Anda di halaman 1dari 3

KARMA SEORANG TEMAN

(KARMA’S A FRIEND)

Pemeran(cast):

– Galatia sebagai Teman (Protagonis)


– Dio(Alif) sebagai Teman (Antagonis)
– Topan(April) sebagai Teman (Protagonis)
– Aron sebagai Teman(Protagonis)
– Samuel sebagai Teman(Protagonis)
– Gilbert(Rizky) sebagai Teman(Protagonis)

Alur :maju
Latar : di sekolah,di jalan
Galatia dan Dio merupakan sahabat baik. Mereka telah bersahabat sejak kecil, tapi
suatu hari ketika keluarga Galatia jatuh miskin, Dio pun tak ingin lagi bersahabat
dengan Galatia. Suatu siang ketika Galatia, Dio, Gilbert dan Samuel sedang berada di
kelas pada jam pulang ketika akan membersihkan kelas, Galatia dengan berat hati
meminta Dio untuk membantunya. Karena menurutnya Dio lah yang bisa
menolongnya dan Dio merupakan sahabatnya, tapi yang terjadi adalah Dio malah
menghina Galatia.
(Galatia and dio are good friends
Galatia Dio, bisakah kau membantuku?
Dio : Apa? Menolongmu? Kau pikir kau itu siapa yang harus aku tolong?
Galatia : Ada apa denganmu? Bukankah kita sahabat? Masa kau sudah lupa dengan
itu?
Dio : Sahabat? Maaf ya, aku tidak mempunyai sahabat miskin sepertimu!
Samuel : Kenapa dengan kalian berdua? Sepertinya ada masalah?
Galatia : Tidak ada apa-apa, betul kan Dio?
Dio : Baik-baik saja bagaimana? Begini Muel, tadi Galatia miskin memintaku
Membantunya dan menganggapku sahabatnya, padahal aku tidak mau punya teman miskin
seperti dia!
Galatia pun meninggalkan Dio karena mendengar perkataan Dio.
samuel : Jangan begitu Dio. Bukannya kau dan Galatia memang bersahabat dari
kecil? Masa karena Galatia dan keluarganya jatuh miskin, kau tidak mau lagi bersahabat
dengannya.. seharusnya kamu menemaninya bukan menghinanya.
Gilbert : Betul itu. Sahabat seperti apa kau ini?
Dio : Kalian pikir siapa kalian yang berani-berani menasehatiku? Terserah aku dong
mau berbuat apa. Urus saja diri kalian masing-masing!
Gilbert : Bukannya sok menasehati, tapi kami tidak mau persahabatan lama kamu
Berakhir dengan semudah ini.
Dio : Aduh, tidak ada kerjaan sekali kalian mengurusi urusanku!
Galatia pun meninggalkan teman-temannya itu, disisi lain Galatia yang tadi pergi pun
menghampiri teman dekatnya Aron dan Topan.

Galatia : Hai, teman-teman.


Aron : Hai, Galatia Mengapa wajahmu murung seperti itu?
Galatia : Tidak ada apa-apa kok.
Topan : Ayolah, kamu tidak bisa bohong pada kami! Ayo cerita pada kami.
Galatia : Aku sedih, aku bingung mengapa Dio jadi membenciku. Padahal kami
Sudah berteman sejak kecil, mungkin karena aku jatuh miskin dia membenciku?
Topan : Benarkah? Bagaimana bisa? Seharusnya, dia mendukungmu bukan
Membencimu seperti ini.
Aron : Iya betul, sahabat seharusnya mendukung dan menemani kapan saja, Setia
menemani apapun keadaannya.
Topan : Iya benar. Tapi, manusia memang berbeda-beda, tidak ada yang sama.
Mungkin dia malu, atau entahlah itu.
Galatia : Tapi, aku sedih persahabatanku yang sudah lama terjalin itu rusak dalam
Sekejap.
Aron : Sabarlah, tenang saja. Kan ada kami, jangan sedih.
Lalu Samuel dan Gilbert pun menghampiri Galatia, Aron, dan Topan untuk bergabung
bersama.
Samuel : Hai semua. Kalian pasti sedang membicarakan Dio kan? Bagaimana bisa ya
dia berbuat begitu kepadamu Galatia? Bukankah selama ini dia yang selalu saja
membelamu ketika ada masalah?
Galatia : Ya, akupun tidak tahu mengapa Dio jadi begitu.
Aron : Tapi, karena hal ini, kita jadi tahu kalau dia hanya ingin berteman dengan Orang
kaya saja.
Gilbert : Iya betul, tapi sudahlah. Lebih baik kita pulang saja.
Keesokan harinya mereka kembali masuk kesekolah seperti biasa, tetapi tidak dengan
Galatia. Hal ini pun terjadi selama 2 minggu berturut-turut. Pada akhirnya ketika
mereka sedang dalam perjalanan kesekolah, dengan tidak sengaja mereka bertemu
dengan Galatia di pinggir jalan yang sedang mencari barang bekas.

