Anda di halaman 1dari 2

Qada Dan Qadar, Gen Z harus DORAYAKI

Dalam dunia yang semakin terbuka dan terhubung secara global, umat Islam dihadapkan pada
berbagai tantangan dalam mempertahankan keyakinan mereka terkait dengan konsep takdir, yang
meliputi qada dan qadar. Di tengah arus pemikiran liberal yang menekankan lebih pada kebebasan
manusia dan pengaruh pemikiran Barat merupakan tantangan nyata untuk mempertahankan
pemahaman Islam sesuai dengan ajaran Islam yang semestinya.

Dalam konteks ini, penting bagi umat Islam untuk memahami secara mendalam konsep qada dan
qadar sesuai dalam ajaran agama Islam yang murni, yang mengakui keberadaan Allah dalam segala
hal sambil tetap menghormati kebebasan manusia dan tanggung jawab atas tindakan mereka. Artikel
ini bertujuan untuk menjelajahi cara-cara di mana umat Islam dapat menyikapi tantangan pemikiran
liberal tentang takdir serta pengaruh pemikiran Barat dalam menjaga integritas keyakinan mereka.
Dengan memperkuat pemahaman tentang qada dan qadar, serta membangun strategi praktis untuk
menghindari pemikiran liberal dan pengaruh Barat, diharapkan umat Islam dapat mempertahankan
identitas agama mereka dalam menghadapi dinamika zaman modern yang kompleks.

Arti qada menurut bahasa adalah ketetapan, ketentuan, ukuran, atau takaran. Sementara itu,
menurut istilah dalam Islam, arti qada adalah takdir atau ketetapan yang tertulis di lauh al-mahfuz
sejak zaman azali. Ketetapan dan ketentuan ini sudah diatur Allah SWT bahkan sebelum Dia
menciptakan semesta.

Salah satu dalil mengenai iman kepada qada dan qadar ini terdapat dalam sebuah hadits yang
memuat sabda Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

“Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikat-Nya; kitab-kitab; para rasul-Nya; hari akhir;
dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” (H.R. Muslim).

Dalam Surat Al-Hadid ayat 22, Allah SWT berfirman:


‫َم ٓا َاَص اَب ِم ْن ُّمِص ْيَبٍة ِفى اَاْلْر َو اَل ِفْٓي َاْنُفِس ُك ْم ِااَّل ِفْي ِكٰت ٍب ِّم ْن َقْبِل َاْن َّنْبَر َاَهاۗ ِاَّن ٰذ ِلَك َع َلى ِهّٰللا َيِس ْيٌۖر‬
‫ِض‬
“Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali
telah tertulis dalam Kitab (Lauhulmahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu
mudah bagi Allah.” (Al-Hadid: 22).

Artinya, qada merupakan ketetapan Allah SWT terhadap segala sesuatu sebelum segala hal itu
terjadi. Semua hal yang telah maupun akan terjadi telah tertulis ketetapannya di Lauhul Mahfudz.
Qada merujuk pada peristiwa-peristiwa yang sudah pasti terjadi tidak dapat diubah oleh makhluk-
Nya, seperti kematian dan kelahiran, serta kejadian di alam semesta. Sementara itu, qadar adalah
realisasi dari qada sehingga identik dengan takdir. Arti qadar secara bahasa adalah ketetapan yang
telah terjadi atau keputusan sudah yang diwujudkan. qadar mengacu pada penentuan Allah yang
melibatkan takdir yang dapat diubah melalui doa, usaha, dan berikhtiar dengan sungguh sungguh
untuk mencapai tujuannya

Anda mungkin juga menyukai