PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keputusan yang telah diambil dan diselenggarakan oleh dua orang atau lebih untuk
sebuah system yang terdiri dari aneka ragam element dan subsistem, diantaranya
mana dan dimana terlihat bahwa masing masing subsistem saling berinterkasi
bersangkutan.
kehidupan sosial, politik, ekonomi, keamanan dan budaya telah membawa pula
terhadap pengisian bahan bakar minyak di SPBU. Hal ini bukan hanya merugikan
pelanggan tetapi juga merusak image dari spbu itu sendiri, contohnya seperti,
kurangnya takaran bahan bakar minyak yang sudah dibelinya dengan harga yang
1
2
sudah disepakati. Kasus ini terkait dengan hak konsumen yang harus
takar yang sesuai standar pengukuran. Selain itu juga hal ini membuat masyarakat
tidak ada pilihan lagi untuk melakukan pengisian bahan bakar, karena tempat
pengisian bahan bakar minyak hanya di Pertamina SPBU dan bahan bakar minyak
adalah bahan penting yang pasti dibutuhkan oleh masyarakat dalam semua aspek.
pendisiplinkan tera dan tera ulang dalam negeri yang bertujuan meningkatkan
satunya melalui peningkatan pengawasan terhadap tera dan tera ulang alat-alat
ilmu yang mempelajari tentang pengukuran, alat ukur, serta satuan ukuran. Dalam
metrologi terdapat ilmu tentang cara-cara pengukuran, kalibrasi, tera dan tera
ulang serta akurasi di bidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam
industri, perdangangan, maupun jasa telah berdampak pada penggunaan alat alat
Alat ukur yang digunakan oleh dinas perdagangan dalam melakukan tera
dan tera ulang ini harus tepat dan akurat hasil yang diberikan sehingga tidak
3
merugikan konsumen, kegiatan ini wajib dilakukan agar tidak adanya kecurangan
pengukuran dan alat-alat ukur, yang menyangkut persyaratan teknik dan Undang-
pengukuran. Dan pada pasal 1 ayat 18 menjelaskan bahwa tera ulang ialah hal
menanadai berkala dengan tanda-tanda tera sah batal yang berlaku atau
memberikan keterangan-keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tera batal
berdasarkan pengujian yang dijalankan atas alat-alat ukur, takar, timbang dan
dan Tera Ulang Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang, dan perlengkapannya adalah
dan Tera Ulang Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang, dan perlengkapannya pasal 1
2. Tera adalah hal menandai dengan tanda tera sah atau tera batal berlaku, atau
memberikan keterang tertulis yan bertanda terah sah atau tanda tera batal yang
3. Tera Ulang adalah ahal menandai berkala dengan tanda tanda tera sah atau tera
bertanda tera sah atau tera batal berlaku, dilakukan oleh penera berdasarkan
4. Penera adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwewenang, dan hak
5. Pemeriksaan dalam rangka Tera dan Tera Ulang yang selanjutnya disebut
kegiatan Tera dan/atau Tera Ulang UTTP yang dilakukan oleh penera dengan
cara mencocokkan atau menilai jenis dan tipe UTTP sesuai dengan syarat
teknis UTTP.
6. Pengujian dalam rangkar Tera dan Tera Ulang yang selanjutnya disebut
tekni UTTP.
bahwa Tera Ulang adalah hal menandai berkala dengan tanda tera sah atau tanda
bertanda tera sah atau tanda tera batal yang berlaku, dilaukan oleh pegawai-
alat UTTP yang telah di Tera. Dan pada Pasal 2 tentang kegiatan Tera/Tera Ulang
Meliputi:
5
a. Pemeriksaan
b. Pengujian; dan
Alat UTTP harus ditera ulang sebagai alat control secara periodic untuk
mengetahui apakah alat tersebut masih layak pakai. Alat UTTP yang tidak ditera
siklus satu tahun masa peneraan, Akan dilakukan pengawasan UTTP guna
memastikan alat yang sudah ditera memiliki akurasi dan ketetapan ukuran.
umum. Sejalan dalam hal ini ada lembaga atau instansi pemerintah yang berperan
semacan itu dilakukan oleh lembaga atau instansi yang diberi wewenang secara
Adapun Salah satu kegiatan dalam Metrologi legas yang diatur oleh Bidang
Metrologi adalah persoalan tentang system tera dan tera ulang volume takaran
pompa ukur Bahan Bakar Minyak (BBM) pada setiap Stasiun Pengisan Bahan
Dalam proses kegiatan tera dan tera ulang telah sesuai dengan peraturan-
dispenses pompa BBM dengan volume bahan bakar minyak yang dikeluarkan dari
nozzle (perangkat yang dapat mengatur aliran fluida, baik itu gas , angina dan juga
cairan) BBM.
