Anda di halaman 1dari 28

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara 

(Perbara)[5][6] atau lebih populer dengan


sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan
sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang
didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi
Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina,Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan
negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta
meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai.

ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km² atau setara dengan 3% total luas daratan
di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8%
total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan. Pada
tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1,8 Triliun Dolar AS. Jika
ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar
kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina,Jepang, Jerman, Perancis, Brazil, Inggris, dan Italia.

Daftar isi
  [sembunyikan] 

 1 Prinsip Utama ASEAN


 2 Piagam
 3 Anggota ASEAN
o 3.1 Perluasan Keanggotaan
 4 Sejarah
 5 Kerjasama ASEAN+3
 6 Kerjasama ASEAN dengan India
 7 Sengketa Laut Cina Selatan
 8 Sengketa Lainnya
 9 Lihat pula
 10 Notes

Prinsip Utama ASEAN[sunting | sunting sumber]


Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

 Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan


identitas nasional setiap negara
 Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur
tangan, subversif atau koersi pihak luar
 Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
 Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
 Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
 Kerja sama efektif antara anggota

Piagam[sunting | sunting sumber]
Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:

 menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah dan identitas


nasional seluruh Negara Anggota ASEAN;
 berbagi komitmen dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan
dan kemakmuran regional;
 menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan lain dalam cara
yang tidak sesuai dengan hukum internasional;
 ketergantungan pada penyelesaian damai sengketa;
 tidak campur tangan dalam urusan internal negara anggota ASEAN;
 menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas dari
campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;
 konsultasi ditingkatkan mengenai hal-hal serius memengaruhi kepentingan bersama
ASEAN;
 kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi
dan pemerintahan yang konstitusional;
 menghormati kebebasan dasar, promosi dan perlindungan hak asasi manusia, dan
pemajuan keadilan sosial;
 menjunjung tinggi Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk hukum humaniter
internasional, yang disetujui oleh negara anggota ASEAN;
 tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan, termasuk penggunaan wilayahnya, dan
dikejar oleh Negara Anggota ASEAN atau non-ASEAN Negara atau aktor non-negara, yang
mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau stabilitas politik dan ekonomi ASEAN
Negara-negara Anggota;
 menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama dari masyarakat ASEAN, sementara
menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman;
 sentralitas ASEAN dalam hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya eksternal sambil
tetap aktif terlibat, berwawasan ke luar, inklusif dan tidak diskriminatif, dan
 kepatuhan terhadap aturan-aturan perdagangan multilateral dan aturan berbasis ASEAN
rezim bagi pelaksanaan efektif dari komitmen ekonomi dan pengurangan progresif terhadap
penghapusan semua hambatan untuk integrasi ekonomi regional, dalam dorongan ekonomi
pasar.

Anggota ASEAN[sunting | sunting sumber]


Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara. Berikut ini adalah negara-
negara anggota ASEAN:

 Filipina (negara pendiri ASEAN)


 Indonesia (negara pendiri ASEAN)
 Malaysia (negara pendiri ASEAN)
 Singapura (negara pendiri ASEAN)
 Thailand (negara pendiri ASEAN)
 Brunei Darussalam bergabung pada (7 Januari 1984)
 Vietnam bergabung pada (28 Juli 1995)
 Laos bergabung pada (23 Juli 1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang
sama)
 Myanmar bergabung pada (23 Juli 1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang
sama)
 Kamboja bergabung pada (16 Desember 1998)
Perluasan Keanggotaan[sunting | sunting sumber]
Mengingat kepentingan geografis, ekonomis dan politik yang strategis, sejak beberapa tahun
belakangan ini, ASEAN telah mencoba menjajaki perluasan anggota kepada negara-negara
tetangga di sekitar ASEAN. Berikut ini adalah daftar negara-negara perluasan keanggotaan
ASEAN:

 Bangladesh
 Palau
 Papua Nugini
 Republik China (Taiwan)
 Timor Leste

Sejarah[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah ASEAN

ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa,


yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui
Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam
Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S.
Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman(Thailand).

Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:

 Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di


kawasan Asia Tenggara
 Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
 Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang
ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
 Memelihara kerja sama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional
yang ada
 Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan
Asia Tenggara
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei
Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984(tepat seminggu
setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali
menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28
Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN,
yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kambojaberencana untuk bergabung menjadi
anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda
karena adanya masalah politik dalam negeriKamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian
Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.
Setelah kesemua negara di Asia Tenggara bergabung dalam wadah ASEAN, sebuah negara
kecil di tenggara Indonesia yang tak lain dan tak bukan juga pecahan dari Indonesia yaitu Timor
Leste memutuskan untuk ikut bergabung menjadi anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara,
meskipun keanggotaannya belum dipenuhi.

Kerja sama ini tidak hanya mencakup bidang ekonomi saja tetapi juga ilmu pengetahuan dan
teknologi, kebudayaan dan informasi, pembangunan serta keamanan dan kerja sama
transnasional lainnya.

Kerjasama ASEAN+3[sunting | sunting sumber]


ASEAN+3 sudah melakukan beberapa pertemuan di antaranya kerja sama keamanan energi
ASEAN+3 muncul sebagai akibat semakin meningkatnya kebutuhan energi baik di tingkat
regional maupun tingkat dunia. Pertemuan pertama berlangsung pada tangga 9 Juni 2004
di Manila, Filipina dan mensahkan program kegiatan Energy Security Forum, Natural Gas
Forum, Oil Market Forum, Oil Stockpliling Forum dan Renewable Energy Forum dan masih
banyak lagi pertemuan yang dilakukan ASEAN+3 . [7]

Ada beberapa faktor mengapa ASEAN melakukan kerja sama dengan tiga negara patner, di
antaranya:

 Jepang

Jepang, negara yang hancur dari perang dunia ke-II sekarang menjadi raksasa ekonomi dunia dan
sekarang adalah mitra ASEAN
Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain,
Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran kekuatan politik dan militer karena masih ada rival yang
kuat yaitu RRT. Jepang masih menganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor
yang paling penting.

Kepentingan Jepang di kawasan seperti yang kita lihat sekarang yaitu: stabilitas kawasan di Asia
Tenggara dan keamanan maritim/the sea lines of communication. Para elit
pemerintah Jepang tampaknya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan
pada tataran regional terutama bangkitnya RRT sebagai raksasa ekonomi dunia.

Jepang merasa harus memberikan perhatian yang lebih besar pada kestabilan regional.
Lagipula Jepang sendiri secara psikologis tentunya masih merasa sebagai bangsa yang besar
di Asia Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di kawasan ASEAN akan timbul
perbedaan pandangan dengan AS. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi AS adalah
ekonomi. Sikap lebih gentle bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi
AS. Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan
militernya. Dan secara langsung maupun tidak langsung, ini akan berimbas pada negara-negara
anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan perlombaan senjata di kawasan.

 RRT

Beijing, pusat ekonomi RRT yang sedang tumbuh pesat

Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk
adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi kawasan. Seperti pada peningkatan
kemampuan militer RRT yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman.
International Role RRT telah terbuka lebar dengan diundangnya modal dan teknologi dari Barat
dan Jepang.

RRT tampaknya akan terus mempertahankan kepentingan dan strategic influence mereka di
kawasan ASEAN baik secara politik maupun militer. Ada keprihatinan mengenai tindakan RRT
beberapa tahun yang lalu di Kepulauan Spratly. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan
yang lebih kuat di kawasan sangat diperlukan. Di bidang ekonomi dan industri, langkah RRT
yang mendorong warganya bermigrasi dari daerah pedesaan ke kota-kota untuk menciptakan
270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan patut diapresiasi.
Kepentingan utama RRT terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi
yang cepat, dan bagi RRT, untuk diakui sebagai kekuatan Asia yang besar juga sangat penting.
Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang berskala
global antara Amerika Serikat melawan RRT, diceritakan bahwa pemicunya adalah serangan
RRT ke Laut Cina Selatan dan invasi militer RRT ke Vietnam. Walaupun novel tersebut adalah
fiksi belaka, namun tetap ada korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan ada
kemiripan dengan apa yang diungkapkan oleh pakar politik AS Samuel Huntington dalam
bukunya The Clash of Civilization. [8]

 Korea Selatan

Korea Selatan yang dianggap tidak stabil pada 1960-an, saat ini telah berubah menjadi negara industri
utama dalam kurang dari 40 tahun, dan sekarang menjadi patner ASEAN

Begitu juga dengan negeri baru yang maju yang bernama Korea Selatan, tidak dapat dipungkiri
bahwa perekonomian di negara tersebut sangat maju dan dilihat dari kemitraan ASEAN
dengan Korea Selatan berjalan dengan lancar seperti yang dikatakan oleh Presiden Korea
Selatan , Lee Myung Bak pada tahun 2009 bahwa perdagangan ASEAN-Korsel telah tumbuh 11
kali lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai US$ 90,2 miliar tahun lalu, kata Lee. Angka
tersebut bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 150 miliar pada 2015.Dan
berencana untuk meningkatakannya lebih baik lagi dan selain itu melakukan pertukaran budaya
dan sebagainya . [9] -->

