Anda di halaman 1dari 25

FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH
Jl. Taman Makam Pahlawan No. 20, Kalibata, Jakarta Selatan 12750

LAPORAN PENGEMBANGAN MODEL BISNIS

BUSINESS DEVELOPMENT REPORT


KEGIATAN BANTUAN TEKNIS PENGUATAN PENGEMBANGAN
AGRIBISNIS DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL TAHUN 2022
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation
Program (IPDMIP)

TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
1
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

1.1 Latar Belakang


Laporan Pengembangan Bisnis sebagai suatu proses pengumpulan informasi
melalui diskusi kelompok dimana para peserta dengan karakteristik-karakteristik
tertentu dipilih dengan tujuan tertentu, dan topik pembicaraannya diarahkan
untuk membahas satu atau beberapa topik tertentu. Kelompok semacam ini sangat
baik untuk membangun isue dan menjajagi faktor-faktor potensial sebagai
penyebab suatu peristiwa.
Faktor-faktor yang menghambat peningkatan produktivitas petani penggarap di
Indonesia, adalah: (i) Kelembagaan petani, air dan irigasi lemah; (ii) Sistem irigasi
kurang dan buruk pemeliharaannya; (iii) Kurang tenaga dan lemahnya
penyuluhan pertanian; (iv) Prasarana kurang dan buruk pemeliharaannya; (v)
Akses petani penggarap kepada sumber pembiayaan desa terbatas; (vi)
Kepemilikan lahan tidak jelas; (vii) Kesenjangan teknologi , informasi dan
komunikasi (TIK), dan (viii) Potensi komoditas bernilai tinggi terabaikan.
Laporan Kegiatan Penguatan Kapasitas Pengembangan Agribisnis Dan
Pemanfaatan Teknologi Digital untuk IPDMIP bermaksud memberikan layanan
TIK, memberikan pendampingan kepada pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat petani dengan tujuan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan
masyarakat, khususnya perkumpulan petani pemakai air dan kelompok tani
(Poktan) pada daerah irigasi diharapkan akan tercapai. “Bantek Penguatan
Pengembangan Agribisnis dan Pemanfaatan Teknologi Digital” telah secara resmi
dikontrak sejak tanggal 28 April 2022 dengan PT. Miskat Alam Konsultan sebagai
pelaksana pekerjaan. Kegiatan ini ditargetkan bisa selesai dalam 8 (delapan)
bulan dengan berbagai output dan laporan yang diharapkan sesuai Kerangka
Acuan Kerja (KAK). Mobilisasi personil lapangan telah dikeluarkan secara resmi
dari Direktorat SUPD I Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam
Negeri dengan No. Surat: 521/1411/SD.III tertanggal 10 Mei 2022 yang ditanda-
tangani Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau Direktur SUPD I, yaitu Bapak Ir.
Edison Siagian, ME. Diharapkan kegiatan ini dapat menjawab kelemahan akan
pemanfaatan Information, Communication dan Technology atau Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh petani di daerah irigasi.
Mengingat pentingnya program pengembangan bisnis tersebut diatas, maka
tahapan proses yang harus direalisasikan adalah dilaksanakannya kegiatan
“Business Development” Penguatan Kapasitas Pengembangan Agribisnis Dan
Pemanfaatan Teknologi Digital. Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti kegiatan

2
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

ini dibutuhkan pelaporan Kegiatan Pengembangan Model Bisnis Pertanian


(Business Development) di lokasi Kegiatan ICT dengan melibatkan berbagai
pemangku kepentingan baik produsen/petani, swasta, lembaga keuangan bank /
nonbank, PT, Pemerintah dll.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud kegiatan pelaporan Pengembangan Model Bisnis Pertanian melalui


Penguatan Pengembangan Agribisnis Dan Pemanfaatan Teknologi Digital Tahun
2022 adalah untuk mendapatkan informasi dari beberapa pemangku kepentingan
tentang pengembangan bisnis model pertanian yang terintegrasi.

Tujuan Umum :
1. Melaporkan kegiatan petani peserta program di Kabupaten yang termasuk
dalam Project IPDMIP.
2. Memberikan pendampingan kepada petani dari proses mulai budidaya
sampai penanganan pasca panen
3. Menjamin kepastian pasokan dan permintaan pasar
4. Menjaga stabilitas pasokan dan harga sehingga besaran inflasi tetap terjaga
5. Mendapatkan informasi tentang berbagai layanan informasi pertanian yang
saat ini ada baik dari sarana penyedia input, proses produksi, sampai rantai
pemasaran, nilai rantai (value chain) dan peta pemasaran komoditi yang
dijual dari perspektif petani atau local champion.

Tujuan Khusus :
1. Mendapatkan jenis komoditas utama hasil pertanian sebagai dasar
pengembangan bisnis model.
2. Menyusun rantai nilai komoditas utama pertanian.
3. Melakukan identifikasi masalah dan solusi tentang kemitraan bisnis
pertanian
4. Merumuskan Model Bisnis Pertanian.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini:


1. Disepakatinya jenis komoditas utama hasil pertanian yang akan
dikembangkan model bisnisnya.
2. Tersusunnya rantai nilai komoditas pertanian.

3
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

3. Adanya identifikasi masalah dan solusi tentang kemitraan bisnis


pertanian.
4. Tersusunnya rumusan Model Bisnis Pertanian.