6
dengan jumlah nominal yang dibayarkan konsumen kepada operator SPBU, salah
satunya dengan dilaksanakannya system tera dan tera ulang yang rutin dan tertib
Kegiatan Pengawasan yang dilakukan ini adalah salah satu metode penting
bahan bakar yang dilakukan .Untuk alatnya sendiri dalam memastikan takaran
pengukuran volumenya dengan mengunakan alat yang bernama BEJANA alat ini
Dalam melakukan tera dan tera ulang tidak hanya 1 alat saja yang di
alat UTTP yang perlu ditera ulang, Berikut adalah daftar jenis dan jangka waktu
Tabel I.I Jenis Jangka Waktu Tera Dan Tera Ulang Ukur, Takar,
Timbang, Dan Perlengkapannya (UTTP).
7 Meter Air
-Diameter Nominal (DN) ≤ 50 mm; 5
- 50 mm < Diameter Nominal ( DN) ≤ 254
3
mm
8 Meter kWh Elektromekanik/Dinamis 15
9 Meter kWh Elektronik/Statis 10
10 Custody Transfer Measuring System 3
(CTMS)/ Sistem Tangki Ukur Terapung
11 Alat Perlengkapan UTTP Mengikuti jangka waktu
tera ulang UTTP terkait
Sumber: Data Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
Berdasarkan tabel 1.I ada 11 jenis UTTP yang diwajibkan dilakukan tera
ulang dan SPBU termasuk alat perlengkapan UTTP, dan Menurut Permendag no
2. Tera Wajib dilakukan terhadap UTTP produksi dalam negeri dan asal impor
persediaan.
dan
d. Penunjukannya menyimpang dari syarat teknis Alat Ukur, Alat Takar, Atau
Timbang.
4. Jangka waktu Tera Ulang 1 (satu) tahun, kecuali untuk UTTP yang tercantum
dalam lampiran 1 (tabel 1.I) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Dalam pelaksanaan pengawasan Tera dan Tera Ulang Alat-Alat Ukur, Takar,
4. Cerapan/Blanko
pengawasan
5. Komputer
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Pengawasan akan terkendala jika terjadi 1. Catatan Hasil Pengawasan
penyimpangan dalam prosedurnya 2. Berita Acara Pengawasan
Sumber: Data Dinas Perdagangan dan Peindustrian Kota Pekanbaru
Oleh Karena itu pengujian sampel tera ulang dinilai cukup efektif untuk
Pengawasan
perintah tugas
melakukan tera Ulang di semua SPBU yang ada di Kota Pekanbaru, adapaun
10
jumlah SPBU yang terdapat di Kota Pekanbaru sebanyak 63 SPBU yang terdiri
dari SPBU Pemerintah dan SPBU Milik Pribadi. Dalam penelitian ini penulis
Tera Ulang oleh Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kota Pekanbaru, berikut
2. SPBU milik PT. Lautan Petro Energi, Jl. SM. Amin Arengka II.
7. SPBU milik PT. Prima Putra Agung, Jl. HR. soebrantas KM. 13
apakah SPBU tersebut masih memiliki Tera sah yang masih berlaku atau tidak.
semestinya karena ada batas toleransi yang diberikan oleh Badan Kepegawaian
dan Diklat Daerah (BKD) yaitu sebesar (±0,5%). Berikut adalah hasil laporan
pekanbaru.
Perdangangan dan Perindustrian ada beberapa SPBU yang belum melakukan Tera
Ulang dan ada juga yang melebihi batas toleransi yang diizinkan oleh Badan
Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKD). Fenomena yang terjadi berdasarkan hasil
2. Masih terdapat SPBU yang belum melakukan Tera Ulang di SPBU milik
PT.Pertamina Retail (SPBU K50 Sudirman) dan di SPBU milik Febri Hamida
2018 Tentang Tera dan Tera Ulang Alat Alat Ukur, Takar, Timbang, Dan
B. Rumusan Masalah
2018 Tentang Tera dan Tera Ulang Alat Alat Ukur, Takar, Timbang, Dan
Kota Pekanbaru)?
