Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS YURIDIS TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM ATAS

PENGUASAAN SEBIDANG TANAH YANG TELAH MENCAPAI DALUWARSA


( Studi Putusan Perkara Nomor. 19/Pdt.G/2019/PN.Krs )
YURIDICAL ANALYSIS OF UNLAWFUL ACTSOVER THE CONTROL OF A PIECE
OF LAND THAT HAS REACHED ITS EXPIRATION DATE
(Case Study Decision Number. 19/Pdt.g/2019/PN.Krs)

As’ad Romadhoni; Anis Afriliyani; Mohammad Harisul Islam; Moh. Awaluddin


Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Zainul Hasan

liaanisafriliani@gmail.com

ABSTRAK

Perbuatan Melawan Hukum adalah perbuatan yang menimbulkan kerugian pada orang
lain, dan mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian tersebut, untuk mengganti kerugiannya.
Kenyataan menunjukkan bahwa hampir semua kasus yang berkaitan dengan pertanahan
merupakan suatu perbuatan melawan hukum yaitu dengan menguasai tanah milik orang lain secara
tanpa hak. Penguasaan atau kepemilikan sebidang tanah dapat melalui beberapa cara yang mana
salah satunya adalah dengan cara daluwarsa (lewat waktu).
Tujuan dari penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui, mengkaji, dan menganalisis
ketentuan atau aturan hukum yang mengatur tentang perbuatan melawan hukum atas penguasaan
sebidang tanah yang telah mencapai daluwarsa menurut ketentuan KUHPerdata, Kedua untuk
mengetahui, mengkaji dan menganalisis pertimbangan hukum atas putusan Pengadilan Negeri
Kraksaan perkara No. 19/Pdt.G/2019/PN.Krs.
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian maka jenis penelitian yang
digunakan adalah yuridis-normatif dengan menggunakan metode Pendekatan Perundang-
Undangan (statute approach), dan Pendekatan kasus (case approach).
Hasil penelitian ini adalah, pertama perbuatan melawan hukum (PHM) diatur dalam pasal
1365 s/d pasal 1380 KUHPerdata, Penguasaan tanah/hak milik diatur dalam pasal 20 ayat 1 UU
No.5 Tahun 1960 jo. Pasal 32 ayat 1 PP Nomor 24 tahun 1997 dan Daluwarsa diatur dalam pasal
1946-1993 KUHPerdata, Kedua Putusan Hakim Pengadilan Negri Kraksaan dengan Nomor
Perkara 19/Pdt.G/2019/PN.Krs adalah telah melalui pertimbangan hukum yang tepat berdasarkan
fakta persidangan.

Kata Kunci : Perbuatan Melawan Hukum, Penguasaan Tanah, Daluwarsa


ABSTRACT
An unlawful act is an act that causes harm to another person, and requires the person who
caused the loss to compensate for the loss. The fact shows that almost all cases related to land use
constitute an act against the law, namely by taking possession of another person's land without
rights. Mastery or ownership of a plot of land can be through a number of ways, one of which is
by expiration (after time).
The problems studied in this study and their objectives are first to find out, study, and
analyze the provisions or legal rules governing acts against the law over the control of a plot of
land that has reached expiration according to the provisions of the Civil Code, Second to find out,
study and analyze legal considerations for decisions Kraksaan District Court Case No.
19/Pdt.G/2019/PN.Krs.
Based on the formulation of the problem and research objectives, the type of research
used is juridical-normative by using the statute approach and the case approach.
The results of the research in the preparation of this thesis, firstly, unlawful acts (PMH) are
regulated in Articles 1365 to Article 1380 of the Civil Code, Land Ownership/Property Rights are
regulated in Article 20 paragraph 1 of Law no. 5 Year 1960 Jo. Article 32 paragraph 1 PP Number
24 of 1997 and Expiry is regulated in Article 1946-1993 of the Civil Code, the two Decisions of
the Kraksaan District Court Judge with Case Number 19/Pdt.G/2019/PN.Krs have been through
proper legal considerations based on legal facts.
Keywords: Unlawful Acts, Land Ownership, Expir

