Anda di halaman 1dari 2

BIOLOGI

1. Ascaris lumbricoides (Cacing Perut) merupakan parasit di usus halus manusia yang
menyebabkan penyakit askariasis.
Cacing Ascaris lumbricoides melakukan perkawinan dan cacing betina menghasilkan
telur. Telur keluar bersama tinja. Telur yang mengandung embrio dapat tertelan
bersama-sama makanan yang terkontaminasi. Didalam usus inang, telur menetas
menjadi larva. Larva kemudian menembus dinding usus dan masuk ke pembuluh darah,
jantung, paru, faring, dan usus halus hingga cacing tumbuh dewasa.
2. Cacing wawo (Lysidice collaris) merupakan cacing yang bereproduksi dengan
membentuk epitoke (individu reproduktif). Epitoke dapat terbentuk melalui pertunasan
atau transformasi langsung. Bentuk tubuh epitoke berbeda dengan etoke (Individu non
reproduktif). Epitoke berenang ke permukaan air menjelang pagi atau petang hari untuk
melepaskan sperma dan telur, peristiwa ini disebut swarming. Swarming terjadi pada
masa-masa tertentu. Di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dikenal istilah "bau nyale"
(menangkap cacing laut) yang dilakukan pada bulan februari dan maret yaitu saat cacing
wawo melakukan swarming. Menjelang fajar, epitoke mengalami dehiscence, sehingga
telur bertebaran di air dan segera dibuahi sperma.
3. usus
Lambung
Mata
Antena
Keliped
Kaki renang
Ganglion/sistem syaraf
4. Metamorfosis sempurna (holometabola): telur→larva→pupa→imago (dewasa). Contoh:
kupu-kupu, lalat, nyamuk.
Metamorfosis tidak sempurna: telur→nimfa→imago (dewasa). Contoh: jangkrik, kecoa,
dan capung jarum.
5.

6.

Hewan yang bereproduksi secara ovipar (bertelur) menghasilkan telur sebagai tempat
berkembangnya embrio, sehingga embrio dikembangkan di luar tubuh induk betina.
Contoh: unggas (bangsa aves).
Hewan yang bereproduksi secara ovovivipar (bertelur melahirkan), menghasilkan telur
tetapi telur tersebut disimpan di dalam tubuhnya sehingga embrio tetap berkembang di
dalam tubuh induknya namun dibungkus oleh telur. Saat embrio sudah berkembang
menjadi dewasa, telur baru dikeluarkan. Saat telur dikeluarkan individu di dalam telur
sudah sempurna sehingga seolah-olah saat bertelur hewan tersebut juga melahirkan.
Contoh: platypus dan beberapa jenis ular.
Hewan yang berkembang biak secara vivipar (melahirkan), embrio berkembang di dalam
rahim (tubuh induk), setelah perkembangan individu sudah sempurna baru dikeluarkan.
Contoh: sebagian besar mammalia seperti anjing dan kucing.
7.

Anda mungkin juga menyukai