Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

INHOUSE TRAINING
EARLY WARNING SYSTEM (EWS)

POKJA PELAYANAN ASUHAN PASIEN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG
2019
1. LATAR BELAKANG KEGIATAN

Staf Klinis memerlukan pelatihan untuk mendeteksi (mengenali) perubahan


kondisi pasien memburuk dan mampu melakukan tindakan. Staf yang tidak bekerja di
ruang pelayanan intensif/kritis mungkin tidak mempunyai pengetahuan dan pelatihan
yang cukup untuk melakukan asesmen serta mengetahui pasien yang akan masukan
dalam kondisi kritis. Padahal, banyak pasien di bangsal mengalami keadaan kritis
selama dirawat inap. Seringkali pasien memperlihatkan tanda bahaya dini (contoh,
tanda-tanda vital yang memburuk dan perubahan kecil status neurologisnya) sebelum
mengalami penurunan kondisi klinis yang meluas sehingga mengalami kejadian yang
tidak diharapkan.
Ada kriteria fisiologis yang dapat membantu staf untuk mengenali sedini-
dininya pasien yang kondisinya memburuk. Sebagian besar pasien yang mengalami
gagal jantung atau gagal paru sebelumnya memperlihatkan tanda-tanda fisiologis di
luar kisaran normal yang merupakan indikasi keadaan pasien memburuk. Hal ini dapat
diketahui dengan Early Warning System (EWS).
Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini yang dapat
diartikan sebagai rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari deteksi
awal, dan pengambilan keputusan selanjutnya. Deteksi dini merupakan gambaran dan
isyarat terjadinya gangguan fungsi tubuh yang buruk atau ketidakstabilitas fisik pasien
sehingga dapat menjadi kode dan atau mempersiapkan kejadian buruk dan
meminimalkan dampaknya, penilaian untuk mengukur peringatan dini ini
menggunakan Early Warning Score.
Penerapan Early Warning System (EWS) membuat staf mampu mengidentifikasi
keadaan pasien memburuk sedini-dininya dan bila perlu mencari bantuan staf yang
kompeten. Dengan demikian, hasil asuhan akan lebih baik. Pelaksanaan Early Warning
System (EWS) dapat dilakukan menggunakan sistem skor. Semua staf dilatih untuk
menggunakan Early Warning System (EWS).
2. TUJUAN KEGIATAN
a. Meningkatkan kemampuan staf dalam hal pelaksanaan Early Warning System
(EWS) di Rumah Sakit.
b. Meningkatkan pelaksanaan proses Early Warning System (EWS)
c. Meningkatkan pelaksanaan dokumentasi / pencatatan Early Warning System
(EWS)

3. RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan ini adalah melakukan penilaian kondisi pasien dengan 3 pendekatan, yaitu:
1) National Early Warning System (NEWS)
2) Pediatric Early Warning System (PEWS)
3) Modified Early Obstetric Warning Score (MEOWS)

o National Early Warning System


National Early Warning Score (NEWS) adalah sebuah pendekatan
sistematis yang menggunakan skoring untuk mengidentifikasi perubahan
kondisi sesorang sekaligus menentukan langkah selanjutnya yang harus
dikerjakan. Penilaian ini dilakukan pada orang dewasa (berusia lebih dari 16
tahun), tidak untuk anak-anak dan ibu hamil. Sistem ini dikembangkan oleh
Royal College of Physicians, the Royal College of Nursing, the National
Outreach Forum and NHS Training for Innovatio, London tahun 2012. Sistem
skoring NEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 7 (tujuh)
parameter fisiologis yaitu tekanan darah sistolik, nadi, suhu, saturasi oksigen,
kebutuhan alat bantu dan status kesadaran untuk mendeteksi terjadinya
perburukan/ kegawatan kondisi pasien yang tujuannya adalah mencegah
hilangnya nyawa seseorang dan mengurangi dampak yang lebih parah dari
sebelumnya.
1) NEWS digunakan pada pasien dewasa (berusia 16 tahun atau lebih).
2) NEWS dapat digunakan untuk untuk mengasesmen pengakit akut,
mendeteksi penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis yang tepat
waktu dan sesuai.
3) NEWS tidak digunakan pada:
a. Pasien berusia kurang dari 16 tahun
b. Pasien hamil
c. Pasien dengan PPOK
4) NEWS juga dapat diimplementasikan untuk asesmen prehospital pada
kondisi akut oleh first responder seperti pelayanan ambulan, pelayanan
kesehatan primer, Puskesmas untuk mengoptimalkan komunikasi kondisi
pasien sebelum diterima rumah sakit tujuan.

