Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik

dalam penulisan. Objek dalam penelitian ini adalah Anggaran Berbasis Kinerja

(X1) dan Sistem Pelaporan Keuangan (X2) sebagai variabel independen, serta

Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (Y) sebagai variabel dependen.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sugiyono (2014:3)

mengemukakan bahwa metode penelitian kuantitatif dapat diartikan jenis

penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dapat dicapai

(diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara lain dari

kuantifikasi (pengukuran). Selanjutnya metode penelitian ini adalah asosiatif

(korelasional) yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat antara dua

variable.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah

(OPD) Pemerintah Kota Palu. Waktu penelitian ini dimulai dari proses

penyusunan proposal pada bulan April Tahun 2022 dan direncanakan sampai

dengan penyusunan skripsi.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

29
1. Data Kuantitatif adalah data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung

yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dalam bentuk bilangan

atau angka (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini data kuantitatif yang

dimaksud adalah jumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Palu,

jumlah pagu anggaran dalam setiap OPD dan data lainnya yang berhubungan

dengan penelitian ini kemudian diolah atau dianalisis menggunakan

perhitungan statistik.

2. Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar yang

diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap para responden.

Adapun data kualitatif dalam penelitian ini adalah data-data yang diambil dari

persepsi responden mengenai pengaruh penerapan anggaran berbabis kinerja

dan peran pelaporan keuangan terhadap akuntabilitas kinerja OPD Kota Palu.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

dari para responden (sumber asli) berupa wawancara dan kuesioner. Dalam

penelitian ini datar primer yang dimaksud yaitu kuesioner yang diperoleh

dengan cara menyerahkan langsung kuesioner kepada responden dalam setiap

Dinas atau Badan OPD Kota Palu sesuai kriteria yang memenuhi dalam

penentuan sampel.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau data

yang diperoleh dari pihak kedua berupa dokumen-dokumen ysng berkaitan

dengan objek penelitian yang akan dibahas. Dalam penelitian ini data

30
sekunder yang dimaksud adalah berupa data anggaran tahun 2020 dari setiap

OPD yang diperoleh dari BPKAD Kota Palu. Data anggaran ini digunakan

sebagai salah satu kriteria dalam penelitian ini.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikat seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk menjawabnya. Dalam penelitian ini kuesioner diberikan kepada

responden yang telah memenuhi kriteria dalam penentuan sampel.

2. Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung

dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti.

Observasi dilakukan dengan mendatangi langsung instansi oleh peneliti

kebeberapa sumber data untuk mengambil data secara langsung,

3. Dokumentasi adalah data dari beberapa dokumen dapat berupa buku-buku

yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto dan data yang

relevan. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu foto-foto kegiatan pelaksaan

penelitian.

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generelasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:115). Populasi

31
dalam penelitian ini adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Palu. Data

populasi dalam penelitian yaitu 42 (empat puluh empat) OPD dan 1 Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), jumlah ini dapat dilihat pada lampiran 1.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2014). Metode penelitian ini menggunakan teknik Purposive

Sampling atau kriteria dalam penentuan sampel. Adapun kriteria dari pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah :

1. OPD yang memiliki pagu anggaran diatas Rp. 3.000.000.000 (tiga milyar)

karena dianggap memiliki banyak program kerja yang dapat diukur misalnya

mengenai pemerataan pembangunan, pengadaan fasilitas pendidikan,

kesehatan, dan fasilitas umum lainnya pada semua bidang OPD di Kota Palu.

2. OPD yang membuat laporan keuangan pemerintah sebagai bentuk

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

3. Peneliti memilih 2 (dua) orang responden dalam penelitian ini yaitu kepala

sub bagian anggaran dan kepala sub bagian keuangan.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang dipilih dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1
Daftar Sampel Penelitian

No Daftar Organisasi Jumlah Nilai Pagu Anggaran


. Responden
1. Dinas Pendidikan 2 Rp. 361.729.004.304,68
2. Dinas Kesehatan 2 Rp. 136.780.109.406,00
3. Dinas Pekerjaan Umum 2 Rp. 142.766.999.914,00

