JUDUL JURNAL Ainul Inka
JUDUL JURNAL Ainul Inka
ABSTRAK
Perbuatan tindak pidana penipuan adalah tindakan yang merugikan orang lain yang dapat
dipidana dengan pidana sebagaimana diatur dalam KUHP pasal 378. Seiring dengan
perkembangan zaman, muncul berbagai cara baru dan modus penipuan, salah satunya adalah
pengurangan beban bersih pada timbangan yang dilakukan oleh para pedagang dalam
penimbangan barang dagangannya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sebuah
pandangan kepada masyarakat tentang bagaimana modus yang dilakuakan beserta
penanganan dari pihak terkait, perihal tindak pidana penipuan melalui timbangan.
Permasalahan dalam penelitian ini meliputi bagaimana modus dan niat yang digunakan oleh
pedagang untuk menipu korbannya melalui timbangan, dan bagaimana dinas metrologi dan
polisi menangani tindakan kriminal ini. Penulis memperoleh informasi dan data dengan
metode penelitian pendekatan Yuridis Empiris di Desa Dawuhan, Kecamatan Krejengan,
Kabupaten Probolinggo.
Hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa tindak pidana penipuan melalui timbangan
yang dilakukan dengan cara mengurangi beban bersih timbangan dengan menambah beban
pada bagian bawah timbangan. Faktor terjadinya tindakan tersebut yaitu tekanan keuangan,
yang ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan melakukan tindakan
mengurangi beban bersih pada timbangan tanpa memperdulikan hak-hak konsumen.Dapat
disimpulkan bahwa pelaku usaha telah mengabaikan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen Pasal 7, khususnya kewajiban pelaku usaha. Dan melanggar
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal Pasal 27 ayat (1).
The act of criminal fraud is an act that harms other people which can be punished
with a crime as stipulated in the Criminal Code article 378. Along with the times, various
new methods and modes of fraud have emerged, one of which is reducing the net weight on
the scales carried out by traders in weighing merchandise. This study aims to provide views
to the public about how the mode of action is carried out, including handling from related
parties, regarding criminal acts of fraud through weighing.
The solutions in this study cover how the modus operandi and intentions are used
by traffickers to deceive their victims through weighing scales, and how the metrology
service and the police handle this crime. The author obtained information and data using a
juridical-empirical research method in Dawuhan Village, Krejengan District, Probolinggo
Regency.
The results of this study can be said that the criminal act of fraud through weighing
is carried out by reducing the net weight of the scale by increasing the load on the bottom of
the scale. The occurrence of these actions is a factor of financial pressure, who want to get a
bigger profit by taking action to reduce the net burden on the scales without regard to
consumer rights. It can be said that business actors have ignored Law Number 8 of 1999
concerning Consumer Protection Article 7, especially the obligations of business actors. And
violates Law Number 2 of 1981 concerning Legal Metrology Article 27 (1).
Keywords :Fraud and Cheating Krejengan on Scales
PENDAHULUAN mengambil suatu kebijakan dibidang
perekonomian antara lain untuk menaikkan
A. Latar Belakang harga suatu barang pokok, kebijakan ini
Perdagangan merupakan sektor jasa yang memberikan dampak negatif bagi para pelaku
menunjang kegiatan ekonomi dalam usaha sehingga memicu para pelaku usaha
masyarakat maupun antarbangsa. Perdagangan bersaing dan memutar otak untuk mencari
sangat vital perannya oleh negara-negara keuntungan yang sebanyak mungkin dengan
berkembang seperti Indonesia untuk modal yang sangat minim.
meningkatkan pelaksanaan pembangunan
Kenyataan dilapangan berbanding terbalik
ekonomi secara berkesinambungan,
tidak semua pelaku berlaku jujur dalam
meningkatkan pelaksanaan pembangunan
menimbang, ada yang dengan usaha sengaja
nasional guna mewujudkan pemerataan
melebihkan barang yang ditimbang dengan
pembangunan beserta hasil-hasilnya serta
cara memasang alat pemberat tambahan secara
untuk memelihara kemantapan stabilitas
diam-diam pada bagian bawah timbangan dan
nasional.
