Anda di halaman 1dari 32

A.

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations)

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara)[5][6] atau lebih populer


dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah
organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang
didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara
anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta
meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan
damai.

ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km atau setara dengan 3% total
luas daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau
setara dengan 8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas
wilayah daratan. Pada tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1,8
Triliun Dolar AS. Jika ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai
ekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis,
Brasil, Inggris, dan Italia.
1. Sejarah ASEAN
a. Latar Belakang Berdirinya ASEAN

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara


(ASEAN) mencatat sejarah baru dengan
ditandatanganinya ASEAN Charter (Piagam
ASEAN) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Ke-13 ASEAN di Singapura, Selasa (20/11).
Piagam ASEAN tersebut diteken oleh 10
pemimpin negara anggota ASEAN, termasuk
Myanmar. Kesepuluh kepala negara atau kepala
pemerintahan ASEAN yang membubuhkan tanda
tangan pada Piagam ASEAN itu adalah Sultan
Hassanal Bolkiah (Brunei Darussalam), PM Hun Sen (Kamboja), Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (Indonesia), PM Bouasone Bouphavanh (Laos), Abdullah Ahmad
Badawi (Malaysia). Selanjutnya, PM Thein Sein (Myanmar), Gloria Maccapagal Arroyo
(Filipina), PM Surayud Chulanont (Thailand), PM Nguyen Tan Dung (Vietnam), dan PM
Lee Hsien Loong (Singapura).

Padahal sebelumnya sejumlah pihak mengkhawatirkan PM Myanmar tidak akan


ikut menandatangani dokumen tersebut dikaitkan dengan kondisi politik yang
memanas di dalam negeri negara itu.

Selain Piagam ASEAN, juga ditandatangani tiga deklarasi yaitu cetak biru ASEAN
Economic Community (AEC), ASEAN Declaration on the 13th Session of the
Conference on Climate Change (UNFCCC), dan Conference of Parties Serving as the
Meeting of the Parties (CMP) to the Protocol Kyoto Protocol

Upacara penandatanganan disaksikan sejumlah menteri dari masing-masing


negara dan liput sekitar 100 orang media cetak dan elektronik. Usai
penandatanganan, para kepala negara melakukan acara bersulang (toast), yang
disambut tepuk tangan para hadirin. Selanjutnya para kepala negara melakukan sesi
foto bersama, dilanjutkan dengan foto bersama dengan para menteri luar negeri, dan
anggota The Eminent Persons Group (EPG) and Members of High Level Taskforce
(HTLF).
Berdirinya ASEAN juga dilatarbelakangi oleh adanya beberapa persamaan antara
bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara, diantaranya:

1) Persamaan letak geografis


2) Persamaan nasib dan sejarah
3) Persamaan dasar kebudayaan
4) Persamaan sosial
5) Persamaan kepentingan

b. Lahirnya ASEAN

ASEAN lahir atas dasar prakarsa Adam Malik


(Menteri Luar Negeri Indonesia), Tun Abdul Razak
(Wakil Perdana Menteri Indonesia), S. Rajaratnam
(Menteri Luar Negeri Singapura), Narsisco Ramos
(Menteri Luar Negeri Philipina), dan Thanath Koman
(Menteri Luar Negeri Thailand).

Hasil pertemuan kelima negarawan tersebut


menghasilkan Deklarasi Bangkok. Deklarasi Bangkok
adalah landasan kesepakatan untuk mengadakan
kerja sama regional dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan di Asia Tenggara
yang kemudian ditandatangani pada tanggal 8 Agustus 1967. Dalam deklarasi
tersebut dinyatakan pendirian perhimpunan di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Perhimpunan ini didirikan dengan pertimbangan bahwa negara-negara di Asia
Tenggara mempunyai tanggung jawab untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan
sosial, menjamin adanya perdamaian dan laju pembangunan nasional serta
memastikan adanya stabilitas keamanan dari campur tangan luar dengan segala
bentuk manifestasinya.

Isi dari Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:

1) Mendirikan perhimpunan di Kawasan Asia Tenggara (ASEAN)


2) Tujuan didirikannya ASEAN:
a) Mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial dan perkembangan
kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
b) Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi
hukum dan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara.
c) Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam
bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi.
d) Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan
penelitian pada bidang pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi.
e) Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam
bidang pertanian, industri dan perkembangan perdagangan termasuk
studi dalam hal perdagangan komoditi internasional, perbaikan
pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup
rakyat.
f) Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara.
g) Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai
organisasi internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan sama
serta mencari kesempatan untuk menggerakkan kerja sama dengan
mereka.

2. Keanggotaan ASEAN
Pada awal pembentukan ASEAN, jumlah anggota ASEAN adalah 5 Negara yakni
Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura dan Filipina. Kelima Negara tersebut juga
merupakan pendiri ASEAN. Dalam bahasa Indonesia, ASEAN disebut juga dengan
PERBARA atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara.

Pada Tanggal 7 Januari 1984, Brunei Darussalam bergabung menjadi Anggota


ASEAN yang ke-6. Negara-negara Asia Tenggara lainnya juga bergabung menjadi
Anggota ASEAN seperti Vietnam (bergabung pada tanggal 28 Juli 1995), Laos dan
Myanmar (bergabung pada tanggal 23 Juli 1997) kemudian pada tanggal 16 Desember
1998 Kamboja juga ikut bergabung ke dalam Organisasi ASEAN.

Saat ini, Anggota ASEAN telah bertambah menjadi 10 Negara yaitu Indonesia,
Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar
dan Kamboja.

