Definisi kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Kehamilan
adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan
nidasi dan implantasi (Barus,dkk. 2018).
B. Tanda-tanda bahaya kehamilan
1. Perdarahan pervaginam pada kehamilan muda
2. Hipertensi gravidarum
3. Nyeri perut bagian bawah
4. Sakit kepala yang hebat
5. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
6. Gerakan janin tak terasa (Rismalinda, 2015).
C. Letak Lintang
a. Definisi letak lintang
Letak Lintang (Transverse Lie) adalah bila sumbu memanjang janin
menyilang sumbu memanjang ibu secara tegak lurus atau mendekati 90
derajat (Mochtar 2015).
Kelainan letak merupakan suatu penyulit persalinan yang sering terjadi
karena keadaan atau posisi janin dalam rahim yang tidak sesuai dengan jalan
lahir yang menyebabkan terjadinya ketidakteraturan bagian terendah janin
untuk menutupi atau menahan Pintu Atas Panggul (PAP), serta mengurangi
tekanan terhadap membran bagian bawah dan bagian terendah ketuban
langsung menerima tekanan intrauterin yang dominan sehingga dapat
menyebabkan ketuban pecah dini Menurut Freser (2009), bahwa seorang ibu
hamil yang mengalami kelainan letak janin menyebabkan permukaan tidak
rata dengan presentasi terendah pada PAP, kondisi ini menyebabkan
peregangan berlebihan pada uterus. Perengangan berlebihan pada uterus
tersebut memungkinkan untuk mendesak selaput ketuban pecah sebelum
persalinan dimulai
b. Etiologi
Penyebab terjadinya kehamilan letak lintang dari berbagai faktor yaitu
fiksasi kepala tidak ada karena panggul sempit, hidrosefalus, anensefalus,
plasenta previa, dan tumor-tumor pelvis. Janin sudah bergerak pada
hidramnion, multiparitas, janin kecil, atau sudah mati, gemeli, kelainan uterus
seperti arkuatus.( Rustam Mochtar ,2007) .
c. Manifestasi Klinik
1. Pada pemeriksaan abdomen, sumbu panjang janin teraba melintang,
tidak teraba bagian besar (kepala atau bokong) pada simfisis pubis.
Kepala biasanya teraba didaerah pinggang
2. Pada pemeriksaan vagina, dapat teraba bahu, tetapi tidak selalu.
3. Lengan dapat mengalami prolabs dan siku. lengan atau tangan dapat
teraba di vagina (Affundi,2015)
d. Klasifikasi
1. Menurut letak kepala terbagi atas
a) Letak lintang 1 : kepala di kıri
b) Letak lintang 2 kepala di kanan
2. Menurut posisi punggung terbagi atas
a) Dorso anterior di depan
b) Dorso posterior di belakang
c) Dorso superior di atas
d) Dorso inferior dibawah (Mochtar, 2015)
e. Diagnosis
1. Mudah ditegakkan bahkan dengan pemeriksaan inspeksi saja. Abdomen
biasanya melebar kearah samping dan Fundus uteri melebar di atas
umbilicus
2. Pemeriksaan abdomen dengan palpasi perasat leopold mendapatkan hasil
a) Leopold 1: Fundus uteri tidak ditemukan bagian janin
b) Leopold II : Teraba balotemen kepala pada salah satu fosa iliaka dan
bokong pada fosa iliaka yang lain
c) Leopold III dan IV : Tidak ditemukan bagian janin, kecuali pada saat
persalinan berlangsung dengan baik dapat teraba bahu didalam
rongga panggul.
Bila pada bagian depan perut ibu teraba suatu dataran keras yang
melintang maka berarti punggung anterior.
Bila pada bagian perut ibu teraba bagian – bagian yang tidak
beraturan atau bagian kecil janin berarti punggung posterior