Anda di halaman 1dari 8

Lex Administratum, Vol. V/No.

1/Jan-Feb/2017

KAJIAN TERHADAP HAK MILIK ATAS TANAH Penguasaan tanah tanpa hak merupakan suatu
YANG DIDUDUKI SECARA MELAWAN HUKUM1 penguasaan tanah yang dilakukan oleh
Oleh: Vanesa Inkha Zefanya Uway2 seseorang atau badan hukum untuk menikmati
atau menggunakan tanah tersebut yang bukan
ABSTRAK tanah miliknya tanpa alas hak dan juga secara
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melawan hukum.3 Kenyataan menunjukkan
mengetahui bagaimana upaya penyelesaian bahwa hampir semua kasus yang berkaitan
permasalahan penguasaan tanah tanpa hak dan dengan pertanahan merupakan suatu
bagaimana pemberian ganti rugi atas perbuatan melawan hukum yaitu dengan
penguasaan tanah tanpa hak. Dengan menguasai tanah milik orang lain secara tanpa
menggunakan metode penelitian yuridis hak. Dengan adanya hal tersebut maka dapat
normative, maka dapat disimpulkan: 1. Upaya menimbulkan suatu sengketa tanah di dalam
penyelesaian permasalahan penguasaan tanpa masyarakat. Sengketa tersebut dapaat terjadi
hak terutama melalui musyawarah atau upaya karena akibat dari adanya perjanjian antara dua
damai, apabila dalam upaya musyawarah pihak atau lebih yang salah satu pihak
tersebut mengalami jalan buntuh, maka dapat melakukan wanprestasi. Banyak sekali terjadi
dilakukan melalui upaya hukum dengan perbuatan melawan hukum penguasaan tanah
mengajukan gugatan perbuatan melawan tanpa alas hak yang sah. Di mana seseorang
hukum ke pengadilan. Apabila terjadi tidak dapat menikmati atas hasil tanahnya yang
penguasaan tanah tanpa hak karena adanya dikuasai oleh orang lain dengan melawan
sertipikat ganda, dapat mengajukan upaya hukum, tetapi karena perbuatan orang lain
admistrative dan gugatan ke PTUN. Serta yang telah menguasai tanahnya tersebut
melaporkan kepolisian apabila terjadi mengakibatkan seseorang kehilangan
penyerobotan ha katas tanah. 2. Pemeberian kenikmatan dalam hidupnya karena perbuatan
ganti rugi atas penguasaan tanah tanpa hak tersebut selalu membawa kerugian bagi orang
adalah tergantung pada besar kecilnya tuntutan yang tanahnya telah dikuasai oleh orang lain.
ganti rugi yang kita ajukan bersama-sama Meskipun pengaturan perbuatan melawan
dengan surat gugatan (dalam pokok tuntutan). hukum dalam Kitab Undang undang Hukum
Dan besar kecilnya biaya ganti rugi dapat diukur Perdata (untuk selanjutnya disingkat
dengan pertimbangan mengenai besar kecilnya KUHPerdata) hanya dalam beberapa pasal saja,
objek, tenggang waktunya, banyak biaya yang sebagaimana yang terjadi di negara-negara
telah dikeluarkan dalam upaya musyawarah yang menganut sistem Eropa Kontinental
dan semua biaya yang telah dikeluarkan dalam lainnya tetapi kenyataan di lapangan
upaya penyelesaian permasalahan ini, serta menunjukkan bahwa gugatan perdata yang ada
biaya immateri. di pengadilan didominasi oleh gugatan
Kata kunci: Hak milik, tanah, melawan hukum perbuatan melawan hukum, disamping
tentunya gugatan wanprestasi perjanjian.
PENDAHULUAN Karena itu, dapat dipahami betapa pentingnya
A. Latar Belakang Masalah diketahui bagaimana pengaturan hukum dan
Penguasaan seseorang atas tanah yang teori-teori yuridis tentang perbuatan-
bukan hak miliknya namun mendudukinya perbuatan melawan hukum ini, dan bagaimana
dengan itikad baik dan selama dalam kurun prakteknya dalam kenyataannya, khususnya
waktu tertentu tidak ada yang mengganggu yang terjadi di pengadilan.4 Perbuatan melawan
gugat atau keberatan atas penguasaan itu, hukum disini dimaksudkan adalah sebagai
maka tanah tersebut dapat menjadi hak perbuatan melawan hukum dalam bidang
miliknya. Namun yang menjadi permasalahan
3
sekarang adalah penguasaan tanah tanpa hak. http://dimarzuliaskimsah.wordpress.com.,pendapat-
hukum-tentang-pendudukan-tanah-oleh-pihak-yang-
tidak-berhak-dan-daluwarsa-perolehan-hak-atas-tanah.,
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Berlian Manoppo, diakses 15 Sep 2016.
4
SH, MH; Dr. Caecilia J. J. Waha, SH, MH Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum Pendekatan
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Kontemporer, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005,
13071101088 hlm1.