INDONESIA

Ibukota : Jakarta
Luas Wilayah : 1.904.569 km2
Jumlah Penduduk : 258.316.051 jiwa (estimasi Juli 2016)
Bahasa : Indonesia
Mata Uang : Rupiah (IDR)
Hari Kemerdekaan : 17 Agustus 1945
Lagu Nasional : Indonesia Raya
Malaysia

Ibukota : Kuala Lumpur


Luas Wilayah : 329.847 km2
Jumlah Penduduk : 30.949.962 jiwa (estimasi Juli 2016)
Bahasa : Melayu
Mata Uang : Ringgit (MYR)
Hari Kemerdekaan : 31 Agustus 1957 (dari Inggris)
Lagu Nasional : Negaraku

Thailand

Ibukota : Bangkok
Luas Wilayah : 513.120 km2
Jumlah Penduduk : 68.200.824 jiwa (estimasi Juli 2016)
Bahasa : Thai
Mata Uang : Baht (THB)
Hari Kemerdekaan : (tidak pernah dijajah oleh Negara lain)
Lagu Nasional : Phleng Chat Thai (National Anthem of Thailand)

Phlipina

Ibukota : Manila
Luas Wilayah : 300.000 km2
Jumlah Penduduk : 102.624.209 jiwa (estimasi Juli 2016)
Bahasa : Filipino (Tagalog) dan Inggris
Mata Uang : Peso (PHP)
Hari Kemerdekaan : 12 Juni 1898 (dari Spanyol)
Lagu Nasional : Lupang Hinirang (Chosen Land)
Singapura

Ibukota : Singapura
Luas Wilayah : 697 km2
Jumlah Penduduk : 5.781.728 jiwa (estimasi Juli 2016)
Bahasa : Inggris, Melayu, Mandarin, dan Tamil
Mata Uang : Dolar Singapura (SGD)
Hari Kemerdekaan : 9 Agustus 1965 (dari Federasi Malaysia)
Lagu Nasional : Majulah Singapura

Brunei Darussalam

Ibukota : Bandar Seri Begawan


Luas Wilayah : 5.765 km2
Jumlah Penduduk : 436.620 jiwa (estimasi Juli 2016)
Bahasa : Melayu
Mata Uang : Dolar Brunei (BND)
Hari Kemerdekaan : 1 Januari 1984 (dari Inggris)
Lagu Nasional : Allah Peliharakan Sultan

Vietnam

Ibukota : Hanoi
Luas Wilayah : 331.210 km2
Jumlah Penduduk : 95.261.021 jiwa (estimasi Juli 2016)
Bahasa : Vietnam
Mata Uang : Dong (VND)
Hari Kemerdekaan : 2 September 1945 (dari Prancis)
Lagu Nasional : Tien quan ca (The Song of the Marching Troops)
Laos

Ibukota : Vientiane
Luas Wilayah : 236.800 km2
Jumlah Penduduk : 7.019.073 jiwa (estimasi Juli 2016)
Bahasa : Lao
Mata Uang : Kip Laos (LAK)
Hari Kemerdekaan : 19 Juli 1949 (dari Prancis)
Lagu Nasional : Pheng Xat Lao (Hymn of the Lao People)

Myanmar (Burma)

Ibukota : Rangoon (Yangon)


Luas Wilayah : 676.578 km2
Jumlah Penduduk : 56.890.418 jiwa (estimasi Juli 2016)
Bahasa : Myanmar
Mata Uang : Kyat Myanmar (MMK)
Hari Kemerdekaan : 4 Januari 1948 (dari Inggris)
Lagu Nasional : Kaba Ma Kyei (Till the End of the World, Myanmar)

Kamboja

Ibukota : Phnom Penh


Luas Wilayah : 181.035 km2
Jumlah Penduduk : 15.957.223 jiwa (estimasi Juli 2016)
Bahasa : Khmer
Mata Uang : Riel Kamboja (KHR)
Hari Kemerdekaan : 9 Nopember 1953 (dari Prancis)
Lagu Nasional : Nokoreach (Royal Kingdom)
3. Tujuan dan Prinsip ASEAN
a. Tujuan

Tujuan ASEAN yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok sebagai berikut:

To accelerate the economic growth,


social progress and cultural
development in the region through
joint endeavours in the spirit of
equality and partnership in order to
strengthen the foundation for a
prosperous and peaceful community of
South-East Asian Nations.

Untuk mempercepat pertumbuhan


ekonimi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya dalam kawasan (ASEAN) melalui
usaha-usaha bersama didalam semangat kesetaraan dan kebersamaan didalam
memperkuat pondasi untuk kesejahteraan dan perdamaian negara-negara dikawasan
Asia Tenggara.

To promote regional peace and stability through abiding respect for justice and the
rule of law in the relationship among countries of the region and adherence to the
principles of the United Nations Charter.
Untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas dalam kawasan dengan
menghormati keadilan dan supremasi hukum didalam hubungan diantara negara-
negara dalam satu kawasan dan kepatuhan terhadap piagam PBB.

To promote active collaboration and mutual assistance on matters of common


interest in the economic, social, cultural, technical, scientific and administrative fields.
Untuk mempromosikan kolaborasi secara aktif dan saling membantu dalam hal-hal
yang menjadi kepentingan bersama seperti ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu
pengetahuan dan juga dalam bidang-bidang administrasi.

To provide assistance to each other in the form of training and research facilities in
the educational, professional, technical and administrative spheres.
Untuk memberikan bantuan satu sama lain dalam hal fasilitas-fasilitas pelatihan dan
penelitian dalam bidang pendidikan, pekerjaan/profesi, teknik dan administrasi.
To collaborate more effectively for the greater utilization of their agriculture and
industries, the expansion of their trade, including the study of the problems of
international commodity trade, the improvement of their transportation and
communications facilities and the raising of the living standards of their peoples.
Untuk berkolaborasi lebih efektif dalam pemanfaatan dengan lebih baik dalam
bidang pertanian dan industri, memperluas perdagangan, termasuk mempelajari
masalah-masalah dalam perdagangan komositas internasional, pengembangan sistem
transportasi dan fasilitas-fasilitas komunikasi dan meningkatkan standar hidup untuk
orang-orang atau masyarakat yang berada didalam kawasan ASEAN.

To promote South-East Asian studies.


Untuk mempromosikan sistem pendidikan di Asia Tenggara.