1. Tujuan Penelitian
dan menganalisis :
dan Tera Ulang Alat Alat Ukur, Takar, Timbang, Dan Perlengkapannya
Pekanbaru).
tahun 2018 Tentang Tera dan Tera Ulang Alat Alat Ukur, Takar, Timbang,
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini secara teoritis, praktis dan akademis sebagai
berikut:
kebijakan publik.
13
A. Studi Kepustakaan
1. Konsep Administrasi
oroang dalam bekerjasam untuk mencapai tujuan atas dasar efektif, efesien, dan
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan secara efisien dan
diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan sebagai proses pengendalian usaha kerja
14
15
sebelumnya.
Dari Pendapat para pakar Adminisrasi diatas, dapat kita simpulkan bahwa
administrasi dalam arti luas dapat dilihat dari 3 (tiga) sudut pandang pemahaman,
yaitu dari proses, fungsi, dan kepranataan (institusi). Meskipun ada perspektif yang
tujuan.
prilaku kerja sama, maka sangat jelas bahwa setiap orang yang terlibat dalam
Selain itu, administrasi dapat dilihat dalam arti luas dari 3 sudut pandang
2012) yaitu:
sadar dilakukan oleh setiap orang atau sekelompok orang yang bertindak
jenis tugas kerja, seperti tugas perencanaan, tugas organisasi, tugas gerak, tugas
orang yang, baik secara individu maupun kolektif, melakukan kegiatan untuk
pada hasil pekerjaan. Ke tiga Pembantu khusus (staf) yang terdiri dari tenaga ahli
Pegawai, adalah pelaksana dan pekerja yang didorong untuk bekerja oleh manajer
Harus ada kaitan antara wewenang dan tanggung jawab. Tangguang jawab
merupakan akibat yang timbul dari adanya wewenang sebagai suatu kombinasi
antara wewenang resmi yang timbul sebagai akibat kedudukan resmi seorang
menajer dan wewenang yang bersifat pribadi yang merupakan gabungan dari
c. Disiplin (diseipline). Disiplin berarti bersikap dan pelaku yang selalu sesuai
dengan ketentuan, atau dengan kata lain, sikap dan prilaku yang konsekuen,
tidak hanya pada norma–norma yang berlaku tapi juga dengan nilai – nilai
harus mempunyai tujuan yang sama dan langsung dari perencanaan yang
yang terjadi.
kerja.
hari. Kegiatan administrasi yang teratur dan sistematis akan melahirkan keadaan
2. Konsep Organisasi
yang sadar (dan kadang tidak sadari) mencoba untuk menapatkan sesuatu yang
Organisasi jika di pandang dari segi statis, hal ini sama dengan organisasi
bahwa organisasi merupakan tempat beraktivitas saja yang di dalam wahana itu
kegiatan setiap orang haru jelas tugas, wewenang, dan tangggung jawab.
tetapi pada dasarnnya tidak ada perbedaan yang spesifik dan sebagai bahan
social yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative
dapat diidentifikasi, bekerja atas dasar yang relative terus-menerus untuk mecapai
yang digunakan oleh orang-orang, baik secara individual maupun kelompok untuk
unsur yakni:
yang berpola;
a. Sekelompok orang
c. Tujuan Bersama
Dari beberapa pengertian organisasi diatas, dapat kita temukan terdapat kata
sebagai berikut:
b. Kerja sama organisasi dapat diartikan kegiatan atau usaha yang di lakukan oleh
d. Teknik diartikan untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif
maka orang-orang yang bekerja sama tersebut perlu dibekali pengetahuan dan
keahlian yang dibutuhkan (dengan pendidikan dan latihan), serta peralatan dan
dipengaruhi oleh perasaan, nilai-nilai, sikap, harapan, dan aspirasi dari orang-
Dari pengertian diatas suatu organisasi dipahami sebagai wadah manusia atau
kepada pencapaian tujuan organisasi yang efektif dan efisien, dan organisasi
3. Konsep Manajemen
21
sesuatu untuk dikerjakan oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan tertentu secara
efektif dan efisien yang bersifat masif, kompleks dan bernilai tinggi tentulah
K. , 2016).
Manajemen menurut Siswanto dan Doni (2014:16) adalah ilmu dan seni
dalam mengatur dan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen
terdiri dari (6): Man, Money, Methode, Material, Machine dan Market.
