Anda di halaman 1dari 20

Vol.

No. 8

Agustus 2010

Vol. 1 No. 8 Agustus 2010

Newsletter informasi pemasaran pariwisata

15 orang pimpinan dari Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) di 12 kota di tiga benua, kembali ikut membahas target wisman yang sedang dirancang untuk 2011.

Dirgahayu Republik Indonesia 17-8-1945 17-8-2010

Arah dan Strategi Sudah Jelas R


apat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perencanaan Pemasaran Pariwisata Indonesia Tahun 2011 di riwisata Jakarta pada 29 Juli 2010 sudah memperjelas arah dan strategi pemasaran pariwisata Indonesia untuk 2011. Dari perspektif pemasaran itu sendiri, peran para pelaku pun sudah tampak bersemangat optimalisasi kemampuan dan aktifitas. Pada Rakornas, sebanyak 230 orang mengambil peran aktif. Pimpinan asosiasi bisnis pariwisata tingkat nasional dan berbagai daerah, serta dari kalangan pengusaha pariwisata hadir 81 orang. Dinas Pariwisata dari 16 provinsi diwakili oleh 22 Kepala dan atau wakil. Sebanyak 15 orang pimpinan dan wakil dari Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) datang, dari 12 kota di tiga benua. Sejumlah 126 pejabat dan staf dari lingkungan Kemenbudpar mengikuti Rakornas ini. Sehari sebelumnya, 28 Juli 2010, jajaran pemasaran pariwisata Kemenbudpar secara khusus membahas rancangan strategi dan kegiatan untuk 2011 bersama dengan seluruh pimpinan VITO. Dari proses dalam Rakornas dan hasil l nya kemudian tampak bahwa kegiatan n pemasaran pariwisata untuk 2011 sudah jelas arah dan strategi dalam menghadapi gelombang ekonomi umum maupun persaingan yang kian ketat antardestinasi di mancanegara.

Strategi dan kegiatan


Seluruh peserta Rakornas terlibat secara simultan membahas rencana indikator kinerja, strategi pelaksanaan dan rencana kegiatan pemasaran pariwisata Indonesia tahun 2011. Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar membuka Rakornas dengan pa paran yang menjadi panduan dan materi yang dibahas seluruh peserta. Ditjen Pemasaran menyediakan dashboard di mana masing-masing disajikan draft rencana kegiatan dengan target jumlah wisman yang hendak dicapai bagi setiap pasar untuk tahun 2011. Salah satu contohnya tertera di bawah ini.

Penanggung jawab : Sapta Nirwandar Penerbit/PemRed : Arin Hutabarat Dewan Redaksi : Syamsul Lussa, T. Burhanuddin, Wisnu B. Sulaeman Reporter : Ekasanti Alamat : Direktorat Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Jl. Medan Merdeka Barat No.17 Lantai 3 Jakarta 10110 Telp : 021 383 8220 Fax : 021 320 8612, Email : jurnal@indonesia.travel

ISI NOMOR INI :


VITO Belanda: Menjadi Sangat Tajam ..................... VITO Jerman: Inspirasi Pekerjaan Kami ................. Vito India: Bagi Kami, Achievable ........................... Vito Guangzhou : Kampanye Online ....................... Posisi Kegiatan Pemasaran ..................................... Pendukung Pemasaran ............................................ Pembahasan Sembilan Kelompok .......................... 3 3 4 4 4 5 5 Menggarap Singapura Habis-habisan ........... 6 Mempercepat DMO 15 Kawasan .................... 9 Pedagang Valuta Asing Ikut Mewarnai .......... 10 Pameran Mesin dan Menjual Wisata .............. 11 Hotel di Jakarta Masih Bergerak Pelan ......... 11 Komodo di Expo Shanghai, China ................. 15 Amerika Serikat Menurun, tapi Cermatilah ... 16

Jika Anda mempunyai informasi dan pendapat untuk Newsletter ini, silakan kirim ke alamat tersebut di atas.

UTAMA
Setiap dashboard dibahas menurut kelompok, setiap kelompok pun terdiri dari unsur-unsur: ditjen pemasaran, asosiasi bisnis, pengusaha pariwisata, dinas pariwisata daerah-daerah, dan VITO. Pada contoh dashboard ini tergambar, teks warna hitam merupakan asli paparan dari pihak Ditjen Pemasaran, dan teks berwarna merah merupakan usulan dari hasil bahasan kelompok. Dalam proses sedemikian dan materi yang focus, terlihatlah bahwa di ujung rakornas, jelas sesungguhnya strategi pemasaran, arah pasar, rencana kegiatan tahun 2011 dan ketersediaan kapasitas penerbangan langsung. Dalam proses, misalnya, mengemuka saran agar kegiatan Fam Trips sebaiknya diajukan pelaksanaannya ke bagian awal tahun, sehingga hasil langsung bisa dirasakan pada tahun yang berjalan. Sementara itu di awal pengantar Rakornas, Sektidjen Pemasaran Noviendi Makalam memang mengatakan: harapan kami dengan diselenggarakan rapat koordinasi ini, pelaksanaan kegiatan pemasaran dan promosi pariwisata di tahun 2011 sudah dapat terselenggara sejak hari-hari pertama . Sebagai latar belakang dan landasan pembahasan, disajikan materi yang terdiri dari : Perkembangan Terakhir Pariwisata; Tantangan Kepariwisataan Indonesia; Target Pariwisata Indonesia 2011; Strategi Pemasaran dan Program

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar dan Kegiatan. Dirjen Pemasaran Sapta Nirwandar menegaskan, bahwa hasil dan review dari semua materi dalam Rakornas ini, akan dikirimkan kembali kepada semua peserta. Kata Dirjen; Siapa yang berminat untuk mengikuti jadwal dan kegiatan event, silahkan langsung mengajukan pendaftaran sejak awal, jangan terlambat. Tapi juga jangan batal.

Dimintakannya juga perhatian bagi para Diparda, agar bisa merancang dan menyesuaikan program daerah dengan program dari Kemenbudpar ini. Ditjen Pemasaran sendiri, bersama VITO, dan para unsur industri pariwisata, kini dapat meneliti tiap rencana kegiatan 2011 tersebut, dan dinyatakan masih terbuka untuk masuknya usul, perubahan, pergantian, atau pengkombinasian. Selain pasar traditional dan tourist mainstream, Dirjen Pemasaran mengingatkan kembali dan menekankan perlunya menggarap intensif niche market, yaitu untuk produk spa, golf, MICE termasuk utamanya Incentives. Dalam kaitan itu misalnya perlu membuka hubungan dengan big corporation seperti Honda, Toyota, dan lain-lain. Perihal produk golfing, Indonesia memang amat potensial menjadi sorga bagi pegolf. Main golf di Indonesia biayanya bisa serendah hampir seperempat dari biaya bermain di Korea Selatan, atau di Jepang, bahkan di Malaysia. Adapun berkenaan niche market, datang usulan dari Australia, agar ke pasar wisman di negeri Kanguru itu, diperbanyak perluasan informasi mengenai kantong-kantong obyek wisata di luar Bali, misalnya Wakatobi. Diperlukan terutama informasi mengenai aksesibilitas ke obyek-obyek wisata beyond Bali. Ide dan upaya memasarkan destinasi beyond Bali kembali kian menguat.

JEPANG

Kunjungan 2009 : 475.766 Devisa 2009: US$ 435.80 million

Contoh dashboard pemasaran.

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

UTAMA

VITO Belanda: Menjadi Sangat Tajam


Bagi Susan van Egmond, Direktur VITO di Amsterdam, Rakornas itu merupakan kesempatan sangat baik untuk bertemu rekan-rekan Indonesianya di Jakarta (tanggal 28-29 Juli 2010). Selain untuk membahas rencana pemasaran, baginya juga untuk menggabungkan ideide dari para ahli Indonesia di tempat tujuan wisata dan keahlian lokal dari setiap kantor Vito yang berbeda. Itu jelas sangat Susan van Egmond cerdas, ujarnya. Rencana pemasaran untuk 2011 akan menjadi sangat up to date dan tajam agar dapat memaksimalkan hasil, kata dia. Hal yang baik dari wisatawan Belanda, mereka tinggal untuk waktu yang lama (3-4 minggu) dan meminati perjalanan ke pulaupulau yang justru belum terkenal. Karena itu mereka merupakan kelompok sasaran yang menarik bagi Indonesia Rencana kami, ujar Susan, untuk tahun berikutnya adalah dua kali lipat. Di satu sisi untuk fokus pada konsumen langsung dengan partisipasi aktif dalam acara-acara seperti pameran untuk konsumen di Belanda, Vakantiebeurs, dan acara terbesar dengan fokus khusus pada masyarakat Indo di Belanda yang disebut Pasar Malam. Fokus lainnya? Akan bekerja sama dengan kalangan travel trade dan fokus pada pendekatan penjualan langsung. Dia pun berharap untuk meningkatkan wisatawan ke Indonesia menjadi sekitar 160.000 orang.

Pembahasan kelompok berdasarkan sasaran pasar 2011.

Pemaparan dashboard dan diskusi di setiap kelompok pasar.

VITO Jerman: Inspirasi Pekerjaan Kami


Sangat memotivasi untuk pekerjaan kami sebagai Vito Jerman, itulah salah satu komentar dari Monika Blachian, direktur VITO di Frankfurt, Jerman, kali ini, setelah usai Rapat Kordinasi Perencanaan Pemasaran Pariwisata di Jakarta 29 Juli 2010. Baginya, yang merupakan kepanjangan tangan pemasaran dari Kemenbudpar di pasar wasatawan Jerman, diperolehnya pemahaman yang lebih baik tentang pekerjaan di Kemenbudpar, sektor swasta dan kantor Vito di negeri lainnya. Dia juga mencatat, sebagai kesempatan yang baik sekali bagi perluasan hubungan jejaring. Secara pribadi mengenal dan tahu tentang orang dengan siapa kita bekerja. Dan, kata dia Inspirasi untuk pekerjaan kami. Lalu, apa rencana untuk tahun depan? Promosi: co-marketing dengan perusahaan penerbangan, tour operator online, window display, poster, eNewsletters, meningkatkan website kita sendiri. Kerjasama dengan media cetak dan online: suplemen, brosur bekerjasama dengan Monika Blachian SIA (Singapore Airlines), STB (Singapore Tourism Bureau) dan MAS (Malaysian Airlines). Kerjasama dengan press. Road Shows dalam kerjasama dengan perusahaan penerbangan, kedutaan, operator tur. ITB Berlin: pelayanan Public Relations. Fam Trips untuk media, wartawan individual, agen perjalanan. Akan bergabung pada promosi dengan pihak Sony pada waktu peluncuran film Eat Pray Love. Disimpulkan akhirnya: Kegiatannya di Jerman secara keseluruhan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa Indonesia merupakan tujuan wisata, dan kepada industri perjalanan Jerman, media dan konsumen: tidak ada negara di dunia yang menawarkan lebih daripada Indonesia dalam keberagaman alam, budaya dan manusia. Target jumlah wisatawan dari Jerman untuk 2010 : 135,000 orang, maka untuk 2011 : 150,000 wisatawan dari Jerman.

UTAMA

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

Vito India : Bagi Kami, Achievable


masing-masing negeri. Ini merupakan diskusi Sejauh menyangkut Inyang sangat penting. Mendia, kata dia, kita memasujadi platform interaksi yang ki 60 tahun persahabatan melibatkan kantor Vito antara India dan Indonesia seluruh dunia dan partidan kami berencana untuk sipasi aktif dari beberapa melakukan kegiatan budakantor pariwisata provinsi ya tertentu untuk merayadan pula sangat aktif dari kan bersama dengan KBRI/ industri pariwisata IndoKJRI. nesia. Itu menurut Sanjay Sanjay Sondhi Dia berencana untuk Sondhi, dari VITO di India. melaksanakan sales blitzes Dia menggunakan Country ke kota-kota utama India. Juga memDirector untuk nama jabatannya. promosikan website Kemenbudpar. Interaksi Kemenbudpar ini memUntuk menciptakan visibilitas dan perlihatkan apa yang sedang dilakukesadaran, dengan beberapa kampakan secara global melalui kantor Vito nye iklan. Promosi bersama dengan dan apa visi untuk 2011. Interaksi maskapai dan rekanan lainnya dan antara kantor Vito membantu dalam menunjukkan Indonesia sebagai tumenciptakan sinergi antara kantorjuan MICE, mewah namun terjangkantor VITO dan tujuan umum untuk kau dan menjadikan Indonesia tujuan meningkatkan pengunjung ke IndoBEYOND BALI ... nesia melalui berbagai kegiatan. Kita telah melihat peningkatan Tahun 2011 menjadi sangat penting konstan wisatawan dari India dan karena ekonomi global mulai memyakin untuk melampaui target yang baik dan kita melihat wisatawan muditetapkan oleh Kemenbudpar selai kembali agresif lagi. banyak 155.000 wisatawan dari India Interaksi dengan industri perjauntuk 2011 dengan dukungan dari lanan Indonesia telah membantu Vito industri perjalanan Indonesia dan Keuntuk mendapatkan sinergi dan semenbudpar. Target jelas achievable, baliknya juga memberitahu industri dia meyakinkan. tentang kebutuhan wisatawan dari

Posisi Kegiatan Pemasaran

Syamsul Lussa Direktur Pengembangan Pasar Kemenbudpar, Syamsul Lussa, mengingatkan posisi marketing sebagai salah satu sub sistem dalam sistem pembangunan kepariwisataan Indonesia. Strategi dan kegiatan pemasaran pariwisata perlu didukung oleh sub sistem industri pariwisata dan destinasi pariwisata. Industri pariwisata terdiri dari sub sistem aksesibilitas atau transportasi, akomodasi dan atraksi. Destinasi pariwisata mempunyai sub sistem daya tarik wisata, fasilitas pariwisata, masyarakat, dan seterusnya. Rakornas perencanaan pemasaran pariwisata yang dilaksanakan oleh Ditjen Pemasaran Pariwisata Kemenbudpar, tentulah terutama bertolak dari perspektif pemasaran dan mengelola sasaran-sasaran yang dapat dicapai dari perspektif tersebut, berdasarkan produk yang tersedia atau layak jual, menerangkan Syamsul Lussa. Dia mengharapkan sub sistem lain disebutkan tadi akan bisa saling mensinergikan kebijakan, strategi, dan kegiatan. Dia mencontohkan, strategi dan kegiatan pengembangan rute penerbangan, sebaiknya dan bisa diselaraskan dengan sasaransasaran pengembangan pasar pariwisata Indonesia. Harapan ini telah diwacanakan sejak beberapa tahun ini. Demikian pula strategi dan kegiatan pengembangan fasilitas dan daya tarik wisata di destinasi pariwisata.

Vito Guangzhou : Kampanye Online


Janet Huang, manager VITO Guangzhou Region, RR China, menceritakan bagaimana derasnya belakangan ini peran dan pengaruh on-line campaign di pasar wisatawan, setidaknya, di kawasan lingkup kerjanya di bagian selatan China. Ternyata, dalam beberapa bulan ini dia membuka web VITO Guangzhou dengan Newsletter, telah mencapai sekitar 40.500 anggota tetap menjadi pembacanya. Itu akan semakin banyak, segera, kata dia ketika mengikuti Rakornas Perencanaan Pemasaran Pariwisata di Kemenbudpar 29 Juli 2010. Newsletter on-line itu, diperbaruinya dengan informasi-informasi berwisata ke Indonesia, dua kali seminggu, setiap Senin dan Rabu. Lebih dari itu, VITO Guangzhou yang baru saja mulai aktif sejak beberapa bulan yang lalu, telah meluncurkan game on-line berhadiah sebagai gimmick pemasaran dan kampanye di internet. Telah mencapai sekitar 501.000 hits, katanya lagi. Berbicara mengenai pasar wisatawan dari China, 2010 ini jumlah outbound travelers dari negeri itu diperkirakan akan mencapai 49 juta. Wuih, jumlah yang spektakuler, bukan? Indonesia menunjuk dua VITO menggarap pasar tersebut, VITO satu lagi berkedudukan di Beijing, ibukota RR China, berlokasi di bagian utara negeri itu.

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

UTAMA

Pendukung Pemasaran
Strategi dan kegiatan pemasaran sudah barang tentu akan semakin berhasil, dengan dukungan dari berbagai sub sistem yang terkait. Hal ini sebenarnya secara mendasar diamanatkan di UU 10/2009 tentang Kepariwisataan. Antara lain pasal 7 menyatakan: Pembangunan kepariwisataan meliputi: industri pariwisata, destinasi pariwisata, pemasaran, dan kelembagaan kepariwisataan. Pasal 33: Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan kepariwisataan Pemerintah melakukan koordinasi strategis lintas sektor pada tataran kebijakan, program, dan kegiatan kepariwisataan. Koordinasi strategis lintas sektor meliputi : (A) bidang pelayanan kepabeanan, keimigrasian, dan karantina; (B) Bidang keamanan dan ketertiban; (C ) Bidang prasarana umum yang mencakupi jalan, air bersih, listrik, telekomunikasi, dan kesehatan lingkungan; (D) Bidang transportasi darat, laut, dan udara; dan (E) Bidang promosi pariwisata dan kerja sama luar negeri.

Inilah yang sedang dirancang.

Pembahasan Sembilan Kelompok


Pada Rakornas Pemasaran tanggal 29-7-2010 itu, setelah Dirjen Pemasaran Pariwisata memberikan paparan mengenai rencana strategi dan kegiatan pemasaran 2011, seluruh peserta dibagi pada sembilan kelompok pembahasan. Setiap kelompok tetap terdiri dari unsur-unsur pemerintah pusat dan daerah di bidang pariwisata, unsur asosiasi bisnis dan para pelaku bisnis (pengusaha), serta pimpinan VITO. Pada setiap diskusi kelompok itulah terhimpun pendapat, saran, usulan-usulan mengenai strategi dan kegiatan yang dipandang tepat untuk diterapkan terhadap pasar, untuk rencana tahun 2011. Kesimpulan dari setiap kelompok kemudian diumumkan kepada semua peserta, untuk kemudian dihimpun menjadi suatu kesimpulan dari Rakornas. Hasil yang diharapkan dari pertemuan ini adalah tersusunnya satu set indikator kerja (yang kami sebut Dashboard) Promosi Luar negeri, Dalam Negeri dan MICE, untuk dibawa ke ajang pembahasan kegiatan dan Anggaran dengan Dewan Perwakilan Rakyat R.I untuk mendapatkan pengesahan dalam Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2011, demikianlah diterangkan oleh Sekditjen Pemasaran Pariwisata, Kemenbudpar, Noviendi Makalam, pada awal pembukaan Rakornas. Kelompok 1 fokus pada pasar Australia, Oceania dan Amerika. Kelompok 2 : pasar Korea dan Jepang. Kelompok 3 : pasar China dan Taiwan Kelompok 4 : pasar India, Timur Tengah dan Afrika Selatan. Kelompok 5 : pasar Jerman, Rusia, dan Eropa lainnya. Kelompok 6 : pasar Inggris, Belanda, Perancis dan Eropa Barat. Kelompok 7 : pasar Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam. Kelompok 8 : pasar pariwisata dalam negeri atau Wisnus. Kelompok 9 : pasar MICE. Lihat juga halaman 19

PASAR

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

Menggarap Habis-habisan
I
nilah Singapura, negara tetangga kita yang terdekat: Jumlah keberangkatan ke luar negeri meningkat sebesar 10% menjadi 14,083 juta selama tahun 2008 sedangkan pembelanjaan wisata tumbuh sebesar 9% menjadi S $ 7.537 juta. Keberangkatan ke Malaysia mengalami pertumbuhan tertinggi pada 2008 sebesar 14% karena warga Singapura tertekan secara finansial dan berusaha tetap liburan dengan berkunjung ke negara tetangga mereka. Tren tersebut di atas menunjukkan kebutuhan perjalanan liburan untuk istirahat dari pekerjaan sehari-hari dan/ atau rutinitas belajar. Banyak agen perjalanan mencatat peningkatan jumlah booking untuk liburan selama tahun 2008, sebuah tren yang berlanjut hingga Tahun Baru Imlek (26 Januari 2009). Banyak wisatawan lokal lebih memilih perjalanan jarak pendek yang lebih murah ke tujuan lokal daripada perjalanan jarak jauh. Jelas hal ini disebabkan oleh dampak krisis ekonomi dunia. Laju pertumbuhan arus wisata outbound pada 2008 lebih rendah sebesar 10% daripada rata-rata periode sebelumnya. Meskipun jumlah perjalanan ke negara-negara jauh lebih menurun, travelling pada umumnya kini dianggap suatu kebutuhan oleh banyak orang Singapura, sehingga mengurangi perjalanan jarak jauh dan menambah perjalanan jarak pendek yang jika dilakukan beberapa kali biayanya tetap lebih rendah dibandingkan perjalanan jarak jauh. Beberapa kampanye iklan yang ditayangkan di televisi mempromosikan perjalanan outbond ke negara-negara seperti Korea Selatan, India, Taiwan dan Indonesia.

