Anda di halaman 1dari 1

BAB II

KERANGKA TEORI

Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi
kimia. Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai energi yang dikandung setiap unsur atau
senyawa. Energi kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah semacam energi potensial zat
tersebut. Energi potensial kimia yang terkandung dalam suatu zat disebut panas dalam atau
entalpi dan dinyatakan dengan simbol H. Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil pada
suatu reaksi disebut perubahan entalpi reaksi.
Dalam percobaan ini perubahan kalor yang diamati dilakukan pada tekanan konstan
dan sistem yang diamati menyangkut cair – padat sehimgga perubahan volume dapat
diabaikan. Akibatnya kerja yang bersangkutan dengan sistem dapat pula diabaikan (P∆V=0).
Oleh karena itu perubahan entalpi (∆H) sama dengan perubahan entalpi dalam (∆U).
Perubahan energi dapat terjadi dalam suatu sistem maupun lingkungan. Sistem dapat
berupa gas, uap air, dan uap dalam kontak dengan cairan. Secara umum sistem dibagi 3
macam, yaitu:
1. Sistem tersekat (terisolasi) : sistem yang tidak ada pertukaran energi maupun materi
ke lingkungan. Contoh: termos.
2. Sistem tertutup : sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran energi tanpa
pertukaran materi ke lingkungan. Contoh: sejumlah gas dalam silinder yang dilengkapi
penghisap.
3. Sistem terbuka : sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran energi dan
materi ke lingkungan. Contohnya: suatu zat dalam gelas kimia.
Jumlah kalor yang terlibat dalam reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan
kalorimeter. Besaran fisika yang dapat diamati adalah temperatur. Kalorimeter dibuat
sedemikian rupa sehingga menyerupai termos ideal dimana tidak terjadi perpindahan kalor
dari kalorimeter ke isinya (Campuran reaksi yang akan ditentukan kalor reaksinya) atau
sebaliknya.
Oleh karena itu harus ditera (yakni dengan menentukan kalor yang diserap oleh
kalorimeter). Jumlah kalor yang diserap oleh kalorimeter untuk menaikan temperaturnya
sebesar 1 derajat disebut tetapan kalorimeter.
Dalam hal ini jumlah kalor yang dibebaskan/diserap oleh reaksi sama dengan jumlah
kalor yang diserap/dibebaskan oleh kalorimeter ditambah dengan jumlah kalor yang
diserap/dibebaskan oleh larutan didalam kalorimeter. Oleh karena itu energi tidak dapat
dimusnahkan atau diciptakan.
Maka : q reaksi + q kalorimeter + q larutan = 0
atau
q reaksi = - (q kalorimeter + q larutan)

Anda mungkin juga menyukai