O00-O08 → Keguguran
O80-O84 → Kelahiran
Perhatikan beberapa kode eksklusi pada koding ini antara lain: cedera, keracunan dan penyebab
eksternal lainnya (S00-T88.1, T88.6-T98); kelainan mental dan perilaku yang berhubungan dengan
nifas (F53.-); tetanus obstetric (A34); nekrosis hipofisis postpartum (E23.0); osteomalasia nifas
(M83.0); dan kontrol kehamilan risiko tinggi (Z35,-) atau kehamilan normal (Z34,-).
Berikut adalah beberapa kode diagnosis kehamilan dan persalinan yang cukup sering
2
4.1.1 Diagnostik Antenatal dan Postnatal di Poliklinik
Antenatal Care
ICD-10 Diagnosis Catatan
Z34.0 Kontrol kehamilan normal (hamil anak pertama) Tidak didapatkan
permasalahan kehamilan
Z34.8 Kontrol kehamilan normal (selain kehamilan anak Tidak didapatkan
pertama) permasalahan kehamilan
Z35.1 Kontrol kehamilan dengan riwayat abortus Tidak termasuk abortus
habitualis (O26.2)
Z35.2 Kontrol kehamilan dengan riwayat obstetri jelek Termasuk riwayat kematian
lainnya neonatus, lahir mati
Kontrol kehamilan dengan riwayat antenatal
Z35.3 care yang tidak adekuat
Z35.4 Kontrol kehamilan dengan grande multipara
Z35.5 Kontrol kehamilan dengan primi tua Ibu hamil berusia >35 tahun
Z35.6 Kontrol kehamilan dengan primi muda Ibu hamil berusia <16 tahun
Z35.8 Kontrol kehamilan risiko tinggi lainnya
Z36.0 Skrining antenatal untuk kelainan kromosom Termasuk amniocentesis
Z36.3 Skrining antenatal untuk malformasi janin
menggunakan USG
3
Z36.4 Skrining antenatal untuk pertumbuhan janin
terhambat menggunakan USG dan pemeriksaan
fisik
Z36.8 Skrining antenatal lainnya
Postnatal
ICD-10 Diagnosis Catatan
Z39.2 Kontrol postpartum di poliklinik Gunakan kode ini jika kontrol
postpartum tidak difokuskan
untuk mengevaluasi luka operasi
pembedahan
Z48.0 Kontrol luka operasi pembedahan Kode hanya digunakan jika
dibutuhkan penggantian perban
atau pelepasan benang jahit
Z48.9 Kontrol Luka operasi Pembedahan Tanpa penggantian perban
maupun pelepasan benang jahit
O85 Febris atau sepsis puerperalis Termasuk febris, endometritis,
periotonitis atau sepsis
O86.0 Infeksi luka pasca persalinan Termasuk infeksi luka seksio
sesaria, repair perineum setelah
persalinan
O90.0 Dehiscence luka SC
O90.1 Dehiscence luka perineum
O90.2 Hematom pada luka obstetri
O90.8 Komplikasi nifas lainnya
O91.0 Infeksi puting payudara pasca persalinan
O91.1 Abses mammae
O91.2 Mastitis non purulen pasca persalinan
Z30.0 Konseling untuk kontrasepsi
Z30.1 Pemasangan IUD
Z30.5 Kontrol IUD Termasuk pengecekan,
pemasangan kembali atau
pengambilan IUD
Z30.4 Kontrol obat kontrasepsi
Catatan: Selain diagnosis yang rutin dilakukan di poliklinik. Kode diagnosis dapat ditambahkan
juga dengan kode permasalahan kehamilan di dalam bab 4.1.4 sesuai dengan kondisi yang
ditemukan
4
88.74 USG Evaluasi Sfingter Ani
97.71 Lepas IUD
99.23 Pasang implan kontrasepsi
97.89 Lepas implan kontrasepsi
99.24 Injeksi kontrasepsi hormonal
99.25 Injeksi kemoterapi metotreksat
96.59 Rawat luka
93.57 Ganti perban luka operasi
5
Catatan: Selain diagnosis yang rutin digunakan di awal kehamilan. Kode diagnosis dapat
ditambahkan juga dengan kode permasalahan kehamilan di dalam bab 4.1.4 sesuai dengan
kondisi yang ditemukan
* kode komplikasi tambahan pada kasus abortus, kehamilan ektopik dan kehamilan mola
yang dapat dikoding sebagai tambahan kelainan dasarnya
6
O26.6 Hamil dengan gangguan liver
O26.9 Kondisi risiko lain yang Contoh: lewat taksiran persalinan / usia
berhubungandan dapat kehamilan > 40 minggu, anak terkecil < 2
mempengaruhi kehamilan tahun dan faktor risiko lain yang
mempengaruhi kehamilan
O48 Kehamilan di atas 42 minggu Postdate dan postterm memiliki
pengertian yang sama di ICD-10
(kehamilan > 42 minggu / 294 hari)
O44.0 Plasenta previa tanpa perdarahan
O44.1 Plasenta previa disertai Dengan perdarahan antepartum
perdarahan
O45.8 Solusio plasenta Solusio plasenta dengan gangguan
koagulasi (O45.0)
O46.8 Perdarahan Antepartum
O42.0 Ketuban pecah prematur / dini.