konsumen tidak mengetahui adanya
Persaingan antara pelaku usaha dengan kecurangan yang dilakukan oleh pedagang
pelaku usaha yang lain dalam bidang sehingga pihak konsumen merasa sangat
perdagangan, untuk memperoleh sebuah dirugikan.Dalam undang-undang nomor 2
keuntungan seringkali menggunakan cara yang tahun 1981 tentang metrologi legal telah diatur
salah caranya yakni dengan berbuat curang bahwa alat ukur apapun harus dilakukan
Dengan mengurangi berat bersih pada kalibrasi dalam setahun sekali. Kalibrasi
timbangan atau memodifikasi timbangan adalah merupakan proses verifikasi bahwa
secara diam-diam maka keuntungan pelaku suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
usaha akan meningkat sedangkan yang sangat rancangannya. Kalibrasi biasanya dilakukan
dirugikan adalah pihak konsumen, dengan dengan membandingkan suatu standar yang
demikian dapat dikatakan bahwa pelaku usaha terhubung dengan standar nasional. Dijelaskan
telah melanggar kewajiban pelaku usaha bahwa alat ukur, takar, dan timbangan dan
sehingga mengakibatkan hak-hak konsumen perlengkapan wajib ditera atau ditera ulang,
terabaikan. Di daerah saya mayoritas dibebaskan dari tera atau tera ulang, syarat-
penduduknya adalah seorang petani atau buruh syaratnya harus dipenuhi. Alat-alat ukur, takar,
tani terutama petani tembakau, pendapatan timbangan yang tidak memenuhi syarat yang
terbesar mereka sebagai petani atau buruh tani, telah ditentukan sehingga tidak
di mana antara pelaku usaha dan konsumen dapatdiperbaiki lagi maka perlu dirusak untuk
setiap musimnya melakukan trensakasi jual menghindari kemungkinan akan dipakai dan
beli tembakau. Perekonomian yang mulai tidak dijual kembali sehingga akan merugikan orang
stabil mengakibatkan pemerintah indonesia
lain.1Oleh karena itu tata cara perusakan alat- Berdasarkan uraian yang telah
alat ukur, takar, timbangan dan dikemukakan diatas, maka penulis berinisiatif
perlengkapannya yang menyangkut untuk melakukan penelitian hukum yang akan
pelaksanaan teknis dan khusus maka diangkat dalam penulisan karya ilmiah skripsi
pengaturannya ditetapkan oleh Mentri dengan denganjudul TINJAUAN YURIDIS
memperhatikan undang-undang yang berlaku. SOSIOLOGIS TINDAK PIDANA
PENIPUAN MELALUI TIMBANGAN
Pegawai yang berhak menera ulang berhak
YANG DILAKUKAN OLEH PEDAGANG
juga untuk menjustir alat-alat tersebut yang
TEMBAKAU (Studi di Desa Dawuhan
diajukan untuk ditera atau ditera ulang apabila
Kecamatan Krejengan Kabupaten
ternyata belum memenuhi syarat-syarat yang
Probolinggo).
telah ditentukan2pekerjaan menjustir yang
dapat dikerjakan dengan mudah dan tidak Rumusan Masalah
memerlukan banyak waktu, dan karenanya 1. Bagaimana modus operandi dan motif
memungkinkan pegawai yang berhak menera tindak pidana penipuan melalui
ulang untuk melakukannya Pemasangan alat- timbangan yang dilakukan oleh
alat baru atau tambahan pada alat-alat ukur, pedagang tembakau di DesaDawuhan
takar, timbang dan atau perlengkapannya yang Kecamatan Krejengan Kabupaten
sudah ditera atau sudah ditera ulang akan Probolinggo?
mempengaruhi keasliannya dan juga akan 2. Bagaimana penanganan pihak kantor
memungkinkan adanya penyimpangan- metrologi dan pihak
penyimpangan dari syarat-syarat teknis. kepolisianterhadap tindak pidana
Berhubung dengan adanya penambahan ini, penipuan melalui timbangan yang
maka alat tersebut diperlakukan sebagai tidak dilakukan oleh pedagang tembakau di
ditera atau tidak ditera ulang. Desa Dawuhan Kecamatan Krejengan
1
1. Undang-Undang NO. 2 Tahun 1981 Tentang
metrologi Legal Pasal 14 ayat 1, dilihat di
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/47034/
uu-no-2-tahun-1981 diakses pada hari senin 15
maret 2021.
2
Undang-Undang no.2 tahun 1981 Tentang
Metrologi Legal Pasal 15, dilihat di
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/47034/
uu-no-2-tahun-1981 diakses pada hari senin 15
maret 2021.
Tujuan Penulisan B. METODE PENELITIAN
1. Metode Pendekatan
Adapun tujuan yang ingin penulis capai
dalam penelitian ini,yaitu: Penelitian ini menggunakan metode
pendekatan yuridis sosiologisyaitu penelitian
1. Untuk mengetahui modus operandi yang dilakukan ditempat atau terjadinya
dan motif tindak pidana penipuan permasalahan- permasalahan. Dalam
melalui timbangan yang dilakukan penelitian ini penulis meneliti, mengkaji,
oleh pedagang tembakau di Desa danmelakukan observasi langsung kelapangan.
