Anda di halaman 1dari 10

Pembinaan Perlindungan Konsumen

dan Pengawasan Perlindungan


Konsumen

Kelompok 2
Farah Diba 1703101010053
Wanda Maghfirah 1703101010227
Meutia Khumaira 1703101010048
M Shiddiq 1703101010067
Haiqal Alfazal 1703101010022
Pendahuluan
• Konsumen menjadi objek aktivitas bisnis untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya oleh pelaku
usaha melalui kiat promosi, cara penjualan, serta penerapan perjanjian standar yang merugikan
konsumen. Oleh karena itulah dibutuhkan peran pembinan dan pengawasan bagi konsumen.
Berdasarkan Pasal 29 dan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen serta Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen, fungsi pembinaan dan pengawasan ini dimiliki oleh
pemerintah. Pemerintah yang dimaksud disini adalah Menteri perdagangan.
• Menyangkut bentuk pengawasan perlindungan konsumen secara konkrit dilakukan secara berama-sama
oleh pemerintah, masyarakat dan LPKSM dengan mengadakan penelitian, pengujian atau survey
terhadap barang atau jasa yang diduga tidak memenuhi unsur keamanan, kesehatan, kenyamanan, dan
keselamatan konsumen dan hasilnya disebarluaskan kepada masyarakat.
• Bahwa untuk menciptakan iklim usaha yang sehat antara pelaku usaha dan konsumen dilakukan atas
koordinasi Menteri dengan Menteri teknis terkait, antara lain dengan melakukan penelitian terhadap
barang atau jasa yang menyangkut perlindungan konsumen.
Pembinaan Perlindungan Konsumen
• Salah satu upaya untuk menyelenggarakan perlindungan konsumen
sebagaimana yang dikehendaki oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah melalui pembinaan dan
pengawasan penyelenggaran perlindungan konsumen.
• Pembinaan perlindungan konsumen sebagaimana terdapat dalam Pasal 29
UUPK diselenggarakan oleh pemerintah dalam upaya untuk menjamin
hak konsumen dan pelaku usaha serta dilaksanakan secara bersama-sama
oleh pemerintah, masyarakat dan LPKSM (Lembaga Perlindungan
Konsumen Swadaya Masyarakat), mengingat banyak ragam dan jenis
barang dan atau jasa yang beredar di Pasar.
• Upaya pemerintah dalam melakukan perlindungan hukum bagi konsumen pada Pasal 29 Undang-
Undang Perlindungan Konsumen antara lain:
1) Pemerintah bertanggung jawab atas pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen yang
menjamin diperolehnya hak konsumen dan pelaku usaha serta dilaksanakannya kewajiban
konsumen dan pelaku usaha.
2) Pembinaan oleh pemerintah atas penyelenggraan perlindungan konsumen sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan oleh menteri dan/ atau menteri teknis terkait.
3) Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melakukan koordinasi atas penyelenggaraan
perlindungan konsumen.
4) Pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi
upaya untuk: a) Terciptanya iklim usaha dan tumbuhnya hubungan yang sehat antara pelaku usaha
dan konsumen, b) Berkembangnya lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat, c)
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia serta meningkatnya kegiatan penelitian dan
pengembangan di bidang perlindungan konsumen.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan penyelenggaraan konsumen diatur dengan peraturan
Pemerintah.
• Pada Pasal 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2001 Tentang Pembinaan
Dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen disebutkan, “Dalam upaya untuk
menciptakan iklim usaha dan menumbuhkan hubungan yang sehat antara pelaku usaha dan
konsumen, Menteri melakukan koordinasi penyelenggaraan perlindungan konsumen dengan menteri
teknis terkait dalam hal:
a. penyusunan kebijakan di bidang perlindungan konsumen;
b. pemasyarakatan peraturan perundang-undangan dan informasi yang berkaitan dengan perlindungan
konsumen;
c. peningkatan peranan BPKN dan BPSK melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
lembaga;
d. peningkatan pemahaman dan kesadaran pelaku usaha dan konsumen terhadap hak dan kewajiban
masing-masing;
e. peningkatan pemberdayaan konsumen melalui pendidikan, pelatihan, ketrampilan;
f. penelitian terhadap barang dan/atau jasa beredar yang menyangkut perlindungan konsumen;
g. peningkatan kualitas barang dan/atau jasa;
h. peningkatan kesadaran sikap jujur dan tanggung jawab pelaku usaha dalam memproduksi,
menawarkan, mempromosikan, mengiklankan dan menjual barang dan/atau jasa; dan
i. peningkatan pemberdayaan usaha kecil dan menengah dalam memenuhi standar mutu barang
dan/atau jasa serta pencatuman label dan klausula baku.”
Pengawasan Perlindungan Konsumen
• Pengawasanoleh pemerintah merupakan hal yang penting, yang berguna
untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dan
mengevaluasi kemajuan dan dampak kegiatan yang terjadi di masyarakat.
• Dalam Pasal 30 ayat (1) menyatakan: “Pengawasan terhadap
penyelenggaraan perlindungan konsumen serta penerapan ketentuan
peraturan perundang-undangan diselenggarakan oleh pemerintah,
masyarakat dan lembaga. perlindungan konsumen swadaya masyarakat.”
• Pengawasan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi melibatkan
elemen-elemen yang terdapat di masyarakat. Sehingga masyarakat dapat
berperan serta dalam mewujudkan perlindungan konsumen.
• Pasal 30 UUPK mengatur mengenai peran pengawasan yang dimiliki oleh pemerintah. Menurut Pasal
30 UUPK:
1) Pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan konsumen serta penerapan ketentuan peraturan
perundang-undangannya diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat, dan lembaga
perlindungan konsumen swadaya masyarakat.
2) Pengawasan oleh pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Menteri
dan/atau menteri teknis terkait.
3) Pengawasan oleh masyarakat dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat dilakukan
terhadap barang dan/atau jasa yang beredar di pasar.
4) Apabila hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ternyata menyimpang dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan membahayakan konsumen. Menteri dan atau menteri teknis
mengambil tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5) Hasil pengawasan yang diselenggarakan masyarakat dan Lembaga perlindungan konsumen swadaya
masyarakat dapat disebarluaskan kepada masyarakat dan dapat disampaikan kepada Menteri dan
menteri teknis.
6) Ketentuan pelaksanaan tugas pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
a. Pengawasan oleh pemerintah
Pasal 8 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2001 Tentang
Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen menyebutkan, “Pengawasan
oleh pemerintah dilakukan terhadap pelaku usaha dalam memenuhi standar mutu produksi barang
dan/atau jasa, pencatuman label dan klausula baku, promosi, pengiklanan, dan penjualan barang
dan/atau masyarakat.”
b. Pengawasan oleh masyarakat
Pasal 9 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2001 Tentang Pembinaan Dan
Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen menyebutkan, “Pengawasan oleh masyarakat
dilakukan terhadap barang dan/atau jasa yang beredar di pasar.”
c. Pengawasan oleh Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat
Pasal 10 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2001 Tentang Pembinaan Dan
Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen menyebutkan, “Pengawasan oleh LPKSM
dilakukan terhadap barang dan/atau jasa yang beredar di pasar.”
• Ketentuan Pasal 30 di atas, cukup menjanjikan upaya perlindungan konsumen
melalui pemberdayaan setiap unsur yang ada, yaitu masyarakat dan Lembaga
Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (yang selanjutnya disebut
“LPKSM”) di samping pemerintah sendiri melalui menteri dan/atau menteri teknis
yang terkait.
• Berkenaan dengan hal pengawasan, dalam Pasal 30 UUPK juga pemerintah diserahi
tugas melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan konsumen
serta penerapan ketentuan peraturan perundang-undangannya.
• Dihubungkan dengan penjelasan ayat (3) UUPK yang menentukan bahwa
pengawasan dilakukan dengan cara penelitian, pengujian, dan/atau survey, terhadap
aspek yang meliputi pemuatan informasi tentang risiko penggunaan barang,
pemasangan label, pengiklanan dan lain-lain.
KESIMPULAN
• Pelaksanaan fungsi pemerintah dalam menumbuhkan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat umum diselenggarakan dengan menjalankan
kewenangan pembinaan dan pengawasan terhadap berbagai kegiatan
masyarakat.

• Pembinaan terhadap pelaku usaha dan pengawasan terhadap barang dan atau
jasa yang beredar di pasar tidak semata-mata ditujukan untuk melindungi
kepentingan konsumen, tetapi juga bermanfaat untuk pelaku usaha dalam upaya
untuk meningkatkan daya saing barang dan atau jasa di pasar global. Selain itu
diharapkan pula tumbuhnya hubungan usaha yang sehat antara pelaku usaha
dengan konsumen, yang nantinya dapat menciptakan iklim usaha yang
kondusif.

Anda mungkin juga menyukai