Tujuan
Malaysia mempertahankan posisinya sebagai negara tujuan outbound favorit warga Singapura, pada tahun 2008, keberangkatan ke sana sebesar 65%. Ma-

laysia diikuti oleh Indonesia di posisi kedua dengan pangsa 10%, lalu diikuti Thailand dan China yang sama-sama di posisi ketiga dengan pangsa 7%. Negaranegara ini memiliki pantai yang indah dan menawan. Agen-agen perjalanan melihat peningkatan permintaan untuk tujuan liburan ke resor pantai. Popularitas Thailand sebagai tujuan wisata outbound ini sangat menonjol di kalangan mahasiswa dan pekerja-pekerja muda. Banyak warga Singapura menikmati waktu berkunjung ke Thailand untuk belanja karena harga pakaian yang murah dan terjangkau serta menikmati pijat tradisional Thailand. Cina merasakan sebagai salah satu negara dengan tingkat perjalanan outbound tercepat selama tahun 2008. Suksesnya perundingan dengan Singapura mengenai perjanjian perdagangan be-

bas antara kedua negara menyebabkan keberangkatan bisnis ke Cina tumbuh pada tingkat yang sama seperti keberangkatan untuk rekreasi. Dekatnya Hong Kong dan Makau ke China daratan mendorong wisatawan Singapura menghabiskan beberapa hari ekstra untuk mengunjungi dua tujuan tersebut. Banyak paket wisata ke Cina sekarang memiliki opsi untuk menyertakan baik Hong Kong atau Macau di itinerary. Macau ini juga merupakan tujuan favorit bagi warga Singapura yang ingin mencoba keberuntungan mereka di kasino. Tidaklah mengherankan, ke Malaysia terus mencatat pengeluaran wisata tertinggi selama tahun 2008, yaitu sebesar S $ 2.966 juta. Ini merupakan peningkatan sebesar hampir 14% dibandingkan dengan tahun 2007.

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

PASAR

Meskipun persentasenya menurun, Eropa dan AS masih sangat populer sebagai tujuan wisata jarak jauh. Warga Singapura mengambil keuntungan dari melemahnya dolar AS untuk mengunjungi negara-negara tersebut. Sebagian besar wisatawan yang bepergian ke Eropa dan Amerika Serikat dari Singapura mengikuti paket wisata yang meliputi jalan-jalan, belanja atau perjalanan ke pantai Perekonomian India berkembang dengan cepat, yang membuka usaha bisnis bagi perusahaan-perusahaan Singapura. Semakin banyak warga Singapura yang melakukan perjalanan bisnis ke India. Namun liburan ke India hanya meningkat secara perlahan karena adanya ketakutan yang timbul dari munculnya serangan bom teroris di daerah turis, seperti distrik perbelanjaan yang ramai di New Delhi dan jalan-jalan yang sibuk di Jaipur di India barat.

Prol Demogras Outbound


Meningkat, jumlah keluarga yang melakukan perjalanan outbound ke Malaysia dan Hong Kong. Tujuan ini populer di kalangan keluarga Singapura karena mereka mampu berbicara dalam bahasa setempat dan anak-anak dapat memiliki waktu yang menyenangkan di taman, sementara orangtua bisa berbelanja. Kenaikan tertinggi juga terlihat di antara para backpacker dan mereka yang mengunjungi teman-teman dan sanak keluarga. Negara-negara seperti Thailand dan Malaysia sering menjadi favorit di kalangan warga Singapura muda karena tarif udara dan akomodasi, yang murah, selain itu mereka pun dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan seperti olahraga laut dan balap go-kart. Tren ini menunjukkan bahwa masyarakat Singapura menjadi lebih bersifat petualang, beralih dari paket wisata perjalanan kelompok ke cara perjalanan yang lebih

Singapura punya MRT, mass rapid transit, Sentosa Express. independen sekaligus menghemat anggaran mereka untuk bisa melihat lebih banyak daerah wisata lainnya. Kebanyakan juga melakukan perjalanan bersama teman-teman. Keberangakatan MICE mencatat 22% dari jumlah keberangkatan bisnis pada tahun 2008, peningkatan yang marjinal dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bisnis di Singapura lebih banyak memiliki perjanjian kerja sama dengan negara-negara seperti Cina dan India, di mana keduanya memperlihatkan pertumbuhan yang kuat.

perjalanan ke negara-negara tetangga cenderung meningkat sedikit, karena warga Singapura masih ingin berlibur ke negara-negara dekat yang lebih murah seperti Malaysia dan Thailand, daripada negara tujuan yang jaraknya hampir separuh dunia seperti Eropa dan Amerika Serikat. Masyarakat Singapura semakin memilih resor pantai yang mewah sebagai tujuan liburan di luar negeri. Tujuantujuan ini dicari oleh pasangan maupun orang dewasa muda yang bepergian dalam kelompok. Daya pikat utama pantai-pantai tersebut adalah fasilitas spa dan berbaProspek gai olahraga air yang tidak tersedia di Dengan adanya perkiraan ekonomi negeri-nya. Karena masyarakat Singlobal akanmelambat dalam waktu gapura menjadi lebih sadar kesehatan, dekat, warga Singapura mungkin muresor liburan seperti Bintan di Indonesia lai mengurangi belanja yang mahal dan Phuket di Thailand memberi meresaat liburan di luar negeri. Orang-orang ka kesempatan untuk bersantai dengan yang cenderung untuk bepergian ke luar cara yang sehat, bukan yang seperti negeri lebih dari sekali setahun mungbiasanya dilakukan di tempat tujuan kin akan mengurangi perjalanan. Tapi wisata lainnya yaitu belanja dan makan. Ke Manakah Orang Singapura Penggunaan Moda Angkutan: Negara-negara seBepergian? 2007-2008 2007-2008 perti Cina yang sedang mengembang000 orang 000 orang kan infrastruktur 2007 2008 2007 2008 mereka secara aktif Australia 269.5 268.6 Air 3,396.7 3,591.8 mendorong lebih baChina 903.2 1,007.8 Land 6,416.4 7,413.3 nyak orang untuk Hong Kong, China 520.9 541.4 Rail 674.6 681.2 mengunjungi negara Indonesia 1,424.9 1,435.9 Sea 2,265.8 2,397.2 mereka sebagai tujuan Malaysia 8,050.1 9,198.6 Total 12,753.5 14,083.4 wisata. Thailand 993.5 1,011.9 China pernah diSource : Euromonitor International Other destinations 591.3 619.2 anggap sebagai tempat Note : Cruises to international ports and water Total 12,753.5 14,083.4 yang terbelakang dan included under sea. agak tidak higienis, Source: Euromonitor International

PASAR
Forecast Outbound Travelers dari Singapura Menurut Destinasi: 2010-2013
000 orang

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

2010
Australia China Hong Kong, China Indonesia Malaysia Thailand Other destinations Total 268.9 1,112.7 559.4 1,497.9 9,829.4 1,061.2 655.1 14,984.6

2011
267.9 1,179.8 569.6 1,524.8 10,283.0 1,085.2 672.0 15,582.3

2012
267.0 1,264.3 582.9 1,548.4 10,939.6 1,109.2 686.7 16,398.0

2013
266.4 1,376.8 601.8 1,568.4 12,005.8 1,133.7 699.7 17,652.7

Source: Euromonitor International

terutama karena jaringan toilet umum sering kekurangan air dan kadangkadang bahkan tidak ada bilik pintu. Olimpiade 2008 mendorong pemerintah kota Beijing untuk membersihkan polusi udara dari pabrik-pabrik di dekatnya dan semakin sering membersihkan semua tempat. China juga diperkirakan akan menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan tertinggi dalam hal belanja wisata orang Singapura antara 2008-2013. Namun peningkatan terbesar dalam hal belanja wisata akan dicatat oleh Malaysia. Warga Singapura bepergian ke Malaysia untuk menikmati golf dan wisata belanja, meskipun para wisatawan muda yang berlibur tertarik dengan kegiatan pantai yang ditawarkan oleh Malaysia. Keberangkatan lewat darat akan

tetap menjadi kategori tunggal terbesar dalam arus wisata outbound antara 2008-2013, dan juga akan mengalami tingkat pertumbuhan tertinggi. Hasil ini terkait dengan besarnya jumlah warga Singapura yang mengunjungi Malaysia baik dengan bis wisata atau mobil. Perjalanan udara diperkirakan akan mengalami pertumbuhan moderat, karena pengurangan tarif pesawat udara secara keseluruhan. Keberangkatan melalui jalur laut dapat diharapkan cepat tumbuh. Operator pelayaran cruise yang baru di Singapura akan menyebabkan kompetisi yang ketat melalui penawaran paket-paket yang lebih banyak dengan harga yang kompetitif, sehingga menawarkan paket yang lebih beragam daripada operator besar yang saat ini dominan, Starcruises. Royal Caribbean berencana menggunakan kapalnya Legend of The Seas sepan-

jang tahun di Singapura dari November 2009 dan seterusnya, alasan utamanya adalah untuk pembukaan Terminal Cruise Internasional yang baru di Marina Selatan yang dijadwalkan pada tahun 2010. Costa Crociere, operator cruise terkemuka di Eropa dan Amerika Selatan, juga berencana untuk menjalankan kapalnya di antara Singapura dan negara tetangganya Vietnam, Hong Kong, Malaysia dan Thailand. Dengan rencana tentatif dari pemerintah Singapura dan Malaysia yang ingin mengembangkan sektor kereta api, timbul optimis meningkatnya perjalanan dengan kereta api. Thailand, di mana krisis politik muncul, berdampak pada pariwisata.

