Anda di halaman 1dari 19

1.

Organ2 penyusun system pernafasan (2 soal)

1. Hidung
berfungsi untuk menyaring udara
pernapasan.
2. Saluran pernapasan Terdiri dari
faring, laring, trakea, bronkus,
bronkiolus, dan Alveolus.
 Faring
Faring atau tekak adalah
tempat bertemunya saluran
respirasi dan saluran pencernaan.
 Laring
Laring mempunyai katup yang disebut epiglotis dan di dalamnya
terdapat pita suara.
 Trakea
Trakea berbentuk pipa yang dindingnya memiliki tiga lapisan, yaitu
lapisan luar tersusun atas jaringan ikat, lapisan tengah tersusun atas otot
polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam tersusun atas jaringan
epitelium besilia.
 Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea, terdapat di paru-paru
kanan dan kiri. Tersusun atas lempengan tulang rawan dan dindingnya
terdiri dari otot halus. Bronkus berperan menyalurkan udara ke
alveolus.
 Bronkiolus
Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus. Struktur
pembentuknya sama dengan bronkus, tetapi epithelium bersilianya
terlihat seperti sisik.
 Alveolus
Alveolus merupakan ujung dari saluran udara yang membentuk
gelembung-gelembung udara. Gelembung-gelembung udara ini memiliki
dinding yang tipis, sering lembab, dan mengandung kapiler darah
sehingga memungkinkan berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen
(O2) dan karbondioksida (CO2)
3. Paru-paru
Paru-paru merupakan alat respirasi yang terletak di antara rongga dada dan
diafragma. Terdiri dari dua bagian, yakni paru-paru kiri dan paru-paru kanan.
Paru-paru kiri mempunyai dua gelambir, sedangkan paru-paru kanan
mempunyai tiga gelambir. Di dalam paru-paru terdapat bronkus dan bronkiolus
yang bercabang dan membentuk pembuluh halus. Terdapat selaput pleura di
bagian luar paru-paru yang berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat
bernapas.

2. Proses inspirasi-ekspirasi pada pernafasan dada dan pernafasan perut serta


mekanismenya (2 soal)
1. Pernapasan Dada Ada dua tahap dalam pernapasan dada, yaitu:
 Inspirasi pada Pernapasan Dada Proses
o otot antartulang rusuk luar berkontraksi,
o tulang rusuk terangkat,
o volume rongga dada membesar, paru-paru mengembang.
o Tekanan udara menjadi lebih kecil dari udara luar sehingga
udara masuk.
 Ekspirasi pada Pernapasan Dada
o otot antartulang rusuk luar berelaksasi,
o tulang rusuk akan tertarik ke posisi semula,
o volume rongga dada mengecil,
o tekanan udara rongga dada meningkat,
o tekanan udara dalam paru-paru lebih tinggi dari udara luar,
akibatnya udara keluar.
2. Pernapasan Perut Pernapasan perut juga berlangsung dalam dua tahap,
yakni:
 Inspirasi pada Pernapasan Perut Proses
o otot diafragma berkontraksi,
o diafragma mendatar dan mengakibatkan volume rongga dada
membesar.
o tekanan udara mengecil,
o paru-paru yang mengembang sehingga tekanan udaranya lebih
kecil dari tekanan udara atfosmer dan udara masuk.
 Ekspirasi pada Pernapasan Perut Proses
o otot diafragma berelaksasi
o otot dinding perut berkontraksi sehingga menyebabkan
o diafragma terangkat dan melengkung menekan rongga dada.
o volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat
sehingga udara dalam paru-paru keluar.
3. Mekanisme Pernapasan Proses pernapasan manusia melalui dua tahap,
antara lain:
 Inspirasi (menghirup) Inspirasi merupakan proses menarik napas.
Kondisi otot tulang rusuk dan diafragma berkontraksi. Volume rongga
dada dan paru-paru membesar saat diafragma bergerak ke bawah dan
sangkar tulang rusuk membesar. Tekanan udara dalam paru-paru
menjadi lebih rendah dari tekanan udara luar. Ekspirasi (mengembus)
 Ekspirasi merupakan proses mengembuskan napas. Kondisi otot tulang
rusuk dan diafragma berelaksasi. Volume rongga dada dan paru-paru
mengecil saat diafragma bergerak naik dan sangkar tulang rusuk
mengecil. Tekanan udara dalam paru-paru naik dan udara keluar dari
paru-paru.

