UNIVERSITAS TERBUKA
2019
1. Pertanyaan :
Bagaimana upaya konsumen berdasarkan peraturan perundang undangan untuk
mendapatkan kompensasi ganti kerugian terhadap pelaku usaha yang memproduksi
pangan berbahaya?
Jawaban :
Prosedur langkah hukum yang dapat lakukan, kita mengacu pada Pasal 45 UU
Perlindungan Konsumen yang berbunyi:
(1) Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga
yang bertugas menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau
melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum.
(2) Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar
pengadilan berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa.
(3) Penyelesaian sengketa di luar pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tidak menghilangkan tanggung jawab pidana sebagaimana diatur dalam Undang-
undang.
(4) Apabila telah dipilih upaya penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan,
gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya tersebut
dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu pihak atau oleh para pihak yang
bersengketa.
SUMBER : https://gatrik.esdm.go.id//assets/uploads/download_index/files/e39ab-uu-nomor-8-
tahun-1999.pdf
2. Pertanyaan :
Bagaimana cara pembuatan iklan yang tidak merugikan konsumen berdasarkan
Undang-undang?
Jawaban :
(1) Pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan yang :
(2) Pelaku usaha periklanan dilarang melanjutkan peredaran iklan yang telah
melanggar ketentuan pada ayat (1).
3. Pertanyaan :
Apa arti penting bagi konsumen adanya pengaturan barang yang beredar di Indonesia
harus mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan dalam bahasa
Indonesia?
Jawaban :
1. Sebagai pemenuhan hak konsumen, khususnya hak untuk mendapatkan informasi.
Ada tiga aspek dalam pemenuhan hak atas informasi ini, yaitu ketersediaan informasi,
informasi tersebut menggunakan bahasa yang dipahami konsumen dan informasi
tersebut ditampilkan dalam media yang dapat dengan mudah diakses oleh konsumen.
2. Untuk meyakinkan bahwa sebelum konsumen membeli dan menggunakan produk
tersebut, konsumen sudah paham dengan benar tentang produk tersebut (product
knowledge), khususnua menyangkut kegunaan / fungsi dari produk tersebut,
spesifikasi produk dan mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dg produk
tersebut, serta mengerti apa harus dilakukan konsumen ketika ada masalah dengan
produk tersebut.
3. Dengan adanya manual berbahasa Indonesia, berarti besar kemungkinan produk
tersebut masuk ke Indonesia secara legal dan produk tersebut dibuat dan diedarkan
untuk pasar Indonesia.
4. Produk tersebut dibuat sudah disesuaikan dengan infrastruktur yang ada di
Indonesia . Sama-sama perangkat telekomunikasi, kadar sisem yang dipakai antar
negara berbeda. Jadi ada kepastian Infrastruktur yang ada di Indonesia aksesible
terhadap produk tersebut.
SUMBER https://dianatrikurnia.wordpress.com/2014/06/09/perlindungan-konsumen/
4. Pernyataan :
Apa inti sari perlindungan konsumen dalam bidang :
Jawaban :
a. Jasa kesehatan : UU.no.8 / 1999 tentang perlindungan konsumen (UUPK)
Mempunyai 2 sasaran pokok,yaitu:
1. Memberdayakan konsumen dalam hubungan dengan pelaku usaha (publik atau
privat) barang dan atau jasa.
2. Mengembangkan sikap pelaku usaha yang jujur dan bertanggung jawab.