Gilbert : Hey bukankah itu Galatia?


samuel : Iya benar, sedang apa dia? Bukan sekolah malah keliaran dijalan begitu.
(samuel pun langsung menarik Dio yang jalan dibelakangnya dan sedang asyik
dengan handphone-nya) Liat itu? Apa yang sahabatmu lakukan?
Dio : Hahaha, paling sedang mengais sampah, namanya orang miskin.
Topan : Kamu itu, ayo lebih baik kita temui saja dia.
Gilbert : Gal, apa yang sedang kau lakukan?
Galatia : (dengan Kaget) Aku? seperti yang kalian liat. Sedang apa kalian disini?
Dio : Terserah kita, ini bukan jalan milikmu! Teman, lihat! Aku bilang apa. Pasti
dia sedang mengais-ngais sampah. Seperti tidak tahu saja kalian kerjaan orang miskin.
Aron : Kami sedang dalam perjalanan ke sekolah, Galatia.
samuel : Kamu ini, Dio. Sudahlah begitu juga dia sahabatmu!
Dio : Halah sahabat! (dengan mata memutar)
Galatia : Orang tuaku tidak bisa membiayaiku sekolah dan adikku masih sekolah.
Jadi aku lebih memilih agar adikku sekolah, dan aku bisa membantu ayah dan ibu mencari
uang.
Samuel : Baik sekali kamu, Galatia.
Dio : Baik apanya hah? Gampang sekali kalian dibodohi olehnya.
Galatia : Tega sekali kau Dio, aku memang sudah jatuh miskin. Tapi kamu tak
Boleh menghinaku Jika kamu tidak Mau berteman denganku, itu bukan masalah! Tapi bukan
begini caranya! (Galatia pergi meninggalkan Temannya)
Aron : Sudah puas kamu menghinanya, Dio? Tega sekali kamu!
samuel : Iya, suatu saat kamu akan merasakan apa yang Galatia
rasakan! Hukum karma masih berlaku, ingat itu.
Dio : Alah gak mungkin lah itu semua terjadi. Aku orang kaya dan tak akan Pernah
jadi miskin. Dengar itu!
Gilbert : Alah sudahlah, mari kita pergi kesekolah.
……….( mereka akhrinya melanjutkan perjalan ke sekolah )……….

Setibanya disekolah Aron, Samuel, Gilbert, dan Topan pun asik


membincangkan kejadian tadi di pinggir jalan sewaktu bertemu Galatia. Sedangkan
Dio asik sendiri memainkan handphone di bangkunya sendirian.

Topan : Tega sekali ya Dio menghina Galatia terus seperti itu!


Samuel : Iya benar, seharusnya ia tidak menghina Galatia.
Aron : Benar, seharusnya jika Dio memang tidak mau berteman dengan Galatia. Ia
bisa kan tidak menghina? Meninggalkan ya tinggalkan saja tidak usah Dibarengi cacian.
samuel : Jika aku jadi Galatia, aku pasti akan sangat sakit hati. Aku akan memukul
Dio sampai nangis
Gilbert : Hahaha. Kamu ini,. Tapi baguslah, Galatia sangat kuat sehingga ia bisa
menahan hinaan Dio
Aron : Hahaha betul itu.
Gilbert : Ah sudahlah, bubar. Sebentar lagi masuk.
Hari itu merupakan hari terakhir mereka bertemu Galatia dan ketika semuanya telah
terjadi, Dio pun merasakan apa yang dulu Galatia rasakan. Keluarganya bangkrut
karena ditipu oleh penipu handal. Tapi sayangnya Dio tidak terima dengan hidupnya
yang miskin, dan ia beranggpan bahwa semua ini salah Galatia.
Dio : Tidak! Ini hanya mimpi, tidak mungkin aku jatuh miskin seperti ini!
Aku yakin semua ini hanya mimpi, ya benar. Hanya mimpi! Arg semua ini gara-gara Galatia
miskin, karenanya sekarang aku jatuh misiki! Aku benci kamu Galatia! Aaaa..
Akhirnya keluarga Dio pun juga jatuh miskin dan ia merasakan apa yang Galatia
rasakan dahulu.
………TAMAT………

Anda mungkin juga menyukai