Onset persalinan dalam 24 jam
O42.1 Ketuban pecah prematur / dini.
Onset persalinan setelah 24 jam
O42.2 Ketuban pecah prematur / dini,
persalinan ditunda dengan terapi
O41.1 Korioamnitis
O47.0 False labor sebelum 37 minggu
O47.1 False labor 37 minggu dan
setelahnya (aterm)
O34.8 Kehamilan dengan kelainan pada Termasuk sistokel, rektokel, riwayat
organ pelvis lainnya perbaikan organ dasar panggul
Permasalahan janin, ketuban dan plasenta berhubungan dengan kehamilan dan persalinan
O30.0 Kehamilan Kembar / multipel O30.0 Kehamilan kembar 2
O30.1 Kehamilan kembar 3
O30.2 Kehamilan kembar 4
O30.8 Kehamilan kembar >4
O31.2 Kehamilan multipel dengan 1 janin
meninggal dalam kandungan
(IUFD)
O31.8 Komplikasi kehamilan multipel Contoh: TRAPS, selective IUGR (selain
spesifik TTTS: O43.0)
O43.0 Sindrom transfusi plasenta Twin to Twin Transfusion Syndrome
O32.1 Kehamilan presentasi sungsang
O32.2 Kehamilan letak lintang atau oblik
O32.3 Kehamilan presentasi wajah atau
dagu
O32.5 Kehamilan multipel dengan 1 janin
malpresentasi
O32.8 Kehamilan dengan malpresentasi
Lain
7
O33.1 CPD karena panggul sempit Saat antepartum (gunakan kode O64-O65
saat persalinan)
O33.4 CPD karena gabungan faktor ibu Saat antepartum (gunakan kode O64-O65
dan bayi saat persalinan)
O33.5 CPD karena bayi besar Saat antepartum (gunakan kode O64-O65
saat persalinan)
O33.7 CPD karena faktor janin lainnya Saat antepartum (gunakan kode O64-O65
saat persalinan)
O33.8 CPD karena sebab lainnya Saat antepartum (gunakan kode O64-O65
saat persalinan)
O35.0 Kehamilan dengan suspek Contoh: anencephaly, spina bifida
malformasi sistem saraf pusat janin
O35.1 Kehamilan dengan suspek kelainan
kromosom janin
O35.3 Kehamilan dengan suspek kelainan Contoh: infeksi cytomegalovirus pada ibu,
janin akibat penyakit virus pada ibu infeksi rubella pada ibu
O35.8 Kehamilan dengan suspek kelainan Termasuk infeksi toxoplasmosis pada ibu
janin lain
O36.0 Kehamilan dengan dengan
isoimunisasi rhesus
O36.2 Kehamilan dengan hydrops fetalis Selain akibat isoimunisasi rhesus
O36.3 Kehamilan dengan tanda hipoksia
janin
O36.4 Kehamilan dengan kematian janin
dalam rahim
O36.5 Kehamilan dengan pertumbuhan
janin terhambat
O36.6 Kehamilan dengan makrosomia
O36.7 Kehamilan abdominal dengan janin
viabel
O40 Polihidramnion
O41.0 Oligohidramnion Pada ketuban pecah prematur / dini (O42),
oligohidramnion sudah termasuk
didalamnya, tidak perlu dikoding terpisah
O43.1 Kelainan plasenta Contoh: plasenta sirkumvalata, dan lain –
lain
O43.2 Perlekatan plasenta abnormal Spektrum plasenta akreta (akreta, inkreta,
(morbidly adherent placenta) perkreta)
O98.0 Tuberkulosis pada kehamilan Tambahkan kode di A15-A19
persalinan dan nifas
O98.1 Sifilis pada kehamilan persalinan Tambahkan kode di A50-A53
dan nifas
O98.3 Penyakit menular sexual lainnya Tambahkan kode di A55-A64
pada kehamilan persalinan dan
nifas
O98.4 Hepatitis virus pada kehamilan Tambahkan kode di B15-B19