Realitas bisnis
Ritel travel Chan Bros Travel Pte Ltd

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

PASAR
vellers per tahun dari Singapura, lebih separuh bertujuan Malaysia. Variasi penggunaan angkutan udara dan laut cenderung meningkat. Bahkan variasi untuk merayu mereka ke destinasi lebih jauh, juga dikerjakan oleh tour operator dengan gimmick membuatkan film yang akan ditayangkan di TV. Bagi Indonesia, masih bisa dikatakan terbuka untuk menggarap pasar ini allout, alias habis-habisan. Ke destinasi Aceh, Sumatra Utara, Batam Bintan, Pekanbaru, Sumatra Barat dan Sumatra Selatan, sampai ke Jawa Barat, Jawa Tengah terus ke Bali dan ke timur Indonesia. Baik juga dieksplore, di antara tujuh juta warga Singapura per tahun bepergian ke Malaysia, seberapakah yang mungkin ditarik agar bepergian ke tetangganya, Indonesia?

telah bekerja sama dengan televisi jaringan lokal Mediacorp untuk memproduksi program televisi berjudul My Star Guide. Sebagai bagian dari program, para selebriti Mediacorp seperti Kim Ng, Chen Han Wei, Jeff Wang dan Chen Li Ping mengambil peran dalam memandu perjalanan sekelompok wisatawan Singapura ke berbagai tujuan termasuk Jepang, Shenzhen, Macau, Afrika Selatan dan Turki. Orang-orang diundang untuk mendaftar untuk paket wisata yang akan difilmkan di lokasi tujuan dan disiarkan di televisi di kemudian hari. Tujuan program ini adalah untuk mempromosikan tujuan wisata maupun Chan Brothers Travel sendiri sehingga secara bersamaan mendorong arus wisata outbound secara umum. Jadi, di antara 14 juta outbound tra-

DESTINASI

Mempercepat DMO 15 Kawasan


berlanjutan alam. Jika semua telah be berjalan baik, pelayanan meningkat, be otomatis wisatawan ingin datang lagi ot ke destinasi itu, katanya. Berbagai pemangku kepentingan mem m bahas konsep pengelolaan kawasan wisata secara Destination Management Organization (DMO) pada konm ferensi nasional DMO di Jakarta pada 6 fe hingga 7Agustus 2010. h Kegiatan konferensi ini juga untuk menyusun pola pembentukan dan pem ngembangan, menyusun indikator, krin teria dan model pengembangan, serta pengelolaan destinasi melalui konsep DMO, katanya. Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenbudpar, Winarno Sudjas, mengatakan, pertemuan itu diharapkan

engelolaan wisata dengan model Destination Management Organization (DMO) yang akan segera diterapkan pada beberapa obyek wisata tanah air memerlukan waktu setidaknya 30 tahun. Pengelolaan wisata model DMO ini memerlukan waktu dan tahapan yang lama setidaknya 30 tahun, kata Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Firmansyah Rahim, di Jakarta. Ia mengatakan, melalui penerapan DMO tersebut pihaknya belum bisa menargetkan terjadinya peningkatan kunjungan wisatawan dalam waktu dekat. Menurut Firman, hal terpenting dalam jangka pendek melalui penerapan DMO adalah menata dan mengelola destinasi sehingga terjadinya tata kelola yang baik dan menguntungkan semua pemangku kepentingan termasuk ke-

Komodo yang sedang dipromosikan.

menghasilkan sejumlah rumusan pola pengelolaan destinasi secara terpadu serta teknik-teknik pengelolaan destinasi yang nantinya akan disosialisasikan kepada para pemangku kepentingan. Hasil konferensi juga akan digunakan untuk mempercepat pembentukan dan pengembangan 15 DMO di Indonesia dalam lima tahun ke depan, katanya seperti dikutip oleh Antaranews dan disiarkan oleh Pusat Informasi dan Humas Kemenbudpar. Pihaknya menargetkan sampai 2014, sebanyak 15 kawasan wisata dikelola secara DMO meliputi Kota Tua Jakarta, Pangandaran, Danau Toba, Bunaken, Tana Toraja, Mentawai, Bukittinggi, Borobudur, Rinjani, Raja Ampat, Wakatobi, Tanjung Puting, Derawan, Danau Batur-Kintamani, dan Pulau KomodoKelimutu-Flores, serta Bromo-TenggerSemeru.

BISNIS

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

Pedagang Valuta Asing Ikut Mewarnai


isman memang ada yang mengeluh: di Bali dan di Jakarta, ketika menukar uang, misalnya lembaran US$ 100, kalau uang kertasnya rapih licin, dihargai misalnya Rp 9500. Tetapi kalau lecek saja sedikit, pihak money changer menghargainya di bawah Rp9000. Di negara lain mereka tidak mengalami beda harga seperti itu. Wisman merasa dirugikan. Mengapaa terjadi demikian? Ini karena market telah membentuk ketentuan demikian akibat behavior pembeli sendiri, begitu penjelasan dari M. Balady, ketua Asosiasi Pedagang Valuta Asing. Menurutnya, diawali oleh banyaknya permintaan akan uang yang rapih, baru, atau berseri dari para konsumen untuk berbagai keperluan, menjadikan uang yang kondisinya tidak rapih atau buruk menjadi idle dan uang yang kondisinya baik menjadi liquid yang akhirnya dinilai lebih tinggi. Namun menurut dia, tidak semua money changer menerapkan perbedaan harga tersebut. Bila money changer menetapkan margin tinggi antara jual dan beli, maka uang dengan berbagai kondisi dapat dinilai sama rate-nya. Karena selisih rate akibat perbedaan kondisi uang kertas tersebut kecil, bila dibandngkan dengan margin yang diperoleh akibat adanya kegiatan jual dan beli. Dari situ antara lain apa yang dimaksudkan dengan, pedagang valuta asing, disingkat PVA, ikut berperan sebagai jajaran front liners dalam memberikan pelayanan bermutu dan kemudahan terhadap wisatawan. Akan halnya bisnis ini, PVA akan lebih berkembang di daerah di mana terdapat volume transaksi bisnis dan pariwisata yang tinggi. Maka PVA di Indonesia terbanyak berada di Jakarta, di Bali dan Kepulaun Riau. Di seluruh Indonesia, tercatat PVA sebanyak 801 yang berstatus sebagai kantor pusat, kata M. M. Balady

Balady, ketua BPP Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA) Indonesia. Dia sendiri memiliki satu perusahaan PVA berkedudukan di Jakarta. Khusus di bidang pariwisata, dia menyatakan bahwa PVA di pusat kegiatan wisata saat ini, seperti di Bali, sedang memerangi image yang kurang baik yang mengakibatkan kenyamanan aktivitas wisatawan terganggu, yakni berkembangnya money changer yang ilegal. Pedagang Valas Ilegal menyamar sebagai pedagang biasa, atau sebagai pemandu wisata, Bentuk ketidaknyamannya antara lain complain dari wisatawan yang merasa dirugikan saat melakukan transaksi, di mana jumlah tukaran uang yang diterima tak cocok ketika usai transaksi. Menurut data DPD APVA Bali, diperkirakan dari keseluruhan pedagang valuta asing yang ada di pulau destinasi utama itu, 124 berstatus kantor pusat PVA dengan cabang 411. Tetapi diperkirakan terdapat seribu lebih PVA ilegal. Langkah penertiban

terus dilakukan melalui kerja sama dengan aparat penegak hukum, dan mensosialisasikan kepada wisatawan untuk melakukan penukaran uang di outlet yang berlogo Authorized Money Changer dari Bank Indonesia, jelas M. Balady lagi. Sebagai lembaga non bank yang berperan dalam menjaga stabilitas rupiah dan menjadi salah satu pintu masuk tindak pidana pencucian uang, tugas APVA Indonesia sebagai asosiasi yang mengayomi, melindungi dan meningkatkan performa PVA anggotanya, juga gencar mensosialisasikan Peraturan Bank Indonesia No.12/3/PBI/2010. Peraturan itu tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Pada Pedagang Valuta Asing Bukan Bank, diterbitkan pada tanggal 1 Maret 2010. Dengan demikian, terkait hal tersebut, salah satu tugas PVA adalah melakukan pengkinian informasi dan dokumen terkait dengan profil nasabah dan profil transaksi nasabah. Jadi pada praktiknya saat ini transaksi penukaran uang di PVA harus melampirkan identitas, berapa pun jumlah transaksinya, termasuk juga bagi para wisatawan. Langkah ini akan meyakinkan para turis bahwa mereka melakukan transaksi yang terkontrol di PVA legal yang mengikuti peraturan pemerintah. Ini tentu menjadi pendukung kenyamanan wisatawan saat berhubungan dengan money changer, kata M. Balady.