daya energi, hidup berdampingan untuk kebahagaiaan dengan cara yang paling
administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama dua orang atau lebih didasarkan
22
adalah wadahnya, dan manajemen adalah ilmu atau seni atau cara untuk
mengendalikan atau mengelola proses kerja sama tersebut demi pencapaian tujuan
suatu kelompok yang sudah bekerjasama. Jika unsur itu terpenuhi dengan baik
seorang aktor misalnya seorang pejabat, suatu kimpulan, maupun lembaga tertentu
untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Kebijakan adalah cara atau
informasi yang relevan dengan kebijakan guna dimanfaatkan pada tingkat politik
1. Pengolahan informasi yaitu usaha yang dilakukan oleh setiap badan atau
kebijakan.
kebijakan.
Istilah Kebijakan dan Publik digabung menjadi satu, yaitu kebijakan publik
memiliki makna yang lebih luas dari pada ketika diartikan secara sendiri-
sendiri. Kebijakan publik menjadi salah satu komponen negara yang tidak
boleh diabaikan. Negara tanpa kebijakan publik dipandnag gagal, karena
kehidupan bersama hanya diatur oleh seseorang atau sekelompok orang saja,
yang bekerja seperti tiran dengan tujuan untuk memuaskan kepentingan diri
atau kelompok saja. (Nugroho R. , 2006)
Kebijakan adalah sebuah ketetapan yang berlaku yang dicirikan oleh prilaku
yang konsisten dan berulang, baik dari yang membuatnya maupun yang sebagai
adalah serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud atau tujuan yang tertentu
yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang
ciri tersendiri dari aktivitas fisik dan ekpresif murni bertujuan untuk
tujuan tetentu : kebijakan tidak bersifat acak, tetapi memiliki sasaran dan
keuangan kepada rakyat miskin dan lainnya) tetapi tidak juga popular
bersifat memerintah.
krusial karena seberapa baiknya suatu kebijakan kalau tidak dipersiapkan dan
disimpulakan bahwa kebijakan adalah sebagai rangkaian konsep dan azas yang
menjadi garis besar dari dasar pada masalah yang menjadi rencana dalam
cita, prinsip, atau maksud dalam memecahkan masalah sebagai garis pedoman
untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran atau tujuan. Dengan kata lain
5. Konsep Implementasi
melalui formulasi kebijakan derivat atau turunan dari kebijakan publik tersebut.
dari proses pencapaian outcomes (yaitu tercapainya atau tidak tujuan yang
diraih).
a. Organisasi: pembentukan atau penata ulang sumber daya, unit, atau metode
Menurut Van Metter dan Van Horn (dalam Zainiraden 2015;54) merumuskan
(or groups) that are directed at the achievement of objectives set forth in prior
27
/pekabat atau kelompok –kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada
Model pendekatan top-down yang dirumuskan oleh Van Mettern dan Van
Horn (dalam Agustino 2020:150) Disebut dengan Istilah A. Model of the Policy
Ada enam variabel menurut Van Metter dan Van Horn, yang mempengaruhi
kinerja implementasi.
kebijakan atau tujuan kebijakan terlalu ideal (bahkan terlalu utopis) untuk
2. Sumber daya
sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan para palaksana, dimana
dilihat kemampuan para pelaksanana dalam memahami apa saja yang menjadi
tugas mereka.
akan sangat banyak di pengaruhi oleh ciri-ciri yang tetap serta cocok dengan
Menurut Van Metter dan Van Horn sikap penerima atau penolakan
maka asumsi dari kesalahan akan sangat kecil terjadi dan juga sebaliknya.
implmentasi publik dalam perspektif yang ditawarkan oleh Van Metter & Van
suatu kebiajakan, yaitu: (i) komunikasi; (ii) sumber daya; (iii) disposisi; dan
(iv) birokrasi.
