Anda di halaman 1dari 41

MSA –

Mesurement System Ansalysis


1 Sistem Pengukuran
We don’t know what we
don’t know.
If we can’t express what
we know in the form of
numbers, we really don’t
know much about it.
If we don’t know much
about it, we can’t control it.
If we can’t control it, we
are at the mercy of chance.
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Apakah itu Measurement System Analysis?


• Sistem pengukuran itu seperti kaca depan mobil anda, jika kaca depan anda buram,
pandangan akan kabur
• Suatu sistem pengukuran membuat kita “melihat” proses Apabila sistem pengukuran
tidak baik, kita kehilangan kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang
tepat tentang bagaimana memperbaiki proses kita

proses dalam melakukan pengukuran yang melibatkan apprisal, alat


dan metode pengukuran

Jika anda tidak dapat mengukur, anda tidak


dapat memperbaiki!
– Taguchi

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 3 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Aplikasi dari MSA

Sebagai kriteria penerimaan alat baru


Suatu metode dalam perbandingan beberapa alat pengukuran
Dasar penilaian alat ukur yang diduga bermasalah
Untuk membandingkan alat ukur sebelum dan sesuah
perbaikan
Salah satu komponen dalam menghitung variasi proses, dan
level yang dapat diterima untuk proses produksi
Untuk mengetahui kemampuan Operator baru.

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 4 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Konsep Dasar Sistem Pengukuran

 Setiap produk/ jasa memiliki spesifikasi


 Setiap spesifikasi pasti dapat diukur
 Setiap hasil Pengukuran memiliki variasi

 Total variasi yang diamati sama dengan jumlah “variasi produk/ servis”
sebenarnya ditambah dengan variasi dari sistem pengukuran

 2
Total  2
Product  2
Measuremen t System

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 5 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA
Measurement

MSA - Variasi Activitas untuk memberikan angka untuk


mengekspresikan karakteristik tertentu
Measurement System
- Variasi yang diamati dari proses berarti tidak hanya variasi aktual tetapi juga variasi sistem
Seluruh sistem digunakan untuk
pengukuran. mendapatkan nilai Pengukuran
※ Pemeriksaan sistem pengukuran merupakan prasyarat dari semua analisis pengukuran. (Contoh)
Metode operasi, Prosedur mesin pengukur
dan peralatan lainnya, Perangkat Lunak,

total2
Observed variation of skala ukur dll.
process/product Accuracy (ketepatan)
Ketepatan sesuai dengan nilai standar atau
level yang memungkinkan untuk memilih
Rataan

Prod2 MS2
Actual variation of Measurement variation of Precision
process/product process/product Penyebaran hasil pengukuran
Bias
Diff value antara Nilai std (true value) dgn
Within-group Between-group Precision Accuracy nilai yang terukur
variation variation Linierity
perbedaan nilai bias melalui jangkauan
operasi yang diharapkan dari pengukur
Z LT Z ST Repeatability Bias Stability
1.5 σshift Total variasi penguluran dari pengukuran
dengan part yang sama dengan waktu
Reproducibility Linearity yang berbeda
Repeatability
Operator Variasi pengukuran dgn opt dan alat yang
Stability
Target sama
LSL USL
Operator * Part Reproducibility
Var pengukuran dengan Alat sama opt
Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 6 AMS59 Issue09july2020
berbeda
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Komponen Sistem Pengukuran


• Sumber-sumber variasi sistem pengukuran (Measurement System error) adalah:

Material Inspector Methods

Test Method
Sample Training
Collection
Workmanship
Sample Parallax
Practice
Preparation
Samples
Reproducibility
Ergonomics
Standards

Measurement

Discrimination Vibration

Bias Temperature

Repeatability Lighting
Calibration
Fixture
Linearity Humidity
Eyesight
Air Pressure
Instrument Environment Air Movement
Fatigue

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 7 AMS59 Issue09july2020
Standard-Workpiece-Instrument-Person-Environment
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Kesalahan Sistem Pengukuran (1/3)

Kesalahan sistem pengukuran dapat diklasifikasi menjadi dua kategori,


yaitu Akurasi dan Presisi
1. Akurasi adalah perbedaan antara pengukuran dengan nilai
aktual part sedangkan
2. Presisi adalah variasi yang terlihat ketika sebuah part yang
sama diukur beberapa kali dengan alat ukur yang sama

Noted :
kita diharuskan memastikan apakah sistem pengukuran dapat
mendeteksi perubahan kecil yang ada di proses (discrimination)

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 8 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Kesalahan Sistem Pengukuran (2/3)

• komponen yang dapat kita analisa dari sistem


pengukuran adalah:
1. Accuracy
a. Bias
b. Stability
c. Linearity
2. Precision (Gage R&R) (alat – opt – method)
 Reproducibility – reputability
3. Discrimination
 kemampuan untuk mendeteksi
perubahan kecil didalam
karakteristik