3. Penyakit pada pernafasan

1. Influenza
Disebabkan oleh virus dan mudah menular.Saat flu, hidung dipenuhi lendir
sehingga mengganggu pernapasan.
2. Emfisema
Penyakit yang disebabkan karena alveolus kehilangan elastisitasnya. Kantong
udara pada paru-paru juga akan mengalami kehancuran secara perlahan
sehingga membuat napas menjadi pendek. Emfisema disebabkan karena
kebiasaan merokok, polusi udara dan polusi asap rokok.
3. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru juga disebabkan karena kebiasaan buruk seperti merokok,
menghirup asap kendaraan, minum-minuman beralkohol, dan kebiasaan tidak
sehat lainnya. 
4. Tuberkulosis (TBC)
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis menyerang
paru-paru dan menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus sehingga
menyebabkan proses difusi oksigen terganggu.
5. Asma
terjadi karena penyempitan saluran pernapasan yang disebabkan alergi
terhadap debu, bulu, serangga kecil, ataupun rambut.
6. Laringitis
Penderita mengalami peradangan yang terjadi di laring atau pangkal
tenggorokan karena infeksi bakteri, virus atau jamur.
7. Bronkhitis
Gangguan pada cabang trakea (bronkus) akibat infeksi yang menyebabkan
penderita menghasilkan lendir yang menyumbat bronkus sehingga dapat
membuat sesak napas.
8. Asfiksi
Gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh yang disebabkan karena
hemoglobin darah mengikat komponen selain oksigen seperti karbon
monoksida. Karena daya ikat HB lebih tinggi terhadap CO, maka CO akan lebih
berpotensi untuk masuk ke dalam tubuh.
9. Pneumonia
Sering disebut gejala Coronavirus yang disebabkan oleh infeksi
bakteri diplococcus pneumoniae,
10. Difteri
Penyumbatan faring/lendir akibat infeksi bakteri corynebacterium diphteriae
11. Asidosis
Akibat peningkatan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah

4. Fungsi organ hati sebagai alat ekskresi

1. Memproduksi cairan empedu


Cairan empedu adalah cairan berwarna hijau. Fungsinya adalah mengikat dan
memecah lemak di usus halus pada proses pencernaan.
2. Mengeluarkan racun Semua aliran darah akan melewati organ hati.
hati akan menyaring toksin dan zat-zat berbahaya bagi tubuh. Zat tersebut
kemudian akan dikeluarkan oleh empedu dan dibuang melalui urin dan feses.
3. Mengolah sel darah merah yang telah mati
Sel darah merah yang telah mati akan dipecah oleh hati menjadi zat-zat yang
bisa digunakan kembali oleh tubuh. Sel darah merah akan dipecah menjadi
globin, zat besi, dan senyawa hemin. Globin akan digunakan untuk membentuk
sel darah baru. Zat besi akan disimpan di dalam hati. Sedangkan senyawa hemin
akan digunakan oleh empedu untuk memproduksi bilirubin.
4. Mengurai gas amonia Proses metabolisme protein akan menghasilkan
amonia sebagai produk sisa.
Amonia adalah zat yang berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, amonia ini akan
disaring oleh hati dan diubah ke dalam bentuk urea. Urea ini adalah bentuk yang
tidak lagi berbahaya bagi manusia. Kemudian, urea akan dibuang melalui urine.
5. Mencegah infeksi Hati merupakan salah satu pendukung sistem imun.
Hati akan menyaring bakteri yang berada di dalam aliran darah untuk mencegah
infeksi

5. Gambar system organ ekskresi beserta fungsinya (2 soal)

ANATOMI GINJAL-1 Keterangan gambar :


1. sistem kemih manusia
2. Ginjal
3. Pelvis renalis
4. ureter
5. Kantung kemih
6. Uretra
7. Kelenjar suprarenal
8. Arteri dan vena ginjal
9. Ven cava inferior
10. Aorta abdominalis
11. Arteri sama vena
iliaka komunis
12. diafgrama
13. Selaput perut
14. panggul
ANATOMI GINJAL-2 Keterangan gambar :
1. arteri ginjal
2. Vena ginjal
3. Pelvis renalis
4. Ureter
5. Korteks
6. Medula
7. Kaliks
8. Kapsul fibrous
Keterangan gambar :
1. Kapsula bowman
2. Arteri renalis
3. Vena renalis
4. Vasa recta
5. Tubulus kolektivus
6. Lengkung henle

AN 7. Glomelurus
ATOMI NEPHRON

ANATOMI HATI Keterangan gambar :


1. liver
2. Gallblade / kantong
empedu
3. Minor duodenal
papilla / usus 12 jari
4. Bile duct / saluran
empedu
5. Sel sehati
6. kelenjar empedu
7. Vena
8. arteri

ANATOMI KULIT Keterangan gambar :

1. kelenjar minyak
2. Kelenjar keringat
3. Pembuluh darah
4. Jaringan lemak
5. Serabut saraf
6. Polikel rambut
7. arrector pilimuscle

 Kulit
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di permukaan
tubuh. Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa
berupa kelenjar keringat. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai alat
indera perasa dan peraba. Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-masing lapisan
mempunyai fungsinya seperti gambar berikut
1. Epidermis (Lapisan Kulit Ari)
Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis
terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk merupakan sel-
sel mati yang mudah mengelupas, tidak mengandung pembuluh darah dan
serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat
mengelupas. Lapisan malphigi merupakan lapisan yang terdapat di bawah
lapisan tanduk, yang tersuun dari sel-sel hidup dan memiliki kemampuan untuk
membelah diri. Lapisan malphigi terdapat pigmen yang dapat menentukan
warna kulit, dan melindungi sel dari kerusakan akibat sinar matahari.
2. Dermis (Lapisan Kulit Jangat)
Dermis merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis.
Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri
dari beberapa jaringan sebagai berikut:

