dan terdiri dari 10 negara anggota, yaitu: Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja,
ASEAN tidak sebatas menjaga stabilitas kawasan, melainkan juga lebih dari itu
menjalankan integrasi ekonomi serta dalam memperbaiki daya saing regional.
Kepemimpinan ASEAN digilir setiap tahun sekali antara tiap negara anggota. Pada
tahun 2023, Indonesia akan kembali menjadi Ketua ASEAN.
lebih lamban.
Piagam ASEAN:
Saat ini, lebih dari 90 negara telah mengutus Duta Besar untuk ASEAN. Duta
Besar Jerman untuk ASEAN, Ina Lepel, juga terakreditasi sebagai Duta Besar
untuk Indonesia.
Uni Eropa sendiri merupakan salah satu mitra terpenting bagi ASEAN. EU dan
ASEAN telah menjalin sebuah hubungan Kemitraan Dialog bahkan sejak 1977.
Pada Juli 2014, Uni Eropa dan ASEAN sepakat untuk meningkatkan hubungannya
menjadi sebuah kemitraan strategis, menjadikan Uni Eropa salah satu mitra
terpenting ASEAN.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang
ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada
bidang pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi.
5. Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang
pertanian, industri, dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal
perdagangan komoditas internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas
komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat.
7. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi
internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari
kesempatan untuk menggerakkan kerja sama dengan mereka.
Contoh Kerjasama ASEAN di Bidang Sosial Budaya
1. Pertukaran Budaya. Program pertukaran budaya menjadi salah satu langkah
penting dalam mempererat hubungan sosial antar negara ASEAN. ...
2. Festival Seni dan Budaya ASEAN. ...
3. Program Pendidikan Bersama. ...
4. Perlindungan dan Pelestarian Warisan Budaya. ...
5. Kerjasama Kesehatan Masyarakat.
Lambang Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) telah mengalami
perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena masuknya beberapa
negara untuk bergabung menjadi anggota ASEAN.
Dilansir dari Asean.org, pada tanggal 8 Agustus 1967, lima pemimpin Menteri
Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand duduk
bersama di aula utama gedung Departemen Luar Negeri di Bangkok, Thailand
lahirlah ASEAN.
Dilansir dari Asean.org, pada tanggal 8 Agustus 1967, lima pemimpin Menteri Luar
Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand duduk bersama di aula
utama gedung Departemen Luar Negeri di Bangkok, Thailand dan menandatangani
sebuah dokumen. Berdasarkan dokumen tersebut, lahirlah ASEAN.
Saat awal didirikan, ASEAN belum memiliki lambang, namun seiring berjalannya waktu,
ASEAN memiliki lambang dengan enam batang padi yang melambangkan lima anggota
pendiri (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand), ditambah Brunei
Darussalam (bergabung pada 7 Januari 1984) dan kata ASEAN ditulis di bawah bendera
tersebut.
Latar belakang berwarna putih, bukan biru, batas lingkaran dengan tulisan ASEAN
berwarna cyan, dan lingkaran berwarna kuning cerah. Tangkainya sendiri berwarna
kecoklatan keemasan.
Logo tersebut melambangkan solidaritas ASEAN dan komitmennya untuk bekerja sama
demi aspirasi dan kesejahteraan rakyatnya. Hal ini juga menggambarkan kepatuhan
ASEAN terhadap konsep perdamaian dan stabilitas regional dalam konteks global.
Logo pertama ASEAN hanya bertahan sejak 1971 hingga 23 Juli 1994 atau sekitar 23
tahun. Kemudian ASEAN merubah logonya dengan memperlihatkan bendera biru muda
dengan tetap terdiri dari enam batang padi, namun tanpa tulisan ASEAN di bawahnya.
Logo ASEAN ini justru bertahan jauh lebih sebentar dibandingkan logo yang pertama
yakni hanya sekitar tiga tahun, tepatnya dari 23 Juli 1994 hingga 31 Mei 1997 sebelum
akhirnya dirubah kembali.
Hingga akhirnya sejak 31 Mei 1997 sampai saat ini, logo ASEAN berubah dengan terdiri
dari 10 batang padi yang merepresentasikan 10 anggota ASEAN, yakni Indonesia (8
Agustus 1967); Malaysia (8 Agustus 1967); Singapura (8 Agustus 1967); Thailand (8
Agustus 1967); Filipina (8 Agustus 1967); Brunei Darussalam (8 Januari 1984); Vietnam
(28 Juli 1995); Lao PDR (23 Juli 1997); Myanmar (23 Juli 1997); dan Kamboja (30 April
1999).
Intinya, bendera ASEAN melambangkan ASEAN yang stabil, damai, bersatu dan
dinamis. Warna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas. Warna merah
melambangkan keberanian dan kedinamisan, putih melambangkan kesucian, dan kuning
melambangkan kemakmuran, serta lingkaran melambangkan kesatuan ASEAN.
Tangkai padi di tengah melambangkan impian para Founding Fathers ASEAN untuk
mewujudkan ASEAN yang terdiri dari semua negara di Asia Tenggara, yang terikat
dalam persahabatan dan solidaritas.