132
Lex Administratum, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

keperdataan. Sebab, untuk tindakan perbuatan 2. Bagaimana Pemberian Ganti Rugi Atas
melawan hukum pidana atau delik atau yang Penguasaan Tanah Tanpa Hak?
disebut dengan istilah “perbuatan pidana”
mempunyai arti, konotasi dan pengaturan C. Metode Penelitian
hukum yang berbeda sama sekali. Demikian Penelitian pada dasarnya merupakan suatu
juga dengan perbuatan melawan hukum oleh cara ilmiah untuk mendapatkan suatu data
penguasa negara atau yang disebut dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan
“onrechmatige overheidsdaad” juga penelitian ini harus dinyatakan dengan jelas
mempunyai arti, konotasi dan pengaturan dan singkat, agar dapat memberikan arah pada
hukum yang juga berbeda.5 Dengan didasarkan penelitiannya. Fungsi dalam sebuah penelitian
pada pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum adalah untuk mengetahui suatu masalah yang
Perdata yang berbunyi “Tiap perbuatan akan diteliti, baik ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu
melanggar hukum yang membawa kerugian hukum, maupun ilmu lainnya.6 Penelitian ini
pada orang lain, mewajibkan orang yang karena menggunakan metode pendekatan yuridis
salahnya menerbitkan kerugian itu mengganti normatif.
kerugian tersebut”. Di samping ketentuan
dalam KUH Perdata, pemerintah juga mengatur HASIL DAN PEMBAHASAN
tentang penguasaan tanah tanpa hak yaitu A. Upaya Penyelesaian Permasalahan
dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Penguasaan Tanah Secara Melawan
Undang-undang Nomor 51 Tahun 1960 Tentang Hukum/Tanpa Hak.
Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin yang Permasalahan mengenai penguasaan tanah
Berhak atau Kuasanya. Di sebutkan dalam pasal tanpa hak merupakan suatu permasalahan yang
2 Perpu Nomor 51 Tahun 1960 yang sangat erat dengan penguasaan atas suatu
menyatakan larangan pemakaian tanah tanpa lahan atau tanah yang masih kosong, namun
izin yang berhak atau kuasanya yang sah. ada juga penguasaan yang atas tanah yang
Dalam kenyataan, banyak orang tanpa hak memang dengan sengaja dilakukan akibat suatu
menguasai , menduduki, dan menikmati ha kesamaan asal-usul ataupun bukti kepemilikan,
katas tanah dengan cara melawan hukum. tapi pada dasarnya hanya milik seseorang yang
Penyelesaian atas perbuatan melawan hukum memiliki hak atas tanah tersebut.
tersebut, banyak cara yang dilakukan oleh Permasalahan ini merupakan suatu
masyarakat untuk menyelesaikan antara lain permasalahan yang butuh penaganan serius
dengan cara memberikan ganti rugi. oleh badan peradilan bahkan juga lembaga
Dalam penyelesaian penguasaan, atau badan-badan terkait lainya dalam
menduduki dan melawan hukum atas hak milik melakukan upaya penyelesaiannya7. Dan untuk
atas tanah banyak dilakukakn dengan cara upaya penyelesaiannya tergantung posisi
memberikan ganti rugi, baik dengan cara kasusnya, jika yang pihak yang bersengketa itu
musyawara diatara kedua belah pihak, melalui semuanya belum memiliki sertipikat atau bukti
perjanjian kesepakatan penguasaan tanah. kepemilikan yang sah, dan pemilik sebenarnya
Maupun putusan pejabat yang berwenang. masih samar-samar karena para pihak saling
Penyelesaian dengan pemberian ganti rugi atas mempertahankan hak atas tanah itu, maka
hak milik yang diduduki secara melawan hukum siapa yang merasa berhak dapat mengajukan
menarik bagi penulis untuk memberi Judul gugatan ke pengadilan negeri (masalah
Penelitian ini : “KAJIAN TERHADAP HAK MILIK perdata) mengenai gugatan atas kepemilikan
ATAS TANAH YANG DIDUDUKI SESEORANG atas tanah itu (mencari dan memastikan siapa
SECARA MELAWAN HUKUM” yang berhak atas tanah itu) atau tuntutan
6
B. Perumusan Masalah Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika,
1. Bagaimana Upaya Penyelesaian Jakarta, 2009, hlm 21
7
Riawan Tjandra, Teori Dan Praktek Peradilan Tata
Permasalahan Penguasaan Tanah Tanpa Hak? Usaha Negara, Cahaya Adma Pustaka, Yogyakarta 2011.,
hlm 193.
5
Ibid, hlm 1