10

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

BISNIS

Pameran Mesin dan Menjual Wisata


ersebutlah penyelenggaraan Pameran Indonesia International Machinery Fair (Indomaf), pada 5 Agustus lalu selama 4 hari di JI Expo Kemayoran, Jakarta. Sebenarnya pameran aneka mesin pengemasan, percetakan, pengolahan plastik, pengolahan makanan, dan farmasi dari berbagai negara. Delegasi peserta datang dari Propinsi Guang Dong dan Shenzen, Cina, Taiwan, Malaysia dan juga Singapura yang keseluruhan berjumlah 120 orang. Nah, ini uniknya. Di salah satu stand yang memamerkan mesin feeder (mesin cetak untuk tanggal kadaluarsa, kode produksi dll), mendistribusikan juga brosur informasi paket wisata berburu ke Cikidang Hunting Resort. Resor itu terletak di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kami memang berpameran mesin untuk kebutuhan industry farmasi, makanan dan minuman, tapi kami juga

menawarkan kegiatan wisata berburu yang terletak dikawasan CikidangJawa Barat, karena pabrik kelapa sawit yang akan berdiri dua setengah tahun lagi di kawasan ini akan menggunakan mesin-mesin dari kami, jelas Denny Yudyanto pemilik perusahaan yang distributor tunggal di kawasan Asia Tenggara untuk mesin Stream Feeder dari Amerika Serikat. Prinsip kami, bisnis mesin industri pun mampu digabung dengan bisnis

wisata, menurut Denny, salah satu pemilik lahan kebun kelapa sawit di Cikidang. Wisata berburu ini sangat menarik dan bukan hanya bagi kalangan berpunya. Siapa saja yang gemar berpacu adrenalin, mendapatkan buruan hewan dengan senapan dan mau membayar sekitar minimal Rp. 300,000 dapat membidik buruannya. Yang biasanya berkunjung untuk wisata berburu ini, selain orang lokal, sekitar 20% dari berbagai kebangsaan, kebanyakan timur tengah, selain para ekspatriat berkebangsaan Amerika, Italia dan lain-lain. Kawasan itu sedang membuka peluang investasi bagi pemilik modal untuk lahan perkebunan sawit, maka senantiasa ramai dikunjungi mereka yang meninjau lokasi investasi, sekaligus menikmati fasilitas wisata berburu. Menurut Denny, dengan hobynya berburu, sinergi menjual mesin dengan paket wisata berburu menjadi menarik baginya.

Hotel di Jakarta Masih Bergerak Pelan

udah sampai di manakah peran bisnis online pada perhotelan di ibukota Jakarta? Tamu dari luar negeri memang sudah biasa memesan kamar via internet, sementara itu tamu dalam negeri merasa masih lebih afdhol dengan berbicara memesan langsung melalui telepon. Tahun demi tahun On Line Reservation menjadi tumpuan alternatif dalam mempromosikan hotel. Baik hotel yang tergabung dalam Chain Hotel, lebih-lebih hotel yang Stand Alone (Hotel tanpa Chain/Group), kata Djoko Triyono, Director of Sales Hotel Atlet Century di Jakarta. Hotel itu sudah menggunakan sistem On Line Reservation sejak tahun 2004. Mulai dari satu saluran, saat ini sudah menjadi 14. Itu dilakukan karena hotel tersebut sejak tahun 2003 menjalankan Management Hotel sendiri, lepas dari Century International Hotel Group dan sekarang dikelola sendiri oleh perusahaan pemilik. Di hotel Atlet Century, Jakarta, tahun 2008 kontribusi online reservation tercatat 2.17% dari total kamar yang terjual. Tahun 2009 naik menjadi 3.34% dan 2010 hingga Juni 2010 sudah men-

Fransiska Kansil capai 5.49%. Dari segi segmented market, On Line Reservation dimasukkan dalam segmen Travel Agents. Segmen ini juga menunjukkan peningkatan yakni 11.66% pada tahun 2008, 13.56% pada tahun 2009 dan 22.02%, sampai Juni 2010. Sementara itu menurut Fransiska Kansil, Direktur Komunikasi Hotel Borobudur Jakarta, tantangan penjualan melalui online saat ini adalah kesulitan meyakinkan pelanggan bahwa booking melalui online sudah secure.

Di Hotel Borobudur, Fransiska menyatakan bahwa presentasi booking online mencapai 3% - 5% dan konfirmasi penjualan sebanyak 90 % dari booking tersebut. Hotel ini mengoperasikan 695 kamar. Kata Fransiska, tahun lalu ratarata tingkat hunian 80 %, tahun 2010 ini ditargetkan 85%. Untuk Jakarta saat ini belum seefektif di Bali, dikarenakan mayoritas calon tamu yang melakukan pemesanan melalui online internet di Jakarta adalah untuk keperluan business bukan leisure, jelas Fransiska. Tamu dengan tujuan leisure lebih terrencana sedari jauh hari sehingga mereka mempunyai waktu untuk membandingkan beberapa hotel melalui website, mencari harga yang terjangkau dan juga lokasi yang tepat. Meskipun informasi mengenai hotel mereka peroleh melalui website namun untuk pemesanan kamar mereka tetap melakukannya lewat telepon, kata Frasiska. Bila ditinjau dari segi produktivitas, reservasi on line memang belum memuaskan bagi hotel yang banyak didukung oleh tamu-tamu lokal, baik dari pemerintahan, corporate, individual trav-

11

BISNIS
elers dan dari Travel Agents. Pemesanan pun masih didominasi oleh konsumen lokal, baik melalui telephone langsung, email, facsimile dan walking guests, jelas Djoko. Keengganan memanfaatkan sistem On Line Reservation biasanya karena aturannya yang dianggap agak ribet. Misalnya harus mencantumkan nomor kartu kredit, juga karena sebagian besar orang lokal tidak terbiasa menggunakan sistem pembayaran via internet, tambah dia. Kondisi ini berbeda di negara maju meski lambat laun Indonesia juga akan masuk ke era yang sama, tegasnya. Demikianlah reservasi on line masih memberikan kontribusi yang belum besar. Tapi trend-nya naik dari tahun ke tahun. On Line Reservation sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi. Peluang reservasi melalui online sangat besar bagi hotel yang melayani tamu international jauh lebih banyak ketimbang tamu domestik. Tamu dari luar negeri sudah cenderung memilih reservasi lewat online karena bisa mengetahui langsung bahwa pemesanan kamarnya confirmed atau tidak. Bagi pihak hotel sendiri, manfaat lebih lainnya yang didapat dengan menggunakan On Line Reservation adalah murah biayanya, jangkauan yang tidak terbatas, tidak perlu biaya Manning dan Representative Office, karena yang diperlukan hanya jaringan internet yang dapat di access 24 jam reservasi oleh pengguna PC, Laptop atau gadget lainnya, selama kamar masih tersedia.

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

Jangan diabaikan pula fenomena di bisnis perhotelan di dunia, yang kini menggunakan selain website, interaktif, juga media sosial mulai dari blog, facebook, twitter dan seterusnya. Menjual kamar sembari memasarkan, (jadi, bukan sebaliknya), dengan menciptakan game yang mengundang keikutsertaan para netter secara aktif berinteraksi. Bisa game berupa tanya jawab atau quize, bisa lomba menulis tentang outlet yang bersangkutan, lomba memilih foto, dan seterusnya. Yang dibangun tentulah persepsi tentang produknya, citra tentang perusahaan dan produknya, dan...mengharap para pesertanya menjadi mata rantai sales people bagi produknya. Tentu saja dengan pemancing hadiah-hadiah yang disediakan.

WISATA NUSANTARA

Aksesibilitas, Akomodasi, dan Atraksi


ampai di manakah perkembangan wisata nusantara kita? Angkaangka tercantum di bawah ini menjelaskan betapa secara kuantitatif pergerakan dan pertumbuhan wisnus meningkat seakan tak berkaitan dengan krisis ekonomi global. Dari kaca mata makro ini, memang akan timbul tantangan-tantangan permasalahan manakala menukik memasuki kegiatan yang berskala mikro. Salah satu akan ditemukan kendala untuk meningkatkan wisnus terletak pada tata niaga antara bidang penerbangan dan operator tur dan agen perjalanan. Masing-masing berjalan menurut arah sendiri-sendiri. Demikian pula kendala dalam sinergitas antara outlet-outlet obyek wisata dengan operator tur yang biasa mengemas paket wisata dengan harga jual tertentu. Antara lain pertanyaan yang memerlukan jawaban bersama, ialah upaya pemaduan pemasaran antara operator penerbangan, operator tur, operator hotel, operator obyek daya tarik wisata, sehingga antar unsur industri ini, tercipta suatu tata niaga yang sistemik, dengan design yang sengaja dan sadar untuk membangun suatu jejaring dan gerakan meningkatkan wisata nusantara. Siapa yang hendak memulai? Ini pun pertanyaan lainnya. Berbicara wisata nusantara (wisata domestik), sejarah menunjukkan Jepang dan Amerika Serikat boleh jadi sebagai

model yang agaknya paling tepat. Ketika awalnya dibangun fasilitas fasilitas yang kemudian menjadi unsur-unsur 3-A dalam sistem industri pariwisata, yakni Aksesibilitas, Akomodasi, dan Atraksi, orientasi pembangunan ditujukan bagi konsumen domestik. Dari situ kemudian berkembang pada bisnis internasional, mengharapkan tetamu dari mancanegara sebagai inbound tourist. Kita di Indonesia kini, berada pada posisi di mana kombinasi dari pola-pola pembangunan wisnus sangat terbuka untuk dibandingkan dan diadopsi. Tentu saja, secara bersama-sama di antara para stakeholders pariwisata Indonesia. Pengembangan pariwisata nusantara menjadi hal yang diutamakan dalam

pembangunan nasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut tercantum pada Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pemasaran 2010-2014 (RENSTRA) bahwa harapan kedepan: Peran pariwisata semakin positif dalam pembangunan nasional yang secara seimbang mempertimbangkan bidang ekonomi dan bidang lainnya, serta menjadikan Indonesia sebagai destinasi dunia yang mengutamakan pengembangan pariwisata nusantara sekaligus sebagai tujuan wisatawan mancanegara. Oleh karena itulah, para pemangku kepentingan diharapkan dapat bekerja lebih keras sehingga dapat membuahkan hasil maksimal.

