DOSEN PENGAMPU:
Disusun oleh:
KELOMPOK 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang maha Esa. Karena atas berkat
dan rahmat dan karunia nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
BAHASA INDONESIA. Penyusun berusaha semaksiamal mungkin agar penyajian
makalah ini bermanfaat baik bagi penyusun sendiri maupun bagi para pembaca.
Penyajian makalah ini mengenai konsep resensi dan mekanisme pustaka. Di dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca akan saya terima dengan senang hati.
3
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL……………...……………………………………………………………i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 5
BAB II .......................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6
4
BAB III ....................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
5
Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun
berderetdari atas ke bawah. Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk
memberikan arah bagi parapembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan
kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan.
Fungsi dari daftar pustakaadalah untuk memberikan apresiasi atau penghargaan
terhadap penulis buku ataukarya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut
menyumbang peraran dalampenulisan karya tulis yang kita tulis
2. Agar mahasiswa mampu membuat resensi Pustaka yang sesuai dengan aturan PUEBI
BAB II
PEMBAHASAN
Resensi atau teks ulasan merupakan teks yang berisi sebuah kritik, evaluasi,
atau review pada karya cipta intelektual. Jenis tulisan ini memiliki tujuan untuk
memberikan kritikan, hasil evaluasi, atas suatu karya ilmiah, buku, atau karya seni.
Resensi atau teks ulasan merupakan tulisan berisi menimbang atau menilai sebuah
karya yang dikarang atau menulis resensi adalah salah satu usaha untuk mengenalkan
buku pada orang lain yang belum membaca, sehingga setelah membaca resensi orang
lain akan tergerak hatinya untuk membaca karya orang lain tersebut.
6
Resensi termasuk salah satu bentuk tulisan jurnalistik yang bertujuan untuk
mendeskripsikan atau memberikan pertimbangan kepada pembaca mengenai sebuah
buku yang baru diterbitkan. Secara sederhana, resensi dapat dianggap sebagai sebuah
bentuk tulisan yang merupakan perpaduan antara ringkasan dan ikhtisar berisi
penilaian, ringkasan isi buku, pembahasan, atau kritik terhadap suatu buku. Bentuk
tulisan ini bergerak di subyektivitas presensinya dengan bekal pengetahuan yang
dimilikinya tentang bidang itu.
Resensi buku adalah salah satu cara membudidayakan minat baca terhadap
buku baru. Untuk meresensi buku, pertama-tama peresensi harus membaca buku itu
sampai selesai dan memahami isinya. Sehingga, peresensi menimbang aspek kelebihan
dan kekurangan buku yang diresensi.
2. pementasan seni, seperti film, kaset, tari, drama, serta sinetron, dan
3. pameran seni, baik seni patung atau lukisan
Sebelum meresensi suatu buku, hendaknya peresensi memahami tujuan resensi.
Apa sebenarnya tujuan resensi. Jika diamati, pemuatan resensi buku sekurang-
kurangnya mempunyai lima tujuan, yaitu sebagai berikut:
7
4. Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit,
seperti berikut.
a. Siapa pengarangnya?
b. Mengapa ia menulis buku itu?
c. Apa pernyataannya?
d. Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang
sama?
e. Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis yang dihasilkan oleh
pengarang- pengarang lain?
5. Untuk segolongan pembaca, resensi mempunyai tujuan berikut:
a. Membaca agar mendapatkan bimbingan dalam memilih buku;
b. Setelah membaca resensi berminat untuk membaca atau mencocokkan seperti
apa yang ditulis dalam resensi;
c. Tidak ada waktu untuk membaca buku, kemudian mengandalkan resensi sebagai
sumber informasi.
Dalam menulis resensi harus bertolak dari tujuan resensi itu sendiri yaitu untuk
membantu para pembaca perlu tidaknya membaca sebuah buku tertentu. Pertimbangan
buku diberikan menyesuaikan pertimbangan tersebut dengan selera pembaca. Resensi
tidak hanya diberikan terhadap buku atau karangan tetapi diberikan juga kepada karya-
karya lainnya seperti resensi film, drama dan sebagainya.
Pertimbangan yang di tulis oleh penulis resensi harus disesuaikan selera
pembaca maka sebuah resensi yang disiarkan melalui sebuah majalah yang mungkin
berbeda dengan resensi yang ditulis pada majalah lain. Resensi yang disiarkan oleh
majalah budaya yang profesional akan berbeda sifatnya dengan resensi yang dimuat
pada majalah hiburan biasa karena latar belakang pendidikan serta minat pembaca yang
berbeda-beda.
8
2.2. Resensi Pustaka Sesuai Aturan PUEBI
Istilah yang berkembang di Indonesia terkait pengutipan adalah daftar pustaka, daftar
rujukan, sitasi, catatan kaki, catatan akhir, dan catatan perut. Istilah daftar pustaka sendiri
berasal dari bahasa Inggris bibliography yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,
sedangkan istilah daftar rujukan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris references.