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 9 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Kesalahan Sistem Pengukuran (3/3)

Y1

Y2

Y3

USL
Y4
LSL T
Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 10 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

• Variasi Sistem Pengukuran


Variasi sistem pengukuran merupakan penjumlahan dari variasi yang diakibatkan karena Repeatablility dan
Reproducibility dan mencerminkan variasi penyebab umum dalam sistem pengukuran

 MS   rpt   rpd
2 2 2
%R&R

Operator A

    
target
2 2 2

  
m
2
m
2

rpt
g
2

o
rpd

Operator B Operator C
Alat, Opt , part
Coretools-asrizal.zoomeci
Alat, part
Slide 11 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Perbandingan: Yang Baik Vs. Yang Buruk

Mean Mean

Repeatability Baik Repeatability Tidak Baik

Reproducibility Reproducibility buruk

baik

Mean Mean

Operator 1 Operator 2 Operator 3 Operator 1 Operator 2 Operator 3

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 12 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Discrimination
[ Number of distinct categories – NDC ]
• diskriminasi adalah kemampuan untuk mendeteksi perubahan kecil didalam
karakteristik
• Alat ukur mungkin tidak tepat untuk mengidentifikasi variasi proses atau
menghitung nilai karakteristik individual part apabila diskriminasi-nya tidak
dapat diterima
• Apabila suatu alat ukur tidak dapat membedakan antara variasi umum di dalam
proses dengan variasi penyebab khusus, alat ukur tersebut tidak dapat diterima

.28 .28 Penggaris .28 .28


.279 .282 Caliper .282 .279
.2794 .2822 Micrometer .2819 .2791

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 13 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Acceptence MS
% Gage R&R
< 10%  Acceptable
10% - 30%  Conditional
> 30%  Reject

NDC
>5  Acceptable
2–5  Conditional
<2  Reject

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 14 AMS59 Issue09july2020
Rel 1.0

Analisa Sistem Pengukuran

Analisa sistem
Pengukuran

Accuracy Precision

Linearity Bias Study/ Stability GAGE R&R Attribute Agreement


Analysis

Crossed Method Nested Method


2 Gage R&R
• Variable Gage R&R
 Range-method
 Xbar-R Method
 Anova Method
 Analitical Method
 GRR Crossed
 GRR Nested
Rel 1.0

Standard Gage R&R AIAG

Automotive Industry Action Group (AIAG) mengenal 2 standar MSA


untuk Gage R & R:
 Short Form – Lima part diukur dua kali oleh dua operator yang
berbeda. (5 – 2 – 2)
 Long Form – Sepuluh part diukur tiga kali oleh tiga operator yang
berbeda. (10 – 3 – 3)
Sistem Pengukuran dapat diterima apabila variasi Gage R&R lebih
kecil dari Variasi Proses.
Rel 1.0

Analisa Sistem Pengukuran Kontinyu

Tool : Gage R&R (Crossed)


Apa:
 adalah sebuah eksperimen yang digunakan untuk
mengestimasi berapa besar dari total variasi proses yang
disebabkan oleh sistem pengukuran.
 Total variasi proses terdiri dari variasi part-to-part dan
variasi sistem pengukuran.
 Crossed Analysis biasanya digunakan ketika setiap part dalam
studi dapat diukur beberapa kali.
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Gage R&R study (crossed method)


Metode untuk analisa variasi sistem pengukuran:
1. Metode Range
2. Metode Xbar-R
3. Metode ANOVA

Id VariationX Range Xbar R Anova


Part Variation O O O

Between Appraiser O O O

Within Appriaser XX O O

Gage Var XX O O

Part *appraiser XX XX O

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 19 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Gage R & R –
1. Pilih secara acak Alat ukur, appraisers (opt) dan parts (Object) yang akan di ukur.
2. Pilih secara acak yang mewakili variasi proses yang melekat dari produksi harus
dibuat. (
3. Blind mark the parts (parts diberi label /tanda yang tidak bisa dikenali oleh
operator.
4. Setiap part diukur beberapa kali (sesuai dgan rencana repitasi MSA (at least twice)
oleh operator.
5. Record the measurement on the worksheet and estimate the repeatability and
reproducibility.
6. Estimate the measurement variability and total variability.
7. Compute the Precision-to-Total ratio and Precision-to-Tolerance ratio (P/T) (if
specification limits are available).