1.3 Sasaran

Sasaran laporan Kegiatan Pengembangan Model Bisnis Pertanian adalah


Penguatan Pengembangan Agribisnis Dan Pemanfaatan Teknologi Digital Tahun
2022 adalah :
1. Petani champion.
2. Pelaku usaha / Off taker terdiri dari :
o Penyedia Sarana Produksi (kios sparoid/BUMN-Pupuk)
o Pengolah Hasil Pertanian (UKM/CV/PT/KWT)
o Pedagang Pengumpul ( Tingkat Desa/ Kecamatan )
o Pedagang Besar/ Pengecer (Memiliki Gudang/ Kios)
o BUMDesa/ Koperasi (Memiliki Kantor).
o Pengusaha/ Swasta (Operasional)
o Unsur BUMD (Operasional)
3. Organisasi Pemerintah Daerah ( OPD ) dan Pihak Terkait terdiri dari :
o Bappeda cq Kabid Perekonomian
o Pertanian, cq Kabid Penyuluhan dan Tanaman Pangan
o Dinas PUPR, cq Kabid SDA - OP,
o Dinas Perindustrian dan Perdagangan
o Kepala Bagian Perekonomian Pemda
o Koordinator Petugas Penyuluh Pertanian
o Camat
o Lurah/ Kepala Desa
4. Perbankan dan Asuransi Pertanian :
o BRI/BNI
o Jasindo/Askrindo
5. Perguruan Tinggi :
o Akademisi Bidang Agribisnis
o Pegiat Pertanian/ NGO :
o LSM dan Pemerhati Pertanian
6. Swasta :
o Kadin dan Apindo
4
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

1.4 Lokasi Kegiatan

Lokasi FGD Pengembangan Model Bisnis Pertanian Kegiatan Pelatihan Penguatan


Pengembangan Agribisnis Dan Pemanfaatan Teknologi Digital Tahun 2022
dilakukan di 41 kabupaten lokasi ICT - IPDMIP, sebagaimana tersaji dalam tabel
berikut ini;
Tabel 1 Lokasi Kegiatan

No Kabupaten No Kabupaten No Kabupaten


1. Aceh Utara 15 Garut 29 Hulu Sungai Tengah
2. Aceh Timur 16 Kuningan 30 Barito Kuala
3. Asahan 17 Sukabumi 31 Bolaang
Mongondow
4. Humbang Hasundutan 18 Majalengka 32 Toli-toli
5. Pasaman 19 Purworejo 33 Poso
6. Lima Puluh Kota 20 Pati 34 Sidrap
7. Pasaman Barat 21 Banyumas 35 Soppeng
8. Musi Rawas 22 Cilacap 36 Bone
9. Empat Lawang 23 Madiun 37 Lombok Tengah
10. Muara Enim 24 Jember 38 Lombok Timur
11. Banyuasin 25 Jombang 39 Dompu
12. Pesawaran 25 Tuban 40 Manggarai Barat
13. Mesuji 27 Kubu Raya 41 Manggarai Timur
14. Serang 28 Kayong
Utara

1.5 Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini:

1. Disepakatinya jenis komoditas utama hasil pertanian yang akan dikembangkan


model bisnisnya.

2. Tersusunnya rantai nilai komoditas pertanian.

3. Adanya identifikasi masalah dan solusi tentang kemitraan bisnis pertanian.

4. Tersusunnya rumusan Model Bisnis Pertanian.

1.6 Metodologi

5
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

1. Metode penulisan didasarkan atas laporan FGD yang dilakukan di lapang


melalui pendekatan probing: (teknik untuk merangsang pikiran peserta
diskusi sehingga memperoleh informasi lebih banyak)..

2. Adapun jumlah responden yang akan dipilih kurang lebih 25 (petani


champion, offtaker, OPD (Bappeda, Diperta, PUPR, Bagian Perekonomian
Pemda), lembaga keuangan Perbankan dan kalangan akademisi/LSM).

3. FGD Pengembangan Model Bisnis Pertanian dilaksanakan pada 41 kabupaten


lokasi ICT – IPDMIP.

4. Selain calon petani local champion akan dipilih secara purposive masing
masing 1 penyedia sarana produksi, 1 pengolah hasil pertanian dan Pedagang
baik di tingkat pengumpul, pedagang besar maupun pedagang pengecer di
tiap rantai pemasaran.

5. Instrumen yang digunakan berupa Pointer untuk maping value chain dan
analisis biaya dan pemasaran di tiap rantai tataniaga yang ada .

6. Mengedepankan cikal bakal kemitraan integrasi pendekatan closed loops yang


telah berjalan (Peta Eksisting).

7. Analisa Data : data hasil survey dan FGD akan dianalisa setelah dilakukan
penelusuran jaringan rantai tataniaga produk produk pertanian yang akan
dikembangkan. Diharapkan setelah FGD akan ada kesepakatan tertulis
sebelum menindaklanjutinya dalam bentuk MOU.

BAB II IDENTIFIKASI KOMODITI UNGGULAN

6
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

2.1 Gambaran Umum

Soppeng terletak pada depresiasi sungai walanae yang terdiri dari daratan dan


perbukitan dengan luas daratan ± 700 km2 serta berada pada ketinggian rata-rata
antara 100-200 m di atas permukaan laut.
Luas daerah perbukitan Soppeng kurang lebih 800 km2 dan berada pada ketinggian
rata-rata 200 m di atas permukaan laut. Ibukota Kabupaten Soppeng adalah kota
Watansoppeng yang berada pada ketinggian 120 m di atas permukaan laut. Kabupaten
Soppeng memiliki luas wilayah 1.359,44 km2 dan berpenduduk sebanyak kurang lebih
222.798 jiwa (2004).
Kabupaten Soppeng secara geografis terletak pada 4o06 - 4o32 LS dan antara 119o42
18 - 120o06 13 BT, dengan batas wilayahnya :
" Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Barru
" Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Wajo dan Kabupaten Bone
" Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sidenreng Rappang
" Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bone
Kabupaten Soppeng memiliki 8 kecamatan dan 70 kelurahan.

