Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA INDONESIA

‘’Konsep Resensi dan Mekanisme Resensi Pustaka”

DOSEN PENGAMPU:

Afriansyah, S.pd., M.pd

Disusun oleh:

KELOMPOK 6

1. I Kadek Indra Saputra E28122003


2. Dini Faj’ryani Lamuda E28122017
3. Salwa Nabita Nabita E28122026
4. Liana Damir E28122027
5. IFAL GESURI E28122031
6.Eka Ariansyah E32122325
7. Agusriadi E32122339
8. Renaldi E32122345

PROGRAM STUDI AGROTENOLOGI DAN AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang maha Esa. Karena atas berkat
dan rahmat dan karunia nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
BAHASA INDONESIA. Penyusun berusaha semaksiamal mungkin agar penyajian
makalah ini bermanfaat baik bagi penyusun sendiri maupun bagi para pembaca.
Penyajian makalah ini mengenai konsep resensi dan mekanisme pustaka. Di dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca akan saya terima dengan senang hati.

Palu, 18 Februari 2023

3
Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN
SAMPUL……………...……………………………………………………………i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 3

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 4

BAB I ............................................................................................................................ 5

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 5

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 5

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 6

BAB II .......................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6

2.1 Konsep Resensi ................................................................................................... 6

2.2. Resensi Pustaka Sesuai Aturan PUEBI .............................................................. 9

4
BAB III ....................................................................................................................... 11

PENUTUP .................................................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 11

3.2 Saran .................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Untuk mengetahui informasi dari sebuah buku kita dapat


memperolehnya melalui membaca resensi buku tersebut. Kolom resensi ini
bisanya termuat dalam surat kabar atau majalah. Buku yang diresensi
merupakan buku yang baru diterbitkan. Melalui resensi, para pembaca dapat
memperoleh berbagai informasi penting tidaknya buku itu dibaca dengan
berbagai keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada buku tersebut. Menulis
resensi berarti menyampaikan informasi mengenai ketetapan buku bagi
pembaca. Didalamnya disajikan berbagai ulasan mengenai buku tersebut dari
berbagai segi. Ulasan ini dikaitkan dengan selera pembaca dalam upaya memenuhi
kebutuhanakan bacaan yang dapat dijadikan acuan bagi kepentingannya.

Definisi Daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


adalah daftar yang mencantmkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang di
tempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad.

5
Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun
berderetdari atas ke bawah. Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk
memberikan arah bagi parapembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan
kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan.
Fungsi dari daftar pustakaadalah untuk memberikan apresiasi atau penghargaan
terhadap penulis buku ataukarya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut
menyumbang peraran dalampenulisan karya tulis yang kita tulis

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dari Resensi

2. Bagaimana membuat Resensi Pustaka sesuai aturan PUEBI

1.3 Tujuan Penulisan


1. Agar mahasiswa mampu memahami konsep dari resensi suatu buku

2. Agar mahasiswa mampu membuat resensi Pustaka yang sesuai dengan aturan PUEBI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Resensi

Resensi atau teks ulasan merupakan teks yang berisi sebuah kritik, evaluasi,
atau review pada karya cipta intelektual. Jenis tulisan ini memiliki tujuan untuk
memberikan kritikan, hasil evaluasi, atas suatu karya ilmiah, buku, atau karya seni.
Resensi atau teks ulasan merupakan tulisan berisi menimbang atau menilai sebuah
karya yang dikarang atau menulis resensi adalah salah satu usaha untuk mengenalkan
buku pada orang lain yang belum membaca, sehingga setelah membaca resensi orang
lain akan tergerak hatinya untuk membaca karya orang lain tersebut.

6
Resensi termasuk salah satu bentuk tulisan jurnalistik yang bertujuan untuk
mendeskripsikan atau memberikan pertimbangan kepada pembaca mengenai sebuah
buku yang baru diterbitkan. Secara sederhana, resensi dapat dianggap sebagai sebuah
bentuk tulisan yang merupakan perpaduan antara ringkasan dan ikhtisar berisi
penilaian, ringkasan isi buku, pembahasan, atau kritik terhadap suatu buku. Bentuk
tulisan ini bergerak di subyektivitas presensinya dengan bekal pengetahuan yang
dimilikinya tentang bidang itu.

Resensi buku adalah salah satu cara membudidayakan minat baca terhadap
buku baru. Untuk meresensi buku, pertama-tama peresensi harus membaca buku itu
sampai selesai dan memahami isinya. Sehingga, peresensi menimbang aspek kelebihan
dan kekurangan buku yang diresensi.

