Association of Southeast
Asian Nations
(ASEAN)[tampilkan]
Bendera
Lambang
MENU
0:00
Sekretariat Jakartaa
6°12′S106°49′E
Keanggotaan 10 negara[tampilkan]
2 pengamat[tampilkan]
Pemimpin
Pendirian
Luas
- Total 4522518[7] km2(1746154 sq mi)
Population
- Perkiraan 2018 651 juta[8]
- Kepadatan 144/km2(373,0/sq mi)
ASEAN
Anggota
Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara. Berikut ini adalah negara-
negara anggota ASEAN:
Bangladesh
Palau
Papua Nugini
Republik Tiongkok (Taiwan)
Timor Leste
Sejarah
5 Negara Pendiri ASEAN ,
yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok.
Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam
Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S.
Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
Kerjasama ASEAN+3
ASEAN+3 sudah melakukan beberapa pertemuan di antaranya kerja sama keamanan energi.
ASEAN+3 muncul sebagai akibat semakin meningkatnya kebutuhan energi baik di tingkat regional
maupun tingkat dunia. Pertemuan pertama berlangsung pada tanggal 9 Juni 2004
di Manila, Filipina dan mengesahkan program kegiatan Energy Security Forum, Natural Gas Forum,
Oil Market Forum, Oil Stockpliling Forum dan Renewable Energy Forum dan masih banyak lagi
pertemuan yang dilakukan ASEAN+3.[13]
Ada beberapa faktor mengapa ASEAN melakukan kerja sama dengan tiga negara patner, di
antaranya:
Jepang
Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain,
Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran kekuatan politik dan militer karena masih ada rival yang
kuat yaitu RRT. Jepang masih menganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang
paling penting.
Kepentingan Jepang di kawasan seperti yang kita lihat sekarang yaitu: stabilitas kawasan di Asia
Tenggara dan keamanan maritim/the sea lines of communication. Para elit
pemerintah Jepang tampaknya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada
tataran regional terutama bangkitnya RRT sebagai raksasa ekonomi dunia.
Jepang merasa harus memberikan perhatian yang lebih besar pada kestabilan regional. Lagipula
Jepang sendiri secara psikologis tentunya masih merasa sebagai bangsa yang besar di Asia Pasifik.
Dalam mengimplementasikan peranan politik di kawasan ASEAN akan timbul perbedaan
pandangan dengan Amerika Serikat. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi Amerika
Serikat adalah ekonomi. Sikap lebih gentle bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi
Amerika Serikat . Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap
kekuatan militernya. Dan secara langsung maupun tidak langsung, ini akan berimbas pada negara-
negara anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan perlombaan senjata di kawasan.
RRT
Beijing, pusat ekonomi RRT yang sedang tumbuh pesat
Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk
adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi kawasan. Seperti pada peningkatan
kemampuan militer RRT yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman.
International Role RRT telah terbuka lebar dengan diundangnya modal dan teknologi dari Barat
dan Jepang.
RRT tampaknya akan terus mempertahankan kepentingan dan strategic influence mereka di
kawasan ASEAN baik secara politik maupun militer. Ada keprihatinan mengenai tindakan RRT
beberapa tahun yang lalu di Kepulauan Spratly. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan yang
lebih kuat di kawasan sangat diperlukan. Di bidang ekonomi dan industri, langkah RRT yang
mendorong warganya bermigrasi dari daerah pedesaan ke kota-kota untuk menciptakan 270 juta
pekerjaan dalam 10 tahun ke depan patut diapresiasi.
Kepentingan utama RRT terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi yang
cepat, dan bagi RRT, untuk diakui sebagai kekuatan Asia yang besar juga sangat penting. Dalam
sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang berskala global antara
Amerika Serikat melawan RRT, diceritakan bahwa pemicunya adalah serangan RRT ke Laut Cina
Selatan dan invasi militer RRT ke Vietnam. Walaupun novel tersebut adalah fiksi belaka, namun
tetap ada korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan ada kemiripan dengan apa yang
diungkapkan oleh pakar politik AS Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization.[14]
Korea Selatan
Korea Selatan yang dianggap tidak stabil pada 1960-an, saat ini telah berubah menjadi negara industri utama dalam kurang
dari 40 tahun, dan sekarang menjadi partner ASEAN
Begitu juga dengan Korea Selatan, Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak pada
tahun 2009 mengatakan bahwa perdagangan ASEAN-Korsel telah tumbuh 11 kali lipat dalam dua
dekade terakhir menjadi senilai US$ 90,2 miliar. Angka tersebut bahkan diperkirakan akan
meningkat menjadi US$ 150 miliar pada 2015. Dan berencana untuk meningkatakannya lebih baik
lagi dan selain itu melakukan pertukaran budaya dan sebagainya.
India menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 14-
15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi Mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1
ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002 para Pemimpin ASEAN dan India
menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi,
pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi informasi dan
people to people contacts. Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan melalui
penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of
Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.[15]
Hubungan kerja sama Indonesia-India di bidang ekonomi dan perdagangan mulai timbul seiring
dengan adanya upaya-upaya ke arah kerja sama antara ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama
Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang lebih luas di kawasan Asia. Secara
lebih konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang lebih dekat telah terwujud dalam hubungan
kemitraan antara ASEAN dan India melalui format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (India), di
mana pertemuan keduanya diadakan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.[16]
Indonesia, RRT, Vietnam dan Taiwan atas daerah perairan di timur laut Kepulauan Natuna
Filipina, RRT, dan Taiwan atas ladang gas Malampaya dan Camago di Laut Cina Selatan
Filipina, RRT, dan Taiwan atas ladang gas di Gosong Scarborough.
Vietnam, RRT, dan Taiwan atas perairan di sebelah barat Kepulauan Spratly. Kesemua atau
beberapa dari pulau-pulau di daerah tersebut juga tengah diperebutkan Vietnam,
RRT, Taiwan, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.
Kepulauan Paracel dipersengketakan antara RRT dan Vietnam.
Malaysia, Kamboja, Thailand dan Vietnam atas ladang gas dan minyak di Teluk Thailand.
Singapura dan Malaysia di sepanjang Selat Johor dan Selat Singapura termasuk Pulau Batu
Puteh (Pedra Blanca)
ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk
menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan.[17]
Sengketa Lainnya
Indonesia dan Malaysia atas wilayah kaya minyak di Ambalat, Kalimantan Timur.
Indonesia dan Timor Leste atas sengketa kecil di pulau Timor seperti sengketa atas sawah di
Noelbesi Citrana, Bijaelsunan dan Delomil Memo.
Indonesia dan Filipina atas Pulau Miangas
Indonesia dan Papua Nugini atas tanah ulayat di perbatasa kedua negara
Kamboja dan Thailand atas Candi Preah Vihear
ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk
menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan.[17]
Tentang ASEAN
Latar Belakang
ASEAN (Association of Southeast Asian
Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa
Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan
yang mewadahi kerja sama 10 (sepuluh)
negara di Asia Tenggara.
Penandatanganan Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh Menteri-menteri Luar Negeri
Narciso Ramos (Filipina), Adam Malik (Indonesia), Thanat Khoman (Thailand), Tun Abdul Razak
(Malaysia), dan S. Rajaratnam (Singapura).
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan tingkat tinggi para kepala
negara/pemerintahan negara anggota.
Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) adalah pertemuan para menteri luar negeri
negara anggota ASEANyang bertindak sebagai koordinator Dewan Masyarakat ASEAN.
Dewan Masyarakat ASEAN (ASEAN Community Council) adalah pertemuan para Menteri yang
membidangi tiga pilar Masyarakat ASEAN, yaitu Pilar Politik-Keamanan, Pilar Ekonomi, dan Pilar
Sosial-Budaya.
Pertemuan Badan-Badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies) adalah
pertemuan para menteri yang membidangi setiap sektor kerja sama ASEAN.
Pertemuan tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (ASEAN Senior Officials’ Meeting) adalah pertemuan para
pejabat tinggi di bawah tingkat menteri negara anggota ASEAN yang membidangi setiap sektor
kerja sama ASEAN.
Sekretariat ASEAN adalah organ ASEAN yang berfungsi meningkatkan koordinasi antar badan ASEAN
dan implementasi berbagai kegiatan dan proyek dalam kerangka kerja sama ASEAN. Sekretariat ASEAN
dipimpin oleh Sekretaris Jenderal.
Komite Wakil Tetap ASEAN adalah forum para Duta Besar/Wakil Tetap negara anggota ASEAN yang
diakreditasikan ke ASEAN dan berkedudukan di Jakarta, Indonesia.
Sekretariat Nasional adalah pumpunan kegiatan (focal point) tingkat nasional setiap negara ASEAN yang
memiliki tugas menyimpan informasi mengenai urusan ASEAN, mengoordinasikan pelaksanaan
keputusan ASEAN, serta memajukan identitas dan kesadaran ASEAN.
Komisi Antarpemerintah untuk HAM ASEAN (ASEAN Intergovernmental Commission on Human
Rights/AICHR) adalah Badan HAM ASEAN yang bertugas memajukan dan melindungi HAM seluruh
masyarakat di ASEAN.
Sekretaris Jenderal ASEAN
Sekretaris Jenderal ASEAN
H.E. Lim Jock Hoi, Sekretaris Jenderal ASEAN periode 2018 - 2022 (Foto:
Sekretariat ASEAN)
Sekretaris Jenderal ASEAN adalah kepala Sekretariat ASEAN yang diangkat oleh Konferensi Tingkat
Tinggi ASEAN untuk periode lima tahun dan dipilih dari warga negara anggota ASEAN berdasarkan
rotasi menurut urutan abjad nama negara dalam bahasa Inggris.
Sekretaris Jenderal ASEAN bertugas membantu pelaksanaan berbagai kesepakatan/keputusan
ASEAN serta memantau dan melaporkan perkembangan capaian ASEAN kepada KTT ASEAN. Selain
itu, menyampaikan pandangan dan sikap ASEANkepada eksternal sesuai pedoman kebijakan dan
mandatnya.
Sekretaris Jenderal ASEAN periode Januari 2018 – Desember 2022 adalah Lim Jock Hoi dari Brunei
Darussalam.
Sekretariat ASEAN
Sekretariat ASEAN berada di Jalan Sisingamangaraja
Nomor 70A, Jakarta Selatan, Indonesia
Sesuai dengan persetujuan (Host Country Agreement) antara Pemerintah Indonesia dan ASEAN,
Pemerintah Indonesia menyediakan tempat bagi kantor baru Sekretariat ASEAN dengan menghibahkan
gedung eks Kantor Walikota Jakarta Selatan. Kementerian Luar Negeri telah melaksanakan sayembara
disain gedung baru Sekretariat ASEAN dan rancangan pemenang sayembara tersebut diumumkan pada
tanggal 23 Desember 2015.
Sekretariat ASEAN berfungsi sebagai:
Penghubung antar badan dan komite di ASEAN;
Penghubung ASEAN dengan pihak eksternal, termasuk organisasi internasional;
Pendukung pelaksanaan seluruh proyek dan kegiatan ASEAN secara lebih efektif.
Ketua ASEAN
Ketua ASEAN digilir setiap tahun
Berdasarkan Piagam ASEAN, Ketua ASEAN digilir setiap tahun berdasarkan urutan abjad nama negara
anggota ASEAN dalam bahasa Inggris. Ketua ASEAN tahun 2017 adalah Filipina.
Ketua ASEAN berperan sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pertemuan, antara lain: KTT
ASEAN, Dewan Koordinasi ASEAN, Dewan Masyarakat ASEAN, dan Badan Sektoral ASEAN.
Piagam ASEAN
Piagam ASEAN ditandatangani pada KTT Ke-13 ASEAN
tanggal 20 November 2007 di Singapura
Piagam ASEAN adalah kerangka kerja hukum dan kelembagaan yang mengikat seluruh negara
anggota ASEAN, dan menjadikan ASEAN sebagai organisasi yang memiliki status hukum (legal
personality). Piagam ASEAN ditandatangani pada KTT Ke-13 ASEAN tanggal 20 November
2007 di Singapura oleh sepuluh kepala negara/pemerintahan negara anggota ASEAN.
Piagam ASEAN mulai berlaku efektif tanggal 15 Desember 2008 setelah semua negara anggota
ASEAN menyampaikan dokumen pemberitahuan pengesahan ke Sekretariat ASEAN. Indonesia
mengesahkan Piagam ASEAN melalui Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2008. Piagam ASEAN
dapat ditinjau kembali setelah lima tahun terhitung sejak Piagam ASEAN resmi diberlakukan.
Masyarakat ASEAN
Masyarakat ASEAN
Masyarakat ASEAN adalah kesatuan bangsa Asia Tenggara yang berpandangan keluar, hidup
damai, stabil dan makmur, sertaterikat bersama dalam kemitraaan pembangunan yang
dinamis dan saling peduli.
Pembentukan Masyarakat ASEAN dilatarbelakangi, antara lain, oleh adanya pengaruh negatif
krisis ekonomi yang menimpa negara-negara anggota ASEAN pada tahun 1997. Hal
itu mendorong ASEAN berinisiatif untuk menciptakan kawasan yang memiliki daya tahan
ekonomi. Selain itu, pembentukan Masyarakat ASEAN didorong oleh timbulnya beberapa isu
global yang mengganggu stabilitas di kawasan ASEAN, seperti terorisme, perdagangan
narkotika, kejahatan lintas batas, dan kelestarian lingkungan hidup.
Dengan latar belakang tersebut, pada 9th ASEAN Summit tahun 2003 di Bali, negara anggota
ASEAN menyetujui untuk membentuk Masyarakat ASEAN pada tahun 2020 dengan tiga pilar
yakni pilar politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Untuk mewujudkan Masyarakat ASEAN 2015, ASEAN telah menyusun cetak biru dari ketiga
pilar Masyarakat ASEAN (Pilar Politik-Keamanan, Pilar Ekonomi, Pilar Sosial Budaya). Cetak
Biru Masyarakat ASEAN itu merupakan pedoman arah pembentukan Masyarakat ASEAN di
tiga pilar, yang berisi serangkaian langkah aksi (action line) yang harus
dilakukan menujuterbentuknya Masyarakat ASEAN yang secara resmi berlaku mulai 31
Desember 2015.
Kuala Lumpur Declaration On The ASEAN 2025: Forging Ahead Together yang diadopsi pada
KTT ke-27 ASEAN di Kuala Lumpur, 22 November 2015 diharapkan dapat diterapkan secara
penuh dalam upaya mengonsolidasikan ketiga pilar kerja sama ASEAN dan proses integrasi
Masyarakat ASEAN yang lebih mendalam.
Bendera ASEAN
Bendera ASEAN melambangkan ASEAN yang stabil,
penuh perdamaian, bersatu, dan dinamis.
Ikatan rumpun padi melambangkan harapan para tokoh pendiri ASEAN agar asosiasi ini secara bersama-
sama terikat dalam persahabatan dan kesetiakawanan sosial.
Hymne ASEAN
Hymne ASEAN
Hymne ASEAN (ASEAN Anthem) ialah The ASEAN Way yang diciptakan oleh Payom
Valaiphatchra dan musiknya oleh Kittikhun Sodpraset dan Sampow Triudom. Ketiganya
berkebangsaan Thailand. Lagu ini dipilih melalui kompetisi yang diikuti oleh peserta dari 10
negara anggota ASEAN tahun 2008.
Lagu “The ASEAN Way” dapat diunduh di situs ASEAN Secretariat pada
www.asean.org/asean/about-asean/asean-anthem.
SEKRETARIAT NASIONAL
ASEAN – INDONESIA