KATA PENGANTAR
Pembuatan bahan ajar ini merupakan perbaikan dari bahan ajar yang
dibuat sebelumnya yang dimaksudkan untuk lebih memperlancar proses
pembelajaran. Dengan adanya bahan ajar ini mahasiswa diharapkan
sebelum mengikuti perkuliahan telah menyiapkan diri sehingga proses
belajar mengajar lebih banyak diisi dengan diskusi-diskusi dan
penyelesaian studi kasus yang pada akhirnya materi secara keseluruhan dapat
dipahami lebih kopeherensif.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
ii
2.5. Penerapan Induksi Elektromagnetik 24
2.6. Fenomena Arus Eddy 26
iii
BAB V. TRANSFORMATOR
5.1. Pengertian Transformator 53
5.2. Prinsip Kerja Transformator 53
5.3. Trafo Tanpa Beban 55
5.4. Trafo Dengan Beban 59
5.5. Rugi-Rugi pada Transformator 60
5.6. Pengukuran Beban 61
5.6.1. Pengukuran Beban Nol 61
5.6.2. Pengukuran Hubungan Singkat 61
5.7. Pengaturan Tegangan 61
5.8. Transformator Ideal 63
5.9. Effisiensi Transformator 65
5.10. Jenis-jenis transformator 67
iv
7.3. Motor Listrik Arus Searah (Motor DC) 101
7.3.1. Jenis Motor DC 103
7.3.2. Daya Armatur Maksimum 107
7.3.3. Pengaturan Kecepatan Motor DC 108
7.3.4. Efisiensi Motor DC 109
7.4. Motor Listrik Arus Bolak-Balik (Motor AC) 110
7.4.1. Motor induksi (Asinkron) 110
7.4.2. Motor Sinkron 120
v
Bab 1
Teori Dasar Listrik
Benda
Molekul
Atom
Atom terdiri dari inti dan kulit. Inti terdiri dari neutron (tidak bermuatan) dan
proton (bermuatan positif). Sedangkan kulit diisi oleh sejumlah electron (bermuatan
negatif). Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan kira-kira 300.000 km/dt
dengan suatu lintasan berbentuk lingkaran. Lintasan hanya dapat diisi sejumlah electron
dengan aturan tertentu, yaitu:
N = 2n2 (1.1)
Elektron Bebas
Dengan adanya suatu jumlah tertentu yang menempati lintasan elektron, maka
terdapat kemungkinan elektron terluar tidak memenuhi pola tersebut, sehingga terdapat
electron yang tidak dalam kelompoknya, mudah berpindah dan menjadi electron bebas.
Contoh, hidrogen memiliki 1 elektron bebas, helium dan carbon masing-masing
memiliki 2 dan 6 elektron bebas.
Diskusi:
Mana yang memiliki electron bebas yang lebih banyak, antara
a. Metalis (besi, tembaga,dll)
b. Non metalis (gelas,kayu, karet, dll)
Pada gambar 1.7 terlihat perpindahan electron bebas secara estapet dan terjadi
secara beraturan. Gerakan electron bebas yang beraturan ini disebut aliran elektron.
(1) Apabila electron mengalir ke kanan, maka arus proton mengalir ke kiri.
(2) Bila terdapat muatan yang berbeda-beda akan terjadi gaya-gaya listrik
(3) Gerakan electron bebas yang teratur akan mengalir secara estapet
ke kutub positif. Jadi aliran arus listrik adalah kebalikan dari arah aliran electron. Arah
aliran elektron dan arus listrik ditunjukkan pada gambar 1.9.
- -
+
+
S = I/A (1.3)
Keterangan gambar.
1. Lampu pijar
2. Radio
3. Motor listrik
4. Kumparan Kawat
Suatu penghantar yang mempunyai nilai tahanan yang kecil atau mempunyai daya
hantar yang besar ini berarti mudah dilalui arus. Besar daya kemampuan pengantar arus
ini disebut daya hantar arus. Sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang
mempunai tahanan yang besar sekali atau mempunyai daya hantar yang kecil ini berarti
sukar dilalui arus listrik. Hubungan ini dinyatakan dalam:
R = 1/G (1.4)
Dimana:
R = Tahanan kawat listrik dalam satuan.Q (ohm)
G = Daya hantar arus dalam satuan u (mho) atau Siemens
ρ = 1/g (1.5)
ρl l
R (1.6)
A gA
Rt Rr
α (1.8)
t.Rr
Soal
1. Sepotong kawat tembaga pada suhu 200C mempunyai tahanan 10 . Tentukan
tahanan pada suhu 750C, jika diketahui α 0,0039 (/oC).
2. Sepotong kawat platina pada 200C mempunyai tahanan 0,5 . Tahanan naik
menjadi 0,542 karena menjadi panas. Berapakah suhu sekarang, jika
α 0,0024 (/oC).
3. Sepotong kawat nikrum mempunyai garis tengah 0,1 mm dan panjangnya 4 m
dengan tahanan jenis 0,9 mm2/m. Hitung besarnya tahanan pada suhu 8000C
jika koefisien suhunya 0,00036 (/oC).
Diskusi:
1. Tentukan arus dan hambatan pada rangkaian berikut
2. Sebuah kawat berbentuk silinder berdiameter 5 mm, panjang 250 mm. Apabila
kawat tersebut dialiri arus listrik sebesar 15 A dari sebuah sumber tegangan 220 V,
tentukan hambatan jenis kawat tersebut?
3. Berapa buah lampukah yang bertahanan sebesar 44 ohm dapat menyala secara
normal pada tegangan kerja 220 Volt, jika kuat arus yang mengalir ke tiap lampu
sebesar 0,5 A.
4. Suatu penghanhantaran tembaga panjangnya tertentu disambungkan dengan hantaran
aluminium, sehingga panjang seluruhnya 4.000 m. Tegangan yang dibutuhkan
untukmengalirkan arus listrik melalui hantaran tembaga temyata sama dengan
tegangan antar ujung-ujung hantaran aluminium. Luas penampang hantaran tembaga
5 mm2, sedangkan luas penampang hantaranaluminium sebesar 10 mm2. Jika
tahanan jenis tembaga dan aluminium berturutr-turut adalah 0,017 mm2/m dan
0,03 mm2/m tentukan:
a. Panjang hantaran tembaga
b. Berapa tegangan antara ujung-ujung hantaran, jika kuat arus yang mengalir
sebesar 25A?
Soal.
1. Sebuah strika listrik dinyatakan dengan 720 watt, pada tegangan 120 Volt. Bila
alat ini dihubungkan dengan tahanan tersebut, tentukan tahanan dari strika!
2. Batas minimum langganan listrik adalah 300 watt. Tiap hari pemakain rata-
ratanya 120 volt. Diminta menghitung usaha listrik selama 6 jam!
3. Sebuah lampu pijar bertulis 100 watt/100 volt. Jika dipasang pada tegangan 80
vot, tentukan daya lampu sekarang?
4. Dalam sebuah rumah tinggal terdapat alat otomatis bertuliskan 200VA/110 Volt.
Apa arti tulisan itu?
Ur = U1 – U2 (1.12)
2I ρ l 2I l
A (1.15)
Ur gUr
Jika Ur dinyatakan dalam %,
200 I ρ l 200 I l
A (1.16)
ε U1 g ε U1
Bab 2
Induksi Elekromagnetik
A B cos α (2.2)
Dimana: = fluks magnet (Wb), B = induksi magnet (T), A = luas permukaan (m2)
= sudut antara B dengan garis normal bidang
14
Weber
B ( ) (2.3)
A m2
B
U S
Intensitas medan magnet disebut kuat medan (H) dan dinyatakan dengan
besarnya fluks sepanjang jarak tertentu,
H dalam (Ampere/m)
B μH (2.4)
15
16
μ o i r sin θ (2.8)
BS
2a2
Dimana:
a = jarak antara titik p dengan titik s (m)
r = jari-jari kawat ( m )
= sudut antara SP dengan SO
c. Induksi magnet pada solonoid
c.1. Induksi di tengah-tengah solonoid
μoi (2.9)
B N
l
μoi
B N
2l (2.10)
dimana: i = arus listrik ( A ),
l = panjang solenoida ( m ),
N = jumlah lilitan
d. Induksi magnet pada toronoid
μoi (2.11)
B N
2π r
17
Dimana:
r = jari-jari toroida ( m )
i = arus listrik ( A )
N = jumlah lilitan
Gambar 2.4. Arah kuat arus dan garis gaya pada penghantar yang dialiri arus
Besar kuat medan magnet pada suatu titik di sekitar penghantar yang dialiri arus
dinyatakan dengan:
18
I 0,2 I
H (ampere / cm) atau H (Oersted ) (2.12)
r r
Dengan I = kuat arus (Ampere)
r = jarak titik satuan terhadap penghantar (cm)
Ni Hl (2.13)
Penampang luas
bidang A
19
Soal.
1. Sebuah kutub utara dengan kuat kutub sebesar 5 weber berada dekat sebuah
kutub selatan dengan kuat kutub 10 weber. Jarak antara kedua kutub 0,5 cm.
Tentukan besarnya gaya tarik menarik/tolak menolak?
2. Dua buah kutub utara dan selatan, mempunyai kuat kutub 6 weber dan 5 weber.
Besar gaya tarik kedua kutub adalah 30 dyne. Berapa jarak kedua kutub?
3. Sebuah kumparan dengan 100 lilitan dan panjang 6 cm, mempunyai luas
penampang 2 cm2. Ke dalam kumparan dialiri arus 2,4 A. Tentukan kuat medan
magnet yang terjadi
d
e N (2.14)
dt
dimana
N = jumlah belitan, = fluk yang berubah-ubah terhadap waktu
20
Menurut Faraday, besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan sebanding
dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi kumparan. Artinya, semakin
cepat terjadinya perubahan fluks magnetik, makin besar GGL induksi yang timbul. Jika
GGL induksi lebih besar, kuat arus induksi yang timbul juga lebih besar.
Ada berapa faktor yang menentukan besar GGL induksi yaitu:
1) Jumlah lilitan pada kumparan
21
“ Polaritas (arah) ggl induksi dalam loop tertutup adalah sedemikian sehingga
cenderung menghasilkan arus yang membentuk fluks magnetik untuk melawan
fluks magnetik yang melalui loop itu “
Perhatikan bahwa arus Iinduced selalu menghasilkan Binduced yang melawan fluks
magnetik penyebab (warna hijau) dan arah v.
22
B l ds ds
Maka e dimana v kecepa tan
dt dt
Jadi
e Bl v (2.17)
U B S
Arus listrik I yang dialirkan di dalam suatu medan magnet dengan kerapatan
fluks B akan menghasilkan suatu gaya F (Lorentz Force) sebesar:
F BIl (2.18)
U B S
23
Arah gaya ini ditentukan oleh aturan tangan kiri, dengan jempol, telunjuk dan
jari tengah yang saling tegak lurus menunjukkan masing-masing arah, F, B, dan I.
Persamaan F B I l merupakan prinsip sebuah motor, di mana terjadi proses
perubahan energi listrik (I) menjadi energi mekanik (F). Bila jari-jari rotor adalah r,
kopel yang dibangkitkan:
T F .r B I l r (2.19)
2. Generator
Generator merupakan alat yang prinsip kerjanya berdasarkan induksi
elektromagnetik. Alat ini pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday. Generator
adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Energi kinetik
pada generator dapat juga diperoleh dari angin atau air terjun. Berdasarkan arus
yang dihasilkan, generator dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerator AC
(alternating current) dan generator DC (direct current). Generator AC menghasilkan
arus bolak-balik dan generator DC menghasilkan arus searah. Baik arus bolak-balik
maupun searah dapat digunakan untuk penerangan dan alat-alat pemanas.
3. Transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang digunakan untuk merubah besar tegangan
listrik AC. Dengan menghubungkan kumparan primer ke sumber listrik AC, maka
arus listrik yang mengalir pada kumparan primer selalu berubah, sehingga kutub
magnet juga selalu berubah. Meskipun kutub magnet pada kumparan primer terus
berubah, garis-garis gaya magnetik tetap keluar dari kumparan primer yang
memberi imbas (menginduksi) kumparan sekunder. Alhasil, kumparan sekunder
terus mengalami perubahan garis gaya magnet sehingga menghasilkan listrik secara
terus –menerus (arus listrik sekunder).
c. Electric guitar
Dalam sebuah gitar listrik, getaran dari senar menginduksi suatu emf (electromotive
force) di dalam suatu coil pengambil (gambar 2.14 a). Lingkaran-lingkaran di
bawah senar logam dari gitar ini mendeteksi nada yang sedang dimainkan dan
mengirim informasi ini melalui sebuah amplifier dan ke dalam speaker. (gambar
2.14.b)
25
26