Kerjasama ASEAN dengan India[sunting | sunting sumber]

Kota Mumbai, kota terbesar di India dan merupakan lambang India sebagai raksasa ekonomi baru

India menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN diBangkok, Thailand tanggal
14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi Mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT
ke-1 ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002 para Pemimpin ASEAN
dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan
dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi
informasi dan people to people contacts. Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan
melalui penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity
and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.
[10]

Hubungan kerja sama Indonesia-India di bidang ekonomi dan perdagangan mulai timbul seiring
dengan adanya upaya-upaya ke arah kerja sama antara ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama
Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang lebih luas di kawasan Asia.
Secara lebih konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang lebih dekat telah terwujud dalam
hubungan kemitraan antara ASEAN dan India melalui format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1
(India), di mana pertemuan keduanya diadakan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.[11]

Sengketa Laut Cina Selatan[sunting | sunting sumber]


Beberapa negara telah bersaingan membuat klaim teritorial atas Laut Cina Selatan.
[12]
 Perselisihan tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang paling berpotensi bahaya.
Perselisihan yang telah timbul[13][14]:

 Indonesia, RRT, Vietnam dan Taiwan atas daerah perairan di timur laut Kepulauan Natuna


 Filipina, RRT, dan Taiwan atas ladang gas Malampaya dan Camago di Laut Cina Selatan
 Filipina, RRT, dan Taiwan atas ladang gas di Gosong Scarborough.
 Vietnam, RRT, dan Taiwan atas perairan di sebelah barat Kepulauan Spratly. Kesemua atau
beberapa dari pulau-pulau di daerah tersebut juga tengah diperebutkanVietnam,
RRT, Taiwan, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.
 Kepulauan Paracel dipersengketakan antara RRT dan Vietnam.
 Malaysia, Kamboja, Thailand dan Vietnam atas ladang gas dan minyak di Teluk Thailand.
 Singapura dan Malaysia di sepanjang Selat Johor dan Selat Singapura termasuk Pulau Batu
Puteh (Pedra Blanca)

ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk
menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan.[12]

Sengketa Lainnya[sunting | sunting sumber]


 Indonesia dan Malaysia atas wilayah kaya minyak di Ambalat, Kalimantan Timur.
 Indonesia dan Timor Leste atas sengketa kecil di pulau Timor seperti sengketa atas sawah
di Noelbesi Citrana, Bijaelsunan dan Delomil Memo.
 Indonesia dan Filipina atas Pulau Miangas
 Indonesia dan Papua Nugini atas tanah ulayat di perbatasa kedua negara
 Kamboja dan Thailand atas Candi Preah Vihear
ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk
menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan.[12]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]


 Deklarasi Hak Asasi Manusia Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara

Notes[sunting | sunting sumber]
1. ^ "Aseanweb – Asean Motto". Asean.org. Diakses tanggal 8 August 2011.
2. ^ Kavi Chongkittavorn (16). "New chair Cambodia can reset Asean power". The Nation. Diakses
tanggal 2012-03-25.
3. ^ "IMF DataMapper". Imf.org. 4 December 1999. Diakses tanggal 8 August 2011.
4. ^ Dihitung menggunakan data UNDP.
5. ^ "Empat Anggota ASEAN Ratifikasi Piagam", Antara, 20 Februari 2008
6. ^ "Kemenlu akan bentuk tim kerja ASEAN", Radio Taiwan International, 15 September 2008
7. ^ ASEAN Selayang Pandang Edisi 2008 Halaman 63 oleh Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN
Departemen Luar Negeri Republik Indonesia
8. ^ http://www.tandef.net/perspektif-keamanan-di-kawasan-asean-dan-campur-tangan-negara-
besar
9. ^ http://www.dunia.vivanews.com
10. ^ http://www.deplu.go.id/Pages/Asean.aspx?IDP=2&l=id
11. ^ http://www.unisosdem.org/article_printfriendly.php?aid=3218&coid=2&caid=30
12. ^ a b c http://www.monstersandcritics.com/news/asiapacific/news/article_1572678.php/South-
China-Sea-dispute-in-spotlights-at-ASEAN-forum
13. ^ http://www.2point6billion.com/news/2010/09/20/u-s-asean-leaders-to-discuss-south-china-sea-
territorial-disputes-7192.html
14. ^ http://www.chinadaily.com.cn/cndy/2010-02/11/content_9460290.htm

Perserikatan Bangsa-Bangsa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk kegunaan lain dari PBB, lihat PBB (disambiguasi).

Perserikatan Bangsa-Bangsa
United Nations
!‫األمم المتحدة‬
联合国
Organisation des Nations unies
Организация Объединённых Наций
Organización de las Naciones Unidas
Bendera

Peta yang menunjukkan anggota PBB


Peta ini tidak mewakili pandangan PBB atau anggota-anggotanya mengenai status
hukum suatu negara,[1] dan tidak juga menggambarkan secara akurat pemerintahan
wilayah yang memiliki perwakilan PBB.

Markas besar Wilayah internasionaldi New York City

Arab,Tionghoa,Inggris,Perancis,Rusia,S
Bahasa resmi
panyol

Keanggotaan 193 negara anggota

Pemimpin

  Sekretaris Jenderal  Ban Ki-moon


-

  Wakil Sekretaris  Jan Eliasson


- Jenderall

  Presiden Majelis  John Ashe


- Umum

  Presiden Dewan  Martin Sajdik


- Ekonomi dan Sosial

  Presiden Dewan  María Perceval


- Keamanan
Pendirian

  Penandatanganan Pia 26 Juni 1945


- gam PBB

  Piagam mulai berlaku 24 Oktober 1945


-

Situs web resmi


www.un.org

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, bahasa Inggris: United Nations, disingkat UN)


adalah organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 untuk
mendorong kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti Liga Bangsa-
Bangsa dan didirikan setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya konflik serupa.
Pada saat didirikan, PBB memiliki 51 negara anggota; saat ini terdapat 193 anggota. Selain
negara anggota, beberapa organisasi internasional, dan organisasi antar-negara mendapat
tempat sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan
ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat.[2] Palestina dan Vatikan adalah negara
bukan anggota (non-member states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci
mempunyai wakil permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di
PBB)[3]
Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di Manhattan, New York City, dan memiliki
hak ekstrateritorialitas. Kantor utama lain terletak di Jenewa, Nairobi, dan Wina. Organisasi
ini didanai dari sumbangan yang ditaksir, dan sukarela dari negara-negara anggotanya.
Tujuan utamanya adalah untuk menjaga perdamaian, dan keamanan dunia, memajukan,
dan mendorong penghormatan hak asasi manusia, membina pembangunan ekonomi, dan
sosial, melindungi lingkungan, dan menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi
kelaparan, bencana alam, dan konflik bersenjata. PBB memiliki enam bahasa resmi,
yaituArab, Tionghoa, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol[4]
Selama Perang Dunia II, Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt memulai
pembicaraan mengenai badan penerus Liga Bangsa-Bangsa, dan Piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa disusun dalam sebuah konferensi pada April-Juni 1945. Piagam ini mulai
berlaku pada 24 Oktober 1945, dan maka PBB mulai beroperasi. Sidang Umum yang
pertama - dihadiri wakil dari 51 negara - baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church
House, London). Namun, misi PBB untuk menjaga perdamaian dunia pada awalnya cukup
sulit untuk dicapai akibat Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. PBB
berpartisipasi dalam operasi militer di Korea dan Kongo, serta menyetujui pendirian
negara Israel pada tahun 1947. Keanggotaan organisasi ini berkembang pesat setelah
periode dekolonisasi pada tahun 1960-an, dan pada tahun 1970-an anggaran untuk program
pembangunan ekonomi, dan sosial jauh melebihi anggaran untuk pemeliharaan perdamaian.
Setelah berakhirnya Perang Dingin, PBB melancarkan misi militer, dan pemeliharaan
perdamaian di berbagai belahan dunia dengan hasil yang berbeda-beda.
PBB terdiri dari enam organ utama:[5] Majelis Umum (dewan musyawarah utama);[6] Dewan
Keamanan (dewan yang membuat beberapa resolusi mengikat mengenai perdamaian, dan
keamanan); Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) (dewan yang mendorong kerjasama,
dan pembangunan ekonomi, dan sosial internasional);[7] Sekretariat (yang berfungsi
menyediakan studi, informasi, dan fasilitas yang dibutuhkan PBB);[8] Mahkamah
Internasional (badan yudisial utama); dan Dewan Perwalian Perserikatan Bangsa-
Bangsa (tidak aktif semenjak tahun 1994).[9] Lembaga-lembaga khusus yang berada di
bawah Sistem PBBmeliputi Grup Bank Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia, Program
Pangan Dunia, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, dan Dana Anak-
anak PBB. Petugas terpenting dalam hierarki PBB adalah Sekretaris Jenderal, yang saat ini
dijabat oleh Ban Ki-moon dari Korea Selatan sejak tahun 2007 , menggantikan Kofi
Annan dari Ghana.[10]. Organisasi-organisasi non-pemerintah dapat memperoleh status
konsultatif di ECOSOC dan badan-badan lain untuk berpartisipasi di PBB.
PBB memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2001, dan beberapa petugas,
dan badannya juga telah memperoleh hadiah tersebut. Namun, terdapat perbedaan
pendapat mengenai efektivitas PBB. Beberapa komentator meyakini organisasi ini berperan
penting dalam menjaga perdamaian, dan mendorong pembangunan manusia, sementara
komentator yang lain merasa organisasi ini tidak efektif, korup, atau bias.