A. PENDAHULUAN kehidupan atas dasar hukum yang adil


dan baik.
Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk
Negara Indonesia adalah
social mempunyai kebutuhan hidup
negara yang meletakkan hukum
yang beraneka ragam. Kebutuhan
sebagai supremasi kekuasaan
hidup tersebut hanya dapat dipenuhi
tertinggi dalam kehidupan berbangsa
secara wajar apabila orang
dan bernegara, Konsep Negara
mengadakan hubungan antara satu
hukum dalam berbangsa dan
sama lain dalam hidup
bernegara membawa keharusan untuk
bermasyarakat. Hubungan tersebut
mencerminkan sendi-sendi
menimbulkan hak dan kewajiban
timbal balik yang wajib dipenuhi oleh diantara sesamanya, terutama yang
masing-masing pihak.Hukum perdata menyangkut tanah. 1
(Burgerlijkrecht) yang merupakan
rangkaian peraturan-peraturan hukum Tanah merupakan harta yang
yang mengatur hubungan hukum sangat bernilai dimana setiap
antar individu atau mengatur tahunnya selalu memiliki nilai jual
hubungan hukum orang yang satu yang tidak pernah surut. Tanah
dengan orang lainnya, dengan memiliki peran yang sangat penting
menitikberatkan kepada kepentingan dalam setiap kehidupan dan kegiatan
perseorangan. usaha manusia, sehingga tidak
Dalam prakteknya hubungan menutup kemungkinan untuk terjadi
atau kepentingan antar perorangan konflik khususnya mengenai hak atas
yang menimbulkan hubungan hukum tanah.
tersebut seringkali terjadi konflik atau Penguasaan atau kepemilikan
pertentangan yang terjadi apabila sebidang tanah dapat melalui
salah satu pihak ada yang merasa beberapa cara yang kita ketahui pada
dirugikan. Dan yang sering terjadi umumnya, diantaranya :
dalam masyarakat yakni mengenai 1. Dapat melalui jual-beli
sengketa tanah. 2. Melalui sewa-menyewa
Dalam kehidupan manusia, 3. Memalui pewarisan
keberadaan tanah tidak akan terlepas 4. Melalui hibah
dari segala tindak tanduk manusia itu 5. Daluwarsa
sendiri, sebab tanah merupakan
tempat bagi manusia untuk menjalani Kenyataan menunjukkan
dan melanjutkan kehidupannya. Oleh bahwa hampir semua kasus ya
karena itu, tanah sangat dibutuhkan berkaitan dengan pertanahan
oleh setiap anggota masyarakat merupakan suatu perbuatan melawan
sehingga sering terjadi sengketa hukum yaitu dengan menguasai
tanah milik orang lain secara tanpa

1
Abdulkadir Muhammad, Hukum Acara Perdata Indonesia,
Bandung : PT. Citra Aditya Bakti,2017, h.9
hak. Dengan adanya hal tersebut itu, maka tanah tersebut dapat
maka dapat menimbulkan suatu menjadi hak. Namun yang marak
sengketa tanah di dalam masyarakat. terjadi
Untuk mengetahui apa yang permasalahan sekarang ini adalah
dimaksud dengan "perbuatan penguasaan atas tanah tersebut
melawan hukum" (onrechtmatige mendudukinya dengan itikad buruk,
daad), Dalam pasal 1365 melawan hukum dan tanpa suatu alas
KUHPerdata menyebutkan bahwa: hak yang sah. Perselisihan yang
Tiap perbuatan yang menimbulkan terjadi antara dua pihak atau lebih
kerugian pada orang lain, yang merasa atau dirugikan pihak-
mewajibkan orang yang bersalah pihak tersebut untuk penggunaan dan
menimbulkan kerugian itu, penguasaan musyawarah. tanah
mengganti kerugian tersebut.2 dalam penyelesainnya harus dengan
Namun jika dengan musyawarah
Penguasaan tanah tanpa hak tetap tidak menemukan jalan keluar,
merupakan suatu penguasaan tanah maka penyelesaian terakhir adalah
yang dilakukan oleh seseorang atau melalui jalur hukum yakni dengan
badan hukum untuk menikmati atau mengajukan gugatan ke pengadilan.
menggunakan tanah tersebut yang Hakim memegang peranan
bukan tanah miliknya tanpa alas hak penting dari awal sampai akhir
yang sah dan juga secara melawan. pemeriksaan di Pengadilan.
Penguasaan atas sebidang Berdasarkan Pasal 119 HIR atau 143
tanah yang dilakukan oleh seseorang RBg Hakim berwenang untuk
yang bukan hak miliknya namun memberikan petunjuk kepada pihak
mendudukinya dengan itikad baik yang mengajukan gugatannya ke
dan selama dalam kurun waktu Pengadilan dengan maksud agar
tertentu tidak ada yang mengganggu sengketa tersebut menjadi jelas duduk
gugat atau keberatan atas penguasaan sengketanya dan memudahkan