Jumlah Wisnus, Perjalanan Wisnus & Pengeluaran

12

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

EVENT

Komodo di Expo Shanghai, China


alam kunjungan ke EXPO 2010 Shanghai, China, Presiden dan pendiri New 7 Wonders Foundation, Bernard Weber mengunjungi beberapa pavilion Negara-negara peserta Expo yang memiliki kekayaan alam dan telah menjadi finalist Kampanye Global New 7 Wonders of Nature. Kunjungan Bernard Weber tersebut diawali pada hari Jumat, 16 Juli 2010. Paviliun pertama yang dikunjungi adalah Paviliun Negara Israel kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi Paviliun Maldives. Kunjungan dilanjutkan pada hari berikutnya, Sabtu, 17 Juli 2010 yaitu ke Paviliun Negara Canada dan Polandia. Hari berikutnya, Minggu, 18 Juli 2010, kunjungan dilanjutkan ke Paviliun Negara Banglades dan Palestina. Serial kunjungan Bernard Weber ke beberapa Paviliun Negara-negara peserta EXPO 2010, Shanghai diakhiri Senin, 20 Juli 2010. Pada hari terakhir itu President New 7 Wonders mengunjungi Paviliun Brazil dan Indonesia. Sejak tahun 2008, Pemerintah Indonesia, yaitu Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata, Kemenbudpar, secara aktif telah mengkampanyekan Taman Nasional Komodo (TN Komodo) untuk menjadi salah satu dari New 7 Wonders of Nature. Setelah menyisihkan 440 nominasi dari 220 negara, pada 21 Juli 2009 Taman Nasional Komodo secara resmi dinyatakan sebagai salah satu dari 28 Official Finalist New 7 Wonders of Nature. Telah banyak yang dilaksanakan, antara lain Campaign & Online Vote Booth pada berbagai event tingkat nasional,

Media Trip & Media Campaign, Music concert & Campaign di berbagai kota, Campaign by Public Figures, Talk Show dan Press Conference di banyak tempat. Online Campaign (Website & Viral Marketing), Campaign & Online Vote Booth pada internasional event. Maka pada kesempatan kunjungan itu, Bernard Weber menyebut Sapta Nirwandar sebagai who delights in being one of the main people responsible for the Komodo New7Wonders Campaign.

Tujuh anak laki-laki dan tujuh anak perempuan menyambut. Ketika tiba di depan Paviliun Indonesia, Bernard Weber disambut oleh Direktur Paviliun Indonesia Widharma Raya Dipodiputro dan Sapta Nirwandar, Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Mereka melakukan foto bersama di depan Paviliun Indonesia. Selanjutnya Bernard Weber diantar oleh Sapta Nirwandar dan Widharma Raya memasuki Paviliun Indonesia. Di sini ada keistimewaan. Di gerbang Paviliun mereka disambut oleh tujuh anak perempuan dan tujuh anak laki-

laki sebagai perlambang tujuh keajaiban dunia. Setelah melewati deretan anakanak yang berpakaian kaos berlogo Komodo Official Finalist New 7 Wonders of Nature, rombongan disambut dengan tarian tradisional Jathilan dari Provinsi Jawa Tengah. Dalam kunjungan itu, dilangsungkan jumpa pers di Auditorium Paviliun Indonesia yang dihadiri oleh beberapa media cetak dan elektronik Indonesia dan China seperti Kompas, Jurnal Nasional, SCTV dan CCTV. Pada kesempatan itu, Sapta Nirwandar mempresentasikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki TN Komodo sehingga layak dinominasikan sebagai Finalist New 7 Wonders of Nature. Dipresentasikan juga langkah-langkah yang telah dilakukan Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata beserta jajarannya agar TN Komodo benar-benar dapat dideklarasikan sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia. Melalui publikasi kunjungan Bernard Weber yang dituliskan dalam situs resmi www.new7wonders.com disebutkan bahwa kunjungan ke Paviliun Indonesia merupakan kunjungan grand finale yang sangat berkesan, termasuk kekaguman akan bentuk desain Paviliun Indonesia. World Expo Shanghai China 2010 diselenggarakan selama enam bulan sejak 1 Mei sampai dengan 30 Oktober 2010. Ditargetkan jumlah pengunjung pameran raksasaa ini akan mencapai 70 juta orang, dari dalam negeri dan dari luar negeri China. Paviliun Indonesia mempromosikan perdagangan, peluang investasi dan promosi budaya, menempati areal seluas 4000m2.

13

EVENT

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

Mendukung Melalui Layar Elektronik


i Shanghai, secara simbolik Maskot EXPO 2010, China HAIBAO, melakukan Voting simbolik untuk Komodo agar dapat menjadi salah satu dari 7 Keajaiban Dunia Alam-Baru (New 7 Wonders of Nature). Momen promosi itu dilaksanakan ketika Bernard Weber disambut oleh Widharma Raya Dipodiputro dan Sapta Nirwandar saat tiba di depan Paviliun Indonesia. Menurut Ratna Suranti, Kepala Subdit IT Kemenbudpar, sebenarnya tidak ada target jumlah voters di World Expo ini. Tidak disediakan peralatan internet untuk voting. Tiap voter akan memerlukan waktu lebih dari 5 menit. Jadinya, selama Expo dikumpulkan tanda dukungan dari pengunjung terhadap TNK dengan menggoreskan kuas pada layar elektronik yang disediakan, tambah Ratna. Yang digoreskan ialah nama pribadi. Lalu muncul nomor Anda. Selesai. Alur pengunjung yang padatdalam paviliun tidak terganggu. Begitulah kini kampanye Vote Komodo dilakukan melalui media dari pameran, cetak, radio, TV dan seterusnya.

Ratna Suranti kampanye komodo di radio dalam negeri (atas). Pengunjung antri membubuhkan nama di layar elektornik pada paviliun Indonesia di World Expo Shanghai (kiri bawah).

AKSESIBILITAS

Nada-nada Menggembirakan dari Maskapai


Tambahan 4.000 Kursi ke Australia
Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Tri S Sunoko diberitakan mengatakan, maskapai Indonesia saat ini diperbolehkan menambah penerbangan ke Australia dengan total tambahan kapasitas 4.000 seat. Sesuai hasil perundingan yang dilakukan 14-15 Juli lalu, kedua negara menyepakati penambahan jumlah kursi penerbangan dari 10.800 kursi menjadi 14.800 kursi per pekan. Maskapai dipersilakan untuk mendaftar dulu ke Kemenhub untuk diseleksi. Sejauh ini Garuda Indonesia dan Indonesia AirAsia telah menggunakan jatah maskapai asal Australia juga mendapatkan jatah seat yang sama. Tiga maskapai Australia telah terbang ke Indonesia, yaitu Qantas, Pacific Blue, dan Jetstar.

Buka Empat Rute Internasional


Mandala sejak bulan Juni yang lalu membuka empat rute penerbangan ke luar negeri. Sejak 19 Juli 2010 dimulainya penerbangan rute Jakarta-Hongkong, menggunakan pesawat Airbus A319 berkapasitas 144 kursi. Sebelumnya telah dibuka rute Jakarta-Singapura dan Balikpapan-Singapura pada tanggal 25 Juni lalu. Selanjutnya tanggal 21 Juli akan membuka rute Jakarta-Makau.

10.800 kursi untuk menerbangi wilayah Australia. Kemungkinannya, 4.000 kursi itu akan diperebutkan antara Lion Air, Batavia Air, Sriwijaya Air, dan Mandala. Sementara dengan sistem resiprokal,

14

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

AKSESIBILITAS

Diberitakan, Mandala sekarang telah benar-benar siap untuk menerbangi rute internasional, ujar Dirut Mandala Diono Nurjadin. Diono optimistis dalam tiga bulan akan mampu mengisi pesawatnya untuk tujuan Hongkong hingga 85 persen dan tujuan Makau 80 persen. Menurutnya, tingkat keterisian rute Jakarta-Singapura selama ini mencapai 92 persen dan Balikpapn-Singapura 90 persen. Dalam empat rute regional ini, Mandala menyediakan 24.480 kursi tiap bulan.

Tambahan ke Bandung
Diberitakan, Kami tetap beroperasi dengan pesawat yang sekarang digunakan yaitu Boeing 737-300, sampai pekerjaan overlay (landasan pacu) selesai dilakukan sehingga bisa menggunakan Airbus A320 di akhir tahun, kata Presiden Direktur IAA Dharmadi. Ia mengaku sudah mendapat kepastian bahwa AP II sedang memproses pengadaan dana sekitar Rp 60 miliar untuk pekerjaan overlay tersebut. Pesawat A320 memiliki kapasitas 180 tempat duduk, sedangkan Boeing 737-300 hanya 148 tempat duduk. Ujungnya, penumpang pesawat juga bisa menikmati tarif yang lebih rendah lagi untuk terbang ke Bandung. Saat ini IAA melayani rute BandungKualalumpur PP dengan frekuensi 7x seminggu. Juga melayani tiga rute lain menuju Bandung. Yaitu Bandung-Denpasar 2x seminggu, Bandung-Medan 2x seminggu dan Bandung-Singapura 2x seminggu. Rata-rata load factor untuk penerbangan itu mencapai 80 - 85%.

bangan rute Bandung-Kuala Lumpur Malaysia setiap hari sejak 16 Juli 2010. Pesawat yang digunakan yaitu Boeing 737-400 berkapasitas 144 penumpang. Bagi MAS, Bandung menjadi tujuan ke-6 di Indonesia selain Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, dan Medan dengan jumlah total penerbangan sebanyak 88 kali per minggu.