Daftar isi
  [sembunyikan] 

 1 Sejarah
 2 Dasar hukum pendirian
 3 Organisasi
o 3.1 Majelis Umum
o 3.2 Dewan Keamanan
o 3.3 Sekretariat
 3.3.1 Sekretaris Jenderal
o 3.4 Mahkamah Internasional
o 3.5 Dewan Ekonomi dan Sosial
o 3.6 Lembaga khusus
 4 Negara anggota
o 4.1 Kelompok 77
 5 Tujuan Lain
o 5.1 Pemeliharaan perdamaian dan keamanan
o 5.2 Hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan
o 5.3 Sosial dan pembangunan ekonomi
o 5.4 Mandat
o 5.5 Lainnya
 6 Pendanaan
 7 Kebijakan Personil
 8 Reformasi
 9 Efektivitas
 10 Lihat pula
 11 Referensi
 12 Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Penandatanganan Piagam PBB di San Francisco, 1945.


Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-1945).
Untuk mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh seluruh
umat manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa
yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian internasional, dan meningkatkan
kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan internasional.
Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan Departemen
Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai seorang yang
pertama menciptakan istilah "United Nations" atau Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai
istilah untuk menggambarkan negara-negara Sekutu. Istilah ini pertama kali secara resmi
digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26 pemerintah menandatangani Piagam Atlantik,
dimana masing-masing negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang.
Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai di San
Francisco, dihadiri oleh 50 pemerintah, dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang
terlibat dalam penyusunan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB resmi dibentuk pada
24 Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan-
Perancis, Republik Tiongkok, Uni Soviet, Inggris danAmerika Serikat-dan mayoritas dari 46
anggota lainnya. Sidang Umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan,
diadakan di Westminster Central Hall di London pada Januari 1946.[11]
Kedudukan organisasi ini awalnya menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope
Corporation di Lake Success, New York, mulai dari 1946 hingga 1952. Sampai gedung
Markas Besar PBB di Manhattan telah selesai dibangun.
Sejak pendiriannya, banyak kontroversi, dan kritik tertuju pada PBB. Di Amerika Serikat,
saingan awal PBB adalah John Birch Society, yang memulai kampanye "get US out of the
UN" pada tahun 1959, dan menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan "One World
Government" atau Pemerintah Seluruh Dunia.
Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite Kemerdekaan Perancis terlambat diakui oleh
AS sebagai pemerintah resmi Perancis, sehingga Perancis awalnya tidak diikutsertakan
dalam konferensi yang membahas pembentukan PBB. Charles de Gaulle menyindir PBB
dengan menyebutnya le machin (dalam bahasa Indonesia: "Si Itu"), dan merasa tidak yakin
bahwa aliansi keamanan global akan membantu menjaga perdamaian dunia, dia lebih
percaya pada perjanjian/pakta pertahanan antar negara secara langsung.[12]

Dasar hukum pendirian[sunting | sunting sumber]


Tak lama setelah berdirinya PBB mencari pengakuan sebagai badan hukum internasional
supaya bisa menerima "Ganti Rugi Kepada PBB Atas Cidera yang Dideritanya"[13]dengan
disertai pendapat dari Mahkamah Internasional (ICJ). Pertanyaan yang muncul adalah
"Apakah PBB, sebagai organisasi, memiliki hak untuk meminta klaim internasional terhadap
pemerintahan tertentu terkait cedera yang diderita oleh PBB, yang diduga telah disebabkan
oleh negara/pemerintahan tersebut."
Pengadilan menyatakan: Organisasi ini (PBB) berniat melaksanakan hak, dan kewajiban,
dan pada kenyataannya memang mampu melaksanakan kewajiban, dan menerima hak
tertentu yang hanya mungkin dapat dijelaskan jika memiliki kapasitas kepribadian
internasional yang besar, dan mampu untuk beroperasi dalam ranah internasional. ...
Dengan demikian, Pengadilan telah sampai pada kesimpulan bahwa Organisasi ini (PBB)
adalah Badan Hukum Internasional.

Organisasi[sunting | sunting sumber]
Sistem PBB berdasarkan lima organ utama (sebelumnya enam—Dewan Perwalian
dihentikan operasinya pada tahun 1994, setelah kemerdekaan Palau, satu-satunya wilayah
perwalian PBB yang tersisa)[14]; Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi, dan
Dewan Sosial (ECOSOC), Sekretariat, dan Mahkamah Internasional. Lima dari enam organ
utama Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di Markas Besar Perserikatan Bangsa-
Bangsa berkedudukan di wilayah internasional di kota New York. Mahkamah Internasional
berkedudukan di Den Haag, sementara lembaga-lembaga besar lainnya berbasis di kantor
PBB di Jenewa, Wina, dan Nairobi. Lembaga PBB lainnya tersebar di seluruh dunia.
Enam bahasa resmi PBB, yang digunakan dalam pertemuan antar pemerintah, dan
pembuatan dokumen-dokumen, adalah Arab, Tionghoa, Inggris, Perancis, Rusia,
danSpanyol. Sekretariat, dan Dewan Keamanan menggunakan dua bahasa kerja, bahasa
Inggris, dan Perancis, sedangkan Majelis Umum menggunakan tiga bahasa kerja, bahasa
Inggris, Perancis, dan Spanyol.[15] Empat dari bahasa resmi adalah bahasa nasional dari
anggota tetap Dewan Keamanan (Britania Raya, dan Amerika Serikat masing-masing
menggukanan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi secara de facto), Spanyol, dan Arab
adalah bahasa dari dua blok terbesar bahasa resmi di luar dari anggota permanen (Spanyol
merupakan bahasa resmi di 20 negara, sedangkan Arab di 26). Lima dari bahasa resmi
dipilih ketika PBB didirikan; Arab ditambahkan kemudian pada tahun 1973. Editorial PBB
Manual menyatakan bahwa standar untuk dokumen-dokumen bahasa Inggris adalah
menggunakan Bahasa Inggris dari Inggris (British-English) dalam Ejaan Oxford, standar
penulisan Bahasa Tionghoa menggunakan Hanzi sederhana, sebelumnya
menggunakan Hanzi tradisional sampai pada tahun 1971 ketika representasi PBB untuk
"Tiongkok" berubah dari Republik Tiongkok ke Republik Rakyat Tiongkok.
Majelis Umum[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

Majelis Umum adalah majelis permusyawaratan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Terdiri


dari semua negara anggota PBB, majelis bertemu setiap tahun di bawah pimpinan yang
dipilih dari negara-negara anggota. Selama periode dua minggu awal setiap sesi, semua
anggota memiliki kesempatan untuk berpidato di hadapan majelis. Biasanya Sekretaris
Jenderal melakukan pidato pertama, diikuti oleh pimpinan dewan. Sidang pertama diadakan
pada tanggal 10 Januari 1946 di Westminster Central Hall di London, dan dihadiri oleh wakil
dari 51 negara.
Ketika Majelis Umum mengadakan pemilihan pada masalah-masalah penting, minimal
diperlukan dua pertiga suara dari seluruh anggota yang hadir. Contoh masalah penting ini
termasuk: rekomendasi tentang perdamaian, dan keamanan; pemilihan anggota untuk
badan PBB; pemasukan, suspensi, dan pengusiran anggota; dan hal-hal anggaran. Sedang
masalah-masalah lain yang ditentukan cukup oleh suara mayoritas. Setiap negara anggota
memiliki satu suara. Selain hal-hal persetujuan anggaran, resolusi tidak mengikat pada
anggota. Majelis dapat membuat rekomendasi mengenai setiap masalah dalam lingkup
PBB, kecuali masalah perdamaian, dan keamanan yang berada di bawah pertimbangan
Dewan Keamanan.
Dapat dibayangkan, dengan struktur satu negara memiliki satu suara maka dapat terjadi
negara-negara yang mewakili dari hanya delapan persen populasi mampu meloloskan
resolusi dengan suara dua-pertiga (lihat Daftar negara menurut jumlah penduduk). Namun,
karena resolusi ini tidak lebih dari sekedar rekomendasi, sulit dibayangkan situasi dimana
ketika rekomendasi dari delapan persen populasi dunia akan diikuti oleh sembilan puluh dua
persen lainnhya, jika mereka semua menolak resolusi tersebut.
Dewan Keamanan[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Ruangan Dewan Keamanan PBB

Dewan Keamanan ditugaskan untuk menjaga perdamaian, dan keamanan antar negara.
[16]
 Jika organ-organ lain dari PBB hanya bisa membuat 'rekomendasi' untuk pemerintah
negara anggota, Dewan Keamanan memiliki kekuatan untuk membuat keputusan yang
mengikat bahwa pemerintah negara anggota telah sepakat untuk melaksanakan, menurut
ketentuan Piagam Pasal 25.[17] Keputusan Dewan dikenal sebagai Resolusi Dewan
Keamanan PBB.
Dewan Keamanan terdiri dari 15 negara anggota, yang terdiri dari 5 anggota tetap—
Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat—dan 10 anggota tidak tetap, saat
ini, Bosnia dan
Herzegovina, Brasil, Kolombia, Gabon, Jepang, Jerman,India, Lebanon, Nigeria, Portugal,
dan Afrika Selatan.[18] Lima anggota tetap memegang hak veto terhadap resolusi substantif
tetapi tidak prosedural, dan memungkinkan anggota tetap untuk memblokir adopsi tetapi
tidak berkuasa untuk memblokir perdebatan resolusi tidak dapat diterima untuk itu. Sepuluh
kursi sementara diadakan selama dua tahun masa jabatan dengan negara-negara anggota
dipilih oleh Majelis Umum secara regional. Presiden Dewan Keamanan diputar secara abjad
setiap bulan.
Sekretariat[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa

Gedung Sekretariat PBB di markas PBB di New York City.

Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal PBB, dibantu oleh suatu staf
pegawai sipil internasional dari seluruh dunia. Tugas utama seorang Sekretaris-Jenderal
adalah menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang diperlukan oleh badan-badan
PBB untuk pertemuan mereka. Dia juga membawa tugas seperti yang diperintahkan oleh
Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB, Dewan Ekonomi, dan Sosial PBB, dan badan
PBB lainnya. Piagam PBB menjelaskan bahwa staf yang akan dipilih oleh penerapan
"standar tertinggi efisiensi, kompetensi, dan integritas," dengan memperhatikan pentingnya
merekrut luas secara geografis.
Piagam menetapkan bahwa staf tidak akan meminta atau menerima instruksi dari otoritas
lain selain PBB. Setiap negara anggota PBB diperintahkan untuk menghormati karakter
internasional dari Sekretariat, dan tidak berusaha untuk memengaruhi para stafnya.
Sekretaris Jenderal sendiri bertanggung jawab untuk pemilihan staf.
Tugas Sekretaris-Jenderal termasuk membantu menyelesaikan sengketa internasional,
administrasi operasi penjaga perdamaian, menyelenggarakan konperensi internasional,
mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan keputusan Dewan Keamanan, dan konsultasi
dengan pemerintah anggota mengenai berbagai inisiatif. Sekretariat kunci kantor di daerah
ini termasuk Kantor Koordinator Urusan Kemanusiaan, dan Departemen Operasi Penjaga
Perdamaian. Sekretaris-Jenderal dapat membawa kepada perhatian Dewan Keamanan
setiap masalah yang, menurut nya, bisa mengancam perdamaian, dan keamanan
internasional.
Sekretaris Jenderal[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sekretaris Jenderal PBB

Sekretaris Jenderal saat ini, Ban Ki-moon dari Korea Selatan.

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB, yang bertindak sebagai juru bicara de
facto dan pemimpin PBB. Sekretaris Jenderal saat ini Ban Ki-moon, yang mengambil alih
dari Kofi Annan pada tahun 2007, dan akan memenuhi syarat untuk pengangkatan kembali
ketika masa jabatan pertamanya berakhir pada tahun 2011.[19]
Dibayangkan oleh Franklin D. Roosevelt sebagai "moderator dunia", posisi ini ditetapkan
dalam Piagam PBB sebagai "kepala pegawai administrasi" organisasi,[20] tetapi Piagam juga
menyatakan bahwa Sekretaris Jenderal dapat membawa ke perhatian Dewan Keamanan
"setiap masalah yang menurut pendapatnya dapat mengancam pemeliharaan perdamaian
dan keamanan internasional"[21], memberikan ruang lingkup yang lebih besar untuk posisi
aksi di panggung dunia. Posisi ini telah berkembang menjadi peran ganda dari administrator
organisasi PBB, dan seorang diplomat, dan mediator menangani yang sengketa
antara negara-negara anggota dan menemukan konsensus dalam menangani isu-isu global.
Sekretaris Jenderal diangkat oleh Majelis Umum, setelah direkomendasikan oleh Dewan
Keamanan, setiap anggota yang dapat memveto[22], dan Majelis Umum secara teoritis dapat
mengabaikan rekomendasi Dewan Keamanan jika suara mayoritas tidak tercapai, meskipun
smapai sekarang hal ini tidak terjadi. Pada 1996, Dewan Keamanan mengadopsi
seperangkat pedoman untuk proses seleksi yang dicetuskan oleh Duta Permanen Indonesia
untuk PBB pada waktu itu, Nugroho Wisnumurti. Pedoman Wisnumurti (Wisnumurti
Guidelines) telah mempengaruhi proses seleksi, termasuk penggunaan surat suara berkode
warna untuk memilih kandidat.[23] Tidak ada kriteria khusus untuk jabatan tersebut, tetapi
selama bertahun-tahun, telah diterima bahwa jabatan itu bisa dijabat untuk jangka satu atau
dua dari lima tahun, dan akan diangkat pada dasar rotasi geografis, dan bahwa Sekretaris-
Jenderal tidak berasal dari salah satu lima negara anggota tetap Dewan Keamanan.[24]

Sekretaris-Jenderal PBB[25]

Selesai
No. Nama Asal negara Mulai menjabat Catatan
menjabat

10 November
1 Trygve Lie  Norwegia 2 Februari 1946 Mundur
1952

18 September Meninggal sewaktu


2 Dag Hammarskjöld  Swedia 10 April 1953
1961 menjabat

30 November Sekjen pertama dari


3 U Thant  Burma 1 Januari 1972
1961 Asia

4 Kurt Waldheim  Austria 1 Januari 1972 1 Januari 1982

Javier Pérez de Sekjen pertama dari


5  Peru 1 Januari 1982 1 January 1992
Cuéllar Amerika

Boutros Boutros- Sekjen pertama dari


6  Mesir 1 Januari 1992 1 Januari 1997
Ghali Afrika

7 Kofi Annan  Ghana 1 Januari 1997 1 Januari 2007

 Korea
8 Ban Ki-moon 1 Januari 2007 Petahana
Selatan

Mahkamah Internasional[sunting | sunting sumber]


Istana Perdamaian, markasMahkamah Internasional di Den Haag, Belanda.

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mahkamah Internasional

Pengadilan Internasional (ICJ), yang terletak di Den Haag, Belanda, adalah badan peradilan
utama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Didirikan pada tahun 1945 oleh Piagam PBB,
Pengadilan mulai bekerja pada tahun 1946 sebagai penerus ke Mahkamah Tetap
Kehakiman Internasional. Statuta Mahkamah Internasional, mirip dengan pendahulunya,
adalah dokumen utama yang merupakan konstitusional, dan mengatur Pengadilan.
Hal ini didasarkan di Istana Perdamaian di Den Haag, Belanda, berbagi gedung dengan
Akademi Hukum Internasional Den Haag, pusat swasta untuk studi hukum internasional.
Beberapa saat hakim Pengadilan adalah baik alumni atau anggota fakultas mantan
Academy. Tujuannya adalah untuk mengadili sengketa antara negara. Pengadilan telah
mendengar kasus-kasus yang berkaitan dengan kejahatan perang, campur tangan negara
ilegal, dan pembersihan etnis, antara lain, dan terus untuk mendengar kasus-kasus.
Sebuah pengadilan yang terkait, Mahkamah Pidana Internasional (ICC), mulai beroperasi
pada tahun 2002 melalui diskusi internasional yang diprakarsai oleh Majelis Umum. Ini
adalah pengadilan internasional pertama tetap dikenakan dengan mencoba mereka yang
melakukan kejahatan yang paling serius di bawah hukum internasional, termasuk kejahatan
perang, dan genosida. ICC secara fungsional independen dari PBB dalam hal personel, dan
pendanaan, tetapi beberapa pertemuan badan ICC yang mengatur, Majelis Negara Pihak
pada Statuta Roma, diadakan di PBB. Ada "hubungan perjanjian" antara ICC dan PBB yang
mengatur bagaimana kedua lembaga menganggap satu sama lain secara sah.
Dewan Ekonomi dan Sosial[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-
Bangsa