7. Konsep Pelaksanaan
maupun swasta yang bertujuan untuk mewujudkan cita - cita/tujuan yang telah
ditetapkan.
2014) Dalam pendekatan yang menggunakan teori dari Van Metter dan Carl Van
pelaksanaan, yaitu :
2. Sumber Daya
4. Sikap/Kecendrungan
30
Pada prinsipnya matrik Matland memiliki ‘‘empat tepat’’ yang perlu dipenuhi
1. Ketepatan Kebijakan
a. Sejauh mana kebijakan yang ada telah bermuatan hal-hal yang memang
2. Ketepatan Pelaksanaan
31
atau mempunyai derajat politik keamanan yang tinggi seperti pertahanan dan
seperti bagaimana perusahaan harus dikelola, atau dimana pemerintah tidak akan
menengah dan kecil yang tidak bersifat strategis, maka sebaiknya diserahkan
kepada masyarakat.
3. Ketepatan Target
tidak akan tumpang tindih dengan intervensi atau program lainnya, ataukah
4. Ketepatan Lingkungan
yang berkenaan dengan kekuatan sumber otoritas dari kebijakan, baik dari
32
oksigen yang terdiri dari public opinion, yaitu persepsi publik opinion, yaitu
akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan
itu sendiri.
bahwa pada dasarnya pelaksanaan suatu program yang telah ditetapkan oleh
pemerintah harus sejalan dengan kondisi yang ada, baik itu di lapangan maupun di
luar lapangan. Yang mana dalam kegiatannya melibatkan beberapa unsur disertai
6. Konsep Implementasi Tentang Tera dan Tera Ulang Alat Alat Ukur,
nomor 2 tahun 1981 tentang metrologi legal pada pasal 1 ayat (18) yang
menjelaskan tera ulang ialah hal menandai berkala dengan tanda-tanda tera sah
atau tera batal yang berlaku atau memberikan keterangan-keterangan tertulis yang
bertanda tera sah atau tera batal yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai
ukur, takar, timbang dan perlengkapannya yang telah ditera. Dan pada pasal 12
susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas perdagangan dan
perindustrian kota pekanbaru pada pasal 3 ayat (1) bagian c menjelaskan bahwa
Tera dan tera ulang alat alat ukur, takar, timbang dan perlangkapan ini yang
pasal 1
segel kemasan yang kuantitasnya telah ditentukan dan dinyatakan pada label
e. Batas Kesalahan yang Diizinkan adalah batas kesalahan negatif dari nilai
f. Satuan Ukuran adalah satuan yang merupakan ukuran dari satuan suatu
suatu ukuran yang didapat berdasarkan atas satuan dasar yang disahkan oleh
undangan.
35
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
l. Pengamat Tera adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan
sebagai PPNS Metrologi Legal adalah pejabat atau Pegawai Negeri Sipil
tertentu baik yang ada di pusat maupun daerah yang diberi wewenang
dan telah diangkat sebagai Penyidik oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
o. Kuantitas Nominal adalah nilai kuantitas BDKT yang tercantum pada label.
t. Label Barang dalam Pengamanan adalah label yang diikatkan pada barang
yang dianggap sebagai bukti awal dan diduga terjadi pelanggaran ketentuan
u. Unit Metrologi Legal adalah satuan kerja pada Dinas Kabupaten/ Kota atau
Dinas Provinsi DKI Jakarta yang melaksanakan kegiatan tera, tera ulang
Pada pasal ini ada lagi beberapa turunan undang undang yang harus mereka
pakai dalam melakukan tera ulang seperti undang undang no 67 tahun 2018
tentang alat alat ukur,takar,timbang dan perlengkapannya yang wajib di tera dan
di tera ulang , dan undang undang no 68 tahun 2018 tentang tera dan tera ulang
atas dapat diketahui bahwa masalah Pengawasan tera dan tera ulang (UTTP )
merupakan masalah yang sangat serius karena dapat merugikan masyarakat dalam
melakukan pengisian bahan bakar minyak ( BBM). Di tambah lagi bahan bakar
minyak ini adalah sumber yang sangat penting bagi masyarakat. Dalam
yang dilakukan oleh Seksi Pengawasan Metrologi legal yang lebih dari tigabelas
orang .
