
Example: Ketika melakukan troubleshooting, ada kalanya
The air conditioning system is abnormal
kita perlu memeriksa bagian tertentu dengan cara
mengganti dengan part yang bekerja normal.
Tetapi hanya pada kasus dimana beberapa
perlengkapan kelistrikan yang di dalamnya
termasuk sensor, dan perlengkapan lain, yang
tidak diperiksa melalui cara pemeriksaan
kontinuitas atau pemeriksaan voltase ketika
diberikan tegangan baterai.

Bila dengan cara itu ternyata sistem bekerja


dengan benar, maka part yang diganti dapat
ditentukan mengalami malfungsi. Tetapi ingat,
cara ini adalah metode troubleshooting akhir yang
hanya boleh dilakukan untuk part-part yang
unitnya sulit diperiksaBila pemeriksaan unit dapat
dilakukan, penting ditentukan secara tepat
apakah malfungsi itu dikarenakan part atau bukan.

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 13


Pelatihan

Gunakan Latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi di Bab ini.


Setelah menjawab setiap Latihan, gunakan tombol referensi untuk melihat
halaman-halaman yang berkaitan dengan pertanyaan ini. Bila jawabannya
ternyata salah, kembalilah ke teks untuk mengulang materi dan mendapatkan
jawaban yang benar. Bila semua pertanyaan sudah dijawab dengan benar,
lanjutkan ke Bab berikutnya.

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 14


Pertanyaan - 1

Pernyataan manakah berikut ini mengenai poin-poin penting untuk troubleshooting


sirkuit kelistrikan yang Salah?

1 Mengkonfirmasi kondisi malfungsi sebelum memeriksa apakah part


baik atau tidak..

2 Mengkonfirmasikan apakah sumber daya dihubungkan dengan


benar atau tidak.

3 Mengukur tegangan dengan menggunakan EWD, dll. saat setiap


peralatan listrik bekerja.

4 Pada troubleshooting, lakukan semua prosedur mengenai apa yang


dikatakan pelanggan pada saat pertanyaan diagnostik.

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 15


Pertanyaan-
Pertanyaan- 2

Item-item berikut ini berkaitan dengan Electrical Wiring Diagram untuk


troubleshooting Sistem Kelistrikan.
Untuk setiap item-item berikut (1 ~ 4), pilih fungsi yang dilaksanakan (a ~ d).

1. Connector List
2. Ground point
3. Electrical Wiring Routing
4. System Circuit

a. Posisi dan nomor konektor. 1. a b c d


2. a b c d
b. Bentuk konektor dan nomor pin. a b c d
3.
4. a b c d
c. Sirkuit yang berkaitan dengan
target part.
d. Peralatan kelistrikan yang
dihubungkan ke massa bodi.

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 16


Pertanyaan-
Pertanyaan- 3

Pernyataan berikut mengenai metode troubleshooting saat diagnosis yang


menyatakan bahwa ada malfungsi dimana lampu besar tidak menyala.
Isilah pada bagian yang kosong (1 ~ 4) pada paragrap berikut dengan memilih kata
yang tepat dari daftar (a ~ d).

Tidak menyalanya lampu besar dikarenakan arus tidak mengalir ke ( 1 ). Bila arus tidak mengalir,
tanpa mengindahkan bahwa ( 2 ) diterapkan, ini berarti bahwa ( 3 ) ada di area tersebut. Itulah
alasan mengapa lampu besar tidak menyala, yang disebabkan oleh sirkuit terbuka pada ( 4 ) di
dalam bohlam. Selanjutnya, saat troubleshooting sirkuit kelistrikan, memeriksa tegangan akan
membantu menentukan apakah rusak atau tidak tanpa mengukur setiap tahanan atau arus di
setiap part.

a Connector
b Ground point
c Electrical Wiring Routing
d System Circuit

1. a b c d
2. a b c d
3. a b c d

4. a b c d

Diagnosis Master Technician – Electrical – Troubleshooting for Electrical 17

Anda mungkin juga menyukai