133
Lex Administratum, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

Perbuatan Melawan Hukum (PMH) agar dapat secara kausalitas harus langsung, yaitu PMH
diketahui siapa yang menguasai tanah itu tersebut secara langsung yang menyebabkan
secara tanpa hak dan siapa pemilik sebenarnya. terjadinya kerugian, sebagai satu-satunya
Jika pada kasus posisinya kedua belah telah alasan munculnya kerugian (Adequate
terbit sertipikat (Sertipikat Ganda), maka Veroorzaking). Kerugian itu harus merupakan
gugatan dapat diajukan ke PTUN mengenai akibat dari perbuatan salah dari si pelaku, yang
pembatalan sertipikat. Dan juga ada pihak lain tanpa perbuatannya itu kerugian tersebut tidak
yang belum dan ada yang telah memiliki akan muncul. Dengan terpenuhinya unsur-
sertipikat, maka untuk penyelesaiannya unsur di atas maka seseorang dapat menuntut
tergantun pada posisi kasusnya. Untuk upaya ganti rugi atas dasar Perbuatan Melawan
penyelesaianya semuanya kembali kepada Hukum.
mencari dan memastikan siapa pemilik Tuntutan ganti kerugian dapat diajukan
sebenarnya atah tanah itu dengan melihat melalui gugatan perdata ke pengadilan negeri
bukti-bukti dan asal-usul tanah itu. Untuk itu setempat, negosiasi antara para pihak, maupun
penyelesaiannya dapat diajukan melalui PN melalui mediasi yang ditengahi oleh seorang
dengan tututan perbuatan melawan hukum mediator. Tuntutan ganti kerugian melalui
yaitu Penguasaan tanpa hak, dan juga tututan gugatan perdata dapat merujuk pada
agar dapat ditetapkan siapa pemilik ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang-Undang
sebenarnya. Dalam proses penyelesaian Hukum Perdata (KUH Perdata). Mekanisme
perkara di pengadilan dapat juga dilakukan penyelesaian sengketa dilakukan dengan cara
sendiri oleh slah satu pihak juga boleh pengaduan, penelitian, pencegahan mutasi,
menggunakan orang lain sebagai kuasa. Kuasa musyawarah serta pengadilan.
tersebut bertindak untuk dan atas nama
pemberi kuasa (untuk masalah perdata dan 2. Mengajukan Gugatan ke PTUN (Upaya
administrasi serta upaya diluar pengadilan dan Hukum Administrasi)
mediasi). Makna kata-kata “untuk dan atas Selain permasalahan yang terjadi dalam
namanya”, berarti bahwa yang diberi kuasa lingkup hukum keperdataan, juga dapat
bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa, dilakukan melalui pengajuan gugatan ke PTUN.
sehingga segala sebab dan akibat dari Pada dasarnya setiap gugatan yang masuk ke
perjanjian ini menjadi tanggung jawab PTUN merupakan gugatan yang berkaitan
sepenuhnya dari pemberi kuasa dalam batas- dengan keputusan tata usaha Negara. Sengketa
batas kuasa yang diberikan.8 Namun ada yang pertanahan khususnya sengketa yang berkaitan
hanya mewakili atau mendampingi (untuk langsung dengan sertipikat hak milik,
masalah pidana). Untuk mekanisme merupakan sengketa Hukum Administrasi
penyelesaian sengketa penguasaan tanah tanpa Negara. Terjadinya suatu sengketa karena
hak dapat dijelaskan sebagai berikut : adanya objek yang disengketakan, artinya ada
1. Mengajukan Gugatan ke Peradilan Umum pangkal tolak sengketa yang timbul akibat
(Perdata). adanya tindakan hukum pemerintah. Di dalam
Dalam hukum acara perdata dikenal kepustakan hukum administrasi, sengketa yang
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (Gugatan terjadi disebut sengketa administrasi, karena
PMH), yaitu gugatan ganti rugi karena adanya objek yang menjadi sengketa adalah keputusan
suatu Perbuatan Melawan Hukum (PMH) yang administrasi (beschikking), yaitu keputusan
mengakibatkan kerugian pada orang lain. Pasal yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata
1365 KUHPerdata telah mengakomodasi Usaha Negara.
ketentuan tersebut: bahwa setiap orang berhak Di dalam hukum positif Indonesia, kedua
menuntut ganti rugi atas suatu Perbuatan alat ukur dimaksud dalam Pasal 53 Undang-
Melawan Hukum yang merugikannya. Undang Nomor 5 Tahun 1986 yang dirubah
Hubungan antara perbjatan melawan dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004,
hukum dan kerugian yang ditimbulkannya itu dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor
51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha
8
Djaja. S Meliala, Penuntun Praktis Perjanjian Pemberian Negara. Pasal 53 Undang-Undang dimaksud
Kuasa, Nuansa Aulia, Bandung 2008 ., hlm 78.