Kabupaten Soppeng Kepulauan terdiri dari 8


kecamatan, 21 kelurahan, dan 49 desa. Pada
tahun 2017, kabupaten ini memiliki luas
wilayah 1.557,00 km² dan jumlah penduduk
sebesar 249.768 jiwa dengan sebaran penduduk
160 jiwa/km. Pada tahun 2022, luas lahan
perkebunan di Kabupaten Soppeng mencapai
22.231,77 hektar dengan jumlah produksi
sebesar 10.700,22 ton. Luas panen padi seluas
48.802 hektar dengan produktivitas sebesar 5,67 ton per hektar. Luas panen tanaman
sayuran 271 ha dengan produksi 12.700 ton.

7
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi di Kabupaten Soppeng,
2022

Masalah umum pada sector pertanian di Kabupaten Soppeng :

a. Menurunnya tingkat kesuburan tanah, tinggnya alih fungsi lahan produktif


menjadi non pertanian dan semakin berkurangnya tenaga kerja pertanian

b. Perdagangann bebas regional menyebabkan melemahnya posisi petani sebagai


produsen

c. Kurangnya mutu dan keamanan produk olahan hasil pertanian, perikanan dan
peternakan

d. Harga pakan pabrikan cenderung meningkat dan kebutuhan benih belum


mampu dicukupi dari produksi benih lokal.

Tabel 2.1. Daftar Komoditas Unggulan di daerah survey need assessment

No. Kabupaten Padi Palawija Sayuran Lainnya


Soppeng Padi Jagung Cabe Kelapa

Komoditas unggulan di Kabupaten Soppeng yang dapat dan bisa dikembangkan


oleh masyarakat secara luas meliputi tanaman pangan padi dan jagung. Untuk
tanaman holtikultura berupa sayuran Cabe.

8
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

2.2 Luas dan Potensi Komoditi Unggulan

Potensi pengembangan wilayah Kabupaten Soppeng diarahkan pada penguatan 5


(lima) sektor unggulan, yaitu: pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan
peternakan, serta pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh yang meliputi:
…..

Kawasan strategis cepat tumbuh merupakan daerah yang mempunyai


pertumbuhan melebihi dari daerah-daerah yang lain, baik dari segi sosial maupun
ekonomi. Berdasarkan RTRW Tahun ….. Kabupeten Soppeng, beberapa kecamatan
yang masuk dalam pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh, diantaranya
Kecamatan ….

Kawasan Ekonomi Khusus ….. Merupakan wilayah pengembangan kegiatan


agrobisnis kabupaten. Agrobisnis tersebut mencakup sektor pertanian, perkebunan,
peternakan dan agrowisata, dengan didukung pengembangan fasilitas
pergudangan, perbankan, pusat penelitian dan pelatihan pengembangan SDA
khususnya disektor agrobisnis, dan pasar agribisnis Kabupaten Soppeng.

Gambaran luas areal dan produksi komoditi unggulan yang ada di masing masing
kabupaten dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 2.1. Luas Areal Komoditas Unggulan di daerah Binaan (Ha)

Palawija Sayuran Lainnya


No. Kabupaten Padi
(Jagung) (Cabe)
Soppeng 62.250 18.799 11.661 8.189
**) Sumber : Kabupaten dalam Angka Kabupaten Soppeng Tahun 2022

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, luas panen komoditas tanaman padi pada
tahun 2021 seluas …. Ha telah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 2020
seluas …. Ha. Disisi lain penurunan juga terjadi pada luas areal tanaman palawija
jagung yang sebelumnya tahun 2020 seluas …… Ha, pada tahun 2021 menjadi ……
Ha. Demikian juga luas panen untuk tanaman holtikultura ……mengalami
penurunan dari tahun 2020 seluas ….. Ha menjadi …..Ha pada tahun 2021. Untuk
luas lahan komoditas lainnya yaitu pisang, …… luas panen juga mengalami
peningkatan dari tahun 2020 seluas …. Ha menjadi ….. Ha pada tahun 2021.
Penambahan luas panen terjadi pada komoditas sayuran …..terutama diambil
bijinya dari …Ha pada tahun 2020 bertambah menjadi ….Ha pada tahun 2021.

Sementara jika dilihat dari total produksi yang dihasilkan di masing masing lokasi
kabupaten, maka gambaran umumnya adalah sbb:
9
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

Tabel 2.2.Produksi Total Komoditas Unggulan di Kabupaten Soppeng (Ton )

Palawija Sayuran Lainnya


No. Kabupaten Padi
(Jagung) (cabe)
.. Soppeng 276.589 84.759 58.305 8122
**) Sumber : Kabupaten dalam Angka Kabupaten Soppeng Tahun 2022

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik bahwa produksi padi pada tahun 2021 di
Kabupaten Soppeng sebesar ……. Ton meningkat dari sebelumnya tahun 2020
sebesar …… Ton. Pada komoditas palawija khususnya produksi jagung juga
mengalami peningkatan dari ….. Ton tahun 2020 menjadi ….. Ton pada tahun 2021.
Peningkatan yang signifikan terjadi pada komoditas sayuran ……. maupun …., yang
pada tahun 2021 sebesar ….. ton meningkat menjadi …… Ton pada tahun 2021.