Dewan Ekonomi, dan Sosial (ECOSOC) membantu Majelis Umum dalam mempromosikan
kerjasama ekonomi, dan sosial internasional, dan pembangunan. ECOSOC memiliki 54
anggota, yang semuanya dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan tiga tahun. Presiden
dipilih untuk jangka waktu satu tahun, dan dipilah di antara kekuatan kecil atau menengah
yang berada di ECOSOC. ECOSOC bertemu sekali setahun pada bulan Juli untuk sesi
empat minggu. Sejak tahun 1998, ia telah mengadakan pertemuan lain setiap bulan April
dengan menteri keuangan yang menduduki komite kunci dari Bank Dunia dan Dana Moneter
Internasional (IMF). Dilihat terpisah dari badan-badan khusus yang ia koordinasi, fungsi
ECOSOC mencakup pengumpulan informasi, menasihati negara anggota, dan membuat
rekomendasi. Selain itu, ECOSOC mempunyai posisi yang baik untuk memberikan
koherensi kebijakan, dan mengkoordinasikan fungsi tumpang tindih dari badan anak PBB
dan dalam peran-peran inilah ECOSOC yang paling aktif.
Lembaga khusus[sunting | sunting sumber]
Ada banyak organisasi, dan badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja pada isu-isu
tertentu. Beberapa lembaga yang paling terkenal adalah Badan Energi Atom
Internasional, Organisasi Pangan dan Pertanian, UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu
Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa), Bank Dunia danOrganisasi
Kesehatan Dunia.
Hal ini melalui badan-badan PBB yang melakukan sebagian besar pekerjaan kemanusiaan.
Contohnya termasuk program vaksinasi massal (melalui WHO), menghindari kelaparan, dan
gizi buruk (melalui karya WFP) dan perlindungan masyarakat rentan, dan pengungsi
(misalnya, oleh UNHCR).
Piagam PBB menyatakan bahwa setiap organ utama PBB dapat membangun berbagai
badan khusus untuk memenuhi tugasnya.

Lembaga khusus PBB

No. Akronim Bendera Lembaga Pusat Kepala Berdiri

Organisasi Pangan  José


1 FAO  Roma, Italia 1945
dan Pertanian Graziano da Silva

Badan Tenaga Atom  Yukiya


2 IAEA  Wina, Austria 1957
Internasional Amano

Organisasi
 Montreal,  Raymond
3 ICAO Penerbangan Sipil 1947
Kanada Benjamin
Internasional

Dana Internasional
 Kanayo F.
4 IFAD untuk Pengembangan  Roma, Italia 1977
Nwanze
Pertanian

Organisasi Buruh 1946


5 ILO  Jenewa, Swiss  Guy Ryder
Internasional (1919)

Organisasi Maritim  London,  Koji


6 IMO 1948
Internasional Britania Raya Sekimizu

Dana Moneter  Washington,  Christine 1945


7 IMF
Internasional D.C., AS Lagarde (1944)

8 ITU Uni Telekomunikasi  Hamadoun 1947


 Jenewa, Swiss
Internasional
Lembaga khusus PBB

No. Akronim Bendera Lembaga Pusat Kepala Berdiri

Touré (1865)

Organisasi
Pendidikan,  Paris,
9 UNESCO  Irina Bokova 1946
Keilmuan, dan Perancis
Kebudayaan PBB

Organisasi
Pengembangan  Kandeh
10 UNIDO  Wina, Austria 1967
Industri Perserikatan Yumkella
Bangsa-Bangsa

Organisasi Pariwisata  Madrid,


11 UNWTO  Taleb Rifai 1974
Dunia Spanyol

 Edouard 1947
12 UPU Kesatuan Pos Sedunia  Bern, Swiss
Dayan (1874)

 Washington,  Jim Yong 1945


13 WB Bank Dunia
D.C., AS Kim (1944)

Program
Program Pangan  Ertharin
14 WFP Pangan  Roma, Italia 1963
Dunia Cousin
Dunia

Organisasi Kesehatan  Margaret


15 WHO  Jenewa, Swiss 1948
Dunia Chan

Organisasi Hak atas


 Francis
16 WIPO Kekayaan Intelektual  Jenewa, Swiss 1974
Gurry
Dunia
Lembaga khusus PBB

No. Akronim Bendera Lembaga Pusat Kepala Berdiri

Organisasi  Alexander 1950


17 WMO  Jenewa, Swiss
Meteorologi Dunia Bedritsky (1873)

Negara anggota[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa

Dengan penambahan Sudan Selatan pada tanggal 14 Juli 2011, saat ini ada 193 negara
anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk semua negara yang menyatakan
kemerdekaannya masing-masing, dan diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali
Vatikan (Tahta Suci, yang memegang kedaulatan atas Vatikan, adalah pengamat
permanen).[26]
Piagam PBB menguraikan aturan untuk keanggotaan:

1. Keanggotaan di PBB terbuka untuk semua negara cinta damai lainnya yang
menerima kewajiban yang termuat dalam Piagam ini dan, menurut penilaian
Organisasi, mampu, dan mau melaksanakan kewajiban-kewajiban ini.
2. Penerimaan dari negara tersebut kepada keanggotaan di PBB akan dipengaruhi
oleh keputusan Majelis Umum atas rekomendasi Dewan Keamanan.[27]
Kelompok 77[sunting | sunting sumber]
Kelompok 77 di PBB merupakan koalisi longgar dari negara-negara berkembang, yang
dirancang untuk mempromosikan kepentingan kolektif ekonomi anggotanya, dan
menciptakan kemampuan bernegosiasi bersama di PBB yang disempurnakan. Ada 77
anggota pendiri organisasi, namun organisasi akhirnya diperluas menjadi 130 negara
anggota. Kelompok ini didirikan pada tanggal 15 Juni 1964 oleh "Deklarasi Bersama Tujuh
puluh Tujuh Negara" yang dikeluarkan pada Konferensi PBB tentang Perdagangan dan
Pembangunan (UNCTAD). Pertemuan pertama dilaksanakan di Aljir pada tahun 1967,
dimana Piagam Aljir diadopsi, dan dasar untuk struktur kelembagaan permanen dimulai.

Tujuan Lain[sunting | sunting sumber]


Pemeliharaan perdamaian dan keamanan[sunting | sunting sumber]

Misi penjaga perdamaian PBB sampai dengan tahun 2009. Biru tua menandakan misi yang sedang
berlangsung, sedangkan biru muda menandakan misi yang lalu.

PBB, setelah disetujui oleh Dewan Keamanan, mengirim pasukan penjaga perdamaian ke


daerah dimana konflik bersenjata baru-baru ini berhenti atau berhenti sejenak untuk
menegakkan persyaratan perjanjian perdamaian, dan untuk mencegah pejuang dari kedua
belah pihak melanjutkan permusuhan. Karena PBB tidak memelihara militer sendiri, pasukan
perdamaian secara sukarela disediakan oleh negara-negara anggota PBB. Pasukan, juga
disebut "Helm Biru", yang menegakkan kesepakatan PBB, diberikan Medali PBB, yang
dianggap dekorasi internasional bukan dekorasi militer. Pasukan penjaga perdamaian
secara keseluruhan menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1988.[28]
Para pendiri PBB telah mempertimbangkan bahwa organisasi itu akan bertindak untuk
mencegah konflik antara negara, dan membuat perang pada masa depan tidak mungkin,
namun pecahnya Perang Dingin membuat perjanjian perdamaian sangat sulit karena
pembagian dunia ke dalam kamp-kamp yang bermusuhan. Menyusul akhir Perang Dingin,
ada seruan baru bagi PBB untuk menjadi agen untuk mencapai perdamaian dunia, karena
ada beberapa lusin konflik berkelanjutan yang terus berlangsung di seluruh dunia.
Sebuah studi tahun 2005 oleh RAND Corp menyatakan PBB sukses di dua dari tiga upaya
perdamaian. Ini dibandingkan dengan upaya pembangunan bangsa orang-orang dari
Amerika Serikat, dan menemukan bahwa tujuh dari delapan kasus PBB damai,
dibandingkan dengan empat dari delapan kasus AS damai.[29] Juga pada tahun 2005,
Laporan Keamanan Manusia mendokumentasikan penurunan jumlah perang, genosida, dan
pelanggaran HAM sejak akhir Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak langsung, bahwa
aktivisme internasional-kebanyakan dipelopori oleh PBB-telah menjadi penyebab utama
penurunan konflik bersenjata sejak akhir Perang Dingin.[30] Situasi di mana PBB tidak hanya
bertindak untuk menjaga perdamaian, tetapi juga kadang-kadang campur tangan
termasuk Perang Korea (1950-1953), dan otorisasi intervensi di Irak setelah Perang Teluk
Persia di 1990.
PBB juga dikkritik untuk hal-hal yang dirasakan sebagai kegagalan. Dalam banyak
kasus, negara-negara anggota telah menunjukkan keengganan untuk mencapai atau
melaksanakan resolusi Dewan Keamanan, sebuah masalah yang berasal dari sifat PBB
sebagai organisasi antar pemerintah—dilihat oleh beberapa orang sebagai hanya sebuah
asosiasi dari 192 negara anggota yang harus mencapai konsensus, bukan sebuah
organisasi independen. Perselisihan dalam Dewan Keamanan tentang aksi militer, dan
intervensi dipandang sebagai kegagalan untuk mencegah Genosida Rwanda 1994, gagal
untuk menyediakan bantuan kemanusiaan, dan campur tangan dalam Perang Kongo Kedua,
gagal untuk campur tangan dalam pembantaian Srebrenica tahun 1995, dan melindungi
pengungsi surga dengan mengesahkan pasukan penjaga perdamaian ke menggunakan
kekuatan, kegagalan untuk memberikan makanan untuk orang kelaparan di Somalia,
kegagalan untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan resolusi Dewan Keamanan yang
berhubungan dengan konflik Israel-Palestina, dan terus gagal untuk mencegah genosida
atau memberikan bantuan di Darfur. pasukan penjaga perdamaian PBB juga telah dituduh
melakukan pemerkosaan anak, pelecehan seksual atau menggunakan pelacur selama misi
penjaga perdamaian, dimulai pada tahun 2003,
di Kongo[31],Haiti[32], Liberia, Sudan[33], Burundi dan Pantai Gading.[34] Pada tahun 2004,
mantan Duta Besar Israel untuk PBB Dore Gold mengkritik apa yang disebutnya relativisme
moral milik organisasi dalam menghadapi (dan sesekali
mendukung) genosida dan terorisme yang terjadi di antara kejelasan moral antara periode
pendirian, dan hari ini. Gold juga khusus menyebutkan undangan Yasser Arafat tahun 1988
untuk berbicara dengan Majelis Umum sebagai titik yang rendah dalam sejarah PBB.
Selain perdamaian, PBB juga aktif dalam mendorong perlucutan senjata. Peraturan
persenjataan juga dimasukkan dalam penulisan Piagam PBB tahun 1945, dan dilihat
sebagai cara untuk membatasi penggunaan sumber daya manusia, dan ekonomi untuk
menciptakan mereka.[35] Namun, munculnya senjata nuklir yang datang hanya beberapa
minggu setelah penandatanganan piagam segera menghentikan konsep keterbatasan
senjata, dan perlucutan senjata, menghasilkan resolusi pertama dari pertemuan pertama
Majelis Umum yang meminta proposal khusus untuk "penghapusan senjata atom dari
persenjataan nasional dan semua senjata besar lainnya yang bisa digunakan sebagai
pemusnah massal."[36] Forum-forum utama untuk masalah perlucutan senjata adalah Komite
Pertama Majelis Umum, Komisi Perlucutan Senjata PBB, dan Konferensi Perlucutan
Senjata, dan pertimbangan telah dilakukan tentang manfaat larangan pengujian senjata
nuklir, pengawasan senjata luar angkasa, pelarangan senjata kimia dan ranjau darat,
perlucutan senjata nuklir, dan senjata konvensional, zona bebas-senjata-nuklir, pengurangan
anggaran militer, dan langkah-langkah untuk memperkuat keamanan internasional.
PBB adalah salah satu pendukung resmi Forum Keamanan Dunia (World Security Forum),
sebuah konferensi internasional besar tentang efek dari bencana global, dan bencana, yang
terjadi di Uni Emirat Arab, pada bulan Oktober 2008.
Pada 5 November 2010 Ivor Ichikowitz, pendiri, dan ketua eksekutif Paramount Group,
mendukung seruan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk dukungan, pelatihan, dan
peralatan yang lebih banyak untuk pasukan penjaga perdamaian Afrika. Ichikowitz
mengatakan bahwa pasukan Uni Afrika harus mendapat dukungan yang sama dengan
pasukan PBB.[37]
Hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan[sunting | sunting sumber]

Eleanor Roosevelt denganPernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia pada tahun 1949.

Penegakan hak asasi manusia merupakan alasan utama untuk didirikannya PBB.


Kekejaman, dan genosida pada Perang Dunia IImenyebabkan munculnya konsensus bahwa
organisasi baru ini harus bekerja untuk mencegah tragedi serupa pada masa mendatang.
Tujuan awal adalah menciptakan kerangka hukum untuk mempertimbangkan, dan bertindak
atas keluhan tentang pelanggaran hak asasi manusia. Piagam PBB mewajibkan semua
negara anggota untuk mempromosikan "penghargaan universal bagi, dan kepatuhan
terhadap, hak asasi manusia" dan mengambil "tindakan bersama dan terpisah" untuk itu.
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, meskipun tidak mengikat secara hukum, diadopsi
oleh Majelis Umum pada tahun 1948 sebagai satu standar umum keberhasilan untuk semua.
Majelis secara teratur mengambil isu-isu hak asasi manusia.
PBB dan lembaga-lembaganya adalah badan penting dalam menegakkan, dan
melaksanakan prinsip-prinsip yang diabadikan dalamPernyataan Umum tentang Hak-Hak
Asasi Manusia. Salah satu contoh adalah dukungan oleh PBB untuk negara-negara dalam
transisi menuju demokrasi. Bantuan teknis dalam memberikan pemilu yang bebas, dan adil,
meningkatkan struktur peradilan, penyusunan konstitusi, pelatihan pejabat hak asasi
manusia, dan mengubah gerakan bersenjata menjadi partai politik telah memberikan
kontribusi signifikan terhadap demokratisasi di seluruh dunia. PBB telah membantu
pemilihan berjalan di negara-negara dengan sedikit atau tanpa sejarah demokrasi, termasuk
baru-baru ini di Afghanistan dan Timor Timur. PBB juga merupakan forum untuk mendukung
hak perempuan untuk berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan politik, ekonomi, dan
sosial negara mereka. PBB memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesadaran konsep
hak asasi manusia melalui perjanjian, dan perhatiannya terhadap pelanggaran yang spesifik
melalui Majelis Umum, resolusi Dewan Keamanan resolusi, atau Mahkamah Internasional.
Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada tahun
2006[38] bertujuan untuk mengatasi pelanggaran hak asasi manusia. Dewan adalah penerus
Komisi Hak Asasi Manusia PBB, yang sering dikritik karena memberikan jabatan tinggi
kepada negara-negara anggota yang tidak menjamin hak-hak asasi warga negara mereka
sendiri.[39] Dewan ini memiliki 47 anggota didistribusikan secara wilayah, dengan masing-
masing masa jabatan tiga tahun, dan tidak mungkin menjabat selama tiga kali berturut-turut.
[40]
 Sebuah kandidat untuk Dewan Hak Asasi Manusia harus disetujui oleh mayoritas Majelis
Umum. Selain itu, dewan memiliki aturan ketat untuk keanggotaan, termasuk peninjauan hak
asasi manusia universal. Sementara beberapa anggota dengan catatan hak asasi manusia
yang dipertanyakan telah dipilih, hal ini lebih sedikit dari sebelumnya dengan fokus
peningkatan pada catatan hak asasi manusia masing-masing negara anggota.[41]
Hak beberapa 370 juta masyarakat adat di seluruh dunia juga merupakan suatu fokus untuk
PBB, dengan Deklarasi tentang Hak-Hak Masyarakat Adat yang disetujui oleh Majelis Umum
pada tahun 2007.[42] Deklarasi ini menguraikan hak-hak individu, dan kolektif untuk budaya,
bahasa, pendidikan, identitas, pekerjaan, dan kesehatan, menyikapi isu-isu pasca-kolonial
yang dihadapi masyarakat adat selama berabad-abad. Deklarasi tersebut bertujuan untuk
mempertahankan, memperkuat, dan mendorong pertumbuhan adat, budaya institusi, dan
tradisi. Deklarasi ini juga melarang diskriminasi terhadap masyarakat adat, dan mendorong
partisipasi aktif mereka dalam hal-hal yang menyangkut masa lalu, masa sekarang, dan
masa depan mereka.
Dalam hubungannya dengan organisasi lain seperti Palang Merah, PBB menyediakan
makanan, air minum, tempat tinggal, dan pelayanan kemanusiaan lainnya untuk orang-orang
yang menderita kelaparan, pengungsi akibat perang, atau yang terkena bencana lainnya.
[43]
 Cabang kemanusiaan utama dari PBB adalah Program Pangan Dunia (yang membantu
pakan lebih dari 90 juta orang[44] di 73 negara[45]), kantor Komisaris Tinggi untuk Pengungsi
dengan proyek-proyek di lebih dari 116 negara, serta proyek-proyek penjaga perdamaian di
lebih dari 24 negara.[46]
Sosial dan pembangunan ekonomi[sunting | sunting sumber]
Sasaran Pembangunan Milenium

1. memberantas kemiskinan ekstrim, dan kelaparan;


2. mencapai pendidikan dasar universal;
3. mempromosikan kesetaraan gender, dan memberdayakan perempuan;
4. mengurangi angka kematian anak;
5. meningkatkan kesehatan ibu;
6. memerangi HIV / AIDS, malaria, dan penyakit lainnya;
7. menjamin kelestarian lingkungan; dan
8. mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

