Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN QADAR DAN PENERAPAN

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


KELOMPOK 5 AGAMA 12 IPA 1

Anggota :
 Angga Maulana
 Nurul Hafizah
 Ratih Setianingsih Sudrajad

A. Pengertian Qadar
 Secara bahasa artinya ketetapan atau ukuran.
 Secara istilah Qadar berarti perwujudan atau ketentuan hukum Allah atas semua makhluk
yang ia ciptakan jika syaratnya terpenuhi.

Qadar memiliki sifat yang lebih spesifik ketimbang Qada'. Maksudnya, terjadinya Qadar dapat
didasarkan pada ikhtiar dan doa seseorang. Qadar sama artinya dengan takdir. Maka dari itu
Qadar dapat diartikan takdir yang dapat diubah apabila seseorang mau berusaha dan berdoa.

Qadar merupakan perwujudan dari Qada', jadi Qada dan Qadar bisa diibaratkan sebagai suatu
rencana dan perbuatan. Perbuatan Allah swt. Berupa Qadar(kenyataan)-Nya sesuai dengan
Qada(ketentuan)-Nya.

B. Ayat yang Membahas Qadar


Ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang Qadar, sebagai berikut :

 QS. Fussilat : 10 tentang mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas – batasnya.
 QS. Al – Mursalat : 23 tentang kepastian dan ketentuan.
 QS. Ar – Ra’du : 17 tentang ukuran.
QS. Al – Baqarah : 236 tentang kemampuan dan kekuasaan. (OL-13)َ
"Lalu Kami tentukan (bentuknya), maka (Kamilah) sebaik-baik yang menentukan."
Q.S. Al–Mursalat ayat 23

C. Tafsiran Ayat, Kosakata, & Hukum Tajwid

1. Tafsiran Q.S. Al-Mursalat Ayat 23


Maksudnya adalah Allah ‫ ﷻ‬menakdirkan tentang bagaimana rupanya([1]), tentang berapa lama
usianya, dan tentang rezekinya. Jika kita bicara tentang takdir dari segi hukum manusia, maka
takdir diibaratkan seperti insinyur yang telah memiliki sketsa dan perhitungan sebelum
melakukan apa-apa yang ingin dia lakukan. Akan tetapi bagaimanapun sempurnanya seorang
insinyur di dunia, pasti ada salahnya meskipun hanya sedikit. Oleh karenanya Allah ‫ﷻ‬
menekankan bahwa Dia-lah yang terbaik dalam menentukan kehendak-Nya. Maka demikianlah
Allah ‫ﷻ‬, sebelum diciptakannya manusia, Dia telah menentukan bagaimana rupa dan jasad
mereka, bagaimana nasib mereka terkait umur dan rezeki mereka. Dan perlu untuk diperhatikan
ْ
bahwa lafal  َ‫القَا ِدرُون‬ adalah bentuk jamak sebagaimana lafal ‫فَقَ َدرْ نَا‬ yang menunjukkan “Kami”.
Dan kata “Kami” dalam bahasa Arab tidak melazimkan berbilang, melainkan terkadang kata
plural (jamak) digunakan untuk pengagungan.

2. Kosakata Q.S. Al-Mursalat Ayat 23

3. Hukum Tajwid pada Q.S. Al-Mursalat Ayat 23


 Tafkhim : (ra dibaca secara tafkhim) Karena ra sukun
didahului huruf berbaris fathah (jadi ra nya dibaca tebal)
 Mad Thabi'i : Terdapat huruf nun fathah yang bertemu dengan alif. (Sehingga dibaca
panjang, 2 harakat)
(Terdapat juga tanda waqaf, tanda waqaf itu disebut juga dengan waqaf Al-Waslu Aula,
yakni waqaf yang lebih baik disambung/diteruskan. Jadi kalimat tersebut sebaiknya
dibaca terus sampai ayat selesai.)
 Alif Lam Qomariah : Karena ada alif lam bertemu dengan huruf qomariah yaitu qaf (cara
bacanya alif lamnya jelas)
Mad thobi'i : karena ada fathah berdiri diatas huruf qaf
(dibaca panjang 2 harakat)
 Tafkhim : Karena ra berbaris dhommah (jadi ditebalkan)
 Mad Aridh Lissukun : Karena ada Mad Thobi'i bertemu dengan
huruf hijaiyah yang disukunkan (dibaca panjang, boleh 2, 4, 6 harakat.)

D. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari


 Orang yang miskin. Tetapi karena ia selalu ikhtiar dan berdoa menjadi kaya.
 Orang yang bodoh. Tetapi karena ia rajin belajar dan berdoa menjadi pintar.
 Orang yang sakit. Karena ia rajin berobat menjadi sehat.
 Seorang ibu yang mengandung dan melahirkan seorang bayi.
 Seseorang yang tidak kunjung jua mendapat pekerjaan. Tetapi karena ia selalu berusaha dan
berdoa, ia mendapatkan pekerjaan yang ia inginkan.

Anda mungkin juga menyukai