persalinan dan nifas
O98.5 Penyakit virus lain pada kehamilan Tambahkan kode A80-B09, B25-B34
8
O98.7 Infeksi HIV pada kehamilan Tambahkan kode di B20-B24
persalinan dan nifas
O99.0 Anemia pada kehamilan persalinan Tambahkan kode di D50-D64
dan nifas
O99.1 Kelainan darah lainnya pada Tambahkan kode di D65-D89
kehamilan persalinan dan nifas
O99.2 Kelainan endokrin, nutrisi dan Tambahkan kode di E00-E90. Eksklusi:
metabolik pada kehamilan diabetes mellitus (O24), malnutrisi (O25)
persalinan dan nifas
O99.3 Kelainan mental dan sistem saraf Tambahkan kode di F00-F99 dan G00-G99
pada kehamilan persalinan dan
nifas
O99.4 Kelainan pada sistem sirkulasi pada Tambahkan kode di I00-I99
kehamilan persalinan dan nifas
O99.5 Kelainan sistem respirasi pada Tambahkan kode di J00-J99
kehamilan persalinan dan nifas
O99.6 Kelainan sistem digestif pada Tambahkan kode K00-K93. Eksklusi:
kehamilan persalinan dan nif kelainan liver (O26.6)
O99.7 Kelainan kulit dan jaringan Tambahkan kode L00-L99
subkutan pada kehamilan
persalinan dan nifas
O99.8 Kelainan spesifik lain pada
kehamilan persalinan dan nifas
Catatan: Kode O98 – O99 juga berlaku untuk permasalahan yang ditemukan jika pasien dalam
kondisi persalinan atau nifas
9
karena gangguan rotasi kepala janin
O64.1 Distosia / kemacetan persalinan
karena presentasi bokong
O64.2 Distosia / kemacetan persalinan
karena presentasi muka
O64.8 Distosia / kemacetan persalinan
karena malposisi atau
malpresentasi lain
O66.2 Distosia / kemacetan persalinan
karena janin besar
O66.3 Distosia / kemacetan persalinan
karena kelainan janin
O64.4 Distosia / kemacetan persalinan Pada kondisi presentasi lintang
karena presentasi bahu / lintang
O65.1 Distosia akibat panggul sempit
O65.4 Distosia / kemacetan persalina
akibat disproporsi fetopelvik lain
O66.0 Distosia bahu
O66.4 Kegagalan Trial of Labor
O68.0 Persalinan dengan komplikasi Fetal Bradikardia, detak jantung tidak reguler
distress atau takikardia
O68.9 Persalinan dengan komplikasi fetal
distress berdasarkan bukti NST atau
USG
O68.1 Persalinan dengan komplikasi
mekonium dalam cairan ketuban
O68.2 Persalinan dengan komplikasi Fetal
distress dan mekoneal dalam cairan
ketuban
O69.0 Persalinan dengan prolaps tali
pusat
O69.1 Persalinan dengan kompresi lilitan
tali pusat
O69.2 Persalinan dengan kompresi simpul
tali pusat
O69.4 Persalinan dengan vasa previa
O75.7 kelahiran pervaginam dengan VBAC
riwayat SC
K66.0 Adhesi peritoneum (selain daerah
pelvis)
N73.6 Adhesi peritoneum pelvis
Permasalahan di kala 3 persalinan dan setelahnya
O70.0 Robekan perineum derajat 1
O70.1 Robekan Perineum derajat 2
O70.2 Robekan Perineum derajat 3 Mengenai sfingter ani
O70.3 Robekan Perineum derajat 4 Mengenai mukosa anus
O71.0 Ruptur uteri sebelum masuk
persalinan
10
O71.1 Ruptur uteri saat persalinan
O71.2 Inversi uteri post persalinan
O71.3 Robekan porsio post persalinan
O71.5 Cedera obstetri lainnya pada organ Cedera buli dan urethra.