To maintain close and beneficial cooperation with existing international and regional
organizations with similar aims and purposes, and explore all avenues for even closer
cooperation among themselves.
Untuk menjaga kerjasama yang erat dan saling menguntungkan dengan organisasi-
organisasi internasional dan regional yang sudah ada sebelumnya yang memiliki
kesamaan visi dan tujuan, dan mengeksplor semua jalan untuk kerjasama yang lebih
erat diantara mereka (organisasi-organisasi tersebut).

b. Prinsip

1) Prinsip Utama

a) Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah


nasional, dan identitas nasional setiap negara
b) Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas
daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
c) Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
d) Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
e) Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
f) Kerja sama efektif antara anggota

2) Prinsip Dasar

a) menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah dan


identitas nasional seluruh Negara Anggota ASEAN;
b) berbagi komitmen dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan
perdamaian, keamanan dan kemakmuran regional;
c) menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan lain
dalam cara yang tidak sesuai dengan hukum internasional;
d) ketergantungan pada penyelesaian damai sengketa;
e) tidak campur tangan dalam urusan internal negara anggota ASEAN;
f) menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi
nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;
g) konsultasi ditingkatkan mengenai hal-hal serius memengaruhi kepentingan
bersama ASEAN;
h) kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang baik, prinsip-
prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional;
i) menghormati kebebasan dasar, promosi dan perlindungan hak asasi
manusia, dan pemajuan keadilan sosial;
j) menjunjung tinggi Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk hukum
humaniter internasional, yang disetujui oleh negara anggota ASEAN;
k) tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan, termasuk penggunaan
wilayahnya, dan dikejar oleh Negara Anggota ASEAN atau non-ASEAN
Negara atau aktor non-negara, yang mengancam kedaulatan, integritas
wilayah atau stabilitas politik dan ekonomi ASEAN Negara-negara Anggota;
l) menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama dari masyarakat
ASEAN, sementara menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat
persatuan dalam keanekaragaman;
m) sentralitas ASEAN dalam hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya
eksternal sambil tetap aktif terlibat, berwawasan ke luar, inklusif dan tidak
diskriminatif, dan
n) kepatuhan terhadap aturan-aturan perdagangan multilateral dan aturan
berbasis ASEAN rezim bagi pelaksanaan efektif dari komitmen ekonomi dan
pengurangan progresif terhadap penghapusan semua hambatan untuk
integrasi ekonomi regional, dalam dorongan ekonomi pasar.

4. Struktur Organisasi ASEAN

Setelah KTT ASEAN I di Denpasar Bali bulan Februari 1976 struktur organisasi ASEAN
dilengkapi dan disempurnakan sebagai berikut :

1) KTT ASEAN / Sumit Meeting.


Dihadiri oleh kepala kepala pemerintahan Negara ASEAN, sebagai pemegang
kekuatan tertinggi ASEAN.
2) Sidang tahunan para Menteri Luar Negeri ASEAN.
Untuk membahas koordinasi kegiatan ASEAN dan kebijaksanaan ASEAN.
3) Sidang para menteri ekonomi ASEAN.
Diselenggaralan 2 kali dalam setahun, untuk merumuskan kebijaksanaan ASEAN
dibidang ekonomi dan menilai hasil yang dicapai oleh kemite komite ekonom.
4) Sidang para menteri non-ekonomi ASEAN.
Bersidang bila dianggap perlu, untuk membahas kerja sama dibidangnya
masing-masing (selain ekonomi).
5) Komite-komite ASEAN ( Standing Committee )
a) Komite tetap ekonomi, ada 5 yaitu COFAF,COTAC,COFAB,COTT,COIME.
b) Komite tetap non ekonomi ada 4 yaitu COST,COCI,COSD,COB
c) Komite khusus (komite Ad Hoc)
6) Sekretariat ASEAN
a) Sekretariat tetap ASEAN, dipimpin oleh seorang sekertaris jenderal ASEAN,
berpusat diJakarta.
b) Sekertaris nasional ASEAN, terdapat di setiap Negara anggota ASEAN.
7) Panitia tetap
Badan ini bertugas membuat keputusan dan menjalankan keputusan hasil siding
para mentri luar negeri.

Namun, struktur organisasi ASEAN yang selama ini berdasarkan Deklarasi Bangkok
mengalami perubahan pasca penandatanganan Piagam ASEAN pada KTT ASEAN ke-13
di Singapura pada tanggal 20 November 2007. Struktur organisasi ASEAN yang sesuai
dengan Deklarasi Bangkok terdiri dari Konferensi Tingkat Tinggi ( KTT ), Pertemuan
Para Mentri Luar Negeri ASEAN ( ASEAN Ministerial Meeting/AMM ), Pertemuan
Mentri-Mentri Sektoral ( Sectoral Bodies Ministerial Meeting ), dan Panitia Tetap
ASEAN ( ASEAN Standing Committee/ASC ).
Struktur organisasi ASEAN yang baru sesuai dengan Piagam ASEAN yang telah
diratifikasi terdiri dari:

1) Konferensi Tingkat Tinggi ( KTT ), sebagai pengambil keputusan utama, yang


akan melakukan pertemuan minimal dua kali setahun.
2) Dewan Koordinasi ASEAN ( ASEAN Coordinating Council ), yang terdiri dari
para mentri luar negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan
Komunitas ASEAN ( ASEAN Community Councils ).
3) Dewan Komunitas ASEAN ( ASEAN Communty Councils ) dengan ketiga pilar
komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN ( ASEAN
Political-Security Community Council ), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (
ASEAN Economic Community Council ), Dewan Komunitas Sosial-Budaya (
ASEAN Socio-Cultural Community Council ).
4) Badan-Badan Sektoral Tingkat Mentri ( ASEAN Sectoral Ministerial Bodies ).
5) Komite Wakil Tetap untuk ASEAN, yang terdiri dari wakil tetap Negara
ASEAN pada tingkat duta besar dan berkedudukan di Jakarta.
6) Sekretaris Jenderal ASEAN, yang dibantu oleh 4 orang Wakil Sekretaris
Jenderal dan Sekretaris ASEAN.
7) Sekretariat Nasional ASEAN, yang dipimpin oleh pejabat senior untuk
melakukan koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8) ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan
promosi HAM di ASEAN.
9) Yayasan ASEAN ( ASEAN Foundation ), yang akan membantu Sekjen ASEAN
dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk
pembentukan identitas ASEAN.
10) Entities associated with ASEAN

5. Bentuk Kerjasama ASEAN


Selain mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), dalam perkembangannya
ASEAN juga melakukan kerja sama di berbagai bidang.

a. Bidang Politik
ASEAN mencapai kesepakatan untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara
sebagai kawasan bebas nuklir. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya ZOPFAN
(Zone of Freedom, Peace, and Naturality) dan SEANWFZ (Southeast Asian
Nuclear Weapon Free Zone) yang dihasilkan dalam KTT ASEAN.

b. Bidang Ekonomi
Anggota ASEAN mendirikan berbagai proyek bersama berikut ini:

1) Proyek pabrik pupuk urea/amoniak di Indonesia dan Malaysia.