3. Jaringan ikat bawah kulit


Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat bawah kulit
dengan dermis dibatasi oleh sel lemak. Lemak ini berfungsi untuk melindungi
tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.
 Ginjal
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu
urin. Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di rongga
perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal berfungsi untuk
menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan keseimbangan
cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar normal dan mengatur
keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh
Secara umum ginjal terdiri dari tiga bagian:
 Paru-paru

Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga dada yang dilindungi oleh
tulang rusuk. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ pernapasan. Paru-paru juga
merupakan organ ekskresi yang berfungsi mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan yaitu
gas CO2 (karbon dioksida) dan H2O (uap air). Paru-paru selain berfungsi sebagai organ ekskresi,
juga berfungsi sebagai organ yang menjaga suhu dan tingkat kelembaban di dalam tubuh agar
tetap normal

 Hati

Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma yang dilindungi oleh
selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati berfungsi untuk mengeksresikan getah empedu zat
sisa dari perombakan sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Selain
berfungsi sebagai organ ekskresi, hati juga berperan sebagai penawar racun, menyimpan
glikogen (gula otot), pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan.
6. Langkah2 proses pembentukan urin

 Filtrasi: proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi berupa urin
primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Tapi sudah tidak
mengandung protein dan darah.
 Reabsorbsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh
tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.
 Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari
proses augmentasi adalah urin sesungguhnya.

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran keringat

 Suhu Hal ini untuk membuang panas dalam tubuh agat tidak terjadi kerusakan
organ akibat panas.
 Aktivitas tubuh, semakin berat pekerjaan yang dilakukan oleh otot makan
semakin banyak keringat yang akan dikeluarkan oleh tubuh
 Emosi,
 Hipotalamus merupakan bagian tengah otak yang berfungsi dalam
homeostasis atau mempertahankan suhu tubuh. Hipotalamus mengontrol
pengeluaran keringat dengan deteksi suhu tubuh dan memberikan perintah
pada kapiler di kulit.

8. Gambar system organ kulit

ANATOMI KULIT Keterangan gambar :