Buka rute Denpasar-Darwin


Rute penerbangan langsung Denpasar-Darwin, Australia akan dibuka mulai Oktober 2010 oleh Indonesia AirAsia (IAA), diberitakan, untuk mengambil-alih rute yang ditinggalkan Garuda Indonesia. Diberitakan, Dharmadi, Dirut IAA mengatakan pembukaan rute itu akan dilayani minimal empat kali per minggu dengan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 kursi. IAA telah sukses melayani rute Denpasar-Perth, dua kali per hari dengan mencatat tingkat isian pesawat (load factor) di atas 90% dengan umumnya turis asal Australia. Selain Garuda, AirAsia adalah maskapai yang diizinkan ke Australia. Maskapai Jetstar Australia juga melayani rute itu dengan pesawat A320.

Targetkan 2.500 wisatawan Hong Kong


Maskapai penerbangan Garuda Indonesia membuka kembali penerbangan langsung Denpasar-Hong Kong sejak 1 Juni 2010 dengan target mampu mendatangkan wisatawan dari rute tersebut 2.500 orang per bulan. Diberitakan, pembukaan rute ini merupakan bagian dari strategi Garuda mengembangkan jaringan pada 2010 dan untuk mengantisipasi semakin meningkatnya kunjungan wisatawan khususnya dari Hong Kong dan China ke Bali. Garuda akan melayani rute DenpasarHong Kong sebanyak 4 kali setiap minggu pada Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu. Kata GM Garuda Denpasar, frekuensi ini bisa ditingkatkan menjadi setiap hari jika memang pasar memungkinkan. Penerbangan ini menggunakan Boeng 737-800 Next Generation dengan kapa-

sitas 12 kursi kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi. Kepala Dinas Pariwisata Bali Ida Bagus Kade Subhiksu mengatakan rute baru ini sangat penting karena pernah memberi kontribusi 11.945 wisatawan pada 2007, dan 2008 mencapai 12.905 orang. Tahun 2009 turun sekitar 27% menjadi 9.370 wisatawan. Adapun wisatawan dari Moskow selama ini dilayani dengan charter flight, ini peluang bagus untuk diisi Garuda, kata Subhiksu.

Menggantikan peran JAL


Garuda Indonesia sebagai satu-satunya maskapai nasional yang terbang ke Jepang kini mengantongi hak terbang sebanyak 14 kali per minggu melalui Bandara Narita Tokyo. Tadinya hanya 7 kali penerbangan per minggu. Diberitakan, Vice President Corporate Communication Garuda Pujobroto memastikan bahwa maskapainya akan memanfaatkan pangsa pasar yang ditinggalkan JAL. Garuda segera membuka rute penerbangan langsung Jakarta-Narita mulai November 2010 untuk mengambil alih rute Jakarta-Tokyo yang ditinggalkan JAL. Kami juga sedang dalam proses mengajukan izin membuka rute langsung Jakarta-Tokyo untuk pebisnis, jelasnya.

MAS Buka Bandung-Kuala Lumpur


Malaysia Airlines memulai pener-

15

PASAR

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

Amerika Serikat Menurun, tapi Cermatilah V


olume wisata Outbound dari Amerika Serikat (AS) turun di bawah 1% pada tahun 2008, hanya 63 juta lebih travelers, sedangkan pengeluaran wisata outbound turun 2%, menjadi sekitar US $ 103.000.000.000. Cina tetap menjadi tujuan dengan jumlah tertinggi. Turis AS telah terbatas sekali anggarannya. Sejak krisis ekonomi 2008, pariwisata Amerika Serikat pun seperti kena tampar. Peningkatan tarif penerbangan tak tertahan. Melemahnya dolar AS terhadap mata uang lainnya juga menekan minat bepergian keluar negeri. Banyak rumah tangga berjuang untuk membayar kebutuhan pokok, seperti makanan dan bensin untuk mobil, sehingga memiliki uang sedikit atau tidak ada sisa untuk dibelanjakan pada liburan. Kalangan bisnis juga berjuang untuk tetap untung, dan tidak melakukan perjalanan bisnis yang tidak penting ke luar negeri. Tahun 2008, ada 12 penerbangan setiap hari berangkat dari Amerika Serikat bertujuan Cina, dengan empat penerbangan yang akan ditambahkan pada tahun 2009. Meksiko terus menjadi tujuan wisata puncak. Selain itu, Meksiko adalah salah satu negara dimana dolar AS terus memiliki keuntungan mata uang. Eropa selalu populer di kalangan wisatawan AS, dengan Inggris menjadi favorit karena masalah bahasa. Prancis dan Italia juga tetap tujuan utama.

dan pilihan dalam pengeluaran uang. Pasangan atau couples adalah kelompok terbesar berikutnya, yang terdiri dari 30% dari semua wisatawan. Segmen keluarga mengalami sedikit penurunan, pada tahun 2008 sebagai akibat kendala anggaran dari dampak krisis ekonomi. Perjalanan untuk tujuan pertemuan dan konvensi menurun terus sejak tahun 2008, sebagai bisnis, sama dengan rumah tangga, terpaksa kembali menghemat biaya. Teknologi yang lebih baru, seperti virtual tradeshows, menjadi lebih umum dimanfaatkan karena biaya perjalanan diperketat.

Prol Demogras OUTBOUND


Wisatawan single dicatat 31% dari semua wisatawan outbound pada tahun 2008. Jomblo di AS terus menunda perkawinan, dan menikmati manfaat dari fleksibilitas waktu yang lebih besar

PROSPEK
Tahun 2009, bahkan 2010, menjadi tahun yang buruk bagi perekonomian AS, perjalanan outbound juga menurun dalam jumlah orang dan nilai pembe-

16

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

PASAR

lanjaan. Negara tetangganya seperti Meksiko dan negara-negara di Karibia, masih beruntung, sedangkan perjalanan ke Eropa Barat dan Asia akan turun. Perbaikan ekonomi tidak diharapkan hingga awal 2010. Sangat patut dicermati, perjalanan Outbound diperkirakan tidak mungkin kembali ke level puncak di tahun 2008, pada kurun waktu lima tahun ke depan. Perjalanan Outbound bisa turun lebih lanjut. Tahun 2009 berbagai maskapai penerbangan besar mengurangi kapasitas beberapa rute internasional, antara 3% sampai 6%. Meskipun memotong kapasitas, maskapai penerbangan telah mengumumkan pengurangan lebih lanjut dalam biaya tiket pesawat untuk beberapa penerbangan internasional untuk musim panas tahun 2009. Mengapa? Karena mereka tidak ingin mengambil risiko kemungkinan pesawat terbang akan kosong di seberang lautan. Meksiko dan Kanada akan tetap menjadi negara terkemuka untuk perjalanan outbound dari Amerika Serikat. Cina diharapkan memiliki laju pertumbuhan terkuat antara tahun 2008 dan 2013, dengan kenaikan sebesar 22%. Baik bisnis maupun liburan diharapkan mendorong pertumbuhan ini, juga pertumbuhan terkuat dalam nilai perbelanjaan, dengan kenaikan hampir 74%. Potensi untuk penurunan ekonomi berkepanjangan di AS akan menurunkan proyeksi pertumbuhan. Mengingat

keunikan dari krisis keuangan global saat ini, ada banyak ketidakpastian tentang kapan pemulihan akan terjadi. Sementara ahli keuangan yang setuju bahwa penurunan akan berlangsung sampai 2009, apa yang terjadi pada tahun 2010 dan seterusnya masih terbuka sebagai satu pertanyaan.

Indikasi dari Business Travel


Gerakan penghematan tampaknya

amat luas dilaksanakan oleh kalangan pebisnis di AS. Indikasi ini semakin penting untuk dicermati, dalam melihat pergerakan wisatawan outbound dari negeri Paman Sam ini. Perjalanan bisnis diperkirakan menurun 15 persen tahun 2009, menurut laporan dari PhoCusWright, perusahaan penelitian industri perjalanan. Sebaliknya, keseluruhan pasar perjalanan diproyeksikan menurun 11 per-

Forecast Keberangkatan Outbound Menurut Tujuan : 2010-2013


000 orang

Kemana orang AS bepergian : 2007-2008


000 orang

2010
Australia Bahamas Brazil Canada China France Germany Hong Kong, China India Ireland Italy Jamaica Japan Mexico Netherlands South Korea Spain Switzerland Taiwan United Kingdom Other destinations Total 513.3 1,318.6 700.8 12,305.4 1,489.8 1,995.4 1,831.5 962.4 990.1 716.3 2,397.0 1,479.4 1,546.6 18,600.1 875.8 683.0 1,013.5 590.1 675.2 2,865.0 7,093.2 60,642.5

2011
526.6 1,297.1 714.6 12,408.9 1,534.3 2,018.5 1,874.8 970.1 1,005.7 721.7 2,451.6 1,456.7 1,562.8 18,582.4 883.3 712.4 1,023.0 589.9 709.2 2,940.8 7,110.1 61,094.5

2012
545.3 1,301.3 738.7 12,626.3 1,614.7 2,053.0 1,940.4 982.7 1,015.7 722.0 2,533.7 1,455.4 1,553.4 18,657.0 884.6 742.0 1,032.0 607.2 727.6 3,201.3 7,147.9 62,082.2

2013
545.6 1,313.7 771.7 12,766.0 1,692.4 2,062.0 2,015.0 1,007.2 1,027.4 729.3 2,653.1 1,462.9 1,565.3 18,880.5 901.2 766.3 1,056.3 632.4 749.0 3,176.4 7,239.3 63,013.0 Australia Bahamas Brazil Canada China France Germany Hong Kong, China India Ireland Italy Jamaica Japan Mexico Netherlands South Korea Spain Switzerland Taiwan United Kingdom Other destinations Total

2007
593.0 1,296.4 687.0 13,371.0 1,374.0 2,217.0 1,936.0 968.0 999.0 749.0 2,373.0 1,530.0 1,718.0 19,453.0 937.0 687.0 1,093.0 656.0 687.0 3,123.0 7,604.6 64,052.0

2008
564.6 1,309.3 694.8 12,820.6 1,391.9 2,150.6 1,901.8 992.1 1,030.0 754.2 2,419.5 1,539.3 1,664.4 19,635.9 920.9 685.6 1,077.7 627.8 696.0 3,011.6 7,324.9 63,213.5

Source: Euro monitor Internationnal

17

PASAR

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

mereka kurang dari satu minggu di muka. Tiga puluh persen dari responden mengatakan mereka membuking setidaknya delapan hari sebelumnya, dengan sisa 64 persen pemesanan setidaknya dua minggu sebelum perjalanan. Pada Bright Side: Hampir 20 persen dari perjalanan bisnis mengatakan tidak melakukan pemotongan biaya perjalanan pada tahun 2010. Self-Service: 91 persen perjalanan bisnis yang disurvei ternyata membukukan perjalanan mereka sendiri. Pemesanan Online: 88 persen wisatawan bisnis mengatakan mayoritas (50 persen) mereka memesan online untuk perjalanan mereka, sementara hanya 2 persen tidak menggunakan alat online.

