Disusun Oleh:
YENNI SINAMBELA
NIM: 122 86236 020
Dosen Pengampuh:
Yeni Elviza Febrianti, M.Pd
PRODI PIAUD
FAKULTAS TARBIYAH
STIT HASYIM ASY’ARI PADANGSIDIMPUAN
TAHUN AJARAN 2022/ 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB II
Pembahasan ……………………………………………………………………………… 6
Bab III
Penutup ………………………………………………………………………………….. 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Untuk mengetahui informasi dari sebuah buku, kita dapat memperolehnya melalui
membaca resensi buku tersebut. Kolom resensi ini biasanya termuat dalam surat kabar atau
majalah. Buku yang diresensi merupakan buku yang baru diterbitkan. Melalui resensi,
masyarakat pembaca dapat memperoleh informasi penting tidaknya buku itu dibaca dengan
berbagai keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada buku tersebut.
1. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan penyusun, maka pembahasan “resensi” pada makalah ini dibatasi
pada hal-hal sebagai berikut:
1. Pengertian resensi
2. Bidang garapan resensi
3. Tujuan resensi
4. Cara meresensi sebuah buku
4
3. Mendeskripsikan kepada pembaca tentang cara meresensi sebuah buku
4. Mendeskripsikan kepada pembaca tentang tujuan resensi
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, kami menggunakan metode
kajian pustaka. Tidak hanya itu kami juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media
masa elektronik yang berjangkauan internasional, yaitu internet.
5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Resensi
Kata “Resensi” berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata kerja “revidere” atau
“recensere” yang memiliki arti menimbang kembali, melihat dan menilai. Dalam bahasa
Inggris dikenal dengan review, sedangkan dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah
recensie. Tiga istilah tersebut mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas sebuah buku.
Menurut “Kamus Istilah Sastra” yang ditulis oleh Panuti Sudjiman (1984), “resensi
adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis” 1). Konteks ini
memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
Resensi merupakan salah satu bentuk tulisan jurnalistik yang bertujuan untuk
mendeskripsikan atau memberikan pertimbangan kepada pembaca mengenai sebuah buku
yang baru diterbitkan. Secara sederhana, resensi dapat dianggap sebagai sebuah bentuk
tulisan yang merupakan perpaduan antara ringkasan dan ikhtisar berisi penilaian, ringkasan
isi buku, pembahasan, atau kritik terhadap suatu buku. Bentuk tulisan ini bergerak di
subyektivitas presensinya dengan bekal pengetahuan yang dimilikinya tentang bidang itu.
6
ulasan buku. Intinya membahas tentang isi sebuah buku baik berupa fiksi maupun nonfiksi.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa resensi adalah tulisan
ilmiah yang membahas isi sebuah buku, kelemahan, dan keunggulannya untuk diberitahukan
kepada masyarakat pembaca.
(b) pementasan seni, seperti film, sinetron, tari, drama, musik, atau kaset;
c. Tujuan Resensi
Sebelum meresensi, hendaknya peresensi memahami tujuan resensi. Apa sebenarnya tujuan
resensi. Jika diamati, pemuatan resensi buku sekurang-kurangnya mempunyai lima tujuan,
yaitu sebagai berikut.
1. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan
terungkap dalam sebuah buku.
2. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh
fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat sambutan
dari masyarakat atau tidak.
4. Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit, seperti
berikut.
Siapa pengarangnya?
Mengapa ia menulis buku itu?
Apa pernyataannya?
Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama?
Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis yang dihasilkan oleh
pengarang-pengarang lain?
1. Untuk segolongan pembaca, resensi mempunyai tujuan berikut:
Membaca agar mendapatkan bimbingan dalam memilih buku;
Setelah membaca resensi berminat untuk membaca atau mencocokkan seperti apa
yang ditulis dalam resensi;
Tidak ada waktu untuk membaca buku, kemudian mengandalkan resensi sebagai
sumber informasi.
Selain memiliki tujuan-tujuan tersebut, resensi juga memiliki dasar-dasar resensi.
Sebelum meresensi, peresensi perlu memahami dasar-dasar resensi. Apa sajakah dasar-
7
dasarnya? Berikut ini penjelasannya. Peresensi memahami sepenuhnya tujuan pengarang
buku itu. Tujuan pengarang dapat diketahui dari kata pengantar atau bagian pendahuluan
buku. Kemudian, dicari apakah tujuan itu direalisasikan dalam seluruh bagian buku.
Peresensi menyadari sepenuhnya tujuan meresensi karena sangat menentukan corak resensi
yang akan dibuat.
Peresensi memahami betul latar belakang pembaca yang menjadi sasarannya: selera,
tingkat pendidikan, dari kalangan macam apa asalnya, dan sebagainya. Atas dasar itu, resensi
yang dimuat surat kabar atau majalah tidak sama dengan yang dimuat pada surat kabar atau
majalah yang lain.
Peresensi memahami karakteristik media cetak yang akan memuat resensi. Setiap
media cetak ini mempunyai identitas, termasuk dalam visi dan misi. Dengan demikian, kita
akan mengetahui kebijakan dan resensi macam apa yang disukai oleh redaksi. Kesukaan
redaksi ini akan tampak pada frekuensi jenis buku yang dimuat. Demikian pula, jenis buku
yang dimuat biasanya sesuai dengan visi dan misinya. Misalnya, majalah sastra tidak
menampilkan resensi buku tentang teknik. Jenis buku yang dimuat pasti buku yang berkaitan
dengan masalah ekonomi. Demikian pula dengan majalah teknik dan filsafat. Selain itu,
peresensi ada baiknya mengetahui media yang akan dituju, seperti surat kabar (nasional atau
daerah), dan majalah (ilmiah, ilmiah populer, atau hiburan).