pelvis
O71.7 Hematom obstetri pada pelvis Di perineum, vagina, dan vulva
O72.1 Perdarahan pasca persalinan Setelah plasenta keluar, termasuk akibat
atonia
O72.2 Perdarahan pasca persalinan Berhubungan dengan retensi jaringan di
lambat uterus
O73.0 Retensi seluruh plasenta
O73.1 Retensi sebagian jaringan plasenta
dan membran
O75.1 Syok pada persalinan dan Termasuk syok obstetrik
melahirkan
O75.2 Pireksia selama persalinan
O75.3 Infeksi lain selama persalinan Termasuk sepsis saat persalinan
O75.4 Komplikasi lain dari operasi dan Termasuk henti jantung, anoksia cerebral.
prosedur kebidanan Komplikasi akibat anestesi menggunakan
kode O74
Catatan: Kondisi permasalahan kehamilan dan persalinan terkadang serupa meski memiliki
kode yang berbeda. Jika memang pasien datang pada saat atau untuk persalinan, cukup
menggunakan kode pada permasalahan persalinan ini saja jika didapatkan kemiripan dengan
kode pada permasalahan kehamilan. Namun jika keduanya ditemukan dan memiliki arti yang
berbeda maka kode dapat dimasukkan keduanya
11
O80.1 kelahiran sungsang spontan
pervaginam
O83.1 Kelahiran sungsang dengan manual Kelahiran sungsang dengan bantuan
aid parsial
O83.0 Total ekstraksi kelahiran sungsang
12
4.1.7 Permasalahan Masa Nifas dan Laktasi
Permasalahan masa nifas
ICD-10 Diagnosis Catatan
O85 Febris atau sepsis puerperalis Termasuk febris, endometritis,
periotonitis atau sepsis
O86.0 Infeksi luka pasca persalinan Termasuk infeksi luka seksio sesaria,
repair perineum setelah persalinan
O87.0 Thromboplebitis superfisial pada
masa nifas
O87.1 Deep thrombphlebitis pada masa Termasuk deep-vein thrombosis, pelvis
nifas thrombophlebitis postpartum
O88.1 Emboli cairan ketuban sindrom anafilaktoid pada kehamilan
O89.8 Komplikasi lain dari anestesi selama
nifas
O90.0 Dehiscence luka SC
O90.1 Dehiscence luka perineum
O90.2 Hematom pada luka obstetri
O90.3 Kardiomiopati pada puerperium
O90.5 Tiroiditis postpartum
Z30.2 Sterilisasi interval
Permasalahan Laktasi
O91.0 Infeksi puting pasca persalinan
O91.1 Abses payudara pasca persalinan
O91.2 Mastits non purulen pasca
persalinan
O92.0 Retraksi puting yang berhubungan
dengan persalinan
13
68.0 Histerotomi pada kasus mola
74.91 Histerotomi Untuk abortus terapetik (< 20 minggu)
66.01 Salpingotomi
66.02 Salpingostomi
66.62 Salpingektomi pada kehamilan
tuba
74.3 Pengambilan kehamilan ektopik Pada kehamilan abdominal atau
selain di tuba kehamilan diluar tuba lainnya
96.49 Pemberian prostaglandin
suppositoria
73.01 Induksi persalinan dengan
memecahkan selaput ketuban
73.4 Induksi persalinan dengan
medikamentosa
73.1 Induksi secara surgical Contoh: pemasangan balon kateter
73.99 Prosedur bantuan persalinan Contoh: Akselerasi persalinan pada inpartu
lainnya kala I
73.59 Persalinan spontan pervaginam Koding untuk seluruh persalinan pervaginam
dengan bantuan lain (bukan spontan tanpa tindakan spesifik tertentu
dengan bantuan alat)
