Anda di halaman 1dari 3

Tugas Sesi VI - IT untuk Pemulihan Bencana

Dinda Ayu Tafiani Putri

20180803063

S1 Sistem Informasi – Fakultas Ilmu Komputer

Jelaskan kenapa kita perlu mengimplementasikan BCP dan DRP dan melakukan Proses Maintenance-nya.

JAWABAN

BCP dan DRP membahas mengenai pemeliharaan bisnis dalam menghadapi gangguan dan
mengembalikannya ke kondisi normal. Business Continuity Planning dan Disaster Recovery Planning
terdiri dari persiapan, pengujian, dan memperbarui tindakan-tindakan yang diperlukan untuk melindungi
proses bisnis yang kritis dari akibat kegagalan jaringan dan sistem utama.

BCP proses meliputi:

Penentuan Lingkup dan Rencana


Business Impact Analysis (BIA)
Pengembangan Business Continuity Plan

DRP proses meliputi:

Proses Disaster Recovery Planning (DRP)


Pengujian Disaster Recovery Plan
Prosedur Disaster Recovery

Implementasi BCP dan DRP mampu mengendalikan perusahaan untuk bertahan selama dan pasca disrupsi.
Perusahaan yang telah mengimplementasikan BCP dan DRP yang baik, maka telah mengedukasi seluruh
elemen perusahaan dalam merespons kejadian disrupsi.
Disaster Recovery Plan sering kali kadaluarsa. Perusahaan dapat menyusun kembali DRP-nya, bisnis unit
yang kritis mungkin berbeda dibanding ketika rencana yang pertama diciptakan. Adalah penting untuk
membangun prosedur pengelolaan ke dalam organisasi dengan memasukkannya ke dalam job description
masing-masing staf yang memusatkan tanggung jawab untuk selalu diperbaharui. Juga, menciptakan
prosedur audit yang dapat melaporkan secara teratur atas status rencana tersebut. Tes terhadap rencana
pemulihan bencana sangat penting (tape backup system tidak dapat di nyatakan bekerja hingga tes–tes
restorasi/perbaikan telah dilakukan), sehingga rencana pemulihan bencana memiliki banyak elemen yang
hanya merupakan teori hingga elemen- elemen tersebut di tes dan diakui secara nyata. Tes terhadap rencana
tersebut harus diciptakan dan percobaan harus dilakukan secara berurutan, dalam bentuk standar dan
dilakukan pada basis reguler. Juga terdapat lima pengetesan pemulihan bencana yang spesifik yang harus
diketahui oleh kandidat CISSP, latihan-latihan dan tes-tes pemulihan bencana yang reguler adalah secara
berurutan dari setiap rencana pemulihan bencana.

Ada beberapa tipe tes rencana pemulihan bencana, yaitu :

Checklist Test. Duplikasi dari rencana tersebut didistribusikan ke masing-masing business units
management. Rencana tersebut kemudian di-review untuk menjamin rencana tersebut terhubungkan
kesemua prosedur-prosedur dan area-area organisasi yang critical. Kenyataannya, ini dianggap sesuatu
langkah pendahuluan tes yang nyata dan bukan tes yang memuaskan.

Simulation Test. Selama tes simulasi, seluruh personil operasional dan support diharapkan menjalankan
actual emergency meet pada sesi latihan. Tujuannya di sini adalah untuk menguji kemampuan personil
dalam merespons simulasi bencana. Simulasi tersebut mengarah pada point relokasi untuk alternatif backup
site atau menentukan prosedur pemulihan, tetapi tidak dilaksanakan proses pemulihan aktual atau proses
alternatif.

Paralel Test. Paralel adalah tes penuh dari rencana recovery, dengan menggunakan seluruh personil.
Perbedaan antara paralel test dengan full interruption test selanjutnya adalah proses produksi utama pada
bisnis tidak berhenti. Tujuan dari tes jenis ini adalah untuk memastikan bahwa critical system akan berjalan
aktual pada alternatif proses backup site. Sistem-sistem tersebut direlokasikan ke site alternatif , proses
paralel mulai dijalankan dan hasil transaksi- transaksi dan elemen-elemen lainnya yang dibandingkan. Tipe
ini yang paling umum dari tes disaster recovery plan.

Full – Interruption Test. Selama full interruption test, sesuatu bencana direplikasikan langsung ke sesuatu
saat pelaksanaan produksi normal yang terhenti. Rencana tersebut secara keseluruhan di implementasikan
seperti sebuah bencana yang nyata, langsung melibatkan emergency sevices (meskipun untuk tes yang lebih
besar, local authorities mungkin di informasikan dan membantu cordinate). Tes tersebut merupakan bentuk
tes yang sangat menakutkan, dari mana ini dapat menyebabkan sesuatu bencana pada tes tersebut. Ini juga
merupakan jalan yang terbaik yang paling pasti untuk menguji disaster recovery plan.

Anda mungkin juga menyukai