2
Vanesa Inkha Zefanya Uway, Kajian Terhadap Hak Milik Atas
Tanah Yang Diduduki Secara Melawan Huku, Jurnal Lex
Administratum Vol. V/No. 1/Jan- Feb/2017,h.132
Hakim memeriksa sengketa itu. RUMUSAN MASALAH
Dalam pemeriksaan sengketa, Hakim
betul-betul harus bersikap bebas dan Berdasarkan uraian latar
tidak memihak siapapun. Di dalam belakang diatas, maka dirumuskan
persidangan, Hakim juga harus permasalahan sebagai ruang lingkup
mendengar keterangan kedua belah pembahasan di dalam penelitian ini
pihak dengan pembuktian masing- sebagai berikut:
masing sehingga Hakim dapat 1. Bagaimanakah ketentuan hukum
menemukan kebenaran yang yang mengatur tentang perbuatan
sesungguhnya. melawan hukum atas penguasaan
Pertimbangan Hakim sangat sebidang tanah yang telah
dibutuhkan dalam menjatuhkan mencapai daluwarsa menurut
sebuah putusan diharapkan dapat ketentuan KUHPerdata?
menjadi solusi atas sebuah sengketa 2. Bagaimanakah pertimbangan
antara para pihak yang bersangkutan, hukum atas putusan Pengadilan
sehingga terwujud tujuan hukum Negeri Kraksaan Perkara Nomor.
yakni keadilan, kepastian, dan 19/Pdt.G/2019/PN.Krs?
mengandung manfaat bagi para pihak
yang bersangkutan. Berdasarkan latar TUJUAN PENELITIAN
belakang masalah yang kami uraikan
diatas, maka dalam penelitian ini Adapun tujuan yang ingin
penulis tertarik untuk mengambil penulis capai dalam penelitian ini
judul "ANALISIS YURIDIS yaitu:
TENTANG PERBUATAN 1. Untuk mengetahui, mengkaji, dan
MELAWAN HUKUM ATAS menganalisis ketentuan atau aturan
PENGUASAAN SEBIDANG hukum yang mengatur tentang
TANAH YANG TELAH perbuatan melawan hukum atas
MENCAPAI DALUWARSA” penguasaan sebidang tanah yang
telah mencapai daluwarsa menurut
ketentuan KUHPerdata.
2. Untuk mengetahui, mengkaji dan 2. Manfaat Aplikatif
menganalisis pertimbangan hukum a. Diharapkan dapat berguna
atas putusan Pengadilan Negeri sebagai sumber informasi
Kraksaan perkara bagi para pengkaji ilmu
No.19/Pdt.G/2019/PN.Krs. hukum, mengenai perbuatan
melawan hukum atas
MANFAAT PENELITIAN penguasaan sebidang tanah
yang telah mencapai
Adapun manfaat yang daluwarsa.
diharapkan sehubungan dengan
penulisan ini, adalah sebagai berikut:
B. METODE PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis 1. MetodePendekatan Penelitian
a. Hasil penelitian ini Dalam penelitian skripsi ini
diharapkan dapat bermanfaat penulis menggunakan jenis
bagi perkembangan ilmu penelitian yuridis-normatif
hukum pada umumnya, dengan menggunakan metode
khususnya dalam hukum Pendekatan per-undang-
perdata yang hal ini berkenaan undangan (statute approach), dan
dengan perkara perbuatan Pendekatan kasus (case
melawan hukum atas approach), Pendekatan ini
penguasaan sebidang tanah bertujuan untuk mempelajari
yang telah mencapai penerapan norma-norma atau
daluwarsa. kaidah hukum yang dilakukan
b. Diharapkan dari hasil dalam praktik hukum. Terutama
penelitian ini sebagai latihan mengenai kasus-kasus yang telah
menerapkan teori yang diputus sebagaimana yang dapat
diperoleh sehingga dilihat dalam yurisprudensi
menambah pengalaman dan terhadap perkara-perkara yang
pengetahuan ilmiah. menjadi fokus penelitian. Dan
Pendekatan ini dilakukan dengan
cara melakukan telaah terhadap
kasus-kasus yang berkaitan Pasal 1365 KUHPerdata
dengan isu yang dihadapi yang berbunyi:
telah menjadi putusan pengadilan "Tiap perbuatan melanggar
yang telah mempunyai kekuatan hukum dan membawa kerugian
hukum yang tetap. kepada orang lain, mewajibkan
2. Sumber Bahan Hukum Dalam orang yang menimbulkan
penelitian ini, sumber bahan kerugian itu karena kesalahannya
hukum yang di perlukan pada untuk menggantikan kerugian
penulisan ini yaitu bahan hukum tersebut.
Primer, Sekunder serta Tersier. Ketentuan dalam Pasal
1365 BW kemudian dipertegas
C. HASIL DAN PEMBAHASAN kembali dalam Pasal 1366 BW
Ketentuan Hukum yang yaitu: “Setiap orang bertanggung
Mengatur Tentang Perbuatan jawab tidak hanya untuk kerugian
Melawan Hukum atas Penguasaan yang ditimbulkan oleh
Sebidang Tanah yang telah Mencapai perbuatannya tetapi juga
Daluwarsa Menurut Ketentuan disebabkan oleh kelalaiannya.”
KUHPerdata Kedua pasal tersebut di
1. Ketentuan Hukum Mengenai atas menegaskan bahwa
Perbuatan Melawan Hukum perbuatan melawan hukum tidak
(PMH) saja mencakup suatu perbuatan,
Perbuatan melawan tetapi juga mencakup tidak
Hukum (PMH) diatur dalam pasal berbuat. Pasal 1365 BW mengatur
1365 s/d Pasal 1380 KUHPerdata. tentang "perbuatan" dan Pasal
Pasal 1365 menyatakan, bahwa 1366 BW mengatur tentang "tidak
setiap perbuatan yang melawan berbuat atau karena kelalaian".
hukum dan menimbulkan suatu Dan dalam pasal 1367 mengatur
kerugian terhadap orang lain, tentang " tanpa adanya
karena kesalahannya harus kesalahan".
mengganti kerugian tersebut.
Perbuatan melawan hukum a. Pengambilan, (contoh:
sebagaimana diatur dalam Pasal membuka tanah, memancing
1365 KUHPerdata dapat ikan)
digunakan sebagai dasar untuk b. "Natrekking", yaitu jika
mengajukan ganti kerugian atas suatu benda bertambah besar
perbuatan yang dianggap atau berlipat karena
melawan hukum dalam sengketa perbuatan alam, (contoh:
tanah, baik dilakukan melalui tanah bertambah besar
penyelesaian sengketa secara sebagai akibat gempa bumi,
litigasi atau melalui pengadilan kuda beranak, pohon
dengan mengajukan gugatan, c. Lewat waktu (verjaring)