72.1 Persalinan forceps dengan 72.0 persalinan forceps tanpa episiotomi
episiotomi
72.71 Vakum Ekstraksi dengan 72.79 vakum ekstraksi tanpa episiotomi
episiotomi
73.8 Embriotomi Contoh: clavicotomi, pungsi kepala,
embriotomi lainnya
72.52 Manual aid
72.54 Ekstraksi total sungsang
73.6 Episiotomi Episiotomi yang dimaksud juga dengan
episiorrhapy (penjahitan episiotomi), untuk
kode 72.1 dan 72.71 tidak perlu
menambahkan kode 73.6 lagi
75.69 Repair laserasi pada vagina,vulva, Repair jika terjadi ruptur perineum.
perineum pasca persalinan Untuk repair yang dilakukan pada luka
episiotomi cukup menggunakan kode 73.6
75.62 Repair laserasi sfingter ani Koding tambahan untuk ruptur perineum
grade 3 & 4
75.92 Evakuasi hematom pada
vulva/vagina
75.94 Reposisi inversio uterus manual
75.51 Repair laserasi serviks
75.4 Manual plasenta
75.7 Eksplorasi manual uterus pasca
persalinan
75.8 Pemasangan tampon uterus Contoh: pemasangan kasa tampon, balon
14
atau vagina kateter
97.72 Lepas tampon uterus atau
vagina
74.0 SC klasik / korporil
74.1 SC lower segment
66.39 Sterilisasi tuba
66.29 Dekstruksi atau oklusi tuba per Termasuk sterilisasi per laparoskopi
laparoskopi
69.99 Operasi pada servix dan uterus Contoh: B-Lynch, jahitan Cho, dll
lainnya
38.86 Oklusi arteri abdominal Contoh: ligasi arteri iliaka, arteri uterina,
neovaskularisasi uterovesika
38.84 Oklusi aorta Contoh: kompresi aorta
68.29 Eksisi lesi uterus Contoh: dilakukan miomektomi atau eksisi
pada kasus plasenta akreta
75.50 Repair laserasi uterus Contoh: kasus ruptur / dehisens uterus
75.61 Repair laserasi kandung kemih
dan uretra
75.62 Repair laserasi rektum
68.39 Subtotal abdominal histerektomi
68.49 Total abdominal histerektomi
66.4 Unilateral salpingektomi
66.51 Bilateral salpingektomi
65.49 Unilateral salpingooforektomi
65.61 Bilateral salpingooforektomi
65.39 Unilateral ooforektomi
65.51 Bilateral ooforektomi
65.29 Kistektomi ovarium
65.89 Adhesiolisis pada ovarium dan
tuba
54.5 Adhesiolisis peritoneum Termasuk: usus, liver, uterus, peritoneum
dan peritoneum pelvis
54.11 Laparotomi eksplorasi Jika didapatkan tindakan lebih spesifik
sesuai temuan laparotomi maka cukup
memberikan kode sesuai tindakan spesifik
tersebut
54.12 Reopen / relaparotomy Setelah dilakukan laparotomi sebelumnya
untuk: control perdarahan, eksplorasi
54.4 Omentektomi
69.7 Insersi IUD
97.71 Lepas IUD
15
99.23 Implan kontrasepsi
97.89 Lepas implan kontrasepsi
99.24 Injeksi kontrasepsi hormonal
99.0 Transfusi darah
96.59 Rawat luka
93.57 Ganti perban luka operasi
1. Pada kasus obstetri, diagnosis harus ditulis secara menyeluruh baik kondisi ibu
maupun bayi. Untuk kondisi ibu, jika terdapat permasalahan, komplikasi atau penylit
harus ditulis secara lengkap beserta keterangan metode persalinan (kode O80-84)
Contoh kasus: Pasien wanita G2P1A0 Hamil 39 minggu datang ke RS dengan pre-
eklampsia berat. Pasien kemudian dilakukan persalinan gawat darurat seksio sesarea.
• Diagnosis Sekunder :
• Prosedur :
dalam 24 jam (dipstik +1). Proteinuri dapat digantikan dengan gangguan organ
proteinuri
tanda preeklampsia yaitu proteinuri atau gangguan organ lain setelah usia
hamil 20 minggu)
• Pada ketuban pecah prematur / dini dengan oligohidramnion, koding yang bisa
pada usia hamil 40 – 42 minggu (O48.0) dan usia hamil > 42 minggu (O48.1),
17
kehamilan lewat taksiran persalinan / usia kehamilan > 40 minggu dapat
dikode dengan kode O26.9 yang menunjukkan kode dengan kondisi risiko lain
18
5. Diagnosis persalinan pervaginam
patologis. Pada kasus persalinan normal / fisiologis maka kode ini menjadi
pervaginam pada kasus yang patologis (memiliki faktor risiko atau pemberat
atau komplikasi obstetri maupun medis), dapat meletakkan kode O80.0 ini pada
selalu melengkapi kode cara persalinan di tabel 4.1.7 (O80-O84) dan kode
tindakan (73.59)
19
(O83.1), kode tindakan (72.52)
• Setiap kode persalinan juga menuliskan kode luaran persalinan (Z37) pada
diagnosis sekunder.
• Setiap kode persalinan juga menuliskan kode luaran persalinan (Z37.-) pada
diagnosis sekunder
20
• Berikan kode tindakan 74.0 untuk SC korporil / klasik atau 74.1 untuk SC pada
• Jika dilakukan tindakan lain yang bersamaan dengan SC dapat dilakukan koding
uterus pada plasenta akreta atau mioma uteri (68.29), ligasi arteri iliaka /
• Jika dilakukan episiotomi maka tambahkan kode 73.6. Penjahitan luka akibat
atau luka perineum tambahan selain luka episiotomy, maka penjahitan luka
• D64.9 dapat dikode jika belum diketahui penyebab anemia pada kehamilan
• Anemia dalam kehamilan menggunakan standar WHO dan dengan bukti lab
9. Untuk pengkodean kondisi penyakit atau kelainan yang menyertai kehamilan atau
persalinan
• Kode O98-O99 digunakan jika ada kondisi penyakit atau kelainan yang
21
• Kode-kode lain yang spesifik sesuai dengan masalah yang ada di luar koding O
10. Kasus umum disertai dengan kehamilan yang tidak ditangani oleh dokter obstetri pada
Contoh :
Pasien tersebut diberikan kode A91 sebagai diagnosis utama dan O98.5 sebagai
diagnosis sekunder.
• USG kehamilan masih dapat diberikan lebih dari 3 kali jika didapatkan indikasi
medis lainnya (pastikan indikasi medis atau diagnosis tertulis di rekam medik)
• Jika hanya didapatkan ancaman persalinan preterm (janin tidak lahir) dapat
dikode O60.0 sedangkan jika terjadi persalinan dan dilanjutkan kelahiran janin
tanpa ada tanda persalinan, Contoh: kasus preeklampsia dengan gejala berat
22
dan HELLP syndrome yang dilahirkan pada 34 minggu baik melalui induksi
maupun SC)
• Diagnosis keterangan kelahiran bayi lainnya seperti pada poin 5 tetap dikoding
preterm ini
• Jika hanya didapatkan kontraksi braxton hicks atau false labor pada kondisi
preterm tanpa tanda – tanda ancaman persalinan preterm dapat dikode O47.0
• Adhesiolisis secara laparotomi dapat dikode 54.5 jika dilakukan pada peritoneum
(termasuk usus dan peritoneum pelvik) dan 65.89 jika dilakukan pada tuba dan
ovarium
14. Pasien yang melahirkan di FKTP dapat dirujuk dokter untuk melakukan tubektomi
interval di FKRTL dengan kode Z30.2 (sterilization) sebagai diagnosis utama dengan
23
24