2) Proyek industri tembaga di Filipina.
3) Proyek pabrik mesin diesel di Singapura.
4) Proyek pabrik superfosfat di Thailand.

c. Bidang Sosial Budaya


Dilakukan pertukaran pelajar dan mahasiswa, pemberantasan buta huruf,
program tukar-menukar acara televisi ASEAN, temu karya pemuda ASEAN, dan
festival ASEAN.
Salah satu bentuk kerja sama ASEAN adalah diadakannya SEA Games(South East
Asian Games) yang dilaksanakan tiap dua tahun sekali. Hingga sekarang, SEA
Games sudah dilaksanakan beberapa kali dan terakhir kali dilaksanakan di pada
tahun 2015.
6. Peran Indonesia dalam Organisasi ASEAN
Dari semua negara-negara yang menjadi anggota ASEAN, Indonesia adalah negara
terbesar dengan wilayah terluas dan jumlah penduduk terbanyak. Oleh karena itu,
Indonesia memiliki peranan yang sangat besar dalam organisasi ASEAN. Peran
Indonesia dalam ASEAN adalah sebagai berikut:

a. Indonesia turut memprakarsai dan mendirikan organisasi ASEAN


b. Indonesia ditunjuk sebagai Sekretariat Tetap ASEAN pertama yang
menempati gedung sekretariat ASEAN di Jakarta
c. Indonesia berperan aktif dalam mengusahakan stabilitas keamanan dan
perdamaian di Asia Tenggara
d. Indonesia sebagai tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN I
e. Indonesia menyediakan Kepulauan Riau sebagai pusat karantina hewan dan
tanaman untuk keperluan ASEAN
f. Indonesia memberikan kesempatan bagi negara-negara anggota ASEAN
untuk memanfaatkan SKSD Palapa milik Indonesia

B. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

1. Pengertian
PBB adalah organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945
untuk mendorong kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti Liga
Bangsa-Bangsa dan didirikan setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya
konflik serupa. Pada saat didirikan, PBB memiliki 51 negara anggota; saat ini terdapat
193 anggota. Selain negara anggota, beberapa organisasi internasional, dan organisasi
antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat permanen yang mempunyai
kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat.
Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota (non-member states) dan
termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil permanen di PBB,
sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB).

Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di Manhattan, New York City, dan


memiliki hak ekstrateritorialitas. Kantor utama lain terletak di Jenewa, Nairobi, dan
Wina. Organisasi ini didanai dari sumbangan yang ditaksir, dan sukarela dari negara-
negara anggotanya. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga perdamaian, dan
keamanan dunia, memajukan, dan mendorong penghormatan hak asasi manusia,
membina pembangunan ekonomi, dan sosial, melindungi lingkungan, dan
menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan
konflik bersenjata. PBB memiliki enam bahasa resmi, yaitu Arab, Tionghoa, Inggris,
Perancis, Rusia, dan Spanyol.

Selama Perang Dunia II, Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt memulai
pembicaraan mengenai badan penerus Liga Bangsa-Bangsa, dan Piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa disusun dalam sebuah konferensi pada April-Juni 1945. Piagam ini
mulai berlaku pada 24 Oktober 1945, dan maka PBB mulai beroperasi. Sidang Umum
yang pertama - dihadiri wakil dari 51 negara - baru berlangsung pada 10 Januari 1946
(di Church House, London). Namun, misi PBB untuk menjaga perdamaian dunia pada
awalnya cukup sulit untuk dicapai akibat Perang Dingin antara Amerika Serikat dan
Uni Soviet. PBB berpartisipasi dalam operasi militer di Korea dan Kongo, serta
menyetujui pendirian negara Israel pada tahun 1947. Keanggotaan organisasi ini
berkembang pesat setelah periode dekolonisasi pada tahun 1960-an, dan pada tahun
1970-an anggaran untuk program pembangunan ekonomi, dan sosial jauh melebihi
anggaran untuk pemeliharaan perdamaian. Setelah berakhirnya Perang Dingin, PBB
melancarkan misi militer, dan pemeliharaan perdamaian di berbagai belahan dunia
dengan hasil yang berbeda-beda.

PBB terdiri dari enam organ utama: Majelis Umum (dewan musyawarah utama);
Dewan Keamanan (dewan yang membuat beberapa resolusi mengikat mengenai
perdamaian, dan keamanan); Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) (dewan yang
mendorong kerjasama, dan pembangunan ekonomi, dan sosial
internasional);Sekretariat (yang berfungsi menyediakan studi, informasi, dan fasilitas
yang dibutuhkan PBB);Mahkamah Internasional (badan yudisial utama); dan Dewan
Perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa (tidak aktif semenjak tahun 1994). Lembaga-
lembaga khusus yang berada di bawah Sistem PBB meliputi Grup Bank Dunia,
Organisasi Kesehatan Dunia, Program Pangan Dunia, Organisasi Pendidikan,
Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, dan Dana Anak-anak PBB. Petugas terpenting dalam
hierarki PBB adalah Sekretaris Jenderal, yang saat ini dijabat oleh Ban Ki-moon dari
Korea Selatan sejak tahun 2007 , menggantikan Kofi Annan dari Ghana.
Organisasi-organisasi non-pemerintah dapat memperoleh status konsultatif di
ECOSOC dan badan-badan lain untuk berpartisipasi di PBB.

PBB memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2001, dan beberapa
petugas, dan badannya juga telah memperoleh hadiah tersebut. Namun, terdapat
perbedaan pendapat mengenai efektivitas PBB. Beberapa komentator meyakini
organisasi ini berperan penting dalam menjaga perdamaian, dan mendorong
pembangunan manusia, sementara komentator yang lain merasa organisasi ini tidak
efektif, korup, atau bias.

2. Sejarah

Pada 1915 Amerika Serikat (AS) berhasil menuangkan suatu konsep yang
dirumuskan oleh beberapa tokoh di Inggris mengenai pembentukan suatu liga,
dengan tujuan untuk menghindarkan dunia dari ancaman peperangan. Konferensi
yang digagas beberapa negara besar berpendapat bahwa melalui organisasi
internasional dapat dijamin perdamaian internasional. Atas usul Presiden AS,
Woodrow Wilson. pada 10 Januari 1920 dibentuk suatu organisasi internasional yang
diberi nama Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations). Tujuannya adalah untuk
mempertahankan perdamaian internasional dan meningkatkan kerjasama
internasional. Sedangkan tugasnya yaitu menyelesaikan sengketa secara damai,
sehingga peperangan dapat dicegah.