PBB terlibat dalam mendukung pembangunan, misalnya oleh perumusan Pembangunan


Milenium.Badan Program Pembangunan (UNDP) adalah sumber multilateral terbesar untuk
bantuan hibah teknis di dunia. Organisasi seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
UNAIDS, dan Dana Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria merupakan
lembaga pemimpin dalam pertempuran melawan penyakit di seluruh dunia, terutama di
negara-negara miskin. Dana Kependudukan PBB merupakan penyedia utama layanan
reproduksi. 32 agen PBB yang bertujuan untuk memajukan pembangunan mengkoordinasi
usaha-usaha mereka lewat Kelompok Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau
UNDG.[47]
PBB juga mempromosikan pengembangan manusia melalui berbagai instansi terkait,
terutama oleh UNDP. Kelompok Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF),
misalnya, bersifat independen, dan merupakan badan khusus, dan pengamat dalam
kerangka PBB, menurut suatu perjanjian pada tahun 1947. Mereka awalnya dibentuk
terpisah dari PBB melalui Perjanjian Bretton Woods tahun 1944.
PBB setiap tahun menerbitkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), beberapa negara
mengukur perbandingan peringkat oleh kemiskinan, melek huruf, pendidikan, harapan hidup,
dan faktor lainnya.
Sasaran Pembangunan Milenium adalah delapan tujuan yang telah disepakati seluruh
negara anggota PBB untuk mencoba mencapai pada tahun 2015. Dideklarasikan pada
Deklarasi Milenium PBB yang ditandatangani pada bulan September 2000.
Mandat[sunting | sunting sumber]
Dari waktu ke waktu, tubuh yang berbeda dari PBB mengeluarkan resolusi yang
mengandung paragraf operasi yang dimulai dengan "permintaan" kata-kata, "menyerukan",
atau "mendorong", yang Sekretaris Jenderal menafsirkan sebagai mandat untuk membentuk
organisasi sementara atau melakukan sesuatu. Mandat ini bisa sesedikit meneliti, dan
menerbitkan laporan tertulis, atau mounting operasi pemeliharaan perdamaian besar-
besaran (biasanya domain eksklusif Dewan Keamanan).
Meskipun lembaga-lembaga khusus, seperti WHO, yang awalnya dibentuk oleh cara ini,
mereka tidak sama dengan mandat karena mereka adalah organisasi permanen yang ada
secara independen dari PBB dengan struktur keanggotaan mereka sendiri. Orang bisa
mengatakan bahwa mandat asli hanya untuk menutupi proses pembentukan lembaga
tersebut, dan oleh karenanya lama kadaluarsa. Sebagian besar mandat berakhir setelah
jangka waktu yang terbatas, dan membutuhkan perpanjangan dari tubuh, yang
mengaturnya.
Salah satu hasil dari KTT Dunia 2005 adalah mandat (berlabel id 17171) untuk Sekretaris-
Jenderal untuk "meninjau semua mandat yang lebih tua dari lima tahun yang berasal dari
resolusi Majelis Umum dan organ tubuh lainnya". Untuk memfasilitasi review ini, dan
akhirnya membawa koherensi kepada organisasi, Sekretariat telah menghasilkan sebuah
registri on-line mandat untuk menggambar bersama laporan yang berkaitan dengan masing-
masing, dan menciptakan gambaran keseluruhan.
Lainnya[sunting | sunting sumber]
Selama masa hidup PBB, lebih dari 80 koloni telah mencapai kemerdekaan. Majelis Umum
mengadopsi Deklarasi tentang Pemberian Kemerdekaan kepada Negara, dan Masyarakat
Kolonial pada tahun 1960 tanpa suara yang menantang tetapi semua kekuatan kolonial
utama memilih abstain. Melalui Komite PBB tentang Dekolonisasi, yang didirikan pada tahun
1962, PBB telah memfokuskan perhatian pada dekolonisasi. Hal ini juga didukung negara-
negara baru yang berdiri sebagai akibat dari inisiatif penentuan nasib sendiri. Komite telah
mengawasi dekolonisasi setiap negara lebih besar dari 20.000 km ² dan menghapus mereka
dari daftar PBB Wilayah Yang Tidak Memerintah Sendiri, selain Sahara Barat, sebuah
negara lebih besar dari Inggris yang baru dilepaskan oleh Spanyol pada tahun 1975.
PBB menyatakan, dan mengkoordinasi hari peringatan internasional, periode waktu untuk
mengamati beberapa isu atau masalah kepentingan internasional. Menggunakan simbolisme
PBB, sebuah logo yang dirancang khusus untuk tahun ini, dan infrastruktur Sistem PBB,
berbagai hari, dan tahun-tahun telah menjadi katalisator untuk mendorong isu-isu kunci yang
menjadi perhatian dalam skala global. Sebagai contoh, Hari Tuberkulosis Sedunia, Hari
Bumi dan Tahun Internasional Gurun dan Desertifikasi.

Pendanaan[sunting | sunting sumber]
10 besar donatur di PBB, 2011[48]

Kontribusi
Negara anggota
(% dari anggaran UN)

 Amerika Serikat 22,000%

 Jepang 12,530%
 Jerman 8,018%

 Britania Raya 6,604

 Perancis 6,123%

 Italia 4,999%

 Kanada 3,207%

 Spanyol 2,968%

 Tiongkok 3,189%

 Meksiko 2,356%

Negara anggota lainnya 27,797%

PBB dibiayai dari sumbangan yang dinilai, dan bersifat sukarela dari negara-negara
anggotanya. Majelis Umum menyetujui anggaran rutin, dan menentukan sumbangan untuk
setiap anggota. Hal ini secara luas berdasarkan kapasitas relatif kemampuan membayar dari
masing-masing negara, yang diukur dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) mereka,
dengan penyesuaian untuk utang luar negeri, dan rendahnya pendapatan per kapita.[49]
Majelis telah membentuk prinsip bahwa PBB tidak boleh terlalu bergantung pada salah satu
anggota untuk membiayai operasinya. Dengan demikian, ada sebuah tingkat "langit-langit",
pengaturan jumlah maksimum sumbangan setiap anggota yang dinilai untuk anggaran rutin.
Pada bulan Desember 2000, Majelis merevisi skala penilaian untuk mencerminkan keadaan
global saat ini. Sebagai bagian dari revisi itu, plafon anggaran rutin berkurang dari 25%
menjadi 22%. AS adalah satu-satunya anggota yang telah memenuhi langit-langit. Selain
tingkat langit-langit, jumlah minimum yang dinilai untuk setiap negara anggota (atau tingkat
'lantai') ditetapkan sebesar 0,001% dari anggaran PBB. Selain itu, untuk negara-negara
kurang berkembang (LDC), tingkat langit-langit 0,01% diterapkan.[50]
Anggaran operasional saat ini diperkirakan sebesar $ 4.190.000.000 untuk periode dua
tahunan dari tahun 2008 sampai 2009, atau sedikit lebih dari 2 miliar dolar per tahun (lihat
tabel untuk kontributor utama).[50]
Sebagian besar dari pengeluaran PBB adalah untuk misi inti PBB, yaitu perdamaian, dan
keamanan. Anggaran pemeliharaan perdamaian untuk tahun fiskal 2010-2011 adalah sekitar
$ 7 miliar, dengan sekitar 90.000 tentara dikerahkan di 14 misi di seluruh dunia.[51] Operasi
perdamaian PBB didanai oleh penilaian, menggunakan formula yang berasal dari dana
biasa, tetapi termasuk biaya tambahan tertimbang untuk lima anggota tetap Dewan
Keamanan, yang harus menyetujui semua operasi penjaga perdamaian. Biaya tambahan ini
berfungsi untuk mengimbangi tarif penjaga perdamaian yang dikurangi dari negara-negara
kurang berkembang. Per 1 Januari 2008, 10 besar penyedia kontribusi keuangan yang
dinilai pada operasi penjaga perdamaian PBB adalah: Amerika Serikat, Jepang, Jerman,
Inggris, Perancis, Italia, Tiongkok, Kanada, Spanyol, dan Republik Korea
Program PBB khusus yang tidak termasuk dalam anggaran rutin (seperti UNICEF, WFP dan
UNDP) didanai oleh sumbangan sukarela dari pemerintah negara anggota lainnya. Sebagian
besar sumbangan ini adalah kontribusi keuangan, tetapi beberapa adalah dalam bentuk
komoditas pertanian yang disumbangkan untuk membantu populasi yang membutuhkan.
Karena anggaran mereka bersifat sukarela, banyak dari lembaga-lembaga ini menderita
kekurangan dana selama resesi ekonomi. Pada bulan Juli 2009, Program Pangan Dunia
melaporkan bahwa ia telah dipaksa untuk memotong jasa karena dana tidak mencukupi.
[52]
 PPD telah menerima hampir seperempat dari total yang dibutuhkan untuk tahun
keuangan 09/10.

Kebijakan Personil[sunting | sunting sumber]


PBB dan lembaga-lembaganya kebal terhadap hukum negara tempat mereka beroperasi,
untuk menjaga ketidakberpihakan PBB sehubungan dengan negara tuan rumah, dan
anggota.[53]
Meskipun mereka relatif independen dalam hal kebijakan sumber daya manusia, PBB dan
lembaga-lembaganya secara sukarela menerapkan hukum-hukum negara-negara anggota
mengenai pernikahan sesama jenis, sehingga keputusan tentang status karyawan dalam
sebuah kemitraan yang sama-seks didasarkan pada kebangsaan karyawan-karyawan
tersebut. PBB dan agensi-agensinya mengakui pernikahan sesama jenis hanya jika
karyawan itu adalah warga negara dari negara-negara yang mengakui perkawinan sesama
jenis. Praktek ini tidak secara khusus membahas pengakuan perkawinan sesama jenis tetapi
mencerminkan praktik umum PBB untuk sejumlah masalah sumber daya manusia. Perlu
dicatat juga bahwa beberapa lembaga memberikan manfaat terbatas pada mitra domestik
staf mereka, dan beberapa lembaga tidak mengakui perkawinan sesama jenis atau
kemitraan domestik staf mereka.

Reformasi[sunting | sunting sumber]
Sejak didirikan, ada banyak seruan untuk mereformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa,
meskipun hampir tidak ada yang setuju bagaimana untuk melakukannya. Beberapa ingin
PBB untuk memainkan peran yang lebih besar atau lebih efektif dalam urusan dunia,
sementara yang lain ingin perannya dikurangi untuk pekerjaan kemanusiaan.[54] Ada juga
sejumlah usulan sudah penambahan keanggotaan Dewan Keamanan PBB, cara yang lain
untuk pemilihan Sekretaris Jenderal PBB dan untuk pembentukan Majelis Parlementer PBB.
PBB juga telah dituduh atas pembuangan sumber daya, dan birokrasi yang tidak efisien.
Selama tahun 1990-an, Amerika Serikat menunda pembayaran iuran dengan alasan
inefisiensi, dan hanya mulai pembayaran dengan kondisi bahwa akan diadakan suatu
inisiatif reformasi. Pada tahun 1994, Kantor Pengawasan Internal Jasa (OIOS) didirikan oleh
Majelis Umum sebagai pengawas efisiensi.[55]
Sebuah program reformasi resmi dimulai oleh Kofi Annan pada tahun 1997. Reformasi
tersebut termasuk mengubah keanggotaan tetap Dewan Keamanan (yang saat ini
mencerminkan hubungan kekuasaan pada 1945), membuat birokrasi lebih transparan,
akuntabel, dan efisien, membuat PBB lebih demokratis, dan mulai merencanakan Pakta
Perdagangan Senjata.[56]
Pada bulan September 2005, PBB mengadakan KTT Dunia yang dihadiri oleh sebagian
besar kepala negara anggota, menyebut pertemuan iu sebagai "kesempatan sekali dalam
segenerasi untuk mengambil keputusan berani dalam bidang pembangunan, keamanan, hak
asasi manusia dan reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa."[57]
Kofi Annan telah mengusulkan bahwa peserta pertemuan menyetujui " perundingan besar-
besaran (grand bargain)" global untuk reformasi PBB, memperbaharui fokus organisasi
tentang perdamaian, keamanan, hak asasi manusia, dan pembangunan, dan untuk
membuatnya lebih siap dalam menghadapi masalah-masalah pada abad ke-21.Dokumen
Hasil KTT Dunia menggambarkan kesimpulan dari pertemuan tersebut, termasuk:
pembuatan sebuah Komisi Pembangunan Perdamaian, untuk membantu negara-negara
berkembang dari konflik; sebuah Dewan Hak Asasi Manusia, dan dana demokrasi; sebuah
penghukuman yang jelas, dan tidak ambigu tentang terorisme "dalam segala bentuk dan
manifestasi"; perjanjian untuk mencurahkan lebih banyak sumber daya ke
Kantor Layanan Pengawasan Internal; perjanjian untuk menghabiskan miliaran lebih dalam
mencapai Tujuan Pembangunan Milenium; pembubaran Dewan Perwalian, karena misinya
sudah terselesaikan; dan, perjanjian bahwa masing-masing negara, dengan bantuan dari
masyarakat internasional, memiliki "tanggung jawab untuk melindungi" populasi
dari genosida, kejahatan perang, pembersihan etnis, dan kejahatan terhadap kemanusiaan-
dengan pemahaman bahwa masyarakat internasional siap untuk bertindak "kolektif" dan
"dengan tepat waktu dan tegas" untuk melindungi warga sipil yang rentan jika suatu negara
"secara nyata gagal" dalam memenuhi tanggung jawabnya.[58]
Kantor Layanan Pengawasan Internal sedang direstrukturisasi untuk memperjelas ruang
lingkup, dan mandatnya, dan akan menerima lebih banyak sumber daya. Selain itu, untuk
meningkatkan kemampuan pengawasan, dan audit dari Majelis Umum, Audit Independen
Komite Penasehat (IAAC) sedang dibuat. Pada bulan Juni 2007, Komite Kelima
menciptakan sebuah rancangan resolusi untuk kerangka acuan komite ini.[59][60]
Sebuah kantor etika didirikan pada tahun 2006, dan bertanggung jawab untuk melaksanakan
pengungkapan keuangan baru, dan kebijakan perlindungan whistleblower. Bekerja sama
dengan OIOS, kantor etika juga merencanakan untuk menerapkan kebijakan untuk
menghindari penipuan, dan korupsi.[61] Sekretariat sedang dalam proses meninjau semua
mandat PBB yang berusia lebih dari lima tahun. Peninjauan ini ditujukan untuk menentukan
program mana yang merupakan duplikat atau tidak perlu yang harus dihilangkan. Tidak
semua negara anggota menyetujui mandat mana di antara lebih dari 7000 mandat yang
harus ditinjau ulang.
Sengketa ini berpusat pada apakah mandat yang telah diperbaharui harus
diperiksa[62] Memang, hambatan yang diidentifikasi - pada khususnya, kurangnya informasi
tentang implikasi sumber daya mandat masing-masing - merupakan pembenaran yang
cukup untuk Majelis Umum untuk menghentikan peninjauan mandat pada bulan September
2008.
Sementara itu, Majelis Umum meluncurkan sejumlah inisiatif baru yang secara longgar
terkait dengan reformasi pada bulan April 2007, meliputi tata kelola lingkungan internasional,
'Ditayangkan sebagai Satu' pada tingkat negara untuk meningkatkan konsolidasi kegiatan
program PBB dan organisasi gender yang bersatu. Sedangkan pencapaian 2 isu pertama itu
kecil, Majelis Umum pada September 2010 menyetujui pembentukan "UN Women" atau
Wanita PBB/PBB Wanita sebagai organisasi PBB yang baru untuk kesetaraan gender, dan
pemberdayaan perempuan. ‘UN Women didirikan dengan mempersatukan sumber daya dan
mandat dari empat kesatuan kecil untuk dampak yang lebih besar. Kepala pertama Wanita
PBB adalah Michelle Bachelet, mantan Presiden Chile.[63]

Efektivitas[sunting | sunting sumber]
Beberapa telah mempertanyakan apakah PBB masih relevan pada abad ke-21.
[64]
 Sementara mandat pertama dan kedua Piagam PBB membutuhkan PBB:. "Untuk
memelihara perdamaian dan keamanan internasional .... (Dan jika perlu untuk menegakkan
perdamaian dengan) mengambil tindakan pencegahan atau penegakan hukum. "[65], karena
struktur restriktif administrasi, anggota tetap Dewan Keamanan sendiri kadang-kadang
mencegah PBB dari sepenuhnya melaksanakan dua mandat pertama.[66] Tanpa persetujuan
bulat, dukungan (atau minimal abstain) dari semua 5 dari anggota tetap Dewan Keamanan
PBB, Piagam PBB hanya memungkinkan untuk "mengamati", laporan, dan membuat
rekomendasi mengenai konflik internasional. Kebulatan tersebut di Dewan Keamanan
tentang otorisasi aksi penegakan hukum PBB bersenjata tidak selalu tercapai pada
waktunya untuk mencegah pecahnya perang internasional. Bahkan dengan semua
hambatan, dan keterbatasan pada kemampuan PBB untuk menanggapi situasi konflik,
berbagai studi masih telah menemukan PBB telah memiliki banyak keberhasilan penting
dalam 65 tahun keberadaannya.
Pada tahun 1962 Sekjen PBB U Thant memberikan bantuan yang berharga, dan mengambil
banyak waktu, tenaga, dan inisiatif sebagai negosiator utama antara Nikita
Khrushchev dan John F. Kennedy selama Krisis Rudal Kuba, sehingga memberikan
hubungan penting dalam pencegahan suatu perang nuklir pada waktu itu.[67] Sebuah
penilitan tahun 2005 oleh RAND Corporation menemukan PBB berhasil dalam dua dari tiga
upaya perdamaian. Studi ini juga membandingkan upaya PBB untuk pembangunan bangsa
dengan orang-orang dari Amerika Serikat, dan menemukan bahwa tujuh dari delapan kasus
PBB damai, bertentangan dengan empat dari delapan kasus AS damai [68]Juga pada tahun
2005, Human Security Report mendokumentasikan penurunan jumlah perang, genosida,
dan pelanggaran HAM sejak akhir Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak langsung,
bahwa aktivisme internasional - kebanyakan dipelopori oleh PBB - telah menjadi penyebab
utama penurunan konflik bersenjata sejak akhir Perang Dingin.[69]

Anda mungkin juga menyukai