8
Isi pernyataan; bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas
pemikirannya.
Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan penggunaan
kata, terutama untuk buku ilmiah.
Aspek teknis; bagaimana tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan
pencetakannya (banyak salah cetak atau tidak).
Sebelum menilai, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar
(outline) resensi itu. Outline ini sangat membantu kita ketika menulis. Mengoreksi dan
merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar dan kriteria yang kita tentukan
sebelumnya. Selain itu kita juga perlu mengetahui unsur-unsur yang membangun resensi
buku. Apa saja unsur-unsur yang membangun resensi buku?
Judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian,
tuliskan juga judul aslinya.);
Pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang
tertera pada buku.);
Penerbit;
Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
Tebal buku;
Harga buku (jika diperlukan).
Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa
saja yang diperoleh;
Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri
maupun oleh pengarang lain;
Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
Memaparkan keunikan buku;
Merumuskan tema buku;
Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
Mengungkapkan kesan terhadap buku;
Memperkenalkan penerbit;
Mengajukan pertanyaan;
9
Membuka dialog.
1. Tubuh atau Isi Pernyataan Resensi Buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal berikut:
1. Meringkas (sinopsis) berarti menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas.
Sebuah buku biasanya menyajikan banyak persoalan. Persoalan-persoalan itu sebaiknya
diringkas. Untuk itu, perlu dipilih sejumlah masalah yang dianggap penting dan ditulis
dalam suatu uraian yang bernas.
2. Menjabarkan (deskripsi) berarti mengungkapkan hal-hal menonjol dari sinopsis yang
sudah dibuat. Jika perlu, bagian-bagian yang mendukung uraian itu dikutip.
3. Mengulas berarti menyajikan uraian sebagai berikut:
Isi pernyataan atau materi buku yang sudah dipadatkan dan dijabarkan kemudian
diinterpretasikan;
Organisasi atau kerangka buku;
Bahasa;
Kesalahan cetak;
Membandingkan (komparasi) dengan buku-buku sejenis, baik karya pengarang
sendiri maupun karya pengarang lain;
Menilai, mencakup kesan peresensi terhadap buku, terutama yang berkaitan dengan
keunggulan dan kelemahan buku.
10
f. Bahasa Resensi
Bahasa resensi biasanya bernas (singkat-padat), tegas, dan tandas. Pemilihan karakter
bahasa yang digunakan disesuaikan dengan karakter media cetak yang akan memuatnya dan
karakter pembaca yang akan menjadi sasarannya.Pemilihan karakter bahasa berkaitan erat
dengan masalah penyajian tulisan. Misalnya, tulisan yang runtut kalimatnya, ejaannya benar,
tidak panjang lebar (bertele-tele), dan tidak terlalu banyak coretan atau bekas hapusan.
Di samping itu, penyajian tulisan resensi bersifat padat, singkat, mudah ditangkap,
menarik, dan enak dibaca. Tulisan yang menarik dan enak dibaca artinya enak dibaca baik
oleh redaktur (penanggung jawab rubrik) maupun pembaca. Kita perlu membiasakan diri
membaca resensi itu dengan menempatkan diri sebagai redaktur atau pembaca. Untuk itu,
kita mengambil jarak. Jadikanlah diri kita seolah-olah redaktur atau pembaca. Dengan cara
ini, emosi kita sebagai penulis bisa ditanggalkan. Kita akan mampu melihat kekuatan dan
kelemahan resensi kita.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kata “Resensi” berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata kerja “revidere” atau
“recensere” yang memiliki arti menimbang kembali, melihat dan menilai. Dalam bahasa
Inggris dikenal dengan review, sedangkan dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah
recensie. Resensi adalah tulisan ilmiah yang membahas isi sebuah buku, kelemahan, dan
keunggulannya untuk diberitahukan kepada masyarakat pembaca. Ada tiga bidang garapan
resensi, yaitu
(a) buku, baik fiksi maupun nonfiksi;
(b) pementasan seni, seperti film, sinetron, tari, drama, musik, atau kaset;
(c) pameran seni, baik seni lukis maupun seni patung.
Meresensi buku memiliki bermacam-macam tujuan, diantaranya yaitu menyampaikan
informasi kepada pembaca, berupaya memotivasi pembacanya, memperlihatkan kualitas
buku, dan sebagainya.
Dalam menulis sebuah resensi hendaklah menggunakan bahasa yang denotatif karena
ingin menyajikan fakta secara ilmiah dan objektif. Resensi harus menerapkan kaidah Ejaan
yang Disempurnakan, pilihan dan bentukan kata yang tepat, kalimat yang efektif, dan
paragraf yang padu dengan penalaran yang logis. Ada tiga pola tulisan resensi buku, yaitu
meringkas, menjabarkan, dan mengulas.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://definisi-pengertian.blogspot.com/2011/01/pengertian-resensi.html
http://urip.wordpress.com/2014/05/14/download-paket-soal-un-smama-2014-bahasa-
indonesia-program-studi-ipaipabahasa/
http://urip.wordpress.com/2013/09/26/download-paket-soal-un-bahasa-indonesia-sma-ipa-
tahun-2013/
http://pak-anang.blogspot.com/2012/12/naskah-soal-un-bahasa-indonesia-sma.html
http://urip.files.wordpress.com/2014/05/un-sastra-2014-hirata-tanto.pdf
google.com
13