DOSEN PENGAMPU :
Hervrizal,Dr
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
Milna Riani (12120523533)
Murniati (12120522998)
KELAS 3F
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Akidah Akhlaq dengan judul “Beriman
Kepada Qada dan Qadar”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak belah pihak yang dengan tulus memberikan do’a,saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Dan Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarnakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.Oleh karna itu kami
mengharapkan segala bentuk dan saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar belakang.........................................................................................................
B. RumusanMasalah.....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Beriman Terhadap Qada dan Qadar........................................................................
B. Ta’rif Qada dan Qadar.............................................................................................
C. Macam-Macam Qadar atau Takdir Secara umum qadar terbagi menjadi dua yaitu
takdir mubham dan muallaq...................................................................................
D. Tidak Ada Perubahan Dalam Qada dan Qadar Allah(Rizki,Ajal,Amal,dan Orang
Baik/Jahat)...............................................................................................................
E. Funssi dan Pengaruh Beriman Dengan Qada dan Qadar Dalam Kehidupan..........
F. Contoh Perilaku dari Iman kepada Qada dan Qadar...............................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Qada adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang
segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendak-
Nya) meliputi baik maupun buruk, sedangkan qadar adalah keputusan Allah SWT yang
telah terjadi pada diri seseorang atau makhluk-Nya yang lain, berdasarkan ketetapan dan
usaha serta doa yang dilakukan orang tersebut. Maka Iman kepada qada dan qadar adalah
meyakini bahwa Allah telah membuat ketetapan terhadap ciptaan-Nya dan Allah juga
berkuasa mengubah ketetapan-Nya apabila orang mau berusaha untuk mengubahnya
disertai dengan doa yang sungguh-sungguh.
Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan sesuai
ketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Dengan tidak
adanya pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus
berlomba-lomba menjadi hamba yang saleh-muslih, dan berusaha keras untuk menggapai
cita-cita tertinggi yang diinginkan setiap muslim yaitu menjadi penghuni Surga.
Qadha dan Qodar adalah dua hal yang secara bahasa berbeda namun merupakan satu
kesatuan kuasa Allah yang tak dipisahkan. Hal ini disebabkan keduanya merupakan
ketentuan atau keputusan dan wilayah otonomi kekuasaan Allah yang tak terbatas oleh
ruang dan waktu.
Allah mempunyai hak untuk menciptakan dan memerintah apa yang dikehendakinya.
Segala sesuatu pun telah ditetapkan oleh Allah sebelum ia menciptakan makhluqnya. Ia
juga mengatur dan menetapkan empat perkara pada makhluqnya, seperti rizqi,
ajal, amalaannya dan celaka atau bahagia, sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka.
Dalam kenyataan hidup yang kita lihat setiap hari di masyarakat berbagai macam
warna kehidupan, ada orang yang hidupnya beruntung ada pula yang nasibnya serba
kekurangan.Itu semua telah menunjukkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu
menurut kadar ukurannya.
Dalam al-Qur’an banyak ayat yang inti kandungannya mengacu untuk menyakini
akan ketentuan dan ketetapan Allah swt. Dalam makalah ini semua contohnya ada
golongan makiyah dan juga ada golongan madaniyah. Dan sebagai seorang mukmin
harus menyakini bahwa segala apa yang terjadi di alam semesta ini telah direncakan
oleh penciptanya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, timbul beberapa masalah, yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud qada dan qadar?
2. Apa Itu Ta’rif Qada dan Qadar
3. Sebutkan macam-macam takdir?
4. Apa hikmah bagi orang yang beriman kepada qada dan qadar?
C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan agar kita mengetahui dan memahami apa itu
qadha dan qadar, ikhtiar, tawakal dan takdir. Serta mengetahui hikmah qada dan qadar1
1
http://sekolahanggikusumah.blogspot.com/2018/05/makalah-qada-dan-qadar.html
BAB II
PEMBAHASAN
۞ ْ ُدهُ َمٓا اَوO َر اَ َحOَك ْال ِكب َ َدOنً ۗا اِ َّما يَ ْبلُغ ََّن ِع ْنO َدي ِْن اِحْ ٰسOِضى َربُّكَ اَاَّل تَ ْعبُ ُد ْٓوا آِاَّل اِيَّاهُ َوبِ ْال َوال
ٰ ََوق
ف َّواَل تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُلْ لَّهُ َما قَوْ اًل َك ِر ْي ًما ٍّ ُِك ٰلهُ َما فَاَل تَقُلْ لَّهُ َمٓا ا
Artinya
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya
perkataan yang baik.”
2
Fof.dr.h rosihon nawar,M,Ag,Saehudin,S.Th.M.Ud. Akidah Akhalq(.Cv pusraka setia.2014) Hal 231
3
Imam Ghazali Masykuri, dkk., Al Mumayyaz, Al-Qur’an Tajwid Warna Transliterasi Per Kata Terjemah Per Kata,
(Bekasi: Cipta Bagus Segara, 2014), hlm. 265.