Umumnya istilah references digunakan dalam karya tulis ilmiah jenis artikel ilmiah, sedangkan
daftar pustaka umumnya digunakan untuk karya tulis ilmiah jenis skripsi, tesis, dissertasi, dan
makalah. Walaupun faktanya banyak yang menggunakan istilah daftar rujukan, namun istilah
tersebut tidak terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) edisi kelima.
Sistem footnotes (catatan kaki) menurut Bambang Trim (Trim, 2017) agak rumit
terutama bagi karya tulis ilmiah populer. Oleh karena itu, lahirlah in-note (catatan perut) atau
yang biasa juga disebut dengan in-text-referencing atau istilah lainnya adalah kutipan. Wibowo
senada dengan Trim mengenai istilah yang digunakan untuk in-note yaitu kutipan. Namun,
Wibowo hanya membaginya menjadi dua yaitu kutipan dan catatan kaki. Sedangkan Bambang
Trim membaginya menjadi tiga, yaitu catatan kaki, catatan akhir, dan catatan perut/kutipan
(Wibowo, 2018).
9
Pamusuk Eneste dalam bukunya tidak menjelaskan catatan perut atau catatan akhir.
Eneste hanya menjelaskan catatan kaki. Pandangan Eneste terkait hal ini yaitu menyatakan
bahwa ada juga penulis yang tidak meletakkan catatan kaki pada kaki halaman melainkan pada
akhir setiap bab dan diperlakukan sebagai subbab atau pada bagian belakang buku namun
bukan daftar pustaka, namanya adalah catatan dan diperlakukan sebagai bab. Penjelasan ini
agak membingungkan terutama secara teknis bagaimana melaksanakannya (Pamusuk, 2017)
Pola penyusunan daftar pustaka lazimnya disesuaikan dengan sistem pengutipan yang
dipilih oleh penulis/peneliti secara konsisten. Misalnya, ketika menggunakan sistem in-note
maka harus memilih style (gaya selingkung) seperti APA atau Harvard atau MLA yang dikenal
dengan model author-page-style yang daftar pustakanya disusun secara alphabet tidak diberi
nomor urutan (Trim, 2017).
Berbeda dengan IEEE yang menggunakan catatan akhir dan penulisan daftar
pustakanya menggunakan penomoran berurut. Gaya selingkung IEEE bertolak belakang
dengan yang disampaikan oleh Eneste yang menyatakan bahwa daftar pustaka tidak
memerlukan nomor urut (Pamusuk, 2017). Firman menjelaskan dalam artikelnya, bahwa ketika
menulis karya ilmiah harus jelas menuliskan sumber rujukan yang berasal dari
buku/majalah/surat kabar/jurnal/laporan penelitian/sumber lainnya. Oleh karena itu, penulis
atau peneliti harus memilih gaya selingkung penulisan daftar pustaka mana yang dipilih. Lebih
lanjut, Firman menjelaskan bahwa masyarakat akademisi bidang pendidikan dominan
menggunakan style APA. Salah satu universitas yang menggunakan style APA adalah UPI.
UPI memperbolehkan mahasiswanya memilih style APA atau Harvard (Firman, 2014).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Resensi buku adalah salah satu cara membudidayakan minat baca terhadap buku
baru. Untuk meresensi buku, pertama-tama peresensi harus membaca buku itu
sampai selesai dan memahami isinya. Sehingga, peresensi menimbang aspek
kelebihan dan kekurangan buku yang diresensi. Resensi termasuk salah satu
bentuk tulisan jurnalistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberikan
pertimbangan kepada pembaca mengenai sebuah buku yang baru diterbitkan.
2. Istilah yang digunakan dalam PUEBI adalah daftar pustaka dan istilah ini ada dalam
KBBI edisi kelima. Penulisan daftar pustaka umumnya harus ditulis berdasarkan gaya
selingkung (style) yang dipilih. Setiap gaya selingkung penulisan daftar pustaka memiliki
pola tersendiri yang akan memudahkan pengguna (penulis/peneliti) menuliskan sumber
rujukannya dalam setiap karya tulis ilmiahnya. Pola umum yang biasanya digunakan saat
ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pola untuk sitasi (rujukan) yang menggunakan sistem
in-note (catatan perut/ kutipan), sistem footnote (catatan kaki), atau sistem endnote
(catatan akhir).
11
3.2 Saran
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui
bagaimana cara membuat resensi dan daftar Pustaka yang sesuai aturan PUEBI dari
sebuah buku.
Kepada para pembaca jika ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa
membaca buku tentang resensi dan mekanisme resensi Pustaka yang sesuai aturan
PUEBI.
DAFTAR PUSTAKA
12
Pitssburgh, U. o. (2019, November Nov 11, 2019 12:11 PM). https://pitt.libguides.com/
citationhelp. Retrieved November, 21 Kamis, 2019, from
https://pitt.libguides.com: https://pitt.libguides.com/citationhelp
Trim, B. (2017). 200+ Solusi Editing Naskah dan Penerbitan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wibowo, W. (2018). Terampil Mengarang: dari Persiapan hingga Presentasi
dari Opini hingga Sastra. Bandung: Nuansa Cendekia
13