Parameter Early Warning System


Physiological
Parameter 3 2 1 0 1 2 3
Pernafasan ≤8 9-11 12-20 21-24 >25
Saturasi ≤91 92-93 94-95 ≥96
Pemberian Yes No
Oksigen
Temperatur ≤35 35,1-36,0 36,2 - 38,0 ≥39,1
Sistolik ≤90 90-100 101-110 111-219 ≥220
Denyut Nadi ≤40 41-50 51-90 91-110 111-130 ≥131
Kesadaran Sadar V.P
penuh Or U
Score EWS
Tindakan Penilaian Early Warning System

NO NILAI EWS FREKUENSI ASUHAN YANG DIBERIKAN


MONITORING
Minimal setiap 12 jam Lanjutkan observasi/ monitoring secara
1 0
sekali rutin
1. Perawat pelaksana menginformasikan
kepada ketua tim / penanggung jawab
jaga ruangan tentang siapa yang
melaksanakan assesmen selanjutnya.
Minimal Setiap 2. Ketua tim / penanggung jawab
2 Total Score 1 – 4
4 – 6 Jam Sekali membuat keputusan:
a. Meningkatkan frekuensi
observasi / monitoring
b. Perbaikan asuhan yang
dibutuhkan oleh pasien
1. Ketua Tim (Perawat) segera
memberikan informasi tentang
kondisi pasien kepada dokter jaga
Peningkatan Frekuensi atau DPJP,
Total Score 5 dan 6
Observasi / Monitoring. 2. Dokter jaga atau DPJP melakukan
3 atau 3 dalam 1
Setidaknya Setiap 1 Jam assesmen sesuai kompetensinya dan
(satu) parameter
Sekali menentukan kondisi pasien apakah
dalam penyakit akut,
3. Siapkan fasilitas monitoring yang
lebih canggih.
1. Ketua Tim (Perawat) melaporkan
kepada Tim kode biru
2. Tim kode biru melakukan assesmen
segera
Lanjutkan Observasi /
3. Stabilisasi oleh Tim kode biru dan
Total Score 7 atau Monitoring Tanda-Tanda
4 pasien dirujuk sesuai kondisi pasien
lebih Vital
4. Untuk pasien di IGD (Prioritas 3, 4
dan 5), Perawat penanggungjawab
segera kirim pasien ke ruang
Resusitasi untuk penangan Bantuan
Hidup Lanjut (BHL)
4. LATAR BELAKANG
a. Undang- undang No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
b. PERMENKES No. 1691 Tahun 2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
c. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1333/MENKES/SK/XII/1999 Tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit
d. Peraturan Direktur RS tentang Kebijakan Pelayanan Early Warning System
e. Peraturan Direktur RS tentang Panduan Early Warning Sytem

5. SASARAN KEGIATAN
a. Case Manajer
b. Komite Keperawatan
c. Supervisi
d. Perawat ruang dan instansi RSUD Ungaran
e. Perawat Tim Code Blue

6. NARASUMBER
1. Nugroho Lazuardi, Skep., Ners., M.kep
( Materi : Implementasi EWS)
2. dr Hanum Maharsi Narhadini
( Materi : Sosialisasi Regulasi EWS Dan Aktivasi Code Blue )

7. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari : Sabtu
Tanggal : 27 April 2019
Jam : 08.00 - selesai
Tempat : Aula RSUD Ungaran

8. JADWAL KEGIATAN
07.30 – 08.00 = Registrasi
08.00 – 09.00 = Pembukaan
Sambutan – sambutan
1. Laporan ketua panitia
2. Sambutan direktur RSUD Ungaran sekaligus membuka acara
09.00– 10.15 = Materi 1
Narasumber : Nugroho Lazuardi, Skep., Ners., M.kep
Judul : Implementasi EWS
09.15 – 10.45 = Diskusi materi 1 dipimpin oleh moderator
10.45 – 11. 45 = Materi 2
Narasumber : dr Hanum Maharsi Narhadini
Judul :Sosialisasi regulasi EWS dan aktivasi code blue
11.45 – 12.15 = Diskusi Materi 2 dipimpin oleh moderator
12.15 – 13.15 = ISHOMA
13.15 – 13.45 = Kesimpulan Materi
13.45 – 14.10 = Penutup

9. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN & PELAPORAN


Laporan hasil Pelatihan

10. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


a. Pencatatan Pada kegiatan ini, ada beberapa hal yang harus didokumentasikan
seperti:
1) Pre planning kegiatan
2) Materi
3) Undangan
4) Daftar hadir
5) Laporan hasil kegiatan
6) Dokumentasi
b. Laporan hasil kegiatan IHT EWS kepada Direktur RSUD Ungaran
c. Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan cara melihat seluruh
pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan dan kegiatan yang belum dilakukan
beserta hambatan pelaksanaan kegiatan.

11. SUMBER DANA DAN RENCANA ANGGARAN


Pembiayaan kegiatan ini berasal dari dana Tahunan RSUD Ungaran yang
tercantum dalam Rencana Anggaran 2019

NO KEGIATAN SATUAN V0L HARGA JUMLAH


SATUAN
1 Biaya Narasumber Paket 1
2 Seminar kit dan nametag Paket 120 10.000 1.200.000
3 Spanduk / MMT Buah 1 100.000 100.000
5 Makan Siang Org/hari 120 17.500 2.100.000
6 Snack Org/hari 120 7.500 900.000
7 Air Minum Kemasan Org/hari 120 500 60.000
Total Biaya

12. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini disusun untuk dijadikan sebagai gambaran serta
pedoman umum dalam pelaksanaan Inhouse training “Early Warning System“
dalam proses pembelajaran klinik.

Ungaran, 17 April 2019


Ketua Panitia Pelatihan EWS

drg. Siti Solekah, Sp. Ort


NIP. 197505052005012012

Anda mungkin juga menyukai