Anda di halaman 1dari 3

A.

SEJARAH BPKN RI
Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) dibentuk untuk mengembangkan
upaya perlindungan konsumen di Indonesia.

Pembentukan BPKN RI berdasarkan pada Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
(UUPK) yang ditindaklanjuti dengan PP No. 57 Tahun 2001 tentang Tugas, Fungsi serta Keanggotaan BPKN
yang sekarang diperbaharui menjadi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Badan
Perlindungan Konsumen Nasional.

Keanggotaan BPKN RI :
1. Periode I pada masa jabatan 2004 - 2007 terbentuk 17 Anggota berdasarkan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 150/M Tahun 2004 tentang Pengangkatan Anggota BPKN.
2. Periode II pada masa jabatan 2009 - 2012 terbentuk 20 Anggota berdasarkan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 80/P Tahun 2009.
3. Periode III masa jabatan 2013 - 2016 terbentuk 23 Anggota berdasarkan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 80/P Tahun 2013.
4. Periode IV masa jabatan 2017 - 2020 terbentuk 19 Anggota berdasarkan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 97/P Tahun 2017.
5. Periode V masa jabatan 2020 - 2023 terbentuk 20 Anggota yang mewakili Pemerintah, Akademisi, Tenaga
Ahli dan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM).

B. VISI DAN MISI


1. Visi
“Menjadi Lembaga Terdepan Bagi Terwujudnya Konsumen yang Bermartabat dan Pelaku Usaha yang
bertanggungjawab”.

Konsumen bermartabat artinya konsumen mengerti akan hak dan kewajibannya, kritis terhadap adanya
produk yang tidak memenuhi persyaratan perlindungan konsumen, dapat menjadi mitra pemerintah dalam
mengawasi kegiatan peredaran barang di pasar dalam negeri dan memahami akses pemulihan haknya.

Pelaku Usaha bertanggung jawab berarti dapat menjalankan kewajibannya secara profesional dalam
menciptakan iklim usaha yang sehat sesuai aspek keamanan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian
lingkungan (K3L) bagi konsumen.

2. Misi
a. Memperkuat landasan hukum dan kerangka kebijakan perlindungan konsumen nasional.
b. Memperkuat akses jalur penyelesaian sengketa perlindungan konsumen.
c. Memperluas akses informasi perlindungan konsumen serta mengembangkan edukasi dan
informasi konsumen.
C. TUGAS DAN FUNGSI BPKN SERTA KOMISI
1. Tugas dan Fungsi BPKN
a. Memberikan saran dan rekomendasi kepada pemerintah dalam rangka penyusunan
kebijakan di bidang perlindungan konsumen;
b. Melakukan penelitian dan pengkajian terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku di bidang perlindungan konsumen;
c. Melakukan penelitian terhadap barang dan/atau jasa yang menyangkut keselamatan
konsumen;
d. Mendorong berkembangnya lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat;
e. Menyebarluaskan informasi melalui media massa maupun elektronik mengenai
perlindungan konsumen dan memasyarakatkan keberpihakan kepada konsumen;
f. Menerima pengaduan tentang perlindungan konsumen dari masyarakat, lembaga
perlindungan konsumen swadaya masyarakat, atau Pelaku Usaha;
g. Melakukan survei yang menyangkut kebutuhan konsumen akan barang dan/atau jasa.

2. Tugas Komisi
a. Komisi I yaitu Komisi Penelitian dan Pengembangan, mempunyai tugas mengkoordinasikan kajian dan
penelitian BPKN, meneliti dan mengkaji peraturan perundang-undangan dibidang perlindungan
konsumen, barang dan/atau jasa yang berkaitan dengan keselamatan konsumen, melakukan survey
kebutuhan konsumen akan barang dan/atau jasa;
b. Komisi II yaitu Komisi Komunikasi dan Edukasi, mempunyai tugas menyebarluaskan informasi
melalui media massa maupun elektronik mengenai perlindungan konsumen, memasyarakatkan sikap
keberpihakan kepada konsumen, melaksanakan edukasi perlindungan konsumen kepada konsumen dan
pelaku usaha, melakukan penelitian terhadap regulasi/kebijakan dan implementasi oleh instansi yang
mengelola dan/atau melakukan komunikasi publik, edukasi dan latihan kepada aparat dan masyarakat
dalam rangka perlindungan konsumen.
c. Komisi III yaitu Komisi Advokasi, mempunyai tugas menerima dan menangani pengaduan tentang
perlindungan konsumen dari masyarakat, LPKSM dan Pelaku Usaha, melakukan penelitian terhadap
regulasi/kebijakan dan implementasi oleh instansi yang menyelesaikan sengketa konsumen dan
mengelola penanganan pengaduan terkait perlindungan konsumen di Indonesia.
d. Komisi IV yaitu Komisi Kerjasama dan Kelembagaan, mempunyai tugas menjalin kerjasama dengan
lembaga terkait baik nasional maupun internasional dan organisasi masyarakat sipil serta melakukan
penelitian dan pengkajian terhadap regulasi/kebijakan dan implementasi oleh instansi yang membina
kelembagaan perlindungan konsumen dan kerjasama antar lembaga/instansi pemerintah dalam
mewujudkan perlindungan konsumen di Indonesia.
D. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi BPKN berdasarkan Keputusan Ketua BPKN Nomor : 21/BPKN/KEP/7/2018

Anda mungkin juga menyukai