B. Kerangka Fikir
Perdagangan dan perindustrian Kota Pekanbaru terhadap Tera dan tera ulang
(studi di SPBU Pekanbaru) kemudian diukur dengan acuan dari beberapa teori
yang dijadikan indikator serta fenomena yang terjadi, maka penulis menjelaskan
hubungan tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran makna dan
37
maksud penelitian. Untuk lebih jelas, teori yang dijadikan indikator akan
C. Konsep Operasional
pengendalian usaha kerja sama kelompok manusia untuk mencapai tujuan yang
tujuan organisasi.
birokrasi pemerintahan.
1. Ketepatan Kebijakan
kebijakan ini dinilai dari sejauh mana kebijakan yang ada telah bermuatan hal-
Kebijakan dilakukan karena sesuai dengan situasi atau keadaan yang terjadi
2. Ketetapan Pelaksanaan
ditentukan.
b. Standar Operasional Prosedur adalah alur atau bisa juga dikatakan sebagai
cara kerja yang sudah terbentuk secara standarisasi, SOP memiliki peran
d. Anggaran
dana yang hendak digunakan. Suatu kegiatan akan berjalan jika anggaran
3. Ketetapan Target
Ketetapan target berkaitan dengan tiga hal yaitu pertama, apakah target
sebelumnya.
direncanakan.
b. Kesiapan target, yaitu apakah target dalam keadaan siap atau tidak.
kebijakan sebelumnya,
4. Ketetapan Lingkungan.
a. Internal
b. Eksternal
D. Operasional Variabel
3. Ketepatan 1. Kesesuaian
target Perencanaan
2. Kesiapan Target
3. Pembaharuan
4. Ketepatan 1. Internal
Lingkunga 2. Eksternal
n
Sumber : Modifikasi Penulis, Tahun 2022
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah penelitian survey diskriptif yaitu karena peneliti
akurat sesuai dengan fakta dilapangan yang dapat diukur dan dari data diperoleh
peneliti dapat melakukan analisis terhadap hipotesis dari penelitian ini sehingga
dari hasil penelitian ini akan teruji secara ilmiah dan empiris dengan hasil akhir
B. Lokasi Penelitian
Pekanbaru alasan penulis melakukan penelitian didaerah ini adalah karena Kota
Pekanbaru merupakan kota yang jumlah populasi penduduk nya paling tertinggi di
Provinsi Riau, sehingga sangat perlu dilakukan pengawasan tera dan tera ulang
alat alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya untuk menjamin ketepatan
1. Key informan
implementasi kebijakan tentang tera dan tera ulang alat alat ukut, takar, timbang,
43
44
dan perlengkapannya (UTTP) yang menjadi key informan adalah kepala dinas
2. Infroman
data primer melalui wawancara yang menjadi informan yang dalam penelitian ini
kepala bidang metrologi, kepala seksi pengawasan, petugas pengukur dan petugas
6. Pemilik SPBU √ 8
Jumlah 2 4 20
Sumber : Dinas Perdagangan dan industrian kota Pekanbaru 2022
a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung yang terdiri dari sumber di
lapangan melalui wawancara dan observasi yang berasal dari Kepala Bidang
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh melalui data yang sudah tersedia di Dinas
5. Stuktur Organisasi.
a. Observasi
b. Wawancara (interview)
Petugas SPBU.