134
Lex Administratum, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

memuat alasan-alasan yang digunakan untuk (istilah perdata), dapat juga disebut
menggugat pemerintah atas keputusan Tata Penyerobotan Tanah (istilah pidana). Di dalam
Usaha Negara yang telah dikeluarkan yang Pasal 2 Undang - Undang Nomor 51 PRP Tahun
menimbulakan kerugian bagi pihak yang 1960 tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa
terkena Keputusan Tata Usaha Negara IzinYang Berhak Atau Kuasanya (UU No 51 PRP
dimaksud. Secara lengkap Pasal 53 dimaksud Tahun 1960) menyatakan bahwa pemakaian
adalah sebagai berikut: tanah tanpa izin dariyang berhak maupun
Pasal 53 kuasanya yang sah adalah perbuatan yang
(1) Orang atau badan hukum perdata yang dilarang, dan dapat diancam denganhukuman
merasa kepentingannya dirugikan oleh pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga)
suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat bulan, atau denda sebanyak-banyaknya Rp
mengajukan gugatan tertulis kepada 5.000 (limaribu Rupiah) sebagaimana diatur
pengadilan yang berwenang yang berisi dalam Pasal 6 UU No 51 PRP 1960.
tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Pasal-pasal lain yang juga sering
Negara yang disengketakan itu dinyatakan dipergunakan dalam tindak pidana
batal atau tidak sah, dengan atau tanpa penyerobotan tanah adalah Pasal 385ayat (1)
disertai tuntutan ganti rugi dan/atau Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP),
direhabilitasi. dengan ancaman pidana paling lama empat
(2)Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam tahun,dimana barangsiapa dengan maksud
gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat untuk menguntungkan diri sendiri atau orang
(1) adalah:9 lain secara melawan hukum, menjual,
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat menukarkan atau membebani dengan
itu bertentangan dengan peraturan credietverband suatu hak tanah yang belum
perundang-undangan yang berlaku; bersertifikat, padahal ia tahu bahwa orang lain
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat yang mempunyai hak atau turut mempunyai
itu bertentangan dengan asas-asas umum hak atau turut mempunyai hak atasnya.10
pemerintahan yang baik. Seseorang yang merasa dirugikan berhak
Menurut penulis, Hukum di Indonesia mengajukan laporan ke kepolisian atau
mampu memberikan keadilan kepada setiap penyidik, untuk kiranya dapat diperiksa atau
warga Negara yang membutuhkan pembelaan disidik mengenai permasalahan ini. Untuk itu
hukum. Dimana setiap hukum memiliki sifat proses pertama adalah melakukan penyidikan,
dan presentasi yang dapat memberikan dan dilakukan oleh penyidik bahkan juga
keputusan yang adil bagi setiap pihak yang penyidik pembantu/pegawai negeri sipil.
bersengketa. Setiap keputusan yang timbul Penyidikan yaitu serangkaian tindakan
dengan adanya hukum yang adil memberikan penyelidik untuk mencari dan menemukan
kesempatan kepada setiap orang/pihak yang suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak
bersengketa dapat menerima atau mengajukan pidana. Penyelidikan merupakan sub fungsi dan
kembali gugatan atas keputusan PTUN yang bagian yang tak terpisahkan dari fungsi
tidak sesuai dengan asas-asas dan perundang- penyidikan.43 Dalam hal penyidik telah
undangan pemerintahan yang berlaku. Hal ini memulai melakukan penyidikan suatu peristiwa
membuktikan bahwa hukum di Indonesia yang diduga merupakan perbuatan pidana,
memberikan kesempatan kepada setiap warga penyidik memberitahukan hal itu kepada
Negara untuk mendapatkan pembelaan hukum. Penuntut Umum (Vide Pasal 109 ayat (1)
KUHAP). Pemberitahuan dimulainya penyidikan
3. Mengajukan Laporan ke Penyidik kepolisian dilakukan dengan SPDP (Surat Pemberitahuan
(Upaya Pidana). Dimulainya Penyidikan), yang dilampiri :
Penguasaan tanah tanpa hak selain Laporan polisi; Resume BAP saksi; Resume BAP
merupakan suatu perbuatan melawan hukum Tersangka; Berita acara penangkapan; Berita
acara penahanan; Berita acara penggeledahan;
9
Siti Soetami, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara,
Revika Aditama, Bandung, 2005., hlm, 169.
10
Achmad Ali Chomzah,. Op Cit