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 23 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Range Method

Mengunakan Range Method untuk Analisa Sistem pengukuran tanpa melakukan repeatasi

Part App A App B Range Average Range ( R) 


 R i

1 0.85 0.80 0.05 g


2 0.75 0.70 0.05
3 1.00 0.95 0.05
4 0.45 0.55 0.1
5 0.50 0.60 0.1
R bar 0.07
GRR 0.06 Rbar / d2
Stdev 0.19 SDTev
% GRR 0.33 GRR / Stdev (%)

R GRR
GRR  ( *
) %GRR  100  ( )
d2 Process Standard Deviation

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 24 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Gage R & R – Xbar & R Method


Table for d2
Num of Trial
m
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 1.41 1.91 2.24 2.48 2.67 2.83 2.96 3.08 3.18 3.27 3.35 3.42 3.49 3.55
2 1.28 1.81 2.15 2.40 2.60 2.77 2.91 3.02 3.13 3.22 3.30 3.38 3.45 3.51
Num of Part & Operator

3 1.23 1.77 2.12 2.38 2.58 2.75 2.89 3.01 3.11 3.21 3.29 3.37 3.43 3.50
4 1.21 1.75 2.11 2.37 2.57 2.74 2.88 3.00 3.10 3.20 3.28 3.36 3.43 3.49
5 1.19 1.74 2.10 2.36 2.56 2.73 2.87 2.99 3.10 3.19 3.28 3.35 3.42 3.49
6 1.18 1.73 2.09 2.35 2.56 2.73 2.87 2.99 3.10 3.19 3.27 3.35 3.42 3.49
7 1.17 1.73 2.09 2.35 2.55 2.72 2.87 2.99 3.10 3.19 3.27 3.35 3.42 3.48
g 8 1.17 1.72 2.08 2.35 2.55 2.72 2.87 2.98 3.09 3.19 3.27 3.35 3.42 3.48
9 1.16 1.72 2.08 2.34 2.55 2.72 2.86 2.98 3.09 3.18 3.27 3.35 3.42 3.48
10 1.16 1.72 2.08 2.34 2.55 2.72 2.86 2.98 3.09 3.18 3.27 3.34 3.42 3.48
11 1.16 1.71 2.08 2.34 2.55 2.72 2.86 2.98 3.09 3.18 3.27 3.34 3.41 3.48
12 1.15 1.71 2.07 2.34 2.55 2.72 2.85 2.98 3.09 3.18 3.27 3.34 3.41 3.48
13 1.15 1.71 2.07 2.34 2.55 2.71 2.85 2.98 3.09 3.18 3.27 3.34 3.41 3.48
14 1.15 1.71 2.07 2.34 2.54 2.71 2.85 2.98 3.08 3.18 3.27 3.34 3.41 3.48
15 1.15 1.71 2.07 2.34 2.54 2.71 2.85 2.98 3.08 3.18 3.26 3.34 3.41 3.48

>15 1.128 2.059 2.534 2.847 3.078 3.258 3.407


1.693 2.326 2.704 2.970 3.173 3.336 3.472

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 25 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Gage R & R – Xbar & R Method


1. Pilih secara acak Alat ukur, appraisers (opt) dan parts (Object) yang akan di ukur.
2. Pilih secara acak yang mewakili variasi proses yang melekat dari produksi harus
dibuat. (
3. Blind mark the parts (parts diberi label /tanda yang tidak bisa dikenali oleh
operator.
4. Setiap part diukur beberapa kali (sesuai dgan rencana repitasi MSA (at least twice)
oleh operator.
5. Record the measurement on the worksheet and estimate the repeatability and
reproducibility.
6. Estimate the measurement variability and total variability.
7. Compute the Precision-to-Total ratio and Precision-to-Tolerance ratio (P/T) (if
specification limits are available).

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 26 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Gage R & R – Xbar & R Method

Opt = 3
Part = 15
Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 27 AMS59 Issue09july2020
Repeat = 2
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Gage R & R – Xbar & R Method


Repeatability m = number of trials = 2
g = no.of parts x no.of appraisers
= 15 x 3 = 45

= 0.906

Reproducibility

m = number of appraisers = 3

Variation MS

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 28 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Gage R & R – Xbar & R Method


Part Variation R Part = P max - P min R Part 10
Part = =
= 48.0 – 38.0 d 2 3.55
= 10 m = number of parts = 15
g = no. of range calculation = 1
= 2.817
Total Variation

Precision to Tolerance Ratio Precision to Total Variation Ratio NDC

NDC = 1.41(PV/ms)

= 1.41 (2.817/ 0.955)


= 4
Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 29 AMS59 Issue09july2020
3 Attribute agreement Analysis
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Analisa Sistem Pengukuran


Analisa sistem
Pengukuran

Accuracy Precision

Linearity Bias Study/ Stability GAGE R&R Attribute Agreement


Analysis

Crossed Method Nested Method

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 43 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Attribute Agreement Analysis