Ada beberapa hasil dari Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Misalnya, Perjanjian Locarno
(1925) dan Perjanjian Kallog Briand (1928). Akan tetapi, secara umum LBB tidak
mampu menciptakan perdamaian dunia. Hal ini terbukti dari meletusnya Perang
Dunia II. Perang ini terjadi karena Jerman di bawah pimpinan Hitler, Italia yang
dipimpin Mussolini, serta Jepang berupaya untuk memperluas kekuasaan mereka atas
berbagai wilayah dunia melalui jalan penaklukan militer. Peperangan yang mereka
sulut sebenarnya telah mengkhianati isi kesepakatan Liga Bangsa-Bangsa.
Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-
1945). Untuk mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan
oleh seluruh umat manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga
Bangsa-Bangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian internasional,
dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial, dan
kemanusiaan internasional.

Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan
Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai
seorang yang pertama menciptakan istilah "United Nations" atau Perserikatan
Bangsa-Bangsa sebagai istilah untuk menggambarkan negara-negara Sekutu. Istilah ini
pertama kali secara resmi digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26 pemerintah
menandatangani Piagam Atlantik, dimana masing-masing negara berjanji untuk
melanjutkan usaha perang. Piagam Atlantaik (Atlantic Charter) berisi sebagai berikut.

a. Tidak melakukan perluasan wilayah di antara semaunya


b. Menghormati hak setiap bangsa untuk memilih bentuk pemerintahan dan
menentukan nasib sendiri
c. Mengakui hak semua negaar untuk turut serta dalam perdagangan dunia
d. Mengusahakan terbentuk perdamaian dunia di mana setiap bangsa berhak
mendapatkan kesempatan untuk hidup bebas dari rasa takut dan kemiskinan.
e. Mengusahakan penyelesaian sengketa secara damai.

Pokok-pokok Piagama Atlantik itu selanjutnya menjadi dasar konferensi


internasional dalam rangka penyelesaian perang dunia kedua pada 14 Agustus 1914.
Konferensi ini menjadi jalan menuju pembentukan organisasi baru Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB). Beberapa pertemuan yang mengarah pada terbentuknya PBB
antara lain sebagai berikut....

a. 30 Oktober 1943, di Moskow dilahirkan Deklarasi Moskow tentang keamanan


umum yang ditandatangani oleh Inggris, USA, Rusia dan Cina yang mengakui
pentingnya organisasi internasinal perdamaian dunia.
b. 21 Agustus 1944, di Washintong DC dilangsungkan Konferensi Dumbarton Oaks
(Dumbarton Oaks Conference) yang diikuti oleh 39 negara yang membahas
tentang rencana mendirikan PBB.

Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai
di San Francisco, dihadiri oleh 50 pemerintah, dan sejumlah organisasi non-
pemerintah yang terlibat dalam penyusunan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB
resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap
Dewan Keamanan-Perancis, Republik Tiongkok, Uni Soviet, Inggris dan Amerika
Serikat-dan mayoritas dari 46 anggota lainnya. Kelimapuluh negara penandatangan
tersebut dikenal sebagai negara pendiri (Original members). Piagam PBB terdiri dari
Mukadimah (4 alinea) dan Batang Tubuh (19 bab dan 111 pasal). Isinya memuat
tujuan, asas, alat perlengkapan PBB, badan khusus, tugas dan kewajiban alat
perlengkapan serta keanggotaan PBB. Sidang Umum pertama, dengan 51 wakil
negara, dan Dewan Keamanan, diadakan di Westminster Central Hall di London pada
Januari 1946.

Kedudukan organisasi ini awalnya menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope


Corporation di Lake Success, New York, mulai dari 1946 hingga 1952. Sampai gedung
Markas Besar PBB di Manhattan telah selesai dibangun.

Sejak pendiriannya, banyak kontroversi, dan kritik tertuju pada PBB. Di Amerika
Serikat, saingan awal PBB adalah John Birch Society, yang memulai kampanye "get US
out of the UN" pada tahun 1959, dan menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan
"One World Government" atau Pemerintah Seluruh Dunia.

Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite Kemerdekaan Perancis terlambat


diakui oleh AS sebagai pemerintah resmi Perancis, sehingga Perancis awalnya tidak
diikutsertakan dalam konferensi yang membahas pembentukan PBB. Charles de
Gaulle menyindir PBB dengan menyebutnya le machin (dalam bahasa Indonesia: "Si
Itu"), dan merasa tidak yakin bahwa aliansi keamanan global akan membantu
menjaga perdamaian dunia, dia lebih percaya pada perjanjian/pakta pertahanan
antar negara secara langsung.

3. Asas dan Tujuan


a. Asas-Asas PBB (Perserikatakan Bangsa-Bangsa)
1) Semua negara anggota PBB memiliki kedaulatan yang sederajat.
2) Semua negara anggota PBB harus mematuhi piagam PBB.
3) Negara-negara harus berusaha untuk menyelesaikan perselisihan mereka
dengan cara damai.
4) Negara-negara harus menghindari penggunaan kekerasan atau ancaman untuk
menggunakan kekerasan.
5) PBB tidak boleh campur tangan di dalam masalah dalam negeri manapun.
6) Negara-negara anggota perlu membantu PBB.

b. Tujuan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

1) Memelihara perdamaian dan keamanan internasional


2) Mengembangkan hubungan-hubungan persaudaraan antara bangsa-bangsa
3) Menciptakan kerja sama dalam memecahkan masalah usaha internasional
dalam
bidang ekonomi, sosial budaya, dan hak asasi
4) Menjadikan PBB sebagai usat usaha dalam mewujudkan tujuan bersama cita-
cita di atas.
4. Struktur Organisasi
a. Majelis Umum (General Assembly)

Majelis umum adalah satu-satunya badan PBB yang anggotanya mencakup semua
anggota PBB. Setiap anggota berhak mengutus 5 (lima) orang utusan dalam
persidangan Majelis Umum. Masing-masing anggota Majelis Umum hanya mempunyai
satu suara dalam persidangan.

Majelis bertemu setiap tahun di bawah pimpinan yang dipilih dari negara-negara
anggota. Selama periode dua minggu awal setiap sesi, semua anggota memiliki
kesempatan untuk berpidato di hadapan majelis. Bahasa resmi yang digunakan antara
lain Bahasa Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Cina, termasuk dalam siaran dan
pemberitaan pers. Biasanya Sekretaris Jenderal melakukan pidato pertama, diikuti
oleh pimpinan dewan. Sidang pertama diadakan pada tanggal 10 Januari 1946 di
Westminster Central Hall di London, dan dihadiri oleh wakil dari 51 negara.

