Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

” PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH PERDESAAN

DESA LEBBAE, KECAMATAN AJANGALE, KABUPATEN BONE,SULAWESI SELATAN,


INDONESIA “

DOSEN PEMBIMBING :
Drs. Ismail Tandi, M.Pd
Kaharuddin, SP., M.P
Dr. Rismaneswaty, S.P.,M.P**
PLP :
Achmadi Ramli, S.ST
Wahyuni Mustamah, S.P.,M.P

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 7
Anggota :
1. Aliyah Dia Faradillah 05.01.212280
2. Ahmad Arfandy 05.01.21.2276
3. Andi Azzahrah 05.01.21.2283
4. Mauliah Azzahrah 05.01.21.2296
5. Miss Kaukabsyarqi Saleh 05.01.21.2298

2A/D-IV PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
2022
I. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Desa Lebbae merupakan salah satu desa yang ada di Kec. Ajangale Kab. Bone,
yang berada di Segi Tiga Emas dalah hal ini berbatasan langsung dengan tiga
Kabupaten yakni Kabupaten Soppeng, sebelah selatan dan Kabuapten Wajo sebelah
barat.

Desa Lebbae terdiri dari tiga Dusun: Dusun Tanrung, Dusun Ajangmatekko, dan
Dusun Lebbae. Desa Lebbae berjarak 9 km dari ibu kota kecamatan (Pompanua), 54
km dari ibu kota kabupaten (Watampone) dan 185 km dari ibu kota provinsi selawesi
selatan (Makassar). Dengan luas wilayah 12,5 km2 dengan rincian lahan: perkebunan,
pertanian, dan persawahan.

Demografi :

Berdasarkan hasil pencacahan sensus penduduk tahun 2010 dengan jumlah


penduduk 2.001 jiwa dengan luas wilayah 12,5 km2 dengan jumlah kepadatan 160
jiwa/km2. Agama yang dianut adalah Islam.

Topografi :

Wilayah Desa Lebbae pada umumnya adalah dataran rendah di mana ada dua
sungai sedang yang melintas.

2. Tujuan :

Agar mampu mengetahui perencanaan dan pemanfaatan penggunaan lahan di


wilayah perdesaan desa lebbae, kecamatan ajangale, kabupaten bone,sulawesi selatan

3. Metode Pengambilan Data :

Metode pengambilan data bersumber dari situs – situs dan jurnal yang lengkap
dan sumber – sumber lainnya.
II. Pembahasan
1. Penggunaan lahan saat ini (eksisting)

Jawaban :

Produksi tanaman dalam penggunaan lahan di Kec. Ajangale Kab Bone yaitu tanaman
Biofarmaka menurut jenis tanaman (kg) pada tahun 2018 -2020

Jenis tanaman 2018 2019 2020


Jahe/Ginger 14.708 12.962 36.545
Kencur/East Indian 1.208 - -
Dalangal
Kunyit/Turmeric 32.789 16.814 15.629
Laos/Galangal 11.439 18.114 15.629
Lempuyang/Zingiber 1.606 - -
Aromaticum
Lidah Buaya/Aloivera - - -

2. Kemiringan lereng dan ketinggian tempat (elevasi)

Jawaban :

Kemiringan Lereng

Keadaan permukaan lahan bervariasi, mulai dari landai, bergelombang hingga curam.
Daerah landai dijumpai sepanjang pantai dan bagian utara, sementara di bagian Barat dan
Selatan umumnya bergelombang hingga curam dengan rincian sebagai berikut :

– Kemiringan lereng 0-2% (datar) : 164.602 Ha (36,1%)

– Kemiringan lereng 0-15% (landai dan sedikit bergelombang) : 91.519 Ha (20,07%)

– Kemiringan lereng 15-40% (bergelombang) : 12.399 Ha (24,65%)

– Kemiringan lereng >40% (curam) : 12.399 Ha (24,65%)

3. Iklim (curah hujan dan suhu)

Jawaban :

Jumlah curah hujan bulanan di Wilayah Ajangale bervariasi dengan rata-rata tahunan
sebesar 201,25 mm. Curah hujan tertinggi terjadi di bulan Juni yaitu 638 mm dengan
banyaknya hari hujan sebanyak 23 hari.
4. Peta desa

Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai