OBSTETRIC DAN
GYNECOGY EMERGENCY
Asal-usul Istilah
gravida – kehamilan
pelvis - basin
multi – banyak
nulli – tidak ada
primi – pertama
parto – melahirkan
puer - anak
Istilah Umum
1. suhu basal tubuh – suhu dalam keadaan basal sebelum bangun pagi.
Suhu menjelang ovulasi lebih rendah daripada postovulasi
2. kurve biphasic siklus menstruasi – suhu mulut basal
fase estrogen sejak awal menstruasi sampai ovulasi, <36,6oC
fase setelah ovulasi, >36,6oC
3. blighted ovum – ovum yang telah dibuahi tapi berhenti tumbuh dalam
trimester I
4. kontrasepsi – penghambatan kehamilan secara sengaja
5. gestasi – perkembangan janin di dalam rahim
6. gravida – wanita hamil
7. gravida resiko tinggi – wanita hamil yang beresiko tinggi akankegagalan
8. neonatus resiko tinggi – bayi baru lahir yang memerlukan resusitasi
9. multipara – wanita yang telah melahirkan 2 anak atau lebih
Istilah Anatomik
1. pelvis – lingkaran tulang sacrum, coccyx, dan panggul
2. pelvis palsu –vertebra lumbalis di batas belakang untuk
menyokong kehamilan
3. pelvis sejati – sacrum di batas belakang
4. pelvic brim, pintu atas panggul – batas atas panggul
sejati
5. pelvic outlet, pintu bawah panggul –
6. plasenta – struktur vaskuler yang menyediakan
makanan untuk janin
Istilah Simptomatik
1. attitude obstetri – posisi anak di dalam rahim
2. ballottement – cara mengenal kehamilan atau pasuknya kepala
anak
3. cincin Bandl – cekungan antara pubis dan abdomen pada
obstruksi kelahiran
4. tanda Braxton-Hicks – kontraksi ringan rahim sewaktu hamil
5. colostrum – cairan kekuningan dari mammae, hamil sampai 2-
3 hari melahirkan
6. dilatasi cervix – pembukaan perlahan cervix menjelang
melahirkan
7. dystovia – kelahiran sulit
Istilah Diagnostik
1. abortion – pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup
2. abortus habitualis – abortus spontan 3x beruturutan atau lebih
3. abortus imminent – perdarahan vagina, biasanya berakhir dengan
pengeluaran janin
4. abortus insipient – ruptura membran ketuban diikuti oleh pengeluaran janin
5. abortus inkomplit – janin keluar tapi plasenta masih tertinggal bagiannya
6. induced abortion– pengeluaran janin dengan sengaja
7. missed abortion – abortus yang tidak disadari berhari-hari atau minggu
8. abortus septik – abortus disertai infeksi
9. kehamilan ektopik – ovum yang telah dibuahi tertanam di luar rongga rahim
lanjutan
10. hiperemesis gravidarum – mual dan muntah hebat selama trimester I
11. hipertensi pada kehamilan – tekanan darah >140/90 sebelum atau selama hamil
12. eklampsia – hamil dengan hipertensi, kejang, gangguan fungsi ginjal, demam
13. preeklampsia – ditandai oleh peningkatan tekanan darah, berat badan berlebihan,
gangguan fungsi ginjal, proteinuria
14. involusi uterus – kembalinya uterus ke ukuran sebelum hamil
15. oligohydramnios – jumlah cairan amnion sedikit
16. polyhydramnios hydramnios – jumlah cairan amnion berlebihan
17. ablatio plasenta, placenta abruptio – plasenta lepas dini, diikuti perdarahan
18. plasenta accreta – placenta melekat erat ke uterus, walau pun anak telah lahir
19. placenta previa – plasenta terletak lebih bawah di uterus
lanjutan
20. puerperal hematoma – penumpukan darah di jaringan setelah
melahirkan
21. infeksi, demam, septikemia puerperal – infeksi di masa nifas
22. hysterorrhexis, metrorrhexis – robekan pada rahim
23. subinvolusi– rahim gagal kembali ke ukuran asalnya setelah melahirkan
24. trophoblast – lapisan ektoderm yang melekatkan hasil pembuahan ke
rahim
25, penyakit trofoblast: chorioadenoma destruens (ganas),
choriocarcinoma, hydatidiform mole (mola hidatidosa, hamil
anggur)
26, apopleksia uteroplasenta – perdarahan berat retroplasenta ke
myometrium
Istilah Operatif
1. sectio cesaria – pengeluaran janin melalui sayatan pada rahim
2. breech extraction – ekstraksi, anak dalam posisi sungsang
ditarik keluar
3. episiotomy – insisi perineum untuk memudahkan kelahiran
4. forceps extraction – penarikan anak dengan menggunakan
forseps
5. vacuum extraction – penarikan anak dengan menggunakan
ekstraktor vakum
6. version – proses pemutaran posisi anak sewaktu di dalam
rahim
Kriteria Gawat Darurat Bagian Obgyn
1. Abortus
2. Distosia
3. Eklamsia
4. Kehamilan ektopik terganggu (KET)
5. Perdarahan antepartum
6. Perdarahan postpartum
7. Inversio uteri
8. Febris puerperalis
9. Hipertensi gravidarum dengan dehidrasi
BAB XV.
KEHAMILAN, MELAHIRKAN,
DAN NIFAS (O00-O99)
Bab ini berisi blok-blok berikut:
O00-O08 Edema, proteinuria dan hipertensi pada hamil,
melahirkan dan nifas
O20-O29 Kelainan maternal lain yang umumnya berhubungan
dengan kehamilan
O30-O48 Asuhan ibu yang berhubungan dengan fetus dan
cairan amnion, dan kemungkinan timbulnya masalah
melahirkan
O60-O75 Komplikasi labour dan delivery
O80-O84 Delivery
O85-O92 Komplikasi yang terutama berhubungan dengan nifas
O95-O99 Kondisi obstetrik lain, not elsewhere classified
Kecuali: penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
- cedera, keracunan dan akibat lain tertentu dari
penyebab luar (S00-T98)
- kelainan jiwa dan tingkah laku yang berhubungan
dengan nifas (F53.-)
- tetanus obstetris (A34)
- nekrosis kelenjar pituitary postpartum (E23.0)
- osteomalasia nifas (M83.0)
- supervisi: kehamilan resiko tinggi (Z35.-), kehamilan
normal (Z34.-)
Masa obstetrik adalah dari konsepsi
sampai dengan 42 hari (6 minggu)
setelah melahirkan.
Blok-blok kode tersusun menurut
kemajuan kehamilan, yaitu sejak
pembentukan awal janin sampai
melahirkan dan masa nifas.
Urutan masa obstetrik
•Antenatal : adalah perawatan dan
pemeriksaan terhadap ibu hamil
selama kehamilan.
•Persalinan : adalah proses dimana janin,
plasenta dan selaput keluar dari
uterus ibu.
•Postnatal : Pelayanan kesehatan yang
dilakukan setelah melahirkan.
Term terbaik yang dipakai untuk mulai
adalah abortion (terdapat Tabel untuk
membantu menentukan kode komplikasi),
pregnancy (terutama pada ‘complicated
by’ dan ‘management affected by’), labour
(usaha melahirkan), delivery (kelahiran),
dan puerperal (nifas).
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan pada kategori O03-O06:
Note: Abortus inkomplit melibatkan hasil konsepsi yang tertinggal setelah abortus
.0. Inkomplit, dengan komplikasi infeksi saluran genital dan pelvik
dengan kondisi pada O08.0
.1. Inkomplit, dengan komplikasi perdarahan terlambat dan berlebihan
dengan kondisi pada O08.1
.2. Inkomplit, dengan komplikasi embolisme
dengan kondisi pada O08.2
.3. Inkomplit, dengan komplikasi lain dan tidak dijelaskan
dengan kondisi pada O08.3 – O08.9
.4. Inkomplit, tanpa komplikasi
.5. Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi infeksi saluran genital dan pelvik
dengan kondisi pada O08.0
.6. Komplit atau tidak jelas, komplikasi perdarahan terlambat dan berlebihan
dengan kondisi pada O08.1
.7. Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi embolisme
dengan kondisi pada O08.2
.8. Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi lain dan tidak jelas
dengan kondisi pada O08.3 – O08.9
.9. Komplit atau tidak jelas, tanpa komplikasi
O03 Abortus spontan
Termasuk: keguguran:
Gunakan kode 69.02 untuk D&C yang dilakukan untuk missed aborsi. Dan
69.09 untuk D&C yng dilakukan untuk sebuah blighted ovum
Pemasalahan dalam mengkoding
Diagnosa
tidak Tulisan
spesifik dokter
Banyak yang tidak
belum di terbaca
koding Singkatan
tidak
standar
Kesimpulan :
1.Penulisan diagnosa/prosedur
harus spesifik dan jelas sesua
ICD
2.Hindari singkatan2 yang tidak
standar
3.Diskusikan dengan klinisi jika
ada istilah2 diagnosa/prosedur
yang tidak jelas
4.Lakukan evaluasi post klaim
secara berkalah
Kayun Kasmidi
hp : 08128636413
Email : kayunkasmidi65@gmail.com