Ketika Majelis Umum mengadakan pemilihan pada masalah-masalah penting,


minimal diperlukan dua pertiga suara dari seluruh anggota yang hadir. Contoh masalah
penting ini termasuk: rekomendasi tentang perdamaian, dan keamanan; pemilihan
anggota untuk badan PBB; pemasukan, suspensi, dan pengusiran anggota; dan hal-hal
anggaran. Sedang masalah-masalah lain yang ditentukan cukup oleh suara mayoritas.
Setiap negara anggota memiliki satu suara. Selain hal-hal persetujuan anggaran,
resolusi tidak mengikat pada anggota. Majelis dapat membuat rekomendasi mengenai
setiap masalah dalam lingkup PBB, kecuali masalah perdamaian, dan keamanan yang
berada di bawah pertimbangan Dewan Keamanan.

Tugas dan Keuasaan Majelis Umum :

1) Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional

2) Berhubungan dengan kerjasama ekonomi, kebudayaan, pendidikan, kesehatan,


dan perikemanusiaan

3) Berhubungan dengan perwakilan internasional termasuk daerah yang belum


mempunyai pemerintahan sendiri yang bukan daerah strategis

4) Berhubungan dengan keuangan

5) Mengadakan perubahan piagam

6) Memilih anggota tidak tetap Dewan Keamanan, Ekonomi, dan Sosial, Dewan
Perwakilan, Hakim Mahkamah Internasional, dan sebagainyal.
b. Dewan Keamanan (Security Council)

Dewan Keamanan adalah badan PBB yang berfungsi pokok memelihara atau
mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional selaras dengan asas-asas
dan tujuan PBB.

Dewan Keamanan ditugaskan untuk menjaga perdamaian, dan keamanan antar


negara. Jika organ-organ lain dari PBB hanya bisa membuat 'rekomendasi' untuk
pemerintah negara anggota, Dewan Keamanan memiliki kekuatan untuk membuat
keputusan yang mengikat bahwa pemerintah negara anggota telah sepakat untuk
melaksanakan, menurut ketentuan Piagam Pasal 25. Keputusan Dewan dikenal sebagai
Resolusi Dewan Keamanan PBB.

Dewan Keamanan terdiri dari 15 negara anggota, yang terdiri dari 5 anggota tetap
Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikatdan 10 anggota tidak tetap,
saat ini, Bosnia dan
Herzegovina, Brasil, Kolombia, Gabon, Jepang, Jerman, India, Lebanon, Nigeria, Portug
al, dan Afrika Selatan. Lima anggota tetap memegang hak veto terhadap resolusi
substantif tetapi tidak prosedural, dan memungkinkan anggota tetap untuk memblokir
adopsi tetapi tidak berkuasa untuk memblokir perdebatan resolusi tidak dapat
diterima untuk itu. Sepuluh kursi sementara diadakan selama dua tahun masa jabatan
dengan negara-negara anggota dipilih oleh Majelis Umum secara regional. Presiden
Dewan Keamanan diputar secara abjad setiap bulan.

c. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council)

Dewan Ekonomi dan Sosial adalah badan PBB yang terdiri dari 54 anggota. Setiap
tahun dipilih 18 anggota baru oleh Majelis Umum PBB untuk masa jabatan tiga tahun.
Fungsi Dewan Ekonomi dan Sosial adalah bertanggung jawab atas kegiatan ekonomi
dan sosial PBB.

Dewan Ekonomi, dan Sosial (ECOSOC) membantu Majelis Umum dalam


mempromosikan kerjasama ekonomi, dan sosial internasional, dan pembangunan.
ECOSOC memiliki 54 anggota, yang semuanya dipilih oleh Majelis Umum untuk masa
jabatan tiga tahun. Presiden dipilih untuk jangka waktu satu tahun, dan dipilah di
antara kekuatan kecil atau menengah yang berada di ECOSOC. ECOSOC bertemu sekali
setahun pada bulan Juli untuk sesi empat minggu. Sejak tahun 1998, ia telah
mengadakan pertemuan lain setiap bulan April dengan menteri keuangan yang
menduduki komite kunci dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Dilihat terpisah dari badan-badan khusus yang ia koordinasi, fungsi ECOSOC mencakup
pengumpulan informasi, menasihati negara anggota, dan membuat rekomendasi.
Selain itu, ECOSOC mempunyai posisi yang baik untuk memberikan koherensi
kebijakan, dan mengkoordinasikan fungsi tumpang tindih dari badan anak PBB dan
dalam peran-peran inilah ECOSOC yang paling aktif.

Tugas Dewan Ekonomi dan Sosial:

1) Bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan ekonomi dan sosial yang


digariskan oleh PBB

2) Mengembangkan ekonomi, sosial, dan politik

3) Memupuk hak asasi manusia

4) Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari bidang khusus dengan berkonsultasi dan


menyampaikannya pada Sidang Umum kepada mereka dan anggota PBB.

d. Dewan Perwakilan (Trusteeship Council)

Dewan Perwakilan adalah badan PBB yang bertugas menyelenggarakan


pemerintahan dan melakukan pengawasan terhadap wilayah-wilayah yang masuk
kategori wilayah perwalian.

Dewan ini terdiri dari:

1) Anggota yang menguasai daerah perwalian

2) Anggota tetap Dewan Keamanan, dan

3) Sejumlah anggota yang dipilih untuk selama 3 tahun oleh Sidang Umum
Fungsi Dewan Perwakilan:

1) Mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian dalam negara untuk


mencapai kemerdekaan sendiri.

2) Memberikan dorongan untuk menghormati hak-hak manusia

3) Melaporkan hasil pengawasan kepada Sidang Umum PBB

Piagam PBB mengatakan bahwa kolonialisasi harus dihapuskan. Oleh sebab itu,
daerah yang belum merdeka diusahakan oleh Dewan Perwalian untuk mendapatkan
kemerdekaannya. Pada umumnya sekarang daerah-daerah perwalian itu sudah
merdeka.

e. Mahkamah Internasional (Internationaql Court Of Justice)

Mahkamah Internasional ialah badan perlengkapan PBB yang berkedudukan di Den


Haag (Belanda). Anggotanya terdiri atas ahli hukum dari berbagai negara anggota PBB
dewan masa jabatan 9 tahun.Tugasnya adalah memberikan saran dan pendapat
kepada Dewan Keamanan dan Majelis Umum bila diminta.