Menulis resensi merupakan kemampuan menuangkan pendapat tentang buku orang


lain yang telah dibaca. Resensi diklasifikasikan menjadi tiga bidang garapan, yakni:

1. buku fiksi dan nonfiksi,

2. pementasan seni, seperti film, kaset, tari, drama, serta sinetron, dan
3. pameran seni, baik seni patung atau lukisan
Sebelum meresensi suatu buku, hendaknya peresensi memahami tujuan resensi.
Apa sebenarnya tujuan resensi. Jika diamati, pemuatan resensi buku sekurang-
kurangnya mempunyai lima tujuan, yaitu sebagai berikut:

1.Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang


tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
2. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh
fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat
sambutan dari masyarakat atau tidak.

7
4. Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit,
seperti berikut.
a. Siapa pengarangnya?
b. Mengapa ia menulis buku itu?
c. Apa pernyataannya?
d. Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang
sama?
e. Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis yang dihasilkan oleh
pengarang- pengarang lain?
5. Untuk segolongan pembaca, resensi mempunyai tujuan berikut:
a. Membaca agar mendapatkan bimbingan dalam memilih buku;
b. Setelah membaca resensi berminat untuk membaca atau mencocokkan seperti
apa yang ditulis dalam resensi;
c. Tidak ada waktu untuk membaca buku, kemudian mengandalkan resensi sebagai
sumber informasi.

Dalam menulis resensi harus bertolak dari tujuan resensi itu sendiri yaitu untuk
membantu para pembaca perlu tidaknya membaca sebuah buku tertentu. Pertimbangan
buku diberikan menyesuaikan pertimbangan tersebut dengan selera pembaca. Resensi
tidak hanya diberikan terhadap buku atau karangan tetapi diberikan juga kepada karya-
karya lainnya seperti resensi film, drama dan sebagainya.
Pertimbangan yang di tulis oleh penulis resensi harus disesuaikan selera
pembaca maka sebuah resensi yang disiarkan melalui sebuah majalah yang mungkin
berbeda dengan resensi yang ditulis pada majalah lain. Resensi yang disiarkan oleh
majalah budaya yang profesional akan berbeda sifatnya dengan resensi yang dimuat
pada majalah hiburan biasa karena latar belakang pendidikan serta minat pembaca yang
berbeda-beda.

8
2.2. Resensi Pustaka Sesuai Aturan PUEBI

Istilah yang berkembang di Indonesia terkait pengutipan adalah daftar pustaka, daftar
rujukan, sitasi, catatan kaki, catatan akhir, dan catatan perut. Istilah daftar pustaka sendiri
berasal dari bahasa Inggris bibliography yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,
sedangkan istilah daftar rujukan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris references.
Umumnya istilah references digunakan dalam karya tulis ilmiah jenis artikel ilmiah, sedangkan
daftar pustaka umumnya digunakan untuk karya tulis ilmiah jenis skripsi, tesis, dissertasi, dan
makalah. Walaupun faktanya banyak yang menggunakan istilah daftar rujukan, namun istilah
tersebut tidak terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) edisi kelima.

Begitupun dengan pedoman ejaan bahasa Indonesia (PUEBI) tidak menggunakan


istilah daftar rujukan. Istilah yang digunakan dalam PUEBI adalah daftar pustaka dan istilah
ini ada dalam KBBI edisi kelima. Penulisan daftar pustaka umumnya harus ditulis berdasarkan
gaya selingkung (style) yang dipilih. Setiap gaya selingkung penulisan daftar pustaka memiliki
pola tersendiri yang akan memudahkan pengguna (penulis/peneliti) menuliskan sumber
rujukannya dalam setiap karya tulis ilmiahnya. Pola umum yang biasanya digunakan saat ini
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pola untuk sitasi (rujukan) yang menggunakan sistem in-note
(catatan perut/ kutipan), sistem footnote (catatan kaki), atau sistem endnote (catatan akhir).
Ketiga system ini melekat pada gaya selingkungnya masing-masing. Misalnya, gaya
selingkung APA menggunakan sistem in-note. Berbeda dengan gaya selingkung Turabian yang
menggunakan sistem footnote dan IEEE yang menggunakan sistem endnote.

Sistem footnotes (catatan kaki) menurut Bambang Trim (Trim, 2017) agak rumit
terutama bagi karya tulis ilmiah populer. Oleh karena itu, lahirlah in-note (catatan perut) atau
yang biasa juga disebut dengan in-text-referencing atau istilah lainnya adalah kutipan. Wibowo
senada dengan Trim mengenai istilah yang digunakan untuk in-note yaitu kutipan. Namun,
Wibowo hanya membaginya menjadi dua yaitu kutipan dan catatan kaki. Sedangkan Bambang
Trim membaginya menjadi tiga, yaitu catatan kaki, catatan akhir, dan catatan perut/kutipan
(Wibowo, 2018).