1. kelenjar minyak
2. Kelenjar keringat
3. Pembuluh darah
4. Jaringan lemak
5. Serabut saraf
6. Polikel rambut
7. arrector pilimuscle
9. Bagian-bagian otak dan sumsum tulang belakang serta fungsinya
 Sumsum tulang belakang
1. Anterior horn
Tanduk depan adalah bagian depan materi abu-abu sumsum tulang belakang. Ini
terdiri dari saraf yang perannya mengirim sinyal motoril ke saraf tulang
belakang.
2. Traktus lateral dan anterior
Jalur materi putih ini membawa sinyal motorik ke sumsum tulang belakang di
saluran kortikospinalis. Tractus mengalir di sepanjang sumsum tulang pada
bagian depan dan samping.Lalu, sinyal motorik berjalan ke kapsul internal dan
menyeberang ke sisi lain tubuh di batang otak. Setelah itu, pesan akan dikirim ke
anterior horn serta saluran lateral dan anterior
3. Dorsal horn
Tanduk dorsal adalah daerah belakang materi abu-abu (grey area). Saraf tulang
belakang menyampaikan pesan sensorik seperti sentuhan ringan dan juga
getaran ke tandung dorsal.
4. Posterior tracts
Traktus belakang digambarkan sebagai saluran spinotalakimus, yaitu jalur putih
(white area) yang memanjang pada tulang belakang sampai ke otak. Sumsum
tulang merasakan sensasi melalui kulit, tulang, dan juga organ dalam.
5. Lateral horn
Tanduk lateral sumsum tulang belakang letaknya berada di kedua sisi materi
abu-abu. Daerah ini terdiri dari saraf di tengan fungsi otonom tubuh. Sistem
saraf otonom berfungsi untuk mengatur saraf tidak sadar, seperti proses
pencernaan dan juga proses pernapasan.
6. Gray matter
Gray matter atau materi abu-abu adalah daerah gelap pada sumsum tulang
belakang yang berbentuk kupu-kupu. Lalu, bagian ini terbuat dari badan sel
saraf.
7. White matter
Materi putih mengelilingi materi abu-abu pada sumsum tulang. Bagian ini juga
mengandung sel-sel yang dilapisi mielin, sehingga transmisi saraf terjadi lebih
cepat. Perlu Anda ketahui bahwa materi abu-abu tidak selalu mempunyai
lapisan mielin.
 Fungsi sumsum
 Membawa sinyal dari otak, sumsum tulang menerima sinyal dari otak yang
mengontrol gerakan dan fungsi otonom
 Membawa informasi ke otak, saraf sumsum tulang belakang juga mengirimkan
pesan ke otak dari tuubuh. Seperti sensasi sentuhan, tekanan, dan rasa sakit.
 Respin refleks, sumsum tulang juga berfungsi secara independen untuk
melakukan gerak refleks motorik. Sebagai contoh, Anda tersentak saat ada yang
memukul lutut
 Otak
Bagian Otak dan Fungsinya
Otak memiliki 3 bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan
batang otak (brainstem). Berikut ini penjelasannya
1. Otak besar (cerebrum)
Cerebrum merupakan bagian terbesar dari otak. Cerebrum terbagi menjadi 2
bagian, yaitu otak kanan dan otak kiri. Belahan otak kanan berfungsi untuk
mengontrol pergerakan di sisi kiri tubuh dan belahan otak kiri mengontrol
gerakan di sisi kanan tubuh.Permukaan luar cerebrum disebut cerebral cortex.
Bagian ini merupakan area otak di mana sel saraf membuat koneksi yang
disebut sinaps. Sinaps merupakan sistem saraf yang mengendalikan aktivitas
otak.Sementara bagian dalam cerebrum mengandung sel-sel saraf berselubung
(mielin) yang berperan dalam menyampaikan informasi antara otak dan saraf
tulang belakang. Otak besar dibagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu:
 Lobus frontal (bagian depan) yang mengendalikan gerakan, ucapan,
perilaku, memori, emosi, dan kepribadian. Bagian otak ini juga berperan
dalam fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.
 Lobus parietal (atas) yang mengendalikan sensasi, seperti sentuhan,
tekanan, nyeri, dan suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial
atau pemahaman tentang ukuran, bentuk, dan arah.
 Lobus temporal (samping) yang mengendalikan indra pendengaran,
ingatan, dan emosi. Lobus temporal kiri juga berperan dalam fungsi
bicara.
 Lobus oksipital (belakang) yang mengendalikan fungsi penglihatan.
2. Otak kecil (cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar pada bagian belakang otak, tepatnya di
bawah lobus oksipital. Sama seperti otak besar, otak kecil juga memiliki 2
belahan.Otak kecil bertanggung jawab dalam mengendalikan gerakan, menjaga
keseimbangan, serta mengatur posisi dan koordinasi gerakan tubuh. Bagian otak
ini juga berperan dalam mengendalikan gerakan halus, seperti menulis dan
melukis.
3. Batang otak (brainstem)
Batang otak adalah seikat jaringan saraf di dasar otak. Fungsinya sebagai stasiun
pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf tulang belakang, serta
mengirim dan menerima pesan antara berbagai bagian tubuh dan otak. Batang
otak terdiri dari 3 struktur utama, yakni otak tengah, pons, dan medulla
oblongata. Otak tengah adalah pusat pengatur gerakan otot mata, sedangkan
pons terlibat dalam koordinasi gerakan mata dan otot wajah, pendengaran, dan
keseimbangan.
 Bagian Penting Otak Lainnya
1. Cairan serebrospinal
Cairan serebrospinal berwarna bening dan jernih yang mengelilingi dan
melindungi otak serta saraf tulang belakang. Selain untuk melindungi otak dan
saraf tulang belakang, cairan ini juga berfungsi untuk membawa nutrisi melalui
darah ke otak, serta menghilangkan produk limbah atau sisa metabolisme dari
otak.
2. Meninges
Meninges adalah lapisan atau membran tipis yang berfungsi menutupi dan
melindungi otak dan saraf tulang belakang. Ada 3 lapisan meninges, yaitu dura
mater (lapisan luar paling tebal), lapisan arachnoid (membran tengah dan tipis),
dan pia mater (lapisan dalam).
3. Corpus Callosum
Corpus Callosum adalah seikat serabut saraf yang terdapat di antara belahan
otak kiri dan kanan. Serabut saraf ini menghubungkan dan memungkinkan
komunikasi antara kedua belahan otak tersebut.
4. Talamus