maupun penyelesaian sengketa d. Pewarisan.
secara non litigasi atau di luar e. Penyerahan ("overdracht"
pengadilan. atau "levering") berdasarkan
suatu titel pemindahan hak
2. Ketentuan Hukum Mengenai yang berasal dari seorang
Penguasaan Sebidang Tanah yang berhak memindahkan
Ketentuan hukum eigendom
mengenai penguasaan sebidang
tanah dalam penelitian ini Hak milik diatur dalam
berkenaan dengan hak atas tanah Pasal 20 ayat 1 Undang-undang
atau hak milik (eigendom). Pokok Agraria (Undang-Undang
Eigendom adalah hak yang No. 5 Tahun 1960) bahwa "Hak
paling sempurna atas suatu milik adalah hak turun-temurun,
benda. terkuat dan terpenuh yang dapat
Menurut pasal 584 dipunyai orang atas tanah, dengan
KUHPerdata (Burgerlijk mengingat ketentuan dalam pasal
Wetboek), eigendom hanyalah 6 (Semua hak atas tanah
dapat diperoleh dengan jalan : mempunyai fungsi sosial)".
Dalam membuktikan
bahwa seseorang mempunyai hak
atas tanah atau hak milik diatur yang ditentukan oleh Undang-
dalam Pasal 32 ayat 1 Undang. Tak diperkenankanlah
PeraturanPemerintah Republik seseorang melepaskan daluwarsa,
Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 sebelum tiba waktunya, namun ia
Tentang Pendaftaran Tanah, boleh melepaskan suatu
bahwa : daluwarsa yang sudah
"Sertipikat merupakan diperolehnya.
surat tanda bukti hak yang berlaku
sebagai alat pembuktian yang Pasal 1963 KUHPerdata
kuat mengenai data fisik dan data merumuskan daluwarsa sebagai
yuridis yang termuat di dalamnya, suatu cara dalam memperoleh
sepajang data fisik dan data sesuatu yaitu, "Siapa yang dengan
yuridis tersebut sesuai dengan itikad baik, dan berdasarkan suatu
data yang ada dalam surat ukur alas hak yang sah, memperoleh
dan buku tanah hak yang suatu benda tak bergerak, suatu
bersangkutan." Jadi apabila bunga, atau suatu piutang lain
seseorang merasa bahwa dirinya yang tidak harus dibayar atas
yang menguasai sebidang tanah tunjuk, memperoleh hak milik
harus dibuktikan atau didasarkan atasnya, dengan jalan daluwarsa,
suatu alas hak yang sah. dengan suatu penguasaan selama
3. Ketentuan Hukum menganai dua puluh tahun. Siapa yang
Daluwarsa dengan itikad baik menguasainya
Daluwarsa diatur dalam selama tigapuluh tahun,
Pasal 1946-1993 KUHPerdata. memperoleh hak milik, dengan
Menurut pasal 1946 Kitab tidak dapat dipaksa untuk
Undang-Undang Hukum Perdata, mempertunjukan atas haknya.
Daluwarsa adalah suatu alat untuk Kemudian mengenai
memperoleh sesuatu atau untuk sebab-sebab yang mencegah
dibebaskan dari suatu perikatan daluwarsa dipertegas dalam pasal
dengan lewatnya suatu waktu 1979 KUHPerdata bahwa:
tertentu dan atas syarat-syarat
“Lewat waktu itu dicegah merupakan putusan terhadap
pula oleh suatu peringatan, suatu perkara perdata yang terdaftar di
gugatan, dantiap perbuatan- Kepaniteraan Pengadilan Negri
perbuatan berupa tuntutan hukum Kraksaan pada tanggal 6 Mei
masing-masing dengan 2019.
pemberitahuan dalam bentuk MT, S.H., dan M.HS, S.H.,
yang telah ditentukan, Advokat, sebagai kuasa hukum
ditantangani oleh pejabat yang dari Sh, Mt, As, Ns, Mn, Ej, St,
berwenang dalam hal itu atas Ts, Sp, Tn, dan Mk (Para
nama pihak yang berhak dan Penggugat) menggugat Sr dan Sm
disampaikan kepada orang yang dalam hal ini memilih kuasa
berhak dicegah memperoleh kepada S.HR, S.H., dan S.WI,
lewat waktu itu” S.H., M.H. yang selanjutnya
Jadi perolehan hak melalui digantikan oleh Mw, S.H., (Para
daluwarsa memperoleh Tergugat).
(acquisitive) yang diatur dalam 1. Duduk Perkara
pasal 1963 KUHPerdata hanya a. Bahwa pada tahun 1988
dapat terjadi dengan itikad baik, telah meninggal dunia
dan tindakan menagih atau seorang perempuan
menggugat termasuk dalam bernama B.MS yang
pencegahan daluwarsa menurut semasa hidupnya telah
doktrin berdasarkan konsep yang kawin dengan seorang
diatur dalam pasal 1979 laki-laki bernama P.M
KUHPerdata . (meninggal dunia pada
4. Pertimbangan Hukum Atas 1970) dengan
putusan Pengadilan Negri meninggalkan keturunan
Kraksaan Perkara Nomor. atau anak kandung 3
19/Pdt.G/2019/PN.Krs orang, yaitu:
Putusan Pengadilan 1. TW, meninggal dunia
NegriKraksaan Nomor. pada tahun 2000,
19/Pdt.G/2019?PN.Krs meninggalkan 6 orang
anak, yakni: Sh hukum para penggugat
(Penggugat 1), Mt berhak mewarisi harta
(Penggugat 2), Be peninggalan dan semua
(meninggalkan 1 piutang Almh. B.MS
orang anak yakni: As/
Penggugat 3), Ns c. Bahwa selain
(Penggugat 4), meninggalkan ahli waris
Mn(Penggugat 5), yang sah sebagaimana
Dan Ej (Penggugat 6) diuraikan pada posita poin
2. B.M, meninggal dunia (a) di atas Almh. B.MS
pada tahun 1960, juga meninggalkan harta
meninggalkan 3 orang peninggalan berupa
anak, yakni: St bidang tanah persil nomor
(Penggugat 7), Ts 20 seluas 2558 da, dengan
(Penggugat 8), dan Ms alas hak letter C No 152
(meninggalkan 1 atas nama B.MS, yang
orang anak yakni Sp terletak di desa Pohsangit
(Penggugat 9) Lor Kecamatan
3. B.E, meninggal dunia Wonomerto Kabupaten
pada tahun 1965, Probolinggo, dengan
meninggalkan 2 orang batas-batas tanah:3
anak yakni: Tn
- Sebelah Utara : Jalan
(Penggugat 10), dan
Desa
Mk(Penggugat)
- Sebelah Timur :
b. Bahwa dengan demikian
Tanah milik B.M al.
yang menjadi Ahli Waris
SS dan tanah milik
dari Almh. B.MS adalah
B.M
para penggugat dan
- Sebelah Selatan :
dengan sendirinya karena
Jalan Desa

