Anda di halaman 1dari 2

SIARAN PERS

Biro Hubungan Masyarakat


Gd. I Lt. 2, Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id

Kemendag dan PT PPI Lepas Ekspor Kopi Robusta ke Mesir


Senilai Rp3,5 Miliar
Lampung, 31 Januari 2022 – Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekspor Nasional dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) melepas ekspor
kopi perdana ke Mesir tahun 2022 senilai Rp3,5 miliar. Pelepasan ekspor kopi jenis robusta ini
dilakukan pada Minggu (30/1) di Pergudangan Kopi di Lampung, Sumatra Selatan.

Ekspor kopi tersebut dilakukan dalam dua pengiriman yaitu sebanyak enam kontainer dan
berikutnya pada minggu depan sebanyak enam kontainer. Ekspor kopi robusta ini menghasilkan
total kontrak mencapai 3000 ton selama tahun 2022.

Pada pelepasan ekspor tersebut, PT PPI yang merupakan penjamin (off-taker) Project
Management Office (PMO) Kopi Nusantara juga melakukan peluncuran PMO Kopi Nusantara.

“Pelepasan ekspor kopi ini merupakan bentuk sinergi berbagai pihak antara lain pemerintah pusat
dan daerah, BUMN, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan terkait. Tujuannya untuk
meningkatkan kinerja ekspor kopi Indonesia ke Mesir sekaligus sebagai upaya dalam
meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi petani kopi Indonesia,” ujar Direktur Jenderal
Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi pada kesempatan terpisah.

Direktur Pengembangan Produk Ekspor, Miftah Farid menambahkan, Pelepasan ekspor kopi
robusta PT PPI terwujud atas kerja sama dengan Atase Perdagangan Indonesia di Kairo dalam
upaya mempertahankan pasar Mesir sebagai negara importir terbesar ke-2 untuk produk kopi
Indonesia.

Miftah menyampaikan, berdasarkan data BPS, kinerja ekspor kopi Indonesia pada periode Januari–
November 2021 tercatat mencapai USD 757,41 juta atau meningkat 2,73 persen dibanding
periode yang sama tahun 2020 yang sebesar USD 737,27 juta. Adapun negara tujuan ekspor utama
produk kopi Indonesia antara lain Amerika Serikat (22,94 persen), Mesir (10,46 persen), Jepang
(7,61 persen), Spanyol (6,45 persen), dan Malaysia (6,31 persen). “Meski di masa pandemi,
pertumbuhan nilai ekspor kopi Indonesia terus mengalami peningkatan,” imbuh Miftah.

Menurut Miftah, Indonesia perlu memanfaatkan keunggulan dan potensi produk kopi sebagai
daya dorong dalam meningkatkan kinerja ekspor kopi Indonesia ke negara tujuan ekspor.
Khususnya karena Indonesia sebagai negara yang memiliki 35 jenis kopi Indikasi Geografis (IG) dan
terdaftar di Direktorat Jenderal Hak dan Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.
Selain itu, saat ini kopi arabika gayo juga telah terdaftar di Eropa dan merupakan satu-satunya
produk IG Indonesia yang dilindungi di Eropa.
“Untuk meningkatkan daya saing produk ekspor kopi Indonesia, Kemendag telah melakukan
berbagai upaya promosi antara lain peningkatan kemampuan dan keterampilan (capacity
building) bagi pelaku usaha ekspor, pengembangan produk, mempromosikan merek dagang
(branding), pelatihan ekspor, informasi pasar ekspor, penjajakan bisnis (business matching), dan
berbagai program lainnya yang mendukung pelaku usaha ekspor,” pungkas Miftah.

--selesai--

Informasi lebih lanjut hubungi:


Miftah Farid
Ani Mulyati
Direktur Pengembangan Produk Ekspor
Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional
Kementerian Perdagangan
Kementerian Perdagangan
Email: pusathumas@kemendag.go.id
Email: miftah.farid@kemendag.go.id

Anda mungkin juga menyukai