Dawuhan Kecamatan Krejengan Yang bertujuan untuk mencari, melihat secara
Kabupaten. langsung perilaku dan kebiasaan manusia
2. Untuk mengetahui sistem penanganan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam
pihak kantor metrologi danpihak penelitian yang Penelitian bermasyarakat.
kepolisian terhadap tindak pidana dilakukan penulis tetap mengedepankan
penipuan melalui timbangan yang di pembahasan secara yuridis dimana sebelum
lakukan oleh pedagang tembakau di melakukan pembahasan penulis akan
desa Dawuhan kecamatan Kabupaten berpedoman pada peraturan yang dijadikan
Probolinggo. dasar untuk menganalisis gejala hukum yang
Manfaat Penulisan timbul kemudian hasil pembahasan tersebut
1. Manfaat akademis akan diarahkan pada aspek sosiologis.
Sebelah Timur : Desa Sokaan penghujan ditanami padi untuk dipanen pada
bulan April sebagai musim panen padi yang
Sebelah Barat : Desa Kedung Caluk
kedua.
fatayat, istighosah dan lain lain. Prasarana tembakau dengan berbagai cara, ada yang
untuk kegiatan tersebut biasanya di masjid dan dijual daunnya, ada yang dijemur terlebih
a. Sebuah perdagangan Dalam tata niaga Dapat pula disimpulkan bahwa pelaku
tembakau terdapat praktik usaha telah melanggar Undang-Undang
perdagangan curang dan tidak adil Nomor 8 Tahun 1981 tentang metrologi legal
yang terlihat dalam aturan main dan kewajibannya sebagaimana diatur dalam
pembelian tembakau yang dilakukan Undang-Undang Perlindungan Konsumen
oleh masing-masing kelompok Nomor 8 Tahun 1999 (selanjutnya disingkat
tengkulak dengan berbagai cara. sebagai UUPK).
b. Penarikan sampel terlalu banyak
Modus atau cara yang dilakukan
dilakukan oleh pabrik dan para
tengkulak/pedagang yaitu dengan cara
pedagang melakukannya tidak sama
mengurangi berat bersih pada timbangan
dengan yang dilakukan pabrik.
merupakan sebuah tindak pidana penipuan
c. Pemotongan berat timbangan
karena telah memenuhi unsur-unsur tindak
tembakau sebagai potongan yang
pidana penipuan yaitu :
terlalu besar. Penetapan harga yang
dilakukan oleh petani pembeli 1. Barang siapa
cenderung sepihak dan memberikan 2. Dengan maksud
patokan harga yang tidak sesuai 3. Untuk menguntungkan diri sendiri
dengan harga tembakau yang atau orang lain secara melawan
sebenarnya. hukum
4. Dengan penggunaan nama palsu,
Pasal 27 ayat 1 Undang-undang
martabat palsu, tipu muslihat,
Nomor 2 Tahun 1981 tentang metrologi legal
rangkaian kebohongan
menjelaskan bahwa dilarang memasang alat
5. Menggerakkan/membujuk orang
ukur, alat penunjuk atau alat lain selain alat
lain untuk menyerahkan barang
ukur, ukur atau timbang yang telah dikalibrasi
sesuatu kepdanya, atau supaya
atau yang telah ditera ulang dan barang siapa
member hutang maupun
yang melanggar dipidana dengan pidana
menghapus piutang.
Dengan kata lain, pasal 378 KUHP memiliki banyak utang atau biasanya banyak
menjabarkan definisi penipuan sebagai tagihan.
tindakan yang dilakukan untuk
2. Peluang
menguntungkan diri sendiri atau orang lain
dengan jalan melawan hukum. Peluang merupakan kondisi atau
situasi yang memungkinkan seseorang
A. Motif Tindak Pidana Penipuan
melakukan dan menutupi suatu tindakan yang
Melalui Timbangan
tidak jujur. Peluang sering berasal dari
Di dalam kriminologi dikenal adanya kurangnya pengendalian internal.
beberapa teori yang dapat dipergunakan untuk
Motif atau faktor lainnya yang
menganalisis permasalahan-permasalahan
mempengaruhi terjadinya tindak pidana
yang berkaitan dengan kejahatan dan Faktor-
penipuan tersebut adalah sebagai berikut:
faktor penyebab timbulnya kejahatan dalam
teori Kriminologi yaitu a. Tekanan ekonomi