Lembaga ini merupakan Mahkamah pengadilan tertinggi di dunia yang terdiri atas
15 orang hakim yang diilih dari 15 negara berdasarkan kecakapannya dalam bidang
hukum. Semua anggota PBB adalah peserta Piagam Mahkamah Internasional. Negara-
negara bukan anggota PBB juga menjadi peserta Piagam Mahkamah Internasional
menurut ketentuan yang ditetapkan oleh Majelis Umum atas usul Dewan Keamanan.

Pengadilan Internasional (ICJ), yang terletak di Den Haag, Belanda, adalah badan
peradilan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Didirikan pada tahun 1945 oleh Piagam
PBB, Pengadilan mulai bekerja pada tahun 1946 sebagai penerus ke Mahkamah Tetap
Kehakiman Internasional. Statuta Mahkamah Internasional, mirip dengan
pendahulunya, adalah dokumen utama yang merupakan konstitusional, dan mengatur
Pengadilan.
Hal ini didasarkan di Istana Perdamaian di Den Haag, Belanda, berbagi gedung
dengan Akademi Hukum Internasional Den Haag, pusat swasta untuk studi hukum
internasional. Beberapa saat hakim Pengadilan adalah baik alumni atau anggota
fakultas mantan Academy. Tujuannya adalah untuk mengadili sengketa antara negara.
Pengadilan telah mendengar kasus-kasus yang berkaitan dengan kejahatan perang,
campur tangan negara ilegal, dan pembersihan etnis, antara lain, dan terus untuk
mendengar kasus-kasus.

Sebuah pengadilan yang terkait, Mahkamah Pidana Internasional (ICC), mulai


beroperasi pada tahun 2002 melalui diskusi internasional yang diprakarsai oleh Majelis
Umum. Ini adalah pengadilan internasional pertama tetap dikenakan dengan mencoba
mereka yang melakukan kejahatan yang paling serius di bawah hukum internasional,
termasuk kejahatan perang, dan genosida. ICC secara fungsional independen dari PBB
dalam hal personel, dan pendanaan, tetapi beberapa pertemuan badan ICC yang
mengatur, Majelis Negara Pihak pada Statuta Roma, diadakan di PBB. Ada "hubungan
perjanjian" antara ICC dan PBB yang mengatur bagaimana kedua lembaga
menganggap satu sama lain secara sah.

f. Sekretariat (Secretariat)

Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal PBB, dibantu oleh suatu
staf pegawai sipil internasional dari seluruh dunia. Tugas utama seorang Sekretaris-
Jenderal adalah menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang diperlukan oleh
badan-badan PBB untuk pertemuan mereka. Dia juga membawa tugas seperti yang
diperintahkan oleh Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB, Dewan Ekonomi, dan
Sosial PBB, dan badan PBB lainnya. Piagam PBB menjelaskan bahwa staf yang akan
dipilih oleh penerapan "standar tertinggi efisiensi, kompetensi, dan integritas," dengan
memperhatikan pentingnya merekrut luas secara geografis.
Piagam menetapkan bahwa staf tidak akan meminta atau menerima instruksi dari
otoritas lain selain PBB. Setiap negara anggota PBB diperintahkan untuk menghormati
karakter internasional dari Sekretariat, dan tidak berusaha untuk memengaruhi para
stafnya. Sekretaris Jenderal sendiri bertanggung jawab untuk pemilihan staf.

Tugas Sekretaris-Jenderal termasuk membantu menyelesaikan sengketa


internasional, administrasi operasi penjaga perdamaian, menyelenggarakan
konperensi internasional, mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan keputusan
Dewan Keamanan, dan konsultasi dengan pemerintah anggota mengenai berbagai
inisiatif. Sekretariat kunci kantor di daerah ini termasuk Kantor Koordinator Urusan
Kemanusiaan, dan Departemen Operasi Penjaga Perdamaian. Sekretaris-Jenderal
dapat membawa kepada perhatian Dewan Keamanan setiap masalah yang, menurut
nya, bisa mengancam perdamaian, dan keamanan internasional.

Daftar Sekretaris Jenderal PBB:

1) Gladwyn Jebb

Periode Jabatan : 24 Oktober 1945 2 Februari 1946


Negara : Inggris
Tanggal Lahir : 23 Desember 1918
Keterangan : Sekjen PBB Sementara sampai terpilihnya Sekjen baru
2) Trygve Halvdan Lie

Periode Jabatan : 2 Februari 1946 10 November 1952


Negara : Norwegia
Tanggal Lahir : 16 Juli 1896
3) Dag Hammarskjld

Periode Jabatan : 10 April 1953 18 September 1961


Negara : Swedia
Tanggal Lahir : 29 Juli 1905
Keterangan : Meninggal dalam kecelakan pesawat di Rhodesia
Utara (Zambia)
4) U Thant

Periode Jabatan : 30 November 1961 31 Desember 1971


Negara : Myanmar
Tanggal Lahir : 22 Januari 1909
5) Kurt Waldheim

Periode Jabatan : 1 Januari 1972 31 Desember 1981


Negara : Austria
Tanggal Lahir : 23 Desember 1918
6) Javier Prez de Cullar

Periode Jabatan : 1 Januari 1982 31 Desember 1991


Negara : Peru
Tanggal Lahir : 19 Januari 1920
7) Boutros Boutros-Ghali

Periode Jabatan : 1 Januari 1992 31 Desember 1996


Negara : Mesir
Tanggal Lahir : 14 November 1922
8) Kofi Annan

Periode Jabatan : 1 Januari 1997 31 Desember 2006


Negara : Ghana
Tanggal Lahir : 8 April 1938
9) Ban Ki-Moon

Periode Jabatan : 1 Januari 2007 sekarang


Negara : Korea Selatan
Tanggal Lahir : 13 Juni 1944
5. Peran bagi Dunia dan Indonesia
a. Bagi dunia

Peranan PBB Hampir semua negara di dunia selalu mendambakan terciptanya


keamanan, ketertiban dan perdamaian serta terhindar dari bahaya perang. Cita-cita
perdamaian dunia itu telah dicanangkan secara jelas dan tegas di dalam Universal
Declaration of Human Right sebagai basil usaha PBB yang telah disahkan pada tanggal
10 Desember 1948. Dalam deklarasi tersebut ditegaskan bahwa setiap manusia
dilahirkanmerdeka dan mempunyai persamaan harkat dan martabat serta memiliki
hak-hak yang sama.