Apa:
Attribute agreement analysis memeriksa konsistensi dari hasil dalam appraiser
dan antara appraiser dan, jika tepat, membandingkan dengan master atau nilai
referensi (juga disebut nilai standar). Tipe analisa menggunakan attribute
ratings atau klasifikasi, misalnya pass/fail.
Data dapat berupa :

Tipe Data Contoh


Benar/Salah
Binary Satu dari dua nilai
OK/Reject
Sobek,Bolong,Luntur
Nominal Variabel kategorikal yang tak berurutan
Manis,Asin,Pahit
Emas,Perak,Perunggu (Medals)
Ordinal Varibel diskrit yang berurutan
Likert Scale
Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 44 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Attribute Agreement Analysis


Kapan:
• Membandingkan dua atau lebih appraiser
• Meneliti konsistensi ketika appraiser yang sama atau alat yang sama dipakai
untuk menilai barang yang sama beberapa kali.
• Mengevaluasi kebenaran ketika seorang appraiser menilai sebuah barang
dibandingkan dengan standar.

Mengapa:
• Apakah operator akan sepakat tentang hasil penilaian pass/fail pada sampel
label yang sama ?
• Apakah operator akan menilai dengan benar, ketika dibandingkan dengan
standar yang diberikan oleh Quality Coordinator ?

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 45 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA
Workshop: Attribute Agreement Analysis

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 46 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA
Workshop: Attribute Agreement Analysis (Lanj.)

Untuk melakukan attribute agreement analysis :


• Open xxxx
• Pilih Stat  Quality Tools  Attribute Agreement Analysis
• Lengkapi dialog box
seperti di samping
• Klik OK

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 47 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Workshop: Attribute Agreement Analysis (Lanj.)

MINITAB menampilkan output berikut tergantung


pada studi yang dilakukan :
Tabel ini Jika muncul berarti……
Tiap appraiser menilai satu item
Within Appraiser
lebih dari satu kali

Ada standard atau jawaban benar


Each Appraiser vs Standard
untuk setiap sampel

Between Appraisers Ada setidaknya dua appraiser

All Appraisers vs Standard Memiliki standard untuk tiap sampel

Ingin diselidiki derajat


Kappa Statistics
konsistensi anatara penilaian

Kendall's Coefficient Data Ordinal

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 48 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA
Workshop: Attribute Agreement Analysis (Lanj.)

Menggunakan Statistik Fleiss’s Kappa


• Kappa statistic mewakili derajat kesepakatan absolut di antara
penilaian – kappa memperlakukan semua kesalahan klasifikasi secara
sama tanpa memperhatikan penyimpangannya (magnitude).
• Semakin tinggi tingkat kesepakatan absolut dalam penilaian, semakin
tinggi nilai kappa :
– Jika kappa = 1, kesepakatan sempurna
– Jika kappa < 1, kesepakatan sama dengan yang dicapai dengan
menduga-duga.
– Jika kappa = 0, kesepakatan sangat lemah dan lebih buruk dari
menduga-duga, ini jarang terjadi

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 49 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA
Workshop: Attribute Agreement Analysis (Lanj.)

Panduan AIAG menyarankan :


• Nilai kappa lebih besar dari 0.75 mengindikasikan kesepakatan yang bagus
hingga bagus sekali
• Nilai kurang dari 0.40 mengindikasikan kesepakatan yang buruk.
• Maximum Nilai Kappa =1,00

Kappa

0,00 0,40 0,75 1,00

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 50 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA
Workshop: Attribute Agreement Analysis (Lanj.)

Within Appraisers

Appraiser Vs Standard

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 51 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA
Workshop: Attribute Agreement Analysis (Lanj.)

• Within Appraisal

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 52 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA
Workshop: Attribute Agreement Analysis (Lanj.)

• Each appraiser vs standard: assessing agreement

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 53 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA
Workshop: Attribute Agreement Analysis (Lanj.)

• Each appraiser vs standard : assessment disagreement

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 54 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA
Workshop: Attribute Agreement Analysis (Lanj.)

Between Appraisers

All Appraisers vs Standard

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 55 AMS59 Issue09july2020
APQP, PPAP, FMEA, Control Plan, SPC & MSA

Takeaway
 Evaluasi pengukuran perlu dilakukan untuk memastikan apakah
alat ukur atau sistem pengukuran yang kita punya valid untuk
digunakan atau tidak
 Evaluasi pengukuran dilihat dari tingkat akurasi dan presisi
 Untuk mengevaluasi kepresisian suatu sistem pengukuran bisa
menggunakan Gage R&R untuk data kontinyu dan Attribute
Agreement Analysis untuk data diskrit

Coretools-asrizal.zoomeci
Slide 56 AMS59 Issue09july2020

Anda mungkin juga menyukai