Bagian ini merupakan struktur dari otak tengah yang memiliki 2 lobus (bagian).
Talamus bertindak sebagai pemancar untuk hampir semua informasi yang
datang dan berjalan di antara otak dan seluruh sistem saraf di tubuh.
5. Hipotalamus
Hipotalamus adalah struktur kecil yang berada di tengah otak, tepatnya di
bawah talamus. Fungsinya untuk mengendalikan suhu tubuh, sistem reproduksi,
tekanan darah, emosi, nafsu makan, pola tidur, dan produksi hormon.
6. Kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis)
Kelenjar hipofisis atau pituitari adalah organ kecil seukuran kacang polong yang
terletak di dasar otak. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon yang berfungsi
untuk mengatur dan merangsang kelenjar lain di tubuh untuk bekerja. Contoh
kelenjar yang diatur oeh hipofisis ini adalah kelenjar tiroid dan kelenjar
adrenal.Hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis prolaktin, oksitosin,
LH, FSH, TSH, antidiuretik, adrekortikotropin, dan hormon pertumbuhan.
7. Ventrikel
Ventrikel adalah ruangan berisi cairan di dalam otak. Ada 4 ventrikel otak, yakni
2 ventrikel samping di belahan otak besar, di tengah otak, dan di belakang otak.
Ventrikel saling terhubung satu sama lain oleh serangkaian tabung. Cairan di
dalam ventrikel inilah yang disebut cairan serebrospinal.
8. Kelenjar pineal
Kelenjar pineal adalah kelenjar kecil yang berada di ventrikel otak. Kelenjar ini
berperan dalam perkembangan sistem reproduksi dan menghasilkan hormon
melatonin yang memengaruhi pola tidur sehari-hari.
Namun, di luar manfaat tersebut, fungsi kelenjar ini belum diketahui secara
menyeluruh dan masih diteliti lebih lanjut.
9. Saraf kranial
Terdapat 12 pasang saraf kranial dengan fungsi spesifik di area kepala dan leher.
Satu pasang saraf kranial pertama berada di otak besar, sedangkan 11 pasang
lainnya ada di batang otak.
Fungsi saraf kranial antara lain mengendalikan pergerakan mata dan otot wajah,
memengaruhi indra perasa dan pendengaran, menjaga keseimbangan tubuh,
dan mengendalikan otot-otot dan kinerja organ di dalam tubuh.
10. Sistem limbik
Sistem ini berperan dalam mengendalikan amarah dan rasa takut serta
memengaruhi daya ingat.
10. Sel saraf dan bagian-bagiannya beserta fungsinya
 Dendrit merupakan percabangan dari badan sel yang terlihat seperti tonjolan
bercabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan menghantarkan rangsangan
dari badan sel.
 Badan sel merupakan bagian terbesar dari sel saraf yang mengandung banyak
komponen penting. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus (inti sel),
dan nukleolus (Anak inti). Badan sel bertugas untuk menerima rangsangan dari
dendrit kemudian meneruskan rangsangan tersebut ke akson (neurit).
 Akson (Neurit) adalah serabut sel saraf panjang yang terlihat seperti
penjuluran dari badan sel. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari
badan sel menuju efektor seperti sel otot atau sel kelenjar.
 Selaput atau selubung Mielin adalah selaput pembungkus neurit. Selubung
mielin tersusun dari lemak.
 Sel Schwann adalah sel yang mengelilingi selubung mielin. Sel Schwann
berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls, menyediakan nutrisi bagi neuri
dan membantu regenerasi dari neurit.
 Nodus Ranvier adalah bagian antar dua segmen selubung mielin. Nodus
Ranvier berfungsi sebagai loncatan impuls saraf agar sampai lebih cepat ke
tempat tujuan.
11. Penyebab penyakit organ penglihatan
1. Konjungtivitis
Penyakit mata ini terjadi ketika jaringan lunak di sekitar mata meradang dan
membuat mata merah, berair, perih, dan gatal. Konjungtivitis dapat disebabkan
oleh iritasi, alergi, atau infeksi.
2. Mata kering 
Penderita mata kering akan merasakan gejala berupa mata terasa berpasir atau
seperti ada benda asing di mata, mata merah, terasa perih atau gatal, dan silau
Faktor penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari kurangnya produksi air
mata, penyakit autoimun, infeksi, iritasi, alergi, kekurangan nutrisi, mata terlalu
sering terpapar angin atau sinar matahari, hingga efek samping obat-obatan.
3. Katarak
penuaan yang membuat protein di lensa mata menggumpal, katarak juga bisa
disebabkan oleh penyakit diabetes, cedera pada mata, paparan sinar UV,
kebiasaan merokok, dan efek samping obat tertentu, seperti kortikosteroid dan
terapi radiasi. Jika sudah mengganggu penglihatan, katarak bisa ditangani
dengan operasi.
4. Glaukoma
Kerusakan saraf optik tersebut disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam
bola mata akibat adanya timbunan cairan di dalam mata.
5. Kelainan refraksi (penglihatan buram)
Kelainan refraksi membuat penderitanya kesulitan melihat dengan jelas, karena
fokus mata tidak jatuh pada titik yang seharusnya.penderita kelainan refraksi,
fokus cahaya tidak jatuh tepat di retina. Akibatnya, objek tampak buram. Selain
itu, kelainan refraksi juga bisa ditimbulkan oleh perubahan bentuk kornea atau
penuaan lensa
Kelainan refraksi bisa digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
 Rabun dekat(hipermetropi), yaitu penderita tidak dapat melihat objek
dekat dengan jelas karena fokus cahaya berada di belakang retina
 Rabun jauh(miopo), yaitu objek yang berada di kejauhan terlihat
buram akibat fokus cahaya berada di depan retina
 Presbiopi atau mata tua, yaitu mata kehilangan kemampuan untuk
melihat sesuatu dengan jelas seiring bertambahnya usia, karena otot-
otot di sekitar mata yang kehilangan elastisitasnya dan mengeras
 Astigmatisme atau mata silinder, yaitu kondisi yang terjadi akibat
kornea atau lensa mata tidak melengkung seperti lingkaran, melainkan
lebih cembung atau cekung