Untuk produksi komoditas lainnya pisang .. dari total produksi tahun 2020 sebesar
….. Ton menurun menjadi ……. Ton untuk tahun 2021. Namun demikian justru
kenaikan produksi terjadi secara spesifik untuk produksi komoditas sayuran …. dari
….. Ton menjadi ….. pada tahun 2021.

2.3Gambaran Produksi dan produktivitas Komoditi Unggulan

Bagian terpenting pembangunan sektor pertanian adalah pembangunan sub sektor


tanaman pangan. Penilaian kinerja dari pembangunan sub sektor tanaman pangan
ini salah satunya dapat dilihat dari kinerja produksi dan produktivitas tanaman
pangan utama yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia yaitu
tanaman padi. Produktivitas dalam pertanian dapat diartikan hasil persatuan atau
satu lahan yang panen dari seluruh luas lahan yang dipanen.

Di Kabupaten Soppeng terdapat Kawasan Ekonomi Khusus yaitu Kecamatan ……


yang merupakan wilayah pengembangan kegiatan agrobisnis kabupaten.
Agrobisnis tersebut mencakup sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan
agrowisata, dengan didukung pengembangan fasilitas pergudangan, perbankan,
pusat penelitian dan pelatihan pengembangan SDA khususnya disektor agrobisnis,
dan pasar agribisnis Kabupaten Soppeng. Kecamatan ……..merupakan salah satu
andalan lumbung padi terbesar di Kabupaten Soppeng.

Tabel 2.2.Produktivitas Komoditas Ungguan di Lokasi Kab


(Ton/Ha )

10
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

Palawija Sayuran Lainnya


No. Kabupaten Padi
(Jagung) (sawi)
1 Soppeng 5,67 4,5 5 0,99
**) Sumber : Kabupaten dalam Angka Kabupaten Soppeng Tahun 2022

Produktivitas Komoditas Unggulan di Kabupaten Soppeng mengalami peningkatan


baik Padi, Jagung maupun ……. Untuk Produktivitas Padi meningkat dari tahun 2020
sebelumnya …….Ton/Ha menjadi …… Ton/Ha di tahun 2021, komoditas Jagung dari
… Ton/Ha menjadi ….. di tahun 2021 serta produktivitas …. dari ….Ton/Ha menjadi
….. Ton/Ha. Hal ini menunjukkan potensi yang sangat baik dalam peningkatan
pengelolaan komoditas unggulan di Kabupaten Soppeng.

2.4Pola usahatani komoditi Unggulan (dari laporan bina usaha tani dinas
pertanian di masing masing kabupaten)

Dalam pola usahatani terdapat 2 macam, yaitu usahatani lahan basah dan lahan
kering. Usaha tani lahan basah adalah lahan dimana tanahnya tergenang oleh air,
seperti sawah, sedangkan lahan kering adalah lahan yang cenderung mengandalkan
curah hujan

2.4.1. Komoditas Padi

Komoditas padi sangat cocok dikembangkan di Kabupaten Soppeng, dengan luas


lahan ….. Ha dan dengan produktivitas ……serta didukung irigasi yang baik
komoditas padi layak menjadi komoditas unggulan. Penerapan Good Agricultural
Practices (GAP) juga hampir semua petani sudah melakukan penerapan atas
bimbingan dan pendampingan PPL. Kelembagaan Petani di Kabupaten Soppeng,
terdapat …. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), …..Kelompok Tani (Poktan)
dan …. Gapoktan yang telah siap dikembangkan potensinya

2.4.2. Komoditas Palawija

Selain Komoditas ungulan Padi, di Kabupaten Soppeng yang perlu dikembangkan


untuk jenis palawija adalah tanaman Jagung. ……

2.4.3. Komoditas Sayuran

11
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

2.4.4. Komoditas Lainnya

Komoditas lainnya seperti Kelapa ….

Sebenarnya masih ada komoditas lainnya, namun dari komoditas perkebunan


berupa tanaman Kelapa…... Komoditas … di Kabupaten Soppeng khususnya Kecamatan

12
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

BAB III. FORUM DISKUSI DAERAH (FDD) DALAM RANGKA


PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PERTANIAN

Dalam rangka Membangun Model Bisnis Pertanian untuk Pengembangan Agribisnis Dan
Pemanfaatan Digital Tahun 2022 di Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan,
maka pada Hari Selasa, Tangal 20 September 2022, Jam 09.00 WITA sampai dengan
jam 16.00 WITA bertempat di Ruang Rapat Gabungan SKPD Kabupaten Soppeng telah
diselenggarakan Forum Diskusi Daerah (FDD) yang dihadiri oleh Petani Champion,
Pelaku Usaha/Offtaker, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pihak terkait lainnya.
Materi atau topik yang dibahas dalam FDD ini, serta yang bertindak selaku pemandu /
Fasilitator adalah :