135
Lex Administratum, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

Berita acara penyitaan. Proses selanjutnya disebabkan proses penyelesaian sengketa


adalah penyerahan berkas perkara oleh lambat, biaya beracara di pengadilan mahal,
kepolisian ke kejaksaan. Dalam hal penyidikan pengadilan dianggap kurang responsif dalam
sudah dinyatakan lengkap (P.21), penyidik penyelesaian perkara, sehingga putusan sering
menyerahkan tanggung jawab Tersangka dan tidak mampu menyelesaikan masalah dan
barang bukti. Kemudian apabila setelah penumpukan perkara ditingkat Mahkamah
diperiksa oleh jaksa sudah jelas dan lengkap Agung yang tidak terselesaikan. Dalam Perma
buktinya, maka jaksa melimpahkan perkara ke No. 1 Tahun 2008, pengertian mediasi
pengadilan untuk diperiksa. Namun bisa saja disebutkan pasal 1 butir 7, yaitu: “Mediasi
perkara tersebut ditolak atau tidak diterima adalah cara penyelesaian sengketa melalui
apabila bukan wewenang pegadilan tersebut. proses perundingan untuk memperoleh
Dalam hal pelaksanaan sidang pengadilan, kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh
hakim memerintahkan kepada penuntut umum mediator”.
untuk melakukan pemanggilan kepada Berdasarkan uraian tersebut, mediasi
terdakwa. Setelah itu Ketua pengadilan Negeri merupakan suatu proses yang ditunjukan untuk
menunjuk hakim yang akan menyidangkan memungkinkan para pihak yang bersengketa
perkara pidana yang bersangkutan. Selanjutnya mendiskusikan perbedaan-perbedaan mereka
dalam sidang hakim meminta surat dakwaan ke dengan bantuan pihak ketiga yang netral. Tugas
penuntut umum serta membacakannya. utama dari pihak yang netral tersebut
selanjutnya adalah acara pemeriksaan alat (mediator) adalah menolong para pihak
bukti (proses pembuktian). Selanjutnya atas memahami pandangan pihak lain sehubungan
dakwaan itu terdakwa diberikan kesempatan dengan masalah yang disengketakan.11
untuk membuat pembelaan (pleidoi) ataupun Selanjutnya mediator membantu mereka
eksepsi. Selanjutnya adalah putusan hakim atau melakukan penilaian yang objektif dari seluruh
putusan pengadilan. Dan oleh putusan PN pihak situasi untuk mencapai kesepakatan yang dapat
yang lainnya merasa dirugikan ataupun merasa diterima oleh kedua belah pihak, guna
tidak adil, terhukum diberi kesempata untuk mengakhiri sengketa yang terjadi.
dapat mengajukan Banding ke PT dalam jangka
waktu 7 (tujuh) hari setelah putusan PN b. Arbitrase (Penyelesaian Sengketa Di Luar
dijatuhkan. Selajutnya dapat dilakukan upaya Pengadilan).
hukum ke tingkat lebih tinggi lagi yaitu ke MA Menurut penulis, Arbitrase merupakan cara
dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari penyelesaian sengketa perdata di luar peradilan
setelah mengajukan permohonan kasasi. umum antara para pihak yang bersengketa
apabila belum atau tidak merasa puas. yang didasarkan pada Perjanjian Arbitase.
Selanjutnya masih juga dapat dilakukan PK dan Dalam Arbitase, para pihak memberikan
kasasi demi kepentingan hukum atas Putusan kewenangan kepada Arbiter (Majelis Arbitase)
MA. Pelaksanaan putusan dapat dilakukan untuk memberikan putusanatas sengketa pada
dibawah pimpinan dan pengawasan Jaksa tingkat pertama dan terakhir. Dengan adanya
Penuntut umum. Yaitu dengan pidana Arbitase, maka setiap pihak yang bersengketa
penjara/kurungan serta pembayaran denda. dapat menyelesaikan permasalahannya secara
terbuka dan tidak menempuh jalur pengadilan.
4. Mediasi dan Penyelesaian Sengketa Di Luar Hal ini memberikan kemudahan untuk
Pengadilan penyelesaian sengketa di antara pihak-pihak
a. Mediasi yang bersengketa.
Tujuan diaturnya penyelesaian sengketa di Menurut UU No. 30 Tahun 1999 tentang
luar pengadilan adalah untuk melindungi hak “Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
keperdataan para pihak yang bersengketa Sengketa” (salanjutnya disebut “UU Arbitrase”),
dengan cepat dan efisien. Hal mana mengingat terdapat berbagai pilihan penyelesaian di luar
penyelesaian sengketa melalui jalur litigasi
cenderung membutuhkan waktu lama dan 11
Moh. Taufik Makaro,. Pokok-pokok Hukum Acara
biaya yang relatif tidak sedikit. Hal ini Perdata, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hlm 67.