12. Menganalisis jalur reflex sumsum tulang belakang (2 soal)
gerak refleks yang melalui neuron konektor otak yaitu pupil mata mengecil saat terkena
cahaya yang terang. Contoh gerak refleks melalui neuron konektor sumsum tulang
belakang yaitu kaki terangkat saat lutut dipukul.
Urutan mekanisme perjalanan impuls pada gerak refleks yaitu rangsang -> reseptor ->
neuron sensorik -> konektor (otak/sumsum tulang belakang) -> neuron motorik -
> efektor.space

13. Saraf simpatik dan para simpatik (nama dan fungsi)


 Sistem saraf simpatik
Fungsi utama sistem saraf simpatik adalah mengatur respons fight of flight, yaitu
mekanisme pertahanan tubuh tehadap situasi atau sesuatu yang dianggap
sebagai ancaman atau bahaya.Ketika tubuh dihadapi oleh ancaman, saraf
simpatik akan merangsang berbagai organ tubuh untuk bereaksi supaya
terhindar dari bahaya. Misalnya, ketika Anda takut menghadapi hewan tertentu,
tubuh secara otomatis akan berlari untuk menghindari hewan tersebut yang
Anda anggap berbahaya Selain itu, saraf simpatik juga dapat memicu beragam
respons dalam tubuh, seperti:
 Mempercepat detak jantung
 Meningkatkan laju pernapasan
 Meningkatkan tekanan darah
 Melebarkan pupil mata
 Meningkatkan kewaspadaan
 Mengatur suhu tubuh
 Merangsang produksi hormon adrenalin
 Sistem saraf parasimpatik
Fungsi utama sistem saraf parasimpatik adalah mengatur respons rest and
digest, yaitu  mengontrol berbagai aktivitas tubuh saat sedang istirahat serta
mengaktifkan pencernaan dan metabolisme.Fungsi saraf ini dianggap
berlawanan dengan fungsi sistem saraf simpatik, karena membantu tubuh
menjadi lebih rileks. Sebagai contoh, bila sistem saraf simpatik dapat
meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, fungsi sistem saraf
parasimpatik justru sebaliknya, yaitu menurunkan tekanan darah dan detak
jantung.Tak hanya itu, sistem saraf parasimpatik juga mengatur beberapa fungsi
organ lain, seperti:
 Mengecilkan pupil mata
 Merangsang produksi air liur dan air mata
 Merangsang saluran pencernaan untuk mencerna makanan
 Mengontrol buang air kecil dan buang air besar
 Merangsang terjadinya ereksi pada penis
 Memperlambat pernapasan
 Sistem saraf enterik
Sistem saraf ini merupakan gabungan antara sistem saraf simpatik dan
parasimpatik yang terdapat di saluran pencernaan, mulai dari lambung, usus
halus, hingga usus besar atau kolon.Sistem saraf enterik berfungsi dalam
mengatur proses pencernaan, kontraksi atau pergerakan otot-otot saluran
cerna, hingga proses buang air besar
13. Fungsi organ-organ pada system pendengaran (gambar organ telinga dan fungsinya)
(2 soal)

1. Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan bagian rongga telinga yang
menjadi batas dengan telinga bagian dalam. Setiap bagian telinga itu memiliki
fungsi masing-masing, yaitu:
 Daun telinga atau pinna Fungsi daun telinga adalah untuk memusatkan
gelombang suara yang mask ke bagian saluran telinga luar
 Rongga telinga luar dilapisi dengan rambut dan kelenjar yang
mengeluarkan lilin untuk merekatkan kotoran hingga mencegah
masuknya air maupun benda asing lebih dalam
2. Telinga bagian tengah Bagian telinga ini merupakan rongga yang berisi udara
untuk menjaga tekanan udara tetap seimbang. Ruang telinga tengah
berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani (gendang telinga).
Selain gendang telinga, di telinga bagian tengah terdapat juga bagian lain
bernama saluran eustachius dan tiga tulang pendengaran.
 Gendang telinga yang menjadi batas antara telinga luar dan telinga
dalam berfungsi menerima getaran suara dari luar yang tersalur melalui
rongga telinga Tuba eustachius adalah saluran yang menghubungkan
telinga tengah dengan rongga mulut (rongga faring).
 Tuba eustachius memiliki fungsi menyamakan tekanan udara antara
telinga bagian dalam dengan tekanan udara luar. Apabila tuba eustachius
tersumbat oleh lendir, misalnya karena menderita salesma, maka
tekanan udara di dalam telinga bisa menjadi tidak sama dengan tekanan
di luar telinga. Apabila perbedaan tekanan ini cukup besar, maka
gendang telinga dapat pecah
 Tiga tulang kecil, yakni tulang martil (malleus), tulang landasan (incus),
dan tulang sanggurdi (stapes) di dalam telinga tengah memiliki fungsi
mentransfer getaran suara dari gendang telinga ke telinga bagian dalam
3. Telinga bagian dalam secara umum berfungsi mengoperasikan indera
keseimbangan tubuh dan berisi organ pendengaran. Telinga bagian dalam kerap
juga disebut sebagai labirin karena memang bentuknya yang kompleks. Ada dua
bagian utama di telinga bagian dalam, yakni:
 Kanal semisirkularis terdiri dari tiga saluran setengah lingkaran. Di
bagian ini terdapat reseptor keseimbangan
 Koklea (rumah siput) yang di dalamnya terdapat alat kortil yang
mengandung saraf pendengar (alat pendengaran). Di dalam koklea juga
terdapat cairan limfe yang disebut endolimfe, sedangkan yang di luar
klokea disebut perilimfe
Organ pengecap (lidah dan bagian-bagiannya/ fungsinya)
13. organ pengecap
Indera Pengecap (Lidah)
Rangsang yang diterima lidah berupa larutan zat berasa. Larutan ini akan diterima oleh
reseptor pengecap yang disebut papila. Dalam papila, terdapat rambut-rambut saraf (gustatory
hair) yang berfungsi menghantarkan impuls ke otak.
Tipe Papila
1. Papila Filiformis
Berbentuk benang yang merupakan papila peraba
2. Papila Sirkum Valata
Merupakan papila pengecap. Terletak di dekat pangkal lidah, tersusun dalam
lengkungan berbentuk huruf V.
3. Papila Fungiformis
Menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah. Memiliki sel pengecap.
4. Papila Foliata
Merupakan lipatan-lipatan mukosa yang juga mengandung sel pengecap