Indikasi dari Wisatawan


Jumlah wisatawan AS tahun 2009 yang mengunjungi Kanada berada pada tingkat terendah selama 37 tahun ini dan menurun, terutama disebabkan resesi, selain juga gara-gara peraturan ketat yang baru berkenaan dengan keharusan penggunaan paspor untuk berkunjung, itu diterangkan oleh ketua Asosiasi Industri Pariwisata Kanada, sebagaimana dikutip oleh AP. Kami berada di tingkat terendah sejak tahun 1972, kata presiden asosiasi itu, Randy Williams. Lalu lintas orang di Amerika telah menjadi masalah selama tujuh atau delapan tahun, terus berkurang. Jumlah perjalanan yang menginap oleh warga AS ke Kanada telah menurun dari 16.168.000 pada tahun 2002 menjadi 13.371.000 pada tahun 2007, menurut angka terbaru dari Statistik Kanada. Penurunan pengunjung adalah terutama akibat dari resesi ekonomi, tetapi Williams juga mengatakan bahwa peraturan baru paspor AS pun tidak membantu. Sejak 1 Juni 2009, orang bepergian melintasi perbatasan telah diminta untuk menunjukkan paspor atau bentuk lain yang diterima sebagai identifikasi seperti SIM atau kartu lain. Sebelum aturan baru itu, hanya ID yang diterbitkan pemerintah saja yang diperlukan untuk perjalanan antara Kanada dan Amerika Serikat. Bagi Indonesia, pasar AS tetap merupakan potensi besar yang perlu digarap terus. Ada harapan baru: Garuda Indonesia sedang mempersiapkan diri membuka penerbangan langsung. Indirect flights selama ini pun sudah membutikan hasil yang baik.

sen pada tahun 2009. Secara historis, perusahaan travel menguasai sekitar 40 persen dari total pasar perjalanan AS, namun diperkirakan akan menyusut menjadi 35 persen pada tahun 2010, laporan PhoCusWright menyatakan. Tantangan ekonomi saat ini dan pengawasan umum dari perjalanan dan pengeluaran hiburan telah memotong peran perusahaan perjalanan, kata Susan Steinbrink, peneliti senior PhoCusWright dan analis pasar korporasi. Kantor berita AP yang mengutipnya mengatakan, tidak hanya akan ada pengurangan perjalanan dilakukan oleh korporasi, tetapi akan ada kebijakan lebih ketat dan lebih tangguh. Di sisi positifnya, ia mencatat bahwa penurunan akan positif mempengaruhi inovasi, dalam segala hal dari mengoptimalkan nilai dalam perjalanan untuk memanfaatkan teknologi baru, dari ponsel ke konferensi video.

Harapan Terbaru
Tapi ada harapan terbaru muncul. Perjalanan bisnis diharapkan pulih tahun ini, tapi menghemat biaya terus menjadi keharusan. Laporan sebuah Majalah Bisnis Triwulanan menyoroti komitmen berkelanjutan oleh perusahaan-perusahaan dan individu karyawan untuk mengurangi biaya perjalanan, bahkan saat mereka harus banyak terbang. Komitmen pribadi: 70 persen dari wisatawan merasa pribadi mereka berkewajiban untuk menghemat uang perusahaan ketika mereka bepergian.

Kelas Ekonomi: 38 persen responden menyatakan bahwa mereka telah terbang kelas ekonomi pada penerbangan domestik untuk memotong biaya perjalanan. Pemesanan Dimuka: Untuk membantu menghindari tarif yang lebih tinggi terkait dengan pemesanan menit-menit terakhir, hanya 6 persen pelancong bisnis mengatakan mereka memesan tiket penerbangan

18

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

INDIKATOR

REALISASI WISMAN BERDASARKAN FOKUS PASAR JANUARI - JUNI, 2010 VS 2009


NO.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

FOKUS PASAR
SINGAPURA MALAYSIA JEPANG EROPA - JERMAN - INGGRIS - BELANDA - PERANCIS - RUSSIA KOREA SELATAN AUSTRALIA CHINA TAIWAN INDIA TIMUR TENGAH - ARAB SAUDI - UAE AMERIKA SERIKAT LAINNYA

JANUARI S.D. JUNI 2010


550,388 567,414 191,256 318,511 60,975 86,486 66,630 65,665 38,755 139,030 321,652 212,121 102,000 70,391 28,936 27,239 1,697 85,385 793,460

2009
526,686 477,897 212,098 293,350 57,497 77,942 55,123 66,608 36,180 118,761 222,872 172,935 88,522 63,103 21,925 20,509 1,416 75,238 692,085

(+/-) %
4.50 18.73 -9.83 8.58 6.05 10.96 20.88 -1.42 7.12 17.07 44.32 22.66 15.23 11.55 31.98 32.81 19.84 13.49 14.65

JUMLAH
Sumber : Badan Pusat Statistik

3,380,544

2,965,472

14.00

Berita terkait halaman 5

UTAMA

Vito Jepang : Penerbangan dan Soal Harga


Dua sebab utama menurunnya wisatawan Jepang ke Indonesia. Menurut Tadahiko Narita, pimpinan VITO di Tokyo, Jepang, dua alasan dimaksudkannya ialah keadaan ekonomi negeri yang membuat orang mengurangi perjalanan ke luar negeri, dan, isyu tentang dua wanita Jepang yang diberitakan terbunuh di Bali. Kita maklum, masih saja masyarakat Jepang amat peka atau fragile terhadap isyu keamanan, dan, higienitas atau kesehatan makanan minuman. Tapi dari sudut kegiatan bisnis, dia memantau bahwa diperlukan dukungan dari airlines asing selain Garuda Indonesia, untuk membawa turis Jepang ke Indonesia. Kapasitas Garuda, menurut perhitungannya, jika pun penuh sedang memberi perhatian terisi, setahun berjumlah dan mengembangkan bissekitar 340 ribu. Yaitu nis membawa wisatawan penerbangan dari Tokyo Jepang ke Indonesia. Agendan Osaka setiap hari dan agen tur di Jepang juga dari Nagoya tiga kali semelakukan pendekatan minggu. Harga paket pada para airlines tersejuga kita harus bersaing, but. kata Narita-san. Dia menBagian terbesar turis contohkan perbandingan Jepang memang datang ke aple to aple, yaitu kalau Bali. Tapi penyebarannya paket tur ke Phuket, Thaimemberi tanda optimis land, dijual Yen 30.000, pajika dikembangkan, yaitu ket ke Bali dijual di Jepang ke tujuan Jakarta, Batam, dengan Yen 60.000. Tadahiko Narita Surabaya, Medan dan Namun Narita punya Manado. Kegemaran mereka mulai dari perhitungan, tahun ini mulai Oktober menikmati pantai, selam, memancing, jumlah wisman dari Jepang ke IndoneMICE, belanja sampai adventure dan ke sia akan meningkat. Alasannya, antara gunung. lain, penerbangan asing lainnya juga

19

INDIKATOR

Vol. 1

No. 8

Agustus 2010

REALISASI WISMAN MENURUT PINTU MASUK PERIODE JANUARI - JUNI, 2010 VS 2009
Januari - Juni Pintu Masuk
Soekarno-Hatta Ngurah Rai Polonia Batam, Kep. Riau Sam Ratulangi Juanda Entikong Adi Sumarmo Minangkabau Tanjung Priok Tanjung Pinang Selaparang, Mataram Makassar Sepinggan, Balikpapan St. Sarif Q-II,Pekanbaru Adi Sucipto, Yogyakarta Husein Sastranegara, Bandung Tanjung Uban, Kep. Riau Balai Karimun, Kep. Riau Jumlah 19 Pintu Pintu Lainnya Total Wisman
Sumber : Badan Pusat Statistik Untuk informasi lebih lanjut hubungi : Komodo Official Supporting Committee for N7WN Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Gedung Sapta Pesona Lt.10 Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Jakarta 10110 Ph. 021 3838347, Fax: 021 3867589, Email: myindonesia.admin@gmail.com

2009
652,871 1,067,536 72,676 479,997 13,685 73,551 9,746 7,557 29,415 32,202 54,052 6,351 5,659 5,020 10,020 21,985 40,038 144,332 56,350 2,783,043 182,429 2,965,472

2010
935,673 1,169,171 79,113 496,772 10,388 81,613 11,277 10,654 13,039 30,766 48,898 7,068 7,969 5,133 7,650 25,795 43,129 150,980 51,594 3,186,682 193,862 3,380,544

Perubahan thd Jan-Jun 2009


43.32 9.52 8.86 3.49 -24.09 10.96 15.71 40.98 -55.67 -4.46 -9.54 11.29 40.82 2.25 -23.65 17.33 7.72 4.61 -8.44 14.50 6.27 14.00

20

Anda mungkin juga menyukai