136
Lex Administratum, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

pengadilan yakni Arbitrase dan juga Alternatif tanah tanpa hak tersebut di atas, upaya
Penyelesaian Sengketa yang terdiri atas: perdata yang sering digunakan untuk
Konsultasi, Negosiasi, Mediasi, Konsiliasi, atau menyelesaiakan permasalahan ini.
penilaian ahli. Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa tersebut adalah B. Pemberian Ganti Rugi Atas Penguasaan
penyelesaian berjenjang dimana dalam hal Tanah Tanpa Hak.
Alternatif Penyelesaian Sengketa tidak dapat Pemberian ganti rugi dapat dikabukan atau
menyelesaikan atau memutuskan, maka para dipenuhi setelah ada putusan pengadilan yang
pihak akan menempuh cara Arbitrase baik telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
melalui lembaga arbitrase atau arbitrase ad- Karena atas dasar putusan yang telah
hoc. Tetapi ketika para pihak telah berkekuatan hukum tetap, maka dapat
memperjanjikan jalan penyelesaian melalui dilaksanakan eksekusi atau pelaksanaan
arbitrase, maka tertutup kesempatan untuk putusan pengadilan. Putusan pengadilan
memilih jalan penyelesaian melalui pengadilan, dibedakan atas 3 sifat putusan12:
sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 UU 1. Putusan yang bersifat Condemnatoir bersifat
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, menghukum pihak yang kalah untuk
yang berbunyi: “Pengadilan Negeri tidak memenuhi suatu prestasi tertentu.
berwenang untuk mengadili sengketa para 2. Putusan bersifat constitutif : bersifat
pihak yang telah terikat dalam perjanjian meniadakan atau menciptakan suatu status
arbitrase”. atau keadaan hukum baru.49
Menurut Pasal 6 ayat (1) UU Arbitrase, 3. Putusan deklaratoir: bersifat menyatakan
dinyatakan bahwa: Sengketa atau beda atau menerangkan keadaan atau peristiwa
pendapat perdata dapat diselesaikan oleh para apa yang sah, termasuk putusan yang
pihak melalui Alternatif Penyelesaian Sengketa bersifat menolak gugatan.
yang didasarkan pada itikad baik dengan Menurut penulis, untuk memecahkan suatu
mengesampingkan penyelesaian secara litigasi kasus hukum diperlukan penyelesaian sengketa
di Pengadilan Negeri. yang sesuai dengan unsur hukum yang
Sesuai dengan ketentuan Pasal 29 UU No. 30 terkandung dalam kasus tersebut. Dengan
Tahun 1999, para pihak yang bersengketa adanya undang-undang dasar yang mengatur
mempunyai hak dan kesempatan yang sama berbagai tindakan hukum maka dapat
dalam mengemukakan pendapatnya masing- menyelesaikan persoalan hukum yang ada.
masing dan bila perlu para pihak diwakili oleh Keadilan dapat diberikan seadil adilnya kepada
kuasanya dengan surat khusus, maka oleh setiap warga Negara dan pemberian ganti rugi
ketua majelis kedua belah pihak dipersilahkan dalam hukum perdata dapat diberikan secara
menjelaskan pendirian masing-masing serta adil sehingga menguntungkan pihak yang
mengajukan bukti-bukti yang oleh mereka bersengketa.
dianggap perlu untuk menguatkan Putusan hakim memuliki kekuatan
pendiriannya tersebut. Apabila dianggap perlu, mengikat, kekuatan pembuktian, kekuatan
ketua, baik atas permintaan para pihak maupun eksekutorial. Untuk itu putusan hakim memiliki
atas prakarsa majelis arbitrase sendiri, dapat kekuatan eksekutorial dimana putusan tersebut
memanggil saksi atau ahli untuk didengar dapat dijalankan apabila telah memiliki
keterangannya. Hal ini sesuai dengan ketentuan kekuatan hukum tetap.kekuatan eksekutorial
Pasal 37 Ayat (3) UU No. 30 Tahun yaitu kekuatan untuk dilaksanakan apa-apa
1999. Apabila majelis menganggap yang ditetapkan dalam putusan itu secara
pemeriksaan telah cukup, ketua akan menutup paksa oleh alat-alat Negara, termasuk
pemeriksaan itu dengan menetapkan suatu hari pemberian ganti rugi atas putusan hakim
sidang untuk mengucapkan putusan yang akan mengenai penguasaan tanah tanpa
diambil oleh majelis. Majelis akan mengambil hak. Pemberian ganti rugi pula dapat
putusannya dalam waktu satu bulan setelah dilaksanakan apabila telah ada kesepakatan
ditutupnya pemeriksaan. Untuk itu semua
bentuk upaya penyelesaian atas penguasaan
12
Moh. Taufik Makaro,. Op Cit., hlm 68.

137
Lex Administratum, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

bersama dalam upaya penyelesaian DAFTAR PUSTAKA


penguasaan tanah tanpa hak melalui upaya Buku :
mediasi dan juga arbitrase. Achmad Ali Chomzah,. Perlindungan Hak Asasi
Manusia Di Bidang Kepemilikan Tanah.:
PENUTUP Komnas HAM. Jakarta, 2005
A. Kesimpulan --------------------------,. Hukum Pertanahan,
1. Upaya penyelesaian permasalahan Prestasi Pustaka, Jakarta, 2002
penguasaan tanpa hak terutama melalui Djaja. S Meliala, Penuntun Praktis Perjanjian
musyawarah atau upaya damai, apabila Pemberian Kuasa, Nuansa Aulia, Bandung
dalam upaya musyawarah tersebut 2008.
mengalami jalan buntuh, maka dapat Effendi, Perangin,. Hukum Agraria Di Indonesia
dilakukan melalui upaya hukum dengan : Suatu Telaah Dari Sudut Pandang Praktisi
mengajukan gugatan perbuatan melawan Hukum, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
hukum ke pengadilan. Apabila terjadi 1994.
penguasaan tanah tanpa hak karena adanya Elza Syarief, Memutuskan Sengketa Tanah
sertipikat ganda, dapat mengajukan upaya Melalui Pengadilan Khusus Tanah,KPG,
admistrative dan gugatan ke PTUN. Serta Jakarta, 2012
melaporkan kepolisian apabila terjadi Fuady, Munir Perbuatan Melawan Hukum
penyerobotan ha katas tanah. Pendekatan Kontemporer, PT. Citra Aditya
2. Pemeberian ganti rugi atas penguasaan Bakti, Bandung, 2005
tanah tanpa hak adalah tergantung pada Salim H.S., Perkembangan Teori Dalam Ilmu
besar kecilnya tuntutan ganti rugi yang kita Hukum, Cet. Kedua, PT. RajaGrafindo
ajukan bersama-sama dengan surat gugatan Persada, Jakarta. 2012
(dalam pokok tuntutan). Dan besar kecilnya Harsono, Boedi,. Hukum Agraria Indonesia-
biaya ganti rugi dapat diukur dengan Sejarah Pembentukan Undang-Undang
pertimbangan mengenai besar kecilnya Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya,
objek, tenggang waktunya, banyak biaya Djambatan, Jakarta. 2008.
yang telah dikeluarkan dalam upaya Limbong, Bernhard,. Konflik Pertanahan, Cet.
musyawarah dan semua biaya yang telah Pertama, CV. Rafi Maju Mandiri, Jakarta.,
dikeluarkan dalam upaya penyelesaian 2012.
permasalahan ini, serta biaya immateri. Mertokusuma, Sudikno,. Hukum dan Politik
Agraria, Karunika- Universitas Terbuka,
B. Saran Jakarta. 1988.
1. Pemohon haruslah mengetahui hal apa saja -------------------------,. Bab-bab Tentang
yang penting untuk menjadi bukti dalam Penemuan Hukum, Citra Aditya, Jakarta,
pemeriksaan permasalahan penguasaan 1992
tanah tanpa hak yang melawan hukum. Moh. Taufik Makaro, Pokok-pokok Hukum
2. Pejabat yang berwenang harus lebih Acara Perdata, PT Rineka Cipta, Jakarta,
memahami dan mendalami keadaan 2004.
permasalahan yang terjadi sehingga dapat Murad Rusmadi,. Penyelesaian Sengketa
memberikan putusan yang sesuai dan adil Hukum Atas Tanah, Alumni, Bandung, 1991.
bagi pihak – pihak yang bersengketa. Muchin, Imam Koeswahyono,. Hukum Agraria
3. Pemberian ganti rugi haruslah sesuai Indonesia, Refika Aditama, Bandung 2007.
dengan jumlah yang diminta pemohon atau Muchsin, Imam Koeswahyono dan Soimin,.
sesuai dengan apa yang seharusnya. Hukum Agraria Indonesia Dalam Perspektif
4. Sebaiknya tanah yang belum bersertipikat Sejarah, Refika Aditama, Bandung. 2010.
dapat di daftarkan secara sah, sehingga Notonagoro,. Politik Hukum dan Pembangunan
apabila terjadi hal yang dapat menimbulkan Agraria Di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta.,
masalah maka dapat diselesaikan dengan 1984.
cara yang cepat dan tepat.

138
Lex Administratum, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

Riawan Tjandra, Teori Dan Praktek Peradilan


Tata Usaha Negara, Cahaya Adma Pustaka,
Yogyakarta 2011
Rinto Manulang, Segala Tentang Rumah,
Tanah, dan Perijinan, Buku Pintar,
Yokyakarta, 2011.
Sophar Maru Hutagalung, Peraktik Peradilan
Perdata dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa,. Sinar Grafika, Jakarta, 2012.
Siti Soetami, Hukum Acara Peradilan Tata
Usaha Negara, Revika Aditama, Bandung,
2005
Suharnoko, Hukum Perjanjian Teori Dan Analisa
Kasus, Rawamangun Jakarta 2004.
Soeparmono, Hukum Acara Perdata Dan
Yurisprudensi, Mandar Maju
Semarang,2005.
Suandra I Wayan dan Andi Hamzah, Hukum
Pertanahan Indonesia., Rineka Cipta,
Jakarta, 1991.
Sumardjono Maria S.W, Tanah Dalam
Perspektif Hak Ekonomi Sosial Dan Budaya,
Jakarta: Kompas, 2008.

Peraturan Perundang-Undangan :
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
Tentang Arbitrase
KUHPerdata
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011
Tentang Pengelolaan Pengkajian Dan
Penanganan Kasus Pertanahan

Sumber Lainnya :
http://dimarzuliaskimsah.wordpress.com.,pend
apat-hukum-tentang-pendudukan- tanah-
oleh-pihak-yang-tidak-berhak-dan-
daluwarsa-perolehan-hak-atas-tanah.,
diakses 15 Sep 2016.

139

Anda mungkin juga menyukai