3
Putusan Pengadilan Negeri Kraksaan Nomor. 19/Pdt. G/2019/PN.
Krs
- Sebelah Barat : Jalan - Sebelah Timur :
Kecil Tanah milik B. Aj
- Sebelah Selatan :
d. Bahwa sebelum Almh. Jalan Desa
B.MS meninggal dunia, di - Sebelah Barat :
saat Almh. B.MS Tanah milik
terbaring sakit sekira B.MS/St Dikuasai
tahun 1988, sebagian oleh Sr al SLP
tanah milik Almh. B.MS Selanjutnya dalam
tanpa alasan yang sah dan perkara ini disebut
tanpa seizin Almh. B.MS Tanah sengketa 1
dikuasai oleh Tergugat 1 2. Penguasaan oleh
dan Alm. SP (saat ini Tergugat 2
penguasaan oleh Alm. SP Tanah persil Nomor
dilanjutkan 20 seluas kurang lebih
penguasaannya oleh anak 200 m² berbatasan
Alm. SP yakni Tergugat tanah dengan :
2) - Sebelah Utara :
e. Bahwa tanah yang Jalan Desa
dimaksud sebagaimana - Sebelah Timur
posita Poin (d) adalah: Tanah milik B.
1. Penguasaan oleh LIM
Tergugat 1 - Sebelah Selatan :
Tanah persil Nomor Tanah milik
20 seluas kurang lebih B.MS/Ns
450 m² berbatasan - Sebelah Barat:
tanah dengan : Tanah milik
- Sebelah Utara : B.MS/My
Tanah milik Dahulu dikuasai oleh
Almh. B.MS/Ej SP, setelah SP
meninggal dunia
penguasaan oleh Tergugat 2 sampai
dilanjutnkan oleh dengan sekarang dengan
anaknya yakni tanpa izin dari Almh.
Tergugat 2. B.MS dan atau Ahli
Selanjutnya dalam Warisnya yaitu Para
perkara ini disebut Penggugat adalah
Tanah Sengketa 2 merupakan perbuatan
f. Bahwa atas penguasaan melawan hak dan
oleh Para Tergugat melawan hukum.
tersebut, Para Penggugat
telah memintanya dengan i. Bahwa oleh karena
baik-baik kepada Para perbuatan Tergugat 1
Tergugat, namun Para dalam menguasai tanah
Tergugat tidak Sengketa 1 dan perbuatan
menghiraukannya. Tergugat 2 menguasai
g. Bahwa Para Penggugat tanah Sengketa 2 adalah
telah berusaha merupakan perbuatan
menyelesaikan masalah melawan hak dan
ini secara Pemerintah melawan hukum, maka
musyawarah dan kepada Para Tergugat atau
kekeluargaan baik melalui siapapun juga yang
Desa maupun melalui memperoleh hak dari
Pemerintah Tingkat padanya untuk segera
Kecamatan namun tidak mengosongkan Tanah
ada tanggapan yang Sengketa 1 dan Tanah
positif dari Para Tergugat Sengketa 2 dari segala
sehingga dengan terpaksa sesuatu yang ada di
gugatan ini diajukan. atasnya baik tumbuhan
h. Bahwa penguasaan tanah maupun bangunan yang
Sengketa 1 oleh Tergugat berdiri di atasnya dan
1 dan Tanah Sengketa 2 selanjutnya menyerahkan
Tanah Sengketa 1 dan k. Bahwa agar gugatan Para
Tanah Sengketa 2 tersebut Penggugat tidak sia-sia
dalam keadaan kosong jika nantinya Para
kepada Para Penggugat Penggugat di pihak yang
selaku Ahli Waris dari dimenangkan, serta agar
Almh. B.MS dengan tanah sengketa tidak
tanpa syarat apapun dialihkan, dioperkan atau
pelaksanaannya dengan digadaikan pada pihak
bantuan aparat lain, juga karena besarnya
Negara/Polisi. tuntutan ganti rugi Para
Penggugat, maka mohon
j. Bahwa oleh karena Para
dengan hormat agar Ketua
Tergugat telah menguasai
Pengadilan Negeri
tanah sengketa dengan
Kraksaan melalui Majelis
tanpa hak dan melawan
Hakim yang memeriksa
hukum, maka perbuatan
perkara ini berkenaan
Para Tergugat tersebut
meletakkan sita jaminan
sangat merugikan Para
(CB) terhadap Tanah
Penggugat secara materiil,
Sengketa 1 dan Tanah
dengan perhitungan dari
Sengketa 2
hasil panen Jagung tiap
tahun ditaksir sebesar j. Bahwa oleh karena
Rp.6.000.000,- (enam juta gugatan Para Penggugat
rupiah) x 32 tahun yakni didukung dengan bukti-
sejak tahun 1987 s/d 2019 bukti otentik yang kuat
4
= Rp. 192.000.000,- maka tidaklah berlebihan
(seratus Sembilan puluh jika Para Penggugat
dua juta rupiah). mohon agar putusan ini
dapat dijalankan lebih