9
Pamusuk Eneste dalam bukunya tidak menjelaskan catatan perut atau catatan akhir.
Eneste hanya menjelaskan catatan kaki. Pandangan Eneste terkait hal ini yaitu menyatakan
bahwa ada juga penulis yang tidak meletakkan catatan kaki pada kaki halaman melainkan pada
akhir setiap bab dan diperlakukan sebagai subbab atau pada bagian belakang buku namun
bukan daftar pustaka, namanya adalah catatan dan diperlakukan sebagai bab. Penjelasan ini
agak membingungkan terutama secara teknis bagaimana melaksanakannya (Pamusuk, 2017)

Pola penyusunan daftar pustaka lazimnya disesuaikan dengan sistem pengutipan yang
dipilih oleh penulis/peneliti secara konsisten. Misalnya, ketika menggunakan sistem in-note
maka harus memilih style (gaya selingkung) seperti APA atau Harvard atau MLA yang dikenal
dengan model author-page-style yang daftar pustakanya disusun secara alphabet tidak diberi
nomor urutan (Trim, 2017).

Berbeda dengan IEEE yang menggunakan catatan akhir dan penulisan daftar
pustakanya menggunakan penomoran berurut. Gaya selingkung IEEE bertolak belakang
dengan yang disampaikan oleh Eneste yang menyatakan bahwa daftar pustaka tidak
memerlukan nomor urut (Pamusuk, 2017). Firman menjelaskan dalam artikelnya, bahwa ketika
menulis karya ilmiah harus jelas menuliskan sumber rujukan yang berasal dari
buku/majalah/surat kabar/jurnal/laporan penelitian/sumber lainnya. Oleh karena itu, penulis
atau peneliti harus memilih gaya selingkung penulisan daftar pustaka mana yang dipilih. Lebih
lanjut, Firman menjelaskan bahwa masyarakat akademisi bidang pendidikan dominan
menggunakan style APA. Salah satu universitas yang menggunakan style APA adalah UPI.
UPI memperbolehkan mahasiswanya memilih style APA atau Harvard (Firman, 2014).

Di Indonesia, sebenarnya penulisan daftar pustaka diatur dan dituangkan dalam


Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Walaupun faktanya, penulisan daftar
pustaka di kalangan akademisi di Indonesia seringkali merujuk pada gaya (style) yang tidak
sesuai pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI).

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Resensi buku adalah salah satu cara membudidayakan minat baca terhadap buku
baru. Untuk meresensi buku, pertama-tama peresensi harus membaca buku itu
sampai selesai dan memahami isinya. Sehingga, peresensi menimbang aspek
kelebihan dan kekurangan buku yang diresensi. Resensi termasuk salah satu
bentuk tulisan jurnalistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberikan
pertimbangan kepada pembaca mengenai sebuah buku yang baru diterbitkan.

2. Istilah yang digunakan dalam PUEBI adalah daftar pustaka dan istilah ini ada dalam
KBBI edisi kelima. Penulisan daftar pustaka umumnya harus ditulis berdasarkan gaya
selingkung (style) yang dipilih. Setiap gaya selingkung penulisan daftar pustaka memiliki
pola tersendiri yang akan memudahkan pengguna (penulis/peneliti) menuliskan sumber
rujukannya dalam setiap karya tulis ilmiahnya. Pola umum yang biasanya digunakan saat
ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pola untuk sitasi (rujukan) yang menggunakan sistem
in-note (catatan perut/ kutipan), sistem footnote (catatan kaki), atau sistem endnote
(catatan akhir).

11
3.2 Saran
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui
bagaimana cara membuat resensi dan daftar Pustaka yang sesuai aturan PUEBI dari
sebuah buku.

Kepada para pembaca jika ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa
membaca buku tentang resensi dan mekanisme resensi Pustaka yang sesuai aturan
PUEBI.

DAFTAR PUSTAKA

Firman, H. (2014). Menulis Karya Ilmiah. Academic Writing Workshop. Pamusuk, E.


(2017). Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Ibda, H. (2020). Peningkatan keterampilan menulis resensi buku ilmiah pada


mahasiswa melalui program satu semester satu resensi (tuter tensi). Disastra:
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1), 1-13.

Panitia Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia, K. P. (2016). Pedoman Umum Ejaan


Bahasa Indonesia. J akarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

12
Pitssburgh, U. o. (2019, November Nov 11, 2019 12:11 PM). https://pitt.libguides.com/
citationhelp. Retrieved November, 21 Kamis, 2019, from
https://pitt.libguides.com: https://pitt.libguides.com/citationhelp

Swaen, B. (2019, Oktober 11). https://www.scribbr.com/citing-sources/citation-styles/.


Retrieved November Kamis, 2019, from scribbr: https://www.scribbr.com

Trim, B. (2017). 200+ Solusi Editing Naskah dan Penerbitan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wibowo, W. (2018). Terampil Mengarang: dari Persiapan hingga Presentasi
dari Opini hingga Sastra. Bandung: Nuansa Cendekia

13

Anda mungkin juga menyukai