B. Ta’rif Qada dan Qadar
Dalam bahasa Indonesia, terjemahan qada dan qadar adalah takdir. Jika merujuk pada makna
spesifik, sebenarnya qada dan qadar memiliki sejumlah perbedaan tertentu,
Dalam bahasa Arab, qada artinya ketetapan, ketentuan, ukuran, atau takaran. Sementara itu,
qadar adalah ketetapan yang telah terjadi dan diwujudkan. Penjelasan dan perbedaan keduanya
adalah sebagai berikut.
Pertama, qada merupakan takdir atau ketetapan yang tertulis di lauh al-mahfuz sejak zaman
azali.
Takdir dan ketetapan ini sudah diatur oleh Allah SWT bahkan sebelum Dia menciptakan semesta
berdasarkan firman-Nya dalam surah Al-Hadid ayat 22:
“Tiadalah sesuatu bencana yang menimpa bumi dan pada dirimu sekalian, melainkan
sudah tersurat dalam kitab [lauh al-mahfuz] dahulu sebelum kejadiannya,” (QS. Al-Hadid [57]:
22.)
Artinya, qada merupakan ketetapan Allah SWT terhadap segala sesuatu sebelum sesuatu itu
terjadi. Hal ini juga tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:
"Allah SWT telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun
sebelum penciptaan langit dan bumi," (H.R. Muslim).
Kedua, qadar adalah realisasi dari qada itu sendiri. Artinya, adalah ketetapan atau keputusan
Allah SWT yang memiliki sifat Maha Kuasa (qudrah dan qadirun) atas segala ciptaan-Nya, baik
berupa takdir yang baik, maupun takdir yang buruk.
Jika qada itu ketetapan yang belum terjadi, maka qadar adalah terwujudnya ketetapan yang
sudah ditentukan sebelumnya itu.4
C. Macam-Macam Qadar atau Takdir Secara umum qadar terbagi menjadi dua yaitu
takdir mubham dan muallaq.
Pertama, takdir mubham adalah ketetapan Allah SWT yang tak dapat diubah, pasti,
dan tak bisa diganggu gugat. Contoh sederhana dari takdir mubham adalah semua
makhluk di semesta pasti akan mati, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah
Ali Imran ayat 185:
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu,” (QS. Ali Imran [3]: 185).
4
https://tirto.id/rangkuman-materi-beriman-kepada-qada-dan-qadar-gnr1
Takdir mubham lainnya adalah ketentuan hukum alam (sunnatullah) yang terjadi di dunia,
misalnya gravitasi bumi (semua benda jatuh ke bawah), kayu memiliki kemampuan berbeda dari
besi, air mengalir dari hulu ke hilir, dan sebagainya.
Kedua, takdir muallaq adalah takdir yang dapat diubah melalui upaya dan kerja
keras. Bagaimanapun juga, Allah SWT memberi kesempatan kepada hamba-Nya
untuk berubah dan memperbaiki diri.
"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mau
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri," (QS. Ar-Ra'ad [13]: 11).
Dhahir hadits ini menjelaskan bahwa orang yang beramal dengan amalan yang benar
dan ia sudah dekat dengan surga sebab amalnya itu, hingga tinggal satu hasta lagi baginya
untuk memasuki surga (menjelang ajal), dan yang menghalangi dirinya untuk memasukinya
hanyalah takdir yang mendahuluinya (telah ditetapkan sebelumnya) yang tampak pada akhir
kehidupannya.
Namun, karena ketetapan terdahulu itu tidak terlihat oleh kita sedang penutupnya nyata,
maka An-Nawawi (2012, hlm. 76) mengemukakan hadits dari Sahal yang
diriwayatkan Al-Bukhari: ( ميتاوخلا ًب لامعلأاامنإsesungguhnya amal tergantung
penutupnya), bila dinisbatkan pada pantauan kita tentang sebagian individu dan tentang
sebagian perbuatan. Hadits yang dimaksud An-Nawawi tersebut adalah
sebagai berikut:
Dari Sahal bin Sa’ad, bahwasanya ada seorang muslim yang gagah berani dalam peperangan
ikut serta bersama Nabi saw, kemudian beliau memperhatikan orang itu dan berujar:
‘Barangsiapa ingin melihat lelaki penghuni neraka, silahkan lihat orang ini.’ Seorang laki-laki
mengikutinya, dan rupanya orang tersebut merupakan orang yang paling ganas terhadap
orang-orang musyrik. Akhirnya lelaki tersebut terluka dan dia ingin segera dijemput kematian
sebelum waktunya, maka ia ambil pucuk pedangnya dan ia letakkan di dadanya kemudian ia
hujamkan hingga tembus di antara kedua lengannya. Orang yang mengikuti lelaki tersebut
langsung menemui Nabi saw5
6
Universitas Islam Madinah Bidang Riset & Kajian Ilmiah Bagian Terjemah, Erwandi Tarmizi (Murajaah), Rukun Iman,
(Riyadh: Islamic Propagation Office in Rabwah, 1426H), hlm. 140.
7
HR. Muslim no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu.
7. Allah SWT menciptakan makhluknya dengan segenap kemampuan, anggota tubuh, atau
kelebihan tertentu. Dengan berkah tersebut, seorang muslim diwajibkan berusaha untuk
memperoleh kehidupan yang layak dan tidak berputus asa dengan rahmat Allah SWT.
8. Kita menyadari bahwa manusia diciptakan berbeda-beda dan beragam. Hikmahnya
adalah untuk saling mengenal dan bekerja sama.
9. Setiap manusia memiliki kehendak bebas. Kendati sudah ada ketetapannya, namun ia
diberi keleluasaan untuk memilih. Dari pilihannya itulah ia memperoleh balasan, baik itu
balasan di dunia atau balasan di akhirat.
10. Allah SWT akan memberikan berkah dan hasil yang maksimal sesuai usaha hambanya,
jika ia mau berusaha.
11. Mampu membedakan antara jalan yang baik dan yang buruk karena masing-masing
memiliki akibat atau konsekuensinya.
12. Tidak ada sesuatu sia-sia yang diciptakan Allah SWT. Dengan segala kemampuan yang
sudah diberikan, manusia sepatutnya memanfaatkan potensinya untuk mencapai hal-hal
yang ia inginkan.
Fungsi Beriman kepada Qada dan Qadar Iman kepada qada dan qadar bermanfaat bagi yang
meyakininya. Jika dianut dengan benar, iman kepada takdir dapat mengantarkan seseorang
kepada kebahagiaan dan kemakmuran..
1. Mendorong kemajuan dan kemakmuaran
Dengan meyakini takdir mubham bahwa Allah SWT telah mengatur hukum alam secara
teratur, manusia dapat merencanakan usahanya dengan logis dan rasional. Sebab, takdir
pasti dilatari dengan kausalitas atau sebab akibat. Dengan mengimani qada dan qadar,
manusia bisa memanfaatkan hukum yang pasti sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat berkembang maksimal.
2. Menghindari sifat sombong
Orang yang mengimani qada dan qadar akan terhindar dari sifat sombong. Bagaimanapun
juga, segala pencapaian yang ia raih berasal dari ketetapan Allah SWT. Tidak ada
kesuksesan dari hasil usahanya sendiri, melainkan juga takdir dari Allah SWT. Iman
kepada qada dan qadar akan membuat seorang muslim rendah hati. Ia sadar bahwa
keberhasilannya merupakan campur tangan dan pertolongan dari Allah SWT.
3. Melatih husnuzan atau berbaik sangka
Allah SWT selalu menetapkan hal baik kepada hamba-hamba-Nya. Biarpun seseorang
mengalami musibah atau bencana, peristiwa buruk itu dimaksukan sebagai ujian atau
teguran kepadanya. Seseorang yang mengimani qada dan qadar akan selalu berhusnuzan
bahwa Allah SWT adalah Zat yang Maha Pengasih dan Penyayang. Tak ada takdir yang
ditetapkan dengan maksud buruk Allah kepada seorang muslim.
Berikut perilaku-perilaku yang dapat diterapkan sebagai buah dari keimanan kepada qada dan
qadar, sebagaimana dikutip dari uraian "Beriman kepada Qada dan Qadar" yang diterbitkan
Kementerian Agama RI:
Allah tidak akan menyalahi hukum-Nya, Dia berlaku dengan adil dan sesuai dengan
ketetapan yang maha bijaksana. Karena itulah, seorang muslim tidak mengeluh dan
menyalahkan keadaan yang menimpanya, sesulit apa pun itu.
Berusaha menyusun usaha dan strategi, khususnya, dalam hal pekerjaan sehingga
hasilnya efektif dan efisien.
Jika memperoleh rezeki, seorang muslim patut bersyukur. Sementara itu, jika
mengalami musibah, ia bersabar.
Salah satu cara bersyukur kerika memperoleh nikmat adalah dengan bersedekah.
Sementara itu, sikap sabar adalah tidak mengeluh atau menyalahkan takdir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
beriman kepada qada dan qadar berarti meyakini adanya ketentuan allah swt .yg berlaku
buat manusia sebagai bukti dari kekuasaan allah swt. atau kata lainnya adalah percaya dan yakin
dgn sepenuh hati bahwa allah swt.telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluk-
NYA,agar manusia bertambah kuat akidahnya dan kesadarannya untuk taat dan tunduk kepada
allah swt.dan untung ruginya seseorang hanya ada pada kekuasaan dan kehendak allah.
B. Saran
http://sekolahanggikusumah.blogspot.com/2018/05/makalah-qada-dan
qadar.html.selasa13/09/22,20.36
http://sekolahanggikusumah.blogspot.com/2018/05/makalah-qada-dan-
qadar.htmlselasa13/09/22.21.03
ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/jpai/article/viewFile/11232/8566
", https://tirto.id/gnr1rabu14)/09/22.21.48
https://tirto.id/rangkuman-materi-beriman-kepada-qada-dan-qadar-gnr1rabu14/09/22/21.49