A. Topik Bahasan
1. Komoditas utama hasil pertanian yang akan dikembangkan model bisnisnya;

2. Penyusunan rantai nilai komoditas utama hasil pertanian;

3. Identifikasi masalah dan solusi tentang kemitraan bisnis pertanian; dan

4. Penetapan Model Bisnis Pertanian.

B. Unsur Pemandu/ Fasilitator FDD


Pemandu/Fasilitator : Ghazali sebagai Tenaga Ahli Integrasi

Notulis : Amirudin sebagai Koordinator lapangan Provinsi


Sulawesi Selatan

Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik FDD diatas
selanjutnya seluruh peserta memutuskan dan dapat menyepakati beberapa hal yang
berketetapan menjadi keputusan akhir dari FDD Membanagun Model Bisnis Pertanian
dalam rangka Pengembangan Agribisnis dan Pemanfaatan Digital Tahun 2022, yaitu:
1. Komoditas utama hasil pertanian yang akan dikembangkan model bisnisnya adalah:
Padi
Komuditas sampingan : Kedelai, Kacang Tanah dan Hortikultura
2. Pemetaan Rantai nilai komoditas utama Padi
a. Kegiatan utama : Budidaya Padi

13
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

b. Pelaku Kegiatan Utama : Petani, farm supplier, pengepul, pedagang besar berupa
UD/PT, Perusda Kab. Soppeng
c. Kegiatan Pendukung : Pembiayaan, asuransi, logistik, pendampingan, capacity
building petani, distribusi input
d. Pelaku Kegiatan Pendukung : Distan, Disperindagkop, PUPR, BRI, Bumdes, input
distributor, Jasindo, UPJA, Bulog, Perguruan Tinggi, kios pertanian berijin
3. Masalah/ Hambatan dan solusi pengembangan model bisnis berdasarkan komoditas
utama padi adalah :
Tabel 2 Permasalahan/hambatan dan Solusi
NO. MASALAH & HAMBATAN SOLUSI KETERANGAN
1 Kelangkaan pupuk Anjuran menggunakan pupuk Dibutuhkan
organic untuk mengurangi supplier pupuk
penggunaan pupuk kimia; Bermitra organic,
dengan Bumdes Kulo Jaya – pendampingan
distributor pupuk – perusahaan
pupuk
2 Ketersediaan air yang Sistem Tanam Tabela, pompanisasi Dibutuhkan
terbatas, sawah tadah air pompa air
hujan
3 Varietas padi Petani diminta menanam varietas Ciherang,
mempunyai cita rasa padi yang mempunyai cita rasa Mekongga
yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan
pasar/mitra
4 Rendemen dan kualitas Mengadakan sekolah lapang,
Praktek
gabah masih rendah pendampingan PPL Distan dan mahasiswa
Perguruan Tinggi vokasi
5 Pengepul merusak harga Petani tergabung dalam kelompok MOU kemitraan
jual gabah ke pabrik closed loop dan menjual gabah ke
closed loop,
Bumdes Kulo Jaya - mitra jumlah petani,
luas lahan,
produksi
6 Kesulitan modal untuk Bermitra dengan Bumdes Kulo Jaya Pembiayaan -
biaya tanam dalam penyediaan input produksi Penguatan
dan meningkatkan akses kelompok kelompok
terhadap KUR BRI closed loop
9 Gagal panen karena Asuransi AUTP Jasindo - Distan Premi
kekeringan dan hama
penyakit
10 Harga gabah yang tidak BULOG membuat kebijakan yang
stabil didukung oleh regulasi Pemkab dan
kemitraan dengan swasta – pabrik
beras
11 Over supply gabah saat Mempercepat penyerapan gabah
panen raya dengan membangun kemitraan
14
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

pabrik beras – Perpadi – program


pemerintah (BNPT, Bansos).
Mengoptimalkan pemanfaatan
teknologi digital matani.id
12 SDM Pertanian yang Adanya pendampingan dari PPL
masih rendah Distan, Perguruan Tinggi, petani
milenial

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dengan alternatif solusi dalam rangka


membangun model bisnis pertanian dilakukan pemetaan peran stakeholder yang akan
berbagai tugas sesuai fungsi masing-masing. Tabel 3 berikut ini peran petani dan
stakeholder:

Tabel 3 Peran Petani dan Para Stakeholder

No Pelaku Peran Kebutuhan Keterangan


Rantai Nilai
1. Petani - Budidaya padi - Jumlah petani kelompok - Dipilih kelompok tani
Closed loop, luas lahan, yang aktif, mempunyai
- Managemen air
kapasitas produksi, legalitas kelembagaan,
- Penjualan gabah jadwal tanam, jadwal AD/ART, ada pertemuan
- Qulity Control panen, manajemen rutin, ada administrasi
budidaya dan pembukuan sederhana,
- Managemen organisasi
pemanenan ; varietas pernah mendapatkan
dan Kelembagaan
padi yang disukai oleh program pemerintah.
- Sosialisasi matani.id pasar, pupuk, pestisida, - Dipilih areal yang air
transportasi irigasinya cukup, satu
- Pelatihan GAP padi agar hamparan luas. Datar,
memenuhi kualitas produktivitasnya tinggi
gabah yang diinginkan - Mungkin diperlukan
oleh mitra adanya Gudang
- Pendampingan penyimpanan dan alat
transportasi
- Fasilitasi diberbagai
forum pertemuan petani
dan PPL untuk
melakukan sosialisasi
pemanfaatan aplikasi
matani.id
2. Distan - Peningkatan - Pelatihan GAP padi, - Ada pendampingan dan
kapasitas managemen air, pertemuan rutin antara
pelatihan keuangan, PPL setempat dan
- Pembinaan
penguatan kelembagaan, kelompok closed loop
- Pendampingan fasilitasi pemasaran. - Pemanfaatan aplikasi
- Regulasi dan
15
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