c. Dokumentasi
yang diberikan oleh instansi yang terkait dan beberapa dokumentasi pribadi
secara diskriptif. Setelah data dikumpulkan secara lengkap dan menyeluruh, maka
data tersebut di akan kelompokkan dan disesuaikan dengan jenis data yang
Data yang bersifat kualitatif akan diuraikan dengan lengkap dan rinci
dalam bentuk kalimat, sedangkan data yang bersifat kualitatif akan ditabulasikan
dalam bentuk tabel, barulah kemudian membandingkan dengan teori dan pendapat
1 Penyusunan UP
2 Seminar UP
3 Revisi UP
Rekomendasi
4
Survey
Survey
5
Lapangan
6 Analisis Data
Laporan Hasil
7
Penelitian
Konsultasi
8
Revisi Skripsi
9 Ujian Skripsi
10 Revisi Skripsi
11 Penggadaan
47
Revisi Skripsi
BAB IV
Kota Pekanbaru adalah ibu Kota dan Kota terbesar di Provinsi Riau,
Indonesia. Kota ini merupakan salah satu sentra ekonomi terbesar di Pulau
urbanisasi yang tinggi. Kota ini berawal dari sebuah pasar (pekan) yang didirikan
Kota ini ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1784. Kota Pekanbaru tumbuh pesat
Sultan Syarif Kasim II dan terminal bus antar kota dan provinsi Bandar Raya
Payung Sekaki, serta dua pelabuhan di Sungai Siak, yaitu Pelita Pantai dan Sungai
Duku. Saat ini Kota Pekanbaru berkembang pesat menjadi kota dagang yang
Nama Pekanbaru dulu di kenal dengan nama ‘’Senapelan’’ yang ada pada
saat itu di pimpin oleh seorang kepala suku disebut Batin. Daerah yang mulanya
Payung Sekaki yang terletak ditepai muara sungai siak. Namun Payung Sekaki
48
49
terhubung dengan beberapa kota seperti Medan, Padang, dan Jambi, dengan
wilayah administratif, dapit oleh Kabupaten Siak pada bagian utara dan timur,
sementara bagian barat dan selatan oleh Kabupaten Kampar. Kota ini dibelah oleh
sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur dan berada pada ketinggian berkisar
antara 5-50 meter diatas permukaan laut. Kota ini termasuk beriklim tropis dengan
suhu udara maksimum berkisar antara 34,1 ℃ hingga 35,6 ℃, dan suhu
Sebelum tahun 1960 Pekanbaru hanyalah Kota dengan luas 16 km² yang
Tahun 1987 menjadi 8 kecamatan dengan luas wilayah 446,50 km², setelah
Kemudian pada Tahun 2003 jumlah kecamatan pada kota pekanbaru dimekarkan
menjadi 12 kecamatan.
memiliki sejarah berdirinya, Pekanbaru sudah tepat diberi gelar Kota Bertuah.
Karena makna Bertuah itu sendiri juga sangat dalam sebagai kota Bersih, Aman
dan Harmonis.
50
responden, maka dari itu membutuhkan data identitas responden berupa jenis
untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yang berjudul
1. Jenis Kelamin
Jenis kelamin pada identitas responden terdiri dari dua jenis yaitu
yang bersangkutan dalam pengisian kuesioner. Untuk lebih jelas bisa dilihat dari
Tabel V.2 : Identitas Jumlah responden Pemilik SPBU yang ada Kota
Pekanbaru
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
51
52
1.Laki-laki 6 24%
2.Perempuan 19 76%
Jumlah 25 100%
Sumber Data : Olahan Hasil Penelitian, 2022
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah responden dari
24%.
2. Usia
yang mungkin dipengaruhi oleh faktor daya tahan tubuh dan lain-lain.
Tabel V.3 Identitas Usia Responden Pegawai Dinas Ketahanan Pangan Kota
Pekanbaru
No Usia Responden Jumlah Persentase
1. 20-30 0 0%
2. 31-40 4 40%
3. 41-50 3 32%
4. < 50 2 28%
Jumlah 9 100%
Sumber Data : Olahan Hasil Penelitian, 2022
Berdasarkan tabel V.3 diatas dapat kita ketahui bahwa usia menjadi
Pegawai yang produiktif dalam bekerja adalah usia 20-30 Tahun dan 31-
responden atau 32% serta < 50 berjumlah 2 responden atau 28%. Hal ini
Tabel V.4 : Identitas Usia Responden Kelompok Petani yang ada di Kota
Pekanbaru
No Usia Responden Jumlah Persentase
1. 20-30 0 0%
2. 31-40 12 48%
3. 41-50 9 36%
4. < 50 4 16%
Jumlah 25 100%
Sumber Data : Olahan Hasil Penelitian, 2022
Berdasarkan tabel V.4 diatas, dalam pengelompokkan identitas
responden atau 36%. Serta tingkat usia < 50 yang berjumlah 4 responden
atau 16%.
3. Tingkat Pendidikan
memepengaruhi pola pikri serta tingkah laku. Setiap orang semakin tinggi
tingkat pendidikan maka akan semakin tinggi pola pikir seseorang dalam
melaksamalan pekerjaan.
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa tingkat pendidikan sangat
masyarakat.
pangan segar.
55
DAFTAR PUSTAKA
58
59
60