Anda di halaman 1dari 5

BINGKAI BERHIASKAN CD

Kegiatan kelompok 5
 Aldi Ramadhan Suryana
 Husna Fikriyah
 M Akbar Maulana
 Taufik Fathur Rahman
BAB 1 : PENDAHULUAN
A.Latar belakang

Seperti kita ketahui, bingkai berhiaskan CD akan semakin terkikis jika tidak ada
usaha yang tepat untuk mengembangkan kerajinan tersebut. Maka dari itu dibutuhkan
bantuan dari berbagai pihak agar kerajinan bingkai berhiaskan CD dapat terus bertahan
dan berkembang. Kerajinan bingkai berhiaskan CD sangatlah ramah lingkungan. Sehingga,
karena alasan itulah makalan ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai produk
bingkai berhiaskan CD yang unik dan menarik serta nantinya diharapkan dapat
melestarikan produk di Indonesia.

B. Visi

Melestarikan kebudayaan Nusantara, dan melestarikan lingkungan dengan merubah


limbah CD bekas menjadi kerajinan .

C. Misi

1. Melakukan inovasi terhadap produk kerajinan tradisional


2. Mengurangi limbah khususnya CD bekas yang sulit terurai
3. Memperkenalkan berbagai desain masa kini

D. Perumusan Masalah

Terkait dengan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa masalah


yang timbul adalah kurangnya ketrtarikan masyarakat trhadap kerajinan bingkai
berhiaskan CD bekas.

E. Tujuan Pendirian Usaha

Tujuan utama dari program ini yaitu untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat
terhadap kerajinan bingkai berhiaskan CD bekas.
BAB 2 : PEMBAHASAN
A.Profil

Kerajinan bingkai merupakan salah satu jenis dari berbagai macam karya di
Indonesia. Digunakan sebagai hiasan atau aksesoris untuk ruangan bisa digunakan sebagai
tempat untuk menyimpan foto. Untuk mengurangi limbah khususnya CD bekas, kita
membuat bingkai foto yang tentunya sangat ramah lingkungan dan harganya yang cukup
terjangkai. Maka dari itu kami akan menciptakan sebuah bingkai yang berhiaskan
potongan CD dengan harga yang sangat terjangkau. Tentu dengan ini masyarakat akan jauh
lebih tertarik membeli kerajinan kita

B. Strategi Pasar

Agar bisnis diatas berhasil, maka penulis akan melakukan strategi pemasaran
sebagai berikut ini.

1) Segmenting
Yang pertama yaitu segmenting atau segmentasi pasar, merupakan suatu
kegiatan membagi suatu pasar menjadi beberapa kelompok pembeli. Ada dua
kriteria dalam segmentasi pasar, yaitu geografis dan demografis. Untuk kali ini,
kami menetapkan kalangan remaja hingga dewasa karena pada tahap inilah sifat
konsumtif mulai muncul.
2) Targeting
Yang kedua yaitu targeting atau penetapan pasar sasaran. Berdasarkan
segmentasi pasar yang telah dipilih, maka targeting yang dituju adalah lingkungan
khusus berjualan, dekat alun alun, atau sebagai nya
3) Positioning
Positioning merupakan terbentuknya gambaran yang cocok bagi konsumen
untuk tertarik membeli produk ini. Agar lebih menarik masyarakat, penulis
memberikan berbagai macam model terbaru yang fashionable, serta tambahan
bahan yang membuat tas menjadi lebih estetik.

C. Analisis SWOT Untuk Kelayakan Usaha

1) Kekuatan (Strength), Model kekinian dengan desain yang elegan ditambah dengan
sedikit sentuhan bahan-bahan lainnya yang membuat bingkai foto terkesan estetik
dan berbeda dari yang biasanya. Selain itu harganya yang cenderung lebih murah.
2) Kelemahan (Weakness), Banyak pesaing dari luar negeri, belum dikenal masyarakat,
dan keterbatasan sumber daya manusia.
3) Peluang (Opportunities), Adanya pasar yang sangat mendukung serta tempat usaha
yang strategis
4) Ancaman (Threats), Inovasi produk yang terus-menerus mengikuti perkembangan
zaman.

BAB III : RENCANA ANGGARAN

A. Modal/ Pemasukan

Modal yang dibutuhkan oleh penulis dalam membuat bingkai foto adalah Rp. 300.000,
dengan rincian:

Total Biaya (perlengkapan + bahan baku + biaya lainnya)

= Rp 15.000+ Rp 5.000+Rp10.000

= Rp 30.000 x 10 (produksi 10 pcs)

= Rp 300.000

B. Perhitungan Hsrgs Jual

Harga pokok produksi adalah hasil dari total biaya di bagi gengan total produk.= Rp
30.000/pcs

Harg jual= Harga pokok + laba yang diinginkan

= Rp75.000 + Rp25.000

= Rp100.000

C. Perhitungan Laba/Rugi

Laba = (Harga Jual x Hasil Produksi) – Modal


= (100.000 x 20)-Rp1.500.000

=Rp2000.000 – Rp1.500.000

= Rp500.000

Persentase Laba = Laba/ Modal x 100%

= 500.000/1500.000 x 100%

= 33%

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan

Membuat karya anyaman dibutuhkan ketelatenan dan keuletan yang luar biasa.
Karena jika salah dalam memasukkan lungsi dan pakan, maka hasilnya tidak akan bagus.
Oleh karena itu, kita harus menghargai pengrajin yang sudah bersusah payah membuat dan
melestarikan kerajinan anyaman bambu ini. Dengan adanya karya tas anyaman ini,
diharapkan para generasi muda lebih bisa mencintai dan melestarikan kebudayaannya
sendiri.

B. Saran

Kerajinan anyam yang merupakan warisan kita seharusnya dilestarikan dan dijaga
keasliannya sepanjang masa. Sebagai generasi muda, tugas kitalah untuk melakukan hal
tersebut, maka dari itu marilah kita lestarikan anyaman nusantara asli Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai