Anda di halaman 1dari 7

Persaingan global menuntut seseorang harus menjadi sumber daya manusia (SDM)

yang unggul dan berkualitas untuk meningkatkan daya saing di dunia kerja. Salah satu
upaya untuk mendapatkan SDM berkualitas adalah melalui pendidikan.

Pendidikan tidak hanya sekedar transfer knowledge, tetapi juga mempersiapkan siswa


untuk merencanakan pilihan karir setelah lulus SMP, SMA/SMK, maupun Perguruan
Tinggi setelah menjadi sarjana.

Faktanya, banyak siswa yang mengalami kebingungan dalam merencanakan karir.


Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana merencanakan dan contoh pilihan karir,
khususnya pilihan karir setelah lulus SMA/SMK sesuai minat, bakat, dan tipe
kepribadian.

Perencanaan Karir
Seringkali muncul kebingungan di masyarakat tentang perbedaan istilah pekerjaan,
profesi, dan karir.

Pekerjaan merupakan setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa. Tujuannya
untuk mendapatkan uang. Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.

Profesi merujuk pada bidang pekerjaan yang membutuhkan keterampilan dan keahlian
khusus yang diperoleh dari pendidikan atau pelatihan. Disebut sebagai tenaga kerja
profesional.

Karir adalah pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju. Karir juga diartikan
sebagai perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, dan
sebagainya (KBBI).

Karir merupakan rentangan peran kehidupan sepanjang hayat yang dijalani oleh
seseorang, baik ketika berada di bangku sekolah, saat bekerja, maupun ketika memasuki
masa pensiun.

Karir merupakan suatu pilihan profesi yang akan ditekuni untuk mencapai kesejahteraan
hidup, baik secara finansial maupun kepuasan batin ketika seseorang beranjak dewasa.
Sehingga perencanaan karir menjadi penting untuk mencapai tujuan tersebut.

Perencanaan karir adalah suatu kegiatan yang terarah yang merupakan persiapan untuk
memperoleh pekerjaan sesuai dengan potensi seseorang, diantaranya adalah memilih
pendidikan dan keterampilan untuk mendapatkan sumber penghasilan, yang
memungkinkan seseorang maju dan berkembang secara kualitas (taraf hidup) dan
kuantitas (kesejahteraan).

Dalam perencanaan pilihan karir terdapat poin penting yang harus diperhatikan oleh
seseorang, yakni;

 mengenal potensi diri meliputi minat, bakat, dan tipe kepribadian vokasional
 melakukan identifikasi tujuan-tujuan hidup yang terkait dengan pilihan karir
 mengenal beragam jenis profesi beserta tingkat pendidikan dan keterampilan
yang dibutuhkan untuk memasukinya
 memahami peluang, kendala, dan konsekuensi terhadap karir yang akan dipilih
 menetapkan pilihan pendidikan, keterampilan, dan pengalaman-pengalaman
untuk pengembangan diri dalam mencapai tujuan karir

Bagaimana Merencanakan Pilihan Karir?


Dalam perencanaan karir, setidaknya ada dua teori yang bisa dipakai untuk menentukan
pilihan karir di masa depan, yaitu Rumus Karir dari Richard Leider dan Teori Pilihan Karir
John L. Holland.

1. Rumus Karir Richard Leider

Konsultan karir dari USA, Richard Leider, membuat rumus modern untuk mengkalkulasi
perencanaan pilihan karir dan mewujudkannya di masa depan.

Rumus karir tersebut adalah KARIR = T + 2P + E + V

Penjelasan:

T = Talent (Bakat)

Arah karir dan profesi apa yang sesuai di masa depan dapat dideteksi melalui bakat
seseorang. Apa saja kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya. Asah kelebihan yang
dimiliki, dan tingkatkan kelemahan yang ada.

2P = Passion dan Purpose (Keinginan dan Tujuan)

Untuk menentukan pilihan karir bisa dilakukan dengan melihat keinginan yang kuat
untuk mewujudkan karir tersebut. Juga dibutuhkan arah dan tujuan yang jelas agar tidak
salah arah dalam pencapaian karir di masa depan. Ini membutuhkan pengenalan diri
yang mendalam pada diri seseorang.

E = Environment (Lingkungan)

Perencanaan karir merupakan persiapan untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan


potensi seseorang. Oleh karena itu membutuhkan lingkungan yang positif untuk
mengembangkan diri, baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun pergaulan.

Lingkungan yang baik dapat membantu mengasah minat, bakat, dan belajar aktualisasi
diri sehingga kepribadian dan emosi berkembang dengan baik. Ini membantu mereka
menentukan pilihan karir yang memberikan kepuasan baginya.

V = Vision (Pandangan)

Untuk menentukan pilihan karir, seseorang perlu menerapkan visioning atau


memandang jauh ke depan. Memiliki wawasan beragam bentuk-bentuk karir yang akan
dicapai, bagaimana mencapainya dengan pendidikan dan keterampilan yang harus
dikuasai.

Visi yang baik bisa terwujud dengan menggali potensi diri dan membuat perencanaan
bagaimana memanfaatkan potensi tersebut untuk pilihan karir dan meraihnya di masa
depan.

2. Teori Pilihan Karir John L. Holland

Kepuasan dalam bekerja, menurut teori pilihan karir Holland, akan diperoleh jika
seseorang bekerja sesuai dengan minat vokasionalnya.

Minat vokasional terbentuk dari hasil perpaduan perjalanan kehidupan seseorang


dengan seluruh kepribadiannya. Perpaduan ini akan menjadi ciri kepribadian yang
terekspresikan dalam bentuk minat dalam berbagai bidang, seperti minat akademik,
pekerjaan, hobi, maupun kegiatan-kegiatan lain yang disukainya.

Dari minat vokasional tersebut, Holland mengkonseptualisasikan enam tipologi


kepribadian sebagai berikut:

1) Realistic

Tipe realistik lebih menyukai pekerjaan realistis atau objek yang konkrit, mekanikal, dan
bekerja di luar ruangan mengoperasikan alat atau mesin.
Tipe ini dicirikan dengan kepribadian vokasional sebagai berikut;

 memiliki keterampilan fisik dan atletik


 kemampuan koordinasi motorik baik
 kecakapan verbal rendah
 keterampilan sosial rendah
 menyukai pekerjaan manual dan sistematis

Pilihan karir sesuai tipe kepribadian ini adalah bekerja di bidang perkebunan, pertanian,
mekanik, montir, konstruksi, atau pekerjaan lain yang sesuai dengan ciri kepribadian
realistik.

Mata pelajaran yang mendukung kepribadian vokasional tipe realistik adalah bahasa
inggris, matematika, sains/IPA, teknologi, komputer, studi bisnis, pertanian, hortikultura,
dan pendidikan jasmani.

2) Investigative

Tipe investigatif memiliki kecenderungan lebih menyukai pekerjaan yang bersifat


eksploratif, penelitian atau pengumpulan fakta untuk memecahkan masalah.

Ciri kepribadian vokasional tipe investigatif;

 berfikir kritis, analitis, teoritis, dan konseptual


 menyukai pekerjaan yang bersifat eksploratif, teoritis, dan konseptual
 tidak suka menonjolkan diri
 rasa ingin tahu yang tinggi
 tertutup

Pilihan karir sesuai tipe kepribadian ini cocok untuk bekerja di laboratorium sebagai
peneliti, ilmuwan, ahli matematika dan sains, atau pekerjaan yang sesuai dengan ciri
kepribadian investigatif.

Mata pelajaran yang mendukung kepribadian vokasional tipe investigatif adalah bahasa
inggris, matematika, sains/IPA, komputer, teknologi.

3) Artistic

Tipe kepribadian artistik menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan seni, kreatifitas,
imajinasi tinggi, atau jenis pekerjaan yang bisa mengekspresikan diri secara bebas, tidak
terikat aturan dan rutinitas.
Ciri kepribadian vokasional tipe artistik;

 cenderung ingin mengekspresikan dirinya


 tidak menyukai struktur atau aturan
 lebih menyukai tugas-tugas yang memungkinkan mengekspresikan diri secara
verbal maupun non-verbal
 memiliki idealisme tinggi
 intuitif

Pilihan karir yang sesuai dengan tipe kepribadian artistik adalah jenis pekerjaan yang
memberikan kesempatan seseorang mengekspresikan diri, yaitu sebagai musisi,
seniman, dekorator, penari, penulis, atau pekerjaan yang sejenis.

Mata pelajaran yang dapat mengembangkan kepribadian vokasional tipe artistik adalah
bahasa inggris, ilmu sosial, musik, drama, seni, desain grafis, komputer, studi bisnis,
bahasa.

4) Social

Tipe kepribadian sosial lebih senang berada atau bergaul di dalam lingkungan sosial,
menyukai pekerjaan sosial, membantu orang lain.

Ciri kepribadian vokasional tipe sosial:

 senang membantu
 mudah bekerja sama dengan orang lain
 kemampuan verbal baik
 kemampuan sosial baik
 terbuka dan hangat
 kurang dalam kemampuan mekanikal dan sains

Pilihan karir yang cocok dengan tipe kepribadian sosial adalah melayani orang, sehingga
cocok jika bekerja sebagai guru, dosen, konselor, guide, psikolog, perawat, atau pekerja
sosial lainnya.

Mata pelajaran yang bisa mendukung pengembangan kepribadian vokasional tipe sosial
adalah bahasa inggris, ilmu sosial, matematika, sains/IPA, kesehatan, pendidikan
jasmani, seni, komputer, studi bisnis, bahasa.

5) Enterprising
Orang dengan tipe enterprising menyukai pekerjaan yang bertujuan mempengaruhi,
membujuk, atau menjual gagasan pada orang lain.

Ciri kepribadian vokasional tipe enterprising;

 mempunyai kemampuan komunikasi yang baik


 mempunyai kemampuan memimpin orang lain, mengatur, dan mengarahkan
 cakap dalam mempromosikan produk atau gagasan
 mudah melakukan adaptasi dengan orang lain
 percaya diri, optimis, dan ambisius

Pilihan karir sesuai tipe kepribadian enterprising ini yaitu wirausaha, pedagang, sales,
pengusaha, politikus, manajer, pengacara, konsultan industri, promotor, dan pekerjaan-
pekerjaan lain yang bertujuan mempengaruhi orang lain.

Mata pelajaran yang dapat mendukung pengembangan kepribadian vokasional tipe


enterprising adalah bahasa inggris, matematika, studi bisnis, akuntansi, ekonomi, ilmu
sosial, drama, komputasi, manajemen informasi teks, bahasa.

6) Conventional

Tipe kepribadian konvensional cenderung menyukai pekerjaan dalam ruangan yang


berhubungan dengan berkas-berkas, angka, atau pekerjaan dengan struktur yang jelas.

Ciri kepribadian vokasional tipe konvensional;

 menyukai pekerjaan yang terstruktur


 menyenangi bahasa yang tersusun baik
 menghindari segala situasi yang tidak jelas
 mengolah data dengan aturan tertentu
 mengikuti sistem

Pilihan karir sesuai tipe kepribadian konvensional ini cocok sebagai sekretaris, teller,
akuntan, kasir, pemegang buku, pegawai arsip, pengawas bank, ahli perpajakan, dan
pekerjaan-pekerjaan lain yang membutuhkan ketelitian dan akurasi yang tinggi.

Mata pelajaran untuk mengembangkan kepribadian vokasional tipe konvensional


adalah bahasa inggris, matematika, studi bisnis, akuntansi, ekonomi, komputer,
manajemen informasi teks.
Menurut teori pilihan karir Holland, seseorang bisa saja memiliki lebih dari satu tipologi
kepribadian. Namun demikian, minat vokasional yang paling kuat yang memainkan
peran utama dalam pilihan dan kepuasan karir.

Contoh Si Fulan memiliki tipologi sosial dan artistik, ia lebih mungkin berhasil dan puas
jika memilih karir dengan bekerja melayani orang lain di lingkungan artistik, seperti
menjadi guru tari, designer, dll.

Anda mungkin juga menyukai