32
Tabel 3.1 (Lanjutan)

No. Daftar Organisasi Jumlah Nilai Pagu Anggaran


Responden
4. Dinas Penataan Ruang dan
Pertahanan 2 Rp. 21.155.537.990,00
5. Dinas Perumahan dan 2 Rp. 73.733.271.653,00
Pemukiman
6. Dinas Kebakaran dan 2 Rp. 9.292.792.101,00
Keselamatan
7. Dinas Kesatuan Bangsa dan 2 Rp. 7.702.052.928,00
Politik
8. Satuan Polisi Pamong Praja 2 Rp. 18.592.061.961,00
9. Dinas Sosial 2 Rp. 28.040.995.561,00
10. Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan 2 Rp. 4.422.912.546,00
anak
11. Dinas Lingkungan Hidup 2 Rp. 28.122.675.949,00
12. Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil 2 Rp. 8.004.816.154,00
13. Dinas Pengendalian
Kependudukan dan KB 2 Rp. 8.199.685.028,00
14. Dinas Perhubungan 2 Rp. 12.497.538.396,00
15. Dinas Komunikasi dan 2 Rp. 9.478.972.690,00
Informatika
16. Dinas Koperasi, Usaha kecil
dan Menengah & Tenaga 2 Rp. 5.675.447.584,00
Kerja
17. Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu 2 Rp. 5.062.176.676,00
18. Dinas Pemuda dan Olahraga 2 Rp. 6.296.427.538,00
19. Dinas Kearsipan dan 2 Rp. 4.789.004.682,00
Perpustakaan
20. Dinas Pariwisata 2 Rp. 8.737.582.920,00
21. Dinas Perdagangan dan
Perindustrian 2 Rp. 8.784.037.166,00
22. Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan 2 Rp. 21.010.388.648,00
23. Sekretariat Daerah 2 Rp. 42.689.958.404,00
24. Sekretariat DPRD 2 Rp. 15.865.500.000,00
25. Kantor Kecamatan Palu Barat 2 Rp. 9.309.723.518,00
26. Kantor Kecamatan Ulujadi 2 Rp. 8.923.839.754,00

33
Tabel 3.1 (lanjutan)

No. Daftar Organisasi Jumlah Nilai Pagu Anggaran


Responden
27 Kantor Kecamatan Tatanga 2 Rp. 10.451.929.090,00
28. Badan Pegawaian dan
Pengembangan SDM 2 Rp. 7.324.053.490,00
29. Badan Penelitian dan
Pembangunan Daerah 2 Rp. 3.858.607.678,00
30. Badan Pengelolaan & Aset
Daerah 2 Rp. 918.692.823.801,25
31. Badan Penanggulan Bencana
Daerah 2 Rp. 36.636.278.128,00
32. Inspektorat 2 Rp. 8.405.064.800,00
33. Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah 2 Rp. 9.901.037.885,00
34. Badan Pendapatan Daerah 2 Rp. 14.824.835.641,00
35. Kantor Kecamatan Palu 2 Rp. 10.186.714.188,00
Selatan
36. Kantor Kecamatan Palu Utara 2 Rp. 8.147.489.640,00
37. Kantor Kecamatan Tawaeli 2 Rp. 8.089.146.050,00
38. Kantor Kecamatan 2 Rp. 13.602.249.585,00
Mantikulore
39. Kantor Kecamatan Palu 2 Rp. 9.076.833.744,00
Timur
40. RSU Anutapura Palu 2 Rp. 159.647.369.631,91
Total 80
Sumber : BPKAD Kota Palu, (2022)

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah OPD yang telah memenuhi kriteria

berjumlah 40 (empat puluh) dan terdapat 2 (dua) orang responden untuk setiap

OPD, yaitu kepala sub bagian anggaran dan kepala sub bagian keuangan. Dengan

alasan mereka selaku penanggungjawab dalam proses penyusunan anggaran dan

terlibat langsung dalam bidang keuangan. Dari keterangan tersebut, jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 80 (delapan puluh) orang.

34
3.7 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel dimaksudkan untuk menentukan jenis dan indikator dari

variabel-variabel yang terkait dalam penelitian dan bertujuan untuk menentukan

skala pengukuran dari setiap variabel. Penelitian ini menggunakan 2 (dua)

variabel bebas (independen) yaitu Anggaran Berbasis Kinerja (X1) dan Sistem

Pelaporan Keuangan (X2) serta variabel terikat (dependen) yaitu Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (Y).

3.7.1 Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran berbasis kinerja merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja

yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran

financial (Mardiasmo, 2009:12). Indikator yang digunakan dalam mengukur

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ini sesuai dengan keputusan Permendagri

No. 21 Tahun 2011 adalah perencanaan anggaran, implementasi anggaran,

pelaporan/pertanggungjawaban anggaran dan evaluasi kinerja.

3.7.2 Sistem Pelaporan Keuangan

Sistem pelaporan keuangan diperlukan agar tidak adanya penyelewengan

keuangan, pemborosan anggaran, dan inefisiensi organsasi. Sehingga instansi

pemerintah harus membangun dan memiliki sistem pelaporan yang baik. Indikator

yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan oleh Sari (2017) dan

Musdalifah (2020) adalah pembuatan laporan, pertanggungjawaban, dan kejelasan

laporan.

35
3.7.3 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan pertanggungjawaban

bagi instansi pemerintah agar setiap program, kegiatan dan anggaran yang

digunakan secara efektif dan efisien serta berorientasi hasil, memiliki dampak

nyata dan terukur keberhasilannya. Indikator yang digunakan dalam mengukur

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ini sesuai dengan keputusan Kepala LAN

No. 239/IX/6/8/2003 adalah perencanaan startegis, pengukuran kinerja, pelaporan

kinerja, evaluasi Internal, dan pemanfaatan informasi kinerja.

Operasional variabel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut

Tabel 3.2

Matriks Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Penelitian Indikator Skala


Pengukuran

1. Anggaran Berbasis 1. Perencanaan Anggaran


Kinerja (X1) 2. Implementasi Anggaran Likert
3. Pelaporan/pertanggungjawaban
Sumber : Anggaran
Permendagri No. 21 4. Evaluasi Kinerja
Tahun 2011
2. Sistem Pelaporan 1. Pembuatan laporan
Keuangan (X2) 2. Pertanggungjawaban laporan Likert
3. Kejelasan laporan
Sumber : Sari (2017)
3. Akuntabilitas 1. Rencana strategik
Kinerja Instansi 2. Perencanaan kinerja Likert
Pemerintah (Y) 3. Pengukuran kinerja
4. Pelaporan kinerja

Sumber : Kepala
LAN No.
239/IX/6/8/2003
Sumber : Data diolah peneliti (2022)

36
3.8 Teknik Pengujian Instrumen

3.8.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan mengenai valid tidaknya

suatu kuesioner. Jika pertanyaan yang ada dalam suatu kuesioner mampu

mengungkapkan apa yang ingin diukur maka kuesioner tersebut dikatakan sah

atau valid. Menurut Sugiyono (2015) Uji validitas merupakan alat uji yang di

dalamnya terdapat kesesuaian antara data yang terkumpul dengan data yang

sebenarnya terjadi pada objek yang diteliti. Uji validitas dilakukan dengan

menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total

skor. Menurut Masrun (2006), bilamana koefisien antara skor suatu indikator

dengan skor total seluruh indikator adalah positif dan lebih besar 0,3 (r ≥ 0,3)

maka instrument tersebut dianggap valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari jawaban

responden. Kuesioner dapat dikatakan reliable atau handal jika jawaban dari

responden terhadap pernyataan adalah konsisten atau sesuai dari waktu ke waktu.

Uji ini dilakukan untuk mengetahui nilai koefisien Cronbach Alpha masing-

masing variabel. Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai

Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2016).

3.9 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.9.1 Uji Asumsi Klasik

Perlu dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian

hipotesis dengan menggunakan regresi berganda.

37
a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distirbusi

normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah distribusi normal atau tidak

dilakukan dengan dua cara yaitu analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016).

Analisis grafik dilakukan dengan melihat histogram yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Selain itu,

metode yang lebih handal dapat dilakukan dengan melihat normal probability

plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Uji

normalitas data dengan analisis statistic dapat dilakukan dengan menggunakan uji

kolmogrof-Smirnov yaiitu :

1. Sig. ≥ α = 0,05. Hal ini menunjukkan data yang digunakan terdistribusi

secara normal.

2. Sig. ≤ α = 0,05. Hal ini menunjukkan data yang digunakan terdistribusi

tidak normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel bebas (independen),

(Ghozali, 2016). Untuk melihat ada atau tidaknya multikolonearitas dilakukan

dengan cara mengamati besaran Variance Inflation Factor (VIF) dan toleransi,

model regresi dikatakan bebas multikolonearitas jika VIF disekitar angka 1 dan

memiliki nilai tolerance yang mendekati 1 dan besaran korelasi antar variabel

38
bebas, jika korelasi antar variabel bebas lemas (di bawah 0,5) maka dikatakan

bebas multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap atau disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu

homoskedastisitas, dan tidak heteroskedastisitas yang mana hal ini ditandai

dengan adanya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika titik-titik yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang), maka terjadi

heteroskedastisitas. Sedangkan, jika tidak ada pola yang jelas, dan titik-titik

menyebar dibawah dan diatas angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3.9.2 Uji Analisis Linear Berganda

Ghozali (2016) Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh atau hubungan beberapa variabel independen terhadap variabel

dependen. Maka analisis ini digunakan untuk pengujian hipotesis satu atau

hipotesis dua. Adapun persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Keterangan :

Y = Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi dari X1

b2 = Koefisien regresi dari X2

39
X1 = Anggaran Berbasis Kinerja

X2 = Sistem Pelaporan Keuangan

e = Kesalahan residual (error turn)

3.9.3 Uji Hipotesis

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis dengan

menggunakan regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

a. Uji Signifikansi Simultan (F)

Uji signifikansi simultan atau uji F digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen (bebas) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen (terikat). Dasar pengambilan

keputusannya adalah :

1. Jika F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikansi (Sig < 0,05),

ini berarti bahwa secara simultan variabel independen memiliki pengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikansi (Sig > 0,05),

ini berarti bahwa secara simultan varibel independen tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji signifikansi parsial atau uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabell indeoenden (bebas) terhadap variabel dependen (terikat)

secara individual. Analisis ini dilakukan dengan melihat tabel coefficients pada

output SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah :

40
1. Jika r value <a (0,05), dapat dikatakan signifikan sehingga hipotesis dapat

diterima.

2. Jikar value >a (0,05), dapat dikatakan tidak signifikan sehingga hipotesis

ditolak.

41

Anda mungkin juga menyukai