kebijakan - Dukungan program dan matani.id


bantuan benih serta
- Sosialisasi aplikasi
peralatan/mesin.
matani.id
- Pengembangan agribisnis
padi dimasukan dalam
RPJMD dan anggaran
APBD
3. Perguruan - Inkubator - Rekomendasi pupuk dan - Ada pendampingan dan
Tinggi pengetahuan dan kesuburan tanah pertemuan bnerkala
teknologi antara Perguruan Tinggi
- Rekomendasi SOP GAP
dengan kelompok closed
- Pendampingan Padi
loop
- Sosialisasi aplikasi - Rekomendasi
- Menjadi binaan
matani.id peningkatan
Perguruan Tinggi
produktivitas
- Pengiriman mahasiswa
- Rekomendasi
KKN
pengembangan agribisnis
padi dan kelembagaanya
- Pemanfaatan aplikasi
matani.id
4. Bappeda - Koordinasi program - Pengembangan agribisnis
kemitraan closed loop padi dimasukan dalam
dengan dinas terkait Musrenbang Kabupaten,
dan berbagai pihak RPJMD dan anggaran
APBD
- Regulasi dan kebijakan
- Fasilitasi kemitraan
- Sosialisasi aplikasi
dengan berbagai pihak
matani.id
- Regulasi dan kebijakan
yang mendukung
pengembangan agribisnis
padi
5. Disperindag - Pembinaan - Pengembangan agribisnis
padi dimasukan dalam
- Pendampingan
RPJMD dan anggaran
- Regulasi dan APBD
kebijakan
- Fasilitasi kemitraan
- Sosialisasi aplikasi dengan berbagai pihak
matani.id
- Regulasi dan kebijakan
yang mendukung
pengembangan agribisnis
padi
6. PUPR - Pembinaan - Menjamin kecukupan
ketersediaan air untuk
- Pendampingan
budidaya padi
- Regulasi dan
- Jadwal pembagian air
kebijakan
16
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

- Pelatihan dan
pendampingan OP &
Pemeliharaan jaringan
irigasi
- Pelatihan dan
pendampingan
kelembagaan P3A
- Pembangunan,
pemeliharaan dan
perbaikan jaringan irigasi
7. Pemerintah Musrenbangdes dan dana
- Dukungan
Desa desa
pengembangan
agribisnis padi
- Regulasi dan kebijakan
8. Distributor Menjamin ketersediaan Benih, pupuk kimia, pupuk Pendataan dan pemilihan
Input input dalam jumlah yang organic, pestisida distributor resmi
cukup dan tepat waktu
9. Kios Pertanian Menjamin ketersediaan Benih, pupuk kimia, pupuk Pendataan dan pemilihan
input dalam jumlah yang organic, pestisida kios pertanian yang telah
cukup dan tepat waktu mendapatkan ijin dari
Distan
10. Perusda Kab. Diperlukan adanya MOU
- Menjamin - Benih berkualitas dan
Soppeng antara Perusda Kab.
ketersediaan input berlabel ungu
Soppeng dengan
dalam jumlah yang - Variatas padi dan kualitas kelompok closed loop
cukup dan tepat gabah yang diinginkan untuk menjamin kepastian
waktu
- Kebutuhan benih dalam harga dan pasokan gabah
- Pembelian gabah satu musim tanam dalam
satu tahun dan
kesepakatan harga
- Kemampuan pembelian
gabah dalam satu musim
tanam dalam satu tahun
dan kesepakatan harga
11. Poktan Menjamin ketersediaan Kebutuhan benih dalam Kesepakatan jadwal tanam
penangkar input benih berkualitas satu musim tanam dalam satu hamparan sawah
benih dalam jumlah yang satu tahun dan kelompok anggota closed
cukup dan tepat waktu kesepakatan harga loop

12. Asuransi Jasindo Provider asuransi usaha - Premi


tani pertanian
13. BRI Pembiayaan KUR - Komitmen kelompok
dalam pengembalian
pinjaman
- Memenuhi persyaratan
kelayakan penerima
17
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

kredit
14. UPJA Penyediaan peralatan Traktor, transplanter, Kesepakatan Biaya sewa
dan mesin untuk combine harvester dan jadwal pengolahan
budidaya padi dan lahan, tanam dan panen
panen dalam satu hamparan
15. Regulasi dan kebijakan
Bulog - Stabilitas harga gabah
harga (HET dan HPP)

4. Penetapan Model Bisnis Komoditas Utama

Penepatan Model Bisnis Pertanian dalam rangka Pengembangan Agribisnis Dan Pemanfaatan
Digital Tahun 2022 dilakukan dengan proses tahapan diskusi sebagai berikut:
1) Acara Pertama. Acara Forum Diskusi Daerah (FDD) dalam rangka membangun Model
Bisnis Pertanian untuk Pengembangan Agribisnis Dan Pemanfaatan Digital Tahun 2022 dibuka
langsung Kepala Bappelitbangda Kab. Soppeng yaitu Bapak A. Agus Nongki, S.Ip. M.Si. Dalam
sambutannya beliau menyampaikan bahwa kegiatan ICT program yang sangat baik dan kami
selaku Pemerintah Daerah sangat mendukung program tersebut, harapannya forum diskusi ini
dapat menghasilkan solusi dari berbagai macam masalah yang dihadapi khususnya di bidang
Pertanian. Kegiatan ini sangat penting karena akan membahas model pengelolaan bisnis yang
akan diterapkan di Kabupaten Soppeng dan harapannya di Forum Diskusi Daerah (FDD) ini kita
mengembangkan masalah dan hambatan dalam pengembangan bisnis pertanian yang ada di
Kabupaten Soppeng.

2) Acara Kedua. Pemaparan materi oleh Tenaga Ahli Integrasi Bapak Ghazali Penyajian materi
dalam bentuk Analisis SWOT.

3) Acara Ketiga. Forum Diskusi Daerah (FDD) yang dipimpin oleh Kabid PPM Bappelitbangda
Kabupaten Soppeng Nur Inayah :

Kesempatan Pertama Bumdes Bpk. Sarifuddin. Masukan saya harus ada satu instansi yang
akan menentukan harga sehingga masyarakat mendapatkan kepastian harga yang tidak
berubah-ubah.

Kesempatan Kedua Penyuluh Pertanian. Muhlis Perlu kiranya mendorong penggunaan


pupuk organik, karena pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan
bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis.  Pertanian organik merupakan
kegiatan bercocok tanam yang ramah atau akrab dengan lingkungan dengan cara berusaha
18
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

meminimalkan dampak negatif bagi alam sekitar dengan ciri utama pertanian organik yaitu
menggunakan varietas lokal, pupuk, dan pestisida organik dengan tujuan untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Pertanian organik adalah cara menanam tanaman secara alami dengan
penekanan terhadap perlindungan lingkungan dan pelestarian tanah serta sumber air kita yang
berkelanjutan. Pertanian organik tidak menggunakan pupuk buatan. Kondisi sekarang harus
mengubah cara pandang petani dari penggunaan pupuk anorganik ke pupuk organik.

Kesempatan Ketiga Petani Champion; Masalah pertanian yaitu pengadaan benih dan
pemupukan, ini menjadi masalah mendasar yang harus difikirkan karena ini akan berdampak
pada hasil produksi.

Setelah penyampaian pendapat berdasarkan permasalahan dan alternatif solusi serta


pembagian peran masing-masing maka pada tabel 4.1 dilakukan pemetaan Rantai Nilai
Padi dan Gambar 2 Alur Rantai Pasok

4.1 Pemetaan Rantai Nilai Padi

Tabel 4 Pemetaan Rantai Nilai Padi

No Rantai Nilai Pelaku Utama Pelaku Kegiatan Pendukung


1. Input Input Supplier BRI, Distan, Perguruan Tinggi,
Distributor input, Perusda Kab.
Soppeng, Kios Pertanian, PT.
Sanghyang Seri, Poktan
penangkar benih
2. Budidaya Petani
a. Penyemaian benih Petani, Input Supplier BRI, Distan,Perguruan Tinggi,
distributor input, Perusda Kab.
Soppeng, Poktan penangkar
benih, Kios Pertanian
b. Pengolahan lahan & Petani UPJA
Penanaman
c. Perawatan/
Pemeliharaan
- Pemupukan Petani, Input Supplier BRI, Distan, Perguruan Tinggi,
distributor input, Kios
Pertanian
- Pengendalian hama Petani, Input Supplier BRI, Distan, Perguruan Tinggi,
penyakit distributor input
- Pengelolaan air Petani Dinas PUPR
d. Panen Petani UD/PT
19
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

3. Perdagangan Gabah Petani, Pengepul, BRI, Disperindagkop, vokasi


Pedagang besar UNHAS, Bulog, Perusda Kab.
UD/PT Soppeng
5. Pemasaran Petani, Pedagang BRI, Disperindagkop,
beras, toko beras, Perguruan Tinggi, Bulog,
ritel Perusda Kab. Soppeng.
6. Konsumsi Rumah tangga,
industri pengolah

4.2 Rantai Pasok Padi

Struktur rantai pasok menjelaskan mengenai pihak-pihak yang terlibat pada rantai
pasokan padi di Kabupaten Soppeng, pelaku dalam rantai pasok padi adalah petani,
penggilingan padi, pedagang besar, dan pedagang pengecer. Alur rantai pasok padi di
Kabupaten Soppeng berawal dari petani yang memasok gabah kepenggilingan UD atau PT,
kemudian UD atau PT yang menjual beras untuk dikonsumsi, beras ini dijual di berbagai
wilayah Indonesia untuk dikonsumsi masyarakat umum. Dalam pendistribusian beras,
Perusahaan Penggilingan berupa UD atau PT membutuhkan lembaga atau pelaku dalam
rantai pasok yaitu pedagang besar dan pedagang kecil/pengecer. Selain beras, penggilingan
perusahaan berupa UD atau PT juga menjual dedak ke konsumen. Alur rantai pasok padi
dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini:

20
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

Gambar 2. Alur Rantai Pasok Padi

Dalam rantai pasok padi di Kabupaten Soppeng terdapat 3 aliran yang harus dikelola
yaitu aliran produk, aliran keuangan dan informasi yang saling terkait pada pelaku rantai
pasok.

