Anda di halaman 1dari 4

Iman kepada qadha dan qadar berarti percaya dan meyakini dengan sepenuh hati

bahwa Allah Swt telah menentukan segala sesuatu bagi makhluk-Nya. Allah maha
mengetahui setiap sesuatu, baik secara global (ijmali) maupun secara terperinci (tafshili).
Seluruh makhluk dan peristiwa yang ada di langit dan di bumi berjalan sesuai dengan
ketentuan atau kehendak Allah. Qadha berarti ketetapan Allah sejak zaman azali sesuai
dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk. Sedangkan
qadar berarti perwujudan ketetapan (qadha) Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan
bentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya. Qadha adalah ketentuan atau rencana Allah sejak
zaman azali, sedang qadar merupakan pelaksanaan dari ketentuan itu. Keduanya sering
disebut dengan satu kata yaitu ”takdir Allah”.
Dalam kehidupan sehari-hari, takdir itu dapat dibagi kepada 2 macam, yaitu takdir
mubram (takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat ditawar-tawar lagi oleh
manusia), dan takdir mu’allaq (yaitu takdir yang di dalamnya terdapat kasab dan ikhtiar
manusia).

Dasar dan Arti Iman kepada Qada dan Qadar

Secara umum, iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya dan yakin dengan sepenuh
hati bahwasannya Allah SWT memiliki ketetapan, kehendak, dan keputusan untuk semua
makhluk-Nya.

Dalam Hadist Riwayat Muslim, seorang laki-laki datang untuk bertanya pada Nabi
Muhammad SAW tentang rukun iman. Rasulullah SAW bersabda: “Iman adalah engkau
beriman kepada Allah; malaikat-Nya; kitab-kitab, para rasul-Nya; hari akhir; dan iman
kepada takdir Allah baik yang baik dan yang buruk”

Arti Qada
Secara bahasa, qada artinya ketetapan. Ketetapan Allah SWT bersifat azali kepada setiap
makhluk-Nya, yang artinya sudah ada sebelum kelahiran atau keberadaan makhluk.
Qada untuk seluruh makhluk Allah telah tercatat di Lauhil Mahfudz. Arti Qada dalam
kitab suci Al Quran dapat meliputi:

Arti Qadar
Sedangkan qadar memiliki arti ukuran dan timbangan yang telah ditentukan
sebelumnya. Berikut arti Qadar yang tercantum dalam Al Quran:
– Kekuasaan atau kemampuan (Q.S. Surat Al Baqarah ayat 236)
– Ukuran (Q.S. Surat Ar Ra’du ayat 17)
– Mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya (Q.S. Surat Fussilat ayat
10)
– Ketentuan atau kepastian (Q.S. Al Mursalat ayat 23)
– Perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk
batasan tertentu (Q.S. Al Qamar ayat 49)

Macam-Macam Takdir
Dalam keseharian, iman kepada Qada dan Qadar lebih dikenal dengan sebutan iman
kepada takdir. Mengutip dari buku “Sukses dengan Menguak Rahasia Qadha dan Qadar”
(2015), takdir terbagi dalam dua macam yaitu takdir muallaq dan takdir mubram.

Merdeka.com - Qada dan Qadar merupakan dua kata yang memiliki perbedaan
sangat jelas. Qada dan Qadar merupakan rukun iman dalam agama Islam yang
wajib kita imani. Maka dari itu, beriman kepada Qada dan Qadar yang benar adalah
mengimani dengan cara sepenuh hati akan adanya takdir Allah SWT.
Takdir tersebut menjadi bukti akan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Sehingga
segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditetapkan terlebih dahulu oleh Allah
SWT. Takdir tersebut berlaku pada semua makhluk ciptaan-Nya.

. Qada
Qada menurut istilah dapat diartikan sebagai ketetapan Allah SWT sejak zaman
azali (dalam kandungan) tentang semua hal yang berhubungan dengan makhluk
ciptaan-Nya. Sedangkan Qada yang diartikan menurut bahasa adalah suatu
ketetapan, hukum, perintah, penciptaan, pemberitahuan, dan kehendak.
Qada akan mencakup semua hal baik ataupun buruk, hidup dan mati, serta masih
banyak lagi. Qada itu ada setelah Qadar.

Qada masih dapat diubah dengan adanya usaha, ikhtiar, bertawakal dengan
sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang diinginkan oleh seseorang. Sesuai
yang tercantum dalam kitab suci Allah SWT bahwasanya tidak ada yang dapat
merubah nasib suatu kaum kecuali mereka yang mengubahnya sendiri. Jadi dapat
disimpulkan bahwa qada itu adalah ketetapan yang sudah terjadi (keputusan).
2. Qadar
Qadar menurut istilah dapat diartikan sebagai sebuah perwujudan dari ketetapan
Allah (qada) tentang semua yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang sudah ada
sejak zaman azali (dalam kandungan).
Qadar menurut bahasa dapat diartikan sebagai suatu kepastian, dan praturan serta
ukuran. Qadar akan mencakup takdir yang sudah terjadi, sudah terjadi, dan yang
akan terjadi selanjutnya di kemudian hari.
Berbeda dengan qada, qadar sudah tidak dapat diubah lagi bagaimanapun caranya.
Karena qadar telah tertulis di Lauhul Mahfuz sejak zaman azali (dalam kandungan)
seperti ajal, jodoh, dan yang lainnya.

Tidak ada satu pun makhluk yang dapat mengetahui apa yang telah Allah tetapkan
di Lauhul Mahfuz sehingga itu sudah tidak dapat diubah lagi. Jadi dapat disimpulkan
bahwa Qadar merupakan sebuah ketetepan Allah yang belum terjadi.

. Pengertian
Perbedaan qada dan qadar akan dapat dilihat dari kedua pengertian dari kedua kata
tersebut. Menurut istilah, Qada merupakan ketetapan Allah sejak zaman azali
(dalam kandungan) tentang semua hal yang berhubungan dengan makhluk ciptaan-
Nya. Sedangkan qadar adalah sebuah perwujudan dari ketetapan Allah (qada)
tentang semua yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang sudah ada sejak zaman
azali (dalam kandungan).
Sedangkan qada menurut bahasa dapat diartikan sebagai ketetapan, hukum,
perintah, penciptaan, pemberitahuan, dan kehendak. Lalu qadar menurut bahasa
adalah suatu kepastian, dan peraturan serta ukuran.

Advertisement
5 dari 7 halaman

2. Ketetapannya
Perbedaan qada dan qadar akan dapat dilihat dari ketetapannya. Allah SWT telah
menetapkan bahwa apabila qadar merupakan takdir yang masih dapat diubah oleh
umatnya dengan cara berikhtiar, berusaha dengan sungguh-sungguh dalam
mencapai keinginannya. Apabila Qadar merupakan sebuah ketetapan dari Allah
SWT yang memang tidak dapat diubah.

Anda mungkin juga menyukai