14. Kelenjar hipofisis ( hormone yang dihasilkan dan fungsinya


Terletak di dasar otak besar, kelenjar satu ini ialah yang terbesar dan dapat
memengaruhi aktivitas kelenjar lainnya.Kelenjar hipofisis terbagi menjadi tiga lobus
dan masing-masingnya menghasilkan hormon yang berbeda-beda, yaitu:
o Lobus anterior, menghasilkan hormon
 Tiroksin (TSH), merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi tiroksin
 Adenokortikotropin (ACTH), merangsang korteks adrenal untuk
memproduksi kortikosteroid.
 Focille Stimulating Hormone (FSH), memacu perkembangan tubulus
seminiferus dan spermatogenesis
 Luteinizing Hormone (LH), menstimulasi estrogen.
 Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH), menstimulasi testis dalam
menghasilkan testosteron.
 Prolaktin (TH), menstimulasi sekresi air susu.
o Lobus intermedia, menghasilkan hormon:
 Somatotrof (STH), merangsang tumbuhnya tulang.
 Melanosit Stimulating Hormone (MSH), mengatur penyuburan pigmen
dalam perubahan warna kulit.
o Lobus posterior, menghasilkan hormon:
 Oksitosin, merangsang kontraksi otot di uterus.
 Antidiuretik Hormone (ADH), mencegah pembentukan urin dalam
jumlah banyak.
15. Penyakit2 kekurangan/ kelebihan hormone
1. Sindrom Cushing
Kondisi ini terjadi karena kelenjar pituitari terlalu aktif sehingga menyebabkan
tubuh terlalu banyak menghasilkan hormon kortisol. Sindrom Cushing bisa
disebabkan oleh efek samping obat kortikosteroid dosis tinggi atau jangka
panjang, faktor genetik, hingga tumor pada kelenjar pituitari atau kelenjar
adrenal.
2. Hipopituitarisme
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar pituitari tidak mampu memproduksi hormon
dengan jumlah yang memadai, sehingga penderitanya mengalami kekurangan
hormon. menimbulkan masalah kesehatan yang beragam.Pada
anak, hipopituitarisme dapat menyebabkan gangguan perkembangan.
Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini berpotensi menyebabkan
kemandulan atau infertilitas.
3. Penyakit Addison
Penyakit Addison disebabkan oleh berkurangnya hormon yang diproduksi
oleh kelenjar adrenal. Penyakit ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami
beberapa gejala seperti sering kelelahan, mual dan muntah, perubahan warna
kulit, tidak tahan terhadap suhu dingin, serta penurunan nafsu makan.
4. PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik
Penyakit ini terjadi ketika fungsi ovarium atau indung telur terganggu dan
menyebabkan jumlah hormon di dalam tubuh wanita menjadi tidak
seimbang. PCOS merupakan salah satu faktor penyebab kemandulan pada
wanita..
5. Gigantisme
Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak. Kondisi gigantisme merupakan
penyakit akibat gangguan hormon ketika tubuh anak menghasilkan hormon
pertumbuhan secara berlebihan. Kondisi gigantisme membuat anak yang
mengalaminya memiliki tinggi badan dan berat badan di atas rata-rata.
6. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme terjadi ketika kadar hormon tiroksin atau tiroid yang dihasilkan
kelenjar tiroid di dalam tubuh sangat tinggi. Hipertiroidisme lebih sering
terjadi pada wanita, namun kondisi ini juga bisa dialami pria.Gangguan pada
hormon ini akan menyebabkan proses metabolisme tubuh terganggu,
penurunan berat badan, gangguan cemas, hingga detak jantung menjadi lebih
cepat atau dada berdebar-debar.
7. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid terganggu dan tidak bisa
menghasilkan cukup hormon. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala berupa
tubuh mudah lemas, sembelit, tidak tahan terhadap suhu dingin, sering
mengantuk, dan kulit kering. Pada anak-anak, hipotiroidisme dapat menghambat
tumbuh kembang mereka.
16. Organ-organ penyususn system organ reproduksi pada laki-laki dan perempuan
(gambar berikut fungsinya) (3 soal)
penis : bagian luar organ reproduksi laki-laki  Ovarium, berfungsi sebagai tempat
yang berfungsi sebagai saluran kencing (urin) pembentukan ovum
dan saluran sperma  Infundibulum, berfungsi untuk
Skrotum : bagian seperti kantung yang di 17. Proses oogenesis dan
memudahkan masuknya telur dari
dalamnya terdapat testis. Berfungsi menjaga spermatogenesis
ovarium(2kesoal)
oviduk
suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma  Tuba falopi, berfungsi sebagai
Testis : bagian yang bentuknya bulat telur yang  Proses
saluran sel telur
tersimpan dalam skrotum. Berfungsi untuk Spermatogenesis
 Uterus, berfungsi sebagai tempat
memproduksi sperma dan hormon testosteron  Spermatogonium
pertumbuhan janin
Epididimis, berfungsi sebagai tempat (2n) membelah
 Endometrium,secaraberfungsi
mitosis sebagai
penyimpanan, pematangan, dan saluran sperma tempat implantasi
menjadi embrio
Vas deferens, berfungsi untuk menyalurkan
 Serviks (leher rahim)
Spermatosit
sperma menuju vesikula seminalis
 Vagina, berfungsi sebagai saluran
Primer (2n)
Ductus ejakulatori, merupakan saluran
penghubung antara vas deferens dengan uretra kopulasi
 Spermatosit
Uretra, berfungsi sebagai tempat keluarnya Primer (2n)
urine dan sperma membelah secara
Vesikula seminalis, berfungsi menghasilkan meiosis I menjadi
zat-zat yang diperlukan untuk perkembangan 2 Spermatosit
sperma Sekunder (n)
Kelenjar Prostat, berfungsi menghasilkan  Spermatosit
cairan bersifat asam Sekunder (n)
Kelenjar cowper, berfungsi menghasilkan lendir membelah secara
dan cairan bersifat basa meiosis II menjadi
4 Spermatid (n)
 Spermatid (n) mengalami spermiogenesis (pematangan) berdiferensi
menjadi 4 Spermatozoa (n)
 Proses Oogenesis:
 Oogonium (2n) membelah secara mitosis menjadi Oosit Primer (2n)
 Oosit Primer (2n) membelah secara meiosis I menjadi 1 Oosit sekunder
(n) dan 1 badan polar pertama(n)
 Oosit sekunder (n) membelah secara meiosis II dirangsang oleh
fertilisasi menjadi 1 Ootid (n) dan 1 badan polar kedua(n)undefined,
sedangkan badan polar pertama (n) akan membelah lagi menjadi 2
badan polar (n)
 1 Ootid (n) berkembang menjadi 1 Ovum (n)undefineddengan 3 badan
polar (n)
18. Macam-macam Sel Lymphocyt beserta fungsinya (2 soal)
Limfosit merupakan sel yang menentukan respons imun terhadap mikroorganisme dan
zat asing lainnya. Mengutip Verywell Health, limfosit dibagi menjadi dua jenis utama,
yaitu sel T dan sel B yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Sel B berfungsi
membuat antibodi. Sedangkan sel T bekerja membasmi sel tumor dan mengontrol
respons imun.
 Sel B memori
Sel ini beredar di seluruh tubuh untuk memulai respons antibodi yang cepat
ketika menemukan zat asing.  Sel ini membantu sistem imun untuk merespons
lebih cepat terhadap serangan ke tubuh.
 Sel B regulas
Sel ini memiliki efek antiinflamasi pelindung dalam tubuh untuk mengurangi
risiko peradangan
 Sel plasma
Sel ini menghasilkan antibodi dan membentuk sistem kekebalan tubuh.
 Sel T pembunuh
Sel ini akan memindai organisme dalam tubuh. Setelah itu membasmi kuman
yang menyebabkan risiko infeksi sel.
 Sel T pembantu
Sel ini membantu jaringan lain dalam sistem imun untuk mengendalikan
respons terhadap zat asing
 Sel T regulasi
Sel ini berperan untuk mengontrol atau menekan jaringan lain dalam sistem
kekebalan tubuh
 Sel T memori
Sel ini akan melindungi tubuh (antigen)
 Sel T pembunuh alami
Campuran sel T yang memengaruhi jaringan i
19. Macam-macam Imunoglobulin
1. Immunoglobulin A (IgA)
Antibodi IgA merupakan jenis antibodi yang paling umum ditemukan di dalam
tubuh dan terlibat dalam proses terjadinya reaksi alergi. Di dalam tubuh,
antibodi IgA banyak ditemukan di lapisan mukosa (selaput lendir) tubuh,
terutama yang melapisi saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
2. Immunoglobulin E (IgE)
Antibodi IgE umumnya ditemukan di darah dalam jumlah yang sedikit. Namun,
jumlah antibody IgE akan meningkat ketika tubuh mengalami reaksi peradangan
akibat alergi. Secara medis, pemeriksaan antibodi IgE dilakukan untuk
mendeteksi penyakit alergi dan infeksi parasit.
3. Immunoglobulin G (IgG)
Antibodi IgG adalah jenis antibodi yang paling banyak ditemukan di dalam darah
dan cairan tubuh lainnya. Ketika antigen seperti kuman, virus, atau zat kimia
tertentu masuk ke dalam tubuh, sel-sel darah putih akan "mengingat" antigen
tersebut dan membentuk antibodi IgE untuk melawannya.
4. immunoglobulin M (IgM)
Tubuh akan membuat antibodi IgM saat Anda pertama kali terinfeksi bakteri
atau virus sebagai bentuk pertahanan pertama tubuh untuk melawan infeksi.
Kadar IgM akan meningkat dalam waktu singkat saat terjadi infeksi, kemudian
perlahan menurun dan digantikan oleh antibodi IgG.Oleh sebab itu, hasil
pemeriksaan IgM dengan nilai yang tinggi, sering kali dianggap sebagai tanda
adanya infeksi yang masih aktif.Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan
antibodi IgM bersamaan dengan tes antibodi IgA dan IgG untuk memantau
kondisi dan fungsi sistem kekebalan tubuh serta mendiagnosis apakah terdapat
penyakit tertentu, seperti infeksi atau penyakit autoimun.

Anda mungkin juga menyukai