4.3 Nilai Tambah


Nilai tambah juga merupakan salah satu tolak ukur dari rantai pasok padi di Kabupaten
Soppeng. Perhitungan nilai tambah dalam proses pengolahan gabah bertujuan untuk
mengukur besarnya nilai tambah yang terjadi akibat pengolahan gabah menjadi beras, sekam
dan dedak yang siap untuk dipasarkan. Perhitungan nilai tambah yang digunakan adalah
perhitungan nilai tambah dengan menggunakan metode hayami. Nilai tambah yang
digunakan yaitu dalam satu kali produksi gabah (dalam 1 hari) tersaji dalam tabel 1 di bawah
ini:
Tabel 5. Perhitungan Nilai Tambah Pengolahan Gabah Menjadi Beras, Dedak dan Sekam
Kabupaten Soppeng.

Sumber: Data Primer Diolah, 2022

Pengolahan gabah menjadi beras, sekam dan dedak secara keseluruhan mampu
memberikan nilai tambah kepada penggilingan karena nilai tambah yang dihasilkan dari
pengolahan gabah secara keseluruhan adalah positif. Hal ini sesuai dengan pendapat

21
FDD PENGEMBANGAN BISNIS MODEL PERTANIAN ICT TAHUN 2022

Herdiyandi dkk (2016) bahwa analisis nilai tambah ini berguna untuk mengukur balas jasa
yang diterima para pelaku usaha.

Berikut ini adalah rencana kerja tindaklajut hasil yang menjadi acuan untuk bertindak
masing-masing stakeholder sesuai perannya, disajikan dalam tabel 6:

TABEL 6 RENCANA KERJA TINDAK LANJUT FDD BISNIS MODEL PERTANIAN


Tahun 2022
No Uraian Kegitan PIC Agust
September Sept
Oktober Okt
November Keterangan
II III IV I II III IV I II
I Pembentukan model Agribisnis dan Pemanfaatan Tehnologi Digital
1 Identifikasi komoditas unggulan dimasing masing daerah TL Prop dan Kab
Padi
Cabe
Jagung

2 Identifikasi pelaku utama dalam proses produksi TL Prop dan Kab


Petani Pemilik
Pemodal
Dan Lain Lain

3 Identifikasi Siapa yang berperan penciptaan proses nilai tambah suatu produk TL Prop dan Kab
a Home Industri
b UKM
c Bumdes
d Koperasi/KUBE

4 Identifikasi pelaku usaha / pemasaran hasil pertanian TL Prop dan Kab


a Pedagang Desa
b Pengumpul
c Pedagang Besar
 d  Pedagang eceran
e Eksportir

5 Identifikasi sumber sumber pembiayaan bagi petani TL Prop dan Kab


a Perbankan
b Lembaga Keuangan Desa(LKD)
 c Lembaga keuangan NB (ZIS). 
6 Identifiasi dan Pengenalan siklus produksi dan perkembangan harga yg diterima petani TL Prop dan Kab
a Panen Raya
b Musim Paceklik

7 Identifikasi sistim logistik yang ada diwilayah kerja TL Prop dan Kab
a Pergudangan
b Transportasi

8 Identifikasi value chain dan nilai tambah TL Prop dan Kab


 a Identifikasi value chain 
 b Proses nilai tambah komoditi 

9 Usulan Model Kemitraan Bisnis TL Prop dan Kab


 a Model kemitraan bisnis korporasi kelembagaan (Partial/ B to B)
 b Model Closed loops (integrasi)

10 Pelaksanaan FGD Bantek Komp 3

11 Kerangka Penyusunan Laporan Hasil FGD Bussnis Development Survey Bantek Komp 3

12 Final Laporan Bussnis Development Survey Bantek Komp 3

22
LAPORAN PENGEMBANGAN BISNIS TAHUN 2022

BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Rantai Pasok Padi di Kabupaten Soppeng, dapat
disimpulkan bahwa, alur rantai pasok padi di Kabupaten Soppeng berawal dari
petani yang memasok gabah kepenggilingan salah satu perusahaan berupa UD
atau PT, kemudian UD atau PT menjual beras kepedagang besar luar Provinsi,
selanjutnya pedagang besar luar Provinsi menjual beras kepedagang
kecil/pengecer luar provinsi dan terakhir pedagang kecil/pengecer menjual beras
ke konsumen. Rantai pasok padi di Kabupaten Soppeng memiliki 3 aliran yaitu
aliran produk, aliran keuangan dan aliranin formasi

4.2 Saran
Untuk petani diharapkan untuk melakukan managemen dalam proses produksi agar dapat
meningkatkan produktivitas. Untuk pemerintah sangat diharapkan adanya bantuan secara
merata seperti bibit yang berkualitas, pupuk serta obat-obatan yang dapat memperlancar
proses produksi.

Demikian Laporan Pengembangan Model Bisnis Pertanian disusun, diharapkan dapat


memperkaya informasi dan menjadi bahan dalam penyempurnaan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi program dan kegiatan lainnya.

Soppeng, 22 agustus 2022


Tim pelaksana FDD PT Miskat Alam Konsultan

Tenaga Ahli Integrasi: Ghazali


Koordinator Lapangan Provinsi Sulawesi Selatan: Amirudin
Fasilitator Tenaga Lapangan Kabupaten Soppeng: Ichlasul

|0
LAPORAN PENGEMBANGAN BISNIS TAHUN 2022

DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1:
Pelaksanaan FDD
Tanggal 20 September
2022

Gambar 2:
Pelaksanaan FDD
Tanggal 20 September
2022

Gambar 3:
Pelaksanaan FDD
Tanggal 20 September
2022

|1
LAPORAN PENGEMBANGAN BISNIS TAHUN 2022

Gambar 4:
Pelaksanaan FDD
Tanggal 20 September
2022

|2

Anda mungkin juga menyukai