PBB mempunyai peran yang cukup banyak, antara lain sebagai berikut:

1) PBB mengambil tindakan tegas dalam masalah dekolonialisasi dengan


mendesak kepada pemerintah koloni, jika perlu dengan tindakan paksaan
melalui Dewan Keamanan PBB.
2) Sikap PBB terhadap politik Appartheid di Afrika Selatan yang menganggap
politik tersebut merupakan kejahatan kemanusiaan.
3) PBB berusaha mengumpulkan para pemuda di seluruh dunia dalam suatu
wadah World Youth Assembly dengan harapan mereka menjadi penerus
yang baik dalam usaha mempertahankan perdamaian dunia.
4) PBB juga menyadari pentingnya penanggulangan peledakan penduduk yang
menyebabkan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.

b. Bagi Indonesia

Peran PBB terhadap Indonesia pada masa revolusi fisik cukup besar. Berikut ini
peranan PBB terhadap Indonesia :

1) Ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan Australia mengusulkan


agar persoalan Indonesia dibahas dalam sidang umum PBB.
2) PBB membentuk Komisi Tiga Negara yang membawa Indonesia-Belanda ke
meja Perundingan Renville.
3) Ketika terjadi Agresi militer Belanda II, PBB membentuk UNCI. Hasil kerja UNCI
adalah mempertemukan Indonesia-Belanda dalam Perundingan Roem Royen.
4) PBB juga berperan dalam penyelesaian masalah Irian Barat PBB membentuk
pemerintahan sementara yang bernama UNTEA. Pada tanggal 1 Maret 1963
PBB menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.
5) Saat pelaksanaan Pepera tahun 1969, utusan PBB yang diwakili Ortis Sanz
hadir. Ortis Sanz juga membawa hasil Pepera ke dalam sidang umum PBB.
6. Organisasi Khusu PBB
Untuk mendukung kegiatan PBB, organ utama PBB membentuk berbagai organisasi
atau badan khusus untuk menangani isu-isu tertentu.

a. UNESCO (United Nations Educational Scientific And Cultural Organization)

UNESCO adalah Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB.


Tugasnya memajukan kerja sama antarbangsa melalui bidang pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan dalam rangka penegakan hukum, penegakan hak
asasimanusia, dan penegakan keadilan. UNESCO berdiri pada tanggal 4 November
1946 yang berkedudukan di Paris, Perancis.

b. UNICEF (United Nations International Childrens Emergency Fund)

UNICEF adalah Organisasi Dana Perkembangan anak-anak Internasional PBB.


Tugasnya memberikan bantuan dalam rangka menyejahterakan ibu dan anak.
UNICEF didirikan pada tanggal 11 1946 di New York, Amerika Serikat.
c. WHO (World Health Organization)

WHO adalah Organisasi Kesehatan Sedunia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 7
April 1948 yang berkedudukan di Jenewa, Swiss. Tugasnya meningkatkan kesehatan
bagi semua orang.

d. FAO (Food and Agricultural Organization)

FAO adalah Organisasi Bahan Makanan dan Pertanian. FAO berdiri pada tanggal
16 Oktober 1945 yang berkedudukan di Roma, Italia. Tugasnya meningkatkan
efisiensi dan distribusi makanan dan hasil-hasil pertanian ke berbagai pelosok dunia.
e. ILO (International Labour Organization)

ILO adalah Organisasi Perburuhan Internasional. Organisasi ini didirikan pada


tanggal 11 April 1919 yang berkedudukan di Jenewa, Swiss. Pada tahun 1946
organisasi ini diterima sebagai organisasi khusus dalam PBB. Organisasi ini bertugas
memperbaiki taraf hidup dan aturan perburuhan.

f. IBRD (International Bank for Reconstruction And Development)

IBRD adalah Bank Dunia untuk Pembangunan dan Perkembangan. Organisasi ini
berdiri pada tanggal 27 Desember 1945 yang berkedudukan di Washington, Amerika
Serikat.
g. IMF (International Monetary Fund)

IMF adalah Dana Moneter Internasional. Organisasi ini berdiri pada tanggal 27
Desember 1945 yang berkedudukan di Washington DC Amerika Serikat. IMF
bertujuan memajukan kerja sama di bidang ekonomi, keuangan, dan perdagangan
sehingga memperluas kesempatan kerja.

h. ITU (International Telecommunication Union)

ITU merupakan Persatuan Telekomunikasi Internasional. Organisasi ini didirikan


pada tahun 1865 dan diterima sebagai organisasi di bawah PBB pada tahun 1947.
Tujuan ITU adalah untuk menghimpun kerja sama internasional yang melayani
masyarakat pengguna telepon, telegram, dan radio. Markas ITU di Jenewa, Swiss.
i. WMO (World Meteorogical Organization)

WMO merupakan Organisasi Meteorologi Sedunia. Organisasi ini berdiri pada


tanggal 23 Maret 1950. Organisasi ini bertujuan saling tukar laporan mengenai cuaca
dengan standar internasional. Markas WMO di Jenewa, Swiss.

j. IMCO (Inter Governmental Maritime Consultative Organization)

IMCO merupakan Organisasi Konsultasi Maritim Antar Pemerintah. Organisasi ini


berdiri pada tanggal 13 Januari 1959. Bertujuan memberi nasihat dan konsultasi
guna memajukan kerja sama antaranggota. IMCO berkedudukan di London, Inggris.
k. UNDP (United Nations Development Programme)

Tugasnya memberikan bantuan, terutama untuk meningkatkan pembangunan


negara-negara berkembang.

l. UNHCR (United Nations High Comissioner for Refugees) atau Komisi Tinggi
Urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa

Tugasnya melindungi hak-hak pengungsi di seluruh dunia.

m. IMO (International Maritime Organization)

IMO didirikan pada tahun 1948, markasnya berada di London, Inggris. Tujuan
didirikannya organisasi ini adalah untukmempromosikan kerjasama antar
pemerintah dan antar industri pelayaran untuk meningkatkan keselamatan maritim
dan mencegah polusi air laut.

Anda mungkin juga menyukai