4
http://sugalilawyer.com/gugatan-perdata-perbuatan-melawan-
hukum/ Diunduh pada pukul 11:00 tanggal 10 juni 2021
dahulu meskipun timbul dibayar atas tunjuk, dengan suatu
Verset, Banding ataupun besit selama dua puluh tahun,
Kasasi. memperoleh hak milik atasnya
5. Analisis penulis tentang Duduk dengan jalan lewat waktu.
perkara Seseorang yang dengan itikad
Nomor.19/Pdt.G/2019/PN.Krs baik menguasai sesuatu selama
Menurut penulis, yang tiga puluh tahun memperoleh hak
menarik dalam perkara No. milik tanpa dapat dipaksa untuk
19/Pdt.G/2019/Pn. Krs ini, menunjukkan alas haknya".
penggugat mendalilkan bahwa
para tergugat telah menguasai 6. Pertimbangan Hukum Putusan
tanah sengketa dan melawan Pengadilan Negeri Kraksaan
hukum selama 32 tahun, artinya Perkara
jika mengacu pada pasal 1946 Nomor.19/Pdt.G/2019/PN.Krs
KUHPerdata maka penguasaan
tersebut sudah tergolong lewat DALAM KONVENSI
waktu (Daluwarsa) yang telah DALAM EKSEPSI
ditentukan oleh Undang-Undang. Menimbang, bahwa
Dalam perkara tersebut, tergugat 1 konvensi mengajukan
penerapan pasal 1946 eksepsi tambahan dalam
KUHPerdata hanya dapat dupliknya atas gugatan konvensi
diterapkan jika tergugat tertanggal 17 Juli 2019pada
menguasai tanah dengan itikad pokoknya sebagai berikut :
baik dan didasarkan suatu alas 1. Mengenai kewenangan
hak yang sah, sesuai dengan Pasal absolut; dan
1963 KUHPerdata yang 2. Gugatan Para Penggugat
menegaskan bahwa:"Seseorang tersebut kurang pihak karena
yang dengan itikad baik tidak menarik MN sebagai
memperoleh suatu barang tak pembeli;
bergerak, suatu bunga, atau suatu Menimbang, bahwa
piutang lain yang tidak harus eksepsi poin 1 mengenai
kewenangan absolut telah diputus 19 April 1997 yang
dalam putusan sela tertanggal 7 menyatakan bahwa "adalah
Agustus 2019 dengan amar hak penggugat untuk
sebagai berikut: menentukan siapa-siapa yang
1. Tentang kewenangan Absolut akan dijadikan atau ditarik
dari tergugat I; menjadi pihak dalam
2. Menyatakan bahwa perkara”. Oleh karena itu,
Pengadilan Negeri Kraksaan majelis hakim berpendapat
berwenang untuk memeriksa terhadap eksepsi point 2
dan mengadili perkara ini; tergugat 1 dinyatakan ditolak.
3. Memerintahkan para pihak
untuk melanjutkan DALAM POKOK PERKARA
pemeriksaan perkara ini;
4. Menangguhkan biaya perkara Menimbang, bahwa
ini hingga putusan akhir. maksud dan tujuan gugatan
Menimbang, bahwa Penggugat Konvensi pada
berdasarkan Duplik yang pokoknya adalah mengenai
diajukan oleh Tergugat 1 penguasaan oleh para tergugat
pihak yang menguasai atas sebagian tanah persil Nomor
sebagian tanah objek sengketa 20 seluas 2558 da dengan alas hak
adalah B.M sedangkan pada letter C nomor 152 atas nama
saat pemeriksaan setempat B.MS yang terletak di Desa
tertanggal 27 September-2019 Pohsangit Lor Kecamatan
tidaklah ada pihak yang Wonomerto Kabupaten
bernama MN yang menjadi Probolinggo, dengan batas-batas
pemilik dari batas-batas tanah tanah sebagai berikut:
dengan objek sengketa; - Sebelah Utara : Jalan Desa
Menimbang, bahwa - Sebelah Timur : Tanah milik
berdasarkan Putusan MA No. B.M al. SSdan tanah milik
3909 5K/PdW/1994, Tanggal B.M

5 Subekti, Op. Cit, h.69


- Sebelah Selatan : Jalan Desa antara kedua belah pihak adalah
- Sebelah Barat : Jalan Kecil sebagai berikut:
1. Apakah kepemilikan atas
Menimbang, bahwa tanah persil Nomor 20 seluas
tergugat Konvensi dalam 2558 da yang terletak di Desa
jawabannya telah mengemukakan Pohsangit Lor, Kecamatan
hal-hal yang pada pokoknya Wonomerto, Kabupaten
sebagai berikut: Probolinggo dengan alas hak
1. Adanya ahli waris lain, selain letter C nomor 152 atas nama
yang dijelaskan para B.MS dengan batas-batas
penggugat; tanah sebagai berikut :
2. Penguasaan objek sengketa - Sebelah Utara : Jalan Desa
berdasarkan alas hak waris, - Sebelah Timur : Tanah
meskipun belum Adanya milik B.M al. SSdan tanah
pembagian yang merata; milik B.M
- Sebelah Selatan : Jalan
Menimbang, bahwa oleh Desa
karena telah diakui atau setidak- - Sebelah Barat : Jalan
tidaknya tidak disangkal maka Kecil
menurut hukum harus dianggap Adalah sah menurut
terbukti hal-hal sebagai berikut: hukum atas nama Almh
1. Bahwa yang menjadi objek B.MS?
sengketa itu adalah tanah 2. Apakah penguasaan oleh para
milik Almh B.MS yang tergugat atas sebagian tanah
terletak di Desa Pohsangit Lor milik Almh B.MS diatas
Kecamatan Wonomerto adalah Perbuatan Melawan
Kabupaten Probolinggo; Hukum ?
Menimbang, bahwa oleh
Menimbang, bahwa yang karena dalil gugatan Penggugat
menjadi pokok persengketaan Konvensi/Tergugat Rekonvensi
disangkal, maka berdasarkan
pasal 163HIR/Pasal 283RBg, Pasal 20 ayat 1 Undang-
Penggugat Konvensi/ Tergugat Undang No. 5 Tahun 1960
Rekonvensi berkewajiban untuk Tentang Peraturan Dasar
membuktikan dalil gugatannya. Pokok-Pokok Agraria dan
dalam membuktikan bahwa
KESIMPULAN seseorang mempunyai hak
Adapun Kesimpulan yang dapat atas tanah atau hak milik
penulis ambil dalam penelitian skrpsi diatur dalam Pasal 32 ayat 1
ini adalah: Peraturan Pemerintah
1. Ketentuan Hukum yang Mengatur Republik Indonesia Nomor 24
Tentang Perbuatan. Melawan Tahun 1997 Tentang
Hukum atas Penguasaan Pendaftaran Tanah. Jadi
Sebidang Tanah yang telah apabila seseorang merasa
Mencapai Daluwarsa menurut bahwa dirinya yang
ketentuan KUHPerdata adalah menguasai sebidang tanah
sebagai berikut: maka harus dibuktikan atau
a. Perbuatan melawan Hukum didasarkan suatu alas hak
(PMH) diatur dalam pasal. yang sah.
1365 s/d Pasal 1380 c. Daluwarsa diatur dalam Pasal
KUHPerdata, khususnya 1946-1993 KUHPerdata.
dalam Pasal 1365 bahwa Yang pada intinya perolehan
:"Tiap perbuatan melanggar hak melalui daluwarsa hanya
hukum dan membawa dapat terjadi dengan itikad
kerugian kepada orang lain, baik.
mewajibkan orang yang
menimbulkan kerugian itu 2. Putusan Hakim Pengadilan
karena kesalahannya untuk Negeri Kraksaan dengan Nomor
menggantikan kerugian Perkara 19/Pdt.G/2019/PN.Krs
tersebut. adalah sudah melalui
b. Penguasaan Tanah/Hak Atas pertimbangan hukum yang tepat.
Tanah/Hak Milik diatur dalam Bahwa berdasarkan fakta
persidangan Para Penggugat 32 tahun, karena perolehan hak
mampu membuktikan bahwa melalui daluwarsa hanya dapat terjadi
tanah sengketa tersebut dengan itikad baik, dan tindakan
merupakan atas nama B.MS menagih atau menggugat termasuk
selaku pewaris dari Para dalam pencegahan daluwarsa.
Penggugat, dan bukti yang
diajukan merupakan bukti yang SARAN
kuat berupa Buku Desa Dari kesimpulan diatas maka
(Krawangan) yang menunjukkan penulis memberikan saran sebagai
lokasi objek sengketa di persil berikut:
Nomor 20 kelas dl Nomor 152 1. Dalam ketentuan hukum perlu
serta berupa lembaran Buku C dilakukan perubahan yang sesuai
Desa atas bidang tanah persil dengan perkembangan zaman dan
Nomor 20 seluas 2558 da. Oleh sesuai dengan dinamika
karena itu, pada pokoknya perkembangan hukum nasional
penguasaan oleh Para Tergugat Indonesia, mengingat bahwa
atas sebagian tanah objek Peraturan Perundang-Undangan
sengketa adalah perbuatan yang di pakai sebagai hukum
melawan hak dan melawan positif di Indonesia saat ini masih
hukum dan menghukum Para menggunakan hukum Kolonial
Tergugat untuk menyerahkan Belanda.
Tanah Sengketa 1 dan 2 dalam Untuk pertimbangan hukum yang
keadaan kosong kepada Para ditegaskan oleh hakim, hendaknya
Penggugat selaku Ahli Waris dari perlu ditelaah atau adanya
Almh. B.MS tanpa syarat apapun. pengembangan kembali dalam
menerapkan Peraturan Perundang-
Mengenai daluwarsa dalam undangan yang dipakai dalam perkara
perkara ini, tidak ada gejala hukum yang ditangani, dan perlu
mengenai daluwarsa meskipun Para ditingkatkan juga pemahaman
Tergugat telah menguasai tanah keilmuan hukum khususnya ilmu
sengketa dan melawan hukum selama kehakiman, sehingga dalam
menegakkan atau memutus suatu Muhaimin. 2020. Metode Penelitian
perkara sesuai dengan tujuannya Hukum. Cet. Ke-1. Mataram- NTB:
yakni kemanfaatan, keadilan dan Mataram University Press.
kepastian hukum. Rizqy, Fitrah dan Syahrizal. 2018.
Tinjauan Yuridis Terhadap
Perbuatan Melawan Hukum Dan
DAFTAR PUSTAKA Sanksinya, Jurnal Justicia, Vol 3,
A. Buku, Jurnal, Makalah No 2.
Gracia Lempoy, Putri. 2017. Soeroso. 2011. Praktik Hukum
"Kajian Hukum Hak Atas Tanah Acara Perdata. Tata Cara dan
Tanpa Sertifikat Yang Diduduki Proses Persidangan. Jakarta: Sinar
Seseorang Menurut Pasal 1963 Grafika.
Kuhperdata". Lex Crimen Vol. Subekti. 2003. Pokok-Pokok Hukum
VI/No. 2. Perdata. Jakarta: Intermasa.
Juli Moertiono, R. 2020. Sutedi, Adrian. 2010. Peralihan
"Perbuatan Melawan Hukum Akibat Hak atas Pendaftarannya. Jakarta:
Penguasaan Tanah Tanpa Hak". Sinar Grafika. Tanah dan
Jurnal Ilmiah METADATA, pendaftarannya. Jakarta : Sinar
Volume 2 Nomor 1 Januari. grafika.
Mahardika, Tim. 2016. Kitab Uway, Vanesa Inkha Zefanya. 2017.
Undang-Undang Hukum Perdata "Kajian Terhadap Hak Milik Atas
(Burgerlijk Wetboek), Yogyakarta: Tanah Yang Diduduki Secara
Pustaka Mahardika. Maru Melawan Huku". Jurnal Lex
Hutagalung, Sophar. 2011. Praktik Administratum Vol. V/No. 1.
Peradilan Perdata. Ed. 1,Cet.2. B. Peraturan Perundang-undangan
Jakarta: Sinar Grafika.
Muhammad, Abdulkadir. 2017. Kitab Undang-Undang Hukum
Hukum Acara Perdata Perdata Kitab Undang-Undang
Indonesia.Bandung PT.Citra Aditya Hukum Acara Perdata (Herziene
Bakti. Indonesisch Reglement / HIR)
Putusan Pengadilan Nomor.
19/Pdt.G/2019/PN.Krs
Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 Tentang Kekuasaan
Kehakiman.
Undang-Undang Nomor. 5 Tahun
1960 Tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 1997
Tentang Pendaftaran Tanah

C. Sumber Lainnya
http://dimarzuliaskimsah.wordpress.c
om.,pendapathukum-tentang-
pendudukan-tanah-oleh-pihak-
yangtidak-berhak-dan- daluwarsa-
perolehan-hak-atas-tanah.
https://www.hukumonline.com/klini
k/detail/ulasan/lt5142a15699512/
perbuatan-melawan-hukum-dalam-
hukum-perdata-dan- hukum-pidana/
https://kbbi.web.id/kuasa.
http://sugalilawyer.com/gugatan-
perdata-perbuatan-melawan- hukum/

Anda mungkin juga menyukai