1
www.tempointeraktif.com, Artikel “Slogan Visit Indonesia 2008 Salah”. 22 Desember 2007.
32.893orang.2 "Hanya saja, selama ini ada kesan bahwa seolah-olah pasar Australia ini
diabaikan (dalam promosi pariwisata Indonesia). Padahal, kenaikan jumlah penumpang
Garuda yang hampir dua kali lipat tahun ini justru harus terus didorong"katanya. Terkait
dengan VIY 2008 misalnya, menurut Budiarman idealnya promosi gencar tentang
berbagai potensi, kemajuan, kalender kegiatan, keuntungan dan kemudahan bagi
wisatawan, maupun paket wisata yang ditawarkan sudah harus dilakukan sepanjang
2007. Namun yang terjadi adalah wacana tentang VIY 2008 justru baru belakangan
diketahui. Padahal, kegiatan promosi VIY 2008 tersebut antara lain sudah bisa dilakukan
melalui partisipasi KJRI Melbourne dan masyarakat Indonesia di berbagai kegiatan
Australia di Victoria dan Tasmania maupun melalui Festival Indonesia yang masuk
kalender tetap kegiatan tahunan KJRI Melbourne, katanya.
3. Minimnya guidline. Bagaimana Indonesia mampu meyakinkan turis mancanegara
tentang pariwisata yang mengagumkan, sejak dari Bandara Soekarno-Hatta saja, selain
kerap disuguhi genangan air bah, banyak wisatawan yang tidak memperoleh layanan
informasi yang memuaskan terkait daerah-daerah (destinasi) wisata mana saja yang
bisa mereka kunjungi, serta ke mana seharusnya mereka pergi. Padahal, bandara
merupakan pintu masuk utama atau main gate yang seharusnya bisa berbicara banyak
mengenai "fitur-fitur" sebuah negara tujuan, di mana para wisatawan akan
menghabiskan uang yang sudah dipersiapkan.3
4. Masalah kenyamanan dan keramahtamahan. Seperti kita ketahui bersama bahwa dua
hal ini masuk kedalam unsur krusial yang harus ada dan terpelihara oleh apa pun dan
siapa pun yang ingin menjual produk, tidak terkecuali komoditas pariwisata. Kenyataan
yang terjadi di negara kita adalah sebaliknya. Dua permasalahan krusial ini hanya
dianggap sebagai sesuatu yang sepele. Budaya suka memberi senyum yang ada di Bali
ternyata tidak menjalar ke kota wisata yanga lain. Jogjakarta sebagai kota wisata kedua
setelah Bali terbukti sebagai daerah yang cuek kepada pendatang. Rata-rata penduduk
lokal ketika melihat ada pendatang hanya sekedar melihat, tanpa mempedulikan
apakah mereka butuh bantuan, merasa tersesat, dsb. Namun kita tidak mampu
2
www. EL JOHN.net, Artikel “Berita Wisata”. 19 Desember 2007
3
Hukumham.info, Artikel “Menakar Kegagalan Visit Indonesia Year 2008”. 20 maret 2009
menyalahkan mereka sepenuhnya karena mungkin keapatisan mereka terhadap turis
asing dikarenakan kemampuan mereka berbahasa internasional yang masih minim
sehingga mereka takut untuk sekedar menegur para pendatang dari negara lain
tersebut.
Aminoto. 17 September 2008. Mengapa Perusahaan Anda Harus Memiliki Strategi Komunikasi
Pemasaran. Diakses dari situs www.javaholic.dagdigdug.com pada tanggal 1 Juni 2009
Billah, Harun Mahbub. 22 Desember 2007, Slogan “Visit Indonesia Year 2008” Salah. Diakses
dari situs www.tempointerakif.com pada tanggal 30 Mei 2009
Harry. 19 Desember 2007, Visit Indonesia Year 2008 Belum “Sentuh” Australia. Diakses dari situs
www.ELJHON.net pada tanggal 30 Mei 2009
Styawan, Sulis. 20 Maret 2009, Menakar Kegagalan Visit Indonesia Year 2008. Diakses dari situs
www.hukumhan.info pada tanggal 30 Mei 2009
Uyungs. 7 Desember 2008, Sasaran-sasaran Komunikasi Pemasaran. Diakses dari situs
www.uyungs.wordpress.com pada tanggal 1 Juni 2009
www.2008visitindonesia.blogspot.com
www.my-indonesia.info
Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Komunikasi Pemasaran
Strategi Komunikasi Pemasaran Visit Indonesia Year 2008
Disusun Oleh: