Diagnosis
Diagnosis
1. Anamnesis
Pergerakan anak teraba oleh ibu dibagian perut bawah, ibu sering merasa ada benda
keras (kepala) yang mendesak tulang iga dan rasa nyeri pada daerah tulang iga karena
kepala janin. Sering kali ibu menyatakan bahwa kehamilannya terasa lain daripada
kehamilan yang terdahulu karena terasa penuh di bagian atas dan gerakan terasa lebih
banyak di bagian bawah
2. Pemeriksaan Abdominal
a. Palpasi
Presentasi janin dapat diketahui dengan pemeriksaan abdomen ibu (palpasi) yang
dilakukan oleh bidan maupun dokter kandungan. Tingkat sensitivitas pemeriksaan
palpasi abdomen bervariasi sekitar 57-70% dan bergantung pada keterampilan serta
pengalaman praktisi (bidan dan dokter kandungan).
Pemeriksaan abdominal, biasanya dengan pemeriksaan Leopold I, kepala janin
yang keras, bulat, dan dapat diraba dengan balotement karena sudah menempati bagian
fundus uteri. Perasat Leopold II, menunjukkan punggung sudah berada pada satu sisi
abdomen dan bagian-bagian kecil berada pada sisi yang lain. Pada perasat Leopold III,
bila engagement belum terjadi-diameter intertrokanterika panggul janin belum
melewati pintu atas panggul. Setelah terjadi engagement, perasat Leopold IV
menunjukkan posisi bokong yang mapan di bawah simfisis
b. Aukultasi
Pada saat auskultasi denyut jantung janin (DJJ) sepusat atau djj ditemukan paling
jelas pada tempat yang lebih tinggi (sejajar atau lebih tinggi dai pusat) .
3. Pemeriksaan dalam
a. Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan. Pada kaki terdapat
tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar dengan
jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih sama dengan panjang telapak tangan.
Untuk menentukan perbedaan tangan dan kaki: pada kaki ada kalkaneus, sehingga
terdapat tonjolan tulang yaitu mata kaki dan kalkaneus. Pada tangan hanya ada mata
di pergelangan tangan, kaki tidak dapat diluruskan terhadap tungkai, jari kaki, jauh
lebih pendek dari telapak kaki (Ai Yeyeh Rukiyah,S.SiT.MK.M,dkk, 2013)
b. Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki dapat diraba di samping bokong,
sedangkan pada presntasi bokong kaki tidak sempurna, hanya teraba satu kaki di
samping bokong.
c. Perbedaan antara letak sungsang dan kepala pada pemeriksaan dalam jika anus posisi
terendah maka akan teraba lubang kecil, tidak ada lubang,tidak menghisap, keluar
mekonium, jika presentasi kaki maka akan teraba tumit dengan sudut 90 o, terasa jari-
jari, pada presentasi lutut akan terasa patella dan poplitea. Pada presentasi mulut
maka akan terasa ada hisapan di jari, teraba rahang dan lidah.
4. USG
Pemeriksaan dengan USG atau rontgen dapat mengetahui letak yang sebenarnya.
Pemeriksaan seksama ultrasonografi akan memastikan letak normal atau letak sungsang
dikenal juga dengan istilah kelainan bokong dengan kemungkinan yaitu: ditemukan
bokong kaki atau bokong lutut.
DAFTAR PUSTAKA
Hacker & Moor’s. Essential of Obstetrics & Gynecology. Sixth Edition. Elesvier. Los
Angeles.2016.
Sue Ross, Mary Hannah. Interpretation of the Term Breech Trial finding. American Journal of
